Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, Volume 14, No.

2, Oktober 2018 P-ISSN 1907 - 0357


E-ISSN 2655 - 2310

PENELITIAN
PENGARUH AROMATERAPI JAHE TERHADAP MUAL
MUNTAH PADA PASIEN PASKA OPERASI DENGAN
ANESTESI UMUM
Ayu Retno Kinasih*, Efa Trisna*, Siti Fatonah*
*Jurusan Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang

Mual muntah pasca operasi terjadi berkisar 20-30% dari seluruh pembedahan umum dan lebih kurang 70-
80% pada kelompok risiko tinggi di Amerika Serikat. Sedangkan untuk Indonesia, angka kejadian mual
muntah pasca operasi belum tercatat dengan jelas. Pada pre survey yang dilakukan di ruang rawat inap
bedah wanita, terdapat tujuh pasien pasca operasi dengan anestesi umum, tiga (43%) diantaranya
mengeluh mual muntah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aromaterapi jahe
terhadap mual muntah pada pasien pasca operasi dengan anestesi umum di ruang Mawar dan Kutilang
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi
Eksperimen dengan desain Non Equivalent Control Group. Jumlah sampel 16 orang. Analisis data yang
digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji t – Independent. Hasil
penelitian ini didapatkan ρ<0.05 yaitu ρ=0.003, ini berarti ada perbedaan skor mual muntah pasca operasi
pada kelompok kontrol dan intervensi dengan selisih mean 0.88. Saran bagi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung diharapkan terapi komplementer aromaterapi jahe dapat diterapkan pada pasien yang
mengalami mual muntah pasca operasi, bagi responden diharapkan dapat menggunakan aromaterapi jahe
jika terjadi mual muntah dikemudian hari.

Kata Kunci: Aromaterapi Jahe, Mual Muntah, Post Operasi

LATAR BELAKANG mual muntah pasca operasi berkisar 20-


30% dari seluruh pembedahan umum dan
Pembedahan atau operasi adalah lebih kurang 70-80% pada kelompok risiko
semua tindakan pengobatan yang tinggi (Wijaya et al, 2014). Kejadian mual
menggunakan cara invasif dengan muntah pasca operasi di Indonesia belum
membuka atau menampilkan bagian tubuh tercatat dengan jelas.
yang akan ditangani. Pembukaan bagian Hasil pre survey peneliti yang
tubuh ini pula umumnya dilakukan dengan dilakukan di ruang rawat inap bedah
membuat sayatan. Setelah bagian yang wanita, terdapat tujuh pasien pasca operasi
akan ditangani tampak, dilakukan tindakan dengan anestesi umum, tiga (43%)
perbaikan yang diakhiri dengan penutupan diantaranya mengeluh mual muntah.
dan penjahitan luka (Sjamsuhidajat et al, Observasi pada salah satu pasien yang
2010). Pembedahan terdiri dari tiga fase: mual dan muntah skala 1 (mual menetap
fase praoperatif, fase intraoperatif, dan fase kurang dari 10 menit dan atau muntah
pascaoperatif (Kozier et al, 2010). hanya sekali, tidak membutuhkan
Mual muntah pasca operasi adalam pengobatan), terjadi peningkatan denyut
bahasa inggris disebut sebagai Post nadi, mual muntah terjadi dua jam pasca
Operative Nausea and Vomiting (PONV). operasi dan selanjutnya hanya mual tetapi
Mual muntah terjadi dalam waktu 24 jam tidak muntah dalam 90 menit berikutnya.
setelah operasi. Penyebab mual muntah Hasil wawancara pada pasien tersebut
pasca anestesi dianggap multifaktor, didapatkan, pasien merasa mual, pasien
karena bisa melibatkan faktor risiko dari merasa akan muntah lagi tetapi tidak bisa,
individunya, jenis anestesi dan bahkan kepala pusing, mengantuk, perut begah,
tindakan pembedahannya (McCracken, mulut kering dan badan terasa lemas.
Houston, & Lefebvre, 2008). Sekitar 71 Berdasarkan dokumentasi dari ruang
juta orang pasien per tahun di Amerika Post Anesthesia Care Unit (PACU) pasien
Serikat menjalani pembedahan. Insiden pasca operasi dengan anestesi umum pada

[171]
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, Volume 14, No. 2, Oktober 2018 P-ISSN 1907 - 0357
E-ISSN 2655 - 2310
bulan Januari 2018 tercatat 48 pasien dari Tabel 1: Distribusi Rata-rata Mual Muntah
ruang Mawar dan 39 pasien dari ruang Sebelum dan Sesudah Pemberian
Kutilang. Plasebo pada Kelompok Kontrol
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Hosseini & Adib-Hajbaghery (2015) Mual - Muntah Mean Median SD
dengan judul “Ginger Essence Effect on Sebelum 2.25 2 0.518
Nausea and Vomiting After Open and Sesudah 1.50 1.5 0.707
Laparoscopic Nephrectomies” didapatkan
bahwa penggunaan aromaterapi esensial Berdasarkan tabel di atas
jahe, efektif dan disarankan sebagai obat menunjukan bahwa hasil pretest mual
komplementer untuk mengurangi mual muntah pasca operasi pada kelompok
muntah pada pasien operasi nefrektomi kontrol didapatkan hasil mean 2.25,
secara terbuka maupun pasien nefrektomi median 2, standar deviasi 0.518,
laparoskopi. Sedangkan hasil posttest mual muntah
pasca operasi pada kelompok kontrol
didapatkan hasil mean 1.50, median 1.5,
METODE standar deviasi 0.707.
Jenis penelitian yang digunakan Tabel 1: Distribusi Rata-rata Mual Muntah
dalam penelitian ini adalah penelitian Sebelum dan Sesudah Pemberian
kuantitatif. Desain penelitian Aromaterapi Jahe pada Kelompok
menggunakan Quasi Eksperimen dengan Intervensi
rancangan Non-equivalen Control Group.
Populasi dalam penelitian ini adalah Mual - Muntah Mean Median SD
pasien paska operasi dengan anestesi
Sebelum 2.73 3 0.707
umum dengan jumlah sampel penelitian
Sesudah 1.13 1 1.126
sebanyak 16 orang yang dibagi menjadi 2
kelompok, 8 orang pada kelompok kontrol
Berdasarkan tabel di atas
dilakukan perlakuan dengan pemberian
menunjukan bahwa hasil pretest dan
plasebo dan 8 orang pada kelompok
posttest mual muntah pasca operasi pada
intervensi diberikan perlakuan dengan
kelompok intervensi didapatkan hasil mean
aromaterapi jahe. Analisis data yang
2.73, median 3, standar deviasi 0.707, nilai
digunakan adalah analisis univariat dan
minimum 2 dan nilai maksimum 4.
analisis bivariat menggunakan uji t –
Sedangkan hasil posttest mual muntah
independent.
pasca operasi pada kelompok intervensi
didapatkan hasil mean 1.13, median 1,
standar deviasi 1.126, nilai minimum 0 dan
HASIL
nilai maksimum 3.
Hasil dari penelitian didapatkan
Tabel 3: Distribusi Analalisia Perbedaan
jumlah responden terbanyak adalah
Mual Muntah Sebelum dan
perempuan dengan persentase 75%, pada
Sesudah Perlakuan pada
kategori umur, sebagian besar lansia akhir
kelompok kontrol dan intervensi
(56-65 tahun) dengan persentase 25%.
Pada kategori memiliki riwayat mual
muntah pasca operasi, sebagian besar Mual - Muntah
Kelompok
dengan persentase 68,75% memiliki n Mean SD ρ value
riwayat mual muntah pasca operasi. Pada Kontrol 8 0.75 0.463
0.003
katagori kebiasaan merokok sebagian besar Intervensi 8 1.63 0.707
tidak merokok dengan persentase 68,75%.
Berdasarkan tabel di atas
menunjukan perbedaan selisih rata-rata
skor mual muntah pada kelompok kontrol
[172]
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, Volume 14, No. 2, Oktober 2018 P-ISSN 1907 - 0357
E-ISSN 2655 - 2310
dan kelompok intervensi adalah 0.88. hasil Gambaran kejadian mual muntah
uji statistik dengan t-independent pasca operasi berdasarkan riwayat mual
didapatkan nilai ρ value 0.003, maka H0 muntah pasca operasi sebelumnya
ditolak, sehingga dapat disimpulkan didapatkan data hasil penelitian terdapat 11
adanya pengaruh aromaterapi jahe responden (68,75%) memiliki riwayat
terhadap mual muntah pasca operasi mual muntah pasca operasi. Sehingga ini
berarti responden yang pernah mengalami
mual muntah pasca operasi lebih rentan
PEMBAHASAN mengalami mual muntah pasca operasi.
Hal ini mungkin dikarenakan CTZ dan
Berdasarkan hasil penelitian vestibular aferen lebih sensitif terhadap
didapatkan data sebanyak 12 responden rangsangan, baik itu obat maupun
(75%) dari 16 responden dengan jenis rangsangan lain yang terjadi pada
kelamin perempuan yang mengalami mual responden yang pernah mengalami mual
muntah pasca operasi, sehingga dapat muntah pasca operasi sebelumnya.
disimpulkan bahwa perempuan lebih Faktor risiko lain yang
rentan mengalami mual muntah pasca mempengaruhi kejadian mual muntah
operasi. Hal ini terjadi dikarenakan oleh pasca operasi adalah status merokok. Hasil
pengaruh hormon pada wanita, seperti penelitian ini menunjukan data terdapat 11
yang dijelaskan oleh Lenka Doubravska et responden (68.75%) tidak merokok.
al. dalam penelitian Sholihah et al. (2014) Sehingga hal ini menunjukkan bahwa
yaitu tingginya frekuensi jenis kelamin responden yang tidak merokok lebih rentan
perempuan yang mengalami mual muntah mengalami mual muntah pasca operasi.
pasca operasi diakibatkan adanya pengaruh Hal ini seperti yang disampaikan
hormonal yang berkontribusi dalam Anggrahini (2017) dalam penelitiannya
sensitivitas terhadap kejadian mual muntah bahwa rokok (tembakau) mengandung zat
pasca operasi. emetogenik sehingga orang yang merokok
Selain jenis kelamin faktor lain yang lebih toleran terhadap zat emetogenik yang
mempengaruhi risiko mual muntah pasca terkandung dalam obat-obat anestesi
operasi adalah umur. Angka kejadian mual sehingga dapat menurunkan respon mual
muntah pasca operasi berdasarkan data muntah.
hasil penelitian ini didapatkan data Berdasarkan hasil uji hipotesis dalam
responden terbanyak adalah pada kategori penelitian yang menggunakan uji t –
umur lansia akhir (56–65 tahun) sebanyak Independent dan didapatkan hasil ρ<0.05
4 responden (25%) dari 16 responden. yaitu ρ = 0.003. Oleh karena itu maka H0
Namun hasil penelitian ini ditolak dengan kata lain ada pengaruh
bertentangan dengan pendapat Aftab et al. aromaterapi jahe terhadap mual muntah
(2008) yang menjelaskan bahwa kejadian pasca operasi.
mual muntah pasca operasi akan menurun Hal ini sejalan dengan penelitian
dengan bertambahnya usia. Begitu pula oleh Hunt, et al. (2013) yang berjudul
dengan hasil penelitian yang dilakukan Aromatherapy as treatment for
oleh Sholihah et al. (2015) tentang postoperative nausea: a randomized trial.
Gambaran Angka Kejadian Post Operative Didapatkan hasil Perubahan mual tingkat
Nausea and Vomiting di RSUD Ulin signifikan untuk aromaterapi jahe (P =
Banjarmasin bahwa umur terbanyak yang 0,002) versus garam tapi tidak beralkohol
mengalami mual muntah pasca operasi (P <0,76). Jumlah obat antiemetik yang
adalah umur 40-54 tahun. diminta responden setelah pemberian
Menurut peneliti, hal ini terjadi aromaterapi itu juga dikurangi secara
karena pada usia lansia akhir terjadi signifikan dengan jahe versus garam (P =
penurunan tonus otot sehingga 0,002 dan P <0,001, masing-masing). Jadi
menyebabkan penurunan peristaltik usus kesimpulannya, hipotesis bahwa
pada sistem gastrointestinal. aromaterapi akan efektif sebagai

[173]
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, Volume 14, No. 2, Oktober 2018 P-ISSN 1907 - 0357
E-ISSN 2655 - 2310
pengobatan untuk postopertive nausea lebih toleran terhadap zat emetogenik yang
(PON). Aromaterapi cukup menjanjikan terkandung dalam obat-obat anestesi
sebagai perawatan non vasif yang murah sehingga dapat menurunkan respon mual
untuk postoperative nausea (PON) yang muntah meskipun begitu merokok dapat
bisa diberikan dan dikendalikan oleh menimbulkan efek yang sangat berbahaya
pasien sesuai kebutuhan. bagi sistem pernafasan, sistem
Menurut peneliti, berdasarkan hasil kardiovaskule serta sistem reproduksi
uji analisis bivariat didapatkan perbedaan karena mengandung karbonmonoksida, gas
nilai mean yang hanya berselisih 0.88 oksida, benzene, zat arsenik, dan formalin
antara nilai mean kelompok intervensi Adanya pengaruh aromaterapi jahe
yaitu 1.63 dan nilai mean kelompok terhadap mual muntah pasca operasi,
kontrol yaitu 0.75. Nilai tersebut mungkin karena minyak atsiri jahe
mengalami selisih yang kecil mungkin mengeluarkan aroma khas yang
karena beberapa karakteristik responden disebabkan zat zingiberol. Kemudian
yang dapat mempengaruhi kejadian mual ketika aroma jahe dihirup molekul yang
muntah pasca operasi diantaranya umur mudah menguap (voltile) dari minyak
terbanyak kategori lansia akhir 4 tersebut akan merangsang memori dan
responden (25%), jenis kelamin terbanyak respon emosional. Kemudian merangsang
perempuan 12 responden (75%), riwayat hipotalamus yang berperan sebagai relay
mual muntah 11 responden (68.75%), dan dan regulator, memunculkan pesan-pesan
status merokok dengan tidak merokok 11 yang harus disampaikan ke bagian lain
responden (68.75%) dan juga karena ada otak serta bagian yang lain. Pesan yang
karakteristik responden lainnya yang dapat diterima itu kemudian diubah menjadi
mempengaruhi mual muntah tetapi tidak tindakan yang berupa pelepasan senyawa
terindentifikasi oleh penulis misalnya, elektrokimia yang menyebabkan euphoria,
kelainan metabolik pada responden. relaks, atau sedatif. Aroma jahe juga
Terjadinya mual muntah pasca bekerja menghambat reseptor serotonin
operasi menurut karakteristik responden, dan menimbulkan efek antiemetik pada
hal ini mungkin dikarenakan pada umur sistem gastrointestinal dan sistem susunan
lansia akhir terjadi penurunan tonus otot saraf pusat. Jika dilihat dari hasil penelitian
terutama pada peritoneal sehingga dapat berdasarkan karakteristik responden umur
menyebabkan distensi abdomen dan dalam penelitian ini didapatkan umur
menyebabkan penurunan peristaltik usus kategori lansia akhir (56-65 tahun),
yang kemudian akan menimbulkan menurut peneliti hal ini mungkin terjadi
terjadinya rasa mual muntah. Jenis kelamin karena pada umur tersebut terjadi
juga mempengaruhi mual muntah, penurunan tonus otot terutama pada
perempuan lebih rentan mengalami mual peritoneal sehingga dapat menyebabkan
muntah pasca operasi yang mungkin distensi abdomen dan menyebabkan
disebabkan oleh faktor hormon selanjutnya penurunan peristaltik usus yang kemudian
karakteristik responden dengan riwayat akan menimbulkan terjadinya rasa mual
mual muntah pasca operasi lebih banyak muntah. Akan tetapi, dalam penanganan
dari pada yang tidak memiliki riwayat mual muntah pasca operasi di RSUD Dr.
mual muntah pasca operasi dan responden H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
yang memiliki riwayat mual muntah pasca hanya menggunakan terapi farmakologi
operasi lebih berpotensial untuk dan belum dijadikan terapi non
mengalaminya lagi karena CTZ dan farmakologi khususnya terapi
vestibular aferen lebih sensitif terhadap komplementer aromaterapi jahe.
rangsangan. Karakteristik responden status
merokok dalam penelitian ini responden
yang tidak merokok lebih banyak dan kita
ketahui rokok (tembakau) mengandung zat
emetogenik sehingga orang yang merokok

[174]
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, Volume 14, No. 2, Oktober 2018 P-ISSN 1907 - 0357
E-ISSN 2655 - 2310
KESIMPULAN as treatment for postoperative
nausea: a randomized trial.
Berdasarkan hasil penelitian dapat Anesthesia & Analgesia. Anasthesia
disimpulkan bahwa telah terjadi penurunan & Analgesia, 597-604.
skor mual muntah pasien paska operasi Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder,
lebih besar pada pemberian aromaterapi S. J. (2010). Buku Ajar Fundamental
jahe daripada pemberian plasebo. Hasil uji Keperawatan : Konsep, proses, dan
t–Independent didapatkan hasil ρ<0.05 praktik Edisi 7 Volume 2. Jakarta:
yaitu ρ=0.003 berarti ada pengaruh EGC.
aromaterapi jahe terhadap mual muntah McCracken, G., Houston, P., & Lefebvre,
pada pasien pasca operasi dengan anestesi G. (2008). Guidline for the
umum. management of postoperative nausea
Berdasarkan kesimpulan tersebut and vomitting. Journal of obstetrics
maka disarankan kepada rumah sakit dan and gynaecology Canada, 600-607.
perawat untuk dapat menerapkan Sholihah, A., Marwan, K., & Husairi, A.
aromaterapi jahe sebagai alternatif (2014). Gambaran angka kejadian
intervensi untuk mngatasi masalah mual Post operative nausea and vomiting
muntah pada pasca operasi dengan tetap (PONV) di RSUD Banjarmasin Mei-
memperhatikan kondisi individual pasien. Juli 2014. 119-129.
Sjamsuhidajat, R., Karnadihardja, W.,
Prasetyono, T. O., & Rudiman, R.
DAFTAR PUSTAKA (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi
3. Jakarta: EGC.
Aftab, S., Khan, A. B., & Raza, G. (2008). Wijaya, A. A., Fithrah, B. A., Marsaban,
assessment of risk factors of A. H., & Hidayat, J. (2014).
postoperative nausea and vomiting. Efektivitas pemberian cairan
Journal of the College Physicians praoperatif ringer laktat 2
and Sergeons Pakistan , 137-141. ml/kgBB/jam puasa untuk mencegah
Hunt, R., Dienemann, J., Norton, H., mual muntah pascaoperasi . Jurnal
Hartley, W., Hudgens, A., Stern, T., Anestesi Perioperatif, 200-207.
& Divine, G. (2013). Aromatherapy

[175]

Anda mungkin juga menyukai