Anda di halaman 1dari 5

SMA SWASTA CAHAYA MEDAN

LABORATORIUM KIMIA
Jl. Hanyam Wuruk No.11 Medan
LKPD KIMIA : 002/II/LAB.KIM/SMAC/2019
MENGUJI SIFAT LARUTAN DENGAN INDIKATOR ALAMI

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.

I. TUJUAN
1. Mengidentifikasi sifat larutan dengan menggunakan indicator alami.
2. _______________________________________________________________________
3. _______________________________________________________________________

II. LANDASAN TEORI


Penggolongan zat menjadi asam, netral, dan basa ini didasarkan pada
kemampuannyamelepaskan ion hidrogen (H+) ataupun hidroksida (OH-) di dalam air. Jadi ion H+
adalah pembawa sifat asam dan ion OH - adalah pembawa sifat basa.  Secara umum zat dikatakan
asam jika konsentrasi ion H+ dalam air lebih besar dibandingkan dengan konsentrasi ion OH -,
dan sebaliknya suatu zat dikatakan basa jika konsentrasi ion H+ lebih kecil dibandingkan dengan
konsentrasi ion OH-. Dan zat dikatakan bersifat netral jika konsentrasi ion H + sama dengan
konsentrasi ion OH-. Zat-zat yang bersifat asam yang lekat dalam kehidupan kita sehari-hari
antara lain cuka masak, air aki, asam sitrat, dan vitamin C. Bahan atau zat yang bersifat basa
antara lain abu, sabun mandi, dan deterjen.
Untuk mendeteksi zat-zat yang bersifat asam atau basa tersebut dibutuhkan suatu zat
yang dikenal dengan istilah indikator. Indikator tersebut dapat diperoleh di toko-toko kimia.
Namun tentunya harus diperhitungkan biayanya. Untuk mengatasi kendala biaya tersebut,
sebenarnya Sang Pencipta telah menyediakan bahan-bahan alami yang dapat dimanfaatkan
sebagai indikator dan dengan mudah diperoleh di sekitar kita.
Indikator alami dapat dibuat daribagian tanaman yang berwarna baik itu bagian batang,
daun maupun bunga. Tanaman tersebut misalnya kelopak bunga sepatu, daun kubis ungu, daun
bayam merah, daun bangka-bangkaan, kayu secang, dan kunyit. Sebenarnya hampir semua
tumbuhan berwarna dapat dipakai sebagai indikator asam basa, tetapi terkadang perubahan
warnanya tidak jelas perbedaannya. Oleh karena itu hanya beberapa saja yang sering dipakai
karena menunjukkan perbedaan warna yang jelas saat berada di lingkungan asam dan saat berada
di lingkungan basa.

III. ALAT DAN BAHAN


A. Alat

No Nama Alat Ukuran Jumlah


1 Plat tetes
2 Pipet tetes
3 Lumpang alu
4
5

B. Bahan

No Nama Bahan Rumus Kimia Konsentras Warna Wujud Jumlah


i
1 Kunyit
2 Bunga Bougenville
3 Bunga Kamboja
4 Kulit Manggis
5 Kubis merah
6 Bungan kembang sepatu
7 Buah Apel
8 Jeruk Nipis
9 Tomat
10 Kapur sirih
11 Air Sabun
12 Detergen
IV. PROSEDUR KERJA
1. Masukkan larutan Apel ke plat tetes
2. Tambahkan 3 tetes indicator kunyit. Amati perubahan warnanya. Periksa dan sifat
larutan sesuai dengan menggunakan lakmus..
3. Ganti larutan dalam plat tetes dengan yang baru dan lakukan langkah 2 dengan indicator
cair lainnya (Bunga Bougenville, Bunga Kamboja, Kulit Manggis, Kubis merah, Bungan
kembang sepatu)

V. HASIL PENGAMATAN/REAKSI-REAKSI/PEMBAHASAN
Zat indicator Alami Warna dalam Asam Warna dalam Basa
Kunyit
Bunga Bougenville
Bunga Kamboja
Kulit Manggis
Kubis merah
Bungan kembang sepatu
Bungan
Bunga Bunga Kulit Kubis
No Larutan/ Zat Cair L. merah L. Biru Kunyit kembang Sifat Larutan
Bougenville Kamboja Manggis merah
sepatu

1
2
3
4
5
6
7
Pertanyaan
1. Kelomnpokkan zat cair/larutan yang diuji tersebut kedalam larutan asam, basa dan netral ?
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
2. Dapatkah indicator kubis merah digunakan sebagai indicator
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
3. Apa syarat sebuah bahan bisa digunakan sebagai indikator asam basa?
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
4. Pada percobaan diatas, bunga apa saja yang bisa digunakan sebagai indikator asam basa?
Mengapa? Jelaskan?
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
VI. KESIMPULAN
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
______________________________________________________________________________
VII. DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, S; Suryana, D.,(2007), Panduan Praktikum Terpiih Kimia SMA, Erlangga, Jakarta.
______________________________________________________________________________

Medan,_____________ 2019
Guru Pembimbing Praktikan,
Kelompok :___
1 Natasha Sianturi
2 Natasya Sitepu
Drs. T. Pasaribu 3 Novfive Sianturi
4 Oya Sembiring
5 Reagan Siahaan
6 Regina Ginting
7 Renada Sitepu
8 Rita Sitinjak
9 Roni Nababan
10 Sean Ginting

Anda mungkin juga menyukai