Anda di halaman 1dari 26
INSTRUKSI KERJA INLEL LOGAM/KOMPOSIT/PFM. No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 9 RSGMP ai it: UNIvERsrras | Tapegal Terbit JENDRAL SOEDIRMAN i PURWOKERTO ¢ \ PROSEDUR TETAP drg. Ai Mulyawati, M.HKes NIP. 19531205 198203 2 001 Restorasi tumpatan tuang dengan indikasi kerusakan gigi PENGERTIAN __| yang luas melebihi sepertiga inter tonjol tetapi kurang dari setengah inter tonjol dan dinding masih resisten Sebagai restorasi untuk memperbaiki struktur gigi yang TUJUAN terkena Karies dan sudah berlubang besar, juga untuk mengembalikan fungsi gigi Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi umum atau dokter KEBIJAKAN _| £igi spesialis konservasi gigi yang dibantu oleh perawat gigi Tahapan kerja : 1. Persiapan : a. Alat diagnostik PROSEDUR b. Alat (handpiece high speed, bur preparasi, sendok cetak, plastic filling instrument, agate spatel, microbrush) 22 c. Bahan-bahan (kapas, exaflex, puffy, semen resin, cavit, cavity cleanser, paper pad, articulating paper) 2. Pelaksanaan : a. Mencuci tangan dengan sabun b. Memakai sarung tangan dan masker c. Membersihkan seluruh jaringan karies dengan ekskavator dan bur bulat metal - Preparasi kavitas dimulai dengan membentuk dinding tegak kavitas pararel antar dinding berhadapan - Dasar kavitas dibuat mendatar (prinsip kelas II : ada pulpal wall dan axial wall) dan axio-pulpal line angle dibuat tajam - Pada cavosurface dibuat bevel intrakoronal (inner bevel) - Hanus diperhatikan cara menetapkan letak tepi- tepi bevel yaitu di luar titik kontak dengan gigi antagonisnya d. Gigi dibersihkan dan dikeringkan dengan 3-way syringe e, Dilakukan pencetakan dengan exaflex dan putty kemudian hasil cetakan diproses di lab f, Gigi yang telah dipreparasi ditumpat sementara dengan cavit g. Pada kunjungan berikutnya setelah restorasi inlei 23 re jadi kemudian fumpatan sementara dibongkar dan dibersihkan lalu dilakukan fry in, cek oklusi, kerapatan tepi, dan permukaan inlei tidak menekan gingival Apabila mengandung unsur logam, inlei diolesi dengan silane dan dibiarkan mengering . Sementasi inlei dengan semen resin dan segera dioklusikan dengan gigi antagonisnya untuk fiksasi hingga setting | Kelebihan ekses semen resin dibersihkan dan cek oklusi dengan articulating paper UNIT TERKAIT Konservasi Gigi, Laboratorium Teknik Dental 24 INSTRUKSI KERJA ONLEI LOGAM/KOMPOSIT/PFM No. Dokumen: | No. Revisi : Halaman : RSGMP - : tapkan : Univanerras | Tansgal Terbit Ditetapkan JENDRAL Direktur SOEDIRMAN PURWOKERTO PROSEDUR TETAP — NIP. 19531205 198203 2 001 Restorasi tumpatan tuang dengan indikasi kerusakan gigi PENGERTIAN _ | Yang luas melebihi setengah inter tonjol disertai dinding yang sudah tidak resisten Sebagai restorasi untuk memperbaiki struktur gigi yang terkena karies dan sudah berlubang besar melebihi TUJUAN : we . . setengah inter tonjol, juga untuk mengembalikan fungsi gigi Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi umum atau dokter KEBIJAKAN __| gigi spesialis konservasi gigi yang dibantu oleh perawat gigi Tahapan kerja : 1. Persiapan : PROSEDUR a. Alat diagnostik b. Alat-alat (handpiece high speed, bur preparasi, 26 a sendok cetak, plastic filling instrument, agate spatel, microbrush) . Bahan-bahan (kapas, exaflex, putty, semen resin, cavit, cavity cleanser, paper pad, articulating Paper) 2. Pelaksanaan : Mencuci tangan dengan sabun b. Memakai sarung tangan dan masker . Membersihkan seluruh jaringan karies dengan ekskavator dan bur bulat metal Preparasi kavitas dimulai dengan membentuk dinding tegak kavitas pararel antar dinding berhadapan dengan bur fisur silinder - Dasar kavitas dibuat mendatar dengan flat end fissure bur Oklusal