Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KROMATOGRAFI KOLOM

LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS KROMATOGRAFI

PERCOBAAN III
KROMATOGRAFI KOLOM

NAMA : AnnisaFirdanovianty
NIM : J0B114243
KELOMPOK : I (Satu)
ASISTEN : GilangMaulana

PROGRAM STUDI DIII ANALIS FARMASI DAN MAKANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU

2015
PERCOBAAN III
KROMATOGRAFI KOLOM
I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuandaripercobaaniniadalahadalahmemisahkanpigmendalamberbagaisampeldaundengankr
omatografikolom.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Di tahun 1903 Tswett menemukan teknik kromatografi. Teknik ini bermanfaat sebagai cara
untuk menguraikan suatu campuran. Dalam kromatografi, komponen-komponen terdistribusi
dalam dua fase. Salah satu fase adalah fase diam. Transfer massa antara fase bergerak dan
fase diam terjadi bila molekul-molekul campuran serap pada permukaan partikel-partikel atau
terserap di dalam pori-pori partikel atau terbagi ke dalam sejumlah cairan yang terikat pada
permukaan atau di dalam pori. Ini adalah sorpsi (penyerapan). Laju perpindahan suatu
molekul zat terlaruttertentu di dalam kolom atau lapisan tipis zat penyerap secara langsung
berhubungan dengan bagian molekul-molekul tersebut di antara fase bergerak dan fase diam
(Khopkar, 2000).
Kromatografiadalahsuatumetodepemisahanfisik, di manakomponen-komponen yang
dipisahkandidistribusikan di antaraduafasa,
salahsatufasatersebutadalahsuatulapisanstasionerdenganpermukaan yang luas, yang
lainnyasebagaifluida yang mengalirlembut di
sepanjanglandasanstasioner.Fasastasionerbisaserupapadatanmaupuncairan,
sedangkanfasabergerakbisaberupacairanmaupun gas.Dalamsemuateknikkromatografi, zat-
zatterlarut yang dipisahkanbermigrasisepanjangkolom (sepertidalamkromatografikertasatau
lapis tipis, ekivalenfisikkolom), dantentusajadasarpemisahanterletakdalamlajuperpindahan
yang berbeda( Day, 1986).
Kromatografi kolom adalah suatu teknik pemurnian untuk mengisolasi komponen
yang diinginkan dai sutu campuran. Dalam kromatografi kolom, fase diam (adsorben padat)
ditempatkan secara vertikal dalam kolom gelas dan fase gerak (cairan) ditempatkan pada
bagian atas kolom dan begerak ke bawah melewati kolom (karena gravitasi atau tekanan
eksternal). Sampel yang akan dianalisis dimsukkan ke bagian atas kolom. Eluen ditambahkan
ke dalam kolom dan bergerak ke bawah melewtikolom. Keseimbangan terjadi antara
komponen yang teradsopsi pda adorben dengan pelarut yang terelusi mengalir melewati
kolom. (Basset, 1994).
Pada kromatografi kolom, campuran yang akan dipsahkan diletakkan berupa pita pada
bagian atas kolom penjerap yang berada dalam tabung kaca, tabung logam, atau bahkan
tabung plastik. Kolom kromatografi atau tabung untuk pengaliran karena gaya tarik bumi
(gravitasi) atau sistem bertekanan rendah biasanya terbuat dari kaca yang dilengkapi keran
jenis tertentu pada bagian bawahnya untuk mengatur aliran pelarut (Gritter, 1991).
Pada setiap rancangan terdapat penompang atau sejenis piringan pelat di b, dan c,
penompang tersebut berupa segumpal kecil wol kaca atau kapas yang ditutupi dengan pasir
bersih 50-100 mesh setebal 30-60mm. Ukuran keseluruhan kolom sungguh beragam, tetapi
biasanya panjangnya sekurang-kurangnya 10 kali garis tengah dalamnya dan mungkin saja
sampai 100 kali. Nisbah panjang terhadap lebar sebagian besar ditentukan oleh mudah atau
sukarnya pemisahan, nisbah lebih besar untuk memisahkan yang lebih sukar. Ukuran kolom
dan banyaknya penjerap yang dipakai ditentukan oleh bobot campuran linarut yang akan
dipisahkan (Gritter, 1991).
Klasifikasi Kromatografi Kolom berdasarkan interaksi komponen dengan adsorben
adalah :
a. Kromatografi adsorbsia dalah kromatografi yang adsorbsi, komponen yang dipisahkan secara
selektif teradsorbsi pada permukaan adsorben yang dipakai untuk bahan isian kolom.
b. Kromatografi partisi, dalam kromtografi partisi, komponen yang dipisahkan secara selektif
mengalami partisi antara lapisan cairan tipis pada penyangga padat yang bertindak sebagai
fase diam dn eluen yang bertindak sebagai fase gerak.
c. Kromatografi petukran ion memishkan komponen yang berbentuk ion, komponen-komponen
tersebut yang terikat pda penukar ion sebagai fase diam secara selektif akan terlepas/terelusi
oleh fase gerak.
d. Komatogrfi filtrasi gel, dalam kromatografi filtrasi gel, kolom diisi dengan gel yang
permeabel sebagai fase diam. Pemisahan berlangsung seperti proses pengayakan yang
didasarkan atas ukuran molekul dari komponen yang dipisahkan (Khopkar, 2000).

III. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
Alat-alat yang digunakanpadapercobaanini, antara lain: gelaspiala, gelasukur,
kertaswhatman No. 42, kolom, lampu UV, neracaanalitik, oven, pensil, penggaris,
pipakapiler, danruangpengembang.
.
B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakanpadapercobaanini, antara lain: diklorometana, etilasetat,
methanol, n-heksana, sampeldaunsalamdansilika.

IV. PROSEDUR KERJA


A. Persiapan kolom
1. Ditimbang sebanyak 3 g silika, masukkan kedalamoven pada suhu 1050 C selama 30 menit,
kemudiandimasukkan kedalam gelas piala dan diaduk dengan pelarut n-heksan hingga
menjadi lumpuran.
2. Disumbat ujung kolom demgam kapas, kemudian isi kolom dengan pelarut dan masukkan
lumpuran silika hingga tinggi kolom mencapai 10 cm.
3. Diketuk-ketuk dinding kolom agar silika tertata rapi dan tidak mengandung gelembung udara
serta tidak retak, pelarut harus selalu berada diatas permukaan penjerap.
B. Pemisahan pigmen dalam sampel daun
1. Dilarutkan ekstrak padat dengan n-heksan : aseton(7:3) hingga larut.
2. Dimasukkan sampel ke dalam kolom yang sudah disiapkan secara hati-hati dengan pipet.
3. Dielusi kolom dengan 15 ml n-heksan dengan kecepatan 2 ml/menit. Tampung eluen dalam
kolom dengan fraksi-fraksi tiap 5 mL.
4. Dielusi kolom dengan 15 ml n-heksan : Aseton (7:3) tampung fraksi-fraksi lagi.
5. Dielusi kolom dengan 15 ml Aseton (7:3) tampung fraksi-fraksi lagi.
6. Dielusi kolom dengan 15 ml Aseton (7:3) tampung fraksi-fraksi lagi.
7. Diuji masing-masing fraksi dengan KLT, amati jenis pigmen apa saja yang terdapat dalam
fraksi.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. HasildanPerhitungan
1. Hasil
Tabel 1.HasilPemisahandenganKromatografiKolom
N ProsedurKerja Hasil Gamba
o. r 2.
1. Persiapankolom : Bentuklumpuranber Perhitungan
Menimbang 5 gram silika, warnaputih Diketahui :
masukkankedalamgelaspiala, Batas jarak yang
adukdenganpelarutn-heksana. ditempuhpelarut
= 6 cm
Pemisahanpigmen Botol : Ditanya :Rf (1,
:Ekstraksampeldimasukkankedala 1 : n-heksana 2, 3, dan
mkolomsecarahati-hati, 2: n-heksana : 4)..........?
dielusidengann-heksan, aseton (7:3) Jawab :
hasilpemisahandimasukkankedala 3 : aseton Rf =
mbotol. 4 : aseton : metanol
(8:2)

Uji KLT : Titik I : 0 cm


Pelarutn-heksan : aseton Titik II : 0,25 cm
Titik III : 0,33 cm
Titik IV : 0,42 cm

