Anda di halaman 1dari 12

1

MAKALAH

UNHEALTHY LIFESTYLE

DOSEN PENGAMPU : MARDHATILLAH,S.KM.,M.Kes

DISUSUN OLEH

NAMA : CITRA

NIM : 0910581221068

KELAS : 3.B

PRODI ADMINISTRASI KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa membantu penulis dalam menyelesaikan
penulisan makalah Kesehatan Lingkungan. Salawat serta salam semoga senantiasa
terlimpahkan pada nabi Muhammad SAW.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah berbagi
pengetahuannya kepada penulis, sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Tak ada gading yang tak retak, penulis masih banyak kekurangan yang masih harus
disempurnakan dari penulisan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan
mendorong kita untuk melakukan penelitian yang lebih baik dalam pembelajaran masa
mendatang.

Bola Lele’e , 10 November 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A.HUBUNGAN ANTAR FAKTOR GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN YANG TAK
SEHAT...................................................................................................................................5
B. GAYA HIDUP YANG TIDAK SEHAT MEMPENGARUHI OBESITAS PADA
POPULASI REMAJA............................................................................................................8
C. MELEWATKAN SARAPAN ADALAH PENANDA GAYA HIDUP TIDAK SEHAT 9
BAB II......................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A.KESIMPULAN................................................................................................................12
B. SARAN............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

3
BAB I

PEMBAHASAN

A.HUBUNGAN ANTAR FAKTOR GAYA HIDUP DAN POLA MAKAN YANG TAK
SEHAT
1. Pengertian Pola Makan Sehari - hari
Pola dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja
atau usaha untuk melakukan sesuatu. Sehingga pola makan dapat diartikan sebagai suatu
sistem atau cara kerja seseorang dalam menentukan makanan yang dikonsumsinya. Pola
makan sehari – hari merupakan pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan
makan setiap harinya. Makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan
perkembangan tubuh. Kekurangan konsumsi makan, baik secara kuantitas maupun kualitas
itu dapat menyebabkan gangguan pada metabolisme tubuh. Pola makan adalah sebagai
prasyarat bagi kesehatan, yang merupakan usaha untuk memajukan kualitas hidup,
kesejahteraan dan pencegahan berbagai macam penyakit. Pola makan seseorang setiap
harinya itu harus mengandung berbagai macam zat gizi agar tubuh mendapat asupan energi
banyak yang di gunakan untuk beraktifitas.

2. Zat gizi yang di butuhkan oleh tubuh kita terdiri dari:


a) Karbohidrat
Karbohidrat adalah “Unsur nutrien yang terbanyak dan merupakan sumber energi
hayati utama melalui oksidasi di dalam jaringan”. Hal ini disebabkan karena karbohidrat
adalah zat gizi yang paling cepat menghasilkan energi dibandingkan protein dan lemak.
Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman menghasilkan karbohidrat sederhana berbentuk
glukosa. Serealia, seperti beras, gandum dan jagung serta umbi-umbian merupakan sumber
pati utama di dunia. Pati adalah bentuk simpanan karbohidrat pada tanaman.
b) Lemak
Lemak sebagai sumber energi yang berasal dari hewan dan tumbuhan berada pada
tingkatan sedikit lebih rendah dari pada karbohidrat. Meskipun lipid menyediakan lebih dari
dua kali jumlah energi per karbohidrat, namun lipid cenderung lebih lambat dicerna dari pada
karbohidrat. Sumber zat tenaga yang berasal dari lemak adalah daging, mentega, minyak
goreng dan sebagainya
c) Protein

4
Kata protein pertama kali diperkenalkan oleh ahli kimia Belanda bernama Gerardus Mulder
(1802- 1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam
setiap organisme. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu
sama lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat dalam semua jenis
protein akan tetapi tidak terdapat dalam karbohidrat dan lemak. Tubuh memanfaatkan protein
untuk pertumbuhan jaringan otak, jaringan kulit, sistem hormonal, sistem otot dan jaringan
rambut. Protein hewani mempunyai mutu lebih baik dari pada protein nabati, karena protein
hewani mempunyai semua jenis asam amino esensial. Itulah sebabnya mengapa dalam
Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) sebagaimana dikutip oleh Sunita Almatsier, porsi
untuk lauk nabati lebih banyak dari pada porsi lauk hewani yang dikonsumsi per harinya.
Protein hewani adalah protein dalam bahan makanan yang berasal dari binatang, misalnya
protein daging, protein susu, protein ikan. Sedangkan protein nabati adalah protein yang
berasal dari bahan makanan tumbuhan. Contoh dari protein nabati ini adalah kacang-
kacangan beserta olahannya seperti tempe, tahu, oncom dan lain-lain.
d) Vitamin
Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
sangat kecil. Vitamin umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh sehingga harus didatangkan
melalui makanan. Vitamin dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu vitamin larut dalam
lemak, yang terdiri dari vitamin A, D, E dan K, sedangkan vitamin larut dalam air yang
terdiri dari vitamin B dan C.
e) Mineral
Mineral penting bagi tubuh. Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal
sebagai enzim. Mineral yang esensial diklasifikasikan ke dalam mineral makro dan mineral
mikro. Yang termasuk dalam mineral makro adalah kalsium, fosfor, kalium, sulfur, natrium,
khlor, dan magnesium. Sedangkan mineral mikro adalah besi, seng, selenium, mangan,
tembaga, iodium, molybdenum, cobalt.
f) Air
Untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, air harus dikonsumsi sekurang-
kurangnya 2 liter atau setara dengan 8 gelas sehari. Minum air yang cukup dapat menurunkan
resiko penyakit ginjal dan saluran kencing.

