leciec ie
BERANDA CERPEN PUISI_-RESENS|_ ESA. RAGAM_—_KIRIM TULISAN
ideide.id
Akankah Ajal Mau Berkompromi dengan Rindu?
Cerpen Andri Saptono
Kerinduan kepada anak lanang yang tak tersampaikan menumpukkan kabut di bola mata
Sanyoto. Semisal kisah Yakub yang merindukan Yusuf hingga rabun bola matanyalll
Ya, tahun-tahun belakangan ini anaknya memang jarang sekali pulang. Kecuali, pulang setahun
sekali ketika lebaran, Anak lanangnya pulang bersama dua anaknya: aki dan perempuan. serta
dua pembentu sekaligus rewang mereka. Jaci mobil itu dipenuhi dengan rewang dan barang
bawaan,
Namun yang kaciang membuat Sanyoto dan istrinya galau, biasanya anaknya itu juga cepat pergi
dari rumahnya. Kelvarga putranya itu sekader transit di rumahnya terus pergi lagi ke villa di
Tawangmangu. Di sana mereka berwisata sekaligus ngadem selama seminggu. Sanyoto kadang
bberkecil hati kalau rumahnya ini tak cukup menyenangkan bagi anak dan terutama cucu-cucunya
it
‘sanyoto tidak tahu mengapa nal ini terjaci pada irinya can mengapa anaknya bersikap begitu
Rasanya begitu sedikit sekali waktu anaknya untuk menyinggahi orang tua sendir
“itu karen anakmu terlalu takut dengan istrinya” kata Paimin, tetangganya
“Ah, kelihatannya tidak begitu’ bantah Sanyoto.
“Tetapi mengapa cepat sekeli pergi. can manut saja kalau istrinya mengajaknya ke
Tewangmangu? Masak singgah di rumah orang tua, cuma mahnyullill sai”
Sanyoto tak bisa menjawab la jaci terkenang dengan masa-masa dulu ketika anaknya masih
tinggal bersama mereka. Anak lelaki semata wayang itu ia besarkan dengan tirakat dan beragam,
laku prihatin, Dengan hungkumi di tempuran sungai. puasa mutinlivl dan ngrowot{ul selama
tujun tahun, dengan nyepi ke puncak Lawu. Seorang peziarah di Argo Datemiuil pean
menujumkan kalau anaknya akan menjadi tokoh penting di negara ini. Seperti yang sekarang ia
ketahui anaknya duduk di parlemen, duduk sebagai anggota DPR yang tethormal. Dikenal
sebagai politikus ulung
Tetapi, mengapa ia merasa makin tak kenal dengan darah dagingnya itu. Ya ia tahu wajah itu
adalah turunan wajah miliknya. Tubuh itu yang pendek gempal dan rahang yang kukuh yang
sama dirinya. Jametasa dapat mengenalidiri sendiri ketika muda pada sosok anak lanangnya it.
Tetapi selain itu, mengapa ia merasa makin tak kenal? Anak lelakinya Ngadiyo yang kelika SMA
asin tinggal bersama dirinya, kemudian ia kuliahkan ai Jogja, di salah satu universitas temama ai
Kota Pelajar itu. Hingga kemudian ia nikahkan dan ia kontrakan di sebuah rumah kecil karena
mereka belum bisa mandi
Saat-saat awal anaknya berumah tangga, Sanyoto dan istrinya masih sempat rajin menengok
anaknya ilu. meskipun sebulan sekali, Membawakan beras, sayur mayur atau ayam dari desa
Biasanya suplai makanan itu juga cepat habis dimakan bersama dengan teman-teman kulian
anaknya yang sering datang ke kontrakannya itu
Hal itu tak mengapa bagi Sanyoto. la senang anaknya tidak pelit kepada temannya Tetapi
mengapa sekarang anaknya malah pelit kepada orang tuanya sendir. Bukan pelit soal harta tapi
elit soal waktu untuk pulang menengok. Menginap satu dua hari saja. Seolan itu perjalanan
paling jauh yang aken ditempuh anaknya itu
(Oh, tidak, ia tak pernah bisa puas dengan percakapan di telepon atau sekadar chatingan dengan
telepon pintar yang dibelikan anaknya Adalah istrinya yang biasa menjawab telepon atau.
membalas pesan dari anaknya yang seminggu sekali masih bertukar kabar
Juga terkadang ia bertanya sendiri, apakah nasibnya yang dicueki anak sendiri merupakan
ganjaron karena ia juga sama menetantarkan kedua orang tuanya dulu? Rasanya halitu tidak ia
lakukan. la tinggal nyaris seumur hidup bersama mereka hingga keduanya meninggal. a sendiri
yang menguburkan mereka berdua, nyelameti(ulll hingga sewenan(vill
Memang ia sendiri agak panglinglix] temyata anaknya berbeda dengan dirinya dan orang di desa,
yang kebanyakan petani atau pergi ke pabrik. tetapi anaknya ternyata melampaui orang di desa
ini, Menjadli seorang tokoh politik yang terkenal, bahkan mungkin di tingkat internasional. Rasanya
‘mongkoglx! punya anak menjadi pejabat penting. Tetapi, ia merasa tidak siap dengan
konsekuensi yang tidak normal itu: kesibukan anaknya yang melalaikan keberadaan orang tuanya
senciti
‘Sebagai kesibukan ia dan istrinya menanam padi dan pelbagai sayur di sawah yang dlibetikan
anaknya. Di sawah itu Sanyoto membuat sebuah gubug dari bambu. Dengan kesibukan begini
mereka merasa tidak akan nglangut di rumah. Pun kalau panen, pisang dan sayuran sering ia
boagikan kepada tetangga-tetangganya. Ton, makanan rasanya tak pernah habis di rumah.
“Menurutmu apa kita yang harus ke Jakarta sana, menengok cucu kita lagi, Bu? Kalau anak kita
bbelum ada waktu, bier kita saja yang ke sana, Entahlah, rasanya aku pengin ke sana, Anggap sala
ini keinginan terakhirku?
“Halah, mbokjangan bilang gitu, Pak. Panjenengan baru umur enam puluh tahun”
“Rasanya itu tak berlaku padaku, 8u
“Mboltjangan pesimis to, Pak”
Percakapan itu terjaci malam ini, Ketika mereka akan berbaring di penghujung Raja.
“Dua bulan lagi, Ramadhan ya bu?”
“Iya, berarti tiga bulan lagi, ebaran’
“Semoga kita menangilxil bulan Ramadhan. ya Bu"
“insya Alloh, Pak”
‘Suaminya diam, Suasana tambah ngelangut saja di kamar
“Ohya, Dio telepon tadi siang. Katanya, selama tiga bulan dia ada safari keliling Indonesia. Tidak
bisa mampir’ istrinya bicara
Tiga bulan? Artinya Lebaran ini tidak bisa mampir?”
Kira-kira begitu?
“Duh, kok sibuk banget to’
Istrinya berbaring duluan. Cepat sekalimemejamkan mata Mungkin karena seharian di sah
‘Akan tetapi Sanyato masih saja sulit memejamkan mata. Hingga. ia bisa memejamkan mata
kemudian setelah memantapkan dalam hati ia akan mengajak istrinya ke Jakarta besok. Ya.
bbesok pag hendak ia nyatakan keinginan itu pada istrinya,
Istrinya tidak terkejut ketika suaminya dadaiean mengajak ke Jakarta pagi itu. Dilyakan saja Sebab
ia tahu keadaan hati suaminya, Betapa lelaki tu ingin sekali melihat anaknya Karena hanya
Ngadiyo itulah anak semata wayangnya. Tapi. siapa sangka anak taki-laki semata wayangnya itu
seakan milik menantunya la tahu hal tu tapi tak ingin ia nyatakan kepada suaminya Takut
membuat suaminya tambah terluka.
“Apa ditelepon Gulu. Bier mereka persiapan menjemput kita ai stasiun, Pak?”
"kamu aja yang telepon’
Istrinya mengambil telepon pintar yang mahal itu. la menekan nomor kontak anaknya.
Tersambung.
~assalamualaikum, Dio. apa kamu sedang sibuk sekerang?”
"Waalaikum salam, Tidak Bu. Tapi. masih dinas luar kota. Wonten dhawuh napa?”
“Qala, ini Bapakmnu kangen, ngajak nengok Dodo can Lusi”
Istrinya metirik pada suaminya yang cemberut saja disinggung begitu
“Ya, silakan Bu. Tapi, dalem/axil/ tidak tahu bisa pulang kapan. Jaci mungkin nanti di sana hanya
ketemu dengan Ndari dan anak-anak”
“Yo wis. Tak apa. Ini kami berangkat pagi. Tolong nanti aca yang jemput di stasiun ya?”
"Nogihdul Bu. Pak Rejo nanti biar yang jemput”
“Pembantumu itu masih awet to”
Iya Bu. Tak kasih gaji dua kali lipat biar cia herasan™
lbunya manggut-manggut. Kemudian pamitan, Telepon ditutup.
‘Cimana Pak, jadi berangkat? Ngadiyo masin di Bali sekarang”
“Ya, jadi berangkat. Nanti kita nginep di sana seminggu. Kunci rumah kamu titipkan kepada
Mpakyu Giyem saja”
Perempuan yang telah menjadi istrinya lebih dari 4o tahun itu tersenyum saja, mengiyakan semua
keinginan suaminya. Panam apa yang ada i dalam dada lelakinya
“Pak, aku mau tanya?”
“Soal apa?”
“Bapak ridha anak kita jadi orang besar seperti sekarang? Bapak, yang rutin tirakat kungkum
setiap malam Jumat. Suka puasa mutin dan ngrowot selama tujuh tahun biar si Ngadiyo itu jadi
ssukses, tapi akhimya jarang pulang menengok kita?”
Lelaki itu terkesiap dengan pertanyaan istrinya Sejenak ia menghela napas.
*Kalau mau julur, sakiane[xv] tidak seperti ini harapanku Bu. Tapi, kalau memang sudah begini
pinastinebev. mau apa lagi? Ya, semoga saja. anak itu masih menang’ jasadku di atas bumi kalau
aku mati, Bur
Perempuan itu tergugu dengan jawaban suaminya.
Yo wis. ayo mangrat sari evil
Perempuan itu mengangguk. Senafiza dhawuhlxvil dengan perintah suaminya. Seakan perintah
sueminya memang harus ia turuti karena begitu rapuh sekali umur mereka Entah hari ini atau
besok rasanya aial itu begitu dekat Sementara tidak ada yang tahu, akankah ajal mau
berkompromi dengan rindu?’
‘Andi Saptono. tinggal di Karanganyar. Sibuk berbuku dan mengelola
penerbitan indie, Sedang menyiapkan novel untuk ulang tahunnya yang ke-
40. Alamal surelnya: andri_saplonoayahoo.coid.
lil Kisah Nabi Yakub yang rindu dengan Yusut yang hitang karena “dibuang
oleh saudara-sauidaranya
Ii] Maknyuk. Jawa. ungkapan superlatif yang maknanya waktu yang sangat
singkat
lill Tirakat dengan berendam i sungai pada matam hari, di waktu tertentu. Sungai pun dipilh
yang terkenal angker Misal berenciam di sendang atau tempat mata air atau tempuran.
liv] Puasa dengan berfouka makan nasi putih saja, atau umbi-umbian yang berwama putih.
{v| Puasa dengan berbuka hanya dengan makan umbi-umbian. Kesemua laku prihatin tersebut
menjadi tradisi orang Jawa yang ingin hajat cirinya terkabul.
[ui Argo Dalem. salah satu dari tiga puncak di Gunung Lawu, Jawa Tengah: yang lainnya ada Argo
Dumilah dan Argo Dumuling. Konon merupakan pusat lokasi mistis di pulaut Jawa ini
[vil Selametan. upacara atau ritual yang maknanya agar arwah leluhur selamat di kehidupannya
(alam Barzan)
{vill Sewunan, bagian dari acara selametan untuk orang meninggal. atau selametan seribu hari
\ix] Takiub. tidak kenal. lebih dimaksuckan sebagai puiian,
[x] Mongkog, Jawa, bangga. ikut berbesar hati
[xi] Menangi, Jawa, masih bersua baik zahir maupun batin
ail Wonten dhewuh napa? Jawa, terjemah bebasnya ada perintah apa. Tetapi. ini biasa cipakai
untuk berbasa-basi dalam budaya Jawa sekaligus menunjukkan ikram (ingin memuliakan kepada
orang yang dinadapi, entah karena lebih tua, atasan. atau mungkin orang tua sendiri)
{il Datem, Jawa, saya (kromo inggib
dv Nagin. Jawa. ya
[xv] Sakjane, Jawa, seandainya atau inginnya
evil Pinastine, Jawa. takaimya atau ketetapan di Lauh Mahfuz
vil Jawa, Ya sudah, ayo berangkat sekarang,
sul Senaika dhawuh, Jawa. manut dan menaati perintah
Baca Artikel Lainnya
@
Ww)
Penambak —— Syarat Boneka Kisah Paman—Kisah Tenpa—Selepas lu
Pana Sem yang Kata Depan Pegi
Disembunyikan
Previous Post
Penembak Penari
Sema
Leave a Reply
Your email address will not be published, Required fields are marked
comment
Email
cr \
Post comment )
Erarion Kisah Paman yang Disembunyikan
Sri Rizki Handayani on Kisah Paman yang Disembunyikan
Esti Kurnia on Tameng,
Tity Wijayanti on Tameng
ruly on Megh dan Cerita-Cerita yang Memicu Luka
PA