Anda di halaman 1dari 10

Artikel Riset FITOFARMAKA : Jurnal Ilmiah Farmasi

DOI : 10.33751/jf.v11i2.3057 Vol.11, No.2, Desember 2021 : 155-164


p-ISSN : 2087-9164 e-ISSN : 2622-755X

KAJIAN PENGARUH METODE EKSTRAKSI TANGKAI BUNGA CENGKEH


(Syzygium aromaticum (L) Merr) TERHADAP KADAR EUGENOL

Trirakhma Sofihidayati*, Sri Wardatun


Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA – Universitas Pakuan
Jalan Pakuan PO. BOX 452, Bogor 16143
*Email Korespondensi: sofihidayati9@gmail.com

Diterima : 22 Februari 2021 Direvisi : 6 Desember 2021 Disetujui : 7 Desember 2021

Copyright © 2021 Universitas Pakuan

FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi is licensed under a


Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

ABSTRAK
Cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan tanaman asli Indonesia.. Kandungan utama
dalam minyak atsiri dari cengkeh adalah senyawa eugenol. Senyawa ini banyak digunakan
dalam perawatan gigi, sebagai antiseptik , analgesik dan efektif melawan sebagian besar
bakteri. Beberapa metode ekstraksi seperti destilasi air ataupun destilasi uap telah dilakukan
untuk mendapatkan minyak atsiri cengkeh. Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan
menetapkan kadar senyawa eugenol yang terdapat pada minyak atsiri tangkai bunga cengkeh
yang diperoleh dari metode sokletasi dan destilasi air dengan menggunakan pelarut n-Heksan.
Penetapan kadar senyawa eugenol dilakukan dengan kromatografi gas. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh kadar eugenol ekstrak minyak atsiri tangkai bunga cengkeh metode
sokletasi rata-rata sebesar 55,2% sedangkan dengan metode destilasi air tangkai bunga cengkeh
didapat 10,96%.
Kata kunci : bunga cengkeh; eugenol; ekstraksi; kromatografi gas

STUDY OF THE EFFECT OF CLOVE (Syzygium aromaticum (L) Merr) FLOWER


STOCK EXTRACTION METHOD ON EUGENOL LEVELS

ABSTRACT
Cloves (Syzygium aromaticum) are native to Indonesia. The main ingredient in clove
essential oil is eugenol. This compound is widely used in dental care, as an antiseptic,
analgesic and effective against most bacteria. Several extraction methods such as water
distillation or steam distillation have been carried out to obtain clove essential oil. This study
aims to isolate and determine the levels of eugenol compounds contained in clove flower stalk
essential oil obtained from soxhletation and water distillation methods using n-hexane as
solvent. The determination of the levels of eugenol compounds was carried out by gas
chromatography. The results of the study, the average eugenol content of the clove flower
stalk essential oil extract with the soxhlet method was 55.2%, while the clove flower stalk
water distillation method was 10.96%.
Key word : clove flower; eugenol; extraction ; gas chromatography

