Anda di halaman 1dari 6

Adnan Buyung Nasution : Bapak Advokat

Indonesia yang Lahirkan Tokoh Hebat di


Dunia Hukum Indonesia
Oleh KlikLegal.com - 19 February 2022

Image Source by TEMPO/Nita Dian

Adnan Buyung Nasution : Bapak Advokat Indonesia yang Lahirkan Tokoh Hebat di
Dunia Hukum Indonesia

“Adnan Buyung Nasution and Associates menjadi role model bagi law firm
saat ini.”

Siapa yang tidak kenal dengan Adnan Buyung Nasution, sosok inspirasional di
dunia hukum Indonesia. Pria yang akrab disapa Bang Buyung walau telah wafat
sejak 2015 lalu, sumbangsihnya kepada Indonesia masih terasa hingga saat ini.
Beliau merupakan orang yang memula pendirian lembaga pelindung Hak Asasi
Manusia (HAM) bagi rakyat miskin pencari keadilan, Lembaga Bantuan Hukum.

“Jagalah LBH dan YLBHI. Teruskan perjuangan bagi si miskin dan orang- orang
tertindas,” demikian pesan yang diberikan oleh Bang Buyung kepada Todung Mulya
Lubis saat menjenguknya di rumah sakit. 

Adapun nilai-nilai yang diciptakan oleh Bang Buyung yang sampai sekarang hidup
di YLBHI adalah:
1. Sesungguhnya keadilan adalah hak setiap orang karena itu penegakan hukum
harus terus diusahakan secara berkesinambungan dengan membangun sistem
secara demokratis, beradab, berperikemanusiaan;
2. Keadilan hukum merupakan pilar utama masyarakat hukum;
3. Mengamalkan perbuatan baik dan mencegah perbuatan tercela merupakan
penegakan penebaran dan hak Nurani masyarakat sosial yang adil;
4. Pemberian bantuan hukum bukan sekedar tindakan kedermawanan, tetapi
merupakan pembebasan manusia dari segala bentuk penindasan;
5. Kebhinekaan masyarakat Indonesia mengharuskan pemberian bantuan hukum
yang tidak mengenal sara dan politik keturunan, latar belakang.

Menurut Bang Buyung, pemberian bantuan hukum bukan sekedar tindakan


kedermawanan, tetapi merupakan pembebasan manusia dari segala penindasan.
Semua orang merasa nyaman dekat Bang Buyung, semua ingin berjuang
dengannya. 

Bang Buyung yang nama di dalam akta kelahirannya ialah Adnan Bahrum Nasution
lahir di Jakarta, 20 Juli 1934 juga kerap menjadi tonggak berdirinya law firm
modern di Indonesia. Ahmad Fikri Assegaf dalam Jurnal Hukum dan Pasar Modal
volume VII/Edisi 10 Juli – Desember 2015 yang diterbitkan oleh Himpunan
Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM), Adnan Buyung Nasution and Associates
menjadi role model bagi law firm generasi selanjutnya selain Lubis Ganie
Surowidjojo, Hadiputranto, Hadinoto & Partners, Makarim & Taira, dan lainnya.

Mantan Jaksa Agung yang juga pernah menjadi Hakim Agung dan advokat, Abdul
Rahman Saleh membeberkan ceritanya bersama Bang Buyung. Menurutnya, Bang
Buyung dinilai sebagai sosok yang rendah hati dan sangat berani. Beliau kerap
dikenal dalam perjuangannya yang merangkul generasi-generasi muda. Pada
masih bersama Bang Buyung, Abdul Rahman Saleh pernah membeberkan bahwa
Bang Buyung tidak pernah ingin dipanggil “Pak”. Bang Buyung lebih menyukai
dipanggil “Bang”. Hal ini dikarenakan Bang Buyung tidak mengenal pertanggaan
sosial.

Di sisi lain, Bambang Widjojanto yang pernah menjadi Komisioner Lembaga


Antirasuah, KPK, melihat Bang Buyung sebagai sosok yang sangat hebat.
Kehebatan Bang Buyung dapat dilihat dari seberapa banyak orang hebat lainnya
yang dilahirkan karena dirinya. Ia menyebut contoh nyata adanya orang-orang
besar di negeri ini seperti Abdul Rahman Saleh dan Artidjo Alkostar.

