Anda di halaman 1dari 15
Kebijakan Struktur Modal 4, METODA-METODA DALAM MANAJEMEN STRUKTUR MODAL. « Mengapa struktur modal perlu diperhatikan? Dari bab sebelumnya mengenai teori struktur modal, disimpulkan bahwa bauran pendanaan (financing mix) mempenga- ruhi nilai perusahaan secara langsung. Hal ini memotivasi manajemen perusahaan untuk mencari suatu struktur modal yang optimal untuk perusahaannya. Beberapa alat atau metoda dapat digunakan untuk menentukan suatu pilihan pendanaan yang hati-hati. Metoda tersebut berorientasi pada pembuatan keputusan, sehingga akan sangat bermanfaat untuk menjawab pertanyaan semacam ini "Di masa men- datang, jika kita memerlukan dana 500 juta, apakah kita sebaiknya menerbitkan saham atau obligasi?". Metoda dasar tersebut adalah: (a) Analisis EBIT-EPS, (b) Per- bandingan rasio-rasio leverage, dan (c) Analisis arus kas perusahaan. a) Analisis EBIT-EPS. Melalui analisis ini manajemen dapat melihat dampak dari berbagai alternatif pen- danaan terhadap EPS (Earning per share) pada tingkatan EBIT (Earnings Before Interest and Tax) yang bervariasi. Yang dimaksud dengan EPS adalah laba bersih sesudah pajak atau Earning After Tax (BAT) dibagi jumlah lembar saham perusahaan yang beredar. Pada analisis ini, hubungan antara EBIT dan EPS dapat dicari dengan cara: (1) menghitung EPS pada berbagai alternatif pendanaan untuk EBIT tertentu, dan (2) mengulang langkah pertama untuk EBIT yang berbeda-beda. Hasilnya kemu- dian digambarkan dalam grafik EBIT-EPS. Contoh: Perusahaan dengan modal 10 juta (seluruhnya berupa modal sendiri) berniat me- nambah modal sebesar 5 juta. Perusahaan mempertimbangkan 2 altemnatif: 1) men- jual saham biasa baru, dan 2) berhutang. Biaya hutang (K,) adalah 12%, pajak 40%. Jumlah saham yang beredar saat ini adalah 200.000 lembar. Saham biasa dapat dijual seharga Rp 50,- per lembar, sehingga akan ada tambahan 100.000 lembar saham. Kita dapat menghitung EPS untuk masing-masing alternatif pem- belanjaan untuk berbagai nilai EBIT. Misalnya EBIT = 2,4 juta. 270. Sahambiasa_ _Hutang EBIT 24 juta 2,4 juta Bunga 0 0,6 juta EBT 2,4 juta 1,8 juta Pajak (40%) _0,96 juta 0,72 juta EAT 1,44 juta 1,08 juta Jumlah saham 300.000 200.000 EPS 48 5,4 Perhitungan semacam ini dapat diulang untuk EBIT yang berbeda. Hasilnya aq. hubungan EBIT-EPS seperti disajikan pada grafik berikcut: ah FPS ‘keuntungan menggunakan saham daripada hutang EBIT o 1 2 3 4 Titile perpotongan antara garis saham dan garis hutang disebut indifference point atau break-even point yang dapat dicari dengan rumus: EPS menggunakan saham = EPS menggunakan hutang EAT(saham) __EAT (hutang) JumlahSaham Jumlah Saham- (EBIT*-C,)(1-1) _ (EBIT*-C,)(1-7) s TSA struxtur Modal am poten SE BBIT® = Indifference point C, = Biaya bunga pada alternatif pembelanjaan 1, (Cp = Biaya bunga pada altematif pembelanjaan 2, $, = Jumlah saham pada alternatif pembelanjaan 1. Jumlah saham alternatif pembelanjaan 2. fingkat pajak. Indifference point: (EBIT*-0)(1-0,4) _ (EBIT* -600,000)(1- 0,4) 300.000 200.000 EBIT* = 1,8 juta «Indifference point memberikan masukan penting bagi manajemen dalam memilit: alternatif pembelanjaan. Jika expected EBIT lebih besar dari indifference point, per- usahaan sebaiknya menggunakan hutang. Jika sebaliknya, menggunakan saham akan lebih menguntungkan. Perlu dicatat bahwa keputusan ini bisa salah jika actual EBIT tidak sebesar yang diharapkan, Oleh karena itu, didalam mengambil- kan keputusan, manajemen harus memperhatikan juga deviasi standard (tingkat variabilitas) EBIT perusahaan. Expected dan deviasi standard EBIT dapat dicari dengan mengembangkan sejumlah skenario tentang EBIT. dimasa mendatang beserta dengan probabilitass terjadinya, Jika deviasi standard EBIT relatif besar, manajemen harus lebih hati-hati karena expected EBIT menjadi kurang dapat di- percaya. Sebaiknya manajemen memutuskan menggunakan hutang hanya bila expected EBIT cukup jauh di atas indifference point. Probabilita EBIT E(EBIT) Pada gambar di atas, walaupun A dan B memiliki Expected EBIT yang sama, tapi Expected EBIT pada A lebih besar kemungkinan terjadinya (lebih representatif). Analisis EBIT-EPS ini dapat dikembangkan untuk alternatif pembelanjean lain, misalnya 50% hutang dan 50% modal sendiri, 1b) Perbandingan Rasio-Rasio Leverage * Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan efek dari setiap alternatif pen- danaan terhadap rasio-rasio leverage (penggunaan hutang). Manajemen kemudian dapat membandingkan rasio-rasio yang ada saat ini dan rasio-rasio pada alternatif pendanaan tertentu dengan rasio-rasio industri sejenis. © Rasio leverage terdiri dari: (1) rasio hutang (debt ratio) dan (2) rasio jaminan (coverage ratio). Rasio hutang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk meme- 272 AN Manojomon Kou, nuhi kewajiban jangka panjang, sedangkan rasio jaminan menunjukkan kema puan untuk membayar bunga dan pokok pinjaman yang jatuh tempo. Untuk men, hitung rasio hutang, manajemen menggunakan informasi dari neraca. Untuk men” hhitung rasio jaminan, informasi dari laporan rugi-laba yang dipergunakan. t Manajemen dapat menggunakan metoda perhitungan rasio sebagai berikut: (1) Rasio hutang: Fy Total hutang _Totalaktiva » Hutang Jangka Panjang Hutang Jangka Panjang + Modal Sendiri «) Total hutang Total Sendiri (2) Rasio Jaminan: EBIT Biaya Bunga Tahunan EBIT Pembayaran Pokok 1- Pajak a) Times Interest Eamed = b) Debt Service Coverage = Bunga+ jaman Rasio hutang dan rasio jaminan dapat dihitung berdasarkan: (1) posisi keuangan, Perusahaan pada saat ini, dan (2) posisi keuangan perusahaan dengan alternatiz. alternatif pendanaan yang ada seperti: 100% hutang, 100% modal sendiri, dsb, Rasio-rasio tersebut kemudian dibandingkan dengan rasio industri. Dari perban. dingan tersebut, manajemen dapat menentukan alternatif pendanaan yang paling tepat bagi perusahaan. Hal ini tidak berarti bahwa manajemen harus memperta. rasio yang sama dengan rasio industri. Kegunaan perbandingan rasio dengan rasio industri adalah jika perusahaan memilih rasio hutang dan rasio Jaminan yang menyimpang dari rasio industri, ia harus memilili alasan yang kuat. Analisis Arus Kas Perusahaan. Metoda ini menganalisis dampak keputusan struktur modal terhadap arus kas perusahaan. Metoda ini sederhana tetapi sangat bermanfaat. Metoda ini melibatkan Persiapan suatu seri anggaran kas pada (1) Kondisi perekonomian yang berbeda, dan (2) Struktur modal yang berbeda. Arus kas bersih