5
3. Hal – hal yang perlu di perhatikan dalam menerapkan pola makan yang sehat:
a) Pilihlah jenis makanan yang bermanfaat, misalnya makanan yang berprotein yang
mengandung lemak tak jenuh.
b) Patuhi jadwal makan, yaitu makan makanan yang bergizi seimbang tiga kali sehari
pada waktu yang tepat, yaitu makan pagi, siang dan malam dan dua kali makan
makanan selingan.
c) Jangan makan pada kondisi lapar karena kan membuat acara makan menjadi
terburu buru dan banyak.
d) Selain bervariasi, perbanyaklah konsumsi makanan
e) yang diolah dari bahan makanan yang segar dengan
f) proses pengolahan yang tidak terlalu lama.
g) Makanlah secukupnya

4. Ada beberapa faktor yang menentukan kebutuhan makanan yaitu


a) Umur
Umur perlu di perhatikan karena setiap golongan umur berbeda kebutuhan zat
gizinya. Kebutuhan zat pembangun bagi anak – anak lebih besar dari pada lanjut usia, karena
anak – anak masih dalam masa pertumbuhan
b) Jenis Kelamin
Kebutuhan gizi wanita lebih sedikit daripada pria
c) Pekerjaan /aktivitas
Kebutuhan gizi pekerja berat lebih banyak daripada pekerja biasa
d) Lingkungan / Cuaca
Di daerah dingin orang membutuhkan energi lebih besar daripada di daerah tropis.
Hal ini terjadi disebabkan karena didaerah dingin proses metabolisme tubuh lebih giat dan
energi untuk menjaga suhu badan itu lebih besar
e) Keadaan kesehatan
Keadaan sakit, penetapan kebutuhan gizi harus memperhatikan perubahan kebutuhan
karena infeksi, gangguan metabolik, penyakit kronik, dan kondisi abnormal lainnya. Dalam
hal ini perlu dilakukan perhitungan kebutuhan gizi secara khusus dan penerapannya dalam
bentuk modifikasi diet atau diet khusus. Orang yang sakit atau baru sembuh kebutuhan
gizinya lebih besar dari pada orang yang sehat. Makanan dan zat gizi tersebut dibutuhkan

6
untuk memelihara keadaan, memperoleh tenaga dan mengganti sel atau jaringan tubuh yang
rusak sewaktu sakit.
f) Keadaan hamil / menyusui
Orang yang hamil atau menyusui kebutuhan gizinya lebih besar daripada orang yang
tidak hamil atau tidak menyusui.