155
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(2): 155-164

PENDAHULUAN menggunakan CO2 (58,8%), dan destilasi air


Bagian dari tanaman cengkeh (50,3%) (Guan et al., 2007). Berdasarkan
(Syzygium aromaticum) di Indonesia yang hasil penelitian yang berbeda-beda ini, maka
dimanfaatkan adalah bunganya, yaitu sebagai akan dilakukan kajian pengaruh perbedaan
salah satu bahan baku pembuatan rokok. metode ekstraksi pada tangkai bunga
Kenyataannya pada batang dan daunnya cengkeh terhadap kadar eugenol.
terdapat pula minyak atsiri yang juga dapat
dimanfaatkan. Berdasarkan sumbernya, METODE KERJA
minyak atsiri tanaman cengkeh dibagi Alat
menjadi 3 bagian, yaitu minyak daun Alat-alat yang digunakan dalam
cengkeh (clove leave oil) (1-4%), minyak penelitian ini antara lain timbangan digital
tangkai cengkeh (clove stem oil) (5-10%) dan (Metter toledo®), sokhlet, labu alas bulat,
minyak bunga cengkeh (clove bud oil) (10- mesh 40, moisture balance ( AND
20%) (Nurdjannah, 2016). Menurut Bhuiyan MX-50) waterbath, dan alat GC-MS
(2012) kandungan utama dalam minyak atsiri (Shimadzu®)
cengkeh adalah senyawa eugenol (49.7%),
caryophyllene (18.9%), ,1-etil-3-nitro Bahan
benzena (11.1%) dan asam 3-1-metilethil Simplisia tangkai cengkeh yang
benzoat (8.9%). Eugenol banyak diperoleh dari Desa Mandalamukti,
dimanfaatkan di industri makanan maupun Bandung. Asam klorida (HCl) 2 N, gelatin,
obat-obatan sebagai antibakteri dan natrium asetat (CH3COONa) 1M, metanol
antijamur (Suhendar & Fathurrahman, (CH3OH), serbuk magnesium (Mg), pereaksi
2019); Huda et al. (2018). Aktivitas Mayer, Bouchardat, dan Dragendorff,
farmakologi senyawa eugenol adalah sebagai Eugenol (Sigma-Aldrich).
stimulan, anastetik lokal, analgesik,
antispamosdik, antiseptik, anti jamur dan Preparasi sampel Pembuatan Serbuk
antiinflammasi (Pramod et al., 2010). Tangkai Bunga Cengkeh
Minyak cengkeh adalah minyak atsiri Tangkai bunga cengkeh yang telah
yang dihasilkan dari destilasi air ataupun uap kering dibersihkan dari kotoran kemudian
dari bagian tanaman cengkeh, berwarna dicacah hingga menjadi serbuk. Dihitung
bening hingga kekuning-kuningan, kental rendemennya lalu disimpan dalam wadah
seperti minyak, mempunyai rasa pedas, yang kering dan bersih.
berbau keras, aroma khas dan mempunyai
berat jenis 1,0663 g/cm3 (Prianto et al., Karakterisasi Serbuk Simplisia Tangkai
2013). Beberapa metode yang telah Cengkeh
dilakukan untuk mendapatkan minyak Penetapan Kadar Air
cengkeh antara lain ekstraksi, destilasi air, Penetapan dilakukan menggunakan
destilasi uap dan sokletasi. Kandungan alat moisture balance. Serbuk ditimbang
eugenol ekstrak minyak cengkeh pada sebanyak 2 gram, disimpan di atas punch,
penelitian Jayanudin (2018) dengan metode diratakan lalu ditutup, setelah proses selesai
destilasi uap diperoleh kadar eugenol 65,03% maka persen kadar air dari simplisia akan
dan rendemen 1,84 %, sedangkan Prianto et tertera secara otomatis (Hanani, 2015)
al. (2013)mendapatkan hasil lebih baik ,
yaitu sebesar 81,2% dengan hasil rendemen Penetapan Kadar Abu
sebesar 8,6 %. Pada penelitian lainnya Sebanyak 2 gram serbuk dimasukkan
dengan metode destilasi uap diperoleh ke dalam krus silikat yang telah ditara.
persentasi tertinggi eugenol (61,2%), disusul Dipijarkan hingga arang habis, didinginkan
dengan metode ekstraksi super kritis (SFE) lalu ditimbang. Jika arang tidak dapat

156
Kajian Pengaruh Metode … (Sofihidayati, T., dkk.)

dihilangkan, arang lalu ditambahkan air ml air suling, dipanaskan di atas penangas air
panas, disaring dengan menggunakan kertas selama 2 menit, didinginkan dan disaring.
saring bebas abu. Keduanya kemudian Filtrat yang diperoleh kemudian diteteskan
dipijarkan kembali hingga bobot tetap pada plat tetes (3 sumur) dan tambahkan 3
(Dep.Kes. RI., 2000). tetes pereaksi Dragendorf, Mayer dan
Wagner. Terbentuk merah jingga dengan
Uji Fitokimia pereaksi Dragendrof, putih dengan pereaksi
Uji Fitokimia meliputi identifikasi Mayer dan coklat dengan pereaksi
saponin, tanin, flavonoid dan alkaloid secara Bouchardat menunjukan adanya alkaloid
kualitatif. (Hanani, 2015).

