Anda di halaman 1dari 16

A.

PERSIAPAN PROGRAM MAGANG DASAR

Deskripsi Persiapan Program Magang Dasar

Program magang dilaksanakan pada akhir semester genap (semester II ) dengan


rentang waktu pelaksanaan di sekolah mitra selama 8 hari kerja. Persiapan magang
dasar diawali dengan pembekalan dari panitia P3K FKIP UAD 2017, selama proses
pembekalan yang berlangsung sekitar dua jam mahasiswa diperkenalkan terlebih
dahulu apa itu magang dasar, tujuan, serta manfaat yang diperoleh dari magang dasar
tersebut. Kemudian mahasiswa diberi pemahaman dan pengetahuan terkait hal apa
saja yang harus dilakukan selama pelaksanaan magang dasar di sekolah, hal ini
diharapkan agar nantinya mahasiswa tidak kebingungan untuk mengerjakan sesuatu
pada saat pelaksanaan program magang dasar. Panitia P3K FKIP UAD 2017 juga
menyampaikan tata tertib yang harus dijalankan mahasiswa, adapun tata tertib yang
harus dipatuhi antara lain mematuhi tata tertib yang berlaku baik dari FKIP UAD
maupun dari sekolah mitra, mengikuti pembekalan magang yang dilakukan oleh
P3K, mengikuti prosesi penyerahan yang dilakukan oleh DPM ke sekolah mitra dll.
Setelah pembekalan magang selesai dilaksanakan, mahasiswa diwajibkan untuk
merangkum apa saja yang dijelaskan oleh Tim P3K dan dikumpukan langsung setelah
pembekalan selesai, hal ini tentunya sangat berguna agar mahasiswa dapat mengingat
secara keseluruhan tentang materi pembekalan dan dapat mengimplementasikan
pemahaman yang diperoleh pada saat pelaksanaan program magang dasar. Sebelum
pelaksanaan program magang dasar berlangsung, mahasiswa diwajibkan untuk
membuat lembar rencana kegiatan magang dasar terlebih dahulu yang dibimbing oleh
Dosen Pembimbing Magang (DPM) agar pada saat pelaksanaan magang dasar
berlangsung, mahasiswa dapat memanajemen dan mengerjakan sesuatu yang telah
direncanakannya. Mahasiswa juga mendapatkan buku panduan magang dasar yang
diberikan oleh Tim P3K, buku tersebut dapat dijadikan sebagai panduan mahasiswa
selama program magang dasar.
B. PEMBAHASAN PROGRAM MAGANG DASAR

1. Hasil Pengamatan Budaya Sekolah

Pengamatan kultur sekolah adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui


segala aktivitas dan kebudayaan yang dilakukan selama di sekolah untuk menunjang
aktivitas siswa dalam pengembangan diri. SMP Muhammadiyah 3 Depok berada di
wilayah Kabupaten Sleman tepatnya di Kompleks Kolombo, Jl. Rajawali No.10,
Caturtunggal, Depok. Guru SMP Muhammadiyah berjumlah 28 orang dan 10 staf tata
usaha yang dipimpin oleh Wakhid Effendi selaku Kepala sekolah SMP Muhammadiyah
3 Depok

Visi dan misi sekolah SMP Muhammadiyah 3 Depok terpasang di depan ruang
guru yaitu “Unggul Dalam Prestasi, Berkemajuan dan Berakhlak Mulia”. Dan juga
motonya yaitu “ Kampus Pencerahan Sekolah Para Juara”. Banyak sekali kegiatan
persekolahan yang dapat menunjang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran antara
lain upacara rutin, kegiatan tadarus, iqra dan literasi, kewirausahaan, serta sholat dhuha,
dzuhur, dan ashar berjamaah setiap harinya. SMP Muhammadiyah 3 Depok menerapakan
sistem fullday school sesuai kebjiakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhajir
Effendi dalam Peraturan Menteri (Permen) Nomor 23 Tahun 2017 tentang hari sekolah
yang mengatur sekolah 8 jam sehari selama lima hari. Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) dilaksanakan dari hari senin hingga jum’at yaitu dimulai dari pukul 07.00 WIB
hingga 16.00 WIB. Khusus hari sabtu, sekolah tidak melaksanakan proses Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM), tetapi diganti untuk pelaksanaan program pengembangan diri,
seperti kegiatan Hizbul Wathan (HW) dan Tapak Suci

