Anda di halaman 1dari 55
MODUL TEKNIK PRESENTAS! PENDIDIKAN DAN PELATIEAN PEMBENTUKAN JAKSA 2021 BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA. JAKARTA 2021 “Oleh Tim Penyusun: Drs. Akhmad Nursalman, M.Si_ Hesti Prawesti, SH., MH. BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 2021 Tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian aba keadilan sosial. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut diperiukan aparatur penegak hukum yang mampu ‘mendorong terwujudnya tujuan nasional, melalui penegakan hukum yang berkeadilan. Dalam penegakan hukum dikenal adanya Integrated Criminal Justice System (Sistem Peradilan Pidana Terpadu) yang terdiri dari Polisi, Jaksa, Hakim, Penasihat Hukum dan aparatur Lembaga Pemasyarakatan. Kejaksaan R.l. adalah lembaga pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan undang-undang. Sebagai lembaga pemerintah, Kejaksaan harus didukung oleh aparatur yang professional, berintegritas dan berkarakter yang salah satu sarananya didapat melalui pendidikan dan pelatinan. Oleh karena itu Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan R.l. menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa (PPPJ). Dalam pemenuhan proses pembelajaran PPPJ diperlukan modul. Salah satunya modul tentang Teknik Presentasi. Maksud dan tujuan penulisan modul ini agar peserta PPP mampu menjelaskan dan menyusun teknik presentasi yang baik serta mampu mengembangkan kepercayaan dirinya dan mampu menciptakan suasana kondusif dalam proses interaktif positit. Adapun pokok-pokok materi modul ini memuat tentang pemahaman pentingnya presentasi, fangkaian presentasi yang efektif dan hal-hal apa saja yang harus dihindari dalam presentasi dikaitkan dengan tugas ddan fungsi Jaksa. Diharapkan dengan modul ini proses transfer knowledge dan skill dari Widyaiswara kepada peserta Diklat dapat lebih efektit ‘Atas nama Badan Pendidikan dan Pelatihan, kami mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penyusun yang telah bekerja keras menyusun modu ini. Begitu pula halnya dengan ahii di bidang masing- masing yang telah memberikan review dan masukan, kami ucapkan terimakasih. Kami menyadari bahwa modul ini jauh dari sempurna. Kami mohon kesediaan pembaca untuk dapat memberikan masukan yang konstruktf guna penyempumaan selanjutnya. Semioga modul ini dapat bermanfaat bagi peserta PPPJ. Jakarta, Agustus 2021 Kepala Badan Diklat Kejaksaan Rl, eal Tony T. Spontana DAFTAR ISI aca wo TIM PENYUSUN MODUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB | PENDAHULUAN ‘A Latar Belakang B. Deskripsi Singkat. C. Tujan Pembelajaran... D. Indikator Keberhasilan. , Mateti Pokok dan Sub Materi PokOk.......... BAB Il PEMAHAMAN PENTINGNYA PRESENTASI... A. Pengertian Presemtasi........--. B. Tujuan Presentasi C. Struktur Presentasi. D. Jenis-Jenis Presentasi E. Model-model Presentasi.... DYNA AN GEREN oe rere TENET TEE CE BAB Ill RANGKAIAN PRESENTASI YANG EFEKTIF. 20 A. Tahap Persiapan Presentasi........ 20 B. Tahap Implementasi In Action... 27 BAB IV HAL-HAL YANG DIHINDARI DALAM PRESENTASL.................- 36 BAB V PENUTUP.....0 00... 00ccc seco oe 46 PSS rake ne B. Rekomendasi. 48 DAFTAR PUSTAKA... 49 7R PENDAHULUAN Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa_(PPPJ) diselenggarakan dalam rangka_membentuk Jaksa yang professional, berintegrasi, dan berhatinurani. Berbagai modul dklat PPPJ diterbitkan dalam kerangka pemenuhan pengkayaan informasi dan pembelajaran menjadi calon-calon Jaksa yang kredibel Salah satu_modul diklat_ yang waiib dipelajari adalah Teknik Presentasi Efektif, yang akan menjadi basic setiap Jaksa ketika akan tampil tidak saja pada setiap persidangan, namun juga berguna untuk presentasidimana_saja_diperiukan, Teknik Presentasi yang balk menuntut setiap Presenter tampil prima, ‘menguasal teknik presentasi yang ‘memukau’ sehingga audience manfaat atau memperoleh informasi yang Presentasi bukanlah sekedar bicara di depan melainkan juga _melakukan mendapatkan disampaikan. umum/audiencelpesertalsiswa, komunikasi dua arah dan dengan kedekatan emosional, sehingga proses pencapaian tujuan akan tercapai optimal. Kesiapan fersebut diantaranya adalah mengenali_ audience, _lokasi presentasi, menyiapkan slide, audio dan visual sesuai kebutuhan, bbahkan dengan mengenali tata kelola kelas yang besar/sedang atau kelas yang kecil Satu hal yang sering lupa diperhatikan adalah ketika Jaksa mempresentasikan/ membacakan berkas tuntutan di ruang sidang Pengadilan, dan dengan durasi waktu yang panjang serta disampaikan dengan seadanya, seperti membaca naskah biasa tanpa ekspresi. Hal itu akan menjadikan proses pembacaan penuntutan menjadi sesuatu yang kurang menarik, dan membosankan. Oleh karena itu, melalui Modul Teknik Presentasi yang efektif ini, diharapkan seluruh Siswa PPPJ mendapatkan pengetahuan dan pengalaman _belajar, bagaimana mempresentasikan suatu karya tulis (termasuk naskah/dokumen penuntutan) serta kesiapan presentasi lainnya, dapat terselenggara dengan lancar, efektif dan memukau, B. Deskripsi Singkat + Teknik Presentasi, adalah suatu tata cara pengelolaan penyajian atau penyampaian karya tulis atau karya ilmiah, atau hasil-hasil pekerjaan yang perlu disampaikan kepada audience undangan/ pesertalsiswa, atau suatu kegiaan