pada situasi yang berbeda ini dapat dianalisis untuk menentukan apakah beban tetap perusahaan (pokok pin- jaman, bunga, sewa dan dividen saham preferen) yang dihadapi perusahaan tidak terlalu tinggi. Ketidak mampuan perusahaan untuk membayar beban tetap bisa mengakibatkan “financial insolvency". Gordon Donaldson dari Harvard University menyarankan bahwa kapasitas beban tetap perusahaan sebaiknya tergantung pada arus kas bersih perusahaan yang diharapkan dapat terwujud pada saat perekonomian mengalami resesi. Dengan ‘kata lain, target struktur modal ditentukan dengan membuat rencana untuk meng: hadapi “kondisi terburuk yang mungkin terjadi". Rumus berikut mendefinisikan CB,, saldo kas yang diharapkan perusahaan pada akhir periode resesi. ebjokan Struktur Modal 73 2. C, = saldo kas pada awal resesi NCF, = Arus kas bersih dari operasi selama resesi FC = beban tetap perusahaan Misalkan suatu perusahaan memiliki saldo kas pada awal resesi sebesar 5 juta. Selama periode resesi, perusahaan memproyeksikan arus kas bersih dari operasi sebesar 20 juta. Jika perusahaan tidak menggunakan hutang, saldo perusahaan tidak menggunakan hutang, saldo kas pada akhir periode resesi adalah: CB, = 5 juta + 20 juta-0 = 25 juta, Prosedur ini dapat diulang untuk situasi yang berbeda. Misalnya, perusahaan me- mutuskan menggunakan sejumlah hutang yang menimbulkan beban tetap sebesar 23 juta. Jika resesi terjadi, saldo kas pada akchir resesi adalah CB,: 5 juta + 20 juta - 23 juta = 2 juta, Bila perusahaan mempertahankan saldo kes tidak kurang dari 5 juta, pilihan struktur modal tersebut terlalu berisiko untuk diterima. ANALISIS SUBYEKTIF DALAM MANAJEMEN STRUKTUR MODAL. Dalam menentukan struktur modal perusahaan, manajemen juga mempertimbang- kan analisis subyektif (udgment) bersama dengan analisis kuantitatif yang telah di- bahas didepan. Berbagai faktor yang dipertimbangkan dalam pembuatan kepu-tusan tentang struktur modal adalah: a. Kelangsungan hidup jangka panjang (Long-run viability). Manajer perusahaan besar, khususnya yang menyediakan produk dan jasa yang penting, memiliki tanggungjawab untuk menyediakan jasa yang berkesinam- ‘bungan, Oleh kerena itu, perusahaan harus menghindari tingkat penggunaan hutang yang dapat membahayakan kelangsungan hidup jangka panjang peru- sahaan, b. Konservatisme manajemen. Manajer yang bersifat konservatif cenderung menggunakan tingkat hutang yang “konservatif’ pula (sedikit hutang) daripada berusaha memaksimumkan nilai perusahaan dengan menggunakan lebih banyak hutang. c. Pengawasan, Pengawasan hutang yang’ besar dapat berakibat semakin ketat pengawasan dari pihak kreditor (misalnya, melalui kontrak perjanjian atau covenant), Peng-awasan ini dapat mengurangi fleksibilitas manajemen dalam membuat kepu-tusan perusahaan, . Struktur aktiva, Perusahaan yang memiliki aktiva yang dapat digunakan sebagai agunan hutang cenderung menggunakan hutang yang relatif lebih besar. Misalnya, perusahaan real estate cenderung menggunakan hutang yang lebih besar daripada perusa- haan yang bergerak pada bidang riset teknologi. e. Risiko bisnis. (Perusahaan yang memiliki risiko bisnis (variabilitas keuntunganya) tinggi cen- ‘derung Kurang dapat menggunakan hutang yang besar (karena