B. GAYA HIDUP YANG TIDAK SEHAT MEMPENGARUHI OBESITAS PADA


POPULASI REMAJA
Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini
merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang
meliputi perubahan biologik, perubahan psikologi dan perubahan sosial. Sebagian masyarakat
dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia umur 10-13 tahun dan berakhir
pada usia 18-22 tahun. Pada usia remaja banyak mengalami perubahan yang terjadi selain
dari perubahan fisik yang dikarenakan bertambahnya jaringan lemak dalam tubuh dan
perubahan dari hormonal, perubahan tersebut yang mempengaruhi masalah gizi yaitu
obesitas. Dikalangan remaja, obesitas merupakan masalah yang perlu diperhatikan karena
dapat menurunkan percaya diri, diskriminasi dari lingkungan sekitar sehingga dapat
menyebabkan gangguan psikologis pada remaja.
Obesitas merupakan faktor resiko terjadinya berbagai penyakit seperti diabetes
mellitus (DM), batu empedu, penyakit kardiovaskuler (PKV), hipertensi, osteoarthritis, dan
juga kanker. Tingginya prevalensi obesitas akan berkaitan dengan tingginya risiko untuk
mendapatkan berbagai penyakit tersebut(4).Obesitas akan sulit diatasi karena terjadi sejak
masa-masa kritis kehidupan yaitu salah satunya pada usia remaja. Pada usia tersebut terjadi
peningkatan berat badan yang menyebabkan peningkatan jumlah sel lemak didalam tubuh
sehingga remaja akan beresiko overweight/obesitas.
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua orang.
Setiap orang memerlukan kebutuhan istirahat atau tidur yang cukup agar tubuh dapat
berfungsi secara normal. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh melakukan proses pemulihan
untuk mengembalikan stamina tubuh hingga berada dalam kondisi yang optimal. Pola tidur
yang baik dan teratur memberikan efek yang bagus terhadap kesehatan(9). Hasil penelitian
suatu populasi dengan rentang umur 18-65 tahun menunjukkan bahwa responden yang tidur
kurang dari 7 jam perhari menunjukkan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang lebih tinggi, selain
itu juga mengkonfirmasi waktu tidur yang lebih lama yang tidak disertai dengan aktivitas
fisik dan pengurangan asupan energi juga bisa menaikkan IMT.
7
Faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan obesitas salah satunya adalah tidur.
Tidur merupakan salah satu faktor resiko yang dapat menyebabkan kejadian obesitas. Hasil
dari penelitian menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada remaja SMA khususnya pada
siswi putri ditemukan hubungan dengan meningkatnya resiko obesitas 1,5 kali lebih besar
mempunyai waktu tidur yang pendek (≤4 jam) dibandingkan remaja yang tidur panjang (>9
jam) (11), berdasarkan data dari National Sleep Foundation, kurangnya durasi tidur akan
berdampak pada kurangnya aktivitas fisik yang diikuti dengan peningkatan pemasukan kalori
yang merupakan salah satu faktor risiko kegemukan.

C. MELEWATKAN SARAPAN ADALAH PENANDA GAYA HIDUP TIDAK SEHAT


Pada masa sekarang ini semakin banyak masyarakat yang mengidap berbagai macam
penyakit. Gaya hidup yang tidak teratur seperti melewatkan sarapan, kurang minum air putih,
kurang berolah raga, merokok sampai mengkonsumsi kudapan berkalori tinggi dapat
mengganggu kesehatan. Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan
setiap orang. Kesehatan memiliki pengaruh yang besar terhadap produktivitas seseorang.
Salah satu cara agar dapat memiliki hidup yang lebih sehat adalah dengan mengatur pola
makan. Terdapat banyak pola makan sehat yang dapat dijalankan agar mendapat kesehatan,
sebagai contoh pola makan vegetarian, yaitu pola makan yang banyak atau hanya
mengkonsumsi makanan nabati dan sedikit atau tidak sama sekali mengkonsumsi makanan
hewani. Pola makan food combining, yaitu pola makan yang mengkombinasikan makanan
nabati dan hewani dengan siklus pencernaan, penyerapan dan pembuangan. Makanan organik
yaitu makanan yang tidak mengandung bahan kimia seperti pestisida. Harga makanan
organik sangat mahal karena proses pengolahannya yang dilakukan manual tanpa bahan-
bahan kimia.
Dari ketiga pola makan tersebut dapat disimpulkan bahwa sayuran memiliki peran
penting dalam kesehatan manusia. Serat yang dikandung dalam makanan nabati cukup tinggi
dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh juga terkandung dalam makanan nabati. Pola makan
vegetarian yang lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati seperti sayuran dapat menjadi
pola makan yang lebih sehat, mudah dan murah untuk mendapatkan kesehatan. Maka dengan
menjalankan gaya hidup yang baik dan menjalankan pola makan vegetarian, hidup akan lebih
sehat dan tidak boros karena harga makanan hewani relatif lebih mahal dibandingkan
makanan nabati.

8
Pola makan vegetarian banyak mengandung serat yang sangat dibutuhkan tubuh untuk
membantu pencernaan nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam usus. Serat tidak terdapat dalam
makanan hewani sehingga non-vegetarian dapat mengalami sembelit, mencret dan gangguan
usus lainnya. Dengan mengubah pola makan dengan pola makan vegetarian akan mengurangi
resiko terkena penyakit seperti antrax, flu babi, flu burung yang hanya dapat ditularkan dari
hewani. Pola makan vegetarian juga dapat mengurangi resiko terkena peyakit-penyakit
mematikan seperti kanker, stroke, tekanan darah tinggi, kolesterol, jantung dan obesitas.
Vegetarian terbagi manjadi 5 jenis, yaitu Vegan murni yang penganutnya hanya
mengkonsumsi makanan nabati saja, Lacto Vegan yang penganutnya masih mengkonsumsi
susu dan makanan nabati, Lacto-ovo Vegan yang penganutnya masih mengkonsumsi susu
dan telur, Pesco Vegan yang penganutnya masih mengkonsumsi susu, telur dan ikan, Semi
Vegan yang penganutnya masih mengkonsumsi daging ayam dan sapi pada saat-saat tertentu.
Kelima jenis vegetarian tersebut sama-sama menyehatkan. Penganut pola makan vegetarian
di duniapun beragam tergantung pilihan dan kesanggupan khalayak masing-masing. Bagi
khalayak yang ingin memulai pola makan vegetarian dapat memulai mempelajari dan
memulai pola makan vegetarian dari jenis yang masih longgar terlebih dahulu sesuai dengan
pilihan dan kesanggupan masing-masing. Dimulai dari pola makan yang longgar, dapat
ditingkatkan ke pola makan yang lebih ketat sesuai dengan kebutuhan dan kesanggupan.
Pola makan adalah kebiasaan yang dibawa sejak kecil. Mengubah pola makan tidak
mudah dan memerlukan proses. Pola makan yang terbiasa mengkonsumsi daging sejak kecil
akan sulit untuk mengubahnya menjadi pola makan yang tidak memakan daging sama sekali,
maka diperlukan proses dengan mencoba jenis vegetarian yang paling longgar dulu hingga
bertahap melakukan pola makan yang lebih ketat sesuai dengan kebutuhan dan kesanggupan.
Dalam masyarakat luas terdapat anggapan bahwa menganut pola makan vegetarian
dapat menyebabkan kekurangan gizi sehingga masyarakat enggan untuk melakukan pola
makan vegetarian. Anggapan ini dapat terjadi apabila menganut pola makan vegetarian tanpa
memiliki pengetahuan tentang gizi makanan yang dikonsumsi dan dibutuhkan tubuh. Maka
untuk melakukan pola makan vegetarian, khalayak harus memiliki pengetahuan mengenai
nutrisi. Dengan diadakannya kampanye hidup sehat vegetarian ini, khalayak akan memiliki
pengetahuan tentang vegetarian sebelum memulai menjalankan pola makan vegetarian.
Pola makan vegetarian memberikan nutrisi yang sempurna bagi semua anggota
keluarga dari anak kecil hingga yang sudah dewasa. “Nutrisi terbaik yang diperlukan bayi
selama setengah tahun pertama berasal dari susu ibu. Itu merupakan cara alami dimana ibu
menyusui bayi untuk meningkatkan sistem imunitas, perlindungan terhadap infeksi, dan

9
mengurangi resiko alergi. Air susu ibu juga mengandung bahan-bahan yang dibutuhkan oleh
bayi yang sedang tumbuh yang bahan-bahan tersebut tidak terdapat pada susu formula.
Pendamping makanan selain air susu ibu biasanya diberikan pada bayi usia 6 bulan, tetapi
tergantung dengan kecepatan tumbuh anak.
Beberapa tanda untuk memulai memperkenalkan makanan padat adalah anak
memiliki kemampuan untuk duduk tanpa dipegangi, hilangnya refleks lidah menekan, dan
mengambil makanan dan meletakkannya di mulut.

10
BAB II

PENUTUP

A.KESIMPULAN
Pola hidup sehat yang tidak seimbang, hanya melalui olahraga fitnes saja tanpa
diimbangi pola makan sehat yang dilakukan oleh anak muda adalah berdampak negatif dan
dapat menimbulkan penyakit. Pola makan yang tidak sehat diakibakan oleh kurangnya
informasi yang mendukung dan membantu memberikan kesadaran , sehingga anak muda
semakin hari semakin tidak sehat. Akibat dari keadaan tersebut , diperlukan sebuah wadah
untuk memberikan informasi dan juga arahan untuk setiap anak.

B. SARAN
Jagalah pola makan sehat dengan diimbangi dengan olahraga dan istirahat yang cukup
sehingga dapat mempreoleh kesehatan yang menjaga bekal untuk hari tua, teruslah berubah
menjadi pribadi yang lebih sehat

11
DAFTAR PUSTAKA

DEVIRO, DEVIRO. HUBUNGAN POLA TIDUR DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA


REMAJA PUTRI DI SMA/MA/SMK DI KABUPATEN BANTUL. Diss.
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA, 2017.

http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5931/1/123811054.pdf

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/458/jbptunikompp-gdl-kantymerit-22865-2-unikom_k-
1.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai