Anda di halaman 1dari 111

SALINAN

PERATURAN DEKAN F`AKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

NOMOR 13 TAHUN 2020

TENTANG

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEKAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA,

Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pendidikan Program Studi


Magister Kenotariatan perlu dilaksanakan sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi
berdasarkan pada Standar Mutu Universitas
Brawijaya, Pedoman Pendidikan Universitas
Brawijaya Tahun 2020/2021, dan Kurikulum
Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya;
b. bahwa untuk lebih meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dalam penyelenggaraan pendidikan
Program Studi Magister Kenotariatan serta dinamika
perubahan pendidikan tinggi, perlu ada acuan
penyelenggaraan pendidikan di Prograln Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu
menetapkan Peratu ran Dekan ten tang
Penyelenggaraan Pendidikan Program Studi Magister
Kenotariatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional (I,embaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301 ) ;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
I,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336) ;
-2-

3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang


Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500) ;
4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia tentang Bidang
Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 831);
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Ken.a Universitas Brawijaya (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 130)
sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 34 Tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 781 ) ;
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Nomor 58 Tahun 2018 tentang Statuta
Universitas Brawijaya (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1578);
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 47);
9. Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 24
Tahun 2016 tentang Tata Naskah Dinas sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Rektor Universitas
Brawijaya Nomor 22 Tahun 2019 tentang Prubahan
Atas Peraturan Rektor Nomor 24 Tahun 2016 tentarig
Tata Naskah Dinas (I.embaran Universitas Brawijaya
Tahun 2019 Nomor 22);
10. Peraturan Universitas Brawijaya Nomor 1 Tahun
2017 tentang Standar Mutu (Lembaran Universitas
Brawijaya Tahun 2017 Nomor 97);
11. Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 52
Tahun 2018 tentang Publikasi Ilmiah sebagai Bagian
Tugas Akhir Pendidikan Program Magister dan
Program Doktor (I,embaran Universitas Brawijaya
Tahun 2020 Nomor 52);
12. Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 25
Tahun 2020 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja (I.embaran Universitas Brawijaya Tahun 2020
Nomor 32) ;
-3-

13. Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 34


Tahun 2020 tentang Kurikulum Program Studi
Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (Lembaran
Universitas Brawijaya Tanun 2020 Nomor 42) ;
14. Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 58
Tahun 2020 tentang penyelenggaraan Pendidikan
Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2020/2021
(Lembaran Universitas Brawijaya Tahun 2020 Nomor
68);
15. Peraturan Dekan Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Program Studi Doktor
Ilmu Hukum (I.embaran Universitas Brawijaya Tahun
2020 Nomor 40);
16. Peraturan Dekan Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya Nomor 7 Tahun 2020 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja (Lembaran Universitas
Brawijaya Tahun 2020 Nomor 33);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DEKAN TENTANG PENYELENGGARAAN


PENDIDIKAN PROGRAM STUDI MAGISTER
KENOTARIATAN.

Pasal 1
Penyelenggaraan Pendidikan pada Program Studi Magister
Kenotariatan F`akultas Hukum Universitas Brawijaya dilaksanakan
berpedoman pada ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran
I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Dekan ini.

Pasal 2
Penyelenggaraan Pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya berlaku bagi seluruh
mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya.

Pasal 3
Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah pendidikan Program Studi Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dilaksanakan
berdasarkan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lanpiran 11
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Dekan ini.
Pasal 4
Dengan diberlakukannya Peraturan Dekan ini maka Peraturan Dekan
F`akultas Hukum Universitas Brawijaya Nomor 2 Tahun 2020 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Program Studi Magister Kenotariatan
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
-4-

Pasal 5
Peraturan Dekan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Dekan ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Universitas Brawijaya.

Ditetapkan di Malang
pada tanggal 14 Desember 2020
DEKAN FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA,

ttd.

MUCHAMMAD ALI SAF`A'AT

Diundangkan di Malang
pada tanggal 15 Desember 2020
Plt. KEPALA BIRO UMUM DAN KEPEGAWAIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA,

ttd.

RUJITA

LEMBARAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2020 NOMOR 81

Salinan sesuai dengan aslinya


ala Bagian Tata Usaha
Hukum Universitas Brawijaya,

fAL{,\*tjT`rfulp
us-inti, s.E., M.sA.
97212222005012002
LAMPIRAN I
PERATURAN DEKAN FAKULTAS
HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
NOMOR 13 TAHUN 2020
TENTANG PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN PROGRAM STUDI
MAGISTER KENOTARIATAN

PENIELENGGARAAN PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

BABI
SEJARAH PERKEMBANGAN, VISI DAN TUJUAN PENDIDKAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya saat ini mengelola 4
(empat) program studi, yaitu Program Studi Sarjana Ilmu Hukum,
Program Studi Magister Kenotariatan, Program Studi Magister
Kenotariatan, Program Studi Doktor llmu Hukum, dan Program
Studi Doktor llmu Hukum di Luar Kampus Utama di Jakarta.
Program Studi Magister Kenotariatan (MKn) pada awalnya
adalah minat kekhususan dari Program Studi Magister
Kenotariatan pada tahun 2006. Berdasarkan Keputusan Diljen
Dikti No. 16.14/D/T/2008 tertanggal 15 Mei 2008, Program
Magister Kenotariatan Minat Kenotariatan berubah menjadi
Program Magister Kenotariatan. Saat ini Program Studi MKn
terakreditasi dengan kualifikasi A berdasarkan Keputusan Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor 696/SK/ BAN-
PT/Akred/M/Ill/2018.

a. VISI MAGISTER KENOTARIATAN


Visi Program Studi Magister Kenotariatan adalah menjadi
Program Studi Magister Kenotariatan yang terkemuka di Indonesia
dan men8hasilkan lulusan yang mampu mengembangkan dan
menguasai ilmu serta memiiliki keterampilan di bidang Hukum
Kenotariatan, berwawasan intemasional, unggul di bidang
penelitian, advokasi dan pelayanan hukum prima.
Visi tersebut merupakan turunan dari visi Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya, yaitu "Menj adi Fakultas Hukum unggul yang
berstandar Intemasional untuk mengh asilkan lu lu sam
berkemampuan akademis, profesional, humanis, etis dan religius."
Misi Fakultas Hukum adalah:
-2-

1. Menyelenggarakan pendidikan hukum yang dapat


mengembangkan penalaran dan kemampuan professional
dibidang hukum;
2. Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian perkembangan
ilmu hukum;
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan
hasil pendidikan dan penelitian.
Untuk mencapai misi Fakultas Hukum tersebut, maka Program
Studi Magister Kenotariatan memiliki nisi, yaitu:
1. Menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan
kemampuanakademikdanprofesidibidangkenotariatan.
2. Menyelenggarakan penelitian hukum untuk mengembangkan
pemikiran dan kajian hukum kenotariatan.
3. Mengembangkan hukum kenotariatan untuk menunjang
pembangunan nasional.
C. TUJUAN PENDIDIRAN
1. Menghasilkan Magister Kenotariatan yang mampu bekerja
secara professional.
2. Menghasilkan Magister Kenotariatan yang mampu melakukan
penelitian dan memecahkan masalah-masalah hukum di bidang
kenotariatan.
3. Menghasilkan Magister Kenotariatan yang bersikap dan
beaperilaku humanis, etis, dan religius
-3-

BAB 11

PENYELENGGARA PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

Organisasi penyelenggara pendidikan tinggi diatur dalam


Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan
Tinggi; Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi
Nomor 34 Tahun 2016 tentang Organisasi Dan Tata Kelja
Universitas Brawijaya; Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan
Pendidikan Tinggi Nomor 58 Tahun 2018 tentang Statuta
Universitas Brawijaya; Peraturan Rektor Universitas Brawijaya
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
sebagaimana telah diubah 3 (tiga) kali yang terakhir dengan
Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomor 18 tahun 2019
tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Rektor Nomor 20 Tahun
2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja; dan Peraturan
Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Nomor 7 Tahun 2020
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kelja.
Struktur organisasi penyelenggara Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya, temiasuk di dalamnya Program Studi Magister
Kenotariatan , terdiri dari:
A. Senat F`akultas
8. Unsur Pimpinan: Dekan dan para Wakil Dekan
C. Unsur pelaksana Akademik:
1. Jurusan
2. Program Studi Magister Kenotariatan
3. Departemen
D. Gugus |Jaminan Mutu
E. Laboratorium Hukum
F`. Unit pelaksana Teknis
1. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum
2. Pusat Dokumentasi dan lnformasi Hukum
3. Badari Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
4. Badan penerbitan Jurnal
5. Pusat Sistem Informasi dan Kehumasan
G. Unsur Pelaksana Administratif:
1. Sub Bagian pendidikan
2. Sub Bagian Umum dan Barang Milik Negara
3. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian
4. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni
Tugas, fungsi, dan wewenang serta keterkaitan fungsional dari
struktural antara sub unsur yang satu dengan yang lain dalam
penyelenggaraan pendidikan digambarkan secara rinci sebagai
berikut:
-4-

A. SENAT FAKULTAS

Senat Fakultas merupakan senat akademik yang beranggotakan


Guru Besar, Pimpinan Fakultas, Ketua Bagian, serta perwakilan
dosen dari tiap-trap bagian melalui proses pemilihan. Anggota Senat
diangkat dan diberhentikan oleh Rektor untuk masa jabatan 4
(empat) tahun atas usul Dekan. Senat Fakultas dipimpin oleh Ketua
Senat dan dibantu oleh seorang sekretaris yang dipilih dari dan oleh
anggota Senat. Senat Fakultas terdiri dari dua komisi, yaitu Komisi
A bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, dan Komisi 8 bidang
Sumber Daya Manusia, Hukum, dan Tata Laksana.
Senat F`akultas mempunyai tugas melakukan pemberian
pertimbangan dan pengawasan terhadap kinelja Dekan dalaln
pelaksanaan urusan akademik di lingkungan Fakultas, yang
dilakukan dalam bentuk rapat berkala yang dilaksanakan paling
sedikit 6 (enam) kali dalam 1 (satu) tahun.
Senat Fakultas mempunyai wewenang:
a. melakukan dengar pendapat dengan pihak-pihak yang dianggap
perlu dalam rapat senat Fakultas atau iapat Komisi guna
menunjang tugasnya;
b. mengawasi penerapan norma akademik dan kode etik sivitas
akademika di Fakultas;
b. mengawasi pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan
mimbar akademik, dan otonomi keilmuan di Fakuftas;
c. memberikan masukan kepada pemimpin Fakultas dalam
penyusunan rencana strategis, rencana ken.a, dan anggaran
Fakultas;
d. mengawasi pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat Fakultas;
e. memberikan rekomendasi kepada Dekan untuk memberikan
penghargaan kepada sivitas akademika atau pihak lain yang
berjasa bagi Fakultas;
f. memberikan rekomendasi kepada Dekan dalam penjatuhan
sanksi terhadap pelanggaran norlna dan etika akademik, di
Fakultas;
9. meminta keterangan Dekan dalam rapat senat Fakultas dalam
hal dianggap telah melakukan penyimpangan dalam tugasnya;
dan
h. memberikan pertimbangan pengangkatan Guru Besar
pumatugas sebagal dosen tidak tetap dan dapat memiliki nomor
induk dosen khusus (NIDK).

a. UNSUR PIMPINAN
1. Dekan
Dekan adalah pimpinan dan penanggungjawab utama Fakultas.
Dekan diangkat dan diberhentikan oleh Rektor setelah
mendapat pertimbangan Senat Fakultas dengan masa jabatan 4
-5-

tahundan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak


bolehlebih dari dua kali nasa jabatan berturut turut.
Dekan bertugas menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat sekaligus melakukan pembinaan
terhadap tenaga kependidikan, mahasiswa serta tenaga
administrasi.
2. Wakil Dekan
Wakil Dekan terdiri dari Wakil Dekan Bidang Akademik, Wakil
Dekan Bidang Administrasi Umum dan Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan. Wakil Dekan diangkat dan diberhentikan oleh
Rektor, setelah dipilih sesuai dengan aturan yang berlaku. Masa
jabatan Wakil Dekan selama 4 (empat) tahun dan dapat
diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua
kali masa jabatan berturut-turut. Wakil Dekan bertanggung
jawab kepada Dekan.
3. Wakil Dekan Bidang Akademik
Wakil Dekan Bidang Akademik atau biasa disebut Wakil Dekan
I mempunyai tugas membantu Dekan dalam memimpin
penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Tugas dan Fungsi Wakil Dekan Bidang Akademik
adalah mengkoordinasikan kegiatan akademik di lingkungan
Fakultas yang meliputi: (a) Perencanaan, pelaksanaan,
mengevalusi dan pengembangan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, (b) Pembinaan tenaga
kependidikan yang dilakukan bersama Bagian, (c) Persiapan
pembukaan program pendidikan yang dilakukan bersama
Bagian, (d) Penciptaan iklim akademis yang kondusif di dalam
kampus, (e) Pengelolaan data yang berkaitan dengan
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (f)
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaari proses
bela].ar mengajar, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
4. Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan atau biasa disebut
Wakil Dekan 11 mempunyai tugas membantu Dekan dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan dan
administrasi umum. Dalam penyelenggaraan pendidikan, Wakil
Dekan Bidang Administrasi Umum bertugas untuk
mengkoordinasikan kegiatanpenyusunan kebutuhan dan
pengadaan fasilitas perlengkapan guna keberlangsungan
penyelenggaraan pendidikan di Fakultas.
5. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni atau biasa
disebut Wakil Dekan Ill mempunyai tugas membantu Dekan
melaksanakan kegiatan di bidang pembinaan serta pelayanan
kesejahteraan kemahasiswaan dan alumni. Dalam bidang
penyelenggaraan pendidikan , Wakil Dekan Bidang
-6-

Kemahasiswaan dan Alumni bertugas dan berfungsi untuk


mengkoordinasikan kegiatan yang meliputi: (a) Pelaksanaan
pembinaan mahasiswa dalam bidang penalaran dan minat, (b)
Pelaksanaan kegiatan ilmiah mahasiswa melalui berbagai jenis
lomba karya tulis ilmiah, balk pada tingkat fakultas, universitas,
regional, nasional maupun internasional.

C. UNSUR PELAKSANA AKADEMIS


1. Jurusan
Jurusan llmu Hukum mempunyai tugas melaksanakan
pendidikan akademik, vokasi, dan/atau profesi dalarn 1 (satu)
cabang ilmu hukum serta pengelolaan sumber daya pendukung
program studi. Jurusan Ilmu Hukum dipimpin oleh Ketua
Jurusan bertanggungjawab kepada Dekan. Dari dalam
melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang Sekretaris
Jurusan llmu Hukum. Ketua dan Sekretaris Junisan Ilmu
Hukum diangkat dan diberhentikan oleh Rektor untuk masa
jabatan 4 (empat) tahun.
Untuk melaksanakan tugasnya, Jurusan Ilmu Hukum
menjalankan fungsi:
a. penyusunan dan pelaksanaan perencanaan kebutuhan,
pembinaan, dan pengembangan dosen;
b. pelaksanaan evaluasi kinelja dan pengusulan kenaikan
pangkat/jabatan dosen;
c. pelaksanaan perencanaan daya tanpung dan kualitas calon
mahasiswa;
d. pelaksanaan perencanaan kebutuhan fasilitas pendukung
proses pembelajaran;
e. pelaksanaan perencanaan kebutuhan anggaraan kegiatan
akademik;
f. pelaksanaan perencanaan kebutuhan data akreditasi;
9. pelaksanaan perumusan, evaluasi kualitas dan kompetensi
lulusan;
h. pelaksanaan perumusan jaminan mutu pendidikan program
studi serta evaluasi dan pengembangan kurikulum;
i. pelaksanaan perencanaan, penyelenggaraan, pemantauan
dan evaluasi kegiatan Tridharma;
j. pelaksanaan pengembangan program studi;
k. pelaksanaan pengembangan kelja sama dan jaringan; dan
I. pelaksanaan penyusunan dan penyampaian laporan
kegiatan tahunan jurusan kepada Dekan.
2. Program studi
Program Studi merupakan kesatuan kegiatan pendidikan dan
pembelajaran yang merniliki kurikulum dan metode
pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik di
-7-

bidang ilmu hukum. Program Studi di F`akultas Hukum UB,


terdiri atas:
a. Saljana Ilmu Hukum;
b. Magister Kenotariatan;
c. Magister Kenotariatan;
d. Doktor Ilmu Hukum; dan
e. Doktor Ilmu Hukum di Luar Kampus Utama di JakaLrta.
Selanjutnya Program Studi Magister Kenotariatan mempunyai
tugas menyelenggarakan kegiatan pengembangan keilmuan/
cabang ilmu kenotariatan dan pelaksanaan Tridharma untuk
jenjang pascasaljana. Program Studi Magister Kenotariatan
dipimpin oleh seorang Ketua Program Studi, diangkat dan
diberhentikan oleh Rektor untuk masa jabatan 4 (empat) tahun
dan bertanggung jawab kepada Dekan melalui Ketua Jurusan.
Program Studi Magister Kenotariatan mempunyai fungsi:
a. pengembangan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam
penyelenggaraan pendidikan untuk jenjang magister;
b. perencanaan dan mengembangkan kurikulum;
c. pengembangan proses dan metode pembelajaran;
d. evaluasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran;
e. pengembangan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat;
f. pengkajian karya ilmiah mahasiswa;
9. persiapan pelaksanaan akreditasi Program Studi Magister
Kenotariatan:
h. penyusunan laporan tahunan.
3. Departemen
Departemen adalah unsur pelaksana akademik yang mengelola
sumberdaya manusia dan pengembangan ilmu. Departemen
adalah kelompok Dosen berdasarkan bidang ilmu/keahlian,
yang bertugas mengembangkan keilmuan Dosen melalui
pengkajian, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
berkedudukan di bawah Jurusan. Departemen mempunyai
tugas mengembangkari keilmuan Dosen melalui pengkajian,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Setiap
Departemen dalam kelompok jabatan fungsional dosen
dikoordinasikan oleh seorang Koordinator yang diangkat dan
diberhentikan oleh Dekan, dengan nasa Jabatan koordinator
adalah 4 (empat) tahun dan dapat dipilih lagi untuk 1 (satu)
periode.
Untuk menjalanhan tugasnya, Departemen mempunyai fungsi:
a. penelitian dan pengembangan keilmuan dalam ruang
lingkup Departemen;
b. pengkajian dan pengembangan rencana pembelajaran; dan
c. pertimbangari dan saran kepada Ketua Jurusan dan Ketua
Program Studi terkait dengan ketersediaan, kompetensi,
-8-

minat, dan kebutuhan dosen dalam Departemen untuk


tugas pengajaran;

D. GUGUS JAMINAN MUTU


Gugus Jaminan Mutu yang selanjutnya disingkat GJM adalah
unit yang bertugas membantu Dekan dalam pelaksanaan
penjaminan mutu akademik di tingkat fakultas. GJM
mempunyai fungsi:
a. penjabaran baku mutu pendidikan ke dalam dokumen-
dokumen mutu akademik di F`akultas;
b. pengawasan implementasi penjaminan mutu akademik di
F`akultas;
c. evaluasi penjaminan mutu akademik di Fakultas; dan
d. pelaporan pelaksanaan penjaminan mutu akademik di
Fakultas secara periodik kepada Dekan.
GJM terdiri dari seorang ketua merangkap anggota, seorang
sekretaris merangkap anggota, dan anggota paling banyak 6
(enam) orang dan bertanggung jawab kepada Dekan. Ketua,
Sekretaris, dan anggota GJM diangkat dan diberhentikan oleh
Rektor untuk nasa jabatan 4 (empat) tahun dan selanjutnya
dapat dipilih kembali.
GJM bertugas menyusun:
a. Kebijakan Akademik,
b. Standar Akademik,
c. Peraturan Akademik,
d. Manual Mutu Akademik dan
e. Manual Prosedur Tingkat F`akultas, selain itu bertugas
menyusun Kompetensi Program Studi, Instruksi Kelja dan
Spesifikasi Lulusan.
Gugus Jaminan Mutu juga bertugas untuk membantu Dekan
dalam membuat laporan keberhasilan, kegagalan dan
analisisnya dalam bentuk Evaluasi Diri Kinelja Fakultas kepada
Rektor.

E. LABORATORIUM HUKUM
I,aboratorium Hukum merupakan perangkat penunjang
pelaksanaan pendidikan di lingkungan Fakultas. Laboratorium
Hukum dipimpin oleh seorang dosen atau tenaga fungsional
lainnya yang keahliannya telah memenuhi persyaratan sesuai
dengan keilmuan hukum dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang selanjutnya disebut Kepala Laboratorium.
Kepala Laboratorium sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diangkat dan diberhentikan oleh Rektor dan bertanggung jawab
kepada Dekan. Masa Jabatan Kepala I,aboratorium adalah 4
(empat) tahun dan dapat dipilih lagi untuk 1 (satu) periode.
-9-

Laboratorium Hukum mempunyai tugas melakukan kegiatan


dalam cabang ilmu hukum sebagai penunjang pelaksanaan
tugas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat di lingkungan F`akultas. Laboratorium Hukum
mempunyai fungsi pengembangan :
a. praktik peradilan;
b. perancangan perundang-undangan;
c. perancangan kontrak;
d. altematif penyelesaian sengketa;
e. advokasi;
f. manajemen kantor hukum; dan bahasa hukum.

F. UNIT PELAKSANA TEKNIS


1. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum
Badan Konsultasi dan Bantuan Hukum yang selanjutnya
disingkat BKBH adalah lembaga bertugas memberikan
pelayanan hukum dalam bidang pendidikan masyarakat dan
pelayanan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan
pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat. BKBH terdiri
dari:
a. seorang ketua;
b. seorang sekretaris; dan
c. ketua divisi.
Ketua, Sekretaris, dan ketua divisi diangkat dan diberhentikan
oleh Dekan serta bertanggungjawab kepada Dekan, untuk masa
jabatan 2 (dua) tahun dan selanjutnya dapat dipilih kembali.
BKBH mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan kegiatan pendidikan hukum kepada
masyarakat melalui penyuluhan dan pelatihan hukum;
b. penyelenggaraan pendidikan dan pendampingan bagi
paralegal;
c. pemberian konsultasi dan bantuan hukum kepada
masyarakat balk litigasi maupun non-litigasi;
d. keria sama dengan berbagai instansi dan lembaga terkait
dalam bidang pendidikan dan pelayanan masyarakat di
bidang konsultasi dan bantuan hukum;
e. fasilitasi kegiatan pengabdian masyarakat di bidang
konsultasi dan bantuan hukum oleh dosen atau mahasiswa;
dan f. memberikan laporan secara periodik kepada Dekan.
2. Pusat Dokumentasi dan Informasi Hukum
Pusat Dokumentasi dan lnforlnasi Hukum yang selanjutnya
disingkat PDIH adalah unit yang bertugas melakukan
pengelolaan perpustakaan dan dokumentasi di Fakultas Hukum
UB sesuai dengan standar nasional pendidikan dan standar
nasional perpustakaan. PDIH dipimpin oleh seorang ketua yang
diangkat dan diberhentikan oleh Dekan, untuk masa jabatan 2
-10-

(dua) tahun dan dapat diangkat kembali. Ketua PDIH


bertanggung jawab kepada Dekan.
PDIH mempunyai tugas bidang publikasi, dokumentasi dan
informasi hukum. PDIH mempunyai berfungsi:
a. pengelolaan dan pelayanan penyediaan bahan-bahan
pustaka hukum untuk sivitas akademika sesual dengan
standar nasional perpustakaan.
b. pemberian informasi bahan-bahan hukum kepada sivitas
akademika dan masyarakat yang membutuhkan ;
c. kerjasalna dan jaringan dengan berbagai pihak, balk dalaln
dan luar negeri dalam bidang publikasi, dokumentasi dan
informasi hukum; dan d. penyusunan laporan secara
periodik kepada Dekan.
3. Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang selanjutnya
disingkat BPPM adalah unit di Fakultas Hukum yang bertugas
meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian, pengabdian
kepada masyarakat, dan kelja sama Fakultas. BPPM
mempunyai fungsi:
a. peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian, karya ilmiah,
pengabdian masyarakat, dan kelja sama berskala nasional
dan intemasional;
b. penyusunan rencana, program, dan anggaran BPPM;
c. pelaksanaan penelitian ilmiah, pengabdian kepada
masyarakat, dan kelja sama Fakultas;
d. koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian, pengabdian
kepada masyarakat, dan kelja sama;
e. pelaksanaan publikasi hasil penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, dan kelja sama;
f. pelaksanaan kelja sama di bidang penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dengan perguruan tinggi dan/atau
institusi lain balk di dalam negeri maupun di luar negeri;
9. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, dan kelja sama Fakultas;
dan h. pelaporan secara periodik kepada Dekan.
Jabatan dalam Organisasi BPPM terdiri dari:
a. ketua;
b. sekretaris;
c. ketua bidang penelitian;
d. ketua bidang pengabdian kepada masyarakat;
e. ketua bidang kerja sama; dan
f. ketua kelompok kajian.
Periode Jabatan dalam Organisasi BPPM adalah selama 4
(empat) tahun dan dapat dipilih lagi untuk 1 (satu) periode
dan Ketua BPPM bertanggung jawab kepada Dekan.
Selanjutnya Ketua BPPM bertugas:
a. melaksanakan tugas kelembagaan
-11-

b. mendokumentasi kegiatan dan melakukan pelaporan


berkala pada dekan;
c. membentuk data base penelitian, pengabdian masyarakat,
kelja salna dan kegiatan atau kajian oleh kelompok kajian;
d. melakukan monitoring dan evaluasi berkala kegiatan dan
pelaporan yang dilakukan ketua bidang dan kelompok
kajian;
e. menentukan target capaian kelembagaan; dan
f. memberikan laporan secara periodik kepada Dekan.
Ketua Bidang juga bertugas membuat program kelja,
anggaran, serta melaksanakan kegiatan berdasar target
capaian kelembagaan, melakukan pelaporan berkala kepada
Ketua BPPM dan berkoordinasi mengenai kegiatan yang
dilakukannya. Di dalam pelaksanaan tugasnya, Ketua BPPM
dibantu oleh sekretaris dan staf yang berasal dari tenaga
kependidikan.
Selanjutnya mengenai Kelompok Kajian adalah lembaga yang
berada di bawah BPPM sebagai wadah pengembangan ilmu
pengetahuan hukum dengan melaksanakan Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat. Kelompok Kajian
mempunyai tugas mengembangkan keilmuan hukum dosen
dan ariggotanya melalui pengkajian, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Di dalam melaksanakan tugas Kelompok Kajian mempunyai
fungsi:
a. penelitian dan pengembangan keilmuan hukum dosen
sebagai anggotanya:
b. pengabdian masyarakat; dan
c. kelja sama baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Khususnya berkenaan dengan fungsi penelitian dan
pengembangan keilmuan hukum dosen sebagai anggotanya,
Kelompok Kajian juga mempunyai fungsi:
a. pemberian informasi dan kesamaan kesempatan bagi
dosen sebagai anggotanya untuk mengembangkan
potensinya;
b. memfasilitasi dosen sebagal anggotanya dalam
pengembangan minat dan potensi; dan
c. pemerataan dan keterbukaan kesempatan dalam
pengembangan potensi dosen sebagal anggotanya.
Hingga saat ini terdapat sejumlah Kelompok Kajian
dilingkungan F`HUB meliputi:
1. Pusat Pengembangan Otonomi Daerah (PPOTODA) ;
2. Ifusat Studi Perburuhan dan Ketenagakeljaan;
3. Pusat Pengembangan Hukum dan Administrasi Negara
(PPHAN);
4. Pusat Pengembangan Hukum Agraria (PPHA) ;
5. Pusat Pengembangan Hukum dan Gender (PPHG) ;
-12-

6. Pusat Pengembangan Hak Asasi Manusia dan Demokrasi


(PPHD) ;
7. Pusat Studi Hukum Pertambangan dan Hukum Energi;
8. Pusat Pengembangan Konstitusi (PPK) ;
9. Pusat Studi Transnasional dan Terorisme;
10. Pusat Pendidikan Keahlian dan Perancangan Peraturan
Perundang-undangan (P2KP3) ;
11. Pusat Pengembangan Socio I,egal (Centre for Socio I,egal
Studies);
12. Pusat Pengembangan Pengelolaan Kelautan (Indonesian
Centre of Governance-ICOG) .
4. Badan penerbitan Jumal
Badan Penerbitan Jumal yang selanjutnya disingkat BPJ
adalah unit yang bertugas sebagai pelaksana teknis penerbitan
jumal dan publikasi karya ilmiah dosen dan mahasiswa. BPJ
dipimpin oleh seorang Koordinator, diangkat dan
diberhentikan oleh Dekan, untuk masa jabatan 2 (dua) tahun
dan selanjutnya dapat dipilih kembali, serta bertanggung
jawab kepada Dekan.
BPJ mempunyai fungsi:
a. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan penyusunan
publikasi ilmiah;
b. penghimpunan dan penyeleksian karya ilmiah dosen dan
mahasiswa untuk kepentingan publikasi;
c. penerbitan secara berkala karya ilmiah dosen dan
mahasiswa dalam bentuk jumal dan publikasi lain;
d. pemberian rekomendasi dan inforrnasi pada dosen dalam
bentuk penerbitan lainnya;
e. penyelenggaraan pelatihan publikasi terhadap inovasi dan
temuan; dan f. Iaporan secara periodik kepada Dekan.
BPJ terdiri atas:
a. Jumal Arena Hukum;
b. Jumal Brawijaya Law Journal;
c. Klinik Jumal; dan
d. Jurnal Warkat.
5. Pusat Sistem Informasi dan Kehumasan
Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan yang selanjutnya
disingkat PSIK adalah unit yang bertugas melakukan
pengelolaan informasi di Fakultas dan hubungan dengan
masyarakat. PSIK dipimpin oleh seorang Koordinator dengan
nasa jabatan 2 (dua) tahun dan selanjutnya dapat dipilih
kembali. Koordinator PSIK bertanggung jawab kepada Dekan.
Koordinator PSIK Fakultas mempunyai tugas:
( 1) publikasi dan kehumasan, meliputi:
a. merencanakan dan mendesain publikasi Fakultas;
b. mengelola laman resmi Fakultas dalam bahasa
Indonesia dan lnggris;
-13-

c. memperbarui data dan informasi tentang kegiatan


Fakultas;
d. memberi bantuan terhadap publikasi daring bagi dosen
dan star; dan
e. berkoordinasi dengan Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi UB.
(2) pendataan dan sistem informasi, meliputi:
a. membantu dan memberikan dukungan bagi unit lain di
internal Fakultas yang memerlukan pendampingan
teknologi informasi;
b. mengelola arsip digital Fakultas;
c. bersama dengan UPI` TIK memberikan sosialisasi
layanan teknologi infomasi dan komunikasi UB;
d. berkoordinasi dengan unit lain di internal Fakultas
untuk mempersiapkan pelaporan data di tingkat UB;
dan
e. bersama dengan UPT TIK memberikan pelatihan
teknologi informasi secara periodik terhadap sumber
daya manusia UB, baik dosen, tenaga kependidikan,
maupun mahasiswa.
(3) infrastruktur, meliputi:
a. mengelola infrastruktur teknologi informasi dan
komunikasi F`akultas dengan mengikuti standar
pengelolaan dan kebijakan mutu infrastruktur
teknologi infomasi dan komunikasi UB;
b. menjamin ketersediaan akses layanan teknologi
informasi bagi sivitas akademika UB;
c. mengoordinasikan kegiatan pengembangan dan
penerapan layanan teknologi informasi dengan UPI`
TIK;
d. mengoordinasikan pelaksanaan perawatan
infrastruktur dan dukungan teknis dengan UFT TIK;
e. menyusun dokumentasi infrastruktur dan layanan
teknologi informasi Fakultas;
f. melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap
implementasi teknologi informasi; dan
9. menyusun dan menyampaikan laporan berkala bidang
pengembangan dan penerapan teknologi informasi
kepada UFT TIK.
(4) penanganan keluhan, meliputi:
a. menyediakari email khusus untuk keluhan
menggunakan email resmi UB;
b. memeriksa email khusus keluhan setiap saat dan
menyampaikan keluhan tersebut kepada atasan untuk
ditindaklanjuti;
c. mengirim tanggapan atau rencana perbaikan keluhan
ke Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi;
-14-

d. mencantumkan penyebab/akar masalah, rencana


solusi, dan waktu penyelesaian pada setiap tanggapan
atau rencana perbaikan keluhan; dan
e. melakukan dokumentasi keluhan.

