DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
M. RUDI IRAWAN (082010004)
MOH. CHAFID KALAMILLAH (082010005)
SOBAR (082010007)
M. MU’IZ MUBAROK (082010026)
FAKULTAS TEKNIK
PRODI ELEKTRO
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2020/2021
Soal No. 1
Pernyataan yang benar tentang sifat – sifat keperiodikan unsur dalam satu periode dari kiri ke
kanan adalah …
Jawaban: B
Pembahasan:
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari – jari atom semakin kecil sehingga gaya tarik inti
terhadap elektron semakin besar. Akibatnya atom semakin mudah menarik elektron yang
mengakibatkan harga keelektronegatifannya semakin besar.
Soal No. 2
Unsur – unsur yang mempunyai kemiripan sifat ditempatkan dalam …
Jawaban: B
Pembahasan:
Golongan adalah baris vertikal pada tabel periodik unsur yang mengelompokkan unsur –
unsur kimia berdasarkan kemiripan sifatnya. Sedangkan periode adalah baris horisontal pada
tabel periodik unsur.
Soal No. 3
Di antara sifat periodik unsur berikut, yang benar dalam satu golongan dari atas ke bawah
adalah …
Jawaban: D
Pembahasan:
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari – jari atomnya semakin besar sehingga gaya
tarik inti terhadap elektron terluar makin kecil. Akibatnya atom semakin sulit menarik
elektron dari luar sehingga energi yang dibebaskan semakin sedikit (afinitas elektron makin
kecil).
Soal No. 4
Diketahui beberapa energi ionisasi untuk X = 520; Y = 419; Z = 496; A = 376; B = 403
(dalam kJ/mol). Urutan yang benar dari unsur logam alkali berdasarkan harga energi ionisasi
dari atas ke bawah adalah …
A. X – Y – Z – A – B
B. B – A – Z – Y – X
C. Z – Y – X – B – A
D. A – B – X – Y – Z
E. X – Z – Y – B – A
Jawaban: E
Pembahasan:
Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari – jari atom semakin bertambah sehingga gaya
tarik inti terhadap elektron pada kulit terluar semakin kecil. Akibatnya semakin mudah
melepaskan elektron dan energi yang diperlukan untuk melepaskannya semakin kecil.
Soal No. 5
Di antar deret unsur halogen, atom yang memiliki keelektronegatifan paling besar adalah …
A. 9F
B. 17Cl
C. 35Br
D. 53I
E. 85At
Jawaban: A
Pembahasan:
Dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari – jari atom semakin kecil sehingga gaya tarik inti
terhadap elektron semakin besar. Akibatnya atom semakin mudah menarik elektron yang
mengakibatkan harga keelektronegatifannya semakin besar.
Soal No.6
Letak unsur dan konfigurasi elektron yang tepat untuk unsur 19X adalah…(nomor atom Ar =
18)
Jawaban : A
Pembahasan :
n = 4 → periode 4
eval = 1 → golongan IA
Soal No.7
Harga keempat bilangan kuantum elektron terakhir dari atom 16S adalah…
A. n = 2, l = 0, m = 0, s = -1/2
B. n = 3, l = 1, m = -1, s = -1/2
C. n = 3, l = 1, m = 0, s = -1/2
D. n = 3, l = 1, m = 0, s = +1/2
E. n = 3, l = 1, m = +1, s = +1/2
Jawaban : B
Pembahasan :
Menentukan harga bilangan kuantum
Untuk orbital 3s :
n = 3, l = 0, m = 0, s = +1/2
n = 3, l = 0, m = 0, s = -1/2
Untuk orbital 3p
n = 3, l = 1, m = +1, s = +1/2
n = 3, l = 1, m = 0, s = +1/2
n = 3, l = 1, m = -1, s = +1/2
n = 3, l = 1, m = -1, s = -1/2
Soal No.8
A. 17
B. 18
C. 21
D. 26
E. 30
Jawaban : C
Pembahasan :
Ar dan Ne merupakan golongan gas mulia (VIIIA). Akan sangat membantu jika kita sudah
hafal nomor atom dan nomor massa golongan gas mulia karena terkadang dalam soal tidak
disebutkan nomor atomnya karena dianggap sudah harus mengerti.
