Anda di halaman 1dari 12

(https://sultra.antaranews.

com) 

Adnan Buyung Nasution Simbol Kejujuran


(https://sultra.antaranews.com/berita/279611/adnan-buyung-nasution-simbol-kejujuran)  Kamis, 24 September 2015 19:49 WIB

(Foto Arsip) Kuasa Hukum Asosiasi Pilot Garuda (APG) Adnan Buyung Nasution memberikan keterangan pers seputar rencana mogok pilot Garuda
Indonesia di Jakarta, Rabu (27/7/2011). Pengacara senior Adnan Buyung Nasution meninggal dunia karena sakit ginja

Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Palu, Sulawesi Tengah, memberikan apresiasi yang sangat besar terhadap almarhum
Adnan Buyung Nasution yang dinilai sebagai simbol kejujuran dan profesionalisme. "Beliau adalah simbol untuk kejujuran dan
profesionalisme bagi 'lawyer' muda," Kata Ketua Peradi Palu, Aminuddin Kasim di Palu, Rabu.
         Sebagai seorang mantan anggota Dewan Kehormatan Peradi Pusat, sosok Adnan Buyung Nasution
memberikan teladan yang sangat baik.
         Teladan itu ada pada karakter yang diperlihatkannya dengan berbicara apa adanya, memegang prinsip dan
berkomitmen dalam menangani kasus dengan pertimbangan yang sangat matang. "Beliau selalu berprinsip benar dikatakan
benar dan salah dikatakan salah," ujarnya mengenang tokoh pengacara yang wafat di Jakarta, pada Rabu pagi itu.
         Selain itu, jiwa profesionalisme selalu diperlihatkan almarhum dengan membela sesuatu yang benar. Banyak
yang mengatakan beliau membela pelanggar HAM dan kasus korupsi, tetapi itu dari sisi negatifnya orang melihat. "Tetapi
orang tidak melihat bahwa yang beliau bela bukan individunya tetapi kebenaran dari suatu kasus. Inilah yang dikatakan
profesional," ujarnya.
         Sebagai seorang pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) dimasa orde baru, Adnan Buyung Nasution juga
merupakan simbol seorang sosok panutan untuk seluruh lawyer di Indonesia. "Bahkan penegak hukum lainnya juga
menjadikan beliau seorang yang sangat dihargai" ujarnya sambil menyampaikan belasungkawa yang mendalam Peradi Palu
atas kepergian beliau untuk selamanya. (Oleh Adha Nadjemuddin)
Keluarga Besar Lembaga Bantuan Hukum Bandarlampung menyatakan berdukacita mendalam serta kehilangan sosok Adnan
Buyung Nasution, pengacara senior, juga pendiri Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.
         Almarhum juga bapak gerakan bantuan hukum struktural, kata Direktur LBH Bandarlampung, Wahrul Fauzi
Silalahi, di Bandarlampung, Rabu (23/9.