gigi dipotong mengikuti lereng tonjol menggunakan wheel diamond bur - Batas terluar preparasi koronal + % - % tinggi mahkota - Permukaan luar gigi dipotong pararel antar dinding berhadapan dengan tapered fissure bur - Bevel ekstrakoronal (outer bevel) dibuat menggunakan round end fissure bur Untuk onlei resin komposit semua sudut dan tepi bagian dalam harus dibuat membulat untuk menghindari tekanan dan semua dinding 26 proksimal harus dibentuk 5 - 15°divergen ke arah oklusal (tanpa undercut) Gigi dibersihkan dan dikeringkan dengan 3-way syringe £ Dilakukan pencetakan dengan exaflex dan putty ° kemudian hasil cetakan diproses di lab Gigi yang telah dipreparasi ditumpat sementara Rg dengan cavit Pada kunjungan berikutnya setelah restorasi onlei jadi kemndian tumpatan sementara dibongkar dan dibersihkan lalu dilakukan try in, cek oklusi, kerapatan tepi, dan permukaan onlei tidak menekan r gingival i. Apabila mengandung unsur logam, onlei diolesi dengan silane coupling agent dan dibiarkan mengering j. Sementasi onlei dengan semen resin dan segera dioklusikan dengan gigi antagonisnya untuk fiksasi hingga setting k, Kelebihan ekses semen resin dibersihkan dan cek oklusi dengan articulating paper UNIT TERKAIT | Konservasi Gigi, Laboratorium Teknik Dental ar INSTRUKSI KERJA VENEER DIREK RESIN KOMPOSIT No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : SOP.IPS.012 o 1:3 RSGMP Tanggal Terbit : _~ Ditetapkan 3 UNIVERSITAS ae 7 JENDRAL Direktur SOEDIRMAN ‘ \ | PURWOKERTO | igsep¢2014 | | WwW PROSEDUR drg. Arwita Mulyawati, M.HKes TETAP NIP. 19531205 198203 2 001 Bahan pelapis sewama dengan gigi dari resin komposit PENGERTIAN _ | yang diaplikasikan pada sebagian atau seluruh permukaan gigi yang mengalami kerusakan atau pewarnaan intrinsik Mendapatkan nilai kosmetik yang baik untuk penampilan Tas dan meningkatkan rasa percaya diri pasien Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi umum atau dokter KEBIJAKAN gigi spesialis konservasi gigi yang dibantu oleh perawat gigi Tahapan kerja : 1. Persiapan : a, Alat diagnostik PROSEDUR b. Alat (handpiece high speed, handpiece low speed, light cure, bur preparasi, bur finishing, bur polishing, microbrush) 28 C. Bahan (kapas, etsa, bonding, resin _komposit packable, matriks seluloid, grinding strip) 2. Pelaksanaan : a. b. & d. Mencuci tangan dengan sabun ‘Memakai sarung tangan dan masker Menentukan wama gigi akhir yang akan diveneer dengan Vita Shade Guide Preparasi kavitas - Dimulai dari menandai kedalaman permukaan labial yang akan dikurangi sebesar 0,5 - 0,7 mm menggunakan deep marker bur - Mengurangi dan meratakan permukean labial menggunakan bur fisur silinder - Incisal edge tidak dipreparasi - Akhiran preparasi dibentuk chamfer dan berakhir pada bagian labial sampai kontak proksimal gigi sebelahnya - Apabila terdapat diastema maka preparasi diperluas sampai permukaan mesial dan berakhir pada mesiolingual line angle . Kavitas dicuci dan dikeringkan kemudian diaplikasikan cavity cleanser selama 30 detik Kavitas dikeringkan dan pasang matriks seluloid (apabila terdapat diastema) Aplikasi etsa selama 15 detik kemudian kavitas dicuci dan dikeringkan sampai kondisi moist 29 h. Aplikasi bonding dengan microbrush dan sinar selama 20 detik i. Aplikasi resin komposit packable dan contouring dengan composite instruments kemudian disinar selama 20 detik j. Finishing dan polishing UNIT TERKAIT Konservasi Gigi 30 INSTRUKSI KERJA VENEER INDIREK RESIN KOMPOSIT/PORCELAIN No. Dokumen : No. Revisi SOP.IPS.013 RSGMP Tanggal Terbit : Ditetapkan : UNIVERSITAS Direkeur JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO PROSEDUR TETAP NIP. 19531205 198203 2 001 Bahan pelapis sewama dengan gigi dari resin komposit/ porcelain setebal 0,5 - 0,7 mm yang diproses di lab untuk PENGERTIAN | menutupi permukaan labial gigi anterior dan permukaan bukal beberapa gigi premolar yang mengalami kerusakan atau pewarnaan intrinsic Mendapatkan nilai kosmetik yang baik untuk penampilan TUJUAN , i 5 cen lan meningkatkan rasa percaya diri pasien Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi umum atau dokter KEBIJAKAN _| gigi spesialis konservasi gigi yang dibantu oleh perawat gigi ‘Tahapan kerja: 1. Persiapan : PROSEDUR a. Alat diagnostik b. Alat (shade guide, handpiece high speed, handpiece 3 c. Tow speed, sendok cetak, light cure, bur preparasi, plastic filling instrument, agate spatel, glass plate, microbrush) Bahan (kapas, exaflex, putty, gips stone, cavit, bonding generasi 7, semen resin) 2. Pelaksanaan : a. Mencuci tangan dengan sabun b. Memakai sarung tangan dan masker c. Menentukan warna gigi akhir yang akan diveneer dengan Vita Shade Guide |. Preparasi kavitas - Dimulai dari menandai kedalaman permukaan labial yang akan dikurangi sebesar 0,5 - 1 mm menggunakan deep marker bur - Mengurangi dan meratakan permukaan labial menggunakan bur fisur silinder = Incisal edge tidak dipreparasi - Akhiran preparasi dibentuk chamfer dan berakhir pada bagian proksimal, insisal, dan margin gingiva, tidak terdapat overlap incisal - Apabila terdapat diastema maka _preparasi diperluas sampai permukaan mesial dan berakhir pada mesiolingual line angle ._Kavitas dicuci dan dikeringkan Cetak hasil preparasi dengan exaflex dan putty kemudian isi cetakan dengan gips stone dan kirim 32 ke lab untuk diproses g. Beri cavit sebagai tumpatan sementara h. Pada kunjungan berikutnya, try in veneer yang telah jadi, cek kerapatan tepinya i. Kavitas dicuci dan dikeringkan j. Aplikasi bonding dan sinar selama 20 detik k. Sementasi veneer dengan semen resin dan disinar selama 20 detik, apabila veneer berbahan porcelain maka sebelumnya perlu diolesi silane coupling agent sebagai bahan adhesi 1. Bersihkan ekses-ekses kelebihan semen resin dan cek kerapatan tepi m, Pasien diinstruksikan untuk kontrol apabila terdapat keluhan UNIT TERKAIT Konservasi Gigi, Laboratorium Teknik Dental 33 INSTRUKSI KERJA MAHKOTA SEMENTARA No. Dokumen: | No. Revisi : Halaman : SOP.IPS.014 Tanggal Terbit : RSGMP UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN PURWOKERTO PROSEDUR TETAP NIP. 19531205 198203 2.001 Pembuatan mahkota sementara menggunakan bahan resin PENGERTIAN | omposit single-component yang disemenkan pada gigi Melindungi hasil preparasi tonggak mahkota jaket selama TUSUAN menunggu prosesing mahkota jaket permanen dan membantu untuk mempertahankan fungsi gigi Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi umum atau dokter KEBIJAKAN | igi spesialis konservasi gigi yang dibantu oleh perawat gigi ‘Tahapan kerja : 1. Persiapan : a. Alat diagnostik PROSEDUR b. Alat (sendok cetak, rubber bowl, spatula, crownmess, light cure unit, bur finishing, bur polishing, plat kaca) c. Bahan (kapas, alginat, gips stone, vaselin, resin 34 Komposit single-component, fletcher) 2, Pelaksanaan : a, Mencuci tangan dengan sabun b, Memakai sarang tangan dan masker c. Hasil preparasi tonggak mahkota jaket dicetak dengan alginat kemudian hasil cetakan alginat diisi dengan gips stone d. Cetak rahang antagonisnya juga e. Hasil cetakan preparasi tonggak mahkota jaket diolesi dengan vaselin f Membuat model gigi dengan resin komposit single- component g. Hasil modelling dioklusikan dengan cetakan rahang antagonisnya h. Sinar dengan light cure selama 20 detik i. Finishing dan polishing j. Mahkota sementara disementasikan ke gigi menggunakan fletcher yang diaduk dengan konsistensi sticky k. Ekses-ekses kelebihan semen dibersihkan L. Cek oklusi dengan articulating paper m. Pasien diinstruksikan untuk kontrol setelah mahkota jaket permanennya jadi UNIT TERKAIT | Konservasi Gigi 35 INSTRUKSI KERJA MAHKOTA JAKET AKRILIK/PFM/ZIRCONIA/GOLD ALL METAL/ALL PORCELAIN No. Dokumen: | No. Revisi: Halaman : RSGMP 2 Ae UNIVERSITAS Tanggal Terbit : Ditetapkan : JENDRAL - - SOEDIRMAN pisitas PURWOKERTO " { “v7 sgsentzo4 | | Wj — PROSEDUR “ TETAP drg. Arwita Mulyawati, M.HKes NIP. 19531205 198203 2 001 Restorasi yang meliputi seluruh . permukaan gigi anterior/posterior yang menyerupai selubung/jaket, dibuat PENGERTIAN _ | dari bahan akrilik atau porcelain yang sesuai dengan warna gigi, atau dibuat dari bahan metal, kemudian dilekatkan dengan semen khusus ke gigi yang telah dipreparasi Melindungi sisa jaringan gigi dan mengembalikan gigi ke TUSUAN bentuk dan fungsi semula Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi umum atau dokter KEBIJAKAN __| gigi spesialis konservasi gigi yang dibantu oleh perawat gigi Tahapan kerja : 1. Persiapan : PROSEDUR a, Alat diagnostik b. Alat (handpiece high speed, bur preparasi, bur 36 finishing, sendok cetak, shade guide, crown remover, microbrush, light cure unit) c. Bahan (Kapas, putty, exaflex, alginat, glass stone, gips stone, resin komposit single-component, fletcher, eugenol, etsa, bonding, semen resin, articulating paper) 2. Pelaksanaan : a, Mencuci tangan dengan sabun b. Memakai sarung tangan dan masker ¢. Preparasi inti (core): Pengurangan bagian oklusal: 1) menggunakan round-edge wheel bur 2) dikurangi 1-2 mm menurut bentuk permukaan oklusal 3) periksa jarak dengan gigi antagonisnya. Pengurangan bagian proksimal: 1) menggunakan flat discs wheel bur dan fissure bur berdiameter kecil 2) bur diletakkan sejajar/ paralel antara dinding proksimal sebelah mesial dan distal, atau sedikit menutup ke arah oklusal sebesar + 5° 3) pengurangan permukaan proksimal sebanyak 1-2 mm Pengurangan bagian bukal dan linguaV/palatinal: 1) menggunakan cylindris fissure bur 2) letakkan bur tersebut mendatar pada permukaan 37 gigi yang dipreparasi 3) daerah finish line dibuat chamfer Pengurangan sudut-sudut aksi 1) sudut-sudut aksial yang ada ditumpulkan dengan cylindris tapered bur terutama pada daerah gingiva margin 2) untuk sudut aksial yang mudah dijangkau bisa menggunakan cylindris fissure bur Penghalusan hasil preparasi: 1) menggunakan sand paper disc dan finishing bur 2) hilangkan seluruh bagian yang tajam, runcing, tidak rata dan undercut-undercut untuk memperoleh hasil preparasi yang cukup halus |. Dilakukan pencetakan dengan double impression (putty dan exaflex) dan pencetakan dengan alginat untuk rahang antagonis. Cetakan RA dan RB diisi dengan investment gips. Setelah mengeras dilepas dari cetakan dan diperiksa oklusinya kemudian dikirim ke laboratorium teknik gigi untuk dibuatkan restorasi mahkota penuh dengan instruksi wana shade guide yang sesuai dengan wamna gigi asli. . Pembuatan mahkota sementara dan pemasangan mahkota sementara menggunakan semen fletcher dan eugenol f. Insersi mahkota yang sudah jadi: 1) Pengambilan mahkota sementara menggunakan 38 crown remover 2) Pengepasan mahkota penuh ke dalam tonggak. Dilakukan pemeriksaan wama, kontur, embrasur, kerapatan tepi, oklusi, dan kontak proksimalnya. 