G. UNSUR PELAKSANA ADMINISTRATIF


Unsur pelaksana administratif dikoordinasikari oleh Kepala Bagian
Tata Usaha yang bertugas mengelola urusan-urusan
ketatausahaan yang meliputi urusan kependidikan dan
pengajaran, kemahasiswaan dan alumni, administrasi umum dan
perlengkapan, serta keuangan dan kepegawaian. Dalam
penyelenggaraan pendidikan, Bagian Tata Usaha bertugas untuk
menyelenggarakan administrasi pendidikan yang dilaksanakan
oleh sub-sub bagian sesuai dengan fungsi dan tugas masing-
masing.
1. Sub Bagian Pendidikan
Sub Bagian Pendidikan adalah pengelola administrasi
pendidikan yang meliputi urusan pendidikan, pengajaran,
penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Dalam bidang
penyelenggaraan pendidikan , Sub Bagian Pendidikan bertugas:
a. Melakukan pengelolaan data di bidang pendidikan dan
pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
b. Melakukan pendaftaran ulang mahasiswa, pengisisan Kartu
Rencana Studi, pengisian Kartu Hasil Studi serta
penghitungan frekuensi kehadiran mahasiswa dalam
perkuliahan.
c. Menyusun jadwal kuliah dan jadwal ujian.
d. Melakukan pengaturan ruang dan sarana perkuliahan.
e. Mengatur pelaksanaan Ujian Tengah Semester, Ujian akhir
semester, Ujian Tugas Akhir mahasiswa, Ujian Susulan,
Ujian Khusus, serta pelaksanaan Semester Pendek.
f. Menunjang kegiatan seminar, lokakarya, penataran, dan
kegiatan-kegiatan ilmiah lainnya.
9. Melayani mahasiswa dalam pengurusan ijazah dan
transkrip nilai mata kuliah.
2. Sub Bagian Umum dan Barang Milik Negara
Sub Bagian Umum dan Barang Milik Negara adalah pengelola
administrasi umum dan Barang Milik Negara untuk kebutuhan
kerumahtanggaan Fakultas. Dalam bidang penyelenggaraan
pendidikan bertugas untuk menyusun rencana kebutuhan dan
pengadaan barang perlengkapan guna menunjang
penyelengaraan pendidikan.
3. Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian
Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian adalah pengelola
administrasi keuangan dan kepegawaian fckultas untuk
menunjang pelaksanaan tugas fakultas. Dalam bidang
penyelenggaraan pendidikan Sub Bagian Keuangan dan
-15-

Kepegawalan bertugas untuk menyelenggarakan pengumpulan


dan pengelolaan data keuangan untuk penyusunan dan
penggunaan anggaran, serta masalah kepegawaian.
4. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni
Sub Bagian Kemahsiswaan dan Alumni adalah pengelola
administrasi kemahasiswaan dan alumni yang meliputi
pengembarigan penalaran, minat dan kesejahteraan mahasiswa,
serta hubungan dengan Ikatan Orang Tua Mahasiswa dan
Alumni. Dalam penyelenggaraan pendidikan, Sub Bagian
Kemahasiswaan dari Alumni bertugas untuk memfasilitasi
kegiatan mahasiswa ko-kurikuler. Seluruh organisasi
kemahasiswaan yang ada di Fakultas berada dalam koordinasi
Sub Bagian Kemahsiswaan dan Alumni.
-16-

BAB Ill
KURIKULUM

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenal


capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraari Program Studi.
Kurikulum yang diterapkan di Program Studi Magister Kenotariatan
adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Zecimjng otttco7ne
mengacu pada Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Peraturan Menteri
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi, serta Peraturan Menteri
Pendidihan Dan Kebudayaan Repubfik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tingri.
Mata kuliah dan jumlah sks pada Mata kuliah dan jumlah sks adal
sebagal berikut :
a. Mata Kuliah wajib universitas (3 sks)
b. Mata Kuliah Wajib Program Studi (40 sks).
c. Tesis (12 sks).

No Kode Mata Kuliah SKS Smt


Wajib Universitas (3 sks)
1. HKN6201 Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Karya 3 11

Ilmiah Hukum
Wajib Program Studi (40 sks)
1. HKN6101 Teori Hukum 2 I

2. HKN6102 Filsafat Hukum 2 I


3. HKN6104 Hukum Agraria 2 I
4. HKN6106 Peraturan Jabatan dan Etika Profesi Notaris 4 I
5. HKN6205 Hukum Keluarga dan Harta Perkawinan 2 I

6. HKN6109 Teknik Pembuatan Akta I *) 2 11

7. HKN6208 Hukum Waris BW *) 2 11

8. HKN6209 Hukum Waris Islan *) 2 11

9. HKN6203 Hukum Perikatan dan Jaminan 2 11

10. HKN6118 Pendaftaran HAT *) 2 11

11. HKN6207 Hukum Perusahaan *) 2 11

12. HKN6107 Teknik Pembuatan Akta 11 *) 2 Ill


13. HKN6 1 15 Hukum I.Clang 2 Ill
14. HKN6108 Hukum Pajak 2 Ill
15. HKN6109 Hukum Perbankan dan Lembaga Pembiayaan*) 2 Ill

16. HKN6114 Hukum Ke-PPAT-an *) 2 Ill


17. HKN6105 Penalaran Hukum 2 Ill
18. HKN6210 Teknik Pembuatan Akta Ill *) 4 IV
-17-

Tesis (12 SKS)


1. UBU6007 Ujian Proposal 2 IV

2. UBU6007 Seminar Hasil 4 IV

3. UBU6007 Ujian Tesis 6 IV

Jumlah 55

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dalam waktu 4 (empat)


semester. Rancangan penelitian tesis dapat diajukan pada semester
3 (tiga) dan telah lulus mata kuliah Metode Penelitian Hukum dan
Penulisan Karya Ilmiah Hukum, dan dilanjutkan dengan penelitian
pada semester 4 (empat). Dengan demikian waktu penyelesaian
studi adalah 4 (empat) semester dan paling lama 8 (delapan)
semester.
11

BAB IV
SISTEM PENDIDIKAN

Sistem Pendidikan dflaksanakan berdasarkan sistem kredit semester.


Di dalam proses tersebut, mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah-
kuliah, seminar-seminar, praktikum-praktikum dan kegiatan
akademik sejenisnya sesuai dengan rencana studinya secara tertib
dan teratur menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku. Jadwal jam
kuliah dan praktikum diatur oleh Fakultas atau Program Magister
Kenotariatan, dapat dilaksanakan mulai pukul 06.00 hingga pukul
21.00 WIB.
Untuk melaksanakan administrasi sistem kredit, diperlukan beberapa
tahap kegiatan pada setiap semester yaitu :

A. PERSIAPAN PENDAFTARAN
Bahan-bahan yang diperlukan pada tahap persiapan pendaftaran ini
antara lain:
1. Daftar mata kuliah yang ditawarkan, khususnya bagi mahasiswa
semester Ill untuk mata kuliah minat/ konsentrasi.
2. Petunjuk pengisian beserta kartu-kartunya, yaitu:
a. Kartu Rencana Studi (KRS).
b. Kartu Perubahan Rencana Studi (KPRS).
C. Kartu Pembatalan Mata Kuliah (KPM).
d. Kartu Hasil Studi (KHS).

a. PROSES STUDI
1. Penentuan Rencana Studi Semester.
Penentuan rencana studi semester ini dilakukan dengan bimbingan
Ketua Program Studi (KPS). Untuk mahasiswa baru, rencana studi
semester pertana diwajibkan mengambil beban studi yang telah
ditetapkan. Penentuan rencana studi semester selanjutnya
ditentukan berdasarkan prestasi yang dicapai oleh mahasiswa pada
semester sebelumnya. Besamya beban studi yang boleh diambil
pada semester berikutnya ditentukan oleh indeks prestasi yang
telah dicapai dengan persetujuan KPS. Rencana studi semester yang
telah divalidasi melalui sistem siakad online kemudian diserahkan
kepada Sub Sekretariat MKn. Beban studi tiap semester maksimal
18 (delapan belas) sks.
2. Perubahan Rencana Studi.
Yang dimaksud dengan perubahan rencana studi adalah mengganti
sesuatu mata kuliah dengan mata kuliah lain dalam semester yang
sama. Perubahan rencana studi dilaksanakan paling lambat pada
akhir minggu pertama dan harus mendapat persetujuan dari KPS.
Rencana studi semester yang telah divalidasi melalui system siakad
online kemudian diserahkan kepada Sekretariat MKn.
3. Pembatalan Mata Kuliah.
Pembatalan mata kuliah adalah pembatalan rencana pengambilan
mata kuliah yang oleh karenanya tidak diuji pada semester yang
bersangkutan. Bagi mahasiswa yang akan membatalkan sesuatu
mata kuliah diberi kesempatan selambat-1ambatnya pada minggu
kedua. Pembatalan ini harus disetujui oleh KPS, dan segera
dilaporkan kepada Sekretariat MKn.
-2-

4. Hasil Studi
Hasil studi adalah nilai yang diperoleh mahasiswa bagi semua mata
kuliah yang diprogram dalam KRS dan dicantumkan dalam Kartu
Hasil Studi. Hasil ujian oleh dosen harus segera diserahkan ke Sub
Sekretariat MKn sesuai jadwal yang ditentukan oleh Fakultas, agar
dapat dilakukan pengisian KHS dan KRS untuk semester
berikutnya. KHS semester dibuat untuk KPS, mahasiswa, orang
tua/wali mahasiswa, dan Sekretariat MKn.
5. Ujian Mata kuliah
Ujian Mata Kuliah dilaksanakan sesual dengan kalender akademik,
jadwal ujian tengah semester dan akhir semester harus
direncanakan terlebih dahulu secara cermat dari diumumkan
kepada mahasiswa dan dosen. Jadwal ujian diumumkan selambat-
lambatnya seminggu sebelum ujian berlangsung, sehingga
mahasiswa maupun dosen dapat mengatur persiapan yang
diperlukari sedini mungkin. Jadwal ujian hendaknya disusun
bersama-sama dengan penyusunan jadwal kuliah dan jadwal
praktikum. Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester
diselenggarakan oleh panitia yang ditetapkan oleh Dekan.
Mahasiswa yang telah mengikuti sekurang-kurangnya 80°/o dari
perkuliahan semester yang bersangkutan serta memenuhi ketentuan
lainnya dapat menempuh ujian. Bagi mahasiswa yang mengikuti
kuliah kurang dari 80°/o tidak berhak mengikuti UAS dan semua nilal
yang telah didapat untuk mata kuliah tersebut dinyatakan gugur dan
sks mata kuliah tersebut diperhitungkan IP semester. Hasil ujian
berupa nilai akhir beserta komponen-komponennya (nilai ujian tengah
semester, nilai praktikum, nilai kuis dll) diumumkan kepada
mahasiswa.
-3-

BABV
ADMINISTRASI PENDIDIKAN

A. ADMINISTRASI PENDIDIKAN MAHASISWA BARU


1. Penerimaan Mahasiswa
a. Persyarataan Pendaftaran Mahasiswa Baru
Syarat-syarat untuk dapat diterima sebagai mahasiswa Program
Studi Magister Kenotariatan adalah sebagai berikut:
1. Memiliki ijasah Saljana Hukum dari program studi yang
terakreditasi BAN PT dengan predikat minimal 8 dan telah
terdaftar di forlap DIKTI.
2. Memiliki IPK minimal 2,75 (pada skala 0-4) atau 6,25 (pada
skala 0- 1 0) .
3. Memiliki sertifikat lulus IbTOEFL dengan skor minimal 60
atau TOEFL dengan skor minimal 475 atau IELTS dengan
skor minimal 5,5 dari lembaga yang diakui universitas.
4. Memiliki sertifikat Tes Potensi Akademik (TPA) OTO -
BAPPENAS dengan skor minimal 475
b. Pendaftaran Mahasiswa Baru
Pendaftaran mahasiswa baru dilakukan secara langsung
dengan mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan
kelengkapan administrasi kepada Panitia Pendaftaran
Mahasiswa Ban Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Gedung C hantai 9 J1.
MT. Haryono 169 Malang 65145.
c. Kelengkapan Dokumen Pendaftaran
1) F`oto berwama terbaru ukuran 3x4 cm sebanyak 6 (enam)
1embar;
2) F`ormulir pendaftaran yang telah diisi dan ditandatangani;
3) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk dan kartu keluarga;
4) Salinan ijazah sap.ana S 1 yang telah disahkan/ dilegalisasi;
5) Salinan daftar nilai S 1 yang telah dilegalisasi;
6) Salinan status akreditasi Program Studi Saljana asal;
7) Lembar Profil Mahasiswa yang dicetak dari website
forlap.dikti.go.id;
8)Surat rekomendasi dari 2 (dua) orang (atasan atau
akademisi) tentang kelayakan kemampuan akademik
pemohon;
9) Surat pemyataan bermaterai tentang sumber pendanaan
yang ditandatangani calon mahasiswa dan penanggung
jawab studi;
10) Rencana tesis yang akan ditulis sebagai tugas akhir;
11) Salinan sertifikat Tes Pengembangan Akademik OTO
BAPPENAS yang masih berlaku dengan score minimal 475;
12) Salinan sertifikat TOEFL, IbTOEFL, atau IELTS yang masih
berlaku dengan score minimal 475;
13) Daftar riwayat hidup pemohon;
14) Surat keterangan sehat dari dokter;
15) Surat pemyataan mematuhi segala peraturan dan
Norma/ etika akademis yg berlaku ;
16) Surat keterangan bebas narkoba, psikotropika dan zat
adiktif lainnya;
-4-

17) Bagi pemohon yang bekerja harus menyertakan surat tugas


belajar atau ijin belajar dari atasan;
18) Bukti pembayaran biaya pendaftaran darn bank yang
ditunjuk;
19) Semua persyaratan dibuat rangkap 3 (tiga) dan masing-
masing rangkap dimasukkan map wama merah.
d. Seleksi Penerimaan (Ujian Tertulis dan Wawancara)
Seleksi penerimaan mahasiswa Program Studi Magister
Kenotariatan dilakukan oleh Tim yang dibentuk oleh Dekan
dengan mempertimbangkan kelengkapan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh calon mahasiswa dengan mengikuti ujian
tertulis dan wawancara. Keputusan penerimaan mahasiswa
baru dibuat dalam rapat Tim seleksi yang dipimpin oleh Dekan.
Seleksi penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui 2 (dua)
tahap yaitu ;
1) Ujian Tertulis
Ujian Tertulis adalah ujian yang dilaksanakan setelah
mendaftar sebagai calon mahasiswa. Calon mahasiswa yang
lolos Ujian Tertulis adalah yang memiliki skor minimal 70.
Calon mahasiswa tersebut berhak mengikuti Ujian
Wawancara.
2) Ujian Wawancara
Ujian Wawancara berupa wawancara calon mahasiswa MKn
dengan perwakilan pengelola Program Studi Magister
Kenotariatan dan perwakilan dosen. Isi Wawancara adalah
tentang motivasi studi lanjut, 1atar belakang keilmuan dan
rencana penulisan tugas akhir. Calon mahasiswa yang lolos
Ujian Wawancara adalah yang memiliki skor minimal 70.
e. Pengumuman Penerimaan
Penerimaan Mahasiswa Magister Kenotariatan diumumkan
melalui Keputusan Rektor Tentang Penerimaan Mahasiswa
Program Magister Kenotariatan. Surat Keputusan tersebut
dapat diunggah di laman hukum.ub.ac.id.

a. ADMINISTRASI PENDIDIKAN MAHASISWA LAMA


1 . Daftar Ulang Mahasiswa I,ama
a. Pengisian Biodata
1) Daftar ulang mahasiswa lama hanya dapat dilakukan oleh
mahasiswa yang dinyatakan lulus dengan nilai minimal D
dalam mata kuliah yang ditempuh pada semester
sebelumnya.
2) Mahasiswa lama harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a) Membayar biaya pendidikari pada bank yang ditunjuk
yang dibuktikan dengan Bukti Pembayaran;
b) Mengisi biodata/registrasi secara on-line di website
Universitas Brawijaya yang dibuktikan dengan
terdaftamya nana mahasiswa yang bersangkutan di
website Registrasi Online Universitas Brawijaya;
c) Mengisi formulir daftar ulang dan Kartu Rencana Studi
(KRS) semester selanjutnya yang dibuktikan dengan
menyerahkan Formulir Daftar Ulang dan KRS yang
ditandatangani Ketua Program Studi;
-5-

d) Memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh


Program Studi Kenotariatan;
b. Biaya Perkuliahan
Biaya selama menempuh studi di Program Magister
Kenotariatan diberlakukan sesuai dengan biaya pendidikan
sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Rektor tentang
Biaya Pendidikan Bagi Mahasiswa Baru Program Profesi,
Program Spesialis, Program Magister dan Program Doktor.
Biaya Pendidikan tersebut terdiri dari biaya pendaftaran,
uang kuliah (UK) serta matrikulasi (apabila diperlukan).
c. Status Mahasiswa
Mahasiswa Terdaftar adalah mahasiswa yang terdaftar dalam
selma.ub.ac.id. Untuk mendapatkan status ini mahasiswa
diharuskan registrasi.
1) Persyaratan registrasi administrasi mahasiswa baru
setelah resmi ditetapkan diterima sebagai calon
mahasiswa, adapun persyaratan yang harus dipenuhi
sebagai calon mahasiswa adalah :
a) Lulus dari satuan pendidikan (bagi Saljana/Vokasi) dan
lulus dari jenjang pendidikan sebelumnya yang
disyaratkan (Profesi, Pascasajana, dan Pendidikan
Dokter Spesialis) .
b) Menyele saikan administrasi keu angan dan
melaksanakan prosedur serta ketentuan yang telah
ditetapkan pada pengu mu man dilaman
https://selma.ub.ac.id.
c) Persyaratan akademik lainnya.
d) Bagi mahasiswa yang terdaftar berhak mendapatkan
Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Jika mahasiswa
mengundurkan diri wajib mengembalikan KTM.
Mahasiswa Tidak Terdaftar adalah mahasiswa yang tidak
terdaftar dalam selma.ub.ac.id. Mahasiswa Aktif adalah
mahasiswa yang terdaftar dan telah melakukan daftar ulang
pada semester yang bersangkutan, oleh karenanya berhak
mengikuti kegiatan akademik pada semester tertentu.
Kegiatan registrasi akademik harus sesuai dengan kalender
akademik, dan telah melalui proses konsultasi dan
persetujuan rencana studi dengan dosen Penasehat
Akademik.
2. Pengisian KRS
Pengisian KRS dilakukan sesuai kalender pendidikan
Universitas Brawijaya. Mahasiswa dapat melakukan
penambahan/ pembatalan/ perubahan KRS selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu setelah perkuliahan beljalan.
3. Cuti Akademik dan/atau Terminal
Pengajuan Cuti Akademik dan Terminal adalah hak Mahasiswa.
Dalam hal Mahasiswa mengajukan Cuti Akademik, maka
mahasiswa diwajibkan untuk membayar biaya pendidikan. Cuti
Akademik diajukan dengan alasan mendesak, misalnya
melahirkan, keguguran, keluarga kandung meninggal,
melaksanakan ibadah ke Tanah Suci, kewajiban pekerjaan,
melaksariakan penelitian atau studi bending. Lamanya cuti
akademik diatur selanjutnya dalam Surat Keputusan Kepala
Progran Studi.
-6-

a. Terminal
1)diajukan 1 (satu) bulan setelah berakhimya masa daftar
ulang dan dikenakan biaya pendidikan pada semester
yang diajukan.
2) maksimal 2 (dua) semester
3) pengajuan cuti akademik dilakukan persemester.
4) terminal diajukan dengan alasan tertentu.
5) penundaan registrasi administrasi dalam jangka waktu
satu semester dengan ijin Rektor sehingga tidak
diperhitungkan sebagai masa studi, dan
b. Cuti akademik
1) diajukan paling lambat 1 (satu) bulan setelah
berakhirnya masa daftar ulang;
2) tidak dikenakan biaya pendidikan pada semester yang
diajukan;
3) pengajuan cuti akademik dan /atau terminal kuliah
diaj ukan secara online melalu i laman
http: / / siam. ub.ac.id oleh mahasiswa yang
bersangkutan;
4) maksimal 2 (dua) semester;
5) pengajuan cuti akademik dilakukan persemester;
6) dapat diambil oleh mahasiswa dengan status Aktif,
Terdaftar, Cuti Akademik, dan Terminal Kuliah (pada
semester sebelumnya) serta tidak habis masa studi.
4. Mutasi Mahasiswa
Program Studi Magister Kenotariatan menerina dan melakukan
mutasi mahasiswa. Mahasiswa yang melalui mutasi akan
diberlakukan konversi mata kuliah.
Perpindahan mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri (Fyl`N) lain
ke Universitas Brawijaya harus dalam jenjang pendidikan yang
sama serta memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, yaitu :
a. Perpindahan Mahasiswa dari FyrN lain ke Universitas
Brawijaya.
b. Pelpindahan mahasiswa ke UB harus dalam jenjang
pendidikan yang sama.
c. Untuk Calon Mahasiswa Pindahan Program Magister
minimal 1 (satu) semester dan maksimal 2 (dua) semester,
dengan ketentuan:
1) 1 (satu) semester: telah mencapai minimal 10 sks dengan
IPK = 3,00 atau
2) 2 (dua) semester: telah mencapai minimal 20 sks dengan
IPK = 3'00.
d. Bukan mahasiswa putus kuliah paksa /drquped out/ dan
tidak pemah mendapat dan/atau sedang menjalani sanksi
akademik darn perguruan tinggi asal.
e. bidang/program studi asal sesuai dengan yang ada di PS
MKn UB.
f. berasal dari Perguruan Tinggi Negeri dan dari program studi
terakreditasi BAN/ LAM sekurang-kurangnya setara dengan
akreditasi PS MKn.
9. telah menempuh pendidikan secara terus-menerus pada
perguruan tinggi asal.
-7-

h. mendapat ijin/persetujuan pindah dari pimpinan perguruan


tinggi asal, dan menyerahkan bukti-bukti kegiatan akademik
lain yang sah.
i. memenuhi persyaratan mahasiswa baru.
j. permohonan pindah calon mahasiswa dari PTN lain ke UB
ditujukan kepada Rektor dengan tembusan surat kepada
Dekan Fakultas/Ketua Program Studi MKn.
k. daftar nilai asli yang diperoleh dari Perguruan Tinggi asal,
dengan IPK nya.
I. surat pindah dari perguruan tinggi asal.
in. persetujuan orang tua/wali/ instansi (apabila diperlukan).
n. surat keterangan tidak pemah melakukan pelanggaran
peraturan perguruan tinggi asal.
o. permohonan pindah harus diterima UB paling lambat 1 (satu)
bulan sebelum kuliah tahun akademik baru (semester ganjil)
dimulai. Permohonan pindah tidak akan dipertimbangkan
apabila batas waktu tersebut dilampaui.
p. membayar biaya pendidikan seperti mahasiswa baru.
5. Program Matrikulasi
Program Matrikulasi adalah kegiatan dalam bentuk tatap muka
pada mahasiswa baru sebelum masuk perkuliahan. Tujuan dari
program matrikulasi adalah untuk menyalnakan penguasaan
materi ilmu sekaligus penyegaran beberapa mata kuliah dasar
ilmu dan keahlian hukum. Program Matrikulasi "wajib" diikuti
oleh mahasiswa baru pada Program Studi Magister
Kenotariatan. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti, tidak akan
memperoleh sertifikat yang merupakan prasyarat mengikuti
Ujian Proposal.
C. PELAKSANAAN PERKULIAHAN
1 . Beban dan Masa Pekuliahan
a. Beban studi adalah 55 sks terdiri dari:
1) 3 (tiga) sks mata kuliah Wajib Universitas
2) 40 (empat puluh) sks mata kuliah Wajib Program Studi.
3) 12 (dua belas) sks penyusunan Tesis.
b. Masa perkuliahan di Program Magister Kenotariatan
minimal 2 tahun (empat semester) dan maksimal 4 tahun
(delapan semester). Kegiatan perkuliahan dilaksanakan
dalam waktu 3 (tiga) semester.
c. Rancangan penelitian tesis dapat diajukan pada semester 3
(tiga) yang dilanjutkan dengan penelitian pada semester 3
(tiga) dan/atau 4 (empat). Dengan demikian waktu
penyelesaian studi adalah 4 (empat) semester dan paling
lama 8 (delapan) semester.
d. Yudisium dilaksanakan setelah mahasiswa menyelesaikan
seluruh persyaratan akademik dan administrasi, yaitu :
1) Menyelesaikan perkuliahan, tesis dan tugas-tugas
akademik lainnya dengan IPK>3,0 selama nasa
studinya.
2) Nilai minimal seluruh matakuliah adalah C.
3) Menyelesalkan persyaratan lainnya yang ditetapkan
progran studi.
-8-

2. Sit Jn Mahasiswa
Sit Jn mahasiswa adalah ikut sertanya mahasiswa program studi
Magister Kenotariatan dalam perkuliahan Program Studi
Sarjana llmu Hukum di. S{t Jn dilakukan atas anjuran Dosen
Pengajar di Magister Kenotariatan (karena mata kuliah yang
diampu adalah mata kuliah lanjutan) atau karena keinginan
mahasiswa mengembanBkan keilmuan terkait dengan penulisan
tesis.
Sit fro Mahasiswa harus mendapat izin tertulis Ketua Program
Studi dan Dosen Pengampu mata kuliah yang bersangkutan,
pada Program Studi Saljana Ilmu Hukum. Mahasiswa Program
Magister Kenotariatan dapat mengaj.ukan S{f Jn Mahasiswa
sebanyak-banyaknya 1 (satu) mata kuliah dalam satu semester.
3. Kriteria Dosen Pengajar
Persyaratan dosen Program Studi Magister Kenotariatan adalah
Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya atau ahli hukum
atau profesi Notaris/ PPAT dengan kualifikasi sebagai berikut:
a. Bergelar Doktor dan menyandang jabatan fungsional Guru
Besar; atau
b. Bergelar Doktor dengan jabatan fungsional minimal I,ektor;
atau
c. Apabila diperlukan dan sesual dengan bidang ilmunya, dosen
bergelar Doktor dengan jabatan fungsional Assisten Ahli
diperbolehkan untuk membantu mengajar sebagai anggota
team tecicha.ng dosen sebagaimana diatur dalam huruf a dan
b;
d. Tenaga profesi Notaris dan/atau PPAT dengan kualifikasi
pendidikan minimal Magister Kenotariatan atau Magistter
Kenotariatan dan telah memiliki pengalaman praktik sebagai
Notaris dan/atau PPATminimal 6 (enam) tahun;
e. Dosen ditetapkan oleh Dekan di setiap semester.
4. Kehadiran Mengikuti Perkuliahan
a. Prosentase Kehadiran
Kehadiran mahasiswa minimal 80% (delapan puluh
perseratus) dari jumlah tatap muka di tiap mata kuliah.
Prosentase di bawah 80% dinyatakan tidak dapat mengikuti
UAS. Ketentuan tidak dapat mengikuti UAS apabila sebagian
besar alasan dikarenakan kealpaan (tanpa ijin/dicoret
presensinya). Ketentuan ijin hanya diperbolehkan manakala
diijinkan oleh dosen pengampu mata kuliah. Jika jumlah
tatap muka perkuliahan kurang dari 50% (lima puluh
perseratus) dari jumlah tatap muka yang seharusnya, seluruh
mahasiswa yang memrogram mata kuliah dimaksud
dinyatakan dapat mengikuti UAS.
b. Penilaian Hasil Belajar
c. Penilaian hasil belajar merupakan domain dosen pengampu
mata kuliah dengan pertimbangan jumlah tatap muka,
keaktifan dan pemahaman terhadap teori. Penilaian hasil
belajar berupa penugasan, Ujian Tengah Semester dan Ujian
Akhir Semester yang dapat dilakukan secara tertulis dan atau
lisan.
5. Ujian Susulan
Ujian susulan adalah Ujian Tengah Semester (UTS) dan/atau
Ujian akhir semester (UAS) yang bersifat susulan dan hanya
-9-

diselenggarakan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan


khusus oleh Ketua Program Studi MKn, yakni:
a. Rawat jalan atau rawat inap diri sendiri, keluarga sedarah
atau suami/Isteri. (dengan bukti surat keterangan rawat
jalan dan/atau rawat inap yang dikeluarkan oleh tenaga
kesehatan dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan
sebagaimana yang diatur oleh pemerintah dan dapat
dipertanggungjawabkan)
b. Meninggalnya anggota keluarga (dibuktikan dengan foto kopi
surat kematian) .
c. Menikah atau pemikahan keluarga sedarah (dibuktikan
dengan undangan dan foto kopi Kartu Keluarga).
d. Menjalankan ibadah haji atau ibadah keagamaan
e. Menjalankan tugas negara (dengan bukti surat resmi dari
instansi pemerintah)
f. Menjalankan tugas Fakultas/Universitas (dengan bukti surat
resmi dari pimpinan Fakultas/ Universitas)
9. Mahasiswa telah memenuhi syarat untuk mengikuti ujian
tengah semester dan/atau ujian akhir semester
6. Kartu Hasil Studi
Kartu Hasil Studi merupakan hasil prestasi mahasiswa tiap
semester. Nilal yang tercantum dalam KHS adalah nilai akhir
yang diberikan dosen pengarnpu mata kuliah yang dilaporkan
oleh sekretariat MKn kepada mahasiswa dan atau orang
tua/ penanggung jawab biaya sekolah.
-10-

BAB VI
ADMINISTRASI TESIS

Tesis adalah karya tulis akademik yang dibuat berdasarkan hasil


penelitian mandiri mahasiswa Program Magister di bawah
pengawasan dan bimbingan dosen pembimbing. Tesis merupakan
tugas akhir yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Program
Magister di UB. Tesis mempunyai besaran beban studi 12 sks.
Substansi Tesis bersifat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
atau semi sesuai bidang keilmuan dan harus sesuai dengan lingkup
bidang keilmuan dalam prngram studi tempat mahasiswa terdaftar.
Berikut ini adalah administrasi pengajuan tesis di Magister
Kenotariatan FHUB :

A. PERSYARATAN PENGAJUAN TESIS


1. Mahasiswa menganbil formulir pengajuan persetujuan ujian

ire°lp=i:rfa= cdh£:j¥isTkei:ng£:::n¥e°rga=ujfan; Studf dengan


2. Kelengkapan yang dimaksud adalah:
a. Bukti asli telah mengikuti Program Matrikulasi untuk
mahasiswa baru pada Program Studi Magister Kenotariatam;
b. Bukti foto copy TPA dan TOEFL dengan skor sebagaimana
diatur dalam Bab V. Tentang administrasi pendidikan;
c. Surat keterangan bebas plagiasi yang diterbitkan oleh Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya;
d. Lulus mata kuliah minimal 20 sks dengan IPK minimal 3,00
dan minimal nilai mata kuliah adalah c;
e. Telah memenuhi semua persyaratan administrasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;

a. TAHAP PENULISAN TESIS


Penulisan Tesis dibagi dalam beberapa tahap, yaitu
1. Penentuan Dosen pembimbing
2. Pengajuan proposal
3. Ujian proposal
4. Seminar Hasil penelitian
5. Ujian Akhir Tesis

C. PENENTUAN DOSEN PEMBIMBING TESIS


1. Mahasiswa mengisi formulir pengajuan pembimbing pada
pertengahan perkuliahan semester 2 (dua).
2. Mahasiswa diberi kesempatan untuk memilih minimal 2 (dua)
dosen pembimbing yang dipandang memiliki kompetensi akademik
sesuai dengan rencana judul tesis yang diajukan.
3. Ketua Program Studi menentukan pembimbing penulisan tesis
dengan mempertimbangkan usulan mahasiswa, kualifiikasi dosen,
dan beban kelja pembimbingan dosen.
4. Pembimbing terdiri dari 2 (dua) dosen, yaitu Pembimbing I dan
Pembimbing 11. Pembimbing ditetapkan dengan Keputusan Dekan
dengan masa berlaku 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang atau
diganti dengan Pembimbing yang baru.
-11-

5. Dosen Pembimbing bertugas mengarahkan dan membimbing


mahasiswa untuk kelancaran penyelesaian studi, meningkatkan
kapasitas dan kemahiran akademiknya, penyusunan proposal
penelitian, ujian proposal penelitian, monitoring pelaksanaan
penelitian, ujian tesis, penulisan tesis dan penulisan artikel untuk
publikasi ilmiah.
D. PENGAJUAN PROPOSAL
1. Mahasiswa menyusun proposal tesis sesuai format pada masing-
masing program studi;
2. Tema Proposal harus mempunyal keterkaitan dengan bidang
kenotaritan dan/ atau profesi Notaris/ PPAT;
3. Mahasiswa melakukan pembimbingan proposal dengan dosen
pembimbing dengan mencatat dalam form pembimbingan dan
ditandatangani oleh komisi pembimbing dan KPS
4. Setelah minimal 2 (dua) kali proses pembimbingan proposal,
mahasiswa dapat mengajukan ujian proposal tesis dengan
memperhatikan semua arahan dan revisi dari komisi pembimbing
5. Mahasiswa mengecheck plagiasi naskah proposal dengan batas
maksimum 20°/o sesuai dengan ketentuan Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya
6. Memperbaiki naskah proposal apabila prosentase plagiasi masih
diatas 200/o. Apabila prosentase plagiasi sudah dibawah 20°/o, maka
mahasiswa bisa mengajukan untuk ujian proposal dengan
melengkapi syarat-syarat administrasi lainnya.
7. Mahasiswa menginformasikan jadwal tersebut ke sekretariat Mlin
minimal 10 (sepuluh) hari ken.a sebelum pelaksanaan ujian, see
menverahkan berkas-berkas u_iian;
8. Sekretariat MKn membuat surat undangan ujian proposal tesis;
9. Mahasiswa mendistribusikan surat undangan dan naskah kepada
Komisi Pembimbing dan Penguji, paling lambat 3 (tiga) hari kelja
sebelum pelaksanaan ujian proposal tesis.
10. Ujian dilaksanakan sesual dengan jadwal yang ditentukan oleh PS
MKn dan tim penguji.