Nomor atom Ar = 18
Nomor atom X = Ar + 3 = 18 + 3 = 21
Soal No.9
Unsur Y dalam sistem periodik unsur terletak pada periode dan golongan…
A. IIIA, 3
B. IIIB, 4
C. VA, 3
D. VIIA, 3
E. VIIB, 4
Jawaban : D
Pembahasan :
menentukan letak unsur
Nomor atom Ne = 10
Nomor atom Y = Ne + 7 = 10 + 7 = 17
n = 3 → periode 3
Soal No.10
Jawaban : C
Pembahasan :
Unsur x membentuk ion negatif seperti di atas berbarti menerima 2 elektron sehingga jumlah
elektronnya menjadi :
Soal No.11
Letak unsur X dengan nomor atom 26 dan nomor massa 56 dalam sistem periodik unsur
terletak pada golongan dan periode…
A. IIA dan 6
B. VIB dan 3
C. VIB dan 4
D. VIIIB dan 3
E. VIIIB dan 4
Jawaban : E
Pembahasan :
Ingat bahwa 4s 3d merupakan salah satu karakteristik konfigurasi elektron unsur golongan B.
Dari konfigurasi di atas diperoleh :
n = 4 → periode 4
Soal No.12
A. 1
B. 3
C. 5
D. 10
E. 11
Jawaban : E
Pembahasan :
Jika pada soal tidak diketahui nomor atom Ne, maka tugas menghafal unsur golongan IA
sampai VIIIA pada saat-sat seperti ini harus dapat diandalkan. Untuk tingkat SMA, akan
sangat membantu jika murid menghafal golongan-golongan utama.
Atom Ne berada pada golongan gas mulia (VIIIA), periode 2 berarti nomor atomnya 10.
Nomor atom Ne = 10
Nomor atom X = Ne + 1 = 11
Soal No.13
Unsur Y dalam sistem periodik unsur terletak pada periode dan golongan…
A. IIA, 5
B. IIA, 6
C. IIA, 7
D. IVA, 5
E. VA, 3
Jawaban : E
Pembahasan :
Nomor atom Y = Ne + 5 = 15
Soal No.14
Konfigurasi elektron dari unsur P adalah… (nomor atom Ne = 10, Ar = 18)
A. [Ne] 3s¹
B. [Ne] 4s¹
C. [Ar] 3s¹
D. [Ar] 4s¹
Jawaban : A
Pembahasan :
Bila dinyatakan dalam konfigurasi Ne dan Ar, maka konfigurasi elektron unsur P adalah
sebagai berikut :
Jadi, dari kelima opsi yang diberikan, opsi A adalah opsi yang benar.
Soal No.15
Konfigurasi elektron dari unsur Q jika membentuk ion ditunjukkan pada gambar…
Jawaban : B
Jawaban :
12Q:282
Berdasarkan konfigurasi elektronnya, unsur Q terletak pada golongan IIA. Jika membentuk
ion, unsur pada golongan IIA akan cenderung melepas elektron sebanyak 2 elektron sehingga
menjadi ion positif dengan muatan +2 sehingga jumlah elektronnya tinggal 10.
10Q:28
Berdasarkan konfigurasi di atas, maka model atom Bohr yang sesuai adalah gambar pada opsi
B.
Soal No.16
Unsur 16T dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan dan periode berturut-turut…
A. IVA, periode 3
B. VA, periode 2
C. VIA, periode 3
D. VIIA, periode 3
E. IVB, periode 2
Jawaban : C
Pembahasan :
menentukan letak unsur
Menurut atom Bohr, unsur T memiliki 3 kulit dan 6 elektron valensi maka T terletak pada
periode 3 golongan VIA. Hal ini jelas terlihat dari konfigurasi elektronnya.
Soal No.17
Diagram orbital yang paling tepat untuk elektron terakhir dari unsur X adalah… (nomor
atom Ar = 18, Kr = 36, Ne = 10)
Jawaban : D
Pembahasan :
konfigurasi elektron aturan Hund.
Melihat opsi jawaban pada soal di atas, maka yang harus kita lakukan adalah menentukan
susunan elektron dalam unsur X berdasarkan aturan Hund dan menghubungkannya dengan
unsur-unsur yang diketahui pada soal.
Karena no atom unsur X adalah 13, maka unsur yang mungkin digunakan untuk menyatakan
konfigurasi elektron X adalah Ne dengan nomor atom 10. Secara sederhana, konfigurasi
kedua unsur itu dapat kita tulis sebagai berikut :
10Ne : 2 8
Selanjutnya berdasarkan aturan Hand, maka diagram orbital unsur X adalah sebagai berikut :
Soal No.18.
Jawaban : D
Pembahasan :
menentukan letak unsur.
Untuk menentukan letak unsur dalam sistem periodik kita dapat melihatnya berdasarkan
konfigurasi elektron menggunakan aturan Aufbau. Tapi karena no atom unsur Y terbilang
sederhana, kita dapat menentukan konfigurasi elektronnya secara sederhana seperti berikut :
14. Bila kedua unsur tersebut berikatan, maka rumus senyawa yang dihasilkan adalah…
A. XY2
B. XY3
C. X2Y
D. X3Y
E. X2Y3
Jawaban : E
Pembahasan :
menentukan rumus senyawa.
Untuk mengetahui rumus senyawa yang dihasilkan, kita perlu melihat berapa elektron yang
dilepas atau diterima oleh masing-masing unsur.
Untuk itu, akan sangat membantu jika kita mengetahui konfigurasi elektron ataupun letak
mereka di sistem periodik secara sederhana seperti berikut :
Soal No.19
Jawaban : C
Pembahasan :
A = nomor massa
X = lambang unsur
Jumlah neutron = A – Z
dengan :
A = 27
Z = 13
Soal No.20
B. golongan VA periode 5
C. golongan VA periode 3
Jawaban : B
Pembahasan :
menentukan letak unsur.
Unsur-unsur golongan utama memiliki elektron valensi yang terletak pada subkulit ns dan np
dengan n menyatakan jumlah kulit dan periode sementara elektron valensi menyatakan letak
golongan.
Dari subkulit 5s2dan 5p3 terlihat bahwa :
n = 5 → periode 5
eval = 2 + 3 = 5 → golongan VA
Dari konfigurasi elektron yang diketahui, perhatikan ns, np, dan nd. Jumlahkan elektron yang
ada pada n kulit yang sama. Sehingga secara sederhana konfigurasi elektron tersebut dapat
kita tulis sebagai berikut :
X : 2 8 18 18 5.
Di antara unsur-unsur
yang terletak pada golongan yang sama dalam sistem periodik unsur adalah…
A. P dan Q
B. P dan R
C. S dan T
D. Q dan S
E. R dan T
Jawaban : D
Pembahasan :
menentukan letak unsur
P : 2 8 2 → golongan IIA
Q : 2 8 6 → golongan VIA
R : 2 8 8 1 → golongan IA
S : 2 8 18 6 → golongan VIA
T : 2 8 18 18 7 → golongan VIIA
Jadi unsur yang terletak pada satu golongan adalah unsur Q dan S yaitu golongan VIA.
Soal No.22.
Nomor atom unsur X sama dengan 27. Jumlah elektron tidak berpasangan dalam ion
X+2 adalah…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 5
E. 7
Jawaban : C
Pembahasan :
Jumlah elektron tidak berpasangan
Jadi jumlah elektron yang tidak berpasangan pada ion tersebut adalah 3 elektron.
Soal No.23.
Urutan letak unsur dalam tabel periodik unsur dari kiri ke kanan adalah …
a. A, B, C, D, dan E
b. A, B, C, E, dan D
c. C, E, D, A, dan B
d. E, D, C, B, dan A
e. E, D, A, B, dan C
Jawaban : E
Pembahasan:
Massa atom unsur B lebih kecil daripada unsur C. Itu artinya, unsur B terletak di
sebelah kiri unsur C.
Keelektronegatifan unsur A lebih besar daripada unsur D tetapi lebih kecil daripada
unsur B. Itu artinya, unsur A terletak di sebelah kanan unsur D dan di sebelah kiri
unsur B.
Energi ionisasi unsur E lebih kecil daripada unsur D. Itu artinya, unsur E terletak di
sebelah kiri unsur D.
Jumlah elektron valensi unsur A lebih kecil daripada unsur B. Itu artinya, unsur A
terletak disebelah kiri unsur B.