berbicara di depan khalayak ramai dalam rangka menyampaikan suatu ide atau gagasan untuk mentransfer pemahaman atau kesepakatan bersama. + Sedangkan presentasi dikatakan efektif adalah apabila presentasi yang dilakukan mencapai tujuannya, yaitu ketika audience memahami dengan utuh seperti apa yang diharapkan oleh presenter, setelah presentasi disampaikan. Kompetensi dasar yang akan dibangun dari pembelajaran ini adalah: Siswa mampu menjelaskan tata cara/teknik presentasi yang efektif; Siswa mampu menyusun presentasi dengan baik; Siswa mampu mengembangkan kepercayaan dirinya tampil mempresentasikan karyanya dengan baik dan benar; Siswa mampu menciptakan suasana kondusif dalam proses interaksi positif. D. Indikator Keberhasilan 7 Y Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat Menginternalisasi nilai-nilai positif pembelajaran presentasi yang efektif; Memilki pemahaman yang komprehensif tentang perlunya pembelajaran Teknik Presentasi untuk kebutuhan substansi maupun untuk keperluan lain yang lebih luas; Menunjukkan sikap dan perilaku yang baik ketika sedang berpresentasi; Meningkatkan performance capacity diri yang unggul melalui kemampuan mempresentasikan karyanya kepada audience/pihak lain; Mengenali dengan baik hal-hal yang harus dihindari pada saat presentasi. E, Materi Pokok dan Sub Materi Pokok 4. Pemahaman Pentingnya 2. Rangkaian Presentasi Prosentasi yang efekti a. Pengeriian Presentasi; ‘a Tahap Persiapan Presentasi b. Tujuan Presentasi . Struktur Presentasi 4. Jenis-jenis Presentasi; . Model-model Presentasi ». Tahap Impiementasi in ‘Action . Tahap Penutup 3. Habhal yang dihindari dalam Presentasi 2. Jangan Gagal Fokus; ». Berpenampilanteriampau sederhana: . Jangan mengabaikan alat bantu; 6, Gerakan-gerakan kecl yang menggangou: €. Hindar kesan menggurui atau ‘menyalahkan A. Pengertian Presentasi Presentasi sendir berari“teknik expiain untuk mempersembahkan, dan atau memperihatkan suatu hasi dari sebuah karya atau sebuah produk dengan cara mengkomunikasikan ide ke banyak orang audience)’ Pesentasi dapat juga diartkan merupakan komunikasi langsung antara_penyaii/ presenter dengan sekelompok audience dalam situasi teknis, saintikt atau professional untuk satu tujuan tertentu dengan ‘menggunakan teknik sajian dan media yang terencana, Ada juga yang memaknal presentasi merupakan cara Untuk menjelaskan sesvatu (ide, opin kasus, solusi, informasi di) kepada kumpulan orang baik dilakukan dengan bantuan teknologi maupun tidak fesimpulan yang petk dari paparan diatas bahwa, Keberhasilan individu tidak hanya ditentukan oleh tingkat Kematangan intelektual dan kompetensinya,tetapi juga dari kemampuan berkoordinasi, berkolaborasi dan membangun jejaring kerja. Semua hal itudapat tercipta apabila semua ‘orang kompeten dan terampil berkomunikasi, dan presentasi, balk dalam _sitvasi_ formal, informal dan dalam kehidupan sehari-harl. Kemampuan komunikasi dan presentasi merupakan keterampilan yang dapat diasah, dipelajari dan citingkatkan. Dengan mempelajari teknik Komunikas! dan presenta ni, paling tidak sudah mula terbangun kemauan untuk meningkatkan kompetensi di menjadi komunikator penyali yang efekif dalam lingkup tugas dan pekerjaan Anda. ‘Agar presentasi dapat dilakukan dengan balk, maka Anda harap diperhatikan tentang prinsip-prinsip presenta, yakni ‘Menentukan topik/sasaran presentas! ‘Menyiapkan materi presentasi, dimulai dari penetapan tujuan, sasaran, indikator Keberhasilan, pokok bahasan dan sub pokok bahasan, serta ‘menuangkan ke dalam slide atau bahan ajar hand-out ‘Memilh metode yang akan digunakan untuk presentasi; ‘Mengalokasikan waktu sesual dengan durasi waktu yang diberikan untuk presentast; ‘Membuat awa presentasi yang menark, dan mengakhiri presentasi dengan balk; 1 2 Ketika sedang presentasi, maka harus setia pada disair/struktur materi; ‘Setiap point-point presentasi dapat citangkap/cimengert dengan baik oleh auience; ‘Mampu menyatukan berbagaiide/gagasan ke dalam penyaian, diskusi dan Tanya jawab dengan balk dan menarik. prinsip-prinsip presentasi telah dipahami, maka penting untuk memperhatikan siapelanjutnya, apabila a saja audience yang akan hadi, yang bisa dilihat dari faktor gender, latar belakang pendiikan dan profesi, serta usia audience secara umum. Kehadiran peserta dalam presentasi bermantaat untuk membuat presentasi menjadi lebih aktit, Iancar, serta penggunaan waktu yang efektif sebagaimana ditentukan dalam jadwal presentasi. Menurut pendapat Oktasius, 2015 (Blogger) dikatakan bahwa agar presentasi dapat berjalan efektif, ada beberapa hal Yong dperhitungkan,sebagal bert ‘Menarik minat dan perhatian peserta; ‘Mengarahkan perhatian peserta ‘Mempertahankan minat dan perhatian pesert ‘Menjaga kefokusan pada presentasi yang ‘Menjaga etika atau kode etik presentasi. Dalam pemahaman yang lainnya, presentasi adalah suatu kegiatan berbicara dihadapan banyak hadirin dan suatu bentuk komunikasi dua arah. Presentasi juga merupakan kegiatan pengajuan suatu ideftopic tertentu kepada orang lain. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara-acara kegiatan poltik/ceramah keagamaan, presentasi lebih sering disampaikan untuk keglatan bisnis, kuliah, atau kegiatan-kegiatan formal lainnya. Atas presentasi yang disampaikan seseorang tersebut, kemudian audience akan bereaksi atas informasi yang diterimanya. Oleh karena itu keberhasilan presentasi ditentukan oleh seberapa banyak informasi yang diterima dan seberapa ketepatan reaksi yang mendengarkan/menerima informasi sebagai bentuk dari reaksi yang memang diinginkan oleh Presenter-nya. Sistematika penyajian yang menarik akan mudah diterima oleh audience, dan kemampuan ‘menjawab pertanyaan audience secara tepat serta dengan argument yang sederhana, akan menjadikan presentasi mencapai harapan yang diinginkan, Mampu Audience: RM acre] el eee ke er lan, seingga informasiide/gagasan tersebut harus disempaikan secara detail, elas dan fokus pada susbianst. Harapannya adalah agar pendengar dapat menerima informasi Peete en een ener nian aon Heh iy a I PU Cure De oe Ue nn Re ene eM ue ee a RC Ue ee Cece Pere ie a CnC ecu teu a un Rona U ee Ca nC Pee mC cue RCCL Patines ee oe id sath depot) 7 Fee ae ee ewe Cec ei ie Re Ueno ct CEU ce ie CuK Cm Re ace ie Te ee ee ete) Su ee ea Ce eg Pen eee te em oY Pe a Creer Cun Ue Mn eeu U ce eer Pre ee eae cae ee ee Ma ta) itulah merupakan bagian penting dari tujuan presentasi. 7 x - - N 2 4, Menginspirasi Salah satu tujuan presentasi lainnya yang juga penting adalah ‘membangkitkan insiprasi dan memberikan motivasi kepada pendengar/audience. Misainya ssetelah selesai presentasi, maka para peserta yang hadir mampu ‘memiliki ide-ide untuk melakukan perubahan di organisasinya, atau memotivasi dirinya untuk melakukan tindakan-tindakan inspiratif dan inovatatif, baik dalam cara pandang, cara berpikir, dan cara tindak yang akan dilakukan dikemudian har 5. Menghibur Presentasi bertujuan untuk memberikan inspirasi baru dan ssekaligus menghibur. Menghibur disini dimaksudkan agar informasi yang diterima tidak dalam pemenuhan aspek kognitf semata, namun juga aspek afektf yang dirasakan dengan tetap membangkitkan rasa menyenangkan ketika mendengarkan presentasi Presentasi yang disampaikan ‘monoton aiau tidak interakti, justru akan membuat audience bosan, dan tujuan dan sasaran penyampaian informasi tidak tercapai, 6. Pendidikan Tujuan presentasi lainnya adalah menjadi sarana pendidikan yang baik, dimana atas keberhasil presentasi yang efektif, maka proses pembelajaran di kelas akan mengajarkan kepada audience, bahwa berbicara di depan khalayak dapat dipelajari dan bukan sesuatu yang “menakutkan” untuk dipraktikkan. C. Struktur Presentasi Pembuka 1. Pembuka Pembuka pada saat awal melakukan presentasi menjadi unsur yang sangat penting Karena disinilah kesempatan untuk menarik pethatian audience tentang apa yang akan disampaiikan, sekaligus membangun kredibilitas Anda sebagai presenter bahwa Anda adalah orang yang tepat dan patut didengarkan. Harus diingat bahwa “Pembukaan presentasi yang gagal” manjadikan audience bersifat acuh tak acu, dan memilki apriori terhadap narasumberya, padahal para peserta/audience pasti mengharapkan sesuatu yang melebihi espektasinya, Point penting lainnya adalah dengan “pembukaan presentas mampu menjelaskan rangkaian garis-garis besar pokok bahasan, agar informasi yang utuh_ wal pembukaan dan diakhir presentasi, audience mengetahul targetkegiatan yang Dalam IImu Psikologi disebut sebagai istilah efek awalan (Primacy Effect), dimana pembukaan yang baik akan menarik perhatian audience. Apa yang akan disampaikan di awal ketika membuka presentasi akan menjadi informasi yang paling kuat untuk diingat. Tidak hanya itu, keberhasilan membuka presentasi akan memudahkan untuk melanjutkan presentasi berikutnya. Terkait dengan hal itu, apabila kita menonton film Holywood, atau konser music, maka faktor pembuka menjadi sangat penting. Gegap gempita diawal suatu acara pasti mampu membangkitkan penonton/audience untuk bersukacita. Demikian halnya bahwa pembukaan presentasi yang baik, berkesan dan “gegap gempita” patut untuk diperhitungkan,> dan dipelajari serta di terapkan. 2. Isi Presentasi Isi presentasi adalah materi pokok bahasan, dan setiap pokok bahasan akan diuraikan sub-sub pokok bahasan. Setiap pokok dan sub pokok bahasan harus mempertimbangkan waktu/durasi dalam presentasi. Presentasi yang baik sudah tentu harus dipersiapan sesuai dengan Rencana Pembelajaran, dan Rencana Pembelajaran ini berasal dari rangkaian Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat atau Topik/Tema presentasi. Di dalam Rencana Pembelajaran akan ditetapkan metode penyampaiannya, baik berupa ceramah, diskusi, pemecahan kasus, simulasi, role playing, termasuk evaluasi hasil belajar. Hal itu tentu tergantung dari obyek audience-nya. Jika berbicara di acara seminar, tentu lebih banyak hanya presentasi/ceramah saja. Berbeda tentunya jika audience adalah peserta pendidikan dan pelatihan/siswa, maka presentasi harus mempertimbangkan kemungkinan variatit metodologi pembelajarannya. 