Uji Saponin Ekstraksi Soxhletasi


Ditimbang 500 mg serbuk simplisia, Ditimbang serbuk sebanyak 50 gram,
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian dibungkus dengan kertas saring
ditambahkan 10 ml air panas, didinginkan yang dibentuk sesuai alat soxhlet.
dan kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 Selanjutnya dimasukkan ke dalam soxhlet
detik. Adanya saponin ditunjukkan dengan yang telah dirangkai beserta kondensor dan
terbentuknya buih setinggi 1 - 10 cm yang labu didihnya. Sebanyak 500 ml pelarut n-
tidak hilang dengan penambahan 1 tetes HCl heksana dimasukkan melewati sampel ke
2 N (Dep.Kes. RI, 1979). dalam labu. Ekstraksi dilakukan sebanyak 7
kali selama kurang lebih 2 jam, sampai
Uji Tanin pelarut yang menetes kelihatan jernih
Ditimbang 500 mg serbuk simplisia, (Ketaren, 2008). Hasil ekstraksi yang
lalu dilarutkan dengan dengan air, alkohol diperoleh kemudian dipisahkan, dimasukkan
atau aseton. Larutan tanin akan mengendap ke dalam labu ukur 500 ml dan diencerkan
dengan penambahan logam berat atau gelatin dengan menambahkan n-heksana sampai
1% dalam NaCl 10%. Sampel yang tanda batas.
ditambahkan larutan FeCl3 akan
menunjukkan hasil positif jika larutan Ekstraksi Destilasi Air
berwarna biru kehitaman (Hanani, 2015). Sebanyak 50 gram serbuk dimasukkan
ke dalam labu destilasi. Kemudian
Uji Flavonoid dimasukkan air ke dalam erlenmeyer sebagai
Ditimbang 500 mg serbuk simplisia pembangkit uap dan menambahkan batu
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, didih. Erlenmeyer kemudian dipanaskan
ditambahkan 100 ml air panas kemudian sampai mendidih sehingga uapnya masuk ke
dididihkan selama 5 menit, disaring sehingga dalam labu yang terdapat sampel. Destilasi
diperoleh filtrat. Sebanyak 5 ml larutan filtrat dihentikan apabila semua destilat telah
ditambahkan serbuk Mg dan 1 ml HCl pekat. terpisah dan tertampung dalam wadah
Selanjutnya ditambahkan amil alkohol destilat.
dikocok dengan kuat dan dibiarkan memisah.
Terbentuknya warna merah, kuning atau Isolasi Senyawa Eugenol
jingga dalam larutan amil alkohol Ekstrak destilat tangkai bunga cengkeh
menunjukkan adanya senyawa golongan dimasukkan ke dalam tabung pereaksi,
flavonoid (Dep.Kes. RI., 1995). ditambahkan beberapa tetes larutan NaOH 1
N. Eugenol yang bereaksi dengan NaOH
Uji Alkaloid membentuk Na-eugenolat. Setelah reaksi
Ditimbang 500 mg serbuk simplisia berlangsung akan diperoleh dua lapisan.
kemudian ditambahkan 1 ml HCl 2 N dan 9 Lapisan atas merupakan senyawa atau

