Anda di halaman 1dari 10

GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT

Imran Tumenggung

PENDAHULUAN

 Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut.

 Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion

 Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena
(IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.

 Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan
elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.

GANGGUAN ELEKTROLIT

Elektrolit : penting menjaga proses kehidupan di tubuh

Gangguan elektrolit :

 Gangguan metabolisme
 Gangguan potensial listrik jaringan ---- mati mendadak

Komposisi elektrolik

Ekstraselular
mEq/L Intraselular
Plasma Darah Interstisial

Kation      

Na+ 15 142 144

K+ 150 4 4

Ca++ 2 5 2.5

Mg++ 27 3 1.5

Anion      

Cl- 1 103 114

HCO3- 10 27 30
HPO4= 100 2 2

SO4= 20 1 1

Asam organik - 5 5

Protein 63 16 6

K+ dalam makanan

GANGGUAN KESEIMBANGAN K+

K+ : kation terbesar di sel (150 - 160mEq/L)

di luar sel 3,5 – 5,5 mEq/L

Fungsi utama : menjaga potensial listrik membran sel

Gejala gangguan K : sangat tergantung kecepatan perubahan K didlm & luar sel

Keseimbangan K diatur oleh :

1. Distribusi K+ di dlm & luar sel

1. Insulin : K+ ekstra sel intrasel shg sewaktu DM cenderung hiperkalemi

2. Asidosis : H+ luar sel ↑ H+ masuk dlm sel. Untuk menjaga keseimbangan listrik,
K+ keluar sel hiperkalemi

3. Alkalosis : kebalikannya

2. Ekskresi K+ oleh ginjal (di eks di tubuli)

1. Aldosteron : eks K+ ↑ sdgkan Na retensi

2. Diuretik osmosis : eks K+ ↑

3. Asidosis : eks K+ ↓

4. PGK , eksresi menurun


HIPERKALEMIA

Etiologi :

1. Intake ↑ - pisang, jeruk

- pemberian K i v

- hemolisis yang hebat

Tdk akan terjadi hiperkalemi bila ginjal berfungsi dengan baik

1. Perpindahan kalium ke ekstra sel

1. Asidosis 3. Intoksikasi digitalis

2. Defisiensi insulin 4. Ketoasidosis

2. Eksresi ↓

1. Gagal ginjal 3. diuretik hemat K

2. Insuf adrenal

3. Pseudohiperkalemia

Leukositosis hebat ( > 100.000 / mm3 ) → wkt darah diambil → K keluar sel

1. Obat-obat

ACE I, ARB, NSAID, aldosteron antagonis

HIPOKALEMI

Etiologi :

1. Tanpa defisit K total tubuh

1. Alkalosis

2. Sekresi insulin yang menetap

2. Dengan defisit K total tubuh

1. Intake ↓, anoreksia

2. Hilang → sal cerna: GE, muntah

ginjal : hiperaldosteron,

loop diuretik
Gejala Klinis :

1. Jantung

1. Aritmia

2. EKG : T datar, gel U, QT lebar

3. Hipotensi : ↓ resistensi perifer

2. Sal cerna : ileus paralitik

3. Ginjal

1. Osmolalitas urin ↓

2. pH urin ↑

4. Endokrin :

1. sekresi aldosteron ↓ à eksresi K ↓

2. Gangguan toleransi glukosa ok sekresi insulin terhambat

 DIAGNOSIS

Kalium serum < 3,5 mEq / L

 Terapi

K oral / parenteral

K parenteral

 Hipokalemi barat

Aritmia

Gagal otot nafas

DOSIS AMAN : 10 mEq / L

 Gangguan Keseimbangan Na+

Na + : ion utama

luar sel (145 mEq / L)

dalam sel (10 mEq / L)

Menjaga osmolalitas cairan ekstra sel


HIPERNATREMIA

Pada hiperNa, cairan intrasel → ekstrasel → sel dehidrasi → ADH ↑ (kompetensi tubuh) → haus →

intake ↑

ETIOLOGI

1. Kehilangan cairan

1. Insensible loss : demam, luka bakar

2. Melalui ginjal : diuretik, diabetes insipidus

2. Intake ↑

1. Pemberian NaCl hipertonis / Na bicarbonat

2. Hiperaldosteron & sindroma cushing

GEJALA KLINIS

 Terutama neurologis ok dehidrasi sel otak


 Twiching
 Lethargi
 Kejang
 Koma
 Kelemahan otot

TERAPI

Pada keadaan akut harus segera dikoreksi

Hipernatremi > 24 jam koreksi hati-hati dan perlahan, ok koreksi yang cepat & progresif → edem akut sel
otak → kematian

Dapat dikoreksi dengan cairan oral / parenteral (dextrosan 5 % )

