Untitled

40 Hadits Doa dan Dzikir Sehari - Hari| 2
KATA PENGANTAR
َْ ٍ
ِ ‫ِ ْص ٍِ اِ ٍار ِِ ٍار‬
ٍِ ْ ‫ض‬
ََُُْ ُ ُ ْ َ َْ َ ُُْ َ َْ َ ُ ُ ََْ ٍ َ ْ َْ ٍ

‫ ونؽٖذ‬, ‫ َنُده ونصخؽِ ْٓ ونصخـكِره‬, ِ‫إِن ْلُد ِا‬
َ َ ّ َ ْ َ َ َُْ ْ ُ ْ ٍ
ِْ ََ , َ‫ات أ ْع َُاِلِ ا‬
ِ ‫صْا وَِِ شي ِئ‬ ُ َِِ ِ‫ةاا‬
ِ ‫ُشورِ أنك‬ ِ
َ َ ََ ْ ْ َ ٍ ُ ََ ٍُ
, ‫ َو ََ ِْ يُظٌ ِي قَل ٔاد َِي َُل‬, ‫ظي َُل‬ ْ
ِ ‫َيٕ ِده ِ ا قَل م‬
ُ‫ َوأَ ْط َٕد‬, ‫ه َ َُل‬

َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ٍُ ٍ ََ َ ْ َ ُ َ ْ ََ
‫ُشي‬
ِ ‫ وضده َل‬, ‫وأطٕد أن َل إَِل إَِل ا‬
ُ ُُ َُ َ ُُْ َ ً ٍَُ ٍَ
: ‫أن ُمُد عتده ورشَٖل‬
Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya,

memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami
berlindung kepada Allah dari kejahatan diri - diri kami dan
kejelekan amalan perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah
beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkan
nya dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada

yang dapat memberinya petunjuk (pada nya).
Aku bersaksi bahwasanya Tidak ada Tuhan yang
berhak untuk di ibadahi dengan benar kecuali Allah, tidak
ada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwasanya
Muhammad Shallallahu‟alaihi wa sallam adalah hamba
dan utusan-Nya.
َ ٍ ْٖ ‫يَا َأ َي َٕا ٍا ِْي َِ ََ ُْ ْٖ ِ ٍ ُن‬

ٍُِ ْٖ ُُ َ ‫ َو ََل‬, ِِٓ‫ا َض ٍل ُ َناح‬
َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ََ ٍ
. ‫إَِل وأّخٍ َصٌ ُِٖن‬
“Wahai orang – orang yang beriman bertakwalah kepada

Allah dengan sebenar – benarnya takwa dan janganlah
kalian mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (Q.S Ali Imran
ayat 102)
ٍْ ْ ّ ْ ُ ََ َ ْ ٍ ُ ُ ٍَ ْ ٍُ ُ ٍ َ ََ َ
‫يا أيٕا ِلاس ِ نٖ رّبؾٍ اِي خٌنؾٍ َِِ نك ٍس‬
ً‫د َِْْ ُٕ َُا ر َس ًاَل َور ِ ْْي‬

ٍ ََ َ َ َْ َْ ََ َ َ َ َ
‫و ضِد ٍة وخٌل َِْٕا زوسٕا وّب‬
ِ
ٍ َْ َ َ ُ ََ ْ ٍ ٍَ ْ ٍُ َ
َ َ ْ ً ‫َون َِص‬
َ ‫ و نٖ ا اِي ص‬, ‫اا‬
‫ إِن‬, ‫اااٖن ةِِٓ و ارضام‬
ً ْ َ ْ ُ َْ َ َ َ ٍَ
. ‫ا َكن ؼٌ ؾٍ رؼِ تا‬
“Wahai manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah

menciptakan mu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah
menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki – laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
Nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasi mu.” (Q.S An-Nisaa‟ ayat
1)
َ ٍ ْٖ ‫يَا َأ َي َٕا ٍا ِْي َِ ََ ُْ ْٖ ِ ٍ ُن‬

ً‫ا َومُ ْٖا ُ ْٖ مَ ْٖ ًَل َشدِيْد‬
ُ َ ُُ ْ ُ َ ْ ْ ََ ْ ُ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ ْ ُ
ٍْ‫ؾ‬ ‫ يصٌ ِص ًؾٍ أعُاًؾٍ ويـكِر ًؾٍ ذّّٖب‬.
َ ً ْ َ َ َ ْ َ َ َُْ ُ َ َ ٍَ
. ‫َو ََ ِْ يُ ِطػِ ا ورشَٖل ػند قاز قٖز ؼ ِغ ُا‬
ً ْ
“Wahai orang – orang yang beriman, bertakwalah kamu

kepada Allah dan berbicaralah dengan perkataan yang
benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan –

amalan mu dan mengampuni dosa – dosa mu dan
barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka
sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang
besar.” (Q.S Al-Ahzaab ayat 70 – 71)
ْ َْ َْ َ َ ٍ ُ َ ْ َ ْ َْ َ ٍ َ ُ ْ َ ٍَ
‫ وخْي إد ِي‬, ِ‫د وِخاب ا‬
ِ ‫ قإِن خْي ْلدِي‬: ‫أَا بؽد‬
َ َُْ ْ ُُْ ٍ َ َ ٍَ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ ٍَُ ُ ْ َ

‫ وُش امٖرُِمدذا‬, ٌٍ‫ٔدي ُمُ ٍد صَّل ا ؼٌ ِٓ وش‬
ٍَُ ٌَ َ َ َ ْ ٍَُ ٌَ ْ َ َُْ ٍَُ ٍ َ َُ
‫ ولُك‬, ‫ ولُك ةِدؼ ٍث طَلًث‬, ‫ قإِن ولُك ُمدذ ٍث ةِدؼث‬, ‫ٕا‬
ٍ َ َ َ
. ِ‫طَلً ٍث ِِف ِلار‬
Amma Ba‟du : Sesungguh nya sebaik – baik perkataan

adalah Kitabullah (yakni al-Quran) dan sebaik – baik
petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu‟alaihi wa
sallam (yakni as-Sunnah). Dan seburuk – buruk perkara
adalah perkara yang diada – adakan (dalam agama),
setiap perkara yang diada – adakan (dalam agama) adalah
bid‟ah, dan setiap bid‟ah (dalam agama) adalah sesat, dan
setiap kesesatan tempatnya di Neraka.
Saudara ku, semoga Allah merahmati mu. Bahwasanya

Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam telah bersabda :
َ‫ ؼِْْد‬, ‫ َوأَ ْز ََك َٔا‬, ُ َ ْ َ َْ ْ ُ ُ َُّ َ َ
ٍْ‫ِؾ‬ ً‫ْي أعُا‬
ِ ِ ٍ‫أَل أّ ِئؾ‬
ُ َ ٌْ َ َ ْ ُ َ َ َ
َِِْ ٍْ ‫ؾ‬ َ َََْ ْ ُ ْ َ
ً ‫ وخْي‬, ٍ‫ وأرقؽِٕا ِِف درساح ِؾ‬, ٍ‫مٌ ِ ىِؾ‬
ْٖ‫ؾ ٍْ َ ِِْ أَ ْن حٌَْ َن‬ُ َ ٌْ َ َ َ ْ َ َ ٍ

ً ‫ وخْي‬, ‫ب و اٖرِ ِق‬ ٔ ‫ا‬ ‫اق‬
َْ
ِ ِ ‫إِن‬
‫ك‬
ْ ُ َ َْ َ ُ ْ ََ ْ َُ َْ َ ُْ ْ ََ ْ ُ ٍ ُ َ
. " ٍ‫ْضّبٖ أعْامؾ‬ ِ ‫ْضّبٖ أعْاؼٍٕ وي‬ ِ ‫ ػخ‬, ٍ‫ؼدوؽ‬
َ َ ٍ ْ َ َ َ ُ َ
" ‫" مال " ذِو ُر اِ َؽاَل‬. ‫ " ةََّل‬: ٖ‫ماا‬
“Maukah aku beritahukan kepada kalian, tentang amalan

kalian yang paling baik, paling suci disisi Raja kalian (yakni
Allah Azza wa Jalla), paling tinggi derajatnya bagi kalian,
dan lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas
dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada bertemu
dengan musuh kemudian kalian memeggal leher mereka
dan mereka memeganggal leher kalian?1” Para sahabat
menjawab : “Mau (wahai Rasulullah)” Rasulullah
1
Maksud nya Jihad di jalan Allah atau Mati Syahid.
Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda : “Berdzikir kepada

Allah.” [Shahih2 : Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi hadits no
3377, Ibnu Majah hadits no 3790 dan Ahmad hadits no
217023]
Didalam hadits ini tergambar jelas bagi kita tentang

keutamaan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta‟ala.
Dan ini hanyalah salah satu diantara keutamaan dzikir
yang sangat banyak.4 Karena banyak nya keutamaan
inilah, sehingga para Ulama dari dahulu banyak yang
menyusun kitab khusus tentang Doa dan Dzikir, diantara
nya yang terkenal adalah „Amal al-Yaum wal Lailah karya
Imam Ibnu as-Sunni, „Amal al-Yaum wal Lailah karya
Imam An-Nasa‟i, Ad-Da‟awatul Kabir karya Imam al-
Baihaqi, dan lain nya. Tidak ketinggalan juga Ulama pada
abad pertengahan juga memiliki andil didalam hal ini,
2
Dinilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani didalam Shahih Sunan At-Tirmidzi. Lihat,
Shahih Sunan At-Tirmidzi jilid 3 hal 385 – 386. Cet Maktabah al-Ma’arif
Riyadh. Dinilai Shahih juga oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth dkk didalam Takhrij
Sunan Ibnu Majah dan Takhrij Musnad Ahmad. Lihat Takhrij Sunan Ibnu
Majah jilid 4 hal 705 – 706. Cet Dar Ar-Risalah Al-A’lamiyah Beirut.
3
Lihat, Sunan At-Tirmidzi hal 613, Sunan Ibnu Majah hal 388. Kedua nya, Cet
Dar Ibnu Jauzi Mesir. Lihat juga, Musnad Ahmad jilid 35 hal 33 – 34. Cet
Muassasah ar-Risalah Beirut.
4
Siapa yang ingin membaca keutamaan dzikir lain nya, silahkan membaca
kitab yang bermanfaat, Al-Wabilush Shayyib wa Rafi’ul Kalimath Thayyib
karya Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah. Kitab ini sudah
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan judul seperti judul arabnya
oleh Pustaka Griya Ilmu.
seperti Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi, Al-Kalimuth