        "Kami seluruh advokat publik, staf dan karyawan serta alumni LBH Bandarlampung turut berduka cita sedalam-
dalamnya atas berpulangnya Adnan Buyung Nasution yang telah mendirikan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia dan
LBH kantor daerah seluruh indonesia. Beliau adalah pembina sekaligus bapak kami dalam gerakan bantuan hukum struktural,"
katanya.
        "Bahwa dalam berjuang harus berani dan jangan takut lapar, dalam memperjuangkan para pencari keadilan
khususnya masyarakat arus bawah," ujar dia pula.
        Wahrul Fauzi menyatakan, "Kesan saya terakhir bertemu beliau di Jakarta, lantas berpesan kepada saya untuk
terus berkomitmen secara ikhlas dalam memperjuangkan persoalan masyarakat kecil untuk mendapatkan keadilan.
        Kemudian, lanjut dia, dipertegas lagi bahwa dalam berjuang harus berani dan jangan takut lapar dalam
memperjuangkan para pencari keadilan khususnya masyarakat arus bawah.
        "Peranan beliau dalam membangun proses penegakan hukum dan alam demokrasi di Indonesia sangat luar
biasa, dan konsep Bantuan Hukum Struktural yang kami gunakan dalam melakukan kerja advokasi di lapangan, kami tidak
pernah keluar dan lari dari nilai-nilai maupun strategi hukum yang beliau lakukan dan tanamkan dalam memperjuangkan
keadilan," katanya lagi.
        "Selamat jalan Abang, semoga perjuanganmu dalam membangun alam penegakan hukum, demokrasi dan
HAM di negeri ini akan menjadi amal ibadah untuk mendapatkan tempat surga yang layak di sisi Allah SWT. Amin," ujar Wahrul
pula. (Oleh Budisantoso Budiman).
    Pengacara di Sulawesi Selatan khususnya Makassar berduka atas meninggalnya pengacara senior Adnan Buyung
Nasution yang sosoknya dikenang sebagai "Pendekar Hukum".
         Direktur Anti Corruption Committe (ACC) Sulawesi Abdul Muttalib di Makassar, Rabu, menilai jika sosok Adnan
Buyung Nasution (81) sepanjang sejarah beracara di Indonesia, tidak tergantikan.
         "Kita semua di Makassar sangat kehilangan sama sosok Bang Buyung. Beliau adalah orang tua kami, kakak
kami, guru kami dan sahabat kami yang sangat baik dan ramah terhadap semua orang," ujarnya.
         Muttalib yang juga mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar itu mengaku sangat terkejut
dengan kabar meninggalnya, meskipun sudah dirawat di RS Pondok Indah, Jakarta Selatan.
         Dia mengaku jika jasa Adnan Buyung terhadap dunia hukum sangat besar, apalagi selama hidupnya telah
berjasa besar dengan meletakkan pondasi yang kokoh atas tegaknya hukum di Indonesia.
         "Beliau yang mendirikan 15 LBH di Indonesia dan beliau juga menciptakan generasi pengacara unggul di
Indonesia. Bang Buyung adalah orang pertama yang mendirikan YLBHI dan menjadi cikal bakal LBH di Indonesia," sebutnya.
         Muttalib yang sudah lima kali berkunjung ke rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan itu tidak bisa
melupakan jasa-jasanya serta keramahannya terhadap semua orang.
         Dia menyatakan jika Adnan Buyung pula yang menggagas Bantuan Hukum Struktural (BHS) yang merupakan
konsep dengan menggunakan hukum sebagai jalan masuk guna melakukan perubahan mendasar dengan memperkuat hukum
sebagai realitas sosial politik.
         "Saya pernah lima kali ke rumah Bang Buyung dan setiap saya dan teman-teman datang ke rumah beliau
selalu dijamu dengan baik dan dilarang pulang sebelum mencicipi hidangan di rumahnya. Kalau kita datang pagi, yah kita
makan pagi, begitu juga kalau siang ataupun malam," katanya.
         Hal serupa diungkapkan Faisal Silenang yang juga mengenang sosok almarhum Adnan Buyung Nasution. Bagi
dirinya, Adnan adalah sosok yang tidak memiliki cacat sedikitpun di dunia hukum.
         Pengabdiannya terhadap dunia hukum terkhusus pada bantuan advokasi terhadap masyarakat marginal atau
kelas bawah ditunjukkan dengan usahanya yang mendirikan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan
menjadi cikal bakal LBH di Indonesia.
         "Yang menarik bahwa beliau selalu tidak pernah beranggapan rendah dan selalu menghargai praktisi-praktisi
muda dan membimbing banyak pengacara muda. Saya sangat menghormati alamarhum sebagai tokoh dan pejuang hukum
yang patut dihormati dan diteladani kami semua," katanya. (Oleh Muh Hasanuddin).
Di Medan, pengacara senior Adnan Buyung Nasution dinilai pelopor dalam membela kaum miskin dan kelompok marjinal
dalam koridor hukum.
         Direktur LBH Medan Suryadinata di Medan, Rabu, mengatakan, sebelum adanya LBH, kaum miskin dan
kelompok marjinal di Tanah Air sering kesulitan untuk mendapatkan bantuan hukum.
         Kondisi itu mendorong Adnan Buyung untuk menggagas pendirian Yayasan Lembaga Bantuan Hukum