157
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(2): 155-164

komponen dalam minyak tangkai cengkeh. eugenol murni. Pengukuran terhadap sampel
Lapisan bawah yang mengandung eugenol dilakukan dengan cara mengambil sebanyak
dipisahkan dari lapisan atas dengan corong 1 μL sampel ekstrak eugenol metode
pisah. Eugenol murni diperoleh dengan sokletasi dengan syringe dan diinjeksikan ke
mengasamkan larutan eugenolat dengan HCl dalam alat kromatografi gas, dengan Final
sampai pH = 3. Pada akhir reaksi terjadi dua temperature 29oC final time: 60,00 minute,
lapisan, dimana lapisan atas mengandung run time: 64,089 minute, kolom model
eugenol (Sastrohamidjojo, 2004) agilent 19091S-433, aliran kolom 1,0
mL/menit. Selanjutnya akan diperoleh hasil
Penetapan Kadar Senyawa Eugenol berupa kromatogram. Selanjutnya dilakukan
Diambil sebanyak 1 μL larutan standar prosedur yang sama dengan sampel ekstrak
eugenol dengan syringe dan diinjeksikan ke eugenol metode destilasi. Kadar eugenol
dalam alat kromatografi gas. Maka akan didapat dengan menggunakan persamaan :
didapat waktu retensi dan luas puncak
Luas Area Sampel
×Cstd ×V×fp
Luas Area Std
Kadar eugenol (%)= ×100% .................................................................. (1)
Wsimplisia

HASIL DAN PEMBAHASAN anorganik dan mineral dalam simplisia.


Hasil Pemeriksaan Organoleptik Hasil pengujian kadar abu rata-rata serbuk
Pemeriksaan organoleptik serbuk simplisia tangkai bunga cengkeh didapat
simplisia tangkai bunga cengkeh meliputi sebesar 4,44 %. Persyaratan dari Dep.Kes.
bentuk, warna, bau dan rasa. Hasil pemeriksaan RI (1979) tentang kadar abu dalam
yang diperoleh adalah serbuk simplisia tangkai simplisia tidak lebih dari 7%.
bunga cengkeh berbentuk halus, memiliki
warna coklat pekat, bau yang khas dan Hasil Uji Fitokimia
mempunyai rasa sedikit pedas. Uji fitokimia digunakan untuk
mendeteksi kandungan senyawa dan
Hasil Penetapan Kadar Air mengetahui senyawa kimia yang mempunyai
Penetapan kadar air bertujuan untuk aktivitas biologi dari suatu tanaman (Tyler et
mengetahui kandungan air dalam suatu al., 1988) . Hasil uji fitokimia menunjukkan
simplisia, Semakin besar kadar air yang bahwa tangkai bunga cengkeh positif
didapat maka simplisia akan semakin mudah mengandung senyawa flavonoid, tanin,
ditumbuhi mikroorganisme sehingga dapat alkaloid dan terpenoid. Tangkai bunga
menyebabkan kerusakan pada simplisia cengkeh mengandung adanya terpenoid
tersebut. Penghilangan kadar air hingga dengan terbentuknya cincin coklat.
jumlah tertentu berguna untuk Identifikasi alkaloid dilakukan dengan
memperpanjang daya tahan simplisia selama menggunakan tiga pereaksi yaitu pereaksi
proses penyimpanan. Hasil pengujian kadar Mayer, Bouchardat, dan Dragendorff.
air rata-rata serbuk simplisia tangkai cengkeh Pemberian pereaksi Mayer menunjukkan
diperoleh sebesar 8,63 %. Kadar air dalam hasil positif dengan terbentuknya endapan
simplisia yang diperbolehkan tidak lebih dari putih. Endapan tersebut adalah kompleks
10 % (Kementrian Kesehatan Republik kalium-alkaloid (Svehla, 1990). Hasil positif
Indonesia, 2011) juga ditunjukkan pada pereaksi Bouchardat
dengan terbentuknya endapan berwarna
Hasil Penetapan Kadar Abu coklat. Hasil uji identifikasi flavonoid dan
Penentuan kadar abu bertujuan tanin menunjukkan hasil positif. Uji
untuk mengetahui kandungan zat flavonoid menunjukkan hasil positif dengan

158
Kajian Pengaruh Metode … (Sofihidayati, T., dkk.)

terbentuk endapan warna jingga sedangkan dapat diteruskan sesuai keperluan tanpa perlu
uji tanin menunjukkan hasil positif ditandai menambah volume pelarut, sehingga pelarut
dengan terbentuknya warna hitam. Pada uji yang digunakan lebih sedikit (Munawaroh &
saponin menunjukkan hasil yang negatif, Astuti, 2010). Sirkulasi yang terjadi pada
yaitu ditandai dengan tidak timbulnya busa ekstrak n-heksana dilakukan sebanyak 15
(Harborne, 2006). sirkulasi, karena pada penyaringan yang
berulang-ulang dapat menghasilkan hasil
Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia Serbuk Simplisia yang sempurna. Hasil ekstrak yang didapat
Tangkai Bunga Cengkeh berwarna kuning sebanyak 412 ml dan 400
ml. Hasil ekstrak masing-masing diencerkan
Jenis serbuk Jenis pengujian Hasil dengan n-heksana sampai volume 500 ml.
Saponin - Proses pengenceran dilakukan untuk
Flavonoid + mengenapkan ekstrak cair dalam labu ukur
Tangkai sehingga kadar eugenol dapat ditentukan
Tanin +
bunga secara kuantitatif. Warna ekstrak yang
cengkeh Alkaloid + dihasilkan berwarna kuning, hasil ini sesuai
Steroid dan dengan syarat mutu warna pada SNI No.06-
+
Terpenoid 2387-2006 yaitu warna kuning-coklat tua.
Hasil ekstraksi metode sokletasi tangkai
Hasil Ekstraksi Sokletasi Tangkai Bunga bunga cengkeh bisa dilihat pada gambar 1.
Cengkeh
Proses ekstraksi dilakukan Hasil Ekstraksi Destilasi Air Tangkai
menggunakan metode sokletasi dengan Bunga Cengkeh
pelarut n- heksan. Menurut (Munawaroh & Proses ekstraksi menggunakan sampel
Astuti, 2010) untuk mendapatkan minyak sebanyak 50 gram dan 500 ml air, kemudian
dari bahan alam dapat dilakukan dengan waktu destilasi selama 6 jam dilakukan
menggunakan metode sokhletasi dengan secara duplo. Hasil ekstraksi destilasi air
pelarut nonpolar. Kelebihan metode ini yaitu, yang didapat sebanyak 5,5 ml dan 6 ml
sampel dapat terekstraksi dengan sempurna berupa larutan berwarna jernih. Hasil
karena penyarian dilakukan secara kontinu ekstraksi destilasi air dapat dilihat pada
dan dalam keadaan panas. Proses ekstraksi gambar 2.