Thayyib karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, yang
kemudian kitab ini dijadikan sebagai bahan oleh Imam
Ibnu Qayyim untuk menyusun kitab nya Al-Wabilush
Shayyib wa Rafi‟ul Kalimith Thayyib. Dizaman sekarang
juga tidak ketinggalan, para Ulama juga menyusun kitab
khusus tentang Doa dan Dzikir, misalnya Tuhfatul Akhyar
karya Syaikh Abdul Aziz bin Baaz dan Hishnul Muslim
karya Syaikh Dr.Sa‟id bin Ali al-Qahthani. Serta masih
banyak lagi yang lain nya.
Kami pun termotivasi untuk melakukan hal yang sama
yakni mengumpulkan Doa dan Dzikir dari hadits – hadits
Nabi yang Sah. Hanya saja, kami membatasi Doa dan
Dzikir yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari –
hari, tidak melebar dari hal itu, dan hanya memilih 42
hadits Nabi saja, seperti jumlah yang terdapat didalam
hadits Arba‟in an-Nawawi. Ini juga merupakan salah satu
dari beberapa catatan yang kami susun dengan bentuk
memilih 40 hadits Nabi, sebelum nya ada 40 hadits dalam
rumah tangga, ada 40 hadits dalam menuntut ilmu, ada 40
hadits dalam ibadah ramadhan, dan ini kami beri judul, “40
Hadits Doa dan Dzikir yang Bermanfaat Dalam Kehidupan
Sehari – Hari”. Semoga catatan ini bermanfaat bagi kami
dan kaum Muslimin secara umum nya. Aamiin
40 HADITS DOA DAN DZIKIR

YANG PENTING DALAM KEHIDUPAN SEHARI – HARI
1. Dzikir Ketika Hendak Tidur dan Bangun Tidur

Jika seseorang hendak tidur, baik itu tidur pada malam
hari atau siang hari, disunnahkan bagi nya ketika hendak
tidur tersebut membaca dzikir :
ْ ََ ُ ْ َُ ٍ ٍُ َ َ ْ
َ‫ض ا‬ ‫ةِاش ُِه إٌٍ أمٖت وأ‬
Bismika Allahumma Amuutu wa Ahya

Artinya : “Dengan menyebut nama-Mu, ya Allah, aku
mati dan aku hidup.”
Dan jika dia bangun dari tidurnya, disunnahkan baginya

untuk membaca dzikir berikut ini :
ُ‫ض َاَّا َب ْؽ َد ََا أَ ََا َ َْا َِإَوِْٓ ًلَ ُظ ْٖر‬

ْ َ ْ ٍ ٍ ُ ْ َْ َ
‫ْلُد ِاِ اِي أ‬
Alhamdulillahilladzii Ahyaana Ba‟da Maa Amatana Wa

Ilaihi Nusyur
Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah
menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami,
dan hanya kepada-Nyalah kami akan kembali.”
Hal ini berdasarkan hadits berikut.

HADITS NO 1
ٍ َ ٍ َ َ َ َ ُْ َ ٍُ َ َ َ ََْ ُ ْ َ
‫ّيي َصَّل‬ِ ‫ِل‬ ‫ن‬‫َك‬ " : ‫ال‬ ‫عِ ضذيكث ر ِِض ا عْٓ م‬
ٍٍُٕ ٌٍ‫ه َا‬

َ ْ َ َ َ ََ ْ َ َ ََ َ ٍَ َ َ َْ َ ٍُ
ُِ ‫ " ةِاش‬: ‫ا ؼٌ ِٓ وشٌٍ إِذ أر د أن يْام مال‬
َ َ َ َ ْ َ ََْ ْ َ َ ْ ََ ُ ْ َُ
" : ‫ مال‬, َِِٓ ‫أمٖت وأض ا " ذ شت نظ َِِ َْا‬
ُ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ٍ ٍ ُ ْ َْ َ
" ‫ْلُد ِاِ اِي أض اّا بؽد َا أَا ْا ِإَوِٓ ًلظٖر‬
Dari Hudzaifah Radhiyallahu‟anhu, ia berkata : “Apabila