kreditor akan meminta biaya hutang yang tinggi). Tinggi rendahnya risiko bisnis ini dapat dilihat antara lain dari stabilitas harga dan unit penjualan, stabilitas biaya, tinggi rendahnya operating leverage, dll. f Tingkat pertumbuhan. N 274 Manajemen Kouany, meminta biaya hutang yang tinggi). Tinggi rendahnya risiko bisnis ini dapa, dilthat antara lain dari stabilitas harga dan unit penjualan, stabilitas biays tinggi rendahnya operating leverage, dll. a f, Tingkat pertumbuhan, Faktor lain dianggap tetap, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang ting, pada umumnya lebih tergantung pada modal dari luar perusahaan. Pada pe!’ usahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah kebutuhan modal ban, relatif kecil sehingga dapat dipenuhi dari laba ditahan. Karena adanya fakto; “asymmetric information” serta kenyataan bahwa flotation cost berhutang lebis rendah dari pada flotation cost menerbitkan saham biasa, perusahaan denga:, tingkat pertumbuhan tinggi cenderung menggunakan hutang yang lebih besa; dari pada perusahaan dengan pertumbuhan rendah g Pajak. Biaya bunga adalah biaya yang dapat mengurangi pembayaran pajak, sedangkan pembayaran dividen tidak mengurangi pembayaran pajak. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat pajak perusahaan, semakin besar keuntungan dari peng. gunaan pajak, semakin besar daya tarik penggunaan hutang . h. Cadangan kapasitas peminjaman, Penggunaan hutang akan meningkatkan risiko, sehingga biaya modal (baik Kk, maupun K,) akan meningkat. Perusahaan harus mempertimbangkan suati tingkat penggunaan hutang yang masih memberikan kemungkinan menambah hutang di masa mendatang dengan biaya yang relatif rendah. Ini berarti peru. sahaan harus menggunakan hutang lebih sedikit dari yang disarankan oleh model MM. i. Profitabilitas. Pada umumnya, perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan tinggi menggunakan hutang yang relatif kecil. Mengapa? Tingkat keuntungan yang tinggi memungkinkan mereka untuk memperoleh sebagian besar pendana- an dari laba ditahan. BEBERAPA CATATAN TENTANG KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL Pada pertemuan tahunan Financial Management Association (FMA) pada tahun 1989, disimpulkan beberapa hal mengenai struktur perusahaan. a) Dalam praktik sangat sulit menentukan titik struktur modal yang optimal. Bahkan untuk membuat suatu range untuk struktur modal yang optimalpun sangat sulit. Oleh Karena itu, kebanyakan perusahaan hanya memperhatikan apakah perusahaan terlalu banyak menggunakan hutang atau tidak. b) Ada kenyataan bahwa walaupun struktur modal perusahaan dianggap jauh dari optimal, tapi dampaknya pada nilai perusahaan tidak terlalu besar. Ini dapat diartikan bahwa keputusan tentang struktur modal tidaklah sepenting kepu- tusan investasi, yang memiliki dampak yang lebih besar terhadap nilai peru- sahaan, Berdasarkan hal-hal di atas, sebaiknya perusahaan lebih memfokuskan diri pada suatu tingkat hutang yang hati-hati (prudent) dari pada berusaha mencari tingkat hutang yang optimal. Tingkat hutang yang “prudent” harus dapat memanfaatkan keuntungan dari penggunaan hutang dan tetap menuju: * — Metoda lain yang tid Kebijakan Struktur Moda! 275 1) mempertahankan