Sehingga, urutan letak unsur dalam tabel periodik unsur dari kiri ke kanan adalah E, D, A, B,
dan C.
Soal No.24
(1) A2+, e = 2
(2) B+, e = 36
(3) C3-, e = 10
(4) D–, e =10
(5) E3-, e = 18
Unsur dari ion – ion yang memiliki sifat kimia sama ditunjukkan oleh angka …
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 5
E. 4 dan 5
Jawaban : D
Pembahasan:
Unsur – unsur yang memiliki sifat kimia sama merupakan unsur – unsur dengan jumlah
elektron valensi yang sama. Itu artinya, kita harus mencari konfigurasi elektron unsur dari
setiap ion – ion di atas.
BANK SOAL
KALKULUS 2
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
M. RUDI IRAWAN (082010004)
MOH. CHAFID KALAMILLAH (082010005)
SOBAR (082010007)
M. MU’IZ MUBAROK (082010026)
FAKULTAS TEKNIK
PRODI ELEKTRO
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2020/2021
Soal no. 1
Soal no. 2
Soal no.3
Soal no.4
Soal no.5
Soal no.6
Soal no.7
Soal no.8
Soal no.9
Soal no.10
Soal no.11
Soal no.12
Soal no.13
Soal no.14
Soal no.15
Soal no.16
Soal no.17
Soal no.18
Soal no.19
Soal no.20
BANK SOAL FISIKA
DASAR 2
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
M. RUDI IRAWAN (082010004)
MOH. CHAFID KALAMILLAH (082010005)
SOBAR (082010007)
M. MU’IZ MUBAROK (082010026)
FAKULTAS TEKNIK
PRODI ELEKTRO
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2020/2021
1. Sepotong pecahan kaca bermassa 5 mg bermuatan 2 μC. Kuat medan listrik yang
dibutuhkan untuk menahan agar potongan keca tersebut dapat terapung di udara
adalah…
A. 10 V/m
B. 1,8 V/m
C. 25 V/m
D. 100 V/m
E. 19,5 V/m
Pembahasan :
Agar potongan kaca terapung di udara, maka:
⇒ Gaya berat = gaya listrik
⇒ W = Fc
⇒ m.g = q.E
⇒ (5 x 10-6)(10) = (2 x 10-6) E
⇒ E = 50/2
⇒ E = 25 V/m
Jawaban : C
2. Sebuah muatan uji +25.105 C diletakkan dalam sbuah medan listrik. Jika gaya yang bekerja
pada muatan uji tersebut adalah 0,5 N. Berapa besar medan listrik pada muatan uji tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
F= 0,5 N
q = +25. 105 C
Ditanya: E ….?
Jawaban:
E = F/q
E = 0,5/25. 105 C
E = 5. 104 / 25 = 2000 N/C
Sebuah partikel yang bermuatan negatif sebesar 5 Coulomb diletakkan diantara dua buah
keping yang memiliki muatan berlawanan.
Jika muatan tersebut mengalami gaya sebesar 0,4 N ke arah keping B, tentukan besar kuat
medan listrik dan jenis muatan pada keping A!
Pembahasan dan jawaban:
F = QE
Untuk muatan negatif arah E berlawanan dengan F sehingga E berarah ke kiri dan dengan
demikian keping B positif, keping A negatif.
A. Nol
B. 4,5 N
C. 9,0 N
D. 18 N
E. 45 N
Pembahasan :
Karena
muatan +1μC terletak di tengah-tengah dua muatan yang tidak sejenis,
maka gaya coulomb yang dialami muatan +1μC oleh muatan +10μC searah
dengan gaya coulomb oleh muatan -10μC.
Dengan demikian,
gaya coulomb total yang dialami muatan +1μC adalah gaya coulomb dari
muatan +10μC ditambah gaya coulomb oleh muatan -10μC.
Sehingga berlaku :
⇒ F = F1 + F2
10-6.10-5 10-6.10-5
⇒F=k + k
(10-1)2 (10-1)2
10-11 10-11
⇒ F = k -2 + k -2
10 10
⇒ F = k.10 + k.10-9
-9
⇒ F = 2k.10-9
⇒ F = 2 (9 x 109).10-9
⇒ F = 18 N
Jawaban : D
4. Sebuah konduktor berbentuk bola berongga dengan jari-jari 6 cm. Bila muatan bola
tersebut 7 μC maka besar potensial listrik pada titik Q adalah … (k = 9.109 N.m2.C−2 dan 1 μC
= 10−6 C).