E. PROSES PENGAJUAN UJIAN PROPOSAL TESIS


1. Persyaratan ujian proposal Tesis
Prosedur dan persyaratan Ujian Proposal Tesis sebagai berikut :
a. Mahasiswa melengkapi form pengajuan Ujian Proposal Tesis;
b. Mahasiswa melampirkan bukti telah mengikuti Program
Matrikulasi untuk mahasiswa baru pada Program Studi
Magister Kenotariatan;
c. Mahasiswa melarnpirkan bukti foto copy TPA dan TOEF`L
dengan skor sebagaimana diatur dalam Bah V. tentang
administrasi pendidikan ;
d. Mahasiswa melampirkan surat keterangan bebas plagiasi yang
diterbitkan oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya;
e. Mahasiswa lulus mata kuliah minimal 17 sks dengan IPK
minimal 3,00 dan minimal nilai mata kuliah adalah c;
f. Mahasiswa telah memenuhi semua persyaratan administrasi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
9. Mahasiswa meminta persetujuan dari Komisi Pembimbing,
dan KPS kemudian diserahkan ke sekretariat MKn;
-12-

h. Ketua Progran Studi menetapkan 2 (dua) orang dosen Penguji


denganmemperhatikanusulandariKomisiPembimbing;
i. Sekretariat MKn memproses Surat Keputusan Dekan tentang
penguji proposal;
j. Setelah Surat Keputusan Dekan tentang penguji proposal
selesai ditanda tangani Dekan Mahasiswa berkonsultasi
mengenaijadwalujianproposaldenganKomisiPembimbingdan
Penguji;
2. Pelaksanaan Ujian Proposal Tesis
a. Ujian Proposal dapat dilaksanakan setelah naskah proposal tesis
me mperoleh persetujuan tertulis dari kedua pe mbimbing dan Ketua
Program Studi.
b. Anggota Penguji Proposal Tesis terdiri dari 4 (empat) dosen yang
terdiri dari 2 (dua) Dosen Pembimbing dan 2 (dua) Dosen
Penguji.
c. Ujian Proposal Tesis diselenggarakan dengan dihadiri 4 (empat)
orang anggota penguji, tetapi dalam keadaan tertentu dapat
diselenggarakanpalingsedikit3(tiga)oranganggotapengujidengan
persetujuan 2 (dua) dosen pembimbing.
d. Ujian proposal dilaksanakan dalam waktu 45 - 60 menit.
e. Ketua Majelis Penguji ujian Proposal Tesis adalah Pembimbing
Utama. Apabila Pembimbing Utama berhalangan hadir, ujian
dipimpin oleh Pembimbing Pendamping.
3. Penilalan Ujian Proposal Tesis
a. Nilai ujian proposal tesis merupakan rata-rata dari nilai semua
pembimbing dan penguji yang hadir dan memberikan
penilaian. Nilai ujian proposal tesis dinyatakan dalam bentuk
Nilai Angka dan Huruf Mutu;
b. Masing-masing Penguji memberikan penilaian dalam bentuk
angka 50-loo (1imapuluh sampai dengan seratus) ;
c. Nilai lulus ujian proposal tesis minimal >69 (lebih dari enam
puluh sembilan) atau setara 8 dengan bobot 4 sks.
d. Proposal tesis yang tidak memenuhi nilai kelulusan, harus
diperbaiki dan diujikan kembali.
e. Hasil ujian dan saran perbaikan ujian proposal dituangkan
dalam Berita Acara. Berita acara hasil penilaiari ujian proposal
tesis ditanda-tangani oleh pimpinan sidang dan semua panitia
ujian (penguji) yang hadir.
f. Setelah ujian proposal dinyatakan lulus, minimal 2 (dua) bulan dan
paling lama 6 (enam) bulan harus dilaksanakan seminar hasil
penelitian. Jika dalam waktu 6 (enam) bulan mahasiswa yang
bersangkutan belum melaksanakan seminar hasil penelitian,
wajib mengulang ujian proposal.

F. PROSES PENGAJUAN SEMINAR HASIL PENELITIAN


1. Persyaratan Ujian Seminar Hasil Penelitian
a. melengkapi fomi pengajuan Ujian Seminar Hasil Penelitian;
b. Kartu Rencana Studi (KRS) dan Transkrip Nila Sementara;
c. Copy berita acara/ bukti telah melaksanakan sidang proposal;
d. Kartu partisipasi Seminar;
e. Mahasiswa yang akan mengajukan SHP sekurang-kurangnya
telah menghadiri SHP sebanyak 10 (sepuluh) kali;
-13-

f. Menyerahkan bukti asli dan menyerahkan fotokopi minimal 1


(satu) bukti dari pengelola jumal, bahwa telah mengirimkan
naskah artikel (st/b".tteco pada jumal nasional terakreditasi
dengan peringkat Sinta 2 atau jumal UB yang ditetapkan
Rektor.
2. Pelaksanaan Ujian Seminar Hasil Penelitian
a. Waktu dan Tempat
Waktu penyelenggaraan sesual dengan jam kelja Fakultas
hukum Universitas Brawijaya dan bertempat di kampus
Fakultas Huham Universitas Brawijaya.
b. Pakaian Mahasiswa Pengusul
Setiap mahasiswa pengusul SHP wajib mengenakan pakaian
kemeja lengan panjang berwama putih, celana panjang atau
rok hitam, berdasi dan jas almamater.
c. SHP dihadiri oleh komisi pembimbing dengan dihadiri oleh
mahasiswa lairmya, yang hadir untuk memberikan masukan-
masukan pada hasil penelitian yang dipresentasikan oleh
mahasiswa ybs.
3. Penilaian Ujian Seminar Hasil Penelitian
a. Nilal ujian seminar hasil penelitian merupakan rata-rata dari
nilai semua pembimbing yang hadir dan memberikan
penilaian. Nilai ujian seminar hasil penelitian dinyatakan
dalam bentuk Nilai Angka dan Huruf Mutu;
b. Masing-masing Penguji memberikan penilaian dalam bentuk
angka 50-loo (1imapuluh sampai dengan seratus) ;
c. Nilai lulus ujian seminar hasil penelitian minimal >69 (lebih dari
enaln puluh sembilan) atau setara a dengan bobot 2 sks.
d. Dosen pembimbing mengisi berita acara SHP berikut hasil
penilaiannya dalam bentuk angka;
e. Setelah ujian SHP dinyatakan lulus, minimal 2 (dua) minggu
dan paling lama 3 (tiga) bulan harus dilaksanakan Ujian Akhir
Tesis.
f. Berita acara hasfl penilaian SHP ditanda-tangani oleh semua
pembimbing yang hadir.
G. PROSES PENGAJUAN UJIAN AKHIR TESIS
1. Persyaratan ujian Akhir Tesis
a. Melengkapi from pengajuan Ujian Akhir Tesis;
b. Melengkapi dan menyerahkan persyaratan Ujian Tesis ke
Sekretariat MKn;
c. Tesis yang diujikan dinyatakan Bebas Plagiasi oleh Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya;
d. Naskah tesis telah disetujui dan ditanda-tangani oleh semua
pembimbing dan KPS MKn;
e. Telah memenuhi semua persyaratan administrasi sesual
dengan ketentuan yang berlaku ;
f. Telah lulus semua matakuliah dengan IPK minimal 3,0 dan
tanpa ada nilai D;
9. Pendaftaran Ujian Akhir Tesis dilakukan minimal 10 hari
sebelum pelaksanaan ujian ;
-14-

h. Pemah mengikuti pelatihan terkait dengan profesi


Notaris/PPAT atau telah mempresentasikan makalah pada
seminar nasional atau seminar intemasional baik
diselenggarakan di dalam maupun di luar negeri, minimal 5
kali selama masa studi;
i. Telah mempublikasikan minimal 1 (satu) jumal nasional
terakreditasi dengan peringkat Sinta 2 atau jumal UB yang
ditetapkan Rektor, dengan tema yang terkait dengan penelitian
Tugas Akhir.
2. Pelaksanaan ujian Akhir Tesis
a. Mahasiswa mengkonsultasikan jadwal ujian tesis dengan
komisi pembimbing dan penguji dan menginformasikan jadwal
pelaksanaan ujian tesis ke Sekretariat MKn;
b. Sekretariat MKn menyerahkan surat undangan pelaksanaan
ujian tesis kepada mahasiswa;
c. Mahasiswa meminta tanda tangan KPS, mendistribusikan
undangan dan naskah tesis kepada komisi pembimbing dan
penguji 5 hari sebelum pelaksanaan ujian tesis;
d. Pada hari pelaksanaan ujian tesis Sekretariat Mlin
menyerahkan berkas ujian tesis kepada ketua komisi
pembimbing pada waktu sebelum pelaksanaan ujian;
e. Sesudah pelaksanaan ujian, ketua komisi pembimbing
menyerahkari berkas nilai ke Sekretariat MKn ;
f. Sekretariat MKn memproses nilai ke arsip data mahasiswa;
9. Ujian akhir dinyatakan sah jika dihadiri minimal satu orang
komisi pembimbing dan dua orang penguji;
h. Penilaian dilakukan oleh semua pembimbing dan penguji yang
hadir;
i. Pembimbing ataupun penguji yang tidak hadir dalam forum
ujian tesis tidak melakukan penilaian;
j. Setiap penguji melakukan penilaian dengan menggunakan
format penilaian ujian tesis;
k. Nilai ujian tesis merupakan rata-rata dari nilai semua
pembimbing dan pengtiji yang hadir dan memberikan
penilaian;
I. Nilai ujian tesis dinyatakan dalam bentuk Nilai Angka dan
Huruf Mutu;
in. Berita acara hasil penilaian ujian tesis ditanda-tangani oleh
pimpinan sidang dan semua panitia ujian (penguji) yang hadir;
3. Penilaian ujian Akhir Tesis
a. Nilai ujian akhir tesis merupakan rata-rata dari nilal semua
pembimbing dan penguji yang hadir dan memberikan
penilaian. Nilai ujian proposal tesis dinyatakan dalam bentuk
Nilai Angka dan Huruf Mutu;
b. Masing-masing Penguji memberikan penilaian dalam bentuk
angka 0- 100 (nol salnpal dengan seratus) ;
c. Nilai lulus ujian tesis minimal >69 (1ebih dari enam puluh
sembilan) atau setara a dengan bobot 6 sks;
d. Tesis yang tidak memenuhi nilai kelulusan, harus diperbaiki
dan diujikan kembali.
e. Hasil ujian dan saran perbalkan ujian tesis dituangkan dalam
Berita Acara. Berita acara hasil penilaian ujian tesis ditanda-
tangani oleh pimpinan sidang dan semua panitia ujian
(penguji) yang hadir.
-15-

f. Berita acara ini disampaikan kepada mahasiswa dan


pembimbingnya
9. Mahasiswa berkewajibarl melaksanakan revisi naskah tesis
sesuai dengan saran-saran yang diputuskan dan Komisi
Pembimbing bertanggung-jawab atas pelaksanaan saran-saran
tersebut.
h. Naskah yang telah direvisi telah disahkan dan disetujui Komisi
Pembimbing dan Penguji Ujian Akhir serta KPS dan Dekan

H. PERKECUALIAN UJIAN AKHIR


Mahasiswa MKn yang meniiliki prestasi dalam publikasi intemasional
sebagaimana ditetapkan Rektor, dapat diusulkan oleh Majelis Dosen
Penguji kepada Dekan agar mahasiswa dinyatakan memperoleh nilai
Tesis A tanpa ujian akhir. Prestasi yang dimaksud yaitu;
1. Rata-rata nilai seluruh tahapan Tesis adalah A;
2. paling sedikit 2 (dua) artikel ilmiah yang telah diterbitkan atau
diterima untuk diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah paling rendah
terakreditasi Sinta 2, atau;
3. paling sedikit 1 (satu) artikel yang telah diterbitkan atau diterima
untuk diterbitkan dalam proceeding dan dinyatakan layak oleh tim
penilai; atau paling sedikit satu artikel yang telah diterbitkan atau
diterima untuk diterbitkan dalam jumal intemasional terindeks
Scopus atau Web of Science Core Collection (Thomson Reuter) dan
dinyatakan layak oleh tim penilai.

I. YUDISIUM
Tahap selanjutnya adalah yudisium. Persyaratan Yudisium adalah;
1 . Telah melakukan revisi tesis yang dibuktikan dengan lembar revisi
yang ditandatangani komisi pembimbing dan penguji serta KPS
MKn;
2. Mengumpulkan tesis yang telah disetujui dan disahkan komisi
pembimbing, penguji, KPS MKn dan Dekan;
3. Menunjukkan bukti asli dan menyerahkan fotokopi minimal 5
(lima) sertifikat keikutsertaan pelatihan terkait dengan profesi
Notaris/PPAT atau telah mempresentasikan makalah pada
seminar nasional atau seminar intemasional balk diselenggarakan
di dalaln maupun di luar negeri;
4. Menyerahkan bukti asli dan menyerahkan fotokopi minimal 1
(satu) bukti dari pengelola jumal, bahwa telah mempublikasikan
(atau setidaknya accepte¢ pada jumal nasional terakreditasi
dengan peringkat Sinta 2 atau jurnal UB yang ditetapkan Rektor,
dengan menyebutkan volume, nomor, bulan, dan tahun
penerbitanjumal.
5. Transkrip nilai.
6. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).
7. tidak memiliki tunggakan biaya pendidikan yang dibuktikan
dengan stempel dan pengesahan lunas dari Bagian Keuangan.
8. Fotokopi surat terminal 0.ika pemah terminal).
9. Mengisi data pada SIUDA sebagai syarat antrian daftar wisuda.
-16-

Mahasiswa yang telah di yudisium wajib mengikuti wisuda sebagal


syarat untuk memperoleh ijazah. Jika tidak mengikuti wisuda dalam
waktu 1 tahun setelah tanggal yudisium, Universitas Brawijaya tidak
bertanggung].awab atas kehilangan dan kerusakan ijazah. Ijazah yang
telah diserahkan kepada Alumni Universitas Brawijaya tidak dapat
diterbitkan kembali ijazah baru jika hilang, rusak atau terbakar serta
salah cetak.
-17-

BAB VII
EVALUASI HASIL BELAJAR

A. METODE PENILAIAN
Dalam memberikan penilaian pada mahasiswa dapat digunakan
metode penilaian sebagai berikut:
1. Metode penilaian dapat melibatkan penilaian diri-sendiri /sez/-
clssessmeri€/,. penilaian oleh teman atau kolega dreer-assessment/
dan star pengajar dosen maupun asisten dosen /tutor assessment/.
Self assessment adalah metode penilaian mahasiswa tentang
bagalmana memantau dan mengevaluasi proses belajar mereka
sendiri. Peer assessment adalah metode penilaian mahasiswa
tentang bagaimana mahasiswa saling menerima umpan batik
mengenai pembelajarari masing-masing. Metode ini membangun
kepercayaan /trust/ dan saling menghormati /mufuaz respect/. Tutor
assessment adalah metode penilaian dari salah satu atau
kelompok pengajar (dosen atau asisten dosen) dalam memberikan
komentar dan umpan balik terhadap hasil kelja mahasiswa.
2. Teknik penilalan terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes
tertulis, tes lisan dan angket.
3. Penilalan sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi.
4. Penilalan penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan
keterampilan khusus dilakukan dengan memilih satu atau
kombinasi dari berbagi teknik dan instrumen penilaian.
5. Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik
dan instrumen penilaian yang digunakan.

a. PENILAIAN PRESTASI MAHASISWA


Penilalan prestasi mahasiswa dalam kegiatan akademik dilakukan
sebagaimana berikut;
1. Penilaian hasil ujian satu mata kuliah dilakukan masing-masing
dosen dengan menyerahkan nilai angka 0-100 (nol sampai dengan
seratus).
2. Nilal Akhir matakuliah adalah nilai yang diperoleh dari nilal Ujian
Tengah Semester dan nilal Ujian Akhir Semester.
3. Mahasiswa hanya dapat mengikuti UAS apabila telah mengikuti
sekurang- kurangnya 80°/o dari perkuliahan semester yang
bersangkutan serta memenuhi ketentuan lainnya. Bagi mahasiswa
dengan alpa >= 20°/o tidak berhak mengikuti UAS. Semua nilai
yang telah didapat untuk mata kuliah tersebut dinyatakan gugur
dan sks mata kuliah tersebut diperhitungkan IP semester.
4. Mahasiswa yang memenuhi syarat 80°/o dari perkuliahan, hasil
ujian berupa nilai akhir beserta komponen-komponennya (nilai
ujian tengah semester, nilai praktikum, nilai kuis dll) diumumkan
kepada mahasiswa.
5. Bagi mahasiswa yang telah menempuh minimum 20 sks dengan
IPK minimum 3,0 dengan nilai minimum seluruh mata kuliah C,
maka dapat mengajukan proposal tesis.
6. Dosen harus menyerahkan nilai dalam batas waktu yang
ditentukan oleh KPS. Apabila sampai batas waktu dimaksud nilai
belum diserahkan, KPS dapat mengambil alih nilai dengari
-18-

memberikan nilal 8 kepada mahasiswa peserta mata kuliah


tersebut.
7. Penghitungan nilai akhir adalah

Nilai Akhir = Nilai UTS + Njlai UAS


2

8.R entang penilaian adalah


HURUFMUTU ANGRAMUTU
NILAI AKHIR PREDIKAT
>80 -100 A 4 Sangat Baik
>75 ngo 8+ Antara Sangat Balk dan
3,5
Baik
>69 -75 8 3 Balk
>60 -69 C+ 2,5 Antara Balk dan Cukup
>55 ngo C 2 Cukup
>50 -55 D+ 1,5 Ga8al
>45 -50 D 1 Gagal
0045 E 0 Gagal

9. Nilai Tesis merupakan rerata dari komponen penilaian sesual


dengan bobot sks masing-masing tahap.
11. Nilai Ujian Proposal Penelitian dengan bobot 4 sks, merupakan
rerata dari jumlah nilai yang diberikan oleh penguji.
12. Nilai Ujian Akhir Tesis dengan bobot 8 sks, merupakan rerata dari
jumlah nilai yang diberikan oleh penguji tesis.
13. Rumus perhitungan Nilal Tesis adalah

Nilai Tesis =( Nilai Uiian Proposal x 4t + (Nilai Seminar Hasil Penelitian X 2` + (Nilai Uiian Akhir x 61
12

14. Perhitungan Indeks Prestasi Kumulatif mengikuti ketentuan


pedoman pendidikan Universitas Brawijaya.
F.
C. EVALUASI STUDI MAHASISWA
KPS MKn dibantu oleh Sekretariat MKn setiap tahun melakukan
evaluasi studi mahasiswa. Adapun ketentuan evaluasi studi
mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Evaluasi Studi mahasiswa merupakan status akademik bagi
mahasiswa yang;
a. tidak memenuhi persyaratan sebagai mahasiswa aktif; dan atau
b. tidak memenuhi persyaratan melanjutkan studi
2. Evaluasi Studi Mahasiswa dapat meloloskan mahasiswa dengan
persyaratan tertentu untuk perbaikan studi atau memberikan
status gagal studi/Drop Out.
3. Gagal Studi/Dropout merupakan status mahasiswa yang tidak
memenuhi persyaratan evaluasi keberhasilan studi, tidak terdaftar
karena tidak melakukan registrasi lebih dari 2 (dua) semester
-19-

kumulatif/berturut-turut, dan melanggar Peraturan dan Etika di


Lingkungan UniversitasBrawijaya. Mahasiswa gagal studi
diusulkan oleh pimpinan Fakultas/Program kepada Rektor untuk
selanjutnya diterbitkan Surat Keputusan Rektor terkait Gagal
Studi.
4. Mahasiswa dinyatakan tidak memenuhi evaluasi keberhasilan
studi jika;
a. IPK < 3,0 pada setiap semester (sesuai dengan KRS dan KHS
mahasiswa) , atau
b. Tidak lulus ujian proposal tesis, atau
c. Tidak lulus ujian tesis, atau
d. Masa studinya habis dan belum dapat menyelesaikan beban
studi sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Di semester 1 mahasiswa akan diberikan peringatan jika IPK di
bawah 3,0. Mahasiswa yang pada akhir semester kedua belum
dapat mencapai IPK 3,0, maka mahasiswa yang bersangkutan
dinyatakan gagal dan tidak diperkenankan melanjutkan studinya.
6. Mata kuliah yang memperoleh nilai di bawah A dapat diulang pada
semester selanjutnya.
7. Mahasiswa dapat mengajukan pengunduran diri. Berikut prosedur
pengunduran diri:
a. ditujukan kepada Rektor dan dilakukan secara online melalui
SIAM, dengan mengunggah surat permohonan dengan
diketahui orangtua/wali.
b. Validasi permohonan oleh fal{ultas/program. Hasil validasi
tersebut diunggah mahasiswa melalui SIAM.
c. Surat keterangan mengundurkan diri oleh Rektor asli dapat
diambil 1angsung oleh yang bersangkutan di Universitas
dengan menyerahkan KTM asli.
d. Pengunduran diri tidak bisa dibatalkan.

D. PREDIKAT KELULUSAN
Mahasiswa yang dinyatakan lulus menerima predikat kelulusan yang
ditetapkan oleh Panitia Ujian Akhir Tesis dan disahkan oleh Dekan
yang diumumkan pada saat yudisium. Adapun Predikat kelulusan
terdiri dari:
1. Lulus dengan predikat Dengan Pujian /Cumzoutc!e/, dengan
persyaratan:
a. IPK mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan (penunjang
tesis) >3,75;
b. IPK Tesis >3,75;
c. Mempublikasikan hasil penelitian tesisnya setidaknya dalam 1
(satu) judul artikel pada publikasi ilmiah dalam bentuk jumal
nasional terakreditasi dengan peringkat Sinta 2 atau jumal
yang ditetapkan oleh Rektor UB
2. Lulus dengan predikat Sangat Memuaskan, dengan persyaratan:
a. Tidak memenuhi syarat lainnya pada angka ( 1a-c) ;
b. IPK > 3,5 (keseluruhan untuk perkuliahan dan tesis).
3. Lulus dengan predikat Memuaskan, dengan persyaratan mencapai
IPK 3,0 < IPK < 3,5
-20-

BAB VIII
SANKSI AKADEMIK

A. PELANGGARAN AKADEMIK
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya diberikan
sanksi berdasarkan pelanggaran akademik, kode etik dan etika
akademis. Sanksi ini tidak menghilangkan proses hukum yang
adalah sanksi ringan berupa teguran, hingga sanksi terberat yaitu
dikeluarkan sebagai Mahasiswa Fakultas Hukum Brawijaya. Kode
etik dan etika akademik selanjutnya diatur dalam Peraturan Senat
Universitas (terlampir) dan Peraturan Dekan.
Pelanggaran akademis yang berlaku untuk mahasiswa
sebagaimana berikut;
1. Mahasiswa yang mengikuti pembelajaran kurang dari 80°/o dari
total tatap muka( 14 kali), tidak diperbolehkan menrikuti Ujian
Akhir Semester (UAS) karena kealpaan mahasiswa yang
bersrmrfutan.
2. Mahasiswa yang membatalkan suatu mata kuliah di luar waktu
yang telah ditentukan diberi nilai E untuk matakuliah tersebut.
3. Mahasiswa yang melakuhan kecurangan administrasi
(memalsukan dokumen,data dan tanda tangan) maupun
kecurangan akademik dalam ujian, dikenakan sanksi berupa
pembatalan seluruh rencana studi semester yang bersangkutan.
4. Mahasiswa yang mengeljakan ujian mahasiswa lain dan/atau
mahasiswa yang ujiannya dikerjakan orang lain dan
menggantikan atau digantikan kuliah oleh orang lain pada
perkuliahan akan dikenai sanksi pembatalan ujian semua mata
kuliah dalam semester yang bersangkutan.
5. Mahasiswa yang melakuhan perubahan KRS secara tidak sah
akan dikenai sanksi pembatalan KRS untuk semua matakuliah
dalam semester yang bersangkutan.
6. Mahasiswa yang melakukan tindakan kekerasan dan
perkelahian, dikenakan sanksi berupa pembatalan seluruh
matakuliah yang diambil pada semester tersebut,dan sanksi
lain sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
7. Mahasiswa yang melakukan perubahan nilai secara tidak sah
akan dikenai sanksi skorsing minimal 2 (dua) semester dan tidak
diperhitungkan sebagal terminal.
8. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran
tersebut apabila disertai ancaman kekerasan atau pemberian
sesuatu, atau janji atau tipu mushihat akan dikenai sanksi
dikeluarkan dari Universitas Brawijaya.
9. Mahasiswa yang diketahui melakukan plaSarism dalam
pembuatan Tugas Akhir, maka Tugas Akhir dan nilai ujian Tugas
Akhimya dibatalkan.

8. ETIKA AKADEMIK MAIIASISWA ADALAH:


1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesual agama dan
kepercayaan yang dianut;
2. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan semi;
3. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
4. Menjaga kewibawaan dan nana baik Universitas;
-21-

5. Secara aktif ikut memelihara sarana dan prasarana Universitas


serta menjaga kebersihan, ketertiban dan keamanan kampus;
6. Menjaga integritas pribadi sebagai warga Universitas;
7. Mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di Fakultas dan
Universitas;
8. Beapenampilan sopan dan rapi (tidak memakal sandal, kaos
oblong, dan pakaian ketat dan terbuka) ;
9. Beaperilaku ramah, menjaga sopan santun terhadap orang lain,
dan menjaga pergaulan dengan lawan jenis sesuai dengan norma
a8ama;
10. Tidak merokok di sembarang ruangan kecuali pada tempat yang
telah disediakan;
11. Menghormati orang lain tanpa membedakan suku, agama, ras dan
status sosial;
12. Taat kepada norma hukum dan norma lainnya yang hidup di
tengah masyarakat;
13. Menghargai pendapat orang lain;
14. Bertanggungjawab dalam perbuatannya; dan
15. Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat dan/atau
bertentangan dengan norma hukum atau norma lainnya yang
hidup di tengah masyarakat;

1. Etika dalam ruang kuliah


Standar perilaku dalam ruang kuliah dan/atau laboratorium
yaitu:
a. Hadir tepat waktu, atau sebelum dosen memasuki ruangan
perkuliahan atau laboratorium;
b. Berpakaian rapi, bersih dan sopan dalam arti tidak
menyimpang dari azas-azas kepatutan;
c. Menghormati mahasiswa lain dengan tidak melakukan
perbuatan yang dapat mengganggu perkuliahan, misalnya
menggunakan handphone atau alat telekronik lainnya pada
saat perkuliahan berlangsung, posisi duduk yang
mengganggu mahasiswa lain, dan kegiatan lain yang
mengganggu ketenangan mahasiswa lain;
d. Tidak merokok di ruangan kuliah, 1aboratorium atau ruang
lain yang tidak pantas atau dilarang untuk melakukan
tindakan tersebut;
e. Santun dalaln mengeluarkan pendapat atau membantah
pendapat;
f. Tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas atau
menyakiti perasaan orang lain ;
9. Jujur, tidak menandatangani absensi kehadiran mahasiswa
lain yang diketahuinya tidak hadir dalam perkuliahan;
h. Menjaga inventaris ruang kuliah atau laboratorium;
Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan bahaya
selama di laboratorium tanpa bimbingan dosen atau petugas
laboratorium; dan
J. Tidak mengotori ruangan dan inventaris Universitas seperti
membuang sampah sembarangan, mencoret meja, kursi dan
dinding ruangan.
-22-

2. Etika dalam pengeH.aan tugas, 1aporan penelitian, skripsi, tesis,


disertasi
Etika mahasiswa dalam pengeq.aan tugas, laporan penelitian
skripsi, tesis, disertasi adalah sebagal berikut :
a. Menyerahkan tugas/laporan tepat waktu;
b. Jujur dalam arti tidak melakukan plagiat atau
mempergunakan tugas/1aporan mahasiswa lain ;
c. Berupaya mempengaruhi dosen agar yang bersangkutan
tidak menyerahkan tugas/ laporan dengan janji imbalan baik
dalam bentuk dan mama apapun;
d. Mematuhi etika ilmiah dalam penulisan
skripsi/tesis/disertasi, misalnya mematuhi ketentuan dan
tata cara penulisan, mengikuti bimbingan, tidak menjiplal::
karya orang lain (plagiat); dan
e. Tidak menjanj.ikan atau memberikan sejumlah uang atau
fasilitas lalnnya kepada dosen atau pihak lalnnya dengan
tujuan untuk mempengaruhi proses bimbingan
tugas/1aporan, skripsi/ tesis/ disertasi.
3. Etika dalam mengikuti ujian
Etika mahasiswa dalam mengikuti ujian adalah sebagai berikut:
a. Mematuhi tata tertib ujian yang ditetapkan
Universitas/Fakultas;
b. Jujur dan beritikad balk, tidak melihat buku atau sumber lain
yang tidak dibenarkan, kecuali untuk ujian yang secara tegas
membenarkari hal demikian;
c. Tidak menggangu mahasiswa lain yang sedang mengikuti
ujian;
d. Tidak mencoret inventaris Universitas seperti meja, kursi,
dinding dengan itikad yang tidak baik untuk keperluan
memudahkan menjawab soal ujian;
e. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau
fasilitas lainnya kepada dosen atau pihak lalnnya dengan
tujuan untuk mempengaruhi proses dan hasil u].ian; dan
f. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak
menggunakan pengaruh orang lain untuk tujuan
mempengaruhi proses dan hasil ujian.
4. Etika hubungan dengan dosen
Dalam hubungan antara mahasiswa dengan dosen, berlaku etika
mahasiswa sebagai berikut:
a. Menghormati semua dosen tanpa membedakan suku, agama,
ras, dan tidak didasari atas perasaan suka atau tidak suka;
b. Bersikap sopan santun terhadap semua dosen dalam
interaksi baik di dalam lingkungan maupun di luar
lingkungan Universitas;
c. Menjaga mama baik dosen dan keluarganya;
d. Tidak menyebarluaskan informasi yang tidak baik dan belum
tentu benar mengenai seorang dosen kepada dosen atau
pihak lainnya, kecuali terhadap pelanggaran hukum dan etik
yang diwajibkan berdasarkan ketentuan hukum dan
peraturan di lingkungan Universitas;
e. Santun dalam mengemukakan pendapat atau
mengungkapkan ketidak sepahaman pendapat tentang
keilmuan yang disertai dengan argumentasi yang rasional;
f. Jujur terhadap dosen dalam segala aspek;
-23-

9. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau


fasilitas lainnya kepada dosen atau pihak lainnya dengan
tujuan untuk mempengaruhi penilaian dosen;
h. Percaya pada kemampuan sendiri, dalam arti tidak
menggunakan pengaruh orang lain untuk tujuan
mempengaruhi penilaian dosen;
i. Tidak mengeluarkan ancaman baik secara langsung maupun
dengan menggunakan orang lain terhadap dosen;
j. Beker].asama dengan dosen dalam mencapai tujuan
pembelajaran, termasuk menyiapkan diri sebelum
berinteraksi dengan dosen diruang perkuliahan;
k. Memelihara sopan santun pada saat mengajukan keberatan
atas sikap dosen terhadap pimpinannya disertai dengan bukti
yang cukup;
1. Menghindari sikap membenci dosen atau sikap tidak terpuji
lainnya disebabkan nilai yang diberikan oleh dosen;
in. Mematuhi perintah dan petunjuk dosen sepanjang perintah
dan petunjuk tersebut tidak bertentangan dengan norma
hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah masyarakat;
dan
n. Berani mempertanggungjawabkan semua tindakannya terkalt
interaksi dengan dosen.
5. Etika hubungan dengan sesama mahasiswa
Dalam hubungan antara sesama mahasiswa berlaku etika
mahasiswa sebagai berikut:
a. Menghormati semua mahasiswa tanpa membedakan suku,
agama, ras, status sosial dan tidak didasari atas perasaan
suka atau tidak suka;
b. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua
mahasiswa dalam interaksi baik di dalam lingkungan
maupun di luar lingkungari Universitas;
c. Bekelja sama dengan mahasiswa lain dalam menuntut ilmu
pengetahuan;
d. Memiliki solidaritas yang kuat dan saling membantu untuk
tujuan yang balk dan tidak bertentangan dengan norma
hukum atau norma lainnya yang hidup di dalam masyarakat;
e. Berlaku adil terhadap sesama rekan mahasiswa;
f. Men8hindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan
mahasiswa lain.
9. Tidak melakukan ancaman atau tindakan kekerasan
terhadap sesama mahasiswa baik di dalam lingkungan
maupun di luar lingkungan Universitas;
h. Saling menasehati untuk tujuan kebalkan;
i. Suka membantu mahasiswa lain yang kurang mampu dalam
pelajaran maupun kurang mampu secara ekonomi;
j. Bersama-sama menjaga mama baik Universitas dan tidak
melakukan tindakan tidak terpuji yang merusak citra baik
Universitas;
k. Menghormati perbedaan pendapat atau pandangan dengan
mahasiswa lain;
I. Tidak menggangu ketenangan mahasiswa lain yang sedang
mengikuti proses pembelajaran; dan
in. Tidak mengajak atau mempengaruhi mahasiswa lain untuk
melakukan tindakan tidak terpuji yang bertentangan dengan
-24-

norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah


masyarakat.
6. Etika hubungan dengan tenaga administrasi
Etika dalam hubungan antara mahasiswa dan tenaga
administrasi:
a. Menghormati semua tenaga administrasi tanpa membedakan
suku, agama, ras, status sosial dan tidak didasari atas
perasaan suka atau tidak suka;
b. Bersikap ramah dan sopan santun terhadap semua tenaga
administrasi dalam interaksi baik di dalam lingkungan
maupun di luar lingkungan Universitas;
c. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau
fasilitas lainnya kepada tenaga administrasi untuk
mendapatkan perlakuan istimewa atau untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan hukum dan peraturan di
lingkungan Universitas;
d. Tidak mengeluarkan ancaman balk secara langsung maupun
dengan menggunakan orang lain terhadap tenaga administrasi;
dan
e. Tidak mengajak atau mempengaruhi tenaga administrasi
untuk melakukan tindakan tidak terpuji yang bertentangan
dengan norma hukum dan norma lainnya yang hidup di tengah
masyarakat.
7. Etika hubungan dengan masyarakat
Etika mahasiswa dalam hubungan antara mahasiswa dan
masyarakat meliputi:
a. Melakukan perbuatan yang meninggikan citra baik Universitas
di tengah masyarakat;
b. Suka menolong masyarakat sesuai ilmu pengetahuan yang
dimiliki;
c. Menghindari perbuatan yang melanggar norma-norma yang
hidup di tengah masyarakat, balk norma hukum, norma
agama, norma kesopanan, dan norma kepatutan;
d. Mengajak masyarakat berbuat yang baik dan tidak mengajak
pada perbuatan tidak terpuji; dan
e. Memberikan contoh prilaku yang baik di tengah masyarakat.
8. Etika dibidang keolahragaan
Etika mahasiswa dalam bidang keolahragaan adalah sebagai
berikut:
a. Menjunjung tinggi kejujuran dan sportifitas dalam setiap
kegiatan keolahragan;
b. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam
setiap kegiatan keolahragaan;
c. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat
anarkhis, merusakdan mengganggu ketertiban;
d. Bekeljasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara
yang terpuji.
e. Menjaga nana baik dan citra Universitas serta menghindarkan
diri dari perbuatan yang dapat merusak mama baik dan citra
baik Universitas;
f. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum
dalam kegiatan keolahragaan seperti mengkonsumsi obat-
obatan terlarang dan tindakan melawan hukum lainnya;
-25-

9. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau


fasilitas lainnya kepada pihakpihak pengambil Peraturan
dalam setiap kegiatan keolahragaan;
h. Menghindari dari perbuatan yang bertujuan dengan sengaja
merugikan atau mencelakai oranglain; dan
i. Mematuhi aturan-aturan yang diwajibkan dalam bidang
keolahragaan.
9. Etika dalaln kegiatan semi
Etika mahasisawa dalam kegiatan semi meliputi:
a. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan semi;
b. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
c. Menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam setiap kegiatan semi;
d. Tidak melakukan plagiat (menjiplak secara melawan hukum)
hasil karya semi orang lain;
e. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat
anarkis, merusak dan mengganggu ketertiban;
f. Bekeljasama dalam menghasilkan prestasi dan karya semi yang
baik dengan cara-cara yang terpuji dan tidak bertentangan
dengan norma agama;
9. Menjaga nana balk dan citra Universitas serta menghindarkan
diri dari perbuatan yang dapat merusak mama balk dan citra
balk Universitas;
h. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum
dan norma-norma lain yang hidup di tengah masyarakat;
i. Tidak menjanjikan atau memberikan sejumlah uang atau
fasilitas lainnya kepada pihak- pihak pengambil Peraturan
dalam setiap kegiatan kesenian ;
j. Bertanggungjawab terhadap karya semi yang dihasilkan;
k. Menghormati hasil karya orang lain; dan
I. Tidak melakukan tindakan yang dapat merendahkan harkat
dan martabat diri dan orang lain.
10. Etika dalam kegiatan keagamaan
Etika mahasiswa dalam Kegiatan Keagamaan meliputi:
a. Menghormati agama orang lain;
b. Menghindari perbuatan yang dapat menghina agama dan
kepercayaan orang lain;
c. Menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat
anarkhis, merusak dan mengganggu ketertiban;
d. Berupaya semaksimal mungkin untuk taat dan patuh terhadap
nilai-nilai ajaran agama yang dianut;
e. Menjaga mama baik dan citra Universitas serta menghindarkan
diri dari perbuatan yang dapat merusak nana baik dan citra
baik Universitas dalam kegiatan-kegiatan keagamaan;
f. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum
dan norma-norma lain yang hidup di tengah masyarakat,
terutama yang terkait dengan masalah keagamaan;
9. Tidak melakukan tindakan yang memaksakan agama yang
dianut kepada orang lain;
h. Tidak mengganggu atau menghalang-halangi kesempatan
beribadah bagi orang lain sesuai ajaran agama yang dianut;
i. Berlaku adil terhadap semua orang tanpa membeda-bedakan
agama yang dianut; dan
j. Mematuhi aturan-aturan Universitas dalam kegiatan
keagamaan.
-26-

1 1 . Etika dalam kegiatan minat dan penalaran


Etika mahasiswa dalam melakukan kegiatan minat dan penalaran
meliputi:
a. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan semi;
b. Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran;
c. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
d. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam
setiap kegiatan;
e. Bekeljasama dalam memperoleh prestasi dengan cara-cara
yang teapuji;
f. Menjaga mama baik dan citra Universitas serta menghindarkan
diri dari perbuatan yang dapat merusak nana balk dan citra
balk Universitas;
9. Mengindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat
anarkhis, merusak dan mengganggu ketertiban;
h. Menghargai pendapat dan pemikiran orang lain;
i. Suka menyebarkan ilmu pengetahuan dan kebenaran; dan
j. Tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum
dan norma-norma lain yang hidup di tengah masyarakat.
12. Etika dalam kegiatan pengembangan keorganisasian
Etika mahasiswa dalam kegiatan pengembangan keorganisasian
meliputi:
a. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, sastra dan semi;
b. Menjunjung tinggi nilal-nilai kejujuran;
c. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional;
d. Menjaga sopan santun dalam tutur kata dan perbuatan dalam
setiap kegiatan;
e. Mengutamakan kearifan dan kebijaksanaan dalam bertindak;
f. Menghargai perbedaan pendapat dan menyikapinya dengan
arif dan bijaksana;
9. Bertanggungjawab terhadap semua Peraturan dan tindakan;
h. Peka terhadap masalah-masalah kemasyarakatan dan suka
memberikan kontribusi dengan cara-cara yang baik;
i. Menjaga mama baik dan citra Universitas serta menghindarkan
diri dari perbuatan yang dapat merusak mama balk dan citra
balk Universitas;
j. Mengindarkan diri dari tindakan-tindakan yang bersifat
anarkhis, merusak dan mengganggu ketertiban; dan
k. Taat terhadap hukum, peraturan di lingkungan Universitas
dan norma-norma lainnya hidup di tengah masyarakat.
13. Etika dalam menyampaikan pendapat di luar proses pembelajaran
Etika mahasiswa dalam menyampaikan pendapat di luar proses
pembelajaran meliputi:
a. Tertib, dalam arti tidak dilakukan dengan tindakan-tindakan
anarkis;
b. Menjaga kesantunan dengan tidak mengucapkan kata-kata
yang merendahkan martabat seseorang;
c. Tidak merusak barang-barang kepentingan pembelajaran atau
kepentingan umum lalnnya yang terdapat di lingkungan
Universitas maupun di luar lingkungan Universitas;
d. Mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
terutama untuk penyampaian pendapat di luar lingkungan
Universitas;
-27-

e. Mempersiapkan argumentasi yang rasional yang


mencerminkan citra diri seorang individu yang berpendidikan;
f. Didasarkan pada tujuan dan untuk kepentingan kebenaran;
9. Menjaga mama baik dari citra Universitas;
h. Menghindari kepentingan lain di luar kepentingan kebenaran;
i. Tidak melakukan paksaan atau ancaman kepada pihak lain
selama melakukan penyampaian pendapat;
j. Tidak menimbulkan gangguan secara signifikan terhadap
proses pembelajaran; dan
k. Berani bertanggungjawab terhadap kebenaran fakta dan
pendapat yang disampaikan.

DEKAN F`AKULTAS HUKUM


UNIVERSITAS BRAWIJAYA,

ttd.

MUCHAMMAD ALI SAFA'AT


LAMPIRAN 11
PERATURAN DEKAN FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
NOMOR 13 TAHUN 2020
TENTANG PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN PROGRAM STUDI
MAGISTER KENOTARIATAN

PEDOMAN PENULISAN
PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

BABI
PENDAHULUAN

A. PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM PADA PROGRAM STUDI


MAGISTER KBNOTARIATAN
PS MKn (Prograln Studi Magister Kenotariatan) merupakan unsur
pelaksana pada Fakultas Hukum Universitas Brawijaya yang
membantu Dekan dalam melaksanakan pendidikan akademik yang
menyelenggarakan program magister kenotariatan. PS MKn FH UB
diarahkan untuk mendidik dan membentuk lulusan yang mampu
berpikir secara teoritik sekaligus menjadi praktisi yang unggul.
Mahasiswa yang menempuh jenjang pendidikan PS MKn dituntut
untuk dapat meningkatkan kemampuan keilmuan melalui penulisan
karya ilmiah hukum dan menguasai praktik kenotariatan maupun
keppATan. Penulisan karya ilmiah hukum merupakan kegiatan
akademik yang menggunakan penalaran sesuai dengan metode
disiplin ilmu hukum.
Tujuan pendidikan PS MKn Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
adalah untuk menghasilkan Magister Kenotariatan yang:
1. Mampu menguasal dan mengembangkan keilmuan di bidang
kenotariatan dan keppATan.
2. Menguasai dasar-dasar ilmu hukum, terutama asas-asas, norma,
dan teori serta metode penelitian hukum sehingga memenuhi
kualifikasi dan mampu untuk melanjutkan studi ke jenjang
pendidikan program doktor.
3. Menguasai keterampilan di bidang hukum kenotariatan dan
keppATan
4. Meningkatkan pengabdian pada masyarakat untuk memecahkan
berbagai masalah hukum dalam masyarakat.
Kemampuan mahasiswa PS MKn FH UB dalam menulis karya
ilmiah merupakan salah satu indikator dalam mewujudkan tujuan di
atas. 01eh karena itu, Fakultas Hukum terus mengusahakan,
memfasilitasi, serta meningkatkan kualitas penyelenggaraan
penelitian dan penulisan karya ilmiah di bidang ilmu hukum
kenotariatan/keppATan.
PS MKn menggabungkan antara kemampuan secara teoritis
dengan materi muatan teoritikal, dan kemampuan praktik dengan
memasukkan materi muatan praktik kenotariatan dan keppATan.
Ilmu hu kum meru pakan pengkaj ian terhadap norma
(rLormurissenschafo hukum. Sementara itu perilaku yang dipedomani
oleh norma hukum merupakan suatu kenyataan
(fotsczchenndsse7zschaj3. Penulisan karya ilmiah dapat dilakukan balk
-2-

melalui penelitian hukum (Zegaz reseanc7!) maupun socfo-Zegczz


resecITch.

8. JENIS DAN METODE PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM


Karya ilmiah hukum mempunyai ragam jenis dan metode dalam
penulisannya. Karakteristik masing-masing jenis dan metode
ditentukan oleh masalah dan atau isu hukum yang dikemukakan.
Peraturan ini disusun untuk memberikan pemahaman dan pedoman
bagi mahasiswa PS MKn dalam menerapkan metode penulisan sesuai
dengan jenis karya ilmiahnya.
Persyaratan utama penyelesaian PS MKn adalah penyusunan
tesis yang dihasilkan dari penelitian dan artikel jumal intemasional
bereputasi. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut
kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh
informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman
dan/atau pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi
(UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi). Penelitian tesis
harus memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa
mengenai metode penelitian dalam disiplin ilmu hukum
(kenotariatan).
Penulisan karya ilmiah hukum pada PS MKn antara lain meliputi
Karya Ilmiah untuk memenuhi Tugas Perkuliahan dan Tugas Akhir.
Karya Ilmiah Tugas Perkuliahan, terdiri atas: 1) Paper; 2) Makalah; 3)
Review Artikel Jumal lntemasional; 4) Review Buku dan 5)
Penyusunan Akta. Sedangkan Karya Ilmiah Tugas Akhir terdiri atas:
1) tesis; dan 2) Penyusunan artikel pada Jumal Intemasional
Bereputasi.

C. F`UNGSI KETENTUAN PENULISAN KARYA ILMIAH HUKUM


Tesis sebagai salah satu karya ilmiah hukum berfungsi untuk
memberikan sumbangan bermakna (sz.g"ifecint confrl.hart.on) terhadap
pengembangan khasanah ilmu. Penelitian tesis merupakan karya
yang melatih mahasiswa menjadi peneliti-peneliti cakap dan
berkonstribusi untuk pengembangan khasanah ilmu hukum,
khususnya kenotariatan. Salah satu tujuan penelitian dan
pembimbingan bagi mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan
adalah memasukkan (1ndzJchon) mahasiswa ke dalam budaya
penelitian mandiri (I.ndependerifl dan peka terhadap fenomena sosial
dalam masyarakat.
Peraturan ini berfungsi untuk memberikan panduan bagi
mahasiswa PS MKn dalam menulis karya ilmiah hukum termasuk
tesis. Mahasiswa program magister diharapkan mampu
mengembangkan ilmu hukum atau praktik profesionalnya melalui
riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji, memecahkan
permasalahan hukum melalui pendekatan inter atau multidisipliner,
dan mampu mengelola riset serta pengembangan yang bermanfaat
bagi masyarakat dan keilmuan hukum, serta mampu mendapat
pengakuan nasional maupun intemasional. PS MKn memiliki
persyaratan yaitu menyelesaikan sejumlah SKS (satuan kredit
semester) , melakukan penelitian dan penulisan tesis, penulisan artikel
pada jumal intemasional bereputasi maupun zuorfei.ng pqper pada
prosiding terindeks pada indeksasi intemasional bereputasi yang
ditetapkan oleh rektor UB dan diakhiri dengan ujian akhir tesis.
-3-

BAB 11

KERANGKA DAN TATA CARA PENULISAN TUGAS PERKULIAHAN

A. PENULISAN PAPER
Paper adalah tulisan yang memuat pembahasan topik tertentu dengan
dukungan data dan argumen yang valid, obyektif, kuat. Paper forkus
pada pembahasan-pembahasan dari topik/masalah hukum yang
berisi analisis dan argumentasi penulis. Kerangka paper terdiri atas:
1. Bagian Sampul terdiri dari:
a. judul
b. keperluan atau maksud ditulisnya, dapat berupa, misalnya ttntrfe
mernertuhi tugas suatu mata kulinh gang di,bina oleh dosen X,
disusun oleh, mama, nomor induk mahasiswa
c. mama penulis, dan
d. tempat serta waktu penulisan, dapat berisi nama lembaga
(universitas, fakultas) , mama kota, dan tahun.
2. Bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Berisi tentang deskripsi terkait permasalahan dan tujuan dari
pembuatan paper, atau latar belakang yang mendasari penulis
memilih topik permasalahan yang diikuti dengan rumusan
masalah yang menjadi topik permasalahan. Dapat dibuat dalam
bentuk kalimat pemyataan toriobzem sfatemenf) maupun kalimat
pettarl:yaan toroblem question) .
b. Pembahasan
Berisi uraian tentang jawaban dari permasalahan yang
dirumuskan berikut argumentasi hukum yang mendasari
I.awaban.
c. Kesimpulan
Berisi kesimpulan dari uraian dalam pembahasan
3. Bagian akhir terdiri dari:
Daftar Pustaka yaitu referensi dari pembahasan topik dan argumen
yang ada dalam paper tersebut. Daftar pustaka diutamakan berasal
dari sitasi primer yaitu jumal ilmiah.

a. PENULISAN MAKALAII
Makalah Hukum adalah karya tulis yang memuat pemihiran tentang
suatu masalah hukum atau topik hukum tertentu yang ditulis secara
sistematik dengan disertai analisis yang logis dan obyektif. Makalah
ditulis untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah
tertentu yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri
untuk disajikan dalam forum ilmiah.
1 . Bagian Awal
1) Halaman Sampul
Hal-hal yang harus ada pada bagian sampul terdiri dari:
1) Judul makalah.
2) Keperluan atau maksud ditulisnya makalah, dapat berupa,
rnisalnya urvfuk memenuhi tugas suafu mata kulinh garLg dibina
o!eh cZosen x, disusun oleh, mama, nomor induk mahasiswa.
3) Nana penulis makalah dan
4) Tempat serta waktu penulisan makalah.. Tempat dan waktu
yang dimaksud dapat berisi nana lembaga (universitas,
fakultas) , mama kota, dan tahun.
-4-

2) Daftar Isi
Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang
garis besar isi makalah. Melalui daftar isi, pembaca akan dapat
dengan mudah menemukan bagian-bagian yang membangun
makalah. Selain itu, melalui daftar isi akan dapat diketahui
sistematika penulisan makalah yang digunakan.
Penulisan daftar isi dilakukan dengan ketentuan:
a) judul bagian makalah ditulis dengan menggunakan huruf kecil
(kecuali awal kata selain kata tugas ditulis dengan huruf besar)
b) penulisan judul bagian dan judul subbagian dilengkapi dengan
nomor halaman tempat pemuatannya dalam makalah.
c) Penulisan daftar isi dilakukan dengan menggunakan spasi
tunggal dengan jarak antar bagian 2 spasi.
3) Daftar Tabel dan Gambar 0.ika ada)
Penulisan daftar tabel dan gambar juga dimaksudkan untuk
memudahkan pembaca menemukan tabel atau gambar yang
terdapat dalam makalah. Penulisan daftar tabel dan gambar
dilakukan dengan cara seperti berikut. Identitas tabel dan gambar
lyang berupa nomor dan mama) dituliskan secara lengkap. Jika tabel
dan gambar lebih dari satu buah, sebaikhya penulisan daftar tabel
dan gambar dilakukan secara terpisah; tetapi jika dalam makalah
hanya terdapat sebuah tabel atau gambar, sebaiknya daftar tabel
atau gambar disatukan dengan daftar isi makalah.
Contoh:
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I . Jaringan Kejaliatan Terhadap Kemanusiaan . . . . . . . . . . . 7Gambar2.JeniskejahatanTerhadapKemanusiaan..........8

2. Bagian Isi
1) Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang
penulisan makalah, masalah atau topik bahasan beserta
batasannya, dan tujuan penulisan makalah. Penulisan bagian
pendahuluan dapat dilakukan dengan dua cara berikut.
1) Setiap unsur dari bagian pendahuluan ditonjolkan dan
disajikan sebagai sub bagian. Jika penulisan makalah
dilakukan dengari menggunakan angka, maka dapat
dirumuskan ].udul sub bagian seperti berikut:
1. Pendahuluan
1 . 1. Latar Belakang
1.2. Masalah atau Topik Bahasan
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
2) Semua unsur yang terdapat dalam bagian pendahuluan tidak
dituliskan sebagai subbagian, sehingga tidak dijumpai
adanya sub-sub bagian dalam bagian pendahuluan. Untuk
menandal pergantian unsur (misalnya, untuk membedakan
antara paparan yang berisi latar belakang dengan masalah)
cukup dilakukan dengan pergantian paragraf.

2) Latar Belakang Penulisan


Butir-butir yang seharusnya ada dalam latar belakang penulisan
makalah adalah hal-hal yang melandasi perlunya ditulis
-5-

makalah. Hal-hal yang dimaksud dapat berupa paparan teoretis


ataupun paparan yang bersifat praktis, tetapi bukan alasan yang
bersifat pribadi. Yang pokok, bagian ini harus dapat
mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas
dalam makalah dan menunju]ckan bahwa masalah atau topik
tersebut memang perlu dibahas. Penulisan bagian latar belakang
dapat dilakukan, dengan berbagai cara, di antaranya:
1) Dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama
(pengetahuan umum), atau teori yang relevan dengan
masalah atau topik yang akan ditulis, selanjutnya diikuti
dengan paparan yang menunjukkan bahwa tidak selamanya
hal tersebut dapat teljadi;
2) Dimulai dengan suatu pertanyaan retoris yang diperkirakan
dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang
akan dibahas dalam makalah;
3) Dimulai dengan sebuah kutipan dari orang terkenal,
ungkapan atau slogan, selanjutnya dihubun8kan atau
ditunjukkan relevansinya dengan masalah atau topik yang
akan dibahas dalam makalah.
3) Rumusan Masalah
Setelah bagian latar belakang dipaparkan, selanjutnya
diutarakan rumusan masalah atau topik bahasan beserta
batasannya. Masalah atau topik bahasan yang dimaksud adalah
apa yang akan dibahas dalam makalah. Masalah atau topik
bahasan tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan
pemecahan, tetapi juga mencakup persoalan yang memerlukan
penjelasan lebih lanjut. Masalah dalam penulisan makalah
seringkali disinonimkan dengan topik (meskipun kedua istilah ini
tidak selalu memiliki pengertian yang sama). Masalah atau topik,
bahasan sebenamya merupakan hal yang pertama kali harus
ditetapkan dalam penulisari makalah. Artinya, kegiatan
penulisan makalah diawali dengan penentuan masalah atau
topik makalah, yang selanjutnya diikuti dengan penyusunan
garis besar isi makalah (kerangka makalah) , pengumpulan bahan
penulisan makalah, dan penulisan drtz/I makalah serta revisi
c!rofi makalah.
Topik dapat ditentukan oleh orang lain atau ditentukan sendiri.
Lazimnya, topik makalah yang telah ditentukan bersifat sangat
umum, sehingga perlu dilakukan spesifikasi atau pembatasan
topik. Pembatasan topik makalah seringkali didasarkan pada
pertimbangan aktualitas,relevansi dengan bidang kenotariatan
dengan mempertimbangkan kemampuan dan kesempatan. Jika
topik makalah ditentukan sendiri oleh penulis makalah , terdapat
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
1) Topik yang dipilih haruslah ada manfaatnya, balk dari segi
praktis ataupun dari segi teoritis, dan layak untuk dibahas.
2) Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan
minat penulis. Dipilihnya topik yang menarik akan sangat
membantu dalam proses penulisan makalah. Jika seseorang
menulis makalah dengan topik yang tidak menarik, maka
usaha yang dilakukan biasanya ala kadamya dan kurang
dilakukan secara serius.
3) Topik yang dipilih haruslah difahami, dalam arti tidak terlalu
asing atau terlalu baru bagi penulis.
-6-

4) Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut


memungkinkan untuk diperoleh. Setelah topik dipilih,
selanjutnya perlu dilakukan spesifikasi topik (pembatasan
topik) agar tidak terlalu luas. Jika topik yang diangkat terlalu
luas, maka pembahasan topik tidak dapat dilakukan secara
mendalam dan tuntas.
Pembatasan topik makalah dapat dilakukan dengan cara seperti
berikut.
1) Letakkan topik pada posisi sentral dan ajukan pertanyaan
apakah topik masih dapat dirinci.
2) Buat rincian-rincian topik itu dan pilih salah satu rincian
topik tersebut untuk topik makalah.
3) Ajukan pertanyaan apakah rincian topik yang telah dipilih
dapat dirinci lagi.
Topik sering disamakan dengan judul, tetapi pada dasamya topik
tidak sama dengan judul. Topik merupakan masalah pokok yang
dibicarakan atau dibahas dalam makalah, sedangkan judul
menggambarkan esensi yang dirumuskan dalam suatu
pemyataan / pertanyaan dari makalah yang ditulis.
Dalam membuat judul makalah beberapa hal berikut perlu
dipertimbangkan.
1) Judul harus mencerminkan isi makalah atau mencerminkan
topik yang diangkat dalam makalah.
2) Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frasa, bukan
dalam bentuk kalimat. Dengan demikian, judul makalah
tidak diakhiri dengan tanda titik.
3) Judul makalah hendaknya singkat dan jelas. Sebaiknya,
judul makalah berkisar antara 5 sampai 15 kata.
4) Judul hendaknya menarik perhatian (ege ccztchi.ng) pembaca
untuk mengetahui isinya. Nalnun judul makalah harus tetap
mencerminkan isi makalah.
5) Judul makalah yang ditulis harus berkaitan dengan aspek-
aspek yang menjadi kajian kenotariatan dan/ atau ke PPAT-
an.
4) Tujuan Penulisan
Perumusan tujuan penulisan makalah dimaksudkan bukan
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh seseorang dan yang
sejenis dengan itu, tetapi lebih mengarah pada apa yang ingin
dicapai dengan penulisan makalah tersebut. Perumusan tujuan
penulisan makalah memiliki fungsi ganda: bagi penulis makalah
dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan
tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan kegiatan yang
harus dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah,
khususnya dalam pengumpulan bahan penulisan. Bagi, pembaca
makalah, perumusan tujuan penulisan makalah memberikan
informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah
tersebut. 01eh karena itu, rumusan tujuan yang disusun
haruslah dapat memberikan gambaran tentang cara
menguraikan atau membahas topik yang telah ditentukan.
Dengan demikian rumusan tujuan bisa berfungsi sebagai
pembatasan ruang lingkup makalah tersebut. Rumusan tujuan
ini dapat berupa kalimat kompleks atau dijabarkan dalam bentuk
terinci.
-7-

5) Pembahasan
Bagian teks utama makalah berisi pembahasan topik-topik
makalah. Isi bagian teks utama sangat bervariasi, tergantung
topik yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas
tiga topik, misalnya, maka ada tiga pembahasan dalam bagian
teks utana.
Penulisan bagian teks utama dapat dikatakan sebagai inti
kegiatan penulisan,makalah. Kemampuan seseorang dalam
menulis bagian teks utama makalah merupakan cerminan
tinggi-rendahnya kualitas makalah yang disusun. Penulisan
bagian teks utama yang balk adalah yang dapat membahas topik
secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan gaya
penulisan ringkas, 1ancar, dan langsung pada persoalan, serta
menggunakan bahasa yang balk dan benar. Pengertian
mendalam dan tuntas ini tidak selalu berarti panjang dan
bertele-tele. Dalam penulisan teks utama, hindarilah penggunaan
kata-kata tanpa makna dan cara penyampaian yang
melingkar-1ingkar. Hindarilah penggunaan kata-kata seperti : dan
sebagainya, dan lain-lain fyang lain itu apa), yang
sebesar-besamya (seberapa besarnya), yang mana (itu atau ini) ,
sejauhmana (tidak terukur).
Penulisan bagian teks utama makalah sangat bervariasi,
tergantung pada jenis topik yang dibahas. Kegiatan pokok
penulisan bagian teks utana adalah membahas topik beserta
subtopiknya sesuai dengan tujuan penulisan makalah.
Pembahasan topik beserta subiopiknya. dapat dilakuk.an dengan
menata dan merangkai bahan yang telah dikumpulkan. Beberapa
teknik perangkaian bahan untuk membahas topik beserta
subtopiknya dapat dikemukakan sepelti berikut.
1) Mulailah bab ide/hal yang bersifat sederhana/khusus
menuju hal yang bersifat kompleks/umum, atau sebaliknya.
2) Gunakan teknik metafor, kiasan, perumpamaan,
penganalogian, dan perbandingan.
3) Gunakan teknik diagram dan klasifikasi.
4) Gunakan, teknik pemberian contoh.
Penulisan bagian teks utama makalah dapat dilakukan setelah
bahan penulisan makalah berhasil dikumpulkan. Bahan
penulisan dapat berupa. bahan yang bersifat teoretis (yang
diperoleh dan buku teks, laporan penelitian, jurnal, majalah, dan
barang cetak lainnya) atau dapat juga dipadukan dengan bahan
yang bersifat faktual sosio-legal (yang terdapat dalam kehidupan
nyata) .
6) Penutup
Bagian penutup berisi kesimpulan atau rangkuman pembahasan
dan saran-saran jika memang dipandang perlu). Bagian penutup
menandakan berakhimya penulisan makalah. Penulisan bagian
penutup makalah dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
berikut:
1) Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang
telah dilakukan, tanpa diikuti dengan kesimpulan. Hal ini
dilakukan karena masih belum cukup bahan untuk
memberikan kesimpulan terhadap masalah yang dibahas,
atau dimaksudkan agar pembaca menarik kesimpulan
sendiri.
-8-

2) Menarik kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada teks


utana makalah.
Selanjutnya, pada bagian penutup juga dapat disertakan saran
atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang telah
dibahas. Saran atau rekomendasi harus relevan dengan apa yang
telah di bahas. Selain itu, saran yang dibuat harus eksplisit,
kepada siapa saran ditujukan, dan tindakan atau hal apa yang
disarankan.
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
Berisi keseluruhan bahan yang dirujuk dalam penulisan. Daftar
pustaka disusun secara a!/ebetis sesuai dengan tata cara
penyusunan daftar pustaka. Model atau format penyusunan
harus konsisten. Guna mempermudah pembaca atau penulis
menelusuri kembali bahan pustaka yang dirujuk, sebaiknya
penyusunan bahan pustaka dikelompokkan tersendiri sesual
dengan jenis atau macam bahan, seperti: buku, jumal, majalah,
sumber internet, koran atau media massa, serta kumpulan
peraturan perundang-undangan.
b. hapiran Oika ada)
Bagian lalnpiran berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang
dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah. Hal-hal yang
dimaksud dapat berupa data (baik yang berupa angka-angka
ataupun yang berupa data verbal) dan yang dipandang sangat
penting tetapi tidak dimasukkan dalam batang tubuh makalah.
Bagian lampiran hendaknya juga diberi nomor halaman.