SMP Muhammadiyah 3 Depok merupakan sekolah yang berprestasi, Piala-piala


dan penghargaan terpampang di depan ruang guru dan tata usaha, menandakan sekolah
tersebut unggul dan berprestasi sesuai dengan visi misinya. Fasilitas-fasilitas yang ada di
SMP Muhmmadiyah 3 Depok ini sangat lengkap adapun fasilitasnya yaitu ruang musik,
laboratium IPA, laboratorium bahasa, ruangan komputer, perpustakaan, lapangan basket,
transportasi mobil, dapur, koperasi, lapangan futsal, kantin , ruangan kelas dll. Adapun
pembagian kelas di SMP Muhammadiyah 3 Depok terbagi menjadi tiga yaitu kelas tujuh,
delapan, dan sembilan. Masing-masing kelas terdiri dari 4 ruangan yaitu kelas a,b,c, dan
d

Selain kegiatan akademik, terdapat juga kegiatan non akademik (ekstrakulikuler)


di sekolah. Total adal 15 ekstrakulikuler yang bisa diikuti para siswa kelas tujuh dan
delapan antara lain, basket, sepak bola, bulu tangkis, KIR (Karya Ilmiah Remaja), tata
boga, fotografi dan masih banyak lagi. Kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan setiap hari
kamis, untuk kelas sembilan tidak diperbolehkan mengikuti ekstrakulikuler karena
difokuskan untuk meghadapi persiapan ujian nasional, sehingga kegiatannya diganti
dengan les mata pelajaran wajib setiap hari selasa dan jum,at yaitu Bahasa Indonesia,
IPA, Bahasa Inggris, dan Matematika. Selain kegiatan ekstrakulikuler yang bisa dipilih,
terdapat dua ekstrakulikuler wajib yang diikuti siswa kelas tujuh dan delapan yaitu
Hizbul Wathan (HW) dan tapak suci.

Tata tertib juga terpasang di setiap kelas yang berisi tentang kewajiban dan
larangan peserta didik selama berada di lingkungan sekolah, selain itu terdapat sanksi
bagi peserta didik yang melanggar tata tertib. Sanksi dapat berupa teguran lisan,
mengerjakan hukuman, surat peringatan, pemanggilan orang tua, skorsing hingga
dikeluarkan dari sekolah. SMP Muhammadiyah 3 Depok selalu menerapkan budaya 5S
(Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun). Peserta didik yang hendak masuk ke sekolah
dibiasakan untuk bersalaman dengan guru dan saling tegur sapa baik itu dengan guru
maupun warga sekolah lainnya

Selain budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun), SMP


Muhammadiyah 3 Depok juga menerapkan aspek 5K (Kebersihan, Kekeluargaan,
Keindahan, Ketertiban, dan Kesopanan) hal tersebut dapat dilihat dari kepedulian warga
sekolah akan kebersihan lingkungan, sangat sedikit ditemukan siswa yang membuang
sampah sembarangan, tong sampah pun tersedia di setiap sudut sekolah. Selain itu,
warga sekolah juga menerapkan sikap disiplin dalam melaksanakan tata tertib , mereka
berprinsip bahwa tata tertib dibuat untuk ditaati bukan tuntuk dilanggar.
Hubungan formal dan informal antara guru dengan guru, guru dengan peserta
didik, guru dengan kepala sekolah , dan guru dengan karyawan terjalin sangat baik. Hal
tersebut dapat dilihat dari keakraban seorang guru ketika berinteraksi dengan mereka,
berdasarkan pengamatan yang diperoleh, mereka selalu senyum dan tegur sapa ketika
berpapasan di jalan.
2. Hasil Pengamatan Kompetensi Guru