Nabi Shallallahu‟alaihi wa sallam hendak tidur, beliau
mengucapkan : Bismika Allahumma Amuutu wa Ahya
(Dengan menyebut nama-Mu, ya Allah, aku mati dan aku
hidup.) Dan apabila bangun dari tidur nya, beliau
mengucapkan : Alhamdulillahilladzii Ahyaana Ba‟da
Maa Amatana Wa Ilaihi Nusyur (Segala puji bagi Allah
yang telah menghidupkan kami kembali setelah
mematikan kami, dan hanya kepada-Nyalah kami akan

kembali.) [Shahih5 : Diriwayatkan oleh al-Bukhari hadits no
6324 dan Muslim hadits no 27116]
2. Dzikir Ketika Mimpi Buruk

Jika kita mengalami mimpi yang buruk saat tidur, maka
disunnahkan bagi kita untuk membaca :
َ َ َ َ ْ ٍ ٍ ٍ َ َ ُْ ُ َ
,ِِٓ‫ات َِِ ؿظتِِٓ وؼِناة‬
ِ َ‫ات اِ ّتلا‬
ِ ُِ ٌ‫أؼٖذ ةِؾ‬
ْ ُ َْ ْ ََ ْ َ ٍ َ ّ َ ‫َو‬
ُ
. ‫ وأن َيْضو ِن‬, ‫ِْي‬ ِ ‫ َوَ ِِْ ٔ َُ َز‬, ِ ‫ُش ؼ َِتادِه‬
ِ ‫ت اظ اط‬ ِ
A‟uudzu Bikalimaatillaahit Taammaati min Ghadhabihi
wa „Iqabihi, wa Syarri „Ibaadihi, wa min Hamazaatisy
Syayaathiini, wa an Yahdhuruun
5
Para Ulama telah menerima hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari
atau Imam Muslim didalam kitab Shahih nya masing – masing. Sehingga tidak
perlu kami nukilkan lagi, siapa yang menshahihkan hadits jika diriwayatkan
salah satu dari kedua nya.
6
Lihat, Shahih al-Bukhari hal 762, dan Shahih Muslim hal 762 juga. Kedua nya
cet Maktabah Ibadurrahman Mesir. Tahqiq Syaikh Muhammad Fu’ad Abdul
Baqi.
Artinya : “Aku berlindung dengan kalimat – kalimat
Allah yang mahasempurna dari kemarahan-Nya, dan
dari siksaan-Nya, dari kejahatan hamba – hamba-Nya,
dan dari bisikan – bisikan syaithan serta dari
kedatangan nya.”

HADITS NO 2
َْ َُ ٍَ ّ َ ْ َ ْ َ ْ َ َْ ُ ْ ْ َ ْ َ
‫ أن رشٖل‬, ِ ‫ب عِ أب ِ ِٓ عِ س ِده‬
ٍ ‫عِ عُ ِرو ة ِِ طؽ‬
ُ ُ َ َ َ َ َ
ٍْ‫ؽ‬ َ َ ٍَ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ ٍ
‫ " إِذ ق ِزع أضد‬: ‫اِ صَّل ا ؼٌ ِٓ وشٌٍ مال‬
َِِْ ‫ات‬ َ ُْ ُ َ
ٍَ‫ؾٌ َُِات ٍاِ ّتلٍا‬ ْ َُْ َ ٍْ
ِ ِ ِ ‫ " أؼٖذ ة‬: ‫ِِف ِلٖ ِم قٌ ني‬
ْ َ ٍ َ َ َ ْ َ َ ّ َ َ َ َ َ َ
‫ِْي‬
ِ ‫ط‬‫ا‬ ‫اظ‬ ‫ت‬
ِ ‫ز‬ ُ ٔ ِِ
َ ‫و‬ , ِ ‫ه‬ ِ ‫د‬ ‫ا‬‫ِت‬ ‫ؼ‬ ‫ُش‬
ِ ‫و‬ , ِ ِٓ ‫ؿظتِِٓ وؼ‬
‫ة‬‫ا‬‫ِن‬
ُ ٍ ُ َ ْ َ ٍَ َ ْ ُ ُ َْ ْ ََ
. ‫" قإِنٕا ًِ حْضه‬. ‫ وأن َيْضو ِن‬,
Diriwayatkan dari Amr bin Syu‟aib, dari ayahnya, dari

kakeknya, bahwasanya Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa
sallam bersabda : “Apabila salah seorang diantara kalian
terbangun dari tidurnya (karena mimpi buruk), maka