Indonesia (YLBHI) yang telah berdiri di sejumlah provinsi.
         Setelah mendirikan YLBHI, Adnan Buyung memberikan pengayomam kepada para juniornya selau advokat
dalam untuk membela kaum miskin dan kelompok marjinal dari aspek hukum. "Dulu, masyarakat miskin dan kelompk marjinal
tidak tahu kemana mau mengadu," katanya.
         Karena itu, sangat wajar jika hampir advokat muda merasa kehilangan atas wafat pengacara senior yang tidak
pernah takut dalam membela kaum miskin dan kelompok marjinal tersebut.  "Kami merasa kehilangan seorang guru dan
teladan," katanya.
         Dalam memberikan pembelaan tersebut, Adnan Buyung mampu memberikan contoh dalam menampilkan
sikap yang tegas tetapi humanis.
         Ketegasannya itu terlihat dari kesiapan untuk membela habis-habisan warga atau kelompok yang dinilai benar
atau menjadi korban hukum. "Ketika menganggap sesuatu itu benar, dia akan maju terus. Dia tidak pandang bulu," kata Surya.
         Namun Adnan Buyung juga mampu menampilkan sisi humanisnya dalam hukum dengan menunjukkan sikap
empati terhadap warga yang merasa menjadi korban hukum. Sisi humanis Adnan Buyung terlihat dari kesediaannya untuk
membagi ilmu dan menganyomi advokat muda selaku junior dalam memberikan pembelaan hukum. "Beliau itu tegas, tetapi
bukan berarti sangar," katanya.
Mantan Direktur LBH Medan Alamsyah Hamdani mengatakan, Adnan Buyung Nasution merupakan pejuang hukum sejati dan
tidak suka menempuh cara yang dinilai melenceng dari proses hukum. "Beliau tidak suka menggunakan cara yang di luar
proses hukum," katanya di Medan, Rabu.
Menurut Alamsyah, ketidaksenangan Adnan Buyung terhadap cara yang diluar proses hukum dapat terlihat ketika banyak
aktivis LBH yang berunjuk rasa pada awal tahun 90-an.
Namun Adnan Buyung justru mengajak advokat muda masa itu untuk menghentikan unjuk rasanya dan menggugat pemerintah
melalui jalur hukum. "Dulu LBH sering demonstrasi pada awal 90-an. Namun beliau lebih memilih jalur hukum karena
menganggap itu porsi kita," katanya.
Meski dikenal sebagai sosok yang tidak betah melihat ketidakbenaran dan kesewenang-wenangan, tetapi Alamsyah Hamdani
menilai Adnan Buyung bukanlah sosok pendendam.
Karakter itu ditunjukkan almarhum ketika menerima permintaan TNI untuk menjadi tim penasihat hukum pada tahun 2002.
Sikap Adnan Buyung tersebut cukup kontroversial dan dianggap membelot karena membela TNI yang pada masa itu dituduh
melakukan pelanggaran HAM. "Namun seperti itulah advokat, tidak ada dendam meski sempat menjadi lawan politik. Karena
itu, bang Buyung layak menjadi panutan," kata mantan Direktur LBH Medan periode 1989-1997 tersebut.
Sebagai sosok yang sangat mengedepankan hukum dan kritis terhadap sesuatu yang dianggap tidak benar, Adnan Buyung
juga tidak mudah tergiur dengan jabatan.
Dengan sikap kritisnya terhadap masalah hukum, banyak pihak yang merasa kurang nyaman jika Adnan Buyung dimasukkkan
dalam pemerintahan. "Pada masa Presiden SBY, sempat masuk sebagai wantimpres, tetapi keluar," kata Alamsyah.
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, ada juga tawaran untuk menjadi menteri atau jaksa agung terhadap Adnan
Buyung Nasution.
Namun karena semangatnya yang besar dalam penerapan hukum dengan benar, Adnan Buyung tidak pernah menerima
tawaran jabatan tersebut. "Beliau merasa lebih cocok berada diluar dan sebagai pengontrol," ujar advokat yang kini berprofesi
sebagai politisi PDI Perjuangan tersebut. (Oleh Irwan Arfa).

Sejumlah pengacara di Sumatera Barat mengatakan bahwa Adnan Buyung Nasution sebagai sosok yang pemberani dan layak
menjadi panutan. "Keberanian Bang Buyung menyatakan kebenaran dalam memperjuangkan hukum, layak dijadikan panutan,"
kata Ketua Serikat Pengacara Indonesia (SPI) Hanky Mustav Sabarta didampingi Sekretaris sekaligus pengurus Peradi
Padang  Mukti Ali Kusmayadi Putra, di Padang, Rabu.
         Sedangkan Mukti Ali, menyebutkan bahwa Adnan Buyung adalah sosok yang banyak berkontribusi dalam
dunia advokat yaitu sebagai salah satu penggagas lahirnya Undang-undang Nomor 18 tahun 2003 tentang Advokat. "Banyak
yang bisa dipanuti dari almarhum dalam bidang hukum, bagi saya beliau adalah seorang nasionalis hukum. Berani
menyuarakan kebenaran," katanya.
         Hal yang sama juga dikatakan oleh pengacara Rimaison Syarief. Ia menyebutkan tak banyak yang bisa
melakukan perjuangan seperti yang dilakukan Buyung.