C. PENULISAN REVIEW ARTIKEL JURNAL INTERNASI0NAL.


Jumal ilmiah diterbitkan sebagai cara atau media diseminasi hasil
penelitian dalam disiplin atau subdisiplin ilmu tertentu. Publikasi
jumal ilmiah umumnya dalam bentuk artikel meliputi laporan
penelitian, review literatur, proposal mengenai teori yang belum diuji
atau artikel opini. Bentuk artikel yang dipublikasikan sangat
tergantung pada kebijakan institusi jumal itu sendiri atau penerbit
jumal.
Kriteria j umal intemasional adalah sebagai berikut:
a. Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris,
Perancis, Rusia, Spanyol, dan Tiongkok).
b. Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling
sedikit berasal dari 4 (empat) negara.
c. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan
paling sedikit penulisnya berasal dari 2 (dua) negara.
d. Terindeks oleh pemeringkat intemasional (contoh SJR) atau basis
data internasional yang temama, contoh Jndejc Copemfous
lrkerratiornd (1C1) .
e. Jumal yang mempunyai falctor dampak (I.mpczct/czctori 0 (nol) atau
dari ISI Web of Science (77tomsori Renters) atau jumal terindeks di
Sclmago Journal and Country Rank dengan Q4 (quartile empat)
atau terindeks di Microsoft Academic Search digolongkan sebagal
jumal intemasional.
f. Jumal Ilmiah Nasional terakreditasi 8 dari Kementerian yarig
diterbitkan dalam salah satu bahasa PBB, terindeks di DOAJ
-9-

dengan indikator greeri tick (centang dalam lingkaran hijau)


disetarakan/diakui sebagai jumal intemasional.
Review artikel jumal intemasional adalah karya tulis ilmiah sebagal
hasil aktivitas mendeskripsikan dan menganalisis isi artikel jumal
yang ditulis oleh orang lain pada bidang ilmu hukum. Reviewer artikel
jumal mendeskripsikan poin-poin penting yang menurut reviewer
menarik dan penting untuk disampaikan. Untuk selanjutnya
dilakukan analisis yang antara lain berisi uraian alasan penulis artikel
jumal menulis naskah tersebut, pendapat reviewer terhadap artikel
tersebut dan alasannya. Reviewer dapat menggunakan teori atau
konsep lain sebagal alat untuk mengkritisi artikel jumal. Pada
umumnya pada bagian penutup akan disampaikan hal-hal positif dan
hal-hal yang perlu diperbaiki untuk menyempumakan artikel jumal
tersebut.
Sistematika penulisan review artikel jumal adalah sebagai berikut:
1 . Cover
2 . Daftar lsi
3. Pendahuluan, yang memuat latar belakang pemilihan jumal
yang akan direview serta menjelaskan relevansinya dengan topik
yang ditugaskan oleh dosen
4. Ringkasan Jumal
Pada bagian ini terdiri atas 2 hal, yakni:
a. Identitas Jumal (1 halaman), meliputi:
1) Judul Artikel
2) Nama Penulis
3) Nana Jumal
4) Edisi Terbit
5) Jumlah Halaman
b. Ringkasan Isi Jumal, berisi tentang ringkasan isi dari jumal
yaitu,
1) Pendahuluan/Latar Belakang dan rumusan masalah
(tergantung dari format yang ada pada jumal yang
direview)
2) Metode yang digunakan (bila ada)
3) Pembahasan:
a) Menjelaskan relevansi dengan topik yang sama yang
pemah dipublikasikan.
b) pokok-pokok argumentasi penulis.
c) kontribusi pada bidang keilmuan dan cakupan kajian
teori.
d) kelogisan dalam menuangkan data dan bahan hukum
dalam menunjang kerangka pikir penulis.
e) kebanian hasil penelitian.
f) kerangka berpikir penulis pada bagian pembahasan.
4) Kesimpulan dan Saran yang diajukan penulis serta
implikasinya pada penelitian berikutnya atau bisa juga
memuat persetujuan, lritik, sanggahan, uraian penjelas
serta posisi reviewer terhadap jurnal yang dianalisis.
1. Kesimpulan dan Saran. Berisi kesimpulan ringkas terkait
hasil review yang tertuang dalam pembahasan dan saran
untuk perbaikan artikel
2. Daftar Pustaka. Berisi referensi yang dijadikan data dukung
dalaln melakukan review.
-10-

D. KERANGKA DAN CARA PENULISAN REVIEW BUKU


Review buku adalah kegiatan menelaah isi sebuah buku disertal
dengan analisis kritis yang akan melahirkan rekomendasi atau saran
terhadap isi buku. Reviewer dapat menggunakan teori atau konsep
lain sebagai alat mengkritisi, atau membandingkan dengan buku lain
yang memiliki kesamaan tema. Hasil akhir dari review adalah berupa
tulisan atau ulasan terhadap isi buku. Hal tersebut dapat dilakukan
untuk keseluruhan isi buku maupun dilakukan untuk setiap Chapter
atau Bab dalam buku.
Pada prinsipnya, tidak ada format baku dalam melakukan review
buku. Terdapat bermacam-macam gaya dalam format laporan dari
kegiatan melakukan review buku.
Berikut diberikan contoh format untuk review buku dalam
pemenuhan penugasan pada Program Magister kenotariatan Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya.
Secara keseluruhan format laporan review buku meliputi:
1. Halaman Sampul
Halaman sampul berisi:
a. bentuk penugasan "REVIEW BUKU"
b. judul buku yang direview.
c. keperluan atau maksud penugasan dapat berupa, misalnya
urituk rnemerulri tugas suci;fu matakulidh gang dibina ol,eh
cZosen X, disusun oleh, mama, nomor induk mahasiswa.
d. Tempat dan waktu yang dimaksud dapat berisi nana
lembaga (universitas, fakultas) , nalna kota, dan tahun.
2. Daftar isi
3. Isi review yang terdiri atas :
a. Identitas
b. Pendahuluan
c. Ringkasan Bab
d. Review Kritis dan
e. Penutup
4. Daftar pustaka
Berikut adalah komponen yang harus ada pada isi review buku, yaitu:
1. Identitas
Pada bagian ini berisi tentang identitas umum dari buku yang
akan direview, yang terdiri atas judul buku, penulis, penerbit,
cetakan dan jumlah halaman. Jika buku tersebut merupakan
buku teljemahan, tulislah judul dan pengarang aslinya, serta
peneljemahnya.
Contoh Identitas Buku:
a. Judul : The conceptofLaw
b. Penulis : H. L. A. Hart
c. Penerbit : Clarendon FTess, Oxford.
d. Cetakan : Ke-2 , 1994
e. Halaman : 309
f. Foto cover Buku
2. Pendahuluan
Pada bagian ini berisi tentang gambaran umum dari isi buku.
Penting untuk memasukkan tujuan penulisan buku tersebut.
Dengan kata lain, pada bagian ini menggambarkan latar
belakang diterbitkannya buku. Apabila buku merupakan revisi
dari buku yang diterbitkan sebelumnya, maka perubahan atau
-11-

tambahan pada buku yang akan direview harus pula


dideskripsikan.
Contoh Pendahuluan :
Buku dengan judul "The Concept o/I¢tt/' yang ditulis oleh H. L.
A. Hart ini merupakan cetakan kedua dari cetakan pertamanya
yang terbit pada tahun 1961. Buku yang dicetak dalam 390
halaman ini berawal dari ketertarikan penulis terhadap
perkembangan teori di bidang ilmu hukum ........ dst.
3. Ringkasan Bab
Bagian ini berisi deskripsi sin9kat trap-tiap bab dalam buku.
Contoh Ringkasan Bab:
Buku ini terdiri atas 10 bab, yang secara singkat dapat
diuraikan berikut ini:
Bah I.. Law, Commands and Order
Pada bab ini penulis menjelaskan bahwa ..... dst
Bah 11.. The Variety Of Lows
Pada bab ini penulis mencoba menjelaskan mengenai the
content a/ Zau/s. Dengan beberapa argumentasi yang
dibangun oleh penulis, misalnya yang terdapat pada
halanan.....dst.
Bah IT1.. Souereign cmd Subject
dst
4. Review Kritis
Bagian ini merupakan bagian yang paling penting dalam
melakukan review terhadap buku. Hal tersebut dikarenakan
tujuan dari dilakukannya review adalah untuk memberikan
penilaian terhadap hasil karya tulisan. Sekurang-kurangnya
review buku berisi tentang:
a. Sistematika penulisan
b. Pokok pikiran penulis
c. Kontribusi buku dalam pengembangan mata kuliah
d. Ada atau tidaknya pengetahuan ban yang diperoleh dari
buku tersebut
5. Kesimpulan
Pada bagiari ini berisi tentang kesimpulan terkait review yang
telah diutarakan sebelumnya.

E. PENYUSUNAN AKTA
Akta merupakan keterangan tertulis yang dibuat oleh para pihak yang
berisi tentang kesepakatan-kesepakatan yang dibuat dan
ditandatangani para pihak. Akta berfungsi sebagai jaminan kepastiari
hukum sekaligus alat bukti bagi para pihak yang membuatnya. Secara
umum akta dibagi menjadi dua jenis yaitu Alcta Otentik yaitu akta
yang dibuat oleh dan/atau di hadapan pejabat (notaris/PPAT) dan
Akta Di bawah Tangan (onderharids) yaitu akta yang dibuat sendiri
oleh para pihak tanpa melibatkan pejabat.
Tidak ada aturan baku tentang format susunan akta, kecuali beberapa
akta otentik, seperti akta PPAT. Namun ada beberapa bagian penting
yang harus ada pada setiap akta yaitu: bagian awal akta; bagian isi
akta; dan bagian akhir akta.
a. Bagian Awal Akta
Bagian awal akta terdiri dari:
a. Judul
-12-

judul merupakan identitas akta, menggambarkan


keseluruhan isi akta. Judul harus dibuat dengan singkat,
merujuk pada jenis akta/peljanjian, misalnya: "AKTA JUAL
BEIJ" atau "AKTA PENGAKUAN HUTANG" dan sebaginya.
b. KomDarisi
Komparisi merupakan bagian dari suatu akta yang memuat
keterangan tentang orang/pihak yang bertindak
mengadakan perbuatan hukum. Komparisi memuat tentang
subyek hukum (orang/badan hukum), kedudukan hukum
(contoh: Penjual-Pembeli dalam perianjian Jual Bell;
Kreditur-Debitur dalam peljanjian Kredit, atau Puhak Kesatu
dan Pihak Kedua, dan sebagainya), serta dasar hukum
bertindak subyek hukum (bertindak untuk diri sendiri,
bertindak atas kuasa, atau bertindak karena jabatannya).
Dalam komparisi juga dapat ditambahkan keterangan
berupa identitas, alamat/ tempat kedudukan dan keterangan
lain yang relevan.
Contoh:
1. TUAN JHOprv ADRIAN, lahir di Jakarta, tanggal 21 Mei
1978, bertempat tinggal di Perumahan Cibubur Blok 2
Nomor 34 Kota Bekasi, Direktur Pemasarari, dalam ini
bertindak untuk dan atas mama TUAN IBRAIIIM RASYIDI
selaku Direktur Utama PT. INDAII SENTOSA MAKMUR
PERKASA berkedudukan di Jakarta Jalan HR. Rasuna
Said Nomor 78. Berdasarkan surat kuasa tertanggal 5
Juli 2019. Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA /atou
dapat langsu:ng ditul,is.. PENJUAL 0i:ka perjcmf ron Jual Beti)
2. TUAN TIAN MAOLANA, lahir di Surabaya, tanggal 11
Februari 1980, bertempat tinggal di Perum Griya Sentosa
Blok C 38 Darmo Satelit Surabaya. Dalam hal ini
bertindak selaku Direktu Utama PT. ABADI JAYA
berkedudukan Jl. Rungkut Jaya Nomor 26 Surabaya.
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA /dtcat c!qpat Zc{ngsttng
difu:lie PEMBBLI 0ika perjanjian Jual Bdi).
c. Premis (iika dioerlukan\
Premis merupakan keterangan para pihak tentang latar
belakang dan tujuan dibuatnya akta.
Contoh:
PARA PIIIAK menerangkan terl.ebi.h da:halu bah.wa:
a. PIIIAK KESATU rnerupahan sebuah peruscha;n
fia:rmasi pernega:ng izin edar alas produk ua:ksin unfuk
meneega:ha:n penyahi± ca:mpak di Indonesia.
b. PIIIAK KBDUA meru:pakan sebuah perusa:haan gang
memprodu:ksi uchsi:n dalam skala laboratorium
c. PARA PHIAK sebetumnya telah mjenandatangand
Kesepcha;tan Berscrma pada ta:nggal 12 Jul± 2019 yang
pada indnya adalcth sepakat uITfuk mel.akukan
kerfascrma dibidang pemasaran produk uaksi.n.
d. PARA PIIIAK sepchal un,fuk meidku:kcm perjanjid;n
perrLasararL produk ucksin lanjutan u"fuk pengakit
campak tipe 2 dengcm sgara± dan keterituan sebagcvi
berikut:
-13-

Atau, premis dapat ditulis dengan singkat:


PARA PIIIAK derlgan iwi sepaha:i urulik rmela:ku:ham
perjcmjian Pernascun;n dengcm sgcunf dan ke±erituan
sebagal berikut:
b. Bagian Isi Akta
Bagian Isi Aicta merupakan inti dari akta/peljanjian. Bagian ini
memuat kesepakatan-kesepakatan berupa hak dan kewajiban
para pihak dan mekanisme pelaksanan dari peljanjian
dimaksud. Pada bagian ini secara umum terdiri dari tiga unsur
yaitu: unsur esensialia (pokok); unsur naturalia; dan unsur
aksidentalia.
Bagian isi akta disusun dalam pasal-pasal yang susunan dan
bentuknya disesuaikan kehendak/ kesepakatan para pihak.
c. Bagian Akhir Akta
Bagian akhir akta merupakan penutup akta. Bagian ini berisi
tentang keterangan: bahasa yang digunakan dalam akta;
tempat dibuatnya akta; dan tanggal di tandatanganinya akta.
-14-

BAB Ill
KERANGKA DAN TATA CARA PENULISAN TUGAS AKHIR

A. PENULISAN TESIS
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan
metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data,
dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau
pengujian suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi (UU No. 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi). Tesis adalah karya tulis
akademik yang dibuat berdasarkan hasil penelitian mandiri
mahasiswa Program Magister di bawah pengawasan dan bimbingan
dosen pembimbing (Peraturan Rektor Universitas Brawijaya No. 52
Tahun 2018 tentang Publikasi Ilmiah Sebagai Bagian Tugas Akhir
Pendidikan Program Magister dan Program Magister) .
Di bidang ilmu hukum tesis adalah karya tulis akademik hasil
penelitan mandiri sebagai salah satu syarat meraih gelar magister,
termasuk magister kenotariatan. Tesis berisi jawaban atas suatu
masalah atau isu hukum tertentu untuk mengembangkan ilmu
hukum, di bawah bimbingan tim pembimbing yang terdiri atas
seorang pembimbing pertama dan pembimbing kedua.
Pengertian tesis tersebut didasarkan pada ketentuan bahwa program
magister diarahkan pada hasil 1ulusan yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut; (a) mempunyai kemampuan mengembangkan dan
memutakhirkari ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian
dengan cara menguasai dan memahami, pendekatan, metode, kaidah
ilmiah, disertal keterampilan menerapkannya, (b) mempunyai
kemampuan memecahkan permasalahan di bidang keilmuan
dan/atau keahliannya melalui kegiatan penelitian dan penulisan
berdasarkan kaidah ilmiah, dan (c) mempunyai kemampuan
mengembangkan kineljanya yang ditunjukkan dengan ketajaman
analisis permasalahan, tinjauan, dan kepaduan pemecahan masalah.
1. Kerangka Penulisan Hoposal Tesis
Proposal Tesis terdiri dari bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.
Tiap-tiap bagian proposal Tesis tersebut disusun berdasarkan
ketentuan sebagai berikut.
a. Bagian Awal
Bagian awal Tesis secara berurutan berisi halaman sampul
judul, halaman persetujuan dan daftar isi.
1) Hazczmcin sampttz j{tczuz secara berurutan dari baris atas ke
bawah berisi: tulisan PROPOSAL, judul usulan penelitian,
tulisan TESIS (huruf kapital), tulisan kalimat: Diajukan
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Magister kenotariatan, oleh, nana lengkap penulis (tanpa
gelar), nomor induk mahasiswa, lambang (logo) Universitas
Brawijaya, tulisan sebagai berikut: KEMENTERIAN RISET,
TEKNOLOGI, DAN PENDIDIRAN TINGGI, UNIVBRSITAS
BRAWIJAYA, F`AKULTAS HUKUM, MALANG dan tahun Tesis
diajukan (Contoh sampul 1ihat Lanpiran I).
2) Hazaman persefujttan memuat: judul penelitian, mama
lengkap mahasiswa, nomor induk mahasiswa, konsentrasi,
jangka waktu penelitian, tanggal persetujuan, persetujuan
Tim Pembimbing serta mengetahui Ketua Program Studi
-15-

Magister kenotariatan. Contoh halaman persetujuan tertera


dalan Lanpiran 11.
3) Hazamczri Penefapcm Pe7igL{j{ memuat tanggal, nomor
Keputusan Dekan tentang Penguji proposal penelitian Tesis
dan Nana Penguji.
4) Dclficlr ist. memuat judul bab dan sub bab, daftar pustaka
lengkap dengan nomor halamannya.
5) Daj±ar tczbez 0.ika ada) memuat nomor dan judul semua tabel
yang disajikan dalam teks berikut nomor halamannya. Judul
tabel dalam halaman daftar tabel harus sama dengan judul
tabel dalan teks.
6) Dczfiar gambar 0.ika ada) memuat nomor dan judul semua
gambar (grafiik, toto, bagan atau diagram, atau ilustrasi lain)
yang disajikan dalam teks berikut nomor halamannya. Judul
gambar dalam halaman daftar gambar harus sama dengan
judul gambar dalam teks.
b. Bagian Isi/Utama
Bagian isi proposal Tesis terdiri dari: judul penelitian, latar
belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
1) Judul Penelitian
Judul merupakan cerminan terbatas mengenai keseluruhan
isi dari penelitian Tesis. 0leh karena itu perumusan judul
hendaknya ekspresif, bersifat menjelaskan dan menarik,
sesual dan tepat dengan permasalahan yang diteliti.
Perumusan judul disusun seringkas mungkin , tidak lebih dari
20 kata. Sebuah judul minimal harus mengandung sebuah
isu hukum.
2) Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah berisi paparan atau uraian mengenai
sesuatu yang menjadi masalah yang akan diteliti dan ditulis,
alasan-alasan penelitian tersebut perlu dan penting
dilakukan.
3) Rumusan Masalah
Rumusan masalah bersifat konseptual-analitis Rumusan
masalah harus merumuskan dengan jelas permasalahan
hukum yang akan diteliti, masalah penelitian harus fokus dan
spesifik, masalah yang dikaji bersifat orisinal, aktual, relevan
dan memiliki nilai guna bagi masyarakat. Masalah yang akan
diteliti tersebut dirumuskan dalam kalimat tanya.
4) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian memuat pemyataan singkat tentang apa
yang hendak dicapai dalam penelitian. Penelitian dapat
bertuj u an untu k mengidentifikasi , menganalisis ,
merumu skan , membu ktikan masalah hu ku in ,
membandinedcan inter dan antar sistem hukum yang menjadi
fokus penelitian hingga menemukan konstruksi hukum.
Dengan demikian kalimat dalaln tujuan penelitian sebaiknya
didahului dengan kata-kata "mengidentifikasi, menganalisis,
menemukan" dan dihubungkan dengan kalimat yang ada
pada perumusan masalah.
-16-

5) Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menguraikan dan menjelaskari kegunaan
teoritik dan aplikatif dari penelitian yang dilakukari. Mczri/Oat
reoretis, adalah manfaat penelitian terhadap perkembangan
ilmu hukum. Marl/act Prciktis cida!ah manfaat hasil penelitian
bagi stcifeehozczers atau pihak-pihak yang terkait langsung
dengan hasil penelitian, seperti:
a)Pembuat kebijakan dan perancang peraturan
perundangan,
b) Profesi hukum,
c) Peneliti hukum,bentuk tabel
d) Pemerintah daerah dan institusi lain, dan/atau
e) Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran penelitian.
6) Orisinalitas Penelitian
Bagian ini menampilkan hasil penelitian sebelumnya yang
berasal dari Tesis atau jumal ilmiah dalam lima tahun
terakhir yang berkaitan dengan tema penelitian yang dipilih.
Hal ini berfungsi untuk menunjukan bahwa penelitian yang
akan dilakukan orisinal, tidak menjiplak dari hasil penelitian
orang lain, dan kalaupun ada penelitan sebelumnya dengan
tema yang sama, dapat menunjukkan adanya kebaruan
( rlozJezfty) penelitian yang akan dilakukan.
7) Kerangka Teoretik/ Landasan Teori
Kerangka/Landasan teori, berisi pilihan terhadap satu atau
beberapa teori yang secara argumentatif dipandang sesuai
untuk digunakan sebagal pisau analisis untuk menjawab
permasalahan yang telah dirumuskan. Tidak tertutup
kemungkinan, teori yang telah ada diterima dan digunakan
secara utuh, namun dapat juga dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan peneliti. Segala pilihan tesebut harus disertai
argumentasi ilmiah. Teori-teori tersebut dikemukakan secara
kritis, sistematis dan logis sehingga membentuk pola pikir
tertentu yang mengarah terbentuknya teori baru. Dengan
kata lain, kerangka / landasan teori merupakan upaya peneliti
melakukan teoretisasi. Pola pikir inilah yang nantinya akan
digunakan sebagai alat (pisau) untuk menganalisis
permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan
sebelumnya.
8) Desain Penelitian/Kerangka Alur Pikir Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dibuat disain penelitian yang
meru pakan sistemati sasi masalah dengan cara
menderivasikan masalah abstrak-teoritikal-analitik menjadi
masalah konkret-faktual-analitik. Tesis dengan landasan
teori yang digunakan, data/bahan hukum yang diperlukan,
serta analisis yang ahan dilakukan untuk menjawab rumusan
masalah tersebut. Disain penelitian digambarkan dalam
sebuah bagan alir (Ftou;charS.
9) Metode Penelitian
Metode penelitian menguralkan cara pelaksanaan penelitian,
mulai dari jenis penelitian, pendekatan penelitian yang
digunakan hingga bagalmana menganalisis hasil penelitian.
Metode penelitian memuat uraian tentang:
-17-

a) Jenis Penelitian,
Jenis penelitian yang digunakan disesuaikan dengan
rumusan masalah, baik penelitian hukum maupun
penelitian sosio-legal, yang disertal dengan alasan memilih
jenis penelitian itu.
b) Pendekatan Penelitian ,
Pendekatan penelitiari yang digunakan juga disesuaikan
dengan rumusan masalah, seperti yuridis sosiologis,
yuridis antropologis atau pendekatan penelitian lain untuk
penelitian sosio legal. Untuk penelitian hukum dapat
digunakan pendekatan perundang-undangan (sfafute
czpproczcJt), pendekatan konsep (coneepfuciz czpproczc7t),
perbandingan (comparotiL;e qpprocicJi), pendekatan kasus
(case approcic7J), pendekatan teleologis, pendekatan
filsafati, dan lain-lain.
c) |Jenis dan Sumber Data atau Jenis dan Sumber Bahan
Hukum
Jenis data dalam penelitian sosio legal adalah data primer
dan data sekunder. Data primer dalam penelitian sosio-
legal antara lain pengetahuan, pemahaman, sikap,
tindakan, persepsi, pengalaman, dan lain-lain yang
diperoleh langsung dari subyek penelitian. Sedangkan data
sekunder dalam penelitian sosio legal adalah data yang
tidak diperoleh langsung dari sumber data yang diteliti.
Sumber data sekunder antara lain arsip, berkas perkara,
peljanjian, notulensi dan lain-lain.
Jenis bahan hukum dalam penelitian hukum terdiri dari
bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan
hukum tersier. Bahan hukum primer terdiri dari peraturan
perundang-undangan, peljanjian, konvensi intemasional.
Adapun bahan hukum sekunder adalah bahan hukum
yang memberi penjelasan pada bahan hukum primer,
misalnya notulensi pembahasan peraturan perundang-
undangan, naskah akademik, doktrin, pendapat ahli, dan
lain-lain. Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang
memberi penjelasan pada bahan hukum sekunder yang
dapat berasal dari kamus maupun ensiklopedia.
d) Hipotesis (Jika Diperlukan)
Hipotesis merupakan jawaban/kesimpulan sementara
dalam tipe penelitian socio-legal. Hipotesis ini dirumuskan
berdasarkan pola pikir yang terbentuk dari tinjuan
pustaka, atau kesimpulan sementara yang diperoleh
melalui analisis berdasarkan teori yang dipilihnya. F\mgsi
hipotesis adalah memberikan arah dan mengendalikan
proses penelitian agar sesual dengan tujuan penelitian.
Kualitas Tesis tidak ditentukan oleh terbukti atau tidaknya
suatu hipotesis. Artinya, hipotesis tidak mesti harus
terbukti sama dengan kesimpulan akhir setelah dilakukan
penelitian.
e) Teknik Pengambilan/Pengumpulan Data atau Teknik
Penelusuran Bahan Hukum
(1) Penelitian Sosio legal
Data primer dalam penelitian hukum sosio legal dapat
diperoleh melalui wawancara terhadap
-18-

narasu mber / re sponden / infomian ku nci , baik


terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan
menggunakan kuesioner mau pu n pedoman
wawancara, pengamatan tidak terlibat atau terlibat,
dan Focus GrotJp Disoussfon (FGD) .
(2) Penelitian Hukum
Penelusuran bahan hukum primer, sekunder atau
tersier dapat dilakukan melalui studi kepustakaan
(Zzbrony resecirc7J) maupun studi dokumentasi terhadap
bahan-bahan hukum yang terdapat pada pusat-pusat
dokumentasi dan informasi hukum atau di
perpustakaan-perpustakaan pada instansi yang terkait
ataupun penelusuran melalui internet.
D Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
(Penelitian sosio legal)
Pada penelitian sosio-legal, populasi harus diidentifikasi
dan dideskripsikan dengan batasan-batasan yang jelas
sesuai dengan informasi atau data yang dibutuhkan.
Sampel ditentukan berdasarkan berbagai teknik
penentuan sarm:p\e torobability sampling, purposiue
sampling, andeutal samptt:ng a.tan srrow-ball sampting, dan
lain-lain) dari populasi tersebut.
g) Teknik Analisis Data atau Teknik Analisis Bahan Hukum
(1) Penelitian Sosio legal
Teknik analisis data dalaln penelitian sosio legal dapat
menggunakan teknik analisis kuantitatif maupun
kualitatif.
(2) Penelitian Hukum
Teknik analisis bahan hukum pada penelitian hukum
dapat menggunakan teknik intelpretasi yang sesuai,
antara lain interpretasi gramatikal, sistematis, formal,
ekstensif, restriktif, hermeneutika dan lain-lain.
h) Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan mendiskripsikan secara singkat,
padat, jelas serta runtut substansi penulisan laporan Tesis
berdasarkan banyaknya bab dan sub bab yang digunakan.
c. Bagian Akhir
Bagian akhir proposal Tesis berisi jadwal pelaksanaan
penelitian, daftar pustaka dan daftar lampiran.
1 ) Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Jadwal penelitian menjelaskan urutan dan waktu
pelaksanaan kegiatan penelitian, yang terdiri dari persiapan,
melakukan studi pustaka, menyusun instrumen penelitian,
melaksanakan penelitian lapang atau melaksanalran
penelusuran bahan hukum melalui studi kepustakaan
maupun dokumen terhadap bahan hukum, menganalisis
data atau bahan hukum dan menulis laporan akhir Tesis.
Jadwal penelitian perumusannya dapat disajikan dalam
bentuk matriks atau uraian.
2) Daftar Pustaka
Semua pustaka yang dipergunakan sebagai dasar
penyusunan Proposal Tesis harus tercantum di dalam daftar
pustaka. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan daftar pustaka adalah :
-19-

a. Tata cara penyusunan menggunakan sistem alfabetis,


b. Kemutakhiran dan relevansi rujukan,
c. Benar-benar terkait dengan permasalahan penelitian,
d. Sesuai dengan rujukan yang digunakan dalam uralan
baik di latar belakang masalah, tinjauan pustaka,
maupun dalam pembahasan,
e. Tidak boleh mencantumkan sumber bacaan dalam
daftar pustaka, padahal tidak pemah dirujuk dalam
uraian.
f. Gelar penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar
pustaka.
9. Untuk buku yang sama diketik satu spasi, sementara
buku berikutnya satu setengah spasi.
3) Daftar Lanpiran
Daftar lampiran memuat nomor dan judul semua lampiran
yang disajikan dalam teks berikut nomor halalnannya. Judul
lampiran dalam halaman daftar lampiran harus sama
dengan judul lampiran dalam teks.
2. Kerangka Penulisan Tesis
Penulisan Tesis tersusun sebagal berikut: bagian awal, bagian isi
dan bagian akhir. Bagian awal meliputi halaman sampul judul,
halaman sampul Dalam, halaman persetujuan, halaman
pengesahan, pemyataan orisinalitas, Ringkasan, Summary (dalam
bahasa Inggris), kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, dan daftar lampiran. Adapun bagian isi/utama tesis
memuat paling sedikit empat bab yang terdiri dari: Bab
Pendahuluan dan Metode Penelitian, Bab Kerangka
Teoretik/Landasan Teori, Bab Hasil dan Analisis, dan Bab Penutup.
Secara lebih terperinci, isi Tesis dijabarkan dalam uraian di bawah
ini.
a. Bagian awal
Bagian awal meliputi halaman sampul judul, halaman sampul
Dalaln, halaman persetujuan, halaman pengesahan, pemyataan
orisinalitas, Ringkasan, Strtmmorty (dalam bahasa lnggris) , kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar
lampiran.
1) Halaman sampul judul
Sampul terdiri atas dua bagian, yaitu sampul 1uar dicetak
pada kertas karton /7ttzrdcouer/ dan sampul dalam dicetak
pada kertas HVS putih. Pada punggung sampul luar
dicantumkan mama penulis, NIM, judul Tesis dan tahun
kelulusan. Cara penulisan punggung sampul luar
ditunjukkan dalam I,ampiran Ill.
Sampul luar tesis berwama merah. Pada sampul dicetak
judul tesis, tulisan kata TESIS (huruf kapital) , tulisan kalimat:
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat
Memperoleh Gelar Magister kenotariatan , kata disusun , mama
lengkap penulis (tanpa gelar), nomor induk mahasiswa,
lambang logo Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, tulisan :
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI, UNIVERSITAS BRAWIJAYA, FAKULTAS HUKUM,
MALANG dan tahun Tesis diajukan (Contoh sampul lihat
Lampiran Ill).
-20-

2) Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan memuat judul penelitian, mama
lengkap mahasiswa, nomor induk mahasiswa, tanggal
persetujuan, serta mengetahui Ketua Program Studi Magister
kenotariatan. Contoh halaman persetujuan tertera dalam
IJampiran 11.
3) Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat judul Tesis, kata-kata
"Disusun oleh", mama penulis, nomor induk mahasiswa,
kata-kata. "telah dipertahankan di depan majelis penguji
dalam ujian akhir tesis pada tanggal ...... dan dinyatakan
memenuhi syarat. Selanjutnya cantumkan mama-nana dosen
pembimbing, Ketua Program Studi Magister kenotariatan, dan
Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya. Contoh
halaman pengesahan ditunju]ckan dalam Lampiran IV.
4) Kata Pengantar
Kata Pengantar umumnya mengungkapkan tujuan
penyusunan Tesis, ucapan terima kasih, harapan-harapan,
serta hal-hal lain yang dianggap perlu oleh penulis. Hal-hal
yang diungkapkan dalam Kata Pengantar harus ditulis
dengan kalimat yang santun dan formal. Kata Pengantar tidak
boleh lebih dari 2 (dua) halaman. Contoh halarnan pengantar
tersaji. Tesis merupakan karya ilmiah dengan standar
akademis yang sudah baku, oleh karena itu penulisan
ungkapan yang bersifat personal (lembar
persembahan / terima kasih) tidak boleh dicantumkan.
5) Daftar Isi
Daftar isi memuat daftar tabel (bila ada), daftar gambar (bila
ada), judul bab dan sub bab, daftar pustaka dan lampiran,
1engkap dengan nomor halamannya.
6) Daftar Tabel
Daftar tabel memuat nomor dan judul semua tabel yang
disajikan dalam teks berikut nomor halamannya. Judul tabel
dalam halanan daftar tabel harus sama dengan judul tabel
dalam teks. Contoh halaman daftar tabel ditunjukkan dalam
halaman 98-100.
7) Daftar Gambar
Daftar gambar memuat nomor dan judul semua gambar
(grafik, foto, bagan, atau ilustrasi lain) yang disajikan dalam
teks berikut nomor halamannya. Judul gambar dalam
halaman daftar gambar harus sama dengan judul gambar
dalam teks. Contoh halaman daftar gambar ditunjukkan
dalarn halaman loo.
8) Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor dan judul semua lampiran
yang disajikan dalarn teks berikut nomor halalnannya. Judul
lampiran dalam halaman daftar lampiran harus sama dengan
judul lampiran dalam teks.
9) Ringkasan
Ringkasan ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris. Judul ringkasan/summary ditempatkan di sisi
halaman bagian tengah atas dikuti nana penulis dan Dosen
Pembimbing. Ringkasan merupakan uraian singkat yang
menggalnbarkan seluruh substansi Tesis. Ringkasan terdiri
-21-

dari latar belakang, tujuan penelitian, metode, hasil


penelitian dan saran. Ringkasan disusun antara 400 sampal
500 kata (satu halaman) diketik satu spasi diusahakan hanya
satu halaman. Pada tiap memulal paragraf masuk 1 tab (4
ketuk).
b. Bagian isi/ut-
Bagian isi/utama Tesis merupakan bagian terpenting dari
tulisan ilmiah yang memuat kebenaran ilmiah dan secara detail
dideskripsikan dalam setiap bab. Kebenaran ilmiah harus
dinyatakan dengan uraian yang benar dan balk dalam kajian
teoritik dan analisis keduanya merupakan dasar untuk
mengambil kesimpulan terhadap permasalahan yang dikaji.
Sehingga dalam penulisan tesis memuat tentang (1) argumen
teori yang benar, sahih dan relevan, (2) dukungan fckta yang
akurat dan terjaga validitasnya, (3) Analisis kajian yang
mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fal{ta
terhadap pemiasalahan yang dikaji.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan tugas
akhir Tesis:
1) Jumlah halaman pada bagian isi/utama dari Tesis sekurang-
kurangnya 100 (seratus) halaman.
2) Spasi yang digunakan dalam ba.gian isi adalah satu setengah
spasi (1.5) dan tidak boleh lebih dari 1.5 spasi (remoLJe space
crf ear paragraf i .
3) Jenis huruf yang digunakan adalah Tahoma 11 untuk bagian
isi/utama, sedangkan untuk /ootriofe menggunakan font
Tahom 9.
4) Tugas akhir dicetak dalam format bolak-balik (truo-sZc!ed)
dengan menggunakan kertas A4 ukuran 80 gram.
5) Dalam Penelitian yang bersifat penelitian hukum, jumlah
daftar pustaka yang digunakan dalam sekurang-kurangnya
50 (limapuluh). sumber/bahan hukum (balk perurldang-
undangan, jurnal, buku, sumber internet, putusan hakim,
atau sumber lain) , sedangkan untuk penelitian hukum sosio-
legal sekurang-kurangnya 60 (enampuluh) referensi. Daftar
pustaka khususnya berupa buku harus diterbitkan setidak-
tidaknya 10 tahun terakhir.
Sepuluh persen (10%) dari jumlah minimal tersebut harus
berupa jumal intemasional dan literatur berbahasa asing.
Sumber yang bersifat pribadi dalam media sosial seperti:
bzogspot, t{;ondyress, wikipedia dilarang untuk diounakan
seba.gai rujukan atau disitasi.
6) Format Bagian Isi dan penulisan Bab dan sub-sub bab.
Adapun bagian isi/utama Tesis memuat paling sedikit empat
bab dengan jumlah halalnan minimal halaman, yang terdiri
dari Bab Pendahuluan dan Metode Penelitian, Bab Kajian
Teoretik/Landasan Teori, Bab Hasil dan Analisis, dan Bab
Penutup. Untuk Bab Hasil dan Analisis dapat dibagi
disesuaikan dengan jumlah rumusan masalah. Isi masing-
masing bab memuat hal yang sangat spesifik sebagaimana
diuraikan berikut ini:
-22-