“Bang Buyung hebat karena dapat melahirkan orang-orang hebat. Abdurahman


Saleh pernah jadi Hakim Agung dan Jaksa Agung, dia juga lawyer. Padahal Bang
Buyung cuma humas di kejaksaan. Ada juga Artidjo Alkostar, hakim agung,” ujar
Bambang Widjojanto.

Selain itu, Bambang juga sangat kagum terhadap model dakwah yang dijalankan
oleh Bang Buyung. Bang Buyung merupakan sosok yang sangat visioner. Beliau
tau bahwa generasi muda merupakan kunci perubahan dunia. Sehingga, sikapnya
yang cenderung lebih merangkul para pemuda dinilai sangat jenius.

Salah satu momen yang paling Bambang ingat dengan Bang Buyung adalah terkait
kasus HR Soedarsono. Saat itu, Bang Buyung merupakan advokat dari HR
Dharsono. Pada tahun 1987, Bang Buyung dikenai tuduhan atas tindakan
contempt of court atau penghinaan atas lembaga peradilan ketika sedang
membela kasus subversi HR Dharsono tersebut. Tuduhan yang ditimpakan kepada
Bang Buyung terjadi sebab Bang Buyung berkacak pinggang dan menginterupsi
ucapan hakim. 

Atas perbuatan tersebut, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan suatu


putusan administratif yang berisi usulan kepada Menteri Kehakiman mencabut izin
praktik/surat keputusan pengangkatan sebagai Advokat atas nama Adnan Buyung
Nasution. Akhirnya, Menteri Kehakiman menjatuhkan sanksi skors kepada Bang
Buyung selama satu tahun. Menteri Kehakiman memiliki wewenang ini karena
pada saat itu pemberhentian advokat dilakukan oleh Menteri Kehakiman dengan
rekomendasi dari Mahkamah Agung.

Selebihnya, Bambang sangat menghargai Bang Buyung dikarenakan sifatnya yang


rendah hati dan tidak pernah takut melawan rezim di Indonesia. Bambang menilai
bahwa urat ketakutan Bang Buyung telah mati jika dihadapkan pada para
penguasa. Dia tidak akan mundur sesenti pun ketika harus mempertahankan
keadilan dan daulat HAM rakyat.
Tidak jarang Bang Buyung membela pihak-pihak yang kontroversial seperti
tersangka korupsi Gayus Tambunan, Adiwarista Adinegoro, dan tersangka utang
BLBI, Marimutu Sinivasan. Kasus Gayus Tambunan menyita perhatian banyak
pihak karena mantan pegawai pajak itu menyalahgunakan wewenang saat menjadi
seorang pegawai pajak, berusaha menyuap polisi dan hakim, serta memberikan
keterangan palsu dalam proses penyidikan. Gayus dijerat tiga pasal berlapis, yaitu
korupsi, pencucian uang, dan penggelapan. Hal ini bermula karena adanya
kecurigaan terhadap Gayus oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) ketika mengetahui seorang pegawai negeri golongan III A memiliki dana
Rp 25 miliar di Bank Panin.

Adiwarsita Adinegoro juga didakwa melakukan tindakan korupsi dana Asosiasi


Pengusaha Hutan Indonesia (APHI). Dana foto udara APHI yang seharusnya
dijalankan oleh Adiwarsita tidak pernah dilakukan dan dana tersebut dialihkan
untuk perusahaan dan yayasan lain milik APHI. Yang terakhir adalah Marimutu
Sinivasan sebagai pemilik dari Grup Texmaco. Texmaco dituding memiliki utang
kepada negara mencapai Rp 31,72 triliun dan US$ 3,91 juta atau setara Rp 55,9
miliar. Marimutu mengakui adanya utang kepada negara tetapi hanya sebesar Rp
8,09 triliun. Utang itu didapatkan dari PT Bank Negara Indonesia (BNI) dan juga
Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Para tersangka yang merugikan negara
tersebut dibela oleh Bang Buyung sehingga hal ini mengundang berbagai
kontroversi di tengah-tengah masyarakat. Namun demikian, Bang Buyung pernah
angkat suara mengenai keterlibatan dia sebagai advokat untuk salah satu
tersangka, yaitu Gayus Tambunan. Bang Buyung bersedia menjadi kuasa hukum
Gayus karena ingin terlibat aktif membongkar perkara korupsi yang melibatkan
banyak pihak, seperti perpajakan, kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan. Hal ini
dikarenakan kasus Gayus sempat menyeret seorang pengacara, yaitu Haposan
Hutagalung. Disini menjadi titik Bang Buyung untuk membongkar advokat-advokat
palsu dan praktik mafia peradilan.

Selain berkiprah di berbagai kasus hukum nan kontroversial, Bang Buyung juga
pernah menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada masa
pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2007. Dilantiknya
Bang Buyung sebagai Wantimpres memiliki konflik tersendiri. Konflik pertama yang
dihadapi ialah Ikatan Advokat Indonesia (IKADIN) memohon kepada Presiden SBY
untuk memberhentikan Bang Buyung sebagai anggota Wantimpres karena adanya
isu tumpang tindih jabatan. Hal ini disampaikan oleh Adardam Achyar, Sekretaris
Jenderal DPP Ikatan Advokat Indonesia. Permohonan ini disampaikan karena
sampai saat mereka melaporkan kepada presiden melalui Menteri Sekretaris
Negara, Hatta Rajasa, Bang Buyung tidak pernah menyampaikan permohonan cuti
sebagai seorang advokat. Padahal jika merujuk UU Advokat telah jelas bahwa
advokat yang menjadi pejabat negara atau pejabat pemerintah wajib mengajukan
cuti. 

Konflik selanjutnya adalah Bang Buyung yang “membocorkan” nasihat selama


menjabat sebagai Wantimpres dengan menulis buku berjudul “Nasihat Untuk SBY”.
Di dalam buku tersebut, Bang Buyung menceritakan pengalaman dan
pertimbangan yang dia berikan sebagai Wantimpres Bidang Hukum kepada
Presiden selama periode 2007-2009. Padahal seperti yang diketahui, undang-
undang melarang perbuatan membocorkan nasihat sebagai Wantimpres tanpa ada
batas waktu. Menurut Irman Putra Sidin selaku pakar hukum tata negara, terdapat
larangan untuk membuka nasihat untuk presiden kepada publik dalam Pasal 6 ayat
(1) UU No. 19/2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden.

TM Luthfi Yazid yang pernah menjadi asisten pribadi Bang Buyung, menyampaikan
bahwa Bang Buyung merupakan seorang pemberani, peduli, motivator, pengkader,
pioneer, dan tidak lain merupakan seorang panutan.

Luthfi menyampaikan pernah terjadi pengalaman menarik yang dialami Bang


Buyung. Salah satunya adalah ketika Bang Buyung sedang di Madinah. Dalam kota
suci tersebut, setiap Bang Buyung haus, selalu saja ada orang yang
memberikannya air zam-zam. Melihat kejadian itu, Luthfi menyampaikan bahwa
hal tersebut merupakan sebab dari amal kebaikan yang dilakukan seorang Bang
Buyung.

Pada waktu lain, Bang Buyung pernah mendatangi sebuah pemakaman di Tebet,
kebetulan pemakan tersebut memiliki jalan yang sempit. Bang Buyung datang
menaiki mobil Land Cruiser yang notabene merupakan mobil besar. Bang Buyung
geram menyalahkan mobilnya sendiri, sebagai bentuk penghalangan terhadap hak
asasi orang. “Sebegitu pedulinya Bang Buyung,” terang Luthfi tentang pria lulusan
Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu. 
Kenangan Bang Buyung akan lekang di setiap zaman. Cita-cita Bang Buyung
dalam mencari sebuah kepastian hukum dan keadilan, nilai-nilai yang beliau anut
beserta segala perjuangannya pada dunia advokat akan selalu dikenang dan
menjadi contoh pada generasi saat ini. Bara api semangat yang Bang Buyung
miliki akan melahirkan api baru baik secara langsung atau tidak langsung pada
setiap advokat di Indonesia.

ANH/ FDW

KlikLegal.com
http://kliklegal.com

Kliklegal adalah Portal berita hukum mendalam dengan topik pilihan

Anda mungkin juga menyukai