         Salah satunya yaitu dalam pendirian Yayasan Lembagan Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)/LBH. Dimana
Buyung berani dan rela mengorbankan pendapatan pribadinya.
         "Almarhum rela menggunakan uang pribadinya untuk pendirian YLBHI, sebelum mendapatkan donatur-
donatur. Ia pejuang HAM yang berani, dan teguh pada pendirian, meski sempat mendapatkan pencekalan pada masa
Soeharto," katanya.
         Rimaison Syarief berharap, semangat keberanian, dan nilai kebaikan dari almarhum 
dapat terus hidup, dan dijadikan panutan oleh pengacara lain. Tidak terkecuali dirinya. "Menegakkan hukum tidak hanya bagi
kepentingan materi, tapi demi tegaknya hukum itu sendiri secara adil tanpa memandang derajat seseorang. Itu panutan,
termasuk bagi saya pribadi," jelasnya.
         Kabar duka itu juga disampaikan oleh para pengacara lainnya yakni Rahmat Wartira, mantan Direktur LBH
Padang 1994-1997, pengacara sekaligus Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumatera Barat Defika Yulfiandra,
inisiator pengaktifan kembali LBH Padang pasca vakum pada 1988 Khairus, mantan Direktur LBH Padang 1997-2000 Miko
Kamal, dan lainnya.
         "Kami turut beduka, kehilangan salah seorang tokoh yang lantang menyuarakan kebenaran dan keadilan,
semoga semangat beliau tetap terjaga," ujarnya. (Oleh Agung Pambudi)
Wakil Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), Achiel Suyanto menilai sikap keras yang dimiliki sosok pengacara
senior Adnan Buyung Nasution patut diteladani oleh para pengacara di Indonesia dalam menjalankan profesinya.
        "Watak keras yang menggambarkan konsistensi dan keberanian memang menjadi ciri khas beliau dalam
menjalankan profesinya yang perlu dimiliki oleh pengacara-pengacara zaman sekarang," kata Achiel di Yogyakarta, Rabu.
        Menurut Achiel, watak keras serta konsistensi Adnan Buyung terlihat sejak ia menduduki peran sebagai ketua
umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), khususnya pada saat membela para korban-korban hak asasi
manusia (HAM) kasus Komando Jihad pada tahun 80-an.
        "Watak keras dan keberanian beliau terlihat saat saya bersama-sama dengan beliau, satu tim dalam
mengadvokasi korban pelanggaran HAM dalam kasus Komando Jihad pada era orde baru," kata Achiel yang juga Tim Hukum
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu.
        Menurut dia, watak keras dan berani memang perlu dimiliki para advokat saat ini. Hanya dengan kepribadiaan
seperti itu, menurut dia, advokat tidak akan gampang diarahkan dan teguh pendirian dalam membela keadilan yang terkait
dengan kasus-kasus kakap.
        "Dalam dunia profesi sebagai advokat memang harus keras, kalau tidak maka akan mudah dibelokkan ketika
menghadapi kasus-kasus besar, apalagi mendapatkan teror," kata dia.
        Selain itu, menurut dia, Adnan juga dikenal tidak memilah-milah dalam memberikan pelyanan pembelaan
hukum mulai dari kasus yang dialami masyarakat biasa, tentara, bahkan lawan politik, tanpa mengutamakan urusan finansial.
"Kalau advokat sekarang, masih banyak yang lebih condong pada orientasi finansial dalam memebrikan pembelaan hukum,"
kata dia. (Oleh Luqman Hakim).
Peradi Jambi menilai sosok Adnan Buyung Nasution lebih sebagai penegakan hukum dan hak azasi manusia (HAM) serta
sebagai panutan bagi para advokat muda di daerah dalam memperjuangkan hukum bagi masyarakat.
         Sekjen Peradi Jambi, Sarbaini di Jambi, Rabu mengatakan, Buyung Nasution yang dikenal sebagai advokat
senior itu merupakan gurunya para advokat muda di Indonesia.
         "Kiprahnya hingga sekarang, kami lebih merasa Bang Buyung adalah panutan bagi para advokat muda di
Jambi yang mau berbagi ilmu dan menularkan rasa tanggungjawab sebagai pembela hukum," kata Sarbaini.
         Kemudian juga almarhum adalah tokoh yang benar-benar menjunjung tinggi kode etik sebagai advokat
Indonesia sehingga semasa hidupnya pemikiran dan tenaganya tetap dipakai oleh pemerintah dalam bidang hukum. "Sebagai
orang atau anggota Peradi, almarhum Adnan Buyung Nasution juga bisa menjadi inspiratif bagi kaum muda khususnya dalam
menjalankan etika hukum yang baik di daerah," kata Sarbaini.
         Banyak ilmu yang didapatkan dari almarhum selama membimbing dan menjadi nara sumber dalam
peningkatan ilmu advokat di Jambi khususnya anggota Peradi.
         Kiprahnya Adnan Buyung Nasution selain pernah menjabat sebagai Ketua DPP Peradi pada tahun 1977 juga
pernah menjabat beberapa posisi liannya yang cukup bermanfaat bagi penegakan hukum di tanah air Indonesia. (Oleh Nanang
Mairiadi).

Direktur Lebaga Bantuan Hukum Jakarta Alghiffari mengapresasi kerja keras almarhum Adnan Buyung Nasution dalam
kiprahnya membela Hak Azasi Manusia melalui pembentukan Lembaga Bantuan Hukum.
        "Bang Buyung meninggalkan warisan krusial dalam sejarah hukum Indonesia dengan mendirikan Lembaga
Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pada 28 Oktober 1970," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Bekasi, Rabu.
        Menurut dia, LBH tersebut kemudian berkembang menjadi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia
(YLBHI) yang saat ini tercatat memiliki kantor di 15 kota di Indonesia.
        Ke-15 kantor itu di antaranya LBH Banda Aceh, LBH Medan, LBH Palembang, LBH Padang, LBH Lampung, LBH
Jakarta, LBH Bandung, LBH Semarang, LBH Surabaya, LBH Malang, LBH Yogyakarta, LBH Bali, LBH Makassar, LBH Manado,
dan LBH Papua (dulu LBH Jayapura).
        Dikatakan Alghiffari, almarhum sangat memperhatikan LBH termasuk hal-hal kecil sejak pendirian hingga
sekarang. "Kami sangat kehilangan Bang Buyung. Pada saat memberikan materi di Karya Latihan Bantuan Hukum (Kalabahu)
LBH Jakarta tahun 2013, Abang masih memberikan materi dengan berapi-api meskipun nafasnya menjadi tersengal-sengal,"
katanya.
        Secara tidak langsung, kata dia, pembentukan dan kerja nyata LBH telah menginspirasi banyak sarjana hukum
Indonesia yang memutuskan menjadi pengabdi bantuan hukum. "Dari yang tadinya bisa hidup berlimpah uang, mereka
meneguhkan diri membela rakyat yang miskin, buta hukum, dan tertindas," katanya.
        Selepas dari LBH, para pengabdi bantuan hukum tersebut berdiaspora membentuk berbagai organisasi seperti
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Indonesia Corruption Watch (ICW), Imparsial, Perhimpunan
Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI), Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN), dan banyak lagi.
        Bantuan Hukum Struktural (BHS), sebagai ideologi yang LBH jalankan sehari-hari juga berbeda dengan
bantuan hukum yang lembaga bantuan hukum lain lakukan.
        Jika lembaga bantuan hukum lain lebih bersifat charity atau kedermawanan, BHS yang LBH lakukan
memadukan ikhtiar pemberdayaan masyarakat, pendampingan atau pembelaan di pengadilan (litigasi), dan advokasi kebijakan
publik.
        "Diharapkan upaya itu akan terjadi perubahan dari struktur masyarakat yang timpang menjadi lebih berkeadilan
dan menghormati nilai-nilai HAM," katanya. (Oleh Andi Firdaus).

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh Mustiqal Syahputra menyatakan semasa hidupnya Adnan Buyung
Nasution telah memberikan fondasi penegakan hukum di Indonesia, sehingga bangsa ini sangat kehilangan atas meninggalnya
beliau.
    "Almarhum memberikan fondasi bagi penegakan hukum, demokrasi, dan hak asasi manusia di Indonesia. Almarhum
memberikan yang terbaik bagi LBH dan masyarakat," katanya di Banda Aceh, Rabu.
         Mustiqal atas nama LBH Bnada Aceh menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Adnan Buyung
Nasution, pengacara senior sekaligus pendiri LBH. "Kami menyampaikan belasungkawa dan berduka yang mendalam. Kepada
keluarga, kami berharap agar tetap tabah," kata Mustiqal.
    Lebih lanjut, ia mengatakan, kepergian almarhum untuk selamanya, tidak hanya merupakan kehilangan bagi LBH, tetapi
juga masyarakat Indonesia, terutama praktisi maupun penegak hukum. "Walau merasa kehilangan, namun kepergian almarhum
menjadi motivasi bagi kami untuk melanjutkan penegakan hukum dan keadilan bagi masyarakat," kata dia.
         Mustiqal mengakui Adnan Buyung Nasution banyak membantu saat konflik Aceh. Misalnya, almarhum masuk
dalam tim penasihat hukum para juru runding Gerakan Aceh Merdeka (GAM). "Apa yang telah diperbuat almarhum untuk Aceh
akan menjadi catatan sejarah terdiri. Kami yang muda-muda ini akan melanjutkan perjuangannya," kata Mustiqal Syahputra.
(Oleh M Haris SA)

Lembaga Bantuan Hukum di Pekanbaru, Provinsi Riau, menyatakan siap untuk menjalankan pesan pengacara senior Adnan
Buyung Nasution yang telah meninggal dunia Rabu pagi ini agar lembaga itu harus tetap ada untuk membantu masyarakat
miskin.
         "Kita sering bertemu, ngobrol dan dia selalu berpesan agar LBH harus ada agar masyarakat miskin terbantu.
Saya juga mati-matian agar LBH ada, karena banyak juga yang hampir tutup," kata Direktur LBH Pers yang juga mantan Direktur

LBH Pekanbaru Suryadi di Pekanbaru, Rabu.
         Sebelum meninggal diketahui Adnan menuliskan pesan kepada karibnya Todung Mulya Lubis. Isinya jagalah
LBH/YLBHI, teruskan pemikiran dan perjuangan bagi si miskin dan tertindas
    Dikatakan Suryadi bahwa sosok Adnan merupakan inspirator bagi pergerakan demokrasi yakni dalam hal bantuan
hukum. Jarang, kata dia, ada tokoh di Indonesia yang berani melawan arus utama seperti pengacara membantu masyarakat
miskin.
         Oleh karena itu, LBH di Pekanbaru merasa berduka dan sangat berbelasungkawa sedalam-dalamnya. Ke
depan, lanjut dia, harus ada pengganti advokat seperti beliau yang memiliki idealisme kuat. "Mudah-mudahan patah tumbuh
hilang berganti, mati satu tumbuh seribu," sebutnya.
         Hal yang sama juga dikatakan Kepala Operasional Yayasan Lembaga Bantuan Hukum  Indonesia (YLBHI)
LGH Pekanbaru, David. Menurutnya generasi advokat muda sekarang ini sangat kehilangan orang yang tegas dan keras seperti
Adnan.  "Belum ada orang seperti dia yang bahkan sampai akhir hidupnya pun masih sempat mengirimkan surat untuk
karibnya Todung Mulya Lubis. Jadi kita harapkan ada orang seperti dia nantinya," ucapnya. (Oleh Bayu Agustari Adha).

Praktisi hukum yang juga Direktur Papua Anti Coruption and Investigation Anton Raharusun mengatakan, setelah Adnan
Buyung Nasution meninggal dunia pada 23 September 2015, kini Indonesia kehilangan sosok yang berdedikasi tinggi terhadap
proses penegakkan hukum dan HAM.

         "Adnan Buyung kan seorang tokoh hukum yang sangat konsisten, dan kemudian beliau adalah pendiri LBH
(Lembaga Bantuan Hukum). Tentu dunia hukum dan praktisi kehilangan sosok yang betul-betul menjadi tokoh yang penting
dalam hal penagakkan hukum di Indonesia," ujarnya di Jayapura, Rabu.
         "Jadi baik dunia hukum maupun sebagai bangsa, kita kehilangan sosok yang menurut saya punya integritas
dan punya dedikasi tinggi terhadap penegakkan hukum di Indonesia," sambung Anton.
         Menurutnya, sosok Adnan Buyung banyak meninggalkan banyak memberi peninggal penting untuk proses
penegakkan hukum dan HAM di Indonesia.
         "Banyak hal tentang hukum dan HAM yang beliau tinggalkan, kemudian beliau salah satu pendiri LBH yang
merupakan cikal bakal yang melahirkan banyak pengacara handal dan profesional, dan itu adalah ide beliau yang sangat luar
biasa dan dengan motto beliau "sekali pun langit runtuh, hukum tetap harus ditegakkan"." katanya.
         Anton menilai, melihat dari latar belakangnya, kini sulit untuk mencari sosok seperti Adnan Buyung yang
dikenal lantang dalam memperjuangkan hukum dan HAM.
         "Untuk itu sosok seperti Adnan Buyung sudah sulit ditemukan di era ini karena memang beliau lahir di era
dunia hukum yang masih sangat kelam, tetapi kemudian terus mendorong penegakkan hukum maupun HAM sehingga
Indonesia dianggap sebagai negara hukumk yang cukup baik dalam hal penegakkan hukum meski masih banyak problem
didalamnya," ujar Anton. (Oleh Dhias Suwandi).

Sejumlah tokoh dan praktisi hukum masih ramai berdatangan di kediaman almarhum Adnan Buyung Nasution di Jalan Poncol
Lestari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
        Hingga Kamis dini hari (24/9) pukul 00:00 WIB suasana rumah duka masih ramai dikunjungi oleh para pegiat
hukum seperti Todung Mulya Lubis, Hotma Sitompoel, Hendardi, Refly Harun, Saldi Isra.
        Tampak juga politisi seperti Eros Djarot, Sys NS, termasuk Sutiyoso yang saat ini menjabat sebagai Kepala
Badan Intelijen Negara (BIN).
        Sedangkan dari kalangan lainnya terlihat aktivis Malari Hariman Siregar, mantan Deputi Gubernur BI Miranda
Swaray Goeltom, dan mantan Ketua BPK Hadi Purnomo.
        Sutiyoso yang didampingi sang istri, Rini Sutiyoso, saat memasuki rumah duka langsung menyalami keluarga
dan memanjatkan doa di samping jenazah.
        Aktivis HAM Hendari mengatakan almarhum Adnan Buyung Nasution adalah sosok yang memberi warna
tersendiri dalam dunia hukum di Tanah Air. "Bang Buyung orang yang gigih dan memiliki semangat tinggi dalam
memperjuangkan HAM, menegaskan keadilan, serta mengedepankan demokrasi," katanya.
        "Bukan hanya saya yang kehilangan Bang Buyung, tetapi  bangsa Indonesia juga kehilangan beliau," ujar

Hendari yang juga Ketua Badan Pembina Setara Institute ini.
        Menurutnya, banyak hal yang menjadi semacam "legacy" atau warisan dari  Adnan Buyung
Nasution. "Mulai dari mendirikan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBHI), mendirikan Peradi (Persatuan Advokat
Indonesia), hingga membimbing para sarjana hukum untuk turut menjadi pejuang keadilan," ujarnya. (Oleh Royke Sinaga)

      Pemakaman Buyung


Tembakan salvo enam prajurit Komando Garnisun Tetap 1 Jakarta mengiringi pemakaman almarhum Adnan Buyung Nasution
di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
         Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution bertindak sebagai inspektur upacara pemakaman
anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2007-2009 secara militer tersebut.
         Pemakaman secara militer dilakukan dengan alasan bahwa almarhum merupakan penerima penghargaan
Bintang Mahaputra pada tahun 1999 atas pengabdiannya sebagai Wakil Ketua Komisi Pemilihan Umum di masa itu.
         Selain itu, sebenarnya almarhum juga berhak untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, namun pihak
keluarga menolak dengan alasan agar bisa dimakamkan bersebelahan dengan almarhum anak tertuanya.
         Adnan Buyung Nasution meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Rabu (23/9)
pukul 10.15 WIB dalam usia 81 tahun akibat penyakit ginjal.*****