ucapkanlah : A‟uudzu Bikalimaatillaahit Taammaati min
Ghadhabihi wa „Iqabihi, wa Syarri „Ibaadihi, wa min
Hamazaatisy Syayaathiini, wa an Yahdhuruun (“Aku
berlindung dengan kalimat – kalimat Allah yang
mahasempurna dari kemarahan-Nya, dan dari siksaan-
Nya, dari kejahatan hamba – hamba-Nya, dan dari bisikan
– bisikan syaithan serta dari kedatangan nya.”)
Sesungguhnya hal (mimpi buruk) itu tidak akan
membahayakannya.” [Hasan7 Shahih8 : Diriwayatkan oleh
at-Tirmidzi hadits no 3528, Abu Dawud hadits no 3893,
Ahmad didalam Musnad hadits no 6696, An-Nasa‟i
didalam Sunan al-Kubra hadits no 105339]
7
Dinilai Hasan oleh Syaikh Al-Albani didalam Shahih Sunan At-Tirmidzi jilid 3
hal 448 – 449 dan didalam Shahih Sunan Abu Dawud jilid 2 hal 469. Kedua
nya, Cet Maktabah Al-Ma’arif Riyadh.
8
Dinilai Shahih li Ghairihi oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth dkk didalam Takhrij
Sunan Abu Dawud jilid 6 hal 40. Cet Dar Ar-Risalah Al-A’lamiyah Beirut.
9
Lihat, Sunan At-Tirmidzi hal 638, cet Dar Ibnu Jauzi Mesir, dengan kalimat
َ ُْ ُ َ
ٍ ‫ؾٌ َُِات ٍاِ ٍّتل‬
“ ِ‫اَث‬ ِ ِ ‫ أؼٖذ ة‬begitu juga didalam Musnad Ahmad jilid 11 hal 295 –
296, cet Muassasah Ar-Risalah, namun dalam nahkah Sunan At-Tirmidzi cet
Maktabah Al-Ma’arif hal 801 dengan lafadz seperti diatas. Begitu juga
dengan Imam Abu Dawud, meriwayatkan dengan lafadz seperti diatas, Lihat,
Sunan Abu Dawud hal 453 cet Dar Ibnu Jauzi Mesir. Lihat juga, Sunan al-
Kubra An-Nasa’ jilid 9 hal 280-281, cet Muassasah Ar-Risalah. Ini hanya
ٍ ‫ ٍّتل‬dengan ‫اَات‬
ٍ
perbedaan cara penulisan naskah saja, antara ِ‫اَث‬ ِ ‫ٍّتل‬
3. Dzikir Saat Menutup Pintu Rumah, Jendela, Bejana
dan Lain nya
Jika seseorang hendak tidur pada malam hari,
disunnahkan bagi nya untuk menutup pintu rumah, jendela
rumah nya, menutup bejana dan tempat yang terbuka lain
nya, sambil mengucapkan :
ٍ
‫ِ ْص ٍِ ا‬
Bismillah (Artinya : “Dengan menyebut Nama Allah”).

HADITS NO 3
َ َ َ َ ْ َ ٍُ َ ِ َ ٍ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ
‫ مال‬: ‫ا عْ ُٕ َُا مال‬ ‫عِ ساةِر بِ عت ِد اِ رِض‬
ُ‫ " إ َذ ََك َن ُسْْص‬: ٍَ ٌٍ‫ا َؼٌَ ِْٓ َو َش‬

ُ ٍ ‫َر ُش ْٖ ُل ٍاِ َص ٍَّل‬
ِ
ٍ َ ْ ُ َ َْ ْ َ ُ َ ْ ُْ َ َْ َْ ْ ٍْ
‫ قإِن‬, ٍ‫صت اّؾ‬
ِ ٖ‫اٌ ِي أو أمصيخٍ قىك‬
ٍْ َ ٌ َ َ َ َ َ َ َ ُ ِ َ‫ِْي َْْت‬ ٍ
َ ْ ‫اظ َاط‬
‫ قإِذ ذٔب شاؼث َِِ اٌ ِي‬, ‫ض ْ َْئ ِ ٍذ‬
ْ ِ ‫ِش‬
ٍ َ ٍ َ ْ ْ ُ ُ ْ َ َ ََْ ْ ْ ُ ْ ََ ْ َُْ ُ َ
‫ قإِن‬, ِ‫ و ذورو ِشٍ ا‬, ‫ وأؿٌ ِنٖ اةٖ ب‬. ٌٍٖٔ‫قط‬
ْ ُ ََ ْ ُ ََْ ًَ ْ ُ ً َ ُ َْ َ َ َ َْ ٍ
, ٍ‫ وأووٖ م ِرّبؾ‬, ‫اظ طان َل يكخص ةاةا َـٌنا‬
ٍَ‫ َو ذْ ُو ُر ْو ِْش‬, ٍْ ‫ؾ‬