3. Penutup Menjelang berakhirnya jadwal presentasi, maka yang penting diperhatikan adalah apakah Prenseter mempersiapkan materi penutupan dengan baik, atau sekedar salam dan apa adanya. Penutup presentasi harus mampu menimbulkan kesan yang menarik, kesan yang mendalam, dan dapat diingat terus oleh audience. Untuk rangkaian penutup presentasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti (b) membuat kuis: (c) memberikan (a) mengulang kembali fl _ interaktif misalnya apresiasi kepada (d) menutup dengan materi yang telah menggunakan aplikasi fj audience dengan cara mengemas pantun; disampaikan Kahoot, Googleform, membanggakan dan sebagainya dan sebagainya peserta Kelebihan jenis impromptu adalah: a. Informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan Presenter itu sendiri yang sesungguhnya;, b. Ide-ide yang kemudian disuarakan/ disampaikan merupakan hasil pemikiran spontanitas; c. Mendorong Presenter terus menerus berpikir selama presentasi. kelemahan dari impromptu ini, yaitu; a. Informasi/ide yang disampaikan kurang terpola, karena membutuhkan waktu untuk berpikir keras dan mengolah kata secara bersamaan; b. Terjadi demam panggung karena belum dipersiapkan dengan matang, sehingga mempengaruhi penampilannya c. Jika gagal mempengaruhi audience, maka akan menjadi bumerang bagi dirinya, dan mempengaruhi kredibiltas baik langsung maupun tidak langsung. 1S Kelebihan dari presentasi naskah ini adalah a. Penyampaian dilakukan secara berurut/sistemati b. Kata atau kalimat yang dikeluarkan berdasarkan apa yang tertulis dalam naskah, sehingga tidak ada kekeliruan; kelemahannya dari jenis ini adalah: a. Pendengat/audience merasa bosan mendengarnya/tidak termotivasi untuk menyimak lebih lanjut; b. Tidak ada ekspresi, sehingga suasana menjadi monoton dan menjemukan. c. Terlampau sibuk dengan teks, sehingga kontak mata dengan audience terlupakan. Presentasi Hafalan (Memoriter) Presenter dalam — hal ini melakukan presentasinya dengan teks yang telah disediakan dan dihafalkan. Berbeda dengan Manuscript, memoriter tidak menggunakan naskah dalam penyampaiannya. Kelebihan dan kekurangan sama dengan presentasi dengan cara manuscript. Namun jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila salah mengucapkan dari apa yang tertera dari naskah, maka presenter akan gagal melaksanakan tugasnya. Contoh dari presentasi hafalan adalah mengucapkan Pancasila dengan 5 butir sila-silanya. Kesalahan menempatkan butir sila satu dengan yang lain, menyebabkan kegagalan yang nyata. 4, Presentasi Ekstempore ‘Yakni jenis presentasi yang paling baik dilakukan dibandingkan dengan jenis lainnya. Presenter akan mempersiapkan materi dengan ‘matang, dimana pokok-pokok pikiran/gagasan/ide yang akan disajikan Giindalianjuti_dengan ‘penjelasan materi secara lebin dalam dan mendetail Kelebihan dati jenis ini adalah; a. Pembicara dapat menyampaikan informasi secara jelas, runtut karena ada persiapan sebelumnya; b, Karena matang persiapannya, maka penyampaiannya akan lebih terpola; . Kontak mata dan bahasa tubuh akan digunakan sebaik mungkin. Kelemahannya adalah: a. Presenter perlu memiliki wawasan pengetahuan yang luas, yang tidak hanya melulu mengenai tema yang dibahas, melainkan juga memberikan pengkayaan referensi tambahan. b. Membutuhkan waktu yang lama untuk menguasai berbagai Pengetahuan, yang kemudian akan dikaitkan dengan tema Pembahasan. E. Model Presentasi 2. Penyampaian Informasi Model Presentasi 41. Model Presentasi yang Persuasit Persuasit artinya _-merayu, membujuk atau menghimbau, agar audience tertarik dengan apa yang dipresentasikan, Contoh mode! presentasi_ ini ‘adalah memperkenalkan’ produk baru dalam kegiatan marketing, pengarahan coramah’” © presentasi ‘masyarakat, kerohanian (agama). Model presenterinarasumber tidak fangsung memperoleh jawaban dari presentasi in, ‘audience, ‘namun targetnya adalah informast tersampaikan dan harapannya pesan-pesannya diindakianjut. 2. Model Presentasi Penyampaian intorma: Ide/gagasan yang. disampaikan oleh presenter ini adalah bentuk ertanggung lawaban secaralangsun Kepada audience atas apa yang telah dikerokan Meskipun seorang manajeripmpinan organisasv_instansh bisa Saja fa mempresentasixan dat apa yang. ia raveapalselama Kepemimpinannya, Tujuannya adalah untuk." mempertanggung jawabakan Kineria selama in, alk tentang laporan finansal,taporan knera, atau kebjakan oganisasi "Serta arah"perkembangan kelajutan kehiupan orgenisast 3. Model Presentasi Pelatihan/Training ‘Model ini lebih. sering digunakan untuk program pendidikan dan peiatinan, dimana presentasi yang, liakukanharus menggunakan pendekatan iimiah popular dan dengan berbagal-metode embelakaran interakti lainnya. Model presentasi seperti ini menggunakan alat bantu berupa slide Power Point atau metode pembelajaran_interakif menggunakan teknolog! informasi. Bahkan enggunaan audiovisual untUk pemutaran firm-lim pendek sangat _dianjurkan, Termasuk ‘bagaimana mengelola kelas pelathan agar suasana menjadi lebin hidup, —menyenangkan dan tidak menegangkan. BAB 3 RANGKAIAN PRESENTASI YANG EFEKTIF A. Tahap Persiapan Presentasi Sebuah keberhasilan apapun dilakukan, tahapan persiapan harus diupayakan agar seluruh rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir berjalan sukses sesuai rencana. Demikian pula dalam hal presentasi, akan efektif dan hasilnya “memukau" maka langkah-langkah persiapan harus dilakukan. Karena itu bagaimanapun juga penyampaian informasi melalui presentasi, maka sasaran akhir yang diinginkan adalah tercapainya kepuasan audience atas informasi yang diterima, dan mampu meningkatkan pemahaman atau termotivasi untuk mengikuti isi substansi presentasi. Beberapa tahapan persiapan dibawah ini dapat dijadikan acuan dalam mempersiapkan diri