Q = 7 μC
= 7.10−6 C
r = (6 + 3) cm
= 9 cm
= 9.10−2 m
= 7.105
5. Sebuah muatan uji +25.105 C diletakkan dalam sbuah medan listrik. Jika gaya yang bekerja
pada muatan uji tersebut adalah 0,5 N. Berapa besar medan listrik pada muatan uji tersebut?
Pembahasan:
Diketahui:
F= 0,5 N
q = +25. 105 C
Ditanya: E ….?
Jawab :
E = F/q
E = 0,5/25. 105 C
E = 5. 104 / 25 = 2000 N/C
6. Sebuah elektron dengan massa 9,11 × 10−31 kg dan muatan listrik − 1,6 × 10−19 C, lepas dari
katode menuju ke anode yang jaraknya 2 cm. Jika kecepatan awal elektron 0 dan beda
potensial antara anode dan katode 200 V, maka elektron akan sampai di anode dengan
kecepatan…
Dengan hukum kekekalan energi mekanik, energi mekanik elektron saat di anode sama
dengan energi mekanik saat di katode:
7. Dua buah partikel bermuatan berjarak R satu sama lain dan terjadi gaya tarik-menarik
sebesar F.
Jika jarak antara kedua muatan dijadikan 4 R, tentukan nilai perbandingan besar gaya tarik-
menarik yang terjadi antara kedua partikel terhadap kondisi awalnya!
sehingga
8. Titik A terletak di tengah-tengah dua buah muatan yang sama besar tetapi berlainan jenis
yang terpisah sejauh a. Besar kuat medan listrik di titik A saat itu 36 NC-1. Jika titik A
tersebut digeser ¼ a mendekati salah satu muatan, maka besar kuat medan listrik titik A
setelah digeser adalah…
A. 100 NC-1
B. 96 NC-1
C. 80 NC-1
D. 60 NC-1
E. 16 NC-1
Pembahasan
Diketahui :
Muatan 1 (q1) = +Q
Muatan 2 (q2) = -Q
Jarak antara muatan 1 dan titik A (r1A) = ½ a
Jarak antara muatan 2 dan titik A (r2A) = ½ a
Kuat medan listrik di titik A (EA) = 36 NC-1
A. x = -4 m
B. x = -2 m
C. x = 2 m
D. x = 4 m
E. x = 8 m
Pembahasan :
Misalkan qA = 8 μC dan qB = 2 μC
Agar
resultan gaya coulomb yang dialami oleh muatan negatif sama dengan nol
(tidak mengalami gaya sama sekali), maka arah gaya coulomb dari muatan 8
μC harus berlawanan arah dengan gaya coulomb dari muatan 2 μC dengan
besar yang sama sehingga saling meniadakan.
Karena
kedua muatan 8 μC dan 2 μC positif, maka muatan negatif harus diletakkan
di antara kedua muatan tersebut sehingga gayanya saling berlawanan
seperti pada gambar berikut:
Sehingga berlaku :
⇒ F = FA – FB
⇒ 0 = FA – FB
⇒ FA = FB
q.qA q.qB
⇒k = k 2
RA 2
RB
RB 2 μC
2
⇒ 2 =
RA 8 μC
RB2 1
⇒ 2 =
RA 4
⇒ RB2 = ¼
RA2
⇒ RB = ½
RA
Jawaban : D
10. Dua buah partikel A dan B masing-masing bermuatan listrik +20 μC dan +45 μC terpisah
oleh jarak 15 cm. Jika C adalah titik yang terletak di antara A dan B, sedemikian sehingga
medan di C sama dengan nol, maka letak titik C dari partikel A adalah…
A. 2 cm
B. 3 cm
C. 4 cm
D. 6 cm
E. 8 cm
Pembahasan :
Dik : qA = +20 μC, qB = +45 μC, dan R = 15 cm
Karena
kedua muatan A dan B bernilai positif, maka muatan C dapat diletakkan
di antara kedua muatan tersebut sehingga arah medan listrik yang
dihasilkan oleh A dan B berlawanan arah.