1. Fraksi 1 = 0 (tidakadajarak yang ditempuhnoda)


Rf1 = 0
2. Fraksi 2 = 1,5 cm
Rf2 = = 0,25 cm

3. Fraksi 3 = 2 cm
Rf3 = = 0,33 cm

4. Fraksi 4 = 2,5 cm
Rf4 = = 0, 42 cm

B. Pembahasan
Percobaan kali ini bertujuan untuk memisahkan pigmen dalam berbagai sampel daun
dengan kromatografi kolom. Untukmengidentifikasisuatukomponen yang
terdapatdalamsuatucuplikanmakadapatdilakukandenganmenggunakanmetodekromatografi, di
manakromatografimerupakanmetodefisikauntukpemisahan, dalammanakomponen-komponen
yang akandipisahkandidistribusikanantaraduafase,
salahsatunyamerupakanlapisanstasionerdenganpermukaan yang luas, danfase yang lain
berupazatalir (fluid) yang mengalirlambat (perkolasi)
menembusatausepanjanglapisanstasioneritu. Padapercobaaninimetodekromatografi yang
digunakanadalahkromatografikolom.
Kromatografikolomadalahteknikpemisahandenganmenggunakanfasadiampadatdanfas
agerakcair.Mekanismepemisahankomponendengankromatogrfikolommempunyaimekanisme
yang samaseferti KLT.
Pemisahandidasarkanpadaperbedaankekuataninteraksiintermolekulantarakomponen yang
dipisahkandenganfasadiamdanpasagerak.
Prinsip kerja kromatografi kolom adalahsampel yang dilarutkandalamsedikitpelarut,
dituangkanmelaluiataskolomdandibiarkanmengalirkedalamadsorben (bahanpenyerap),
komponendalamsampeldiadsorbsidarilarutansecarakuantitatifolehbahanpenyerapberupa pita
sempitpadapermukaanataskolom, denganpenambahanpelarutsecaraterusmenerus, masing-
masingkomponenakanbergerakturunmelaluikolomdanakanterbentuk pita yang
setiapzonaberisisatumacamkomponen, setiapzona yang
keluarkolomdapatditampungdengansempurnasebelumzona yang lain keluarkolom.
Percobaan kali inipertama-tama membuatkolomyaitudenganmenimbang 3 gram silika,
danmelarutkandengan n-
heksanlarutanberwarnaputihdanmembuatkolomdenganmenyumbatujungkolomdengankapas,
kemudiandimasukkanisikolomdenganlumpuran silica hinggatinggikolom 10 cm.
Kemudiandiketuk-ketukdindingkolom agar
silikatertatadenganrapidantidakmengandunggelembungudara. Larutanekstrakpadattadi di
tambahkan n-heksan yang berfungsiuntukmelarutkanekstrakdaun agar
mudahmemasukkkankedalamkolom.Dielusikolomdengan 15 ml n-
heksandanditampungeluendalam vial, larutanberwarnakuningkecoklatanpadafraksi 1
dankuningmudapadafraksi 2. Setelahditampungfraksi-fraksikemudian di uji KLT
dengancaramenotolkanfraksi 1 dan 2 ke plat KLT yang sudahdiberibatasatasdanbawah,
kemudianmasukkankedalam chamber yang berisipelarut n-heksan : aseton (7:3),
kemudiandilihatdibawahsinar UV padapanjanggelombang 254nm dan 366
nm.JurnalpenelitianTambunan (2006), mrnunjukkanbahwafraksi yang
dihasilkanberwarnakuning, halinisesuaidenganpercobaan yang
dilakukanmenunjukkanbahwafraksi 1 berwarnakuningkecoklatandanfraksi 2
berwarnakuningmuda.
Praktikum kali
inimelakukanpemisahanpigmendalamsampeldaunsalamhanyasampaipadamengelusikolomden
ganpelarut n-heksana, dikarenakanketerbatasanwaktusaatpraktikum. Hasil yang
diperolehpadapercobaan kali iniadalahbentuklumpuranwarnaputihdenganpelarut: n-heksana,
n-heksana : aseton (7:3), asetondanaseton : metanol
(8:2)menghasilkantitikdanRfdenganpanjangmasing-masing : titik I : 0 cm, titik II : 0,25 cm,
titik III : 0,33 cm, titik IV : 0,42 cm.
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatdaripercobaaniniadalah:
1. Kromatografi kolom adalah teknik pemisahan berdasarkan pada perbedaan daya adsorpsi
suatu adsorben tertentu terhadap suatu senyawa baik pengotor maupun senyawa hasil isolasi.
Prinsip dari kromatografi kolom ini adalah adsorpsi .
2. Hasil yang diperolehpadapercobaan kali iniadalahbentuklumpuranwarnaputihdenganpelarut:
n-heksana, n-heksana : aseton (7:3), asetondanaseton : metanol (8:2)
menghasilkantitikdanRfdenganpanjangmasing-masing : titik I : 0 cm, titik II : 0,25 cm, titik
III : 0,33 cm, titik IV : 0,42 cm.

DAFTAR PUSTAKA

Basset, J. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Penerbit Buku Kedokteran
EGC. Jakarta.
Day, R. A. Jr. 1986. Analisa Kimia KuantitatifEdisiKeempat. PenerbitErlangga. Jakarta.
Gritter, R. J. 1991. Pengantar Kromatografi. ITB. Bandung.
Khopkar, S.M. 2000. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.

Tambunan, R. M., & P. Simanjuntak. 2006. PenentuanStruktur Kimia


AntioksidanBenzofenonGlikosida Dari EkstrakN-ButanolBuahMahkotaDewa
[Phaleriamacrocarpa(Scheff) Boerl.]. MajalahFarmasi IndonesiaVol 17(4):2.
Diposting 23rd January 2016 oleh Annisa Firdanovianty

Anda mungkin juga menyukai