A. Kompetensi Profesional

Pengamatan pertama yang dilakukan adalah pengamatan kompetensi profesional


guru. Guru Bahasa Indonesia SMP Muhammadiyah Depok sangat profesional dalam
mengajar peserta didiknya, hal tersebut dapat dibuktikan dari sikap guru yang sangat
disiplin terhadap jam pelajaran, guru Bahasa Indonesia selalu datang tepat waktu ketika
mengajar dan ketika bel berbunyi guru bahasa Indonesia meninggalkan kelas dengan
tepat waktu juga. Berdasarkan pengamatan yang saya peroleh , guru Bahasa Indonesia
sangat efektif dalam menggunakan jam pelajaran. Pada saat pembelajaran berlangsung
guru bisa menggunakan waktu tersebut untuk memaksimalkan segala potensi
kemampuan peserta didik dalam berpikir, misalkan guru menjelaskan materi pelajaran
tentang teks deskriptif maka guru menggunakan media pembelajaran agar mudah
dipahami. Penampilan guru bahasa Indonesia SMP Muhammadiyah Depok cukup rapi,
sehingga bisa dijadikan panutan oleh peserta didik. Selain itu, guru bahasa Indonesia
menggunakan metode tanya jawab di kelas, sehingga memungkinkan peserta didik untuk
aktif bertanya dan menyampaikan pendapatnya selama proses pembelajaran

B. Kompetensi Pedagogik

Guru bahasa Indonesia SMP Muhammadiyah 3 Depok, Sleman memiliki ciri


tersendiri dalam mengajar salah satunya adalah cukup tegas selama proses pembelajaran
di kelas. Walaupun selalu menunjukan sikap tegas selama kegiatan belajar mengajar
(KBM), terkadang beliau juga sempat mencairkan suasana dengan memberikan beberapa
candaan. Pada dasarnya, guru Bahasa Indonesia SMP Muhammadiyah 3 Depok sangat
serius dan tegas dalam mengajar peserta didiknya, beliau akan tegas menindak peserta
didik yang membuat keributan di kelas dan apabila sudah menjelaskan materi pelajaran
biasanya beliau akan sedikit bercanda dengan peserta didik untuk mencairkan suasana
yang tegang tadi.
C. Komepetensi Kepribadian

Kepribadian guru Bahasa Indonesia sangat baik dan tegas, ketika guru
mememerintahkan peserta didiknya melaksanakan tugas, peserta didik dengan cepat
mengerjakannya, guru sangat tegas dalam mengelola pembelajaran dan ketika terdapat
peserta didik berkelakuan tidak baik, guru sangat sigap menegur dan memberikan
hukuman kepadanya seperti memerintahkan peserta didik untuk maju ke depan kelas dan
menjawab pertanyaan yang diberikan, semua itu dilakukan agar peserta didik dapat
disiplin selama kegiatan belajar mengajar (KBM)

D. Kompetensi Sosial

Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik


cukup baik, guru Bahasa Indonesia SMP Muhammadiyah 3 Depok cukup sering
berinteraksi dengan peserta didiknya sehingga beliau sangat ramah apabila di luar kelas
sedangkan kalau terhadap warga sekolah lainnya guru bahasa Indonesia murah senyum
dan memberikan respon yang baik apabila orang-orang menegurnya. Beliau juga sering
bertegur sapa dengan guru-guru lainnya
3. Hasil Observasi Karakteristik Peserta Didik

Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan selama 8 hari, peserta didik SMP