3) Aplikasi silane ke bagian dalam mahkota penuh (apabila memakai bahan metal) dan dikeringkan dengan hembusan udara , 4) Keringkan daerah sekitar inti dengan hembusan udara 5) Aplikasi etsa pada seluruh inti selama 15 detik, dibilas lalu dikeringkan dengan hembusan udara secara tidak langsung 6) Aplikasi bahan bonding menggunakan microbrush, dibiarkan selama 20 detik kemudian dihembus dengan udara dan diaktivasi dengan sinar (light cure unit) selama 20 detik 7) Semen resin diaduk sesuai dengan petunjuk pabrik dan diaplikasikan pada permukaan dalam mahkota penuh, kemudian mahkota dimasukkkan ke dalam inti, tahan selama 5 detik 8) Kelebihan semen dibersihkan dan diaktivasi dengan sinar selama 20 detik 9) Dilakukan pemeriksaan oklusi dan artikulasi menggunakan articulating paper UNIT TERKAIT | Konservasi Gigi, Laboratorium Teknik Dental 39 INSTRUKSI KERJA KAPING PULPA No. Dokumen : Halaman : SOP.IPS.016 1:2 ‘Tanggal Terbit : Ditetapkan : RSGMP es UNIVERSITAS Direktur JENDRAL / ae SOEDIRMAN \ PURWOKERTO \ ! \ eee PROSEDUR drg. At ta Mulyawati, M.HKes ‘TETAP | NIP. 19531205 198203 2 001 Prosedur menempatkan selapis material proteksi berbahan dasar kalsium hidroksida pada kavitas yang dalam di atas PENGERTIAN | jujpa yang belum terbuka tetapi sudah sangat tipis atau pulpa yang baru saja terbuka karena faktor iatrogenik Menghilangkan iritasi pada jaringan pulpa dan melindungi TUIUAN pulpa sehingga pulpa dapat mempertahankan vitalitasnya Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi umum atau dokter KEBIJAKAN | 8i8i spesialis konservasi gigi yang dibantu oleh perawat gigi Tahapan kerja : 1. Persiapan : a. Alat diagnostik PROSEDUR b. Alat (handpiece high speed, round metal bur, ball applicator, plastic filling instrument) c. Bahan (kapas, saline, bahan proteksi pulpa, semen 40 seng fosfat, cavit) 2, Pelaksanaan : a. Menouci tangan dengan sabun b. Memakai sarung tangan dan masker c. Pembersihan seluruh jaringan karies menggunakan round metal bur d. Isolasi daerah kerja dengan cotton roll e. Apabila terjadi perforasi karena faktor iatrogenik maka perdarahan yang terjadi dihentikan dengan kapas yang dibasahi larutan adrenalin m Kavitas diirigasi dengan saline lalu dikeringkan g. Bahan proteksi pulpa yang mengandung kalsium hidroksida diletakkan pada dasar pulpa dan biarkan hingga mengering h. Aplikasi base semen seng fosfat dan tumpat sementara dengan cavit i. Pasien diinstruksikan untuk kontrol 2-4 minggu kemudian j. Apabila reaksi pulpa terhadap panas dan dingin normal maka dapat dilanjutkan restorasi permanen UNIT TERKAIT | Konservasi Gigi a1 INSTRUKSI KERJA PULPOTOMI No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : ‘Tanggal Terbit : RSGMP UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN PURWOKERTO PROSEDUR TETAP NIP. 19531205 198203 2 001 Pengangkatan sebagian jaringan pulpa vital (amputasi) di daerah koronal yang infeksi dengan melakukan anestesi PENGERTIAN , ; ; . kemudian memberikan medikamen di atas pulpa yang diamputasi agar pulpa bagian radikular tetap vital Untuk mempertahankan vitalitas pulpa di dalam saluran TUJUAN akar sehingga apeks yang belum menutup dapat terus melanjutkan pertumbuhannya Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi umum atau dokter KEBIJAKAN gigi spesialis konservasi gigi yang dibantu oleh perawat gigi Tahapan kerja : 1. Persiapan : PROSEDUR a, Alat diagnostik b. Alat (rubber dam, handpiece high speed, round metal bur, spuit injeksi, ball applicator, plastic 42 Jilling instrument) c. Bahan (kapas, pehacain, saline, viskostat, pasta kalsium hidroksida, semen seng fosfat, cavit) 2. Pelaksanaan : a, Mencuci tangan dengan sabun b. Memakai sarung tangan dan masker c. Gigi dianestesi dengan pehacain kemudian rubber dam dipasang d. Pembersihan seluruh jaringan karies dengan round metal bur ¢. Jaringan pulpa koronal diangkat dengan ekskavator dan bur kemudian dibilas dengan 3-way syringe f. Kapas steril dimasukkan ke dalam kamar pulpa untuk menekan perdarahan lalu kapas dibuang g. Irigasi dengan saline dan