menjadi Presenter/Narasumber yang hebat, sebagai berikut 1. Modal Dasar 2. Membuat Bahan Seorang Presenter tayang/Slide 1. Modal Dasar ‘Seorang presenter yang habat dan mampu memukau audience past tidak ‘akan angsung ba seketka. Is pasti mempersiapkan segala sesuaty oun Haun har ‘Modal dasar dari seorang Presenter adalah kemauan yang kuat untuk memperbanyak referensi yang diperoleh {dari kebiasaan membaca banyak buku/artikel dan referensi lainnya. ;Bahkan menonton acara televisi yang mengungkapkan_penemuan - penemuan teknolog! / sejarah, sampai perdebatan Politk juga dapat djadikan referensi. Dalam kesempatan yang lain, seorang Presenter hebat di Jepang Yosoku Haneda (2010) banyak sumber informasi yang dijadikan referensi ketika berprenstasi diperoieh dari berta-berta i rado yang la _ dengarkan Sambal menyetir mobil di jalanan yang macet di Tokyo. Seluruh data dan informasi apapun dapat diladkan "7 sebagai tambahan pengkayaan modal presentasi bbelajar berbicara sendiri seolah sedang presentasi sungguhan di depan cermin. Dari proses ini akan mendorong presenter menghafal point-point penting untuk kelak disampaikan pada saat presentasi. Presenter kondang di tanah ai ‘Sangat banyak dikenal, antara lain Ary Ginanjar, Muhammad Noer, Adulah Gymnatsiar, Dr. Jansen Sinamo, dsb, mereka selalu mencatai hal-hal penting di kertas Saku yang disiapkan sedemikian rupa untuk mengingat kembail point point tertentu ketika hendak presentasi gan demikian dapat ditark kesimpulan bahwa modal dasar seorang presenter adalah pengetahuan yang luas, yang dapat diperoleh darimana saja sumbernya, kemuian mencatat, membaca berulang-ulang sambil menguatkan Pesan substantive tentang korelasi antara apa yang disampaikan dengan "bumbu-bumbu” ceramah agar lebih varia, Selanjuinya, modal dasar jainnya dari seorang presenter adalah memahami kiat komunikasi yang efekt dengan: + Ketika sedang presentasi, ia akan menggunakan sebagian waktu untuk terjadinya proses umpan balik, yakni suatu cara untuk mengenall apakah informasi yang disampaikan telah dipahamidimengen! leh audience atau belum. Jika banyak peserta yang belum memahami, dapat divlang sekal lagi point-point penting; “ Harus mampu mengenaiisiapa penerima informasl/audience. Ketika presentasi dengan kalangan terpelajar pasti akan berbeda cara dan teknik presentasinya dibandingkan jka akan presentasi dikalangan yang lebih veriat latar belakang endidikannya. Ketka mampu mengenali siapa audience, maka akan lebih mudah mengeloia Kelas, dengan tujuan ‘agar materi presentasi dapat mudah dipahamildimengert, yaitu + Monyadari dampak bahasa tubuh, yakni gerakan-gerakan bahasa tubuh @ @ yang harus disesuaikan dengan kondisi atau acara program ceramah. Dimanapun presentasi, raut muka seorang presenter harus dalam posisi “sumringah’, yakni raut muka yang ceria, senyum yang mengembang, dan tatapan mata yang bersahabat. Kegagalan mengenali dampak bahasa tubuh, akanberdampak kegagalan pula terhadap tujuan dan sasaran presentasi; + Menghormati semua orang (audience) penting dilakukan, karena ada ungkapan “anda sopan kami-pun segan’. Hal ini menjadi keharusan apabila sedang presentasi, maka memperlakukan semua orang tanpa kecuali untuk hormat, yakni memposisikan dan menempatkan perhatian yang sama kepada semua orang yang hair; b + Mampu mengendalikan emosi, yakni suatu kemampuan untuk menahan emosi ketika sedang terjadi dialog antara presenter dengan audience. Kemampuan mendengarkan dan tidak memotong pembicaraan adalah tindakan yang terbaik, terlebih jika disetiap akhir dialog diungkapkan pula pujian yang tulus kepada peserta, dan; + Mampu tampil dengan keyakinan yang tinggi (percaya diri). Banyak kasus kegagalan presentasi karena yang bersangkutan merasa minder, baik karena melihat audience yang hadir terdiri dari orang/tokoh-tokoh terkenal, maka hal itu akan mempengaruhi gaya penyampaian presentasi. Cara yang tepat untuk mampu mengatasi rasa minder tersebut adalah dengan kesiapan yang matang, referensi yang cukup, dan penampilan (performance) diti yang baik, misalnya menggunakan setelan Jas dan asesoris lainnya. Yang juga harus diingat adalah seluruh pasang mata dari audience tertuju kepada sang Presenter, mulai dari sepatu yang dikenakan, baju, jam tangan hingga asesoris yang melekat ditubuhnya. Oleh karena itu janganlah berlebinan menggunakan asesoris agar tidak terkesan menjadi “oulet berjalan’ / MEMBUAT SLIDE ISI PRESENTAS! YANG PA eC EUR Ser Oe eS uence ea eee eee Nae ne nn aC ae aN Re eg MN nee ne ee itu, pembuatan slide harus memiliki relevansi dengan tema/topik yang sedang dibahas. DEN eeceeur Rac ce RCC oe nee Re Ue Raa MCC ec eee Nee CoC eR ERC eae Ore Tease MEIN ec ener ieee ere) Berpikir dan Cara Bekerja, disertai dengan gambar-gambar seperiunya. Terkait dengan hal itu, maka slide yang IR Rte nee rt Cun cau Rue Cee cue Sr eeu cue cue ee hee ene SORE Leen ee) Sree eM Cran Cre eee CR ee eeu meee ca mete oe presentasi. Namun demikian yang perlu diingat adalah menghindari teks tulisan yang panjang-panjang. Buat Oe oe ie ae enn iiis , Te ee ne RUE COU Ue LA Me eee eee Ceti Mae Cun i CRC sac eice Ce Ree uae Mae ee MUU otc ee Pear a a Re mae Meee ne a a ca Disamping itu penggunaan Powerpoint Bee eC) De ere Rect een ed Pe nn ae CP ae e Peed Dea \ 6) Share your