risiko finansial pada tingkat yang masih terkendali, 2) men- jamin fleksibilitas pembelanjaan perusahaan, dan 3) mempertahankan "credit rating” perusahaan. ¢ — Keputusan tentang struktur modal melibatkan analisis "trade-off" antara risiko dan keuntungan. Penggunaan hutang meningkatkan nsiko perusahaan, tapi juga me- ningkatkan keuntungan perusahaan oleh karena itu, struktur modal yang optimal akan menyeimbangkan risiko dan keuntungan perusahaan. jarang digunakan dalam menentukan struktur modal per- usahaan adalah analisis perbandingan rasio struktur modal. Manajemen memban- dingkan struktur modal perusahaan mereka dengan struktur modal perusahaan pada industri yang sama. Suatu pilihan terhadap struktur modal yang menyimpang dari struktur modal industri harus memilii alasan yang kuat. ¢ Suatu riset terhadap 170 manajer keuangan senior di Amerika Serikat menun- jukkan bahwa sekitar 60% percaya bahwa ada suatu struktur modal yang optimal ‘bagi perusahaan. Riset ini juga menunjukkan bahwa (1) manajer keuangan mene- tapkan suatu target rasio hutang bagi perusahaannya, dan (2) nilai rasio hutang ini dipergunakan oleh suatu evaluasi terhadap risiko bisnis yang dihadapi perusahaan. SOAL JAWAB 1 He ran PENTUL tidak memiliki hutang dan memiliki posisi kenangan sebagai erikut: Aiktiva (nilai buku = nilai pasar) 4,25M EBIT (expected) 1M Biaya modal sendiri (K,) 90% Harga saham (P,) Rp 2125,- Jumlah saham beredar 2juta Tarif pajak (1) 15%, Perusahaan sedang mempertimbangkan rencana untuk merubah struktur modal dengan cara menjual obligasi dan hasilnya digunakan untuk membeli kembali ‘sebagian saham perusahaan. Jika perusahaan menggunakan 1,8 M hutang, Kg naik menjadi 22% karena adanya tambahan risiko. Obligasi dapat dijual dan membebani Perusahaan dengan biaya hutang (K,) sebesar 14%. Asumsikan perusahaan mem- bagi 100% dividen sehingga perusahaan memiliki penghasilan yang tetap (g = 0). a) Apa efek penggunaan hutang terhadap nilai perusahaan? b) Berapa harga saham PT. JARUM PENTUL? ) Apa yang terjadi dengan EPS perusahaan setelah perubahan struktur modal? ©) Angica expected EBIT sebesar 1 M diperoleh dari distribusi probabilitas berikut On (0.2) 0,25 04M 03 1M 0,25 1,6M 0,1 2,2M Buatlah distribusi probabilitas untuk EPS dengan kondisi perusahaan tanpa hhutang dan perusahaan menggunaken 1,8 M hutang, om Manajomen Keun, Jawab: a). V=D+S EAT sae 2 = pa BIT -N-7) a a * Perusahaan tidak menggunakan hutang D=0 ve p+ EBIT-Da-7) K, (1-0)(1-0,15) = 04 A= O){1- 0,15) ry) = 4,25 M. Dengan hutang 1,8 M: I= biaya bunga = K,.D = (0,14)(1,8) = 0,252. ve p+ SBIT=DA-7) s = 1g + (2-04252)(1-0,15) 0,22 = 4,69 M. * Penggunaan hutang meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,44 M. >) Harga saham setelah adanya hutang: 69M P,=—b= 469M _ . 1 Syma RP 2845: Bp Naik sebesar Rp 220,-. 