Gambar 1. Hasil ekstraksi Sokletasi Tangkai Bunga Cengkeh

159
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(2): 155-164

Gambar 2. Hasil ekstraksi destilasi Tangkai Bunga Cengkeh

Hasil Isolasi Senyawa Eugenol menggunakan metode soxhletasi dan


Hasil ekstraksi dimasukkan ke destilasi air dapat dilihat pada Tabel 2.
dalam corong pisah lalu ditambahkan Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan
NaOH tetes demi tetes hingga terbentuk 2 bahwa kadar eugenol yang diperoleh
lapisan. Lapisan atas mengandung menggunakan metode ekstraksi sokletasi
senyawa atau komponen dalam minyak berbeda dengan kadar eugenol yang
tangkai bunga cengkeh, sedangkan lapisan diperoleh melalui metode ekstraksi destilasi
bawah mengandung Na-eugenolat. air. Hal ini disebabkan karena dengan proses
Larutan Na-eugenolat kemudian destilasi air dapat menghasilkan minyak atsiri
diasamkan dengan menambahkan HCl secara langsung yang terpisah dari air suling.
hingga pH 3. Penambahan HCl dilakukan Menurut Guenther (1987), penyulingan
agar Na-eugenolat yang terbentuk dari cengkeh dapat menghasilkan minyak
reaksi penggaraman dengan NaOH dapat cengkeh dengan kandungan eugenol yaitu
terhidrolisis secara sempurna menjadi 80-95% dan rendemen minyak atsirinya
eugenol (Sastrohamidjojo, 2004). berkisar 2-12%. Ekstraksi metode sokletasi
menggunakan pelarut n-Heksan,
Hasil Penetapan Kadar Senyawa menghasilkan kadar eugenol lebih tinggi,
Eugenol Dengan Kromatografi Gas yaitu sebesar 55,2 % dibandingkan hasil
Penetapan kadar senyawa eugenol ekstraksi menggunakan metode destilasi,
hasil isolasi menggunakan kromatografi yaitu sebesar 10,96 %. Eugenol (C10H12O2)
gas yang dilakukan di Laboratorium Balai adalah senyawa yang bersifat nonpolar
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat sehingga akan mudah larut dalam pelarut non
(Balittro). Hasil kromatogram standar polar, yaitu n-heksan, dibandingkan dalam
eugenol didapat pada waktu menit ke 55, . air. Berbeda dengan Pratiwi et al. (2016),
Kromatogram isolat metode sokletasi dan yang dalam penelitiannya menggunakan
destilasi air menunjukkan keberadaan metode maserasi dan perbedaan waktu
eugenol pada menit yang hampir sama rendaman, diperoleh kadar eugenol hasil
dengan standar, yaitu pada menit ke 55, ekstraksi dengan pelarut etanol lebih tinggi
dapat dilihat pada Gambar 3. Sedangkan dibandingkan dengan pelarut n-heksana.
dari hasil penetapan kadar senyawa eugenol

160
Kajian Pengaruh Metode … (Sofihidayati, T., dkk.)

a.

b.

c.

Gambar 3. Hasil kromatogram eugenol Ekstrak Tangkai Cengkeh, a. Standar Eugenol, b.


Metode Sokletasi, c. Metode Destilasi air

161
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(2): 155-164

Tabel 2. Hasil Penetapan Kadar Eugenol Tangkai Bunga Cengkeh


Luas area Luas area Kadar eugenol hasil isolasi Rata-rata
Metode
sampel (%) pembanding (%) minyak atsiri (%) (%)
55,8274 97,338 56,7
Sokletasi 55,2
52,8528 97,338 53,7
Destilasi 93,7528 97,338 10,48
10,96
Air 93,7643 97,338 11,44

Hasil Pengolahan Data Statistik Kesimpulan


Berdasarkan tabel 3 hasil pengolahan data Dapat disimpulkan bahwa hasil penetapan
diketahui memiliki nilai p-value sebesar kadar eugenol dengan menggunakan
0,002, ini menunjukkan nilai yang signifikan kromatografi gas tangkai bunga cengkeh
(P < 0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa metode soxhletasi diperoleh sebesar 55,2%
perbedaan metode ekstraksi berpengaruh dan dengan metode destilasi air sebesar
nyata terhadap kadar eugenol.. Metode 10,96%. Metode ekstraksi tangkai bunga
soxhletasi menggunakan pelarut n-Heksan cengkeh berpengaruh nyata terhadap kadar
lebih baik dalam menarik eugenol eugenol,. Pada penelitian ini metode
dibandingkan metode destilasi air. soxhletasi menggunakan pelarut n-Heksan
lebih baik dalam menarik eugenol
dibandingkan metode destilasi air.

Tabel 3. Hasil Pengolahan Data Statistik Hubungan Antara Kadar Eugenol Dengan Metode
Ekstraksi Tangkai Bunga Cengkeh
Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Kadar Eugenol 33,3300 4 25,88518 12,94259

Pair 1
Jenis Ekstraksi 1,50 4 0,577 0,289

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Kadar Eugenol & Jenis Ekstraksi 4 -0,998 0,002