Muhammadiyah 3 Depok cukup baik, rajin dan menghormati orang yang lebih tua,
ketika bertemu guru di jalan peserta didik selalu bersalaman dengan guru. Program 5S
(Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) yang dicanangkan sekolah tidak hanya
sebagai tata tertib yang terpasang di setiap kelas tetapi juga diterapkan oleh mereka
selama berada di lingkungan sekolah

Peserta didik cukup tertib melaksanakan perintah dari guru, ketika mereka
diperintahkan untuk membaca Al-Qur’an, mereka pun membaca dengan tertib, ketika
melaksanakan sholat berjamaah mereka sangat tertib dan bersemangat dalam
menjalankannya. Selain itu, peserta didik SMP Muhamammadiyah 3 Depok sangat
berprestasi. Prestasi dan penghargaan mereka dapat dilihat dari piala-piala yang
terpampang di depan ruang tata usaha dan ruang guru. Di tempat bermain peserta didik
sangat antusias dalam bersosialisasi dengan peserta didik lainnya, kekaraban dan
kekompakan mereka sangat terlihat di tempat bermain

Selain kepribadian peserta didik yang baik, ada pula peserta didik yang nakal atau
susah diatur, hal tersebut dapat dilihat ketika saya menggantikan guru mengajar di kelas.
Masih banyak ditemukan peserta didik yang membuat keributan, menggangu temannya
ketika belajar, dan apabila dinasihati mereka membangkangnya, hal tersebut mungkin
wajar, karena usia mereka yang relatif muda dan masih dalam tahap pendewasaan,
mengingat mereka masih dalam tahap transisi dari Sekolah dasar (SD) ke Sekolah
Menengah Pertama (SMP)
4. Hasil Pengamatan Pembelajaran di Kelas

Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan pada hari kamis, 3 Agustus di kelas


7C SMP Muhammadiyah 3 Depok mata pelajaran Bahasa Indonesia, pembelajaran di
kelas sudah terlaksana dengan baik, peserta didik mengawali pembelajaran dengan
membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dan dibimbing oleh guru bahasa Indonesia.
Kemudian dilanjutkan doa yang dipimpin ketua kelas. Setelah itu, peserta didik memulai
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, sebelum memasuki materi pelajaran
selanjutnya, guru terlebih dahulu menanyakan materi pelajaran yang sudah diajarkan
pada pertemuan sebelumnya dan peserta didik pun menjawabnya dengan tepat. Pada saat
kegiatan belajar mengajar (KBM), guru mampu mengelola pembelajaran dengan sangat
baik, contoh-contoh yang digunakan guru dalam menjelaskan materi sangat mudah
dipahami oleh peserta didik.
Selama proses pembelajaran berlangsung, peserta didik diwajibkan untuk aktif di
dalam kelas hal ini diharapkan dapat melatih peserta didik untuk lebih berani berbicara
di depan umum, metode ini diharapkan dapat menjadi sarana pembentukan karakter
peserta didik. Selama proses pembelajaran berlangsung peserta didik cukup tertib
memperhatikan dan mengerjakan tugas yang diberikan guru, tetapi masih ditemukan juga
sekitar empat dari dua puluh orang peserta didik yang usil selama proses pembelajaran.
Setelah pelajaran selesai, peserta didik mengakhiri pelajaran dengan berdoa terlebih
dahulu kemudian mengucapkan salam kepada guru bahasa Indonesia
C. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil observasi pada kegiatan magang dasar di SMP


Muhammadiyah 3 Depok dapat diketahui bahwa program magang dasar sangat
berguna bagi Mahasiswa Peserta Magang (MPM), mahasiswa mengetahui segala
aktivitas dan kebudayaan selama di lingkungan sekolah .Tidak bisa dipungkiri
mahasiswa juga pernah merasakan duduk di bangku sekolah dan merasakan langsung
kebudayaan sekolah masing-masing dalam pandangan seorang peserta didik, tetapi
observasi kali ini dilaksanakan agar mahasiswa bisa mengamati kebudayaan
disekolah dari segi pandangan yang berbeda yaitu sebagai calon pendidik.