BAB I: PENDAHULUAN
1) Latar Belakang Masalah
I,atar belakang masalah berisi paparan atau uraian
mengenai sesuatu yang menjadi masalah yang akan diteliti
dan ditulis, alasan-alasan penelitian tersebut perlu dan
penting dilakukan.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah harus merumuskan dengan jelas
permasalahan hukum yang akan diteliti, masalah
penelitian harus fokus dan spesifik, masalah yang dikaji
orisinil, aktual, relevan dan memiliki nilai guna bagi
masyarakat. Masalah yang akari diteliti tersebut
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
3) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian memuat pemyataan singkat tentang apa
yang hendak dicapai dalam penelitian. Penelitian dapat
bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis,
merumuskan, membuktikan masalah hukum, menemukan
serta membandingkan inter/ antar sistem hukum yang
menjadi fokus penelitian. Dengan demikian kalimat dalam
tu].uan penelitian sebaiknya didahului dengan kata-kata
" mendeskripsikan , menganalisis , membuktikan ,
menemukan" dan dihubungkan dengan kalimat yang ada
pada perumusan masalah.
4) Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menguraikan dan menjelaskan
kegunaan teoritis dan praktis dari penelitian yang
dilakukan. Mci7t/c}c{t Teoretis, adalah manfaat penelitian
terhadap perkembangan ilmu hukum. Mczri/tzat Prciktis
cidcizczh manfaat hasil penelitian bagi stokehozders atau
pihak-pihak yang terkait langsung dengan hasil penelitian,
seperti:
a)Pembuat kebijakan dan perancang peraturan
perundangan,
b) Profesi hukum,
c) Peneliti hukum,
d) Pemerintah daerah dan institusi lain dan/atau
e) Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran penelitian.
5) Orisinalitas Penelitian
Bagian ini menampilkan hasil penelitian sebelumnya yang
berasal dari Tesis atau jumal ilmiah dalam lima tahun
terakhir yang berkaitan dengan tema penelitian yang
dipilih. Hal ini berfungsi untuk menunjukan bahwa
penelitian yang akan dilakukan orisinil, tidak menjiplak
dari penelitian orang lain, dan kalaupun ada penelitan
sebelumnya dengan tema yang sama, dapat menunjukkan
perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penulis
harus menjelaskan penelitian sebelumnya tersebut dalam
bentuk tabel, sebagaimana tabel di bawah ini:
-23-

NanaPeneliti dan
No
Tahun Judul Rumusan
Penelitian asalinstansi Penelitian Masalah

1
2

Tctoel di cutrs ha;rue diserfai dengan ketera:ngan penjelasan


teru:to;inn terhait perbedaan isu ha:lai:in dan fokus penjetthan.
Penelitian sebelumnya tersebut dapat berasal dari Laporan
Tesis (balk dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
maupun Universitas lain) maupun berasal dari Jurnal
ilmiah. Jumlah penelitian yang menjadi perbandingan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) judul.
6) Desain Penelitian / Kerangka Alur Pikir Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dibuat disain penelitian yang
merupakan sistematisasi masalah dengan cara
menderivasikan masalah abstrak-teoritik menjadi masalah
konkrit-faktual yang digambarkan ke dalam diagram alir.
Tesis dengan landasan teori yang digunakan, data/bahan
hukum yang diperlukan, serta analisis yang akan
dilakukan untuk menjawab rumusan masalah tersebut.
7) Hipotesis (Jika Diperlukan)
Hipotesis merupakan jawaban/ kesimpulan sementara dari
masalah penelitian. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan
pola pikir yang terbentuk dari tinjuan pustaka, atau
kesimpulan sementara yang diperoleh melalui analisis
berdasarkan teori yang dipilihnya. Fungsi hipotesis adalah
memberikan arah dan mengendalikan proses penelitian
agar sesuai dengan tujuan penelitian. Kualitas Tesis tidak
ditentukan oleh terbukti atau tidaknya suatu hipotesis.
Artinya, hipotesis tidak mesti harus terbukti sama dengan
kesimpulan akhir setelah dilakukan penelitian.
8) Metode Penelitian.
Metode penelitian menguraikan cara pelaksanaan
penelitian, mulai dari jenis penelitian, pendekatan
penelitian yang digunakan hingga bagaimana menganalisis
hasil penelitian. Metode Penelitian yang digunakan
bergantung kepada jenis penelitian yang dilakukan.
Berikut akan diuraikan tentang Metode Penelitian pada
penelitian sosio-legal dan penelitian hukum.
Dalam metode penelitian ini dijelaskan j ustifikasi mengapa
penelitian yang akan dilakukan ben.enis penelitian hukum,
dan alasan atau argumentasi penggunaan metode
penelitian tertentu.
1) Penelitian Sosio legal
Metode Penelitian Sosio-legal memuat uraian tentang:
(1) Jenis Penelitian : Penelitian Sosio legal
(2) Pendekatan Penelitian
Menjelaskan tentang pendekatan yang digunakan
dart memberikan alasan mengapa pendekatan
tersebut digunakan.
(3) Alasan Pemilihan Lokasi
-24-

Berisi deskripsi penjelasan tentang (1) Lokasi


Penelitian secara definitif, (2) Alasan pemilihan lokasi
penelitian berdasarkan pertimbangan obyektif,
sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian,
bukan didasarkan pada pertimbangan yang
subyektif.
(4) Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data adalah macam-macam
informasi yang digunakan dalam penelitian, yang
terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
Fhimer adalah informasi yang berupa pengalaman,
pemahanan, persepsi, pendapat, harapan dan lain-
lain dari subyek penelitian (narasumber, informan,
responden, dan lain-lain). Data sekunder adalah
informasi yang berupa dokumen yang terdiri dari
arsip, 1aporan, notulensi, risalah, peljanjian dan lain-
laln.
Sumber data adalah tempat ditemukannya informasi,
yang terdiri dari sumber data primer dan sumber
data sekunder. Sumber data primer berasal dari
subyek penelitian secara langsung. Sumber data
sekunder berasal dari lembaga/ institusi, atau
individu.
(5) Teknik Pengambilan/Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara untuk
memperoleh informasi. Data primer diperoleh melalui
wawancara, balk terstruktur ataupun tidak
terstruktur, pengamatan, dan Focus Group
Discussz.on (FGD). Data sekunder diperoleh melalui
studi dokumen berkas-berkas penting (arsip,
laporan, notulensi, risalah, peljanjian dan lain-lain )
dari institusi yang diteliti serta penelusuran
peraturan perundang-undangan dari berbagai
sumber, penelusuran situs di internet, klipping koran
dan lain-lain.
(6) Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.
Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian
yang memiliki kesamaan, meliputi himpunan dari
orang dan atau benda, kejadian, kasus-kasus, yang
dapat dibatasi pada periode dan lokasi tertentu.
Sampel adalah bagian yang mewakili populasi.
Sampel ditentukan berdasarkan cara atau teknik
sampling. Teknik sampling adalah cara penentuan
salnpel baik random maupun non random. Sampel
ditentukan berdasarkan berbagai teknik penentuan
saln:plc torobabttky sampling, purposive sampling,
acciderital sampling aha:n snow-ball sampting, daLn
lain-lain) dari populasi tersebut.
(7) Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian sosio legal
dapat menggunakan teknik analisis kuantitatif
maupun kualitatif.
-25-

(8) Definisi Operasional


Definisi Operasional adalah batasan pengertian
istilah yang dipergunakan dalam penelitian sesuai
dengan tema penelitian. Definisi operasional dapat
merujuk pada peraturan perundang-undangan,
kamus, maupun pendapat ahli. Definisi dituliskan
secara singkat dalam suatu kalimat yang jelas.
2) Penelitian Hukum
Metode Penelitian Hukum memuat uraian tentang:
( 1) Jenis Penelitian: Penelitian Hukum
Menjelaskan justifikasi penelitian yang dilakukan
beljenis penelitian hukum.
(2) Pendekatan Penelitian
Menjelaskan tentang pendekatan penelitian yang
digunakan dan memberikan alasan mengapa
pendekatan tersebut digunakan (sfafute approach,
cmalytical approach compcun:five approach, dIT) .
(3) Jenis dan Sumber Bahan Hukum
Jenis bahan hukum dalam penelitian hukum terdiri
dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder
dan bahan hukum tersier. Bahan hukum primer
adalah bahan hukum yang bersifat mengikat,
otoritatif berupa peraturan perundang-undangan,
yurisprudensi, dan peljanjian. Bahan hukum
sekunder adalah bahan hukum yang menjelaskan
bahan hukum primer, yang terdiri dari penjelasan
peratu ran perundang-u ndangan , notulensi
pembahasan, risalah sidang, rancangan undang-
undang, naskah akademik, doktrin dan pendapat
ahli, serta dapat juga diperoleh dari hasil penelitian.
Bahan hukum tersier berupa bahan hukum yang
memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer
dan bahan hukum sekunder, yang terdiri dari kamus
dan ensiklopedia.
Sumber bahan hukum adalah tempat ditemukannya
bahari hukum yaitu darimana bahan hukum primer
dan sekunder maupun bahan hukum tersier tersebut
diperoleh. Bahan hukum primer, sekunder atau
tersier dapat diperoleh di pusat-pusat dokumentasi
dan informasi hukum atau di perpustakaan-
perpustakaan pada instansi yang terkait ataupun di
internet.
(4) Teknik Penelusuran Bahan Hukum
Menjelaskan tentang bagaimana cara menperoleh
bahan hukum, baik primer, sekunder, maupun
tersier. Bahan hukum dalam penelitian hukum
hukum dapat diperoleh melalui penelusuran bahan
hukum atau studi kepustakaan (Z{broru researc7+)
terhadap bahan hukum primer, sekunder, dan tersier
di perpustakaan maupun di internet.
(5) Teknik Analisis Bahan Hukum
Mendeskripsikan prosedur, cara dari teknik
pengelolan bahan hukum dan analisis bahan hukum.
Jenis penelitian hukum dapat menggunakan teknik
-26-

analisis melalui interpretasi atau hermeneutika


terhadap bahan hukum.
(6) Definisi Konseptual
Adalah batasan konsep istilah yang digunakan dalam
penyusunan Tesis. Definisi konseptual diperlukan
untuk menegaskan konsep-konsep utama yang
dipakai oleh peneliti sehingga dipahami secara sama
oleh orang lain. Definisi konseptual dapat merujuk
pada peraturan perundang-undangan, kamus,
maupun pendapat ahli. Definisi konseptual harus
ditulis secara singkat.

BAB 11: KERANGKA TEORETIK /LANDASAN TEORI


Kerangka/Landasan teori, berisi pilihan terhadap satu atau
beberapa teori yang secara argumentatif dipandang sesuai
yang digunakan sebagai pisau analisis untuk menjawab
permasalahan yang telah dirumuskan. Tidak tertutup
kemungkinan, teori yang telah ada diterima dan digunakan
secara utuh, namun dapat juga dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan peneliti. Segala pilihan tesebut harus disertai
argumentasi ilmiah. Teori-teori tersebut dikemukakan secara
kritis dan sistematis sehingga membentuk pola pikir tertentu
yang mengarah terbentuknya teori baru. Dengan kata lain,
kerangka /landasan teori merupakan upaya melakukan
teoretisasi. Pola pikir inilah yang nantinya akan digunakan
sebagai alat (pisau) untuk menganalisis permasalahan-
permasalahan yang telah drfumuskan sebelumnya.
BAB Ill: HASIL DAN ANALISIS
Pada bab ini dituliskan laporan terinci pelaksanaan kegiatan
dalam mencapai hasil berikut hasil-hasil kajiannya.
Selanjutnya ditampilkan analisis keterkaitan antara kajian
pustaka (pendapat pakar) dengan fakta-fakta empirik atau
bahan hukum yang telah diperoleh dalam upaya pengambilan
kesimpulan.
1) Gambaran Umum I,okasi Penelitian (Untuk penelitian
sosio-legal)
Bagian ini mendeskripsikan secara ringkas tentang
gambaran umum lokasi penelitian. Contohnya yaitu
menjelaskan mengenai keadaan geografis, sosial, ekonomi,
budaya dan agama masyarakat setempat atau hal hal lain
yang berkaitan dengan tema penelitian misalnya gambaran
umum perusahaan atau instasi dimana penelitian
dilakukan. Gambaran umum menjadi bab tersendiri
sebagal bagian dari pembahasan penelitian sosio-legal.
2) Analisis
Bagian ini memuat deskripsi hasil penelitian serta analisa
secara kritis berdasarkan kerangka teoretik yang sudah
ditulis di Bab 11, terhadap seluruh permasalahan penelitian.
Masing-masing permasalahan menjadi bab bahasan
tersendiri. Misalnya, dalam tesis terdapat 3 (tiga)
permasalahan, maka ketiga permasalahan tersebut
dijadikan judul-judul bab pembahasan. Dengan demikian
banyaknya bab dalam pembahasan sangat ditentukan oleh
-27-

banyaknya permasalahan yang dikaji dalam penelitian.


Memasukkan permasalahan ke dalam bab-bab bahasan
sangat membantu dalam menjaga konsistensi dan relevansi
antara permasalahan yang dikaji dengan pembahasan
Tesis

BAB IV : PENUTUP
Kesimpulan dan saran merupakan bab terakhir yang
umumnya terdiri atas dua sub-bab yaitu kesimpulan dan
Saran.
1) Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban singkat dan jelas
terhadap rumusan masalah setelah melalui proses
pembahasan di bab-bab sebelumnya. Jumlah kesimpulan
sesuai dengan jumlah rumusan masalah. Secara garis
besar penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan
metode induktif atau deduktif. Pilihan terhadap metode
tersebut harus disertai argumentasi yang sinkron dengan
tipe penelitian dan penggunaan kesimpulan tersebut.
2) Saran
Saran merupakan rekomendasi yang diberikan peneliti
berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian. Setiap
saran yang ditulis setidak-tidaknya haru s
mengungkapkan (a) kepada siapa saran itu diberikan, (b)
apa saran yang diberikan dan (c) mengapa saran tersebut
diberikan serta (d) bagaimana saran tersebut
diwujudkan/dijalankan. Saran hendaknya jelas
sasarannya dan aplikatif.
c. Bagian Akhir
Bagian akhir Tesis terdiri dari daftar pustaka, surat
keterangan telah melakukan penehitian, Instrumen penelitian
(naskah kuesioner, pedoman wawancara, atau pedoman
penelusuran bahan hukum), riwayat hidup penulis,
pemyataan keaslian tulisan.
1 ) Daftar pustaka
Daftar pustaka harus memuat semua pustaka yang dikutip
penulis, terkecuali bahan yang tidak diterbitkan dan tidak
dapat diperoleh dalam perpustakaan. Bahan-bahan
tersebut, seperti keterangan pribadi teman penulis, bahan
kuliah, bahan stensilan, brosur dan sebagainya harus
dijelaskan dalam catatan kaki dalam teks dan tidak
dicantumkan dalaln daftar pustaka. Tesis yang tidak
dipublikasikan merupakan perkecualian , karena biasanya
dapat dibaca di perpustakaan. 01eh karena itu bahan
tersebut dicantumkan dalam daftar pustaka, bukan
sebagai catatan kaki.
Tujuan utama daftar pustaka adalah memberi informasi
mengenai cara mudah menemukan sumber yang
disebutkan dalam penyusunan laporan.
2) Surat keterangan telah melakukan penelitian (penelitian
sosio-legal)
Surat keterangan ini memberikan penjelasan bahwa
mahasiswa yang bersangkutan telah bersungguh-sungguh
melakukan penelitian pada instansi yang terkait dengan
-28-

permasalahan. Surat keterangan ini diterbitkan oleh


lembaga di mana peneliti melakukan penelitian dan di
tanda tangani oleh pimpinan lembaga atau yang mewakili
serta disahkan dengan stempel resmi lembaga.
3) Indeks lstilah
lndeks lstilah bertujuan memberikan panduan yang
spesifik, juga mampu menentukan lokasi sumber informasi
dengan efisien dan dapat digunakan untuk mencari
sumber-sumber informasi lain yang berkaltan.
Contoh:
Akta Notariil halaman 80, 125, 158, dan seterusnya.
Fidusia halaman 90, 201, dan seterusnya.
4) Indeks Subyek
Indeks subyek merupakan indeks yang merujuk pada
nana pengarang atau pemilik teori yang disebut dalam
buku.
Contoh: M
Maria Sriwulani Sumardjono halaman 124, 200, 245, dan
seterusnya.
Contoh: S
Sudikno Mertokusumo halalnan 76, 110, 210, dan
seterusnya.
5) Glosarium
Glosarium merupakan suatu daftar alphabetis istilah
dalam suatu ranah pengetahuan tertentu yang dilengkapi
dengan definisi untuk istilah-istilah tersebut atau dalam
suatu bahasa yang didefinisikan dalaln bahasa lain, atau
diberi sinonim (atau paling tidak sinonim terdekat) dalam
bahasa lain.
Contoh:
Res jtc!z.cafa pro ue7itate habetrztr : keputusan hakim harus
dianggap benar atau sebelum ada putusan lain di tingkat
pengadilan di atasnya yang mengkoreksi putusan tersebut.
6) Lampiran
Lampiran merupakan tambahan informasi yang secara
langsung digunakan untuk keperluan penafsiran dalam
bab hasil penelitian dan analisis, yang berfungsi sebagai
penunjang. Bentuk lampiran dapat berupa putusan
pengadilan, peraturan peraturan khusus, peljanjian,
brosur dan sebagainya.
7) Instrumen penelitian (kuesioner, pedoman wawancara,
pedoman penelusuran bahan hukum)
Instrumen penelitian yang perlu dilampirkan dalam Tesis
dapat berupa kuesioner, pedoman wawancara, pedoman
penelusuran bahan yang dipergunakan dalam mencari
data, balk di lapang maupun di perpustakaan. I.ampiran ini
sangat penting untuk mengontrol dan menelusuri kembali
apakah seluruh bahan yang ada telah diolah dan dianalisis
sesuai dengan kebutuhan dalam pembahasan.
8) Pernyataan keaslian tulisan penufis
Surat pemyataan tertulis dari penulis ini berisi keterangan
tentang keaslian tulisan dan data yang dipergunakan
dalam menulis Tesis serta konsekwesi sanksi yang akan
ditanggung penulis bila kelak dikemudian hari temyata isi
-29-

tulisan menjiplak (mencuri) karya orang lain baik sebagian


atau keseluruhan trJzagzafl , lihat lampiran V.

8. PENULISAN ARTIKEL JURNAL INTERNASI0NAL BEREPUTASI


Jumal ilmiah sering pula disebut jumal akademik. Dalam bahasa
Inggris diteljemahkan sebagai 'scfeut€fic /.ot/ma!' atau 'ciccidem€c
joumaz'. Jumal ilmiah dapat dideskripsikan sebagai kumpulan artikel
ilmiah yang dipublikasikan secara reguler dalam rangka
mendiseminasi hasil penelitian di bidang ilmu nukum. /umaz
i.ritemczs{o7tciz bereptttasl. adalah jumal yang memenuhi kriteria jurnal
intemasional sebagai berikut :
a. Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah
ilmiah dan etika keilmuan
b. Memiliki ISSN
c. Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris,
Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok)
c!. Memiliki terbitan versi orLzi7Le
e. Dewan Redaksi (Ec!t.toriciz Board) adalah pakar di bidangnya paling
sedikit berasal dari 4 (empat) negara.
f. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) terbitan paling
sedikit penulisnya berasal dari 4 (empat) negara.
9. Terindeks oleh dcitabase intemasional bereputasi: Web a/ Sc{ence,
Scoptts, M.crosoj± Acedemtc Seczrch, dan / atau laman sesuai dengan
pertimbangan tim pakar Ditjen Dikti.
Setiap mahasiswa program Magister yang akan menyelesaikan studi
diwa].ibkan menulis artikel jumal ilmiah, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1 . Artikel ilmiah disusun dari Tesis yang dibuat oleh mahasiswa yang
bersangkutan.
2. Naskah artikel jumal harus disampaikan dan mendapat
persetujuan dari Dosen Pembimbing Tesis bersamaan dengan
pengajuan persetujuan ujian Tesis.
3. Surat Pemyataan dari Penulis terkait dengan publikasi
Artikel/Jumal Ilmiah balk melalui media cetak atau on-ZI.7re,
Rogrcizty Free untuk kepentingan Non Komersial.
4. Naskah artikel ilmiah menjadi lalnpiran dari dokumen tesis yang
akan diujikan.
5. Apabila mahasiswa telah melalui ujian Tesis, salinan lunak /sofi
copg/ artikel ilmiah diserahkan kepada Perpustakaan UB atau
PSIK Fakultas Hukum dengan menunjukkan salinan keras /hard
copg/ yang telah disetujui oleh dosen pembimbing.
6. Bukti penyerahan salinan lunak (soft copy) artikel ilmiah ke
Perpustakaan UB menjadi syarat untuk mengikuti yudisium.
Contoh Format Naskah Artikel Jurnal Internasional :
±| Mare:uscript ForTnat
Marmscript should given in soft copu cnd. arra:nged in Jou:rrral
stcnd,ard fiormat, Title, Authors, Abstract, Keyu)ords,
Introduction, Ma±erwls and Methods, Result cnd ILec:ussion,
Coneluston cnd. Snggestion, Achaoujledgmerit and References.
Tgped at one side Of u)hate paper Of A4 size, in double column,
double space, 12 point ti:mes news rorrran fiorit.
-30-

The template for jou;mad article, book reuieuj as wet;I as


coritemporary corn,mer[±s/ rtctes ca;n be dowruloaded ijieL this
wel9site On template ieon.
2) Marmscript lttle
The title Of the paper shondd be cordse and iriformafiue
cnd, corrsis± Of nat more the;n 20 words. Avoid abbreviahoirs
ujher.e possible. It shouid be ujritten clearig and cordsely
describing the coritertts Of the research as wel,1 as the idea Of the
na.fur.e Of the u)ork.
Manuscript has mcrin ci,uthor cnd, co authors u)ith fu:Il rome Of the
author and co-ci:uthors (r.a abbreviation), inc:hades address (es)
cnd, emal,1 crddresses clecirly. Author(s) qudificahon should not
appear in mcLrmscript.
3) Abstrcict
AIL cutwle subirdssiorrs should also i;nehade an Abstract. Tlre
abstract cornes after title page in the mcm:uscript. Abstract in:ust
be integrated and independerit ujhieh is corLsis± Of i:ntrod:uchon
cnd, pr:rpose, mcthods, resulls, conclusion and s:uggesfion.
Houieuer the abstrcwi should be wri:tten as a single paragraph
uiithout these headers. For this reason, Roferenees show:id be
avoided. Atso, rvon-stcndard or urroornmon abbreviations shouid
be cLvoided, but if essendal thou in:ust be deft:ned at their first
rnendon in the ctostract itself. Abstract in,ust be written using 150
undl 200 words ujhich has rLo referervce and accompanied
keyu)ords. An ALbstract is rwi requ:fred fior Corrme"ts and Book
Reviews.
4| Keywords
The keyujords should be avoiding general and phoral terrus and
multiple concepts. These kegujords uji:Il be used fior inderi:ng
purposes. Keyu)ords shou:Id rwi rrLore the;n 5 ujords or phrases in
alphabetical order.
5) I"±roduetion
I+esented brieftg and clearig iriforTrafion coneem:ing background
cnd, explcdrL hou] you addressed the problem, and: ctea;dy state the
cri:rue Of your stnd:u. Whi:le composing t:he iriroduchorL, recrders
u)ho are not experts in the field should be co"stdered.
CI) IJegal Materials ctnd Methods
AIL legal materials, su,pporti:mg docu;mends ci,nd methods in;ust be
slated clea;dy and briefog. The method used is r[ot I,irrri±ed to
rrormci.itve ju:ridieal rmethod. Method other thn:n rrormn:itve juridieal
method should men;fion tine cnd, place Of the research (if
r7) applieable)
Result Andcnd the focus Of the research in first pcut.
Discussion
Resu,It cnd, discussi;on be written in scrme pcut. They shouid be
preseITted corutnucrusly stcut from main res:u,It undl supporting
results and equipped uJith a discussion. Figu:res and Tabl.es (if
any) should be put in the scLme part Of this section ci,nd should be
actwe edited try the editors.
8) Conel:usion And suggestion
Coral:usien shouid be explained clecirly and cordsely. Suggestion
placed after conclusion coritcri:us a recorrmendafion on the
research and give possthiltrty fior f a:fu:re reseci,wh.
-31-

9| Acknou]ledgemeut
Sit.ate the grant source ci,nd the person to whom the grant was
given. Nave the person to help gou work (if arty).
LO) Roferenee
Ref erences shouid f iotlow t_be A:ustrahan Guide to Legal Citcrf uon
(AGLC_). AIl roferenees to books, articles cnd other sources are to
be_ id_endft_ed at an appropriate poin in the text try a fioctrote,
wlrich uitl correspond to t:he releuand footnote at the bottom Of the
page. The inf;ormalon to be included within t:he fiocfrote is as
detailed in t:he AGLC gu:idelines. It is the author's responsihihiky
to ensure the srtyle Of the submission accor.ds u]ith the cureut
uer_sion Of the A:ustral.rdn Chide to Legal Citcuton, cnd, Imam:uscripts
ujtl| P?.retu:med to authors fior editi:ng if t:hey do rut rnect the srtyle
guxpettnes. There is a diffierence in style between fiooinchng cnd:
rofenenri:ng accords:ng to AGLC.
-32-

BAB IV
PENGETIKAN DAN TEKNIK PENULISAN

A. PENULISAN REFERENSI FOOTNOTE DAN DAFTAR PUSTAKA


1. Cara Merujuk Kutipan I,angsung (dalam bentuk /oofroote)
Dalam suatu karya ilmiah, untuk menulis kutipan, terdapat dua
bentuk yaitu dengan menggunakan f7i note dan /oofroo€e. Namun
untuk Fakultas Hukum Universitas Brawijaya hanya menggunakan
f;ooho±e.
a. Kutipan Kurang dari 3 Baris
Kutipan yang terdiri kurang dari 3 baris ditulis di antara tanda
kutip (" .... ") sebagai bagian terpadu pada teks utama.
Contoh:
Dony menyimpulkan "JtJs Cogens sebagai norma dasar hukum
intemasional yang diterima dan diakui oleh negara-negara
sebagai komunitas intemasional secara keseluruhan. "
b. Kutipan 3 baris atau lebih
Kutipan yang terdiri dari 3 baris atau lebih ditulis tanpa tanda
kutip dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi
sebelah kiri dan kanan serta diketik dengan spasi tunggal.
Contoh:
Seperti yang dikemukan Adami:
Kesalahan adalah mengenai keadaan seseorang atau
gambaran batin orang sebelum atau pada saat memulai
perbuatan. 01eh karena itu, unsur ini selalu melekat pada
diri pelaku dan bersifat subyektif. Dalam hlm ini berbeda
dengan unsur melawan hukum yang dapat bersifat
obyektif dan dapat bersifat subyektif, bergantung pada
redaksi rumusan dan sudut pandang terhadap rumusan
tindak pidana tersebut. 7
c. Kutipan yang sebagian dihilan8han
Kutipan yang sebagian dihilangkan apabila dalam mengutip
langsung ada kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik,
ditulis 1 cm dari garis tepi sebelah kiri serta diketik dengan spasi
tunggal
Contoh:
"Masyarakat Adat Kimaan yang mengemban8kan sistem
pertanian canggih ... untuk menghasilkan ubi sebagai
makanan pokok mereka"5
d. Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung (dalam bentuk /ootnote)
Kutipan yang disebut tidak langsung adalah dikemukakan
dengan bahasa penulis sendiri tanpa tanda kutip dan terpadu
dalam teks.
Contoh:
Di berbagai masyarakat teq.adi krisis kepemimpinan
tradisional masyarakat Adat, ketua Adat hanya berfungsi
sebatas pelaksanaan upacara-upacara komunal. 4
-33-

e. Cara Menulis /oofroote


Menurut jenis bahan rujukan:
1) Rujukan dari Buku
Susunan /oofroote secara berurutan adalah mama penulis,
judul buku (cetak tebal, cetak tebal dan miring bila
menggunakan bahasa asing), penerbit, tempat
penerbitan, tahun penerbitan dan halaman. Untuk
penulis orang Indonesia, nana pertana disebut terlebih
dahulu, sedangkan untuk penulis asing mama kelurga
disebut lebih dahulu , kesemuanya tanpa mencantumkan
gelar. Penulisan dilakukan dengan ketentuan spasi I
(satu) dan dimulal dengan awal /ootoote yang menjorok
masuk sebanyak 6 karakter. Penulisan antar footnote
tidak menggunakan spasi.
Contoh:
3 Veronica Kumalawati, Peranan Jri/omecz Conserit
Dalam Taransaksi Terapeutik, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1998, hlm 23.
4 BraLgdon, AIlen, Bu:ilding Mendel M:uscle: Condifioring
Exercises for the Sin lritelkegenee Jones, Barin `J\Javes
Books, South Yarmouth, 1998, hlm 45.
2) Rujukan dari buku yang berupa singkatan 1.bra, op.ctt dan
Zoo.ct±
a) ibid, merupakan singkatan dari I.bzdem yang berarti di
tempat yang sama dan belum diselingi dengan kutipan
lain.
b) ap.cz.€. , merupakan singkatan dari operie cz.toto, artinya
dalam karangan yang telah disebut dan diselingi
dengan sumber lain.
c) !oc.ed, merupakan singkatan dari loco edcito, artinya di
tempat yang telah disebut. 1oc. Cit digunakan jika kita
menunjuk ke halaman yang sama dari suatu sumber
yang telah disebut.
Contoh:
1 Veronica Kumalawati, Peranan J7t/o7`7nec! Corrsent
Dalam Transaksi Terapeutik, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 1998, hlm 45
2 Jbid,. hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)
3 Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka
Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
4 Bragdon, Al:Len, Building Merital Muscle: Conditioning
Exercises fior the Si3c lutetlegenee Jorves, Barin Waves
Books, South Yarmouth, 1998, hlm 45.
5 Veronica Kumalawati, op.Off. hlm 56 (buku yang telah
disebutkan di atas)
6 Ismall Marahimin, foe. czt. (buku yang telah disebut di
atas di halalnan yang sama, yakni hlm. 46).
7 Bragdon, Allen, Zoc. c{t. (menunjuk ke halaman yang
sama dengan yang disebut terakhir, yakni hlm. 45).
3) Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada
Editomya)
Seperti menulis /oofroote dari buku ditambah dengan
tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editomya
lebih dari satu, ditulis setelah nana penulis.
-34-