⇒ qA qB
= k
k RA2 RB 2
20 45
⇒ 2 =
x (15 – x)2
20 45
⇒ =
x 225 – 30x + x2
2
Jawaban : D
11. Terdapat tiga muatan q1, q2, dan q3 yang berada pada satu garis dengan q2 berada di antara
q1 dan q3. Jaraka antara q1 dan q2 adalah a sedangkan jarak antara q2 dan q3 adalah 0,5a.
Muatan q1 dan q2 masing-masing +10μC, +20μC. Agar gaya coulomb yang dialami q2 sama
dengan nol, maka besar muatan q3 adalah…
A. 2,5 μC
B. -2,5 μC
C. 25 μC
D. -25 μC
E. 4 μC
Pembahasan :
Gaya coulomb yang dialami oleh q2 bisa bernilai nol jika gaya coulomb yang berasal dari
muatan q1 sama dengan gaya coulomb yang diberikan oleh muatan q3. Dengan kata lain gaya
coulomb akibat q1 dan q3 saling meniadakan.
Karena
muatan pertama dan muatan kedua positif, maka agar gaya coulombnya
saling meniadakan (berlawanan arah), muatan ketiga harus positif.
⇒ q2 . q1 q2 . q3
= k
k (R21) 2
(R23)2
q1 q3
⇒ =
(R21)2 (R23)2
10 q3
⇒ 2 =
a (0,5a)2
10 q3
⇒ 2 =
a 0,25a2
⇒ q3 = 2,5μC
Jawaban : A
12. Kuat medan listrik sejauh 4 cm dari suatu muatan titik q sama dengan
10 N/C. Kuat medan listrik sejauh 8 cm dari muatan titik 6q sama dengan…
A. 20 N/C
B. 15 N/C
C. 12 N/C
D. 10 N/C
E. 6 N/C
Pembahasan :
Perbandingan kuat medan listrik
E1 q1 . r22
⇒ =
E2 q2 . r12
10 q .82
⇒ =
E2 6q .42
10 4
⇒ =
E2 6
⇒ E2 = 60/4
⇒ E2 = 15 N/C
Jawaban : B
13. Kuat medan listrik di satu titik P yang ditimbulkan oleh sebuah muatan q di titik asal O…
Pembahasan :
Jika muatan q positif, maka arah garis medan ke luar menjauhi muatan q (ke luar).
Sebaliknya jika q bernilai negatif, maka arah garis medan listrik menuju muatan q (ke dalam).
Kuat medan listrik di suatu titik P yang berjarak r dari muatan q berbanding lurus dengan
muatan q dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak. Secara matematis ditulis sebagai
berikut:
q
E=k
r2
Dengan :
E = kuat medan listrik
k = tetapan
q = muatan
r = jarak titik ke muatan
Arah kuat medan listriknya selalu sama dengan arah gaya Coulomb terhadap muatan q’
sebagai muatan uji. Jadi, opsi yang benar adalah 1, 2, dan 3.
Jawaban : A
14. Potensial listrik sejauh 4 cm dari muatan titik q sama dengan 10 V. Potensial listrik sejauh
R dari muatan titik 5q sama dengan 20V. Nilai R sama dengan…
A. 6 cm
B. 7 cm
C. 8 cm
D. 9 cm
E. 10 cm
Pembahasan :
Dik : r1 = 4 cm, r2 = R, q1 = q, q2 = 5q, V1 = 10V, V2 = 20 V
V1 k.q1/r1
⇒ =
V2 k.q2/r2
10 q/4
⇒ =
20 5q/R
1 R
⇒
2= 5.4
⇒ R = 10 cm.
Jawaban : E
15. Empat buah muatan diletakkan di setiap sudut persegi yang panjang sisinya 10√2 cm. Jika
O adalah titik perpotongan diagonal, maka kuat medan listrik di titik O adalah…
A. 9 x 106 N/C
B. 9√2 x 106 N/C
C. 18 x 106 N/C
D. 18√2 x 106 N/C
E. 36√2 x 106 N/C
Pembahasan :
Karena jarak dan besar muatan sama, maka medan listrik di titik O dapat digambarkan seperti
berikut:
⇒E= q
k r2
(10-5)
⇒ E = (9 x 109)
(0,1)2
⇒ E = 9 x 106 N
Jawaban : D