Berdasarkan pengamatan yang diperoleh sarana dan prasarana di SMP


Muhammadiyah 3 Depok sangat lengkap. Selain itu, sekolah juga menerapakan
budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun) dan 5K (Kebersihan,
Keindahan, Ketertiban, Keamanan, dan Kesehatan) bahkan untuk budaya 5S, pihak
sekolah sudah membuatkan jadwal guru untuk menyambut kedatangan peserta didik
di gerbang sekolah, aspek 5K juga selalu diterapkan oleh semua warga sekolah, salah
satunya dapat dilihat dari kepedulian peserta didik akan kebersihan lingkungan
sekolahnya, mereka selalu membersihkan ruangan kelas setiap harinya

Guru bahasa Indonesia SMP Muhammadiyah 3 Depok memiliki


kompetensi yang baik dalam mengajar. Sifat disiplin dan tegas dalam mengajar
menandakan kompetensi profesionalnya sangat baik dalam mendidik siswanya.
Kompetensi pedagogik baik membuat peserta didik selalu memahami materi yang
diajarkannya dan yang paling penting adalah kompetensi kepribadian dan sosial yang
baik dari guru bahasa Indonesia SMP Muhammadiyah 3 Depok membuat peserta
didik menjadikan beliau sebagai panutan .

Selama melakukan pengamatan di sekolah mahasiwa banyak belajar


bagaimana cara mengendalikan dan mentertibkan peserta didik di kelas, bagaimana
menjadi seorang calon pendidik yang baik dan mengembangkan sikap dan
kepribadian yang lebih matang agar dapat dijadikaan panutan oleh peserta didik
B. Saran

Bagi sekolah

Pihak sekolah diharapakan bisa menambah dan membenahi berbagai fasilitas


sekolah seperti kipas angin, LCD Proyektor, kebersihan kantin, dll.

Bagi Mahasiswa

Mahasiwa seharusnya memperhatikan dengan seksama penjelasan dari Tim P3K


selama proses pembekalan berlangsung, ketika penjelasan dari Tim P3K kurang
dipahami, mahasiswa hendaknya bertanya agar mahasiswa tidak kebingungan dan
mengetahui terkait teknis selama pelaksanaan magang dasar. Selama berada di
sekolah mahasiswa juga harus menjaga sikapnya terhadap warga sekolah agar bisa
memberikan kesan positif setelah program magang dasar selesai dilaksanakan.

Bagi FKIP

Waktu magang yang dilaksanakan selama delapan hari hendaknya ditambah


mejandi dua belas hari agar mahasiswa tidak tergesa-gesa dalam melakukan
observasi dan tepat waktu dalam mengumpulkan portofolio magang dasar, pihak
FKIP juga diharapkan mengarahkan Guru Pembimbing Magang (GPM) terlebih
dahulu sebelum pelaksanaan magang dasar agar mereka tidak merasa kebingungan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
DOKUMENTASI KEGIATAN MAGANG DASAR DI SMP
MUHAMMADIYAH 3 DEPOK YOGYAKARTA

Gedung Sekolah SMP Muhammadiyah Kegiatan Sholat Ashar Berjamaah


3 Depok Yogyakarta

Kegiatan Menyanyikan Lagu Indonesia Kegiatan Olahraga


Raya Sebelum Pelajaran Dimulai
Kegiatan Belajar Peserta Didik Kegiatan Belajar di Lab Komputer

Kegiatan Tadarus Pagi Hari Foto Bersama GPM dan DPM


Budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Kegiatan Olahraga Mata Pelajaran
Sopan, dan Santun) Penjaskes

Foto Bersama Guru Bahasa Indonesia Kegiatan Ekstrakulikuler Musik

Anda mungkin juga menyukai