Skripsi Pop Up

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

PEMANFAATAN MEDIA POP-UP DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS II TENTANG HEWAN DAN

TUMBUHAN DI SDN 112166 BILAH HULU TAHUN AJARAN 2020/2021

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Prasekolah Dan Sekolah Dasar

OLEH:

PUTRI YUDHA PASEGAS BR HARAHAP

NIM 1181111009

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran IPA di SD merupakan penguasaan siswa terhadap pengetahuan tentang alam

sekitar, yang dipelajari dari fakta-fakta, prinsip-prinsip, dan proses penemuan. Pengetahuan

tentang alam tersebut dapat mencetak siswa dalam bersikap ilmiah. Pembelajaran IPA sangat

penting diberikan di SD, karena IPA sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk

itu tujuan mata pelajaran IPA di SD secara umum adalah agar siswa dapat mengenali alam yang

ada disekitar lingkungan siswa. Maka dari itu dengan memanfaatkan media pembelajaran dapat

dijadikan alternatif dalam pembelajaran IPA di SD. Pada mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan

Alam) dalam penyampaian materinya disetiap lembaga pendidikan tentunya berbeda-beda,

tergantung kemampuan pendidik dan fasilitas yang ada dalam lembaga pendidikan tersebut.

Pada era modern ini banyak pendidik yang masih menggunakan metode-metode klasik dan

kurang dalam memanfaatkan media atau menciptakan media dalam proses belajar mengajar.

Proses pembelajaran yang bervariasi serta dengan memanfaatkan media-media yang kreatif dan

inovatif tentu akan mengurangi kebosanan dan kejenuhan peserta didik dalam kegiatan belajar

mengajar. Karena dengan proses pembelajaran yang menyenangkan, akan membangkitkan minat

dan perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran yang nantinya akan berdampak pada hasil

belajar peserta didik. Dalam proses komunikasi biasanya ada hambatan-hambatan yang

menghalangi kelancaran untuk menyampaikan isi materi, hambatan tersebut seperti verbalisme

dan kurangnya perhatian. Verbalisme terjadi apabila guru terlalu banyak menggunakan kata-kata

dalam menjelaskan isi pelajaran. Karena dalam penyampaian materi yang monoton, membuat
siswa kurang tertarik atau kurang memperhatikan apa yang di sampaikan oleh guru.

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar atau proses pembelajaran ditentukan oleh beberapa

komponen, diantaranya yaitu guru, peserta didik, metode atau strategi pembelajaran, media

pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Guru tanpa peserta didik tidak akan terjadi proses

pembelajaran, sedangkan peserta didik tanpa komponen-komponen tersebut tidak mungkin

terjadi adanya proses pembelajaran. Jadi, hal ini saling berkaitan antara satu dengan yang

lainnya. Menurut Briggs (1977) "Guru yang profesional, adalah guru yang memiliki

pengetahuan, kemampuan dan keterampilan serta dapat memberi pengajaran yang kreatif dan

inovatif terhadap peserta didik".

Dengan memanfaatkan media pembelajaran, penggunaan media atau alat bantu disadari

oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik di dalam

maupun di luar kelas, terutama membantu peningkatan prestasi belajar siswa. Karena dengan

memanfaatkan media dalam proses belajar mengajar materi atau pesan yang akan disampaikan

sukar dijelaskan secara verbal dapat diperjelas atau dapat dibantu dengan menggunakan media.

Pemanfaatan media pembelajaran dengan baik sangat membantu peserta didik dalam

mempelajari dan memahami materi pelajaran yang disampaikan pendidik.

Pengertian media pembelajaran menurut Azhar (2011) adalah alat bantu pada proses belajar

baik di dalam maupun diluar kelas, lebih lanjut dijelaskan bahwa media pembelajaran adalah

komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan

siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan secara umum media pembelajaran

adalah alat bantu proses belajar mengajar, atau segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan.


Salah satu media yang dapat mendukung pembelajaran yaitu media Pop-Up. Pop-Up

pertama kali ditemukan pada abad ke 13 oleh seorang biarawan Inggris bernama Matthew Paris

yang digunakan untuk berbagai perhitungan matematis, karena dinilai sangat efektif Pop-Up

terus dikembangkan dan banyak diterbitkan oleh para seniman sampai saat ini. Media Pop-Up

merupakan media gambar tiga dimensi dan gambar bergerak yang bisa digabungkan dengan

gambar lain agar gambar tersebut terlihat lebih menarik. Gambar merupakan penjelasan yang

paling jelas dan mudah dipahami oleh siswa. Hal ini dikarenakan siswa dapat melihat sendiri

bentuk suatu benda tanpa penjelasan guru berupa kata-kata verbal atau kalimat. Media Pop-Up

mempunyai kemampuan untuk memperkuat kesan yang ingin disampaikan dalam suatu materi

sehingga membuat materi lebih mudah diingat dan dipelajari.

Berdasarkan permasalahan di atas, media sangatlah dibutuhkan dalam proses pembelajaran.

Dan dari uraian tersebut maka saya mengambil judul “PEMANFAATAN MEDIA POP-UP

DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

KELAS II TENTANG HEWAN DAN TUMBUHAN DI SDN 112166 BILAH HULU TAHUN

AJARAN 2020/2021”

Anda mungkin juga menyukai