162
Kajian Pengaruh Metode … (Sofihidayati, T., dkk.)

DAFTAR PUSTAKA Ketaren, S. (2008). Pengantar teknologi


Dep.Kes. RI. (1995). Materia. Medika minyak dan lemak pangan. UI-Press.
Indonesia (VI). Direktorat Indonesia.
Pengawasan Obat dan Makanan. Mohammad Nazrul Islam Bhuiyan.
Departemen Kesehatan Republik (2012). Constituents of the essential
Indonesia. Jakarta. oil from leaves and buds of clove
Dep.Kes. RI. (2000). Parameter Standar (Syzigium caryophyllatum (L.)
Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Alston). African Journal of
Departemen Kesehatan Republik Pharmacy and Pharmacology,
Indonesia. Jakarta. 6(16), 1260–1263.
Dep.Kes. RI. (1979). Materia. Medika https://doi.org/10.5897/ajpp10.004
Indonesia. (5th ed.). Departemen Munawaroh, S., & Astuti, P. (2010).
Kesehatan Republik Indonesia. Ekstraksi minyak atsiri daun jeruk
Jakarta. purut ( Citrus hystrix D . C .) dengan
Guan, W., Li, S., Yan, R., Tang, S., & pelarut etanol dan N-Heksana.
Quan, C. (2007). Comparison of Kompetensi Teknik, 2(1), 73–78.
essential oils of clove buds extracted Nurdjannah, N. (2016). Diversifikasi
with supercritical carbon dioxide Penggunaan Cengkeh. Perspektif,
and other three traditional extraction 3(2), 61–70.
methods. Food Chemistry, 101(4), https://doi.org/10.21082/p.v3n2.200
1558–1564. 4.61-70
https://doi.org/10.1016/j.foodchem. Pramod, K., Ansari, S. H., & Ali, J. (2010).
2006.04.009 Eugenol: A natural compound with
Hanani, E. (2015). Analisis Fitokimia. versatile pharmacological actions.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Natural Product Communications,
Harborne, J. . (2006). Metode fitokimia 5(12), 1999–2006.
penuntun cara modern menganalisa https://doi.org/10.1177/1934578x10
tumbuhan. PENERBIT ITB. 00501236
Huda, M., Djayasinga, R., & Ningsih, D. Pratiwi1, L., , Muhammad Saifur
S. (2018). Efektivitas Ekstrak Bunga Rachman, dan N. H., & Fakultas
Cengkeh (Eugenia aromatica) Teknik, U. M. S. (2016). Ekstraksi
Terhadap Bakteri Staphylococcus Minyak Atsiri Dari Bunga Cengkeh
aureus. Jurnal Analis Kesehatan, Dengan Pelarut Etanol, dan n-
7(1), 710–716. Heksana. 655–661.
https://doi.org/10.26630/jak.v7i1.93 Prianto, H., Retnowati, R., & Juswono, U.
4 P. (2013). Isolasi dan Karakteristik
Jayanudin, J. (2018). Komposisi kimia dari Minyak Bunga Cengkeh Kering
minyak atsiri daun cengkeh dari Hasil Destilasi Uap. Kimia Student
proses penyulingan uap. Jurnal Journal Volume 1 Nomor 2, 1(2),
Teknik Kimia Indonesia, 10(1), 37– 269–275.
42. Sastrohamidjojo, H. (2004). Kimia Minyak
https://doi.org/10.5614/jtki.2011.10. Atsiri. Gajah Mada University Press.
1.5 Suhendar, U., & Fathurrahman, M. (2019).
Kementrian Kesehatan Republik Aktivitas antibakteri ekstrak
Indonesia. (2011). Farmakope metanol bunga cengkeh (Syzygium
Herbal Indonesia (1st ed.). aromaticum) terhadap bakteri
Departemen Kesehatan RI. Streptococcus mutans.

163
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(2): 155-164

FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Tyler, V.E., Brady, L.R. and Robbers, J. .


Farmasi, 9(1), 26–34. (1988). Pharmacognosy (9th ed.).
https://doi.org/10.33751/jf.v9i1.125 Lea & Febiger.
7

164

Anda mungkin juga menyukai