Editor: Laode Masrafi


COPYRIGHT © ANTARA 2023

BERITA TERKAIT

765 Maba USN Ikut Sbmptn Di Kolaka (https://sultra.antaranews.com/berita/278296/765-maba-usn-ikut-sbmptn-di-kolaka)

765 Maba USN Ikut Sbmptn Di Kolaka (https://sultra.antaranews.com/berita/278296/765-maba-usn-ikut-


sbmptn-di-kolaka)

 Rabu, 10 Juni 2015 23:03

Sultra Kebagian Kuota 201 Bidan Kontrak (https://sultra.antaranews.com/berita/278230/sultra-kebagian-kuota-201-bidan-


kontrak)

Sultra Kebagian Kuota 201 Bidan Kontrak (https://sultra.antaranews.com/berita/278230/sultra-kebagian-


kuota-201-bidan-kontrak)

 Selasa, 2 Juni 2015 17:48

Pemkab Buton Selatan Protes Kabupaten Selayar (https://sultra.antaranews.com/berita/277996/pemkab-buton-selatan-


protes-kabupaten-selayar)

Pemkab Buton Selatan Protes Kabupaten Selayar (https://sultra.antaranews.com/berita/277996/pemkab-


buton-selatan-protes-kabupaten-selayar)

 Senin, 11 Mei 2015 16:50


Konawe Selatan Target Penduduk Miskin 10 Persen (https://sultra.antaranews.com/berita/277969/konawe-selatan-target-
penduduk-miskin-10-persen)

Konawe Selatan Target Penduduk Miskin 10 Persen (https://sultra.antaranews.com/berita/277969/konawe- 


selatan-target-penduduk-miskin-10-persen)

 Kamis, 7 Mei 2015 18:53

Tambat Labuh Kendari Butuh Dana RP66 Miliar (https://sultra.antaranews.com/berita/277900/tambat-labuh-kendari-butuh-


dana-rp66-miliar)

Tambat Labuh Kendari Butuh Dana RP66 Miliar (https://sultra.antaranews.com/berita/277900/tambat-labuh-


kendari-butuh-dana-rp66-miliar)

 Minggu, 3 Mei 2015 16:49

Wakatobi Proposes Panggulubelo As Transit Port (https://sultra.antaranews.com/berita/273840/wakatobi-proposes-


panggulubelo-as-transit-port)

Wakatobi Proposes Panggulubelo As Transit Port (https://sultra.antaranews.com/berita/273840/wakatobi-


proposes-panggulubelo-as-transit-port)

 Selasa, 9 September 2014 13:04

Investors Encouraged To Build Hotels In Wakatobi (https://sultra.antaranews.com/berita/273843/investors-encouraged-to-


build-hotels-in-wakatobi)

Investors Encouraged To Build Hotels In Wakatobi (https://sultra.antaranews.com/berita/273843/investors-


encouraged-to-build-hotels-in-wakatobi)

 Senin, 8 September 2014 19:12

Chinese Investor To Build Smelters In Buton, Se Sulawesi (https://sultra.antaranews.com/berita/273722/chinese-investor-to-


build-smelters-in-buton-se-sulawesi)

Chinese Investor To Build Smelters In Buton, Se Sulawesi


(https://sultra.antaranews.com/berita/273722/chinese-investor-to-build-smelters-in-buton-se-sulawesi)

 Selasa, 2 September 2014 19:37

TERPOPULER

Survei SSI sebut 21 bakal calon Gubernur Sultra 2024 (https://sultra.antaranews.com/berita/439998/survei-ssi-


sebut-21-bakal-calon-gubernur-sultra-2024)
 2.986 views
(https://sultra.antaranews.com/berita/439998/survei-
ssi-sebut-21-
bakal-calon-
gubernur-
sultra-2024)

Mabes Polri sebut kondisi Kapolda Jambi selamat tetapi terluka
(https://sultra.antaranews.com/berita/440190/mabes-polri-sebut-kondisi-kapolda-jambi-selamat-tetapi-terluka)
 2.656 views
(https://sultra.antaranews.com/berita/440190/mabes-
polri-sebut-
kondisi-
kapolda-
jambi-
selamat-
tetapi-terluka)

Menaker Ida Fauziyah apresiasi pengoperasian pusat pelatihan VDNI dan OSS di Konawe
(https://sultra.antaranews.com/berita/440001/menaker-ida-fauziyah-apresiasi-pengoperasian-pusat-pelatihan-vdni-
dan-oss-di-konawe)
 1.913 views
(https://sultra.antaranews.com/berita/440001/menaker-
ida-fauziyah-
apresiasi-
pengoperasian-
pusat-
pelatihan-
vdni-dan-oss-
di-konawe)

Menaker Ida Fauziyah ajak perusahaan tambang di Sultra dukung pelatihan di BPVP
(https://sultra.antaranews.com/berita/440073/menaker-ida-fauziyah-ajak-perusahaan-tambang-di-sultra-dukung-
pelatihan-di-bpvp)
 1.875 views
(https://sultra.antaranews.com/berita/440073/menaker-
ida-fauziyah-
ajak-
perusahaan-
tambang-di-
sultra-
dukung-
pelatihan-di-
bpvp)

Gubernur Ali Mazi minta kepala sekolah inovatif membimbing siswa nakal
(https://sultra.antaranews.com/berita/440136/gubernur-ali-mazi-minta-kepala-sekolah-inovatif-membimbing-siswa-
nakal)
 1.750 views
(https://sultra.antaranews.com/berita/440136/gubernur-
ali-mazi-
minta-kepala-
sekolah-
inovatif-
membimbing-
siswa-nakal)

TOP NEWS

Dinkes Dinkes Kendari: 25 meninggal dari 1.181 kasus TBC sepanjang tahun 2022
(https://sultra.antaranews.com/berita/440343/dinkes-kendari-25-meninggal-dari-1181-kasus-tbc-sepanjang-tahun-
Kendari: 25
2022)
meninggal
dari 1.181
kasus TBC
sepanjang
tahun 2022
(https://sultra.antaranews.com/berita/440343/dinkes-
kendari-25-
meninggal-
dari-1181-
kasus-tbc-
sepanjang-
tahun-2022)

Kemenag Kemenag Sulawesi Tenggara beri bimbingan teknis sertifikasi halal 250 pelaku UMKM
Sulawesi (https://sultra.antaranews.com/berita/440334/kemenag-sulawesi-tenggara-beri-bimbingan-teknis-sertifikasi-halal-
250-pelaku-umkm)
Tenggara beri
bimbingan
teknis
sertifikasi
halal 250
pelaku UMKM
(https://sultra.antaranews.com/berita/440334/kemenag-
sulawesi-
tenggara-beri-
bimbingan-
teknis-
sertifikasi-
halal-250-
pelaku-
umkm)

Gubernur
Sultra
berharap
Bulog serap
beras petani
secara
optimal
(https://sultra.antaranews.com/berita/440289/gubernur-
sultra-
berharap-
bulog-serap-
beras-petani- Gubernur Sultra berharap Bulog serap beras petani secara optimal
secara- (https://sultra.antaranews.com/berita/440289/gubernur-sultra-berharap-bulog-serap-beras-petani-secara-optimal)
optimal)

Dinas Pertanian Kota Kendari targetkan 3.000 vaksinasi PMK tahun 2023

Dinas
(https://sultra.antaranews.com/berita/440217/dinas-pertanian-kota-kendari-targetkan-3000-vaksinasi-pmk-tahun-
Pertanian
2023)
Kota Kendari
targetkan
3.000
vaksinasi
PMK tahun
2023
(https://sultra.antaranews.com/berita/440217/dinas-
pertanian-
kota-kendari-
targetkan-
3000-
vaksinasi-
pmk-tahun-
2023)

Pj Bupati Pj Bupati Buton minta semua siaga dan mitigasi bencana alam (https://sultra.antaranews.com/berita/440175/pj-
Buton minta bupati-buton-minta-semua-siaga-dan-mitigasi-bencana-alam)
semua siaga
dan mitigasi
bencana alam
(https://sultra.antaranews.com/berita/440175/pj-
bupati-buton-
minta-semua-
siaga-dan-
mitigasi-
bencana-
alam)

Antara Sultra
1,580 followers

Follow Page Learn more

Antara Sultra
on Sunday

Lanal Kendari memperkenalkan tentang


kehidupan anggota angkatan laut termasuk
sistem senjata armada terpadu

(HTTPS://SULTRA.ANTARANEWS.COM)
sultra.antaranews.com (https://sultra.antaranews.com)
Copyright © 2023


   (https://www.instagram.com/antarasultra/?

(https://www.facebook.com/antarasultra)
(http://www.twitter.com/AntaraSultra)
(https://www.youtube.com/channel/UCxKNvHmg8NZS20
hl=id) 

Home (https://sultra.antaranews.com/)

Terkini (https://sultra.antaranews.com/terkini)

Top News (https://sultra.antaranews.com/top-news)

Terpopuler (https://sultra.antaranews.com/terpopuler)

Nusantara (https://sultra.antaranews.com/nusantara)

Nasional (https://sultra.antaranews.com/nasional)

Seputar Sultra (https://sultra.antaranews.com/seputar-sultra)

KTI (https://sultra.antaranews.com/kti)

Internasional (https://sultra.antaranews.com/internasional)

Hukum (https://sultra.antaranews.com/hukum)

Artikel (https://sultra.antaranews.com/artikel)

Ekonomi (https://sultra.antaranews.com/ekonomi)

Foto (https://sultra.antaranews.com/foto)

Video (https://sultra.antaranews.com/video/)

Ketentuan Penggunaan (https://sultra.antaranews.com/ketentuan-pengguna)

Tentang Kami (https://sultra.antaranews.com/about-us)

Pedoman Media Siber (https://sultra.antaranews.com/pedoman-dewan-pers)

Kebijakan Privasi (https://sultra.antaranews.com/kebijakan-privasi)

(http://www.antaranews.com) (http://www.antarafoto.com/)
(http://www.asianetnews.net/) (http://www.oananews.org/)

Anda mungkin juga menyukai