ُ ََ ْ َُّ َ ٍ َ ْ ْ ُ ُ ْ َ
‫ وَخِرو ّ ِيخ‬, ِ‫و ذورو ِشٍ ا‬
ْٖ‫ َوأَ ْطكِ ُئ‬, ‫ َوا َ ْٖ أَ ْن َ ْؽ ُر ُط ْٖ َؼٌَ ْ َٕا َطيْ ًئا‬, ِ‫ٍا‬
ُ َ ْ َ َ
". ٍْ ‫طؾ‬ ِ ‫مصاب‬
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu‟anhu, ia
berkata : Bahwasanya Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa
sallam bersabda : “Apabila waktu malam telah mulai gelap
–atau jika kalian memasuki malam- maka tahanlah anak –
anak kalian (agar tidak keluar rumah), Sebab
sesungguhnya syaithan sedang berkeliaran pada saat itu.
Jika waktu malam telah berlalu beberapa saat, maka
lepaskanlah mereka. Kuncilah pintu – pintu rumah dan
sebutlah nama Allah (yakni ucapkanlah : Bismillah).
Karena syaithan tidak bisa membuka pintu yang tertutup.
Tutuplah tempat air kalian dan sebutlah nama Allah (yakni
ucapkanlah : Bismillah). Tutuplah wadah – wadah kalian

dan sebutlah nama Allah (yakni ucapkanlah : Bismillah)
meskipun hanya dengan meletakkan sebatang kayu
diatasnya. Matikanlah lampu – lampu kalian.” [Shahih :
Diriwayatkan oleh al-Bukhari hadits no 5623 dan Muslim
hadits no 201210]
4. Doa dan Dzikir Pagi dan Sore Hari

Doa dan Dzikir yang disunnahkan untuk dibaca di Pagi
Hari atau Sore hari itu banyak, diantara nya disunnahkan
bagi seseorang ketika pagi hari membaca doa dzikir
berikut :
َ َْ َ َ َْ َ َْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ٍ ٍُ َ
, ‫ وّبِه َن ا‬, ‫ وّبِه أمصيْا‬, ‫إٌٍ ةِه أصتطْا‬
ُ‫ه ا ْ َُ ِص ْْي‬
َ َْ ُ َ َ
‫ ِإَو‬, ‫َوّبِه ن ُُ ْٖت‬
Allaahumma Bika Ashbahnaa wa Bika Amsainaa wa

Bika Nahyaa wa Bika Namuutu Wa Ilaikal Mashir
10
Lihat, Shahih Al-Bukhari hal 691 dan Shahih Muslim hal 578.
Artinya : “Ya Allah, dengan nikmat-Mu kami memasuki
waktu pagi dan dengan nikmat-Mu juga kami
memasuki waktu sore, dengan nikmat-Mu aku hidup
dan dengan nikmat-Mu aku mati dan hanya kepada-Mu
lah kami dibangkitkan kelak.”
Apabila memasuki waktu sore, maka disunnahkan

membaca doa dzikir berikut :
َ َْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َْ َ َْ َ ٍ ٍُ َ
, ‫ وّبِه َن ا‬, ‫ وّبِه أصتطْا‬, ‫إٌٍ ةِه أمصيْا‬
ُ َ َ َ ُ َ َ
‫ ِإَوْه ًلظ ْٖ ُر‬, ‫َوّبِه ن ُُ ْٖت‬
Allaahumma Bika Amsainaa wa Bika Ashbahnaa wa

Bika Nahyaa wa Bika Namuutu wa Ilaikan Nusyuur
(Artinya : “Ya Allah, dengan nikmat-Mu kami

memasuki waktu sore hari dan juga dengan nikmat-Mu
kami memasuki waktu pagi, dan dengan nikmat-Mu
aku hidup dan dengan nikmat-Mu aku mati, dan hanya
kepada-Mu lah tempat kembali kami.”)
Hal ini berdasarkan hadits berikut,

HADITS NO 04
ٍ ُْ َُ َ َ َ َ ُْ َ ٍُ َ ِ َ َََُْ ْ َ ْ َ
ِ‫ َكن رشٖل ا‬: ‫عِ أ ِِب ٔريرة رِض ا عْٓ مال‬
ْ َ َ
َ‫ص َتص‬ ُْ َُ َُ َ ْ َ َُُّ ٍَ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ
‫ إِذ أ‬, ‫صَّل ا ؼٌ ِٓ وشٌٍ يؽٌ ٍِ أصطاةٓ ينٖل‬
َ‫ه أَ ْم َصيْْا‬
َ َ َْ َ ْ َ َ ٍ ٍُ َ َُْ َ ْ ُ ُ َ َ
ِ ‫ " إٌٍ ةِه أصتطْا وّب‬: ‫أضدؽٍ قٌ ن ِي‬
َ َْ َ ُ ْ ‫ه ا ْ َُ ِص‬
َ َْ ُ َ َ َْ َ
‫ْي " ذ أمَس‬ ‫ ِإَو‬, ‫َوّبِه َن َا َوّبِه ن ُُ ْٖت‬
َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َْ َ َْ َ ٍ ٍُ َ
َ‫ه ََنْ ا‬ ُ َْ
‫ " إٌٍ ةِه أمصيْا وّبِه أصتطْا و ِّب‬: ‫مٌ َن ِي‬
ُ ْ ُ َ َ َْ ُ ْ ُ َ َ َ
" ‫وّبِه نُٖت ِإَوه ًلظٖر‬
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu‟anhu, ia