aplikasi viskostat untuk menghentikan perdarahan kemudian dikeringkan dengan kapas steril h. Aplikasi pasta kalsium hidroksida setebal 1-2 mm i. Aplikasi base semen seng fosfat j. Aplikasi cavit sebagai tumpatan sementara k. Pasien diinstruksikan kontrol seminggu kemudian UNIT TERKAIT _| Konservasi Gigi 43 INSTRUKSI KERJA PULPEKTOMI ANTERIOR ONE VISIT No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : 9 14 RSGMP Ditetapkan : UNIVERSITAS: oe JEND! 4 Direktur SOEDIRMAN ( PURWOKERTO PROSEDUR Wiwita Mulyawati, M.HKes TETAP = NIP. 19531205 198203 2 001 ‘Prosedur pengambilan seluruh jaringan pulpa dari seluruh akar dan korona gigi anterior yang mengalami infeksi PENGERTIAN | reversibel dengan kerusakan jaringan keras gigi yang luas yang dilakukan dalam satu kali kunjungan Untuk mempertahankan eksistensi gigi di dalam rongga TUJUAN mulut Pelaksanaan dilakukan oleh dokter gigi _spesialis KEBUJAKAN | j onservasi gigi yang dibantu oleh perawat gigi Tahapan kerja: 1. Persiapan : a. Alat diagnostik PROSEDUR b. Alat (handpiece high speed, handpiece low speed, round metal bur, spuit injeksi, rubber dam, barbed broach, apex locator, K-file, H-file, plat kaca, . r ° c. Tentulo, plugger, finger spreader, lampu spiritus, plastic filling instrument) Bahan (kapas, pehacain, NaOCl 2,5%, EDTA gel, EDTA 17%, klorheksidin 2%, alkohol 70%, paper point, guta perca, siler resin, semen seng fosfat, cavit) 2. Pelaksanaan : a. Mencuci tangan dengan sabun b, Memakai sarung tangan dan masker Anestesi daerah kerja dengan pehacain . Isolasi daerah kerja dengan rubber dam . Pembersihan seluruh jaringan karies dan pembukaan akses menuju orifis dengan round metal bur Ekstirpasi jaringan pulpa menggunakan barbed broach dan irigasi dengan NaOCl 2,5% .. Pengukuran PK menggunakan apex locator . Preparasi saluran akar dengan metode step back, ditentukan IAF, MAF, dan file terakhir i, Selama preparasi digunakan agen kelasi EDTA dan setiap pergantian alat, saluran akar diirigasi dengan NaOCl 2,5% . Coronal flaring menggunakan hedstroem file seukuran 1 file diatas file terakhir . Finishing mengguoakan K-file seukuran MAF dengan gerakan circumferential filing 45 keringkan dengan paper point m. Guta perca utama yang sesuai dengan MAF diukur dan diberi tanda sesuai PK, kemudian dicobakan ke dalam saluran akar hingga mencapai kedudukan yang sesuai dengan PK n. Guta perca utama dan guta perca tambahan disterilkan dengan cara direndam dalam larutan NaOCl 2,5% selama 60 detik kemudian dibilas dengan alkohol 70% ©. Irigasi terakhir saluran akar dengan NaOCl 2,5%, kemudian EDTA digenangkan selama 1 menit, dan terakhir digenangi Klorheksidin 2% selama 30 detik p. Saluran akar dikeringkan dengan paper point |. Obturasi saluran akar menggunakan _teknik kondensasi lateral, siler resin diaduk sesuai petunjuk pabrik kemudian dimasukkan ke dalam saluran akar menggunakan lentulo yang telah ditandai panjang 2 kerjanya dengan rubber stop untuk melapisi dinding saluran akar secara merata r. Guta perca utama diolesi % ujungnya dengan siler resin kemudian dimasukkan ke dalam saluran akar sesuai PK s. Guta perca tambahan dimasukkan ke dalam saluran akar dengan bantuan finger spreader untuk mengkondensasi sampai penuh |. Kelebihan guta perca dipotong sebatas orifis 46 menggunakan plugger yang dipanaskan kemudian dilakukan kompaksi vertikal untuk merapikan dan memadatkan bekas potongan guta perca u. Kavitas dibersihkan dari bekas siler dan guta perca lalu diberi lining dengan semen seng fosfat atau semen ionomer kaca v. Kavitas ditumpat sementara dengan cavit w. Pasien diinstruksikan untuk kontrol seminggu kemudian UNIT TERKAIT | Konservasi Gigi a7

Anda mungkin juga menyukai