Presentation } 1). Use a Color Scheme Sebuah slide yang hanya “hitam dan putin’ tidak akan menarik. Tidak’ menampikkan sesuatu yang dapat_membangkitkan “grow up) bagi audience. Oleh karena itu, gunakan slide dengan penuh wara yang membangkitkan, menarik, fetapi juga jangan " terlampau wama "wari yang_justru menghilangkan maknal’susbstansi Contoh dibawah ini dapat dijadikan acuan dalam pembatan slide yang baik, dengan pokok bahasan yang kuat penyampaian pesannya, 2). Use Stunning Visual Slide adalah lat komunikasi visual, karena itu gunakan gambar, diagram dan tampilan Visual lainnya yang membantu audience memahami ide Anda dengan cepat. Gunakan pula gambar yang mampu menarik erhatian, memancing rasa ingin fahu, dan selalu—_ingin mendengarkelanjutan _presen- tasi, sebagaimana gambar diatas 3). AlignmentPerataan Dalam —_pembuatan slide presentasi tidak ada gambar atau teks yang diletakkan sembarangan. Semuanya diletak-kan dengan maksud fertentu. _Penataan yang konsisten akan menjadikan slide Anda tampil indah sekaligus ‘menunjukkan telah dipersiapkan matang 4), Proximity Setiap elemen presentasi baik gambar maupun teks akan Menciptakan hubungan satu dengan lainnya. Dengan cara mendekatkan elemen yang merupakan satu kesatuan dan beri jarak dengan elemen yang menjelaskan hal berbeda. 5). Use Video Dalam penyajian penggunaan jadi hal yan penting untuk —_sedik mengalihkan —_perhatian visualisasi, agar tidak monoton 6). Share your Presentation Membagi ilmu kepada orang lain adalah pahala, sekaligus dapat memberikan _inspirasi kepada orang lain untuk termotivasi kea rah yang lebih baik. Beco Ue Co aC Cue Ua Cum ae) Ree Rec Cue Per St en ee oe eee ea cee Pree iee cue teu eit ine cus te Sueur c Bee eR a Coe ele ee Calero acne elely eee eo (on oe eet ke eee eM eit eee eles o etd - See Sa [| o2ncece 3. Jika sudah siap bahan tayangnya, dan upayakan jangan langsung ditampakkan substansi presentasinya, namun cukup dengan slide judul materi yang akan ditayangkan. Kemudian berdifilah lalu menyapa dengan suara yang lantang, Misalnya "selamat pagi......assalamualaikum ww, salam sejahtera, shalom, om swastiastu, name budaye, dan salam kebajikan. Lanjutkan dengan pekikan “apakabar bapaWibu....? Sehat? Syukuriah....” Senang saya berada di hadapan bapak/bu... untuk membahas tentang ..... dst 4, Awali dengan menyebutkan “saya (menyebutkan nama) dari instansi , lalu_dilanjutkan dengan cerita ringan, misainya menceritakan tentang kejadian apa saja yang sedang ramai dibicarakan publik, atau cerita apa saja yang ceritanya nanti akan terkait dengan pokok pembahasan, Cerita yang ringan akan selalu menarik perhatian, berapapun usia seseorang. Ini karena cerita adalah sesuaty yang mudah diingat oleh orang yang mendengarkannya. Mungkin di antara Anda sekarang masih ingat dengan cerita yang pemah disampaikan oleh ayah atau ibu, atau bahkan oleh teman-teman Anda dahulu. Dengan bercerita di awal presentasi dapat membuat presentasi menjadi lebih efektif. Hal ini karena cerita dapat membuat, audiens menjadi lebih siap untuk memperhatikan presentasi Anda, Tentu saja, cerita itu harus menarik, agar Anda bisa menciptakan harmoni, pengertian dan kepercayaan dari para audiens. Mungkin saja audiens yang semula malas untuk mendengarkan presentasi, secara perlahan-lahan namun pasti, akan langsung tergugah dan mulai fokus ketika mendengarkan cerita. Cerita tidak perlu panjang, cukup dengan durasi 3 menit saja. Namun harus dikemas dengan sederhana, ringan dan relevan. & ? rs 5. Mengajak audience lebih fokus ke 6. Dalam sebuah presentasi, Anda mungkin akan dibantu dengan adanya slide atau video singkat. Untuk slide, buatlah slide yang sederhana, namun mengundang rasa penasaran para audiens. Slide yang baik adalah yang mudah dimengerti maksudnya dalam beberapa detik. Slide adalah alat bantu. Yang paling diperiukan adalah kemampuan Anda untuk memilih kalimat yang dapat mendukung slide tersebut. Anda harus bisa menyampaikan materi presentasi dengan kalimat yang efektit pula, tidak bertele- tele. Straight to the point Sesekali diselingi dengan humor akan lebih baik. Tapi jangan sampai Anda keasyikan dengan humor. Walaupun audiens mungkin menikmatinya, tapi bisa membuat presentasi Anda menjadi tidak efekti. Saat menyampaikan presentasi, tunjukkan passion Anda kepada para audiens. Tunjukkan bahwa Anda bersemangat dan antusias membawakan tema presentasi tersebut. Memang, Anda harus membuat materi presentasi yang menarik. Tapi, jika Anda ragu-ragu ketika \__menyampaikannya, maka itu bisa membuat Anda kelihatan tidak kompeten. \ Presenter, misalnya dengan mengajukan kuis hitungan matematika sedethana. (silakan pelajari di youtube tentang trik matematika). Hal ini ditujukan untuk mengajak peserta larut dalam presenter. 