sallam mengajari para sahabatnya, beliau berkata :
“Apabila salah seorang di antara kalian berada pada pagi
hari, maka hendaklah ia mengucapkan : Allaahumma
Bika Ashbahnaa wa Bika Amsainaa wa Bika Nahyaa
wa Bika Namuutu Wa Ilaikal Mashir (Artinya : “Ya
Allah, dengan nikmat-Mu kami memasuki waktu pagi
dan dengan nikmat-Mu juga kami memasuki waktu
sore, dengan nikmat-Mu aku hidup dan dengan nikmat-
Mu aku mati dan hanya kepada-Mu lah kami
dibangkitkan kelak.”)
Dan jika ia berada di sore hari, maka hendaklah ia
mengucapkan : Allaahumma Bika Amsainaa wa Bika
Ashbahnaa wa Bika Nahyaa wa Bika Namuutu wa
Ilaikan Nusyuur (Artinya : “Ya Allah, dengan nikmat-
Mu kami memasuki waktu sore hari dan juga dengan
nikmat-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan
nikmat-Mu aku hidup dan dengan nikmat-Mu aku mati,
dan hanya kepada-Mu lah tempat kembali kami.”)
[Shahih11 : Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi hadits no 3391,
Abu Dawud hadits no 5068 dan Ibnu Majah hadits no 3868
dan An-Nasa‟i didalam Sunan al-Kubra hadits no 1032312]
11
Dinilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani didalam beberapa kitab nya. Lihat,
Shahih Sunan At-Tirmidzi jilid 3 hal 392, Shahih Sunan Abu Dawud jilid 3 hal
246 – 247, cet Maktabah al-Ma’arif Riyadh. Dan dinilai Shahih juga oleh
Syaikh Syu’aib dan kawan – kawan (dkk), dalam Takhrij Sunan Abu Dawud
jilid 7 hal 404, cet Ar-Risalah Al-‘Alamiyyah Beirut.
12
Lihat, Sunan At-Tirmidzi hal 615, Sunan Abu Dawud hal 584, Sunan Ibnu
Majah hal 396, Sunan al-Kubra an-Nasa’i jilid 9 hal 209, Muassasah Ar-Risalah
5. Dzikir Saat Membersihkan Tempat Tidur
Jika seseorang hendak membersihkan tempat
tidurnya, maka disunnahkan untuk mengucapkan :
ٍ

HADITS NO 5
ٍ َ ٍ َْ َُ ٍَ ُْ َ ٍُ َ َ َََُْ َ ْ َ
‫ أن رشٖل اِ صَّل‬: ْٓ‫عِ أ ِِب ٔريرة ر ِِض ا ع‬
َ َ ْ ُ ُ َ َ ََ َ َ َ ٍَ َ َ َْ َ ٍُ
, ِٓ‫ " إِذ أوى أضدؽٍ إَِل ق ِر ِط‬: ‫ا ؼٌ ِٓ وشٌٍ مال‬
ْ
ٍِّ ‫ َوًْيُ َص‬, ُٓ ‫ قٌَْ َْْ ُك ْض ة َٕا ق َِر َط‬, ِ ‫قٌَْ َأ ُخ ْذ َد خٌَِ َث إ َز ره‬
ِ ِ ِ
ََ ْ ََ َ َْ َ ٍ َ ٍَ
". ِٓ‫ قإِّ ُٓ َل َيؽٌ ٍُ ََا خٌك ُٓ َبؽ َدهُ لَع ق َِر ِط‬, ‫ا‬

sallam bersabda : “Apabila salah seorang diantara kalian
hendak berbaring ditempat tidurnya, maka hendaklah dia
mengambil bagian dalam sarungnya, dan membersihkan

tempat tidur dengan nya, dan sebutlah nama Allah (yakni
ucapkanlah Bismillah), karena sesungguhnya dia tidak
tahu apa yang terjadi atas kasurnya setelah ditinggalkan
nya.” [Shahih : Diriwayatkan oleh Muslim hadits no 2714,
dan Ibnu Hibban hadits no 5534, dan al-Bukhari didalam
Al-Adabul Mufrad hadits no 121713]
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu‟alaihi
wa sallam bersabda :
ْ َ َ َ ُ ْ َُْْ َ ُ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ
ِِٓ‫ قٌ ْكظٓ ةِصْ ِكثِ ذّٖب‬, ٓ‫إِذ ساا أضدؽٍ ق ِر ط‬
َ َ َ َ
ِ ‫ذَلث م ًر‬
‫ت‬
“Apabila salah seorang diantara kalian mendatangi tempat