4 Setelah rencana perubahan struktur modal diumumkan, pemegang saham hanya bersedia melepas sahamnya (dibeli kembali oleh perusahaan dalam rangka‘peru- bahan struktur modal) jika sahamnya dihargai Rp 2345,-. ©) BPS = BAT Jumlah Saham Beredar * EAT setelah perubahan struktur modal: (EBIT-1)(1-T) = (1-0,252)(1-0,15) = 0,6358 M Jumlah saham beredar setelah perubahan struktur modal: 18M 2 juta- = 1,232. Juta- 37557 1.232.409 lembar ebjakan Struktur Moda 277 + EPS sebelum perubahan: (1-0)(1-0,15) gps= {-0)0-019) - 2 juta Rp 425,-. j Tanpa hutang: pps = EBIT(1-T) _ BBIT(0,85) n 2 juta Probabilitass EBIT EPS 01 (0,2) -Rp 85,- 0,25 04 Rp 170,- 0,3 1 Rp 425,- 0,25 1,6 Rp 680,- 01 2,2 Rp935,- Dengan hutang sebesar 1,8 M: pps = (BIT-1)(0-7) n _ (EBIT - 0,252 M)(0,85) 1.232.409 Probabilitass __ EBIT. EPS Ol (0,2) -Rp312,- 0,25 0,4 Rp 102,- 0,3 1 Rp 516 0,25 1,6 Rp 930,- Ol 2,2 Rp 1.343,- « Jika dibandingkan, distribusi EPS pada kondisi hutang 1,8 M lebih bervariasi sehingga risiko juga lebih tinggi. 2. PT. KREDIT MACET memiliki nilai pasar 1 M yang teridiri dari 1 juta saham dengan . harga Rp 500,- dan hutang’ Rp 500 juta berupa obligasi dengan bunga tetap 10%. EBIT perusahaan sebesar Rp 125 juta dan tarif pajak = 15%. Perusahaan memiliki 2 alternatif perubahan struktur modal: meningkatkan hutang menjadi Rp 700 juta atau menurunkan hutang menjadi Rp 300 juta. Jika pilihan pertama diambil, peru- sahaan harus menarik kembali obligasinya dan menerbitkan obligasi baru dengan bunga 12%. Jika pilihan kedua diambil, obligasi lama dapat diganti obligasi baru dengan bunga hanya 8% (karena risiko perusahaan berkurang dengan menurunnya hhutang). Dalam perubahan struktur modal ini perusahaan harus membeli atau menjual saham pada harga keseimbangan baru. Diasumsikan perusahaan mem- bayar 100% dividen sehingga pertumbuhan perusabaan adalah 0. Jika hutang ber- tambah, Ks menjadi 15% dan jika hutang berkuraug, Ks menjadi 11%. a) Berapa Ks pada saat ini? b) Menurut Anda apakah perusahaan sebailnya merubah struktur modal? ¢) Jika pajak bukan 15% tetapi 30%, berapa harga saham (pada tingkat hutang Rp 500 jute). oo 278 ManejerrenKeuip, 4) Melanjutkan soal c, apakah perubahan tarif pajak tersebut mempengaruhi ig, tusan Anda tentang tingkat hutang yang optimal? ¢) Jika pajak = 15%, bagaimana analisis Anda tentang struktur modal jika hy, perusahaan tidak bisa ditarik? ty ) Andaikan distribusi probabilitas EBIT diketahui: EBIT___Probabilitas $0 juta 0,2 150 juta 06 250 juta 0,2 Dengan asumsi pada soal e, hitunglah expected EPS dan deviasi standar Eps, Jawab: a) Kondisi saat ini: EBIT = 125 juta Bunga = 10% x500juta = 50 juta EBT 75 juta Pajak (15%) 11,25 juta EAT 63,75 juta EAT ppg = Jumilah Saham Beredar _ 63,75 juta Tjuta = Rp 63,75,- Karena 100% EAT dibagi dalam bentuk dividen, EPS = Dividen per share (DPS). + Karena 100% dividen, g = 0 sehingga: DPS 63,75 [eed =12,75% P 500 _ b) Hutang saat ini (D = Rp 500 juta): EAT v=p+2AT De =p 2BIT=DiKal-T) K, if [125-500 (0,1)]( =500+ prt 0,175 = 500 +500= 1M. -, ¢ Hutang turun menjadi Rp 300 juta,-, Ks menjadi 11%, dan Kd menjadi 8%. gegen Strut Model 279» ye 2300 + 1128-300 (0,08)](1-0,15) O11 = 300 + 780,5 = Rp 1080,5,- « Hutang naik menjadi Rp 700 juta =, Ks menjadi 15%, dan Kd menjadi 12%. [125-700 (0,12)](1-0,15) 0,15 = 700 + 232 = Rp 932 juta,-. + Karena nilai perusahaan naik dengan turunnya penggunaan hutang menjadi Rp 300 juta,-, perusahaan sebaiknya menurunkan jumlah hutang dari Rp 500 juta,- menjadi Rp 300 juta,-. Pembuktian: Harga saham jika hutang menjadi Rp 300 juta,~ Nilai perusahaan baru- Nilai hutanglama Jumlah saham lama beredar 1080,5~ 500 1 