PENGENDALIAN RESIKO
DISUSUN OLEH
KELAS A
JURUSAN MANAJEMEN
2021/2020
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, dengan
judul: “Peran system dan fungsi perusahaan modal ventura sebagai salah satu alternatif solusi
masalah permodalan sebuah perusahaan”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunis pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................2
1.3 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN PENGENDALIAN RESIKO............................................................................3
2.2 METODE DALAM MENANGANI PENGENDALIAN RESIKO.............................................3
2.3 CARA MEMILIH TEKNIK YANG TEPAT DALAM MENANGGULANGI RESIKO............6
2.4 KUALITAS SEBUAH SISTEM PENGENDALIAN YANG EFEKTIF.....................................8
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................................13
3.2 SARAN......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena sebab itu, maka dalam kesampatan kali ini kami akan menyajikan makalah
kami tentang Manajemen Risiko yang bertemakan “PENGENDALIAN RISIKO”. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.
3
1.1 RUMUSAN MASALAH
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
3. Melakukan pengendalian terhadap risiko, contohnya melakukan hedging(perdagangan
berjangka) untuk menanggulangi risiko kelangkaan dan fluktuasi harga dan bahan
baku/pembantu yang diperlukan.
4. Mengalihkan/memindahkan risiko kepada pihak lain, yaitu dengan cara mengadakan
kontrak pertanggungan (asuransi) dengan perusahaan asuransi terhadap risiko tertentu, dengan
membayar sejumlah premi asuransi yang telah ditetapkan, sehingga perusahaan asuransi akan
mengganti kerugian bila betul-betul terjadi kerugian yang sesuai perjanjian.
Tugas dari seorang manajer risiko adalah berkaitan erat dengan upaya memilih dan
menentukan cara-cara/metode yang paling efisien dalam pengendalian risiko yang dihadapi
perusahaan. Seorang manajer risiko pada prinsipnya dapat menggunakan dua pendekatan/cara
menanggulangi risiko:
1. Penanganan Risiko (Risk Control)
2. Pembiayaan Risiko (Risk Financing)
1. Penanganan Resiko
Dalam penanganan risiko, ada beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranya:
a. Menghindari Risiko (Risk avoidance)
Menghindari suatu risiko murni adalah menghindarkan harta, orang atau kegiatan dari
exposure.
Beberapa karaktersitik penghindaran risiko seharusnya diperhatikan:
Boleh jadi tidak ada kemungkinan menghindari risiko. Misalkan Jika ingin
menghindari semua risiko tanggung jawab maka semua kegiatan perlu dihentikan.
Manfaat atau laba potensial yang akan diterima sebab kepemilikan suatu harta,
mempekerjakan pegawai tertentu, atau bertanggung jawab atas suau kegiatan, akan
hilang jika melaksanakan penghindaran risiko
Makin sempit risiko yang dihadapi, maka akan semakin besar kemungkinan akan
tercipta risiko yang baru. Misalnya menghindari risiko pengangkutan dengan kapal
laut dan menggantinya dengan angkutan darat, akan memunculkan risiko baru yakni
risiko pengangkutan darat.
6
b. Mengendalikan Kerugian (Loss Controlling)
Tujuan Mengendalikan Kerugian adalah untuk Memperkecil kemungkinan/peluang
terjadinya kerugian dan Mengurangi keparahan bila suatu risiko kerugian memang
terjadi.
Pengendalian kerugian dibagi menjadi empat, yaitu :
Melakukan tindakan pencegahan dan pengurangan kerugian.
Program pengendalian kerugian berdasar sebab-sebab terjadinya
Pengendalian kerugian menurut lokasi
Pengendalian menurut timing
f. Risk deferral
Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda aspek
suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.
7
2. Pembiayaan Risiko
Cara/metode yang dapat digunakan adalah:
a. Pemindahan risiko dengan pembiayaan (risk financing transfer)
b. Melakukan retensi (menangani sendiri risiko yang dihadapi)
8
2.3 CARA MENENTUKAN SUATU KOMBINASI TEKNIK-TEKNIK YANG TEPAT,
GUNA MENANGGULANGI KERUGIAN/RESIKO.
Pada pokoknya ada 4 cara yang dapat dipakai untuk menanggulangi resiko, yaitu:
mengurangi kesempatan terjadinya kerugian, meretensi, mengasuransikan, dan menghindari. Di
mana tugas dari manajer risiko adalah memilih salah satu cara yang paling tepat untuk
menanggulangi suatu risiko atau memilih suatu kombinasi dari cara-cara yang paling tepat untuk
menanggulangi resiko. Dan memilih cara penanggulangan resiko secara gratis besar dapat di
gambarkan:
1. High probability, high impact : risiko jenis ini umumnya dihindari ataupun ditransfer.
2. Low probability, high impact : respon paling tepat untuk tipe risiko ini adalah dihindari.
Dan jika masih terjadi, maka lakukan mitigasi risiko serta kembangkan contingency plan.
3. High probability, low impact : mitigasi risiko dan kembangkan contingency plan.
4. Low probability, low impact : efek dari resiko ini dapat dikurangi, namun biayanya dapat
saja melebihi dampak yang dihasilkan. Dalam kasus ini mungkin lebih baik untuk
menerima efek dari resiko tersebut.
5. Contingency plan: Untuk risiko yang mungkin terjadi maka perlu dipersiapkan
contingency plan seandainya benar-benar terjadi. Contingency plan haruslah sesuai dan
proporsional terhadap dampak risiko tersebut. Dalam banyak kasus seringkali lebih
efisien untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya untuk mengurangi risiko
dibandingkan mengembangkan contingency plan yang jika diimplementasikan akan lebih
mahal. Namun beberapa scenario memang membutuhkan full contingency plan,
tergantung pada proyeknya. Namun jangan sampai tertukar antara contingency planning
dengan re-planning normal yang memang dibutuhkan karena adanya perubahan dalam
proyek yang berjalan.
9
No Frekuensi kerugian Kegawatan kerugian Pengendalian
Pada Sistem pengendalian yang efektif cenderung mempunyai beberapa karakteristik itu
berbeda-beda sesuai dengan situasinya namun dapat digeneralisasikan dengan ciri-ciri yakni:
1. Ketepatan, sebuah sistem pengendalian yang menghasilkan informasi yang tidak tepat
dapat membuat manajemen lupa mengambil tindakan manakala seharusnya bertindak
atau menanggapi suatu masalah yang sebetul tidak ada.
2. Tepat Waktu, pengendalian seharusnya menggugah perhatian para manajer terhadap
penyimpangan tepat pada waktunya guna mencegah akibat serius terhadap kinerja sebuah
unit.
3. Hemat, sebuah sistem pengendalian harus hemat dalam penerapanya, dan harus bisa
memberikan manfaat dalam kaitannya dengan biaya yang ditimbulkannya.
10
4. Fleksibel, bisa menyesuaikan dengan perubahan yang tidak bersahabat atau untuk
mamanfaatkan peluang baru.
5. Bisa dipahami, oleh para penggunaannya.
6. Kriteria (standar) yang masuk akal, bisa dicapai karena bila kriteria itu terlampau tinggi
atau tidak masuk akal, maka tidak akan lagi memotivasi.
7. Penempatan yang strategis, para manajer tidak mungkin mengendalikan segala sesuatu
yang berlangsung dalam organisasi, seandainya mampu manfaatkanya tidak akan dapat
menutupi biayanya.
8. Tekanan pada perkecualian, para manajer yang tidak mampu mengendalikan semua
kegiatanya, seharus menempatkan alat pengendali strategis ditempat di mana alat itu
dapat meminta perhatian hanya bagi perkecualian.
9. Multikriteria, para manajer dan karyawan akan berusaha untuk “tampil bagus” pada
kriteria yang dikendalikan. Multi Kriteria mempunyai dampak positif ganda, karena lebih
sulit dimanipulasi ketimbang kriteria tunggal. Kriteria tersebut dapat mengurangi usaha
untuk sekedar tampil “bagus”, juga karena kinerja jarang dapat dinilai secara obyektif
dari satu indikator saja, multi kriteria memungkinkan penilaian kinerja yang lebih akurat.
10. Tindakan koreksi, sebuah sistem pengendalian yang efektif bukan saja menunjukkan
kapan terjadi penyimpangan yang berarti dari standar, melainkan juga menyarankan
tindakan apa yang harus diambil untuk membetulkan penyimpangan tadi
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengendalian resiko merupakan suatu proses yang dilakukan manajer setelah
mengidentifikasi, pengukuran dan koreksi atas semua kegiatan yang berpotensi
menghasilkan resiko/kerugian dalam rangka memastikan bahwa tujuan-tujuan dan
rencana-rencana organisasi/perusahaan dapat terlaksana dengan baik. Dengan kata lain
pengendalian resiko adalah suatu tindakan atau usaha untuk menyelamatkan perusahaan
dari kerugian.
12
3. Rendah Tinggi Asuransi/Pengendalian
4. Tinggi Tinggi Menghindari
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa
yang tak luput dari kesalahan. Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di
hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sabardi Agus, Manajemen Pengantar edisi revisi, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN,
Jakarta, 2001,
http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/09/pengendalian-
resikobahaya.html diakses pada: 1 april 2015 Pukul 23.37 WIB.
14