ke Bawah
Disusun oleh:
E1A019061
Ilmu Hukum/A
PURWOKERTO
2019
A. Pendahuluan
Tentu kasus ini menuai banyak kritik dari berbagai macam pihak karena
dinilai sangat tidak adil dimata hukum. Seorang korban pelecehan dipenjara,
sedangkan pelaku bisa bebas di luar sana. Putusan kasasi menyatakan bahwa Nuril
telah mentransmisikan rekaman suara dirinya dengan Muslim, padahal temannya
yang memindahkan rekaman tersebut. Kritik juga ditujukan kepada UU ITE yang
berlaku di Indonesia. Kasus tersebut ialah salah satu kasus dari ketidaksesuain
penegakan hukum di Indonesia.
B. Pembahasan
Melihat dari kasus Baiq Nurul, istilah "hukum tumpul ke atas dan tajam ke
bawah" dapat dikatakan sesuai dengan realita yang terjadi di Indonesia. Dengan
kata lain, hukum selalu memihak kaum atas yang dinilai seakan selalu benar,
sedangkan kaum bawah dinilai selalu salah. Hal ini membuktikan bahwa hukum
di Indonesia timpang sebelah saat dihadapkan antara kaum kelas atas dengan
kaum kelas bawah. Hal ini tentu sangat merugikan kaum kelas bawah yang tidak
memiliki daya untuk melawan kaum kelas atas saat terjadi suatu permasalahan.
Putusan hakim yang seringkali tidak sesuai menyebabkan kerugian bagi kaum
kelas bawah yang sebenarnya tidak bersalah dalam suatu kasus.
C. Penutup
Voaindonesia. 2019. Kasus Baiq Nuril: Pakar Nilai Putusan MA Tak Beri
Kepastian Hukum.
https://www.google.com/amp/s/www.voaindonesia.com/amp/4760594.ht
ml. Diakses tanggal 2 November 2019.
Arahjaya. 2019. Menolak Putusan Hukum Dan Hakim Tidak Memenuhi Prinsip
Keadilan. https://arahjaya.com/2019/08/06/menolak-putusan-hukum-dan-
hakim-tidak-memenuhi-prinsip-keadilan/. Diakses tanggal 5 November
2019.