lebih besar dari Rp 500,-/lembar pada saat hutang = Rp 500 juta,- v= 500+ 1!25-500(0,1)](1-0,3) 0,1275 Vv =700+ Pi = Rp 580,5,-/lembar = 500 + 411,75 = Rp 911,75 juta,- 911,75 -500 1 4) Jika menggunakan Rp 300 juta,- hutang: [125 - 300 (0,08)](1- 0,4) 0,11 Harga saham = Rp 411,75,- V= 300+ = 300+ 551 = Rp 851,- Harga saham = oe 50 - Rp 351,- Jika menggunakan Rp 700 juta,- hutang: p 1-0,14) V. = 7004 [125:700(0.12)11- 0.14) ed 0,15 = 700 + 160 = Rp 860,- 200 Manejomon Kovrn, 860-500 1 3. PT. BANJIR DUIT pada saat ini tidak menggunakan hutang (pendanaan 199, dengan modal sendiri), tetapi perusahaan sedang mempertimbangkan suatu ,,.° ubahan menjadi pendanaan dengan hutang 50%. Hutang menimbulkan }j,, hutang (Kd) sebesar 20% dan dapat digunakan untuk membeli kembali saham p." usahaan yang harganya pada saat ini Rp 500,-/lembar. Saham beredar saat ;, adalah 200.000 lembar dan total aktiva sebesar Rp 100 juta,-. Laporan kenang,, pro forma (prediksi) untuk tahun mendatang dengan asumsi tidak menggunak,, hutang adalah sebagai berilcut: . Harga saham = = Rp 360,- Penjualan 80.000.000 Biaya operasi 65,000,000 EBIT: 1.000.000 Pajakc (20%) 3.000.000 Penghasilan bersih 12.000.000 a) Berapa EPS yang diharapkan untuk tahun mendatang jika perusahaan tidak menggunakan hutang? Berapa jika perusahaan menggunakan hutang Rp 5) juta,-? | b) Asumsikan bahwa biaya operasi tetap 81,25% dari penjualan pada tingkat pen. jualan berapapun. Juga, prediksi penjualan Rp 80 juta,- merupakan nilai harap ‘an yang diperoleh dari distribusi probabilitas sebagai berilcut: Probabilitas __Penjualan 0,1 40 juta, 0,2 60 juta 04 80 juta, 0,2 100juta o1 120juta Hitung EPS pada setiap tingkat penjualan untuk alternatif pendanaan tanpa hutang maupun pendanaan dengan hutang Rp 50 juta,-. ©) Gambarkan grafik yang menunjukkan hubungan antara tingkat penjualan dengan EPS pada ke 2 alternatif pendanaan. Jawab: a) Tanpa hutang: Penghasilan bersih (Net Income) = 12 juta Jumlah saham beredar = 0,2 juta EPS = Rp 60,- Dengan hutang Rp 50 juta,-: EBIT = 15 juta Biaya bunga = 20% x 50 juta = 10 juta EBT = Sjuta Pajak (20%) = 1juta Net Income | =4jatah, jan Sulu Model a Jumleh saham beredar yang dibeli kembali (repurchase) dengan menggunakan dan Rp 50 juta- dari hutang adalah: = * 80.000.000 500 Jumlah saham beredar tinggal 200.000 - 100,000 = 100.000 lembar. EPS menjadi: 4 juta dibagi 100.000 = Rp 40,-. « Perbandingan Return on Equity (ROE): = 100.000 lembar. 2 juta ‘Tanpa hutang: ROE = =12 a 100 juta = ‘7 Dengan hutang Rp 50 juta,~: ROE = 134. go, 50 juta b) Tanpa hutang: Penjualan EBIT Net Income EPS ROE 40 jute 7,5 juta 6 juta Rp 30,- 6% Gjuta| 11,25 juta Ojuta| Rp 45% | 9% 80 juta 15 juta 12juta Rp 60,- 12% 100 juta 18,75 juta 15 juta Rp 75;- 15% 8 120 juta, 22,5 juta 18 juta Rp 90,-| _, 18% Keterangan: i) EBIT = Penjualan - biaya operasi Penjualan - (81,25% x penjualan) = Penjualan x 18,75% ii) Net Income = (EBIT - bunga)(1 - pajak) = (EBIT - 0)(1-0,2) = 0,8x EBIT. ii) EPS = Net Income/200.000 iv) ROE = Net Income/total modal sendiri = Net Income/100 juta. Dengan hutang Rp 50 juta,- Penjualan EBIT Net Income EPS ROE. 40 juta 7, 5juta -2juta| _Rp20-| _-4% 6 juta | __11,25 juta ijuta| Rp 10% | 2% 80 juta 15 juta 4 juta