Contoh:
9 Mc. Alister, John T (Ed), Southeast Asi.a, Tlhe Po!i'de of
Ivatzoriaz Jncegrofrori, Toronto, Random House, 1973, hlm
68.
18 Mahmud Thoha (Ed.), Dampak Persetujuan Putaran
Uruguay-CIATT Terhadap Industri Kecil, UI Press, Jakaha,
1998, him 89.
4) Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada
Edito-ya)
Nama penulis artikel ditulis di depan, judul artikel ditulis
tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis
mama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor,
dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku
kumpulannya ditulis dengan huruf tebczz, atou tebaz c{czn
7".rfrig bzza cZczZczm bczhasa czsz.ng, diikuti dengan tahun
penerbitan dan nomor halamannya.
Contoh:
29 Hartley, J.T., Harker, J.O. & Walsh, D.A.,
Coutermporary Issues cnd New IItrectiene in Adult
Deuetoprnend Of Lea:mi:ng and Merrory, L.W. Poon (Ed.),
Aging in the 1980s.. Psgchck>gical Issues, Washington,
D.C.: American Psychological Association, 1980, hlm.
239-252.
36 Faruk , Menyingkap dan Membangu n
Multikulturalisme, Th. Sumartana (Ed.), Pluralisme,
Konflik dan Pendidikan Agama di Indonesia, Institut
Dian/Interfidei, Yogyakarta, 2001, hlm 89.
5) Rujukan dari Artikel dalam Jumal
Nana penulis ditulis paling depan dan judul artikel yang
ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap
awal kata dan huruf tebal atau teal dan miring apabila
dalam bahasa asing. Nama jumal ditulis dengan cetak
biasa, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan
huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir
berturut-turut ditulis jumal tahun ke berapa, nomor
berapa, diikuti dengan tahun dan nomor halaman dari
artikel tersebut.
Contoh:
65 Rachmad Syafa'at, Model Altematif Penguatan
Kelembagaan dan Hukum Masyarakat Adat Dalam
Pengelolaan Sumberdaya Alam Berkelanjutan, Arena
Hukum, Volume 13, F`akultas Hukum Unibraw, Malang,
2002, hlm 89.
6) Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal,
bulan, dan tahun 0.ika ada). Judul artikel ditulis dengan
cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata,
kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf
kecil kecuali huruf pertama setiap kata.
Contoh:
89 Robert, L. Dunne, Deterring Unauthorized Access to
Cormputers: Cotrohi:ng Behaviour in Cyberspace Th:rough a
Contract Law; Pamaddym, Jurimetrics, 2005, hlm 89.
-35-

3 S.V.C. Suryadarma, Prosesor dan Interface:


Komunikasi Data, Info Komputer, IV (4),1990, hlm 46-48.
41 Bartens, K., 11 Agustus 2003, Aborsi Di Tengah
Polarisasi "Pro Zire"-4Pro Choiee", Kompas, hlm 89.
7) Rujukan dari Koran Tanpa Penulis
Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan
tahun ditulis setelah nana koran, kemudian judul ditulis
dengan huruf besar-kecil dicetak tebal.
Contoh:
11 Jawa Pos, 22 April 1995, Wanita Kelas Bawah Lebih
Mandiri, hlm 4.
8) Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang
Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa
Lembaga
Judul atau mama dokumen ditulis di bagian awal dengan
cetak tebal.
Contoh:
22 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15
Tahun 2002 tentang Tindak Hdana Pencucian Uang.
I,embaran Negara Republik Indonesia Tahun ..... Nomor
.... Tambahan Lembaran negara Nomor ....
9) Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga
Tersebut
Nana lembaga penanggung].awab langsung ditulis paling
depan, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak
tebal, mama tempat penerbitan, dan nana lembaga yang
bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
23 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
Pedoman Penulisan I.aporan Penelitian,. Jakarta,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978, hlm 88.
10) Rujukan Berupa Karya Teljemahan
Nana penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun
penerbitan karya asli, judul asli, judul teljemahan, nana
peneljemah, mama tempat penerbitan, nana penerbit
terjemahan dan tahun teljemahan. Apabila tahun
penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan
kate Tanpa tal"n.
Contoh:
52 Fukuyama, Francis, 1989, The Great Disruption,
Hakikat Manusia dan Rekostitusi Tatanan Sosial!,
Teljemahan oleh Ruslani, Yogyakarta, Qalam, 2002, him
90.
11) Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penulis ditulis paling depan, judul skripsi, tesis
atau disertasi ditulis dengan cetak tebal diikuti dengan
pemyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan,
nana kota tempat perguruan tinggi, dan nana fakultas
serta mama perguruan tinggi, diikuti tahun yang
tercantum pada sampul.
Contoh:
69 Eko Juli Atmodjo, rgposqttcitt€rig, Cgbersquattjng dan
Cgber Piraq/ Dormzfri Name Internet Ditinjau Dari Aspek
Hukum Pidana Indonesia, Skripsi tidak diterbitkan,
-36-

Malang, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, 2003,


hlm 490.
12) Rujukan Berupa Makalah yang Ihisajikan dalam Seminar,
Penataran , atau Lokakarya
Nalna penulis ditulis paling depan, judul makalah ditulis
dengan cetak tebal, kemudian diikuti pernyataan
"Makalah disajikan dalam . .". . , nalna pertemuan, lembaga
penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal
serta bul-ya.
Ctontoh:
3 N. Huda, Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal,
rnakalah disajikan dalam Lokakarya penelitian Tingkat
Dasar bagi Dosen PrN dan PTS di Malang Angkatan XIV,
Pusat Penelitiah IRTP MAIANG, Malang,12 Juli 2cO4, hlm
58.
32 Z. Karim, Tatakota di Negara-negara Berkembang,
Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA
Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September 1987, hlm 79.
13) Rujukan dari lnternet berupa Karya Individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak,
diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya
tersebut /dicefak tebcik/ dengan diberi keterangan dalam
kurung (ondin3, dan dialchiri dengan alamat sumber
rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan
diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
39 Chalmer, Robert, 2002, Regtthati.r`+g The Ivet I.rL
A:usiraha Piri:ng Blanket or Sil,ijer ffu:kets (online),
http: / /www.murdoch.edu.au/law/i/v/la.html, ( 12
Januari 2cO3)
14) Rujukan dari Internet berupa Artikel darl Jurnal
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak,
diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul artikel,
nana jumal dengan diberi keterangan dalam kurung
(o7tz€ridy, volume dan nomor, dan diakhiri dengan alanat
sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan
kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
35 T€ennedy, DC., 2002` In Search Of Balance Between
Poliee Power and Privacg in The Cybercrirne Treatry lorthne\ .
The Richmond Journal Law and Technologv.
htto: / /www.richmond.ilt.html/ 185.htm I 12 Januari
2QQa
19 Koeswahyono, I. (2019). Tanah Untuk Keadilan
Sosial : Perbandingan Penataan Dan Pengaturan
Pertanahan Di Beberapa Negara. AriE}na Izltfutm, J2( 1) , 64-
90.
doi:htto://dx.doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2019.0
1201.4.
15)Ej=TkandarilnternetberupaBahanDiskusi
Nana penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak,
topik bahan diskusi, nalna bahan diskusi /dicetoJc wiring/
dengan diberiketerangan dalam kurung (onfroe), dan
diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai
-37-

dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda


kurung.
Contoh:
98 Burnhan, David, 77ie Fir:st Carl/e7'iemce on Co„prJters
Freedom cnd, Priuaci!, Traehi:ng The Fed wi:±h Trac The
Trausactional Records Access Clecwir.g House CPRS
/onzfne/, http: / /www.transcripts.sov, (30 Juli 2003)
2. Cara Menulis Daftar Rujukan/Daftar Pustaka
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah,
artikel, atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung
maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi
tidak dikutip ticzak dharfumfeari dalam Daftar Rujukan,
sedari8kan semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun
tak langsung dalam teks hams dicanturnkan dalam Daftar
Rujukan.
Pada dasamya, unsur yang ditulis dalam Daftar Rujukan secara
berturut-turut meliputi ( 1) nana penulis ditulis dengan urutan:
mama keluarga, nana awal, dan mama tengah, tanpa gelar
akademik, untuk penulis yang bukan orang Indonesia,
sedangkan jika penulis orang Indonesia ditulis dengan urutan
mama awal dan nama akhir, (2) judul, temiasuk anak judul
/sttz2frtc!nd/, (3) kota tempat penerbitan (4) mama penerbit, dan (5)
tahun penerbitan. Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi
tergantung jerris sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih dari
satu, cara penulisan namanya sama dengan penulis pertalna.
Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan
urutan: nana aThir diikuti koma, nana awal (disingkat atau
tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah),
diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh
tim, semua mama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar
rujukan.
1) Rujukan dari Buku
Nana penulis diawal, diikuti judul buku ditulis dengan
huruf tebal atau tebal miring untuk bahasa asing, dengan
huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung,
mama penerbit dan tempat penerbitan serta tahun
penerbitan.
Contoh:
Geis Gilbert & Meier, Robert. F, VI/7ri€e Cozzar C7i7'ne,
Revised Edition, Mac Millan Publishing, New York,
1977.
Mochtar Kusumaatmadja, , Pengantar Hukum
Intemasional, Bina Cipta, Bandung, 1978.
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis
oleh orang yang sama.
Contoh:
Clinard, 8. Marshall, Coxporicite Ethics cznc! Crime, SAGE
Publication, Beverly Hills, 1983.
-------------------------, Corporate Crime, SAIGE
Publication, Beverly Hills, 1983.
2) Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada
Editomya)
-38-

Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan


tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editomya
lebih dari satu, di antara mama penulis dan judul.
Contoh:
Mc. Alister, John T (Ed.), Sotttheast Asia, The PoZ{tie a/
Ivationed Jntegrtzf{on; Random House, Toronto, 1973.
Mahmud Thoha (Ed.), Dampak Persetujuan Putaran
Uruguay-GAIT Terhadap Industri Kecil, UI Press,
Jakarta, 1998.
3) Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada
Editomya)
Nama penulis artikel ditulis di depan. Judul artikel ditulis
tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis
narna biasa, diberi keterangan (Bd.) bila hanya satu editor,
dan (Eds.) bila lebih darn satu editor. Judul buku
kumpulannya ditulis dengan huruf mz.ri.ng, dan nomor
halamannya disebutkan dalam kurung.
Contoh:
Hartley, J.T., Harker, J.O. & Walsh, D.A., Contemporary
Issues and New Directions in Adult Development of
Learning and Memory. Dalam L.W. Poon (Ed.), Agfrig
in the 1980s.. Psgchological Issues (t\1m. 239-252},
American Psychological Association, Washington,
D.C,1980.
Faruk, Menyingkap dan Membangun Multikulturalisme.
Dalam Th. Sumartana (Ed.) , Pzttrozisrne, Konfl{k c!ci7t
Pendidikan Agcrma di Indonesia, (hal. 56-78),
Institut Dian/Interfidei, Yogyakarta, 2001.
f) Rujukan dari Artikel dalam Jumal
Nana penulis ditulis paling depan ,judul artikel yang
ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap
awal kata. Nama jumal ditulis dengan cetak miring, dan
huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar
kecuali kata hubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis
berapa, nomor berapa (dalam kurung), dari nomor
halaman dari artikel tersebut serta jumal tahun ke.
Contoh:
Muchamad Ali Safa'at, Pemaknaan Norlna Hak Asasi
Manusia Dalam UUD 1945 Berdasarkan Putusan
Mahkamah Konstitusi, Arena Hukum, Volume 11,
No.2, Fakultas Hukum UB, Malang, 2018.
g) Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran
Nama penulis ditulis paling depan, Judul artikel ditulis
dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf
awal kata, kecuali kata hubung. Nana majalah ditulis
dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan
dicetak mz.ring. diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun 0.ika
ada).
Contoh:
Robert, L. Dunne, Deterring Urn:uthorized Access to
Computers.. Cotrolling Behauivur in Cyberspace
Through a Coitract Law Paradigm, Juri:rnetrics,
2005.
-39-

S.V.C. Suryadarma, Prosesor dan Jnterfcice : Komunikasi


Data, Jnro Kompttfer, IV (4), 1999.
Bartens, K„ Aborsi di Tengah Polarisasi `Pro !tfe"- "Pro
Choi.ce", Korrapa, 11 Agustus 2003.
h) Rujukan dari Koran Tanpa penulis
Nama koran ditulis di bagian awal., kemudian judul
ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring. Tanggal,
bulan, dan tahun ditulis setelah judul artikel.
Contoh:
Jawa Pos, Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. 22 April,
1995
2) Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang
Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa
Lembaga
Judul atau nana dokumen ditulis di bagian awal dengan
cetak miring, kota penerbit dan mama penerbit diikuti
tahun penerbitan dokumen.
Contoh:
Undang-Undang Repubttk lridonesia Norr.or 15 Taha,n 2002
teutang Tindck Pidarra Penoucian Uang, T±ei:n.baran
Negara Republik Indonesia Tahun ..... Nomor .....,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor.....
3) Rujukan dari I,embaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga
Tersebut
Nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling
depan, judul karangan yang dicetak miring, mama tempat
penerbitan, dan nana lembaga yang bertanggungjawab
atas penerbitan karangan tersebut. diikuti dengan tahun.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Peczomczn
Penulisan Laporan Penettficm, Deparfelnen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1978.

4) Rujukan Berupa Karya Teriemahan


Nana penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun
penerbitan karya asli, judul teljemahan, mama
peneljemah, tahun teljemahan, nana tempat penerbitan
dan mama penerbit teljemahan. Apabila tahun penerbitan
buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tciripa
tahan.
Contoh:
F`ukuyama, Francis, tanpa tahun, The Great Dis"ption,
Hakikat Manusia dan Rekostitusi Tatanan Sosial,
Teljemahan oleh Ruslani, Qalam, Yogyakarta.
5) Rujukan Berupa Tesis, atau Disertasi
Nana penulis ditulis paling depan, judul, tesis atau
disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan
perm:yatann s:kripsi, tests, ataru disertasi tidak c±iterbitkan,
mama kota tempat perguruan tinggi, dan mama fakultas.
serta nana perguruan tinggi diikuti tahun yang
tercantum pada sampul.
Contoh:
-40-

Eko Juli Atmodjo, 7t/posquatttng, Cgbersquading c!czri


Cgber piraey Domcrin Nanie Internet Didnian Dari
Aspek Hukum Pidana Indonesia, Skripsi tidak
diterbitkan, Malang, Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya, 2cO3.

6) Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar,


Penataran, atau I.okakarya
Nama penulis ditulis paling depan, judul makalah ditulis
dengan cetak tebal; kemudian diikuti pemyataan
"Makalah disajikan dalam . .". . , nana pertemuan, lembaga
penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal
serta bul-ya.
Contoh:
N. Huda, Penulisan Laporan Penelitian untuk Jumal,
Makalah disajikan dalam I,okakarya Penelitian
Tingkat Dasar bagi Dosen P'IN dan ITS di Malang
Angkatan XIV, Pusat Penelitiah IKIP MALANG,
Malang, 12 Juli 1999.
Z. Karim, Tatakota di Negara-negara Berkembang.
Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota,
BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2
September 2005.
7) Rujukan dari Internet berupa Karya Individual
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak,
judul karya tersebut /dieetok mrfu.ng/ dengan diberi
keterangan dalam kurung (orLzi.ne), dan diakhiri dengan
alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan
keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung, dan
diikuti dengan tahun penulisan
Contoh:
Chalmer, Robert, Regulating The Net in Australia Firing
Blanket or Silver Bu llets /o7i#ne/,
trttp.. I I `rmi`w .rrwh;wh.edn.ern I eriaIV I issNIe I
v9n3/cla.html, (12 Januari 2003) , 2002.
8) Rujukan dari Internet berupa Artikel darl Jumal
Nana penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, ,
judul artikel, mama jumal qicetak mrfung/ dengan diberi
keterangan dalam kurung (Online), volume dan
nomor,-dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan
tersebut disertal dengan keterangan kapan diakses, di
antara tanda kurung, tahun pada ba.gian akhir.
Contoh:
Kennedy , DC. , In Search Of Baha:nee Between Pohoe Power
cnd, ELuac:I) in The Cgbercrime Trecrty (orut:ne), rITLe
Itichmond Journal Law and Technology,
http:/ /www.richmond.jlt.html/ 185.htm ( 12
Januari 2cO3)
Widiarto, A., Safa'at, M., & Wibowo, M. (2018).
Pemaknaan Norma Hak Asasi Manusia Dalam Uud
1945 Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi.
Arerra lfufutm, I I (2) , 369-387 ,
doi:htto: / /dx.doi.org/ 10.21776 /ub.arenahukum.20
18.01002.8
-41-

9) Rujukan dari Internet berupa Bahan Diskusi


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak,
diikuti secara berturut-turut oleh, topik bahan diskusi,
mama bahan diskusi /dfoetcife 7riring/ dengan
diberiketerangan dalam kurung (Online), dan diakhiri
dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan
keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Pada
baguan akhir tanggal, bulan, tahun
Contoh:
Burnhan, Dzwid, Thaching The Fed uiith Trac The
Trcursactiornd Records Access Clec[ri:ng House CPRS
/onzine/, 'The First Conference on Computers Freedom
and Privacy, http://transcriDts@usdai.sov, (30 Juli
2cO3),1991.

a. TABEL DAN GAMBAR


1. Penulisan Tabel
Penggunaan tabel dapat dipandang seba.gal salah satu cara yang
sistematis untuk menyalikan data statistik dalam kolom-kolom
dan lajur, sesuai dengan klasifikasi masalah. Dengan
menggunakan tabel, pembaca akan dapat memahami dan
menatsirkan data secara cepat , dan mencari
hubungan-hubungannya.
Tabel yang balk seharusnya sederhana dan dipusatkan pada
beberapa ide. Memasukkan terlalu banyak data dalam suatu tabel
dapat mengurangi nilai penyajian tabel. Lebih balk menggunakan
banyak tabel daripada menggunakan sedikit tabel yang isinya
terlalu padat. Tabel yang balk harus dapat menyampaikan ide dan
hubungan-hubungannya secara efektif. Jika suatu tabel cukup
besar (1ebih dari setengah halaman), maka tabel harus
ditempatkan pada halaman tersendiri; dan jika tabel cukup
pendek (kurang darn setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan
dengan teks.
Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nana tabel) dan
ditempatkan di atas tabel. Hlm ini dimaksudkan untuk
memudahkan perujukan. Jika tabel lebih dari satu halaman, maka
bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada
halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak
perlu diberi garis horisontal. Pada halaman berikutnya, tuliskan
Lcm;jtfan rdbez... pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horisontal
teratas tabel. Hanya huruf pertama kata tabel ditulis dengan
menggunakan huruf besar. Kata label" ditulis di pinggir, diikuti
nomor dan judul tabel. Judul tabel ini ditulis dengan huruf besar
pada huruf pertama setiap kata kecuali kata hubung. Jika judul
tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis
sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak satu spasi. Judul
tabel tanpa diakhiri tanda titik. Berilah jarak 3 spasi antara teks
sebelum tabel dan teks sesudah tabel. Nomor tabel ditulis dengan
angka Arab sebagai identitas tabel yang menunjukkan bab tempat
tabel itu dimuat dan nomor urutnya dalam bab yang
bersangkutan. Dengan demikian untuk setiap bab nomor urut
tabel dimulal dari nomor 1.
-42-

Contoh:
Tabel 2 . 1 .
I nisiatif Pengemisan
No Variabel F 0/o
1 Diri sendiri 23 64
2 Dial.ak tetangga 2 6
3 Orang lain 4 11
4 Disuruh orang tua 3 8
5 Lainnya 4 11
Jumlah 35 100
Sumher.. Data Pri:rner, diolcth, 2007
Garis yang paling atas dari tabel diletakkan 3 spasi di bawah nana
tabel. Kolom pengepalaan (hend{ng), dan deskripsi tentang ukuran
atau unit data harus dicantumkan. Istilah-istilah seperfi nomor,
persen, frekuensi, dituliskan dalam bentuk singkatan/lambang:
No., °/o, dan f. Data yang terdapat dalam tabel ditulis dengan
menggunakan spasi tunggal. Garis akan digunakan jika dipandang
lebih mempermudah pembacaan tabel, tetapi garis vertikal di
bagian kiri, tengah, dan kanan tabel tidak diperlukan.
Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan
mengenai mama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor
halaman tabel asli di bawah tabel dengan jarak tiga spasi dari garis
horisontal terbawah, mulai dari tepi kiri. Jika diperlukan catatan
untuk menjelaskan butir-butir tertentu yang terdapat dalam tabel,
gunakan simbol-simbol tertentu dan tulis dalam bentuk
superskrip. Catatan kald untuk tabel ditempatkan di bawah tabel,
dua spasi di bawah sumber, bukan pada bagian bawah halaman.
Contoh:
Tabel 2.2.
Tekni kPen gemisrm
No Variabel F O/o
Diam di tempat* 20 56
Ben.alan dalam satu area** 14 39
Beljalan berpindah-pindah 2 5
area***
Jum 1ah 36 100
Sum.bet: Data Primer, dtolcth, 2007
Keterangan Variabel:
- *Orieritasi: diam di tempat adalah sa:ng pengerTds tidak
bergerak pindah dart termpain:ga (dram).
**Berjcnd;n dala:in safe area rna:kmi.d,nga pengemis
walaupun dalam scrfui area tetapi berpindah;pindah
tempat.
***Berjardn berpindah:pindah area, berarti perigerTds
berpinda:h-pindah area.
-43-

Contoh:
Tabel 2.3.
sentase Tamu Domestik dan Tamu Asing .yang Datang
No Bulan Tanu Domestik Tanu Asing
1 Januan 86 14
2 Pebruari 81 19
3 Maret 80 20
4 April 84 16
5 Mei 84 16
6 Junl 85 15
7 Juli 85 15
8 A8ustus 83 17
9 September 85 15
10 Oktober 87 13
11 November 88 12
12 Desember 88 12
Sum:bet: Data Pri:mer, diolah, 2007
2. Penyajian Gambar
lstilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta, sket,
diagram, bagan, dan gambar lainnya. Gambar dapat
menyajikan,data dalaln bentuk-bentuk visual yang dapat dengan
mudah dipahami. Gambar tidak harus dimaksudkan untuk
membangun deskripsi, tetapi dimaksudkan untuk menekankan
hubungan tertentu yang signifikan. Gambar j uga dapat digunakan
untuk menyajikan data statistik berbentuk grafik.
Beberapa pedoman penggunaan gambar dapat dikemukakan
seperti,berikut.
1 . Judul gambar ditempatkan cZ{ hau;cih gambar, bukan di atasnya.
Cara penulisan judul gambar sama dengan penulisan judul
tabel.
2. Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide
dengan jelas dan dapat dipahami tanpa harus disertai
penjelasan tekstual.
3. Gambar harus digunakan dengan hemat. Terlalu banyak
gambar dapat mengurangi nilai penyajian data.
4. Garnbar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman
harus ditempatkan pada, halaman tersendiri.
5. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.
6. Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan
mengg\malfan L€ata gambar di alas stan gcunbar di bawah.
7. Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti
pada penomoran tabel.
-44-

Contoh:
Bagan 4.1.
Jaringan Perdagangan dalaln Prostitusi

Surr\ber.. Data Seku:nder, diolah, 2007.

C. BAHASA DAN TANDA BACA


1. Penggunaan Bahasa
Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang
jelas, tepat, formal, dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat
diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas dan
tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit, dan struktur paragraf yang
runtut.
Kelugasan dan keformalan gaya bahasa diwujudkan dengan
menggunakan kalimat pasif, kata-kata yang tidak emotif, dan tidak
berbunga-bunga. Hindarilah penggunaan kata-kata seperti sczgcz
atau kand atau k{fa. Jika terpaksa menyebutkan kegiatan yang
dilakukan oleh penulis sendiri, istilah yang dipakai bukan fecind
atau sagci, melainkan pemuzis atau penez{ti. Namun, istilah penulis
atau peneliti seyogyanya digunakan sesedikit mungkin.
2. Penggunaan Bahasa Asing
Penggunaan kata atau kalimat asing atau selain Bahasa Indonesia
hendaknya ditulis dengan cetak miring (kecuali huruf Arab).
Penulisan kata atau kalimat asing hendaknya diikuti dengan
teljemahannya dalam Bahasa Indonesia yang ditulis dalam
kurung.
Contoh:
..... konsumen di dalam sfanczcirf contract (peljanjian baku) tidak
memiliki kebebasan .....
3. Penulisan Tanda Baca
Penulisan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Peczomczri Umum
Ejaan Bcthasa lridonesia yang Disempu:makan, Pedoman
Pembe7ifufecm Jst{Zafo dan Kamtts (Keputusan Mendikbud, Nomor
-45-

0543a/U/487, tanggal 9 September 1987). Berikut ini beberapa


kaidah penting yang perlu diperhatikan.
Titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan
a persen (°/o) diketik rapat dengan hurufyang mendahuluinya.
Tidak Baku Baku
S ampel dipilih secara S ampel dipilih secara
rambang . rambang.
Data dianali sis dengan D ata d ianalisis dengan
teknik korelasi , teknik korelasi,
. . . . nova,dan ref=resi ganda. .... nova, dan regresi ganda.
. . .dengan teori ; kemudian. . . •...dengan teon;
kemudian....
...sebagai berikut : . . . .sebagai berikut:
Hlm itu tidak benar ! Hlm itu tidak benar!
Benarkah hlm itu ? Benarkah hlm itu?
Jumlahnya sekitar 20 0/o Jumlahnva sekitar 200/o.
Tanda kutip ("...") dan tanda kurung ( ) diketik rapat dengan
uruf dari kata atau frasa yang d iapit.
Tidak Baku Baku
Kelima kelompok " sepadan Kelima kelompok "sepadan".
''

... I standardized ) ... ... (standardized) ...


Tanda hubung (-) tanda pisah (--) dan garis miring (/) diketik
at dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya.
Tidak Baku Baku
Tidak berbelit - belit Tidak berbelit-belit
Ini teijadi selama tahun Ini teljadi selama tahun
1942 - 1945 1942-1945
... dipakal - baru dan ... dipakai -baru dan
lana -perlu.. . lana- perlu. . .
Dia tidak / belum mengaku. Dia tidak/ belum mengaku.
Tanda sama dengan (=), lebih besar (>),1ebih kecil (<), tambah
(+), kurang (-), kali (x), dan bagi (:).diketik dengan spasi satu
ketukan seb elum dan sesudahnya.
Tidak Baku Baku
P-0,05 P = 0,05
P>0,01 P > 0,01
P<O,01 P < 0,01
a+b=c a+b=c
a:b-d a:b - d
Akan tetapi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan
tahun penerbitan dengan nomor halaman pada rujukan diketik
pat dengan angka yang mendahului dan mengikutinya.
Tidak Baku Baku
Sadtono ( 1980 : 10) Sadtono (1980: 10)
menyatakan . . . menyatakan ...
Pemenggalan kata pada akhir baris (-) disesuaikan dengan suku
atanya.
Tidak Baku Baku
I Masalah ini perlu ditegas Masalah ini perlu ditegas-
-46-

kan. kan.
Tidak dilakukan dengan, me- Tidak dilakukan dengan
mbabi-buta. mem- babi-buta.

D. PENGETIKAN DAN PENJILIDAN


Cara pencetakan berikut ini berlaku untuk penulisan skripsi, tesis,
disertasi, 1aporan penelitian, makalah, dan artikel ilmiah. Sedangkan
cara penjilidan hanya berlaku untuk skripsi, tesis, dan disertasi.
1. Pencetakan
a. Kertas, Bidang Pengetikan, dan Naskah Akhir
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0
cm x 29,7 cm), 80 gram untuk skripsi dan legal memorandum
(tugas akhir), 60 gram untuk tugas perkuliahan. Bidang
pengetikan ber].arak 4 cm dari tepi kiri kertas, dan 3 cm dari tepi
atas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas. Tiap halaman
hendaknya tidak berisi lebih dari 26 baris (untuk teks dengan
spasi.ganda). Sebuah paragraf hendahaya tidak dimulai pada
bagian halaman yang hanya memuat kurang dari tiga baris.
Naskah akhir dicetak dengan format bolak balik (t"o sided) dan
hendaknya dicetak dengan pn.riter c!esky.et, j7ikjet atau !crser.
b. Jenis Huruf
Karya ilmiah harus diketik dengan komputer, menggunakan
program MS Word dengan jenis huruf ffout/ rahoma ukuran I I .
Jenis huruf/oofroo€e adalah Tahomci ukuran 9.
c. Ukuran Huruf
Bagian-bagian suatu bab menggunakan ukuran huruf yang
berbeda seperti berikut.
11 point judul bab, judul subbab, teks induk, abstrak
(skripsi, tesis, dan disertasi),1ampiran, daftar rujukan,
10 point kutipan blok, abstrak makalah dan artikel, judul
tabel, judul bagan/gambar, teks tabel, teks bagan/gambar,
catatan akhir, catatan kaki, indeks, heac!er, /ooter
d. Modus Huruf
Penggunaan huruf normal, miring (jtazjc), tebal ¢oZcZ/, dari garis
bawah (ttnderzt.ne) sebagai berikut.
1) Normal
Teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan,
catatan , 1ampiran.
2) Miring (italic)
a) Kata non Indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah)
b) Istilah yang belum lazim.
c) Bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh
digunakan bold-normal, tetapi boleh itazie bold)
d) Contoh yang disajikan pada teks utama
e) Judul subbab peringkat 4 pada Altematif 1
f) Judul buku, jumal, majalah, dan. Surat kabar dalam teks
utama dalam daftar rujukan.
3) Tebal (bold)
a) Judul bab
b) Judul subbab (heac!{rig)
c/ Bagian penting dari suatu contoh dicetak bozdito!{c,.
perhatikan contoh berikut: Amjr anak Amok sedrng bezajczr
di Akcrderwi, Mill:tor.
-47-

4) Garis bawah (ttnderiz{ne)


Garis bawah (underil.ne) tl.dak bo!eh dipergunakan, kecuali
dalam hal-hlm yang amat khusus. Garis bawah
dipergunakan untuk teks yang dicetak dengan huruf mesin
ketik (Coztn.er dan Prestige). Pada teks yang dicetak dengan
huruf fl.mes Jveow RomczrL, garis bawah diganti dengan huruf
miring (jfafro) .
e. Spasi
1) Antar baris: Artikel ilmiah dicetak dengan spasi 1,5, kecuali
keterangan gambar, graflk, 1ampiran, tabel, dan daftar
rujukan dicetak dengan spasi tunggal. Judul bab dicetak
turun 4 spasi dari garis tepi atas bidang ketikan. Jarak
antara akhirjudul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak
antara akhir teks dengan subjudul 3 spasi dari jarak antara
subjudul dengan awal teks berikutnya 2 spasi. Jarak antara
paragraf sama dengan jarak antar baris, yaltu 1,5 spasi.
Jarak antara satu macam bahan pustaka dengan bahan
pustaka lain dalam daftar rujukan menggunakan spasi
ganda (2 spasi). Contoh lihat pada Lampiran 18.
2) Antar kata: Spas€ antara dua kata tidak boleh terlalu
renggang. Spasi yang dibolehkan maksimal sama dengan
ukuran safe huruf. Tepi kanan boleh rata OitzJjtstiJ3cat{ori/
atau tidak rata. Jika tepi kanan rata (fitz!jrst€/3cat€ori/, harap
diupayakan spasi antarkata cukup rapat. Agar spasi
antarkata cukup rapat, kata yang terletak di pinggir jika
perlu diputus menurut suku katanya (fasilitas hgphe7raf!on
diaktifl{an: on) mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang
baku. Berikut contoh teks dengan spasi antarakata rapat
dan kurang rapat.
Scha:h
Spasi antarkata pada teks ini terlalu lebar
sehingga tidak tampak rapi dan menyulitkan
untuk dibac a.
Berrar
Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak
rapi dan mudah dibaca.
f. Paragraf dan Penomoran
Awal paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri bidang pengetikan.
Sesudah tanda baca titik, titik dua, titik koma, dan koma,
hendaknya diberi satu ketukan kosong.
Lambang-1ambang huruf Yunani dan yang tidak dapat ditulis
Idengan komputer hendaknya ditulis tangan secara rapi dengan
tinta hitam. Bilangan henda]mya ditulis dengan angka, kecuali
pada permulaan kalimat.
Bagian awal skripsi diberi nomor halaman angka Romawi kecil
di tengah bagian, bawah, sedangkan nomor halaman pada
bagian inti dan bagian penutup skripsi.dengan angka Arab di
kanan atas, kecuali nomor halaman bab baru yang ditulis di
tengah bagian bawah halaman. Nomor halaman untuk lalnpiran
ditulis dengan menggunakan angka Arab, di sudut kanan atas,
melanjutkan nomor halaman sebelumnya.
-48-

2. Penjilidan
Ketentuan mengenal penjilidan yang dikemukakan di sini hanya
berlaku untuk tugas akhir (skripsi atau Legal Memorandum),
sedangkan penjilidan tugas perkuliahan diatur oleh dosen yang
memberi tugas.
Skripsi hanis dijilid dengan menggunakan karton tebal. Pada
punggung skripsi hendahaya dimuat nana penulis dan judul.
Contoh dapat dilihat pada Lampiran 1. Skripsi dijilid sebanyak 3
eksemplar (1 untuk bagian, 1 untuk perpustakaan pusat, dan 1
untuk arsip penulis).
Halaman sampul harus dicetak dengan tinta hitam diatas dasar
kulit warna merah.