7. Singkat atau tidaknya presentasi bukan hanya dilihat dari lama atau tidaknya Anda berbicara, tapi juga dari materi pendukung presentasi yang Anda sajikan. Usahakan agar Anda tidak membuat slide yang isinya membosankan dan malah membuat audiens bingung dan salah fokus. irama CE ce cee nae ac) Pea unr ecu nee eae CTC Uae Oe ee oa ae RD Sern cu ue ee eR Soe eeu ue re uc cen aureus cr) Bie ne ee een a Cees eke Let a ee a Cc ee Ce eC eee berpenampilan dengan percaya dir yang kuat. Jangan lupa pula penggunaan parfum yang | PANTS Se eae Oe eae makin menguatkan penampilan Anda. Penampilan Anda sebagai presenter adalah wujud = LAQUIUTTEN dari sikap penghargaan Anda kepada para audiens. Jika Anda berpenampilan rapi, maka AMATI audiens akan merasa dihargai oleh Anda. Dengan menghargai audiens, maka Anda berarti menghargai diri sendii. Selain itu, penampilan Anda yang sesuai dengan presentasi yang Den eM en oe ue cer Cee ae Cee eee care cu ea ieee unt cee mca De eee eee te Ue eee ec ec Rrra rece eee eee ne Tet eC We Re Sue dea ue oy Pee ee auc ue Wee eee ae Pee en ae Me unre ete Nee eeu ecard DOR Ounce CN Ue Cnc Cu nme he See cree ea aa oe KK) ae to Bee eee ce nt Ron Main coun nee wae en ea) dengan seluruh audience, mulai dari depan samping kiri kanan, lurus ke belakang dan sampai diseluruh audience. Kontak mata ini penting dilakukan untuk memposisikan bahwa Anda berada ditengah-tengah seluruh audience, tidak hanya pada satu sisi Fe ee a Ce ie Re CM Ieee ua Gu eee en Cn ee eae eC Oecd Ree Ieee ei a eee ewe cue Mee ae ue ees i} eT RRC eee Re oc Lc Re Oe Une ue eee ee ecu n ae a cu eae cun ed Pema oe cae a aa a Cees ean eee ue ire eu a a ecient cet) Ceo Unwin ek ec u umn et Cus urke c OCU Nee a Ce ae ea anaes CSN Re Ue CU eee Cue ee me ics Ce ee De a CI een Re ie Cea auc Pee us eugene e ie iC cu a eur Un Mn cue Soe Wn aw eee a nC i Rg dingat, bahwa ketika presentasi, jangan pemah dilakukan dengan posisi duduk. Upayakan harus tetap berdiri, bergerak ke Pe uae cue een Rt ee ee A ee net ed Ree ee ie ery Ure ue ean ee Ue Cee ect weet ice cn evi g. Closing of the Session Se une nen ec RCC Ma ea cos Dc CuC ou can Pere Uae) Cees eae acme Ur Dee eC eo CCC ae) res Coe cu Oui cy eee Rec Ky Td De Ree UE ide al | bests Ce eu RO Re ee atau kekurang berhasilan ketika sedang “in action” di depan kelas atau audience, Ce ea ee me mR ee Ce ee ee Cd DCI eee ne CUR eae dihadapi audience-nya adalah orang-orang yang sudah punya nama (popular), Poe eet eer oc Coe aa eee eC Cony See Oe aie heen ae eee Beberapa audience nampak gelisah, bermain HP, atau sering melihat jam tangan, padahal waktu istirahat/coffee break/ lunch break masih lama Tak satupun dari peserta/audience mengajukan pertanyaan. Jika ada yang bertanya, maka pertanyaan biasanya cenderung yang ringan-ringan saja; Beberapa diantaranya mengantuk, atau sekedar minta jin ke belakang/toilet Peserta saling bicara dengan rekan disamping kanan/kri; ‘Secara umum audience kurang antusias mendengarkan presentasi Anda. UE Re ec Ree RU CT RCu ee eg Me cum RT eae) Cries Dee TU cc Ree ec ce aod Cede Ue Cun ee ec SU Un oe a ee TT ee re CU Un ae eu ee ee Ee SIA eu OE ees Dee eu er eu Lr uta ea ee cue ncd ‘Memberikan kuis-kuis tertentu yang bisa dipelajari dari intemet, misalnya kuis tentang jawaban menghitung trik-rik cues Dee aa eee wesc ecu cod Dee oo Ui ee ue ee ewe eu cae Pee ae Re ee oe ec a Cte a eon ae mec cM oe ERIC Cue Cea nt ee cu aN eR ee eee Se ue eu Ree gC ee een Seer eeu US se em Ue Rm Fe UN Wet c ete ee On ceu ma See Ce een Cam fete a 37 pence Wee ee Cue a Cun ge Re ene Ur pou ees SeCt meat MCU eae ume ee cum Uc ue Cuca any Soe 4. Jangan Gagal Fokus Cee eee Cenc u ae +S ree eee tare as Lee eet sea Br eee eae eu Slide presentasi yang buruk (worst slides) rr eu} Pe eee er A eee een eT Pei cue Wa ae a Due eee Se uc ee Wc ee eure Cet ewe ae ee uy ecu ree etc a meen uci) Pee i em ee a we) See ec ne mer Re Nr Re le ORO Peep Se Mice a teu cue Cae cu CU Wee RLU WCU UM eC Ee ea UR ec Pie ou to Ce Ue ue ae) Pee ee ue een ied NOUR We ea CCU Cee Us ee ce) ere Cn UN Ne pete ee Ue id Pere ae Banyak Presenter sering terlampau percaya dirinya sangat tinggi. Dengan suara yang See CU un eee ee ae Fee eee Rete eae ere) See Menace caer ak cues cue ec ene) Tee ic ec Ue ee Cee ec ee Ne et] Dee Un eC mum em ce) Preece ecu Cae Oe cu UR ec Ren a cum CeO ue an RC cu eee emcees) = ee Oe ee Oe eu Cee eg Cee eee oy cue et nee ieetr(c eG) Cee eit Cunee Nu cure ety ee ee a) eeu ee UCU mc age Crete tweet acto Deane et ewe eee un caeT ata Ce eu cet ware e ge acute eeu a eR cu eC CTC Reet s Caen eco my eee eee aD SU ur accu eee cue ete ce My te er ee CU) enter meee oe nea a cy Sra eee rm oe nC eer ace Poesiee ie eur use aM ene) Dee UMN RU Cua Nee eu Red au UU oc wen Cacao) eee Wee ecu cum aun Jangan pernah berupaya menyetop/menghentikan pembiacaraan audience yang sedang mengajukan ide/ gagasan Peru oa saree ae ci cee eeu ue en Creu Me cane cue cur a ru ae UT eee 1. Hindari menyalahkan audience jika statemennya kurang pas/tidak sesuai harapan; aa enc eee ee oe Sd Ne a enue Mee cue cc a ee Mee ce ae ae ee ee Wen eC) Re Ue cen eer nn eet ae Cn ae eee See od ee ee an ee ca eee Jangan “memamerkan keberhasilan masa lalu’, karena ungkapan keberhasilan biasanya dianggap “angina lalu” dan kurang relevan dengan tema yang disampaikan, hanya untuk "Show Off’ yang tidak perl Hindari penggunaan “joke-joke” yang vulgar, dan diulang-ulang. Joke cukup sesekali disampaikan, tetapi hanya untuk Serie aces Jangan pasang ‘tampang/wajah” yang formal, seperti mencoba menjaga “image” antara bos dengan bawahan Dee Ue eo oes Wen ue Ea a un uu Ma ecu a Rg) Pe ante CMa ar cue eee NCU as a ae een) ere cM ec ecueno am cae Oc in ea ce a Cun ue To kalau perlu dengan selera humor yang tinggi. Misalnya "beberapa minggu