RUMUS Defisit Cairan :

0,6 (♂) / 0,5 (♀) X BB X Na Plasma

140 - 1

HIPONATREMI

Etiologi :

1. Deplesi volume sirkulasi efektif

1. Akan terjadi ↑ ADH → haus → minum ↑ → retensi cairan → hipo Na


2. Mis, infeksi Neurologi (meningitis, ensefalitis)

Paru

1. Loop diuretik

1. Mis, furosemid, etakpinikasid

2. Disamping deplesi vol, diuretik menghambat reabsorpsi Na di tubuli

2. GGK dengan LFG yang sangat rendah

3. Diare & muntah yang hebat

GEJALA KLINIS

Gejala ok edem sel otak, yang timbul bila hipoosmolalitas dalam plasma terjadi dengan cepat

Pada kadar Na 120 – 125 : nosea-vomit

110 – 120 : letargi-sefalgia

< 110 : kejang-koma

TERAPI

Tujuan : pertahankan Na > 120 mEq / L

Kehilangan Na = 0,6 X BB X (140 – Na plasma)

Hiponatremi yang disertai hipokalemi (mis,GE) → koreksi kalium saja telah langsung mengoreksi Na

Lar NaCl 3 % (~ 513 mEq/L)diberikan bila ada gejala edem serebri

Bila gejala edem serebri hilang → cukup berikan NaCl isotonis


ELEKTROLIT DAN KESEIMBANGAN ASAM BASA

Dr. Darmadi SpPD

Substansi yang bekerja dengan cairan untuk mempertahankan kesehatan dan kelangsungan hidup.
Ketika berada dalam cairan, elektrolit akan terdissosiasi sebagai partikel bermuatan listrik yang disebut
ion.

Ion positif dan negatif mengontrol berbagai reaksi seluler dan fungsi sel-sel tubuh.

o Elektrolit utama ekstrasel


• Sodium (Na)
• Chloride (Cl)
• Calcium (Ca)
o Proses yang menyebabkan cairan dan elektrolit bergerak
• Diffusi
• Osmosis and tekanan osmotik
• Transport aktif
• Filtrasi and tekanan filtrasi
• Tekanan hidrostatik
• Regulasi keseimbangan elektrolit

 Kehilangan elektrolit secara normal, digantikan dengan intake normal

o Minuman

 haus

 Mulut kering

o Makanan

o IV fluids, tube feedings, dll.

 Kehilangan air dan elektrolit

o Ginjal sebagai urine

 Penggunaan diuretik: Na, Cl and air

o Kulit sebagai penguapan

 Na, K, Cl and air

o Saluran cerna sebagai feces dan muntah


 diarrhea: loss of hydrogen, Na, Cl, K, and water

 vomiting: bicarbonate, Na, Cl, K and water

o Paru-paru sebagai insensible water loss

Hyponatremia

 Na <135 mEq/L

 Kehilangan melalui saluran pencernaan seperti : muntah, diare, NG suction

 Kehilangan melalui ginjal seperti : pemakaian diuretik, adrenal insufficiency

 Kehilangan melalui kulit seperti : pembersihan luka, luka bakar

Gejala klinis

 Abdominal cramps

 nausea

 headache

 muscle twitching, tremors, weakness

 orthostatic hypotension

 Poor skin turgor

 dry mucous membranes

 tachycardia

Hypernatremia

 Na >145 mEq/L

 Disebabkan peningkatan sodium di dalam tubuh

 Peningkatan intake atau penurunan ekskresi dari ginjal

 Garam dalam makanan, pemberian sodium bicarbonate, cairan infus mengandung


sodium

 renal insufficiency, penggunaan kortikosteroid

 Disebabkan kekurangan cairan tubuh yang mengakibatkan konsentrasi sodium meningkat

 Penurunan intake cairan atau peningkatan kehilangan cairan


 diaphoresis, hyperventilation, demam, diare

Gejala klinis

 Restlessness, agitation

 lethargy

 confusion

 weakness

 twitching

 flushed skin

 low-grade fever

Hypocholremia

 Cl < 96 mEq/L

 Kehilangan melalui kulit, GI tract, ginjal

 Dapat juga berhubungan dengan perubahan kadar sodium dan/atau kadar asam-basa

Gejala klinis

 Agitation, irritability

 hyperactive deep-tendon reflexes

 muscle cramps and tetany

 slow, shallow respirations

 weakness

 seizures/coma

 arrhythmias
Primary Compensatory

Disorder pH H+ Disorder Response

Metabolic acidosis HCO3_ pCO2

Metabolic alkalosis HCO3_ pCO2

Respiratory acidosis pCO2 HCO3_

Respiratory alkalosis pCO2 HCO3_

Anda mungkin juga menyukai