Rp 40,- 8% 100 juta 18,75 juta 7 juta Rp 70,- 14% 120 juta 22,5 juta 10 juta Rp 100,- 20% Keterangan: i) NetIncome = (EBIT - Bunga)(1-pajal*) = (BBIT-10)(1-0,8) 282 Mansjomen Kou, ii) EPS = Net Income/jumlah saham - = Net Income/0,1 juta iti) ROE = Net Income/total modal sendiri = Net Income/50 juta EPS Rp) Hutafig 50 juta 109} ‘Tanpa butang. Penjualan Guta) Dari gambar tampak bahwa pada penjualan sebesar Rp 120 juta,- pendanaan dengan hutang memberikan EPS yang lebih baik daripada pendanaan tanp: hutang. . Titik potong pada gambar dapat dicari sebagai berikut: EPS dengan hutang = EPS tanpa hutang NetIncome Jumlah Saham «= (Penjualan- (81,25% penjualan)- 10 juta 0(1-0,2) 0,1 juta (18,75 % penjualan- 10) 0,8 0,1 EPS tanpa hutang = cn kan Struktur Modal oss ge «= (Penjualan- (81,25% penjualan)- 10 juta 0 (1- 0,2) 0,2 juta = (18,75 % penjualan- 10)0,8 0,2 Pada titik potong, (i) = (i), maka: (18,75 %penjualan-10)0,8 _ (18,75 % penjualan)0,8 a 0,1 99 (0,1875 p- 10) 0,2 = 0,1875 px 0,1 0,0375 p- 2 = 0,01875 p 0,01875 p= 2 p= 106,67 Pada saat penjualan Rp 106,67 juta,-, alternatif pendanaan tanpa hutang dan dengan hutang Rp 50 juta,- memberikan EPS yang sama. -00000-

Anda mungkin juga menyukai

  • Ekosistem
    Ekosistem
    Dokumen6 halaman
    Ekosistem
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • MK2 Bab 11
    MK2 Bab 11
    Dokumen20 halaman
    MK2 Bab 11
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • Energi Dan Daya Listrik 1 2020
    Energi Dan Daya Listrik 1 2020
    Dokumen1 halaman
    Energi Dan Daya Listrik 1 2020
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • MK2 Bab 12
    MK2 Bab 12
    Dokumen9 halaman
    MK2 Bab 12
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • MK2 Bab 10
    MK2 Bab 10
    Dokumen19 halaman
    MK2 Bab 10
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • MK2 Bab 7
    MK2 Bab 7
    Dokumen15 halaman
    MK2 Bab 7
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • MK2 Bab 8
    MK2 Bab 8
    Dokumen12 halaman
    MK2 Bab 8
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • MK2 Bab 3
    MK2 Bab 3
    Dokumen23 halaman
    MK2 Bab 3
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • MK2 Bab 9
    MK2 Bab 9
    Dokumen16 halaman
    MK2 Bab 9
    Rohmatul Faizah
    100% (1)
  • MK2 Bab 6
    MK2 Bab 6
    Dokumen16 halaman
    MK2 Bab 6
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • MK 2 Bab 4
    MK 2 Bab 4
    Dokumen20 halaman
    MK 2 Bab 4
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • X Artikel
    X Artikel
    Dokumen21 halaman
    X Artikel
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • X Jurnal Sosiologi Masjid Jogokaryan
    X Jurnal Sosiologi Masjid Jogokaryan
    Dokumen22 halaman
    X Jurnal Sosiologi Masjid Jogokaryan
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • 324 786 2 PB
    324 786 2 PB
    Dokumen19 halaman
    324 786 2 PB
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • Aabb
    Aabb
    Dokumen29 halaman
    Aabb
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat
  • X Jurnal Heri Setiawan DKK
    X Jurnal Heri Setiawan DKK
    Dokumen8 halaman
    X Jurnal Heri Setiawan DKK
    Rohmatul Faizah
    Belum ada peringkat