E. BEBERAPA HAL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM


TEKNIK PBNULISAN
Berikut ini disajikan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan
dalam teknik penulisan:
a. Berilah jarak 3 spasi antara tabel atau gambar dengan teks
sebelum atau sesudahnya.
b. Judul tabel atau gambar beserta tabel atau gambamya harus
ditempatkan pada halaman yang sama Oika memungkinkan).
Penyebutan tabel atau gambar dalam teks menggunakan kata
Tabel ... atau Gambar .... (diberi nomor sebagai identitas). Tabel
harus disertal dengan penjelasan yang meneran8kan isi substansi
dari tabel tersebut.
c. Tepi kanan teks tidak harus rata; oleh karena itu kata pada akhir
baris tidak harus dipotong. Jika telpaksa harus dipotong, tanda
hubungnya ditulis setelah huruf akhir, tanpa disisipi spasi, bukan
diletakkan di bawahnya.
d. Tempatkanlah nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap
halaman, kecuali halaman pertama setiap bab dan halaman
Bagian Awal. Nomor halaman awal bab dan Bagian Awal ditulis di
tengah bagian bawah halaman.
-49-

BABV

PEDOMAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PLAGIASI

A. PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PLAGIASI


1. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Perguruan Tinggi mempunyai
kewajiban untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
yang meliputi penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat sebagai bentuk pengembangan IPTEKS
(Ilmu Pengetahuan Teknologi Sains). Dalam melaksanakan
kewajiban tersebut setiap perguruan tinggi mempunyai nisi untuk
mencari, menemukan, mempertahankan dan menjunjung tinggi
kebenaran. Tidak dapat dimungkiri bahwa pencarian kebenaran
dalam rangka pengembangan IPTBKS sedikit banyak dipengaruhi
oleh pikiran dan pendapat orang lain. Perkembangan teknologi
masa kini pun tentunya dipengaruhi oleh apa yang pernah
ditemukari oleh penemu teknologi terdahulu.
Seorang cendikia dituntut untuk mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi tanpa meninggalkan pendapat atau
penemuan terdahulu yang dilakukan oleh orang lain. Namun
demikian, nilai-nilai ilmiah seperti jujur, teliti, cermat serta
menghargai pendapat orang lain harus tetap dijunjung tinggi.
Dengan demikian, sudah semestinya pendapat orang lain yang
dijadikan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi diberikan penghargaan dengan cara menyebutkan
sumbemya secara tepat dan jelas sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka bisa
dikategorikan sebagai tindakan plagiasi.
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya sangat menjunjung tinggi
sebagai penghargaan atas pemikiran para cendikia terdahulu.
Guna menumbuhkan kreativitas dalam bidang akademik Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya memberikan otonomi keilmuan dan
kebebasan akademik kepada semua civitas akademikanya, akan
tetapi otonomi tersebut harus dilakukan dengan tetap menjunjung
tinggi kejujuran akademik terutana larangan untuk melakukan
tindakan plagiasi. Namun demikian acapkali tindakan plagiasi
masih dianggap sebagai sesuatu yang asing baik oleh mahasiswa
maupun dosen. Sehingga tanpa disadari masih dilakukan
tindakan-tindakan yang sebenarnya merupakan plagiasi. 01eh
karena itu salah satu cara yang dilakukan oleh Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya untuk mencegah plagiasi adalah dengan
merumuskan suatu Pedoman Pencegahan Plagiasi yang telah
ditetapkan dengan Peraturan Dekan F`akultas Hukum Universitas
Brawijaya Nomor 2 Tahun 2014, guna memberikan informasi
kepada mahasiswa dan dosen tentang ruang lingkup plagiasi,
mekanisme pencegahan plagiasi serta konsekuansi yang harus
diterima jika melakukan tindakan plagiasi.
-50-

2. LINGKUP DAN PEIAKU


Sebagaimana disebutkan sebelumnya, oleh karena plagiasi masih
dianggap sebagai sesuatu yang asing maka tanpa disadari masih
ditemukari tindakan-tindakan yang sebenarnya merupakan
plagiasi. Dengan demikian guna mencapai persepsi yang sama
tentang mana tindakan yang termasuk plagiasi dan mana yang
bukan, maka diperlukan uraian tentang batasan-batasan dan
ruang lingkup tindakan plagiasi dan siapa saja yang berpotensi
dan/atau dapat dikatakan sebagai pelaku plagiasi (plagiator) di
lingkungan F`akultas Hukum Universitas Brawijaya.
Adapun tindakan yang termasuk plagiasi sudah banyak
dikemukakan oleh berbagai pihak, termasuk ruang lingkup
plagiasi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan
Tinggi. Dengan memperhatikan serta mempertimbangkan ruang
lingkup plagiat dari berbagai sumber,1 maka dalam Pedoman ini
yang dimaksud plagiat meliputi, tetapi tidak terbatas pada:
a. Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau
kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa
menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa
menyatakan sumber secara memadai;
b. Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata
dan/atau kalimat data dan/atau informasi dari suatu sumber
tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau
tanpa menyatakan sumber secara memadai;
c. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau
teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;
d. Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari
sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat,
pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara
memadal;
e. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau
telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya
tanpa menyatakan sumber secara memadai;
f. Mengakui karya orang lain secara utuh sebagai karya sendiri;
9. Tidak memberikan sumber kutipan pada tanda petik;
h. Penyalinan kalimat, frase atau paragraf persis seperti sumber
aslinya, tanpa tanda petik walaupun disertai rujukan;
i. Mengarnbil salah satu bab atau bagian dari karya tulis dan
mengubahnya menjadi makalah atas mama diri sendiri;
j. Mengganti lokasi dan waktu penelitian, dengan format, teori,
metode disalin dari hasil penelitian lain dan mengakuinya
sebagai penelitiannya
k. Mengganti judul tulisan dengan judul lain tetapi isinya sama
saja;

I Park, Chris, "In other a'eople' s) Words: Plagiarism by University Students -Literature and Lessons",
Assessment & Evaluation in Higher Education, volume 28 number 5, October 2003; University of
Stratchclyde Glasglow, "Student Guide on Good Academic Practice and the Avoidance ofplagiarims:,
June 2009; Carroll, Jude and Zetterling, Carl-Mikael, G!i7.cJ7.»g S!2.cfe77/s c"/q)//row P/czg7czr7.s7#, KTII
Learning Lab & the Authors, I st Ed, 2009; Brandes, Jay, "A Student Guide to Plagiarism", Global
Campus Librarian, Troy University, 2013; Shadiqin, Sehat lhsan, "Apa itu Plagiasi",
http:/foahasa.kompasiana.com/2012/02/20/apa-itu-plagiasi-440675.html)
-51-

I. Satu atau beberapa paragraf diambil dari tulisan orang lain


tanpa menyebut sumbemya, walaupun redaksinya berbeda;
in. Beberapa paragraf diambil dari tulisan orang lain tanpa
mengubah bahasanya, meskipun di paragraf awal
mengatakan kalau tulisan itu berasal dari tulisan orang lain,
sementara paragraf lain tidak disebutkan lagi meskipun
sumbemya sama;
n. Sebuah "thesis" (kalimat kesimpulan) dari penelitian atau
perenungan akademik, diambil (dengan bahasa yang sama
atau tidak) dan mengatakan itu adalah "thesis" sendiri.
o. Menyebut satu atau beberapa kata istilah untuk
mengabstraksikan realitas yang istilah itu belum lumrah
dikenal dalam masyarakat, dan mengatakan istilah itu dari
dirinya sendiri;
p. Mengambil sebagian atau seluruh tulisan diri sendiri yang
pemah dipublikasikan di tempat lain untuk melengkapi
tulisan sendiri yang baru tanpa menyebut referensi tulisan
yang sudah dipublikasikan (sez/-pzdg{arism) ;
q. Meringkas sebuah buku menjadi sebuah makalah atau
sebuah esai tanpa mengatakan nana buku yang dijadikan
sumbemya;
r. Membeli, meminjaln atau menggunakan makalah, artikel,
skripsi, tesis dan disertasi karya orang lain atas mama sendiri;
s. Menggunakan kritikan atau pendapat orang lain dan
menganggapnya sebagai kritikan atau pendapat sendiri;
t. Memarafrase sebuah sumber tanpa menyebutkan rujukannya
dengan benar.
Selanjutnya, seperti diketahui bahwa dalam studi ilmu hukum
acapkali dalam melakukan analisa diperlukan kutipan langsung
pasal-pasal dari suatu ketentuan hukum balk nasional maupun
intemasional. Dengan demikian, tentunya pengutipan kalimat
maupun frase-frase suatu ketentuan hukum tidak dapat diubah
ataupun dilakukan parafrase, sehingga pengutipan demikian perlu
dikecualikan dalam pengertian plagiasi. Guna mendapatkan
pemahaman yang sama, maka dalam buku pedoman ini yang tidak
termasuk plagiasi meliputi, tetapi tidak terbatas pada:
a. Mengambil kata atau kalimat pemyataan umum yang semua
orang sudah tahu atau sudah lumrah diketahui. Misalnya:
"Indonesia adalah negara kepulauan" ;
b. Mengungkapkan informasi geografiis suatu tempat yang
umum diketahui, atau informasi fisik yang tidak
terbantahkan meskipun membaca dari tulisan orang lain.
Misalnya: "Aceh berada di ujung barat pulau Sumatera";
c. Mengutip bulat-bulat ayat dari kitab suci atau produk hukum
tanpa mengatakan perusahaan yang mencetak kitab suci
tersebut, atau siapa yang me-layout dan mendesain tata letak
isinya;
d. Menulis abstraksi dari kumpulan berbagai bacaan,
pengalaman, pengamatan yang sudah tersimpan dalam
memori pikiran diri sendiri.
Lebih lanjut, dalam buku pedoman ini yang disebut pelaku plagiasi
atau biasa disebut dengan istilah plagiator, adalah:
a. Satu atau lebih mahasiswa
b. Satu atau lebih dosen dan/atau peneliti
-52-

c. Satu atau lebih dosen dan/atau peneliti bersama satu atau


lebih mahasiswa
3. PENGGOLONGAN PLAGIASI
Beberapa sumber mengemukakan bentuk-bentuk plagiasi serta
menggolongkan tindakan plagiasa ke dalam beberapa
penggolongan.2 Secara umum plagiasi dapat digolongkan menjadi:
a. Plagiat kata-kata, yaitu menggunakan kata-kata orang lain
sama persis tanpa menyebutkan sumbernya, contoh:
Sumber Asli:
Politik pembangunan di Indonesia temyata telah
mengembangkan peraturan hukum administrasi yang
menjangkau hampir seluruh lapangan kehidupan
masyarakat.
Plagiat,
Politik pembangunan di Indonesia temyata telah
mengembangkan peraturan hukum administrasi yang
menjangkau hampir seluruh lapangan kehidupan
masyarakat.
Bukan Plagiat:
"Politik pembangunan di Indonesia ternyata telah
mengembangkan peraturan hukum administrasi yang
menjangkau hampir seluruh lapangan kehidupan
masyarakat." (Hadjon: 2008) czfau czcizam ccitatc{n kczki
b. Plagiat struktur, yaitu menggunakan kata-kata orang lain
dengan mengubah konstruksi kalimat, pilihan kata walaupun
dengari memberikan rujukan, contoh:
Sumber Asli:
Pelayaran niaga adalah usaha jasa dalam bidang penyediaan
ruangan pada angkutan laut untuk kepentingan mengangkut
muatan penumpang dan barang dagangan dari satu tempat
ke tempat lain.
Plagiat:
Pelayaran niaga merupakan salah satu dari sekian banyak
usaha jasa dibidang penyediaan ruang dan transportasi laut
guna pengangkutan penumpang dan barang jualan dari satu
tempat ke tempat lain. (Hutabarat: 2007)
Bukan Plagiat:
Ada beberapa definisi tentang pelayaran niaga. Sebagai
contoh, Hutabarat mendefmisikan pelayaran niaga sebagai
jasa transportasi pengangkutan barang dan penumpang lewat
laut dari satu tempat asal ke tempat tujuan tertentu.
(Hutabarat: 2007) cltcm czazam catci€cin kcik{..
Hutabarat mengatakan "pelayaran niaga adalah usaha jasa
dalam bidang penyediaan ruangan pada angkutan laut untuk
kepentingan mengangkut muatan penumpang dan barang
dagangan dari satu tempat ke tempat lain." (Hutabarat: 2007)
ctiau dalam catcitan kahi.
c. Plagiat gagasan, yaitu menyajikan gagasan orang lain dengan
bahasa sendiri tanpa menyebutkan sumbemya, contoh:
Sumber Asli:

2 There are basically three kinds of plagiarism, htto//www.uarizona.edu/~rlo/482/


plagiarism.pdf; Ireton, T. (n.d.). 77Ie //1;e O{pes a/ p/crgja7.is77?,
httl]://www.centralia.edu/academies/wiitingcenter/Event%20Info/Plagiarism.ppt
-53-

Idealnya, pemanfaatan sumber daya laut hanya bisa


dilakukan jika telah disepakati batas maritim antar negara.
Jika memang batas maritim belum disepakati, sebagai
altematif kedua negara bisa menyepakati soal pemanfaatan
sumber daya laut melalui kerjasama regional atau dengan
kata Lain fenri:ng the sea through regional cooperchon.
Plagiat:
Pemanfaatan sumberdaya laut baru bisa dilakukan apabila
suatu negara sudah menyepakati batas wilayah lautnya
dengan negara tetangga. 01eh karena batas wilayah laut
hanyalah garis imajiner, maka ada baiknyajika garis imaginar
tersebut dinyatakan melalui keljasama atau dengan kata lain
membatasi laut kita dengan kerjasama regional rfenci.ngi the
sea thaough regional coopercrf uonly
Bukan Plagiat:
Konflik pemanfaatan sumberdaya laut acapkali timbul
karena ketidakjelasan batas wilayah laut antar negara.
Ketidakjelasan tersebut sebenamya dapat dimaklumi karena
kesepakatan batas wilayah laut mungkin membutuhkan
waktu yang tidak singkat. Guna meminimalisir konflik
pemanfaatan sumberdaya laut, Puspitawati menyarankan
untuk melakukan keljasama regional dalam hal pemanfaatan
\ant ate:n fienei:ng the sea through regional cooperation.
(Puspitawati: 2010) a€ou dazam catatc{n kczke..
Sebagai altematif atas ketidakjelasan batas wilayah laut
antara dua negara , Puspitawati mengatakan bahwa "kedua
negara bisa menyepakati soal pemanfaatan sumber daya laut
melalui kerjasama regional atau dengan kata lain /e7rdng the
sea through regional cooperation." (Puspita:wati.. 2010) atau
dctlcLm ccctcctan kaki.
d. Plagiat kepenulisan, yaitu mengumpulkan replika atau tiruan
karya orang lain atau mengumpulkan artikel yang diperolah
dari internet atau dari teman, contoh:
Sumber Asli:
Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, berhak menarik
garis pangkal berupa sabuk yang melingkupi keseluruhan
kepulauan. (Sumber 1)
Garis pan8kal ini disebut garis pangkal kepulauan, berupa
garis yang menghubungkan titik tepi pulau-pulau terluar
Indonesia. (Sumber 2)
Garis Pangkal suatu negara harus dideklarasikan kepada
dunia intemasional melalui PBB. Jika suatu negara tidak
pemah mendeklrasikan garis panghal semacam ini maka
yang berlaku sebagai garis pangkal adalah garis pantainya
ketika air surut terendah.( Sumber 3)
Plagiat:
Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, berhak menarik
garis pangkal berupa sabuk yang melingkupi keseluruhan
kepulauan. Garis pangkal ini disebut garis pangkal
kepulauan, berupa garis yang menghubungkan titik tepi
pulau-pulau terluar Indonesia. Garis Pangkal suatu negara
harus dideklarasikan kepada dunia intemasional melalui
PBB. Jika suatu negara tidak pernah mendeklarasikan garis
-54-

pangkal semacam ini maka yang berlaku sebagai garis


pangkal adalah garis pantainya ketika air surut terendah.
Bukan Plagiat:
Sebagai negara kepulauan Indonesia berhak menarik garis
pangkal kepulauan yang menghubungkan titik-titik terluar
dari pulau-pulau terluar Indonesia. (Andi Arsana: 2010 dan
Pasal 47 Konvensi Hukum Laut 1982). Koordinat garis
pangkal kepulauan tersebut harus dipublikasikari di PBB
atau negara tersebut hanya akan dianggap menerapkan garis
pangkal tradisional dan karenanya tidak dianggap sebagai
negara kepulauan. (Schofield: 2009) afou czazam cafatan feak{..
e. Autoplagiat atau sez/-phag€arism, yaitu menggunakan tugas
yang sama untuk dua mata kuliah yang berbeda atau
mengembil pikiran sendiri yang telah dikemukakan dalam
naskah yang telah diterbitkan tanpa menyebutkan
sumbemya, contoh:
Sumber Asli:
Total volume ekspor ikan tuna tahun 2006 sebesar 35.459,
96 ton, sedangkan data PBB menunjukkan bahwa volume
ekspor ikan tuna nasional dalam kurun waktu 1989-2007
hanya mengalami pertumbushan sebesar 5,21 persen per
tahun. Artinya jika dilihat dengan total produksi nasional,
total produksi ikan tuna yang diekspor hanya 6,17 persen
saja. (Dipublikasikan oleh Penulis pada tahun 2011)
Plagiat:
Volume ekspor ikan tuna nasional dalam kurun waktu 1989-
2007 hanya mengalami pertumbuhan sebesar 5,21 persen per
tahun sedangkan total volume ekspor ikan tuna tahun 2006
sebesar 35.459, 96 ton. Hal ini berarti total produksi ikan
tuna yang diekspor hanya 6,17 persen sa].a. (Dipublikasikan
oleh Penulis yang sama pada tahun 2012)
Bukan Plagiat:
Dari data PBB diketahui bahwa dalam kurun waktu 1989
hingga 2007, volume ekspor ikan tuna Indonesia hanya
mengalami pertumbuhan sebesar 5,21 persen.(UN: 2008)
Dibandingkan dengan total volume ekspor ikan tuna pada
tahun 2006, Suhana menyimpulkan bahwa total produksi
ikan tuna nasional yang diekspor hanya mencapai 6,17
persen saja. (Suhana: 2011) afatt c!azam catcrfan kcifot..
Adapun menurut tipenya, terdapat dua tipe plagiasi, yaitu
Plagiasi Sengaja (Jntenfroriaz Pzagjcznism) dan Plagiasi Tidak
Sengaja (Uririterulonal Pkagiarism) .
Disebut Plagiasi Sengaja (Jnterrfuoriciz Pzagiarism) apabila:
a. Menyalin karya tulis atau artikel dari internet, sumber on-line
atau database elektronik tanpa menyebutkan sumbemya
secara utuh;
b. Memotong dan menempelkan lebih dari satu sumber untuk
menghasilkan karya tulis tanpa menyebutkan sumbemya
c. Meminjam kata-kata atau ide dari sumber lain tanpa
memberikan apresiasi secara memadai
Sedangkan yang termasuk dalam Plagiasi Tidak Sengaja
{Uririterutonal Pidgiarism) , apahila..
a. Menuliskan kembali dengan serampangan tr7arophrtzs{ng
poorzg), yaitu: hanya mengganti beberapa kata-kata tanpa
-55-

mengubah struktur kalimat asli atau hanya merubah


struktur kalimat tetapi tidak merubah kata-katanya.
b. Memberi tanda kutip secara serampangan (quote.ng poor!g),
yaitu: meletakkan tanda kutip hanya pada sebagian sitasi,
atau memberi tanda kutip disekitar kalimat yang sebagian
telah diubah struktur kalimatnya serta hanya sebagian
dikutip.
c. Menyitasi secara serampangan (atfng poorig), yaitu:
membuang sitasi atau menyitasi secara salah.
Dalaln hal teljadi plagiasi, perlu menelaah plagiasi yang terjadi
termasuk dalam plagiasi sengaja (I.ritentionoz pzcigjchsm) atau
plagiasi tidak sengaja (Lt".rite7rfu.oritzz pzagz.arism). Hal ini
diperlukan untuk menentukan sanksi apa yang akan diberikan
pada pelaku plagiasi. Adapaun tingkatan sanksi atas perbuatan
plagiasi diatur tersendiri dalam Bab V pedoman ini.
4. TEMPAT DAN WAKTU
Pada dasamya plagiasi dapat teljadi kapan saja dan dimana saja.
0leh karena pedoman ini diperuntukkan bagi mahasiswa dan
dosen di lingkungan Universitas Brawijaya secara umum dan
khususnya di lingkungan Fakultas Hukum, maka tempat
teljadinya plagiasi adalah:
a. Di dalam lingkungan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya,
antar karya ilmiah mahasiswa dan/atau dosen terhadap
mahasiswa atau sebaliknya;
b. Dari dalam lingkungan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
terhadap karya ilmiah mahasiswa dan/atau dosen dari
perguruan tinggi lain, karya ilmiah orang perseorangan
dan/ atau kelompok orang yang bukan dari kalangan perguruan
tinggi baik dari dalam maupun luar negeri;
c. Di luar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ketika
mahasiswa dan/atau dosen/peneliti dari perguruan tinggi yang
bersangkutan sedang mengeljakan atau menjalankan tugas
yang diberikan oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya atau
pejabat yang berwenang.
Sedangkan waktu teljadinya plagiasi sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di
Perguruan Tinggi adalah:
a. Selalna mahasiswa menjalani proses pembelajaran.
b. Sebelum dan setelah dosen mengemban jabatan akademik
asisten ahli, lektor, lektor kepala, atau guru besar/profesor.
5. PENANGANAN PLAGIASI
Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan penanganan plagiasi
merupakan tindakan represif yang dilakukan oleh Pimpinan
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dengan menjatuhkan
sanksi kepada plagiator di lingkungan F`akultas Hukum yang
bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik Fakultas Hukum.
Dalam hal terjadi plagiasi dilakukan oleh mahasiswa baik program
sarjana, magister dan doktor, maka mekanisme deteksi plagiasi
akan dilakukan melalui prosedur atau mekanisme sebagai berikut:
a. Dalam hal diduga telah teljadi plagiat oleh mahasiswa, Divisi
Pelaksana Deteksi Plagiasi membuat persandingan antara
karya ilmiah mahasiswa dengan dengan karya dan/atau karya
-56-

ilmiah yang diduga merupakan sumber yang tidak dinyatakan


oleh mahasiswa;
b. Divisi Pelaksana Deteksi Plagiasi meminta seorang dosen
sejawat yang sebidang untuk melakukan review terhadap
karya ilmiah mahasiswa yang diduga plagiasi dan memberikan
keterangan secara tertulis tentang kebenaran plagiat yang
diduga telah dilakukan mahasiswa;
c. Mahasiswa yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan
melakukan pembelaan di hadapan Divisi Pelaksana Deteksi
Plagiasi;
d. Apabila berdasarkan persandingan dan kesaksian telah
terbukti terjadi plagiasi, maka Komisi Etik dan Pelaksana
Deteksi Plagiasi menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa
sebagai plagiator;
e. Apabila salah satu dari persandingan atau kesaksian, ternyata
tidak dapat membuktikan terjadinya plagiasi, maka sanksi
tidak dapat dijatuhkan kepada mahasiswa yang diduga
melakukan plagiasi, dan kepada yang bersangkutan
dinyatakan secara tertulis bahwa tidak terbukti plagiasi demi
kepentingan pemulihan nana baiknya.
6. SANKSI
Plagiasi acapkali ten.adi karena masih dianggap sebagai sesuatu
kewaj aran, sehingga acapkali mahasiswa/ dosen tidak mengetahui
dan memahami bahwa apa yang diperbuatnya tergolong sebagai
perbuatan plagiasi atau mengambil karya orang lain tanpa izin.
01eh karena itu, dalam penjatuhan sanksi akan dipertimbangkan
dan dibedakan apakah plagiasi tersebut termasuk tipe plagiasi
yang disengaja (£ritent3oridr p!agici7ism) atau tidak (I/".nfentzonaz
pzagzarism). Sanksi terhadap plagiat akan dijatuhkan apabila
sudah teljadi perbuatan plagiasi atau berdasarkan laporan dari
pihak ketiga bahwa telah teljadi plagiasi. Dalaln Pedoman ini yang
dijadikan acuan dalam penentuan bentuk sanksi atas perbuatan
plagiasi adalah yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi,
yaitu,
a. Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat secara
berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling
berat, terdiri atas:
1) Teguran;
2) Peringatan tertulis;
3) Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;
4) Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang
diperoleh mahasiswa;
5) Pemberhentian dari status sebagai mahasiswa; atau
6) Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari
suatu progran
b. Sanksi bagi dosen yang terbukti melakukan plagiat secara
berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling
berat, terdiri atas:
1) Teguran;
2) Peringatan tertulis;
3) Penundaan pemberian hak dosen;
4) Penurunan pangkat darn I.abatan akademik/fungsional;
-57-

5) Pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru


besar/ profesor bagi yang memenuhi syarat;
6) Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai dosen;
7) Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai
dosen; atau
8) Pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi
yang bersangkutan.
c. Apabila dosen sebagaimana dimaksud dalam point 2 tersebut di
atas menyandang sebutan guru besar/profesor, maka dosen
tersebut dijatuhi sanksi tambahan berupa pengusulan
pemberhentian dari jabatan guru besar/profesor oleh Fakultas
Hukum kepada Menteri atau pejabat yang berwenang.
d. Menteri atau pejabat yang bervenang dapat menolak usul untuk
mengangkat kembali dosen dalam jabatan profesor atas usul
perguruan tinggi lain, apabila dosen tersebut pernah dijatuhi
sanksi tambahan berupa pemberhentian dari jabatan guru
besar/profesor.
Selanjutnya, urutan sanksi pada Point 1 dan 2 di atas diberikan
dengan mempertimban8kan tipe plagiasi yang teljadi apakah
in±enfional plagiarism atan unin±entional plagiarism. Penjatwhan
sanksi juga akan dilakukan sesuai dengan proporsi plagiat hasil
telaah Komisi Etik dan Pelaksana Deteksi Plagiasi Karya Tulis
Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.
Plagiasi yang dilakukan oleh mahasiswa:
a. Sanksi sebagalmana dimaksud dalam Point 1 huruf a, huruf b
dan huruf c, dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat hasil
telaah Komisi Etik dan Pelaksana Deteksi Plagiasi Karya Tulis
Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan apabila
dilakukan secara tidak sengaja (ttnfntentr.oriaz pzagfcirism) .
b. Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Point 1 huruf d, huruf e,
huruf f dan huruf g, dijatuhkan sesual dengan proporsi plagiat
hasil telaah Komisi Etik dan Pelaksana Deteksi Plagiasi Karya
Tulis Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan apabila
dilakukan secara sengaja ({rite7rfuonaz pzcigjczn.sin) dan/atau
berulang.
Plagiasi yang dilakukan oleh Dosen:
a. Sanksi sebagalmana dimaksud dalam Point 2 huruf a, huruf b,
huruf c dan huruf d dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat
hasil telaah Komisi Etik dan Pelaksana Deteksi Plagiasi Karya
Tulis Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Brawijaya dan apabila
dilakukan secara tidak sengaja (u".ritentr.oriaz pzagt.cl7ism) .
b. Sanksi sebagalmana dimaksud dalam Point 2 huruf e, huruf f,
huruf g dan huruf h dijatuhkan sesuai dengan proporsi plagiat
hasil telaah Komisi Etik dan Pelaksana Deteksi Plagiasi Karya
Tulis Ilmiah F`akultas Hukum Universitas Brawijaya dan apabila
dilakukan secara sengaja (I.nterifroriaz pzag{a7ism) dan/atau
berulang.
Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Point 1, 2, 3 dan
4 tidak menghapuskan sanksi lain sesuai ketentuan perundang-
undangan.
-58-

a. ETIKA PENULISAN
Sebagaimaria penulisan karya ilmiah pada umumnya, dalam
penulisan karya ilmiah bidang hukum terdapat etika yang memuat
berbagai norma pembatas yang harus diperhatikan serta dipegang
teguh oleh mahasiswa ketika menulis karya ilmiah. Norma ini
berkaltan dengan pengutipan, perujukan, perijinan terhadap bahan
yang dipergunakan, dan penyebutan sumber data atau inforlnan.
Penulisan karya ilmiah hukum harus dilakukan secara jujur dengan
menyebutkan sumber rujukan atau hasil pikiran orang lain yang
dikutip dan dimasukkan dalam bagian karya ilmiahnya. Dalam
menggunakan bahan dari suatu sumber, misalnya tabel, model dan
skema, penulis harus menyebutkan sumbemya dengan menjelaskan
apakah bahan tersebut diambil secara utuh, diambil sebagian,
dimodifikasi, atau dikembangkan.
Pengutipan bahan atau hasil pikiran orang lain yang tidak disertai
dengan menyebut sumbemya yang diakui sebagai hasil pikirannya
sendiri dapat dinyatakan sebagai perbuatan pzagtat.
-59-

Contoh Halaman Sampul Proposal Penelitian Tesis Magister


Kenotariatan

URGENSI NOTARIS MEMBERIKAN KESAKSIAN ATAS AKTA YANG


DIBUAT DI HADAPANNYA
(Studi Normatif Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Notaris Sebagai
Saksi)

Proposal Penelitian Tesis

01eh
Ferdy Setiawan
NIM : 186010200111000

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
F`AKULTAS HUKUM
MALANG
2019
-60-

Contoh Halaman Persetujuan Proposal Penelitian Tesis Magister


Kenotariatan

Persetujuan Proposal Penelitian Tesis

URGENSI NOTARIS MEMBERIKAN KESAKSIAN ATAS AKTA YANG


DIBUAT DI HADAPANNYA
(Studi Normatif Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Notaris Sebagai
Saksi)

01eh
Ferdy Setiawan
NIM : 186010200111000

Menyetujui :

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Siti Hamidah, S.H.,M.M. Dr. Endang Sri K., S.H.,M.H.


NIP.196606221990022001 NIP. 8843280018

Mengetahui :
Ketua Program Studi
Magister Kenotariatan
F`akultas Hukum Universitas Brawijaya

Dr. Hanif N. Widhiyanti, S.H., M.Hum.


NIP.197808112002122001
-61-

Contoh Halaman Sampul Tesis Magister Kenotariatan

URGENSI NOTARIS MEMBERIKAN KESAKSIAN ATAS AKTA YANG


DIBUAT DI HADAPANNYA
(Studi Normatif Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Notaris Sebagai
Saksi)

TESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
Magister Kenotariatan (M. Kn.)

Oleh
Ferdy Setiawan
NIM : 186010200111000

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM
MALANG
2019
-62-

Contoh Halaman Pengesahan Tesis Magister Kenotariatan

Tesis

URGENSI NOTARIS MEMBERIKAN KESAKSIAN ATAS AKTA YANG


DIBUAT DI HADAPANNYA
(Studi Norlnatif Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Notaris Sebagai
Saksi)

01eh
F`erdy Setiawan
NIM : 186010200111000

telah dipertahankan di depan majelis pengu].i


Pada tanggal 23 September 2019
dan dinyatakan memenuhi syarat
Pembimbing Utana Pembimbing Pendamping

Dr. Siti Hamidah, S.H.,M.M. Dr. Endang Sri K., S.H.,M.H.


NIP.196606221990022001 NIP. 8843280018

Malang,
F`akultas Hukum
Universitas Brawijaya Ketua Program Studi
Dekan' Magister Kenotariatan

Dr. Muchamad Ali safa'at, S.H.,M.H. Dr. HanifNur w., S.H.,M.Hum.


NIP.197608151999031003 NIP.197808112002122001
-63-

Contoh Pemyataan

PERNYATAAN
ORISINALITAS TESIS

Saya menyatakan clencjan sebenar-benarrya bahwa


sepanjang r;en{]etahuar` sa\,'a di cl,alam Naskah TESIS ir`i
tidak terdapat karya i:miah `yang pemah c}lajjkan oleti orang
lain untiik memperom gelar akacen-Ilk c}i suat`; Pertjuruan
Tinggi, clan tidak !t-3rcapiTi'. Karl/.a atau pendapat yang pernah
ditulis atau c}:terbitkar oleh orang lain` kecuali yar`g secara
tertulis cj.k{jtip dalam naskah ini dan dlsebu{kan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka

Apabila ternyata di dalam naskah TESIS ini dapat


dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIAsl: saya bersedia
TESIS irii digugurkan dan geiar akademik yang telah saya
peroleh (MAGISTER) dibatalkan, serta diproses sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
( Uu NO. 20 Tahun 2003. Pasal 25 ayat 2 dan pasal 70 )

Malang, 06 Agusfus 2018

Mahasiswa

rTvi:htRE£' ` .}r ` ri ' `


='='===#.wii i-..`

ap-punQ,#J-
Nama : HISYAM MARTA
Nim : 166010202111035
PS : Magister t{enotarjatan
PSIH uB

DEKAN FAKUIJTAS HUKUM


UNIVERSITAS BRAWIJAYA,

ttd.

MUCHAMAD ALI SAFA'AT

Anda mungkin juga menyukai