lalu, ada orang yang mengemudi mobil Pee ee ie ae cu UC Cea Roc Pere ee Rue un ee ca Cue See Re ee a Un UeR ecueMea ue gee Pee a are ete ear mS USE hence) kalau orang tidak bisa tidur, pasti harus ke dokter, minum obat, dan menyebabkan penyakit-penyakit lain muncul Ce ee ee ae acy) Re ee ee CC CC TT Dee Ee Re CCU ee eee a a a Re ce lainnya, asalkan tidak berlebihan. k. Jangan “peli” terhadap ilmu, karena itu share slide Anda kepada audience. Slide yang Anda berikan bisa Ot cue ee UNC eM Ca berikan, Sen Rc ec eee UR eT MeO ee) BT Ua Cue Re Ru UnA Cun aU a CN Ce eC e Ce CCU CUR CU ae} Gr UE CU Ree Ue eB eae SO ee a et Fee em ican cue gs ere cee ecm d ere cu ue ec ese cue ec eae ad ‘ekspresi yang natural. Dari Kejauhan, hal ini membuat Anda terlihat melakukan pause yang disengaja, untuk De ewe eee sie cane cu nec) eee + Fokus kepada pendengar (peserta yang sedang mengajukan argumentasi/lasan) lebih baik cilakukan Cee ec ue ne ee UN uy atc iar ie ce eT) oa Be Cu ns | Sa a ed Cou ee Ree CCUM ced Ce ee Ce ee See ead ee me ee Se Ue Cee ce sc Herne eau cd eee eee ue LC Se Ree aCe urd Tee uke Mes Etec mT Pee su Ue) See eee eu ancl Pewee Ce Cnc cc CINE Bee Ura og Cr UL en Oe emo ee er ae) Ce a) Sea ee) ee ee ery eee er) Cee end eT ee eee ee ey ee ee ee Cry eae ae uns eres Disamping itu, Anda bisa Cre ue aes Cee) ee ed eer ee a Cea) eee en aS See ee es Bara ee) ppersiapan, semakin balk menghadapi an eC mc CO eu om ee ec Seam mC i eu) ee ee a) dalam mengolah satu pesan kedalam beberapa gaya dengan improvisasi. Hal rir erro eee) Cre aac ae) ae) Cer uC) Cre ae Pe ecco SC eC) ee Pe eR nce! ere eR a a) ee ey cee ee ene Seer cu Ry Cea co 45 BAB 5S, lO A. Rangkuman Oe Ue ec ee ee ee ee ie Ne ec) Tee cet eee a ee nM eu ten uy een oe ee ne cen Ce ewe en ee eee eae Cun Pe CU cee nc any ra) 3. Keberhasilan presentsi ditentukan oleh seberapa banyak informasi yang diterima dan seberapa ketepatan reaksi yang Ter nM eS Ne CU eS SD un i ae Mae Re ee Ua eee eee ae Cu Re CW ean ec un Pret 4. Hindari kesan menggurui dan menyalahkan. Jangan pemah berupaya menyetop/ menghentikan pembicaraan ee RCI wee ue RL ma) See ere Re cue ry SN en a eee ce ee tc a harapan; Jangan gunakan kata “bukan begitu, itu salah...” namun gunakan kata “oke..., ide Saudara Bagus, atau EO eae ae ace Ey ae ery . Rekomendasi Untuk mampu menjadi presenter/pembicara/nara sumber yang hebat dan memukau tidakiah sult dlakukan. Semuanya dapat dipelajari. Asal tekun metatin diri dan rajin membaca apa saja, pasti pengetahuan umum yang dimiiki akan bertambah dan berguna serta menunjang penguasaan subtansi ketika sedang “in-action’. Jadikan Presentasi Sebagai Panggung Anda. Panagung presentasi adalah pangung pertunjukan Anda. Agar bisa tampil di atas panggung dengan baaik, tentu Anda perlu untuk sering beriatin. Latihlah kemampuan Anda untuk membuat pembukaan presentasi yang menarik, terus pelajari dan perbaiki cara membuat slide presentasi yang menarik, sederhana dan efekti, serta berlatih terus untuk menggunakan bahasa dan gerak tubuh (gesture) untuk memberikan penekanan ketika presentasi. Hal yang sama sekall tidak boleh dilupakan adalah melatih vokal Anda, agar suara Anda terdengar jelas oleh audiens. Sama seperti para penampil yang lainnya, penyanyi atau aktor, menjadi presenter juga membutuhkan ketekunan berlatin dan jam terbang. Semakin Anda rajin beraiih dan semakin Anda sering tampil menyampaikan presentasi, maka kemampuan ‘Anda akan semakin maksimal. Menghafal beberapa artikel dan point-point penting juga sangat dianjurkan. Upayakan setiap hari berselancar di dunia maya (internet) untuk terus menggali dan belajar bagaimana mengelola teknik berbicara di depan umum. Bagaimana menghadapi audience agar tidak grogy sehingga apa yang dipersiapkan dan dicatat serta dihafalkan di otak kita, bisa hilang seketika, . Jka waktu. senggang, gunakan untuk membuat point-point penting di slide Power Point dari hasil_ membaca artikelVkoran/majalah atau catatan penting lainnya, sekaligus merevisi serta memperbaiki tampilan slide, baik dengan mengganti atau menambah gambar/animasi atau video dan sebagainya Jaga penampilaniperformance pada saat tampil menjadi Presenter. Bagi Pria, sebaiknya menggunakan Jas dan Kemeja lengan panjang, meski tidak harus menggunakan dasi. Sedangkan bagi Wanita, gunakan Blazzer lebih dianjurkan. Dalam kaitan itu, penggunaan aroma parfumme yang lembut sangat disarankar Bahasa tubuh, misalnya kontak mata, wajah yang selalu “sumringah’ atau ceria sepanjang hati, bergerak ke kiri dan ekanan (mobile), bahkan juga ke belakang untuk lebih mendekatkan diri ke peserta yang duduknya atau berada di belakang, 7B Tidak dianjurkan untuk menerima telepon ketika sedang presentasi, apalagi membuka fitur-fitur di Hand Phone. DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan Republik Indonesia Peraturan Kepala LAN No. 5 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penulisan Modul Dikiat Modul Teknik Presentasi PPPJ 2019, Badan Dikiat Kejaksaan RI Noer, Muhammad, Presentasi Memukau, www. muhammadnoer.com . Hilman, Rudi, Traniner Elegant Indonesia, 2015 Wildmand, Britt, How Does Make Easy to Communications, New Yorks Publisfer, 1999 Nursalman, Akhmad, Tampil Prima dalam Presentasi, Makalah, LAN, 2015

Anda mungkin juga menyukai