tidurnya, maka hendaklah dia mengibaskan ujung
pakaiannya sebanyak tiga kali.” [Shahih : Diriwayatkan
oleh al-Bukhari hadits no 6320 dan 739314 dan selainnya]
13
Lihat, Shahih Muslim hal 762 – 763, Al-Ihsan fi Taqrib Shahih Ibnu Hibban
jilid hal 344, Syaikh Syu’ab menilai hadits ini Shahih. Lihat juga Al-Adab Al-
Mufrad hal 448, Syaikh Al-Albani juga menilai hadits ini Shahih didalam
Shahih Al-Adab Al-Mufrad hal 472, hadits no 923.
14
Lihat, Shahih al-Bukhari hal 762 dan hal 880. Ini lafadz hadits no 7393.
6. Dzikir Saat Hendak Melepaskan Pakaian
Jika seseorang hendak melepaskan pakaian nya, baik
itu mau mandi atau ganti pakaian atau untuk selain nya,
maka disunnahkan baginya mengucapkan :
ٍ
Atau yang lebih panjang lagi,

ُ ٍ ََ َ ْ ٍ ٍ
"ٖٔ ‫" ِ ْص ٍِ اِ اِي َل إَِل إَِل‬
َ
Bismillaahil Ladzii Laa ilaaha illaa huwa

(Artinya : “Dengan Nama Allah, Yang Tidak Ada Tuhan
yang Berhak Disembah melainkan Dia.”)

HADITS NO 6
ُْ َُ َ َ َ َ ُْ َ ٍُ َ َ َ ْ ََ ْ َ
‫ مال رشٖل‬: ‫عِ أن ِس ة ِِ َاا ٍِه ر ِِض ا عْٓ مال‬
ِّ‫ْل‬ْ ُ ْ َ ََْ َ ُْ َ ٌٍ‫ا َؼٌَ ِْٓ َو َش‬

ُ ٍ ‫ٍاِ َص ٍَّل‬
ِ ِ ِ‫ْي‬ ‫ع‬ ‫أ‬ ‫ْي‬ ‫اب‬َ ‫ِْت‬
‫ش‬ " : ٍ
َْ َُ ْ َ ََُْ ْ ُ ُ َ َ َ ََ َ ََ ْ َ َْ َ َ
" : ‫ت ة ِِن دم إِذ ّزع أضدٍٔ ذّٖبٓ أن ينٖل‬ِ ‫وؼٖر‬
ٍ
" ‫ِ ْص ٍِ ا‬
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu‟anhu, ia berkata :

Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam telah bersabda :
“Pembatas antara penglihatan Jin dengan aurat anak
adam (yakni manusia), apabila salah seorang diantara
mereka melepaskan pakaian yakni ucapan : “Bismillah.”
(Dengan menyebut nama Allah) [Shahih li Ghairihi 15 :
15
Didalam sanad hadits diatas terdapat perawi yang lemah. Akan tetapi
hadits ini memiliki jalur penguat lain nya yang banyak sekali jumlahnya.
Sehingga sanad hadits ini terangkat menjadi hadits yang Shahih dengan
penguat nya tersebut. Hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh Al-
Albani rahimahullah didalam Irwa’ al-Ghalil, saat mentakhrij hadits no 50.
Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata diakhir takhrij nya :
“Kesimpulan nya, hadits ini adalah hadits Shahih, sedangkan kelemahan nya
(ke dhaifan-nya) yang terdapat pada sebagian kecil perawinya terhapus
(tertutupi) dengan banyaknya (jalur) periwayatan hadits yang serupa dengan
nya melalui (jalur) para perawi yang tsiqah (terpercaya).”
Syaikh Al-Albani juga menshahihkan hadits ini didalam kitabnya, Shahih
al-Jami’ ash-Shaghir wa Ziyadatuhu, hadits no 3610. Dan kitab al-Misykah al-
Mushabih, hadits no 358.
Hal yang sama juga disebutkan oleh murid beliau, yakni Syaikh DR.Salim
bin Ied al-Hilaly hafizhahullah didalam kitab Shahih Kitab al-Adzkar wa
Dhaifuhu, beliau berkata : “Hadits ini Shahih, karena banyak syahidnya (jalur
penguat yang menguatkannya). Diriwayatkan oleh Ibnu Sunni no 273 dan
274. Dan lainnya dari Hadits Anas. Saya katakan bahwa Hadits itu sanadnya
Dhaif (Lemah) akan tetapi ia memiliki beberapa jalur hadits lain yang
menguatkan nya (sebagai syahid nya), seperti hadits dari ‘Ali, Abu Sa’id,
Diriwayatkan oleh Ibnu Sunni didalam Amal al-Yaum wa

al-Lailah hadits no 274, dan Ath-Thabrani didalam Mu‟jam
al-Ausath hadits no 250416]
Didalam riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa

sallam bersabda :
َ ُ ٍ ََ َ ْ ٍ ٍ ْ
" ٖٔ ‫" ِص ٍِ اِ اِي َل إَِل إَِل‬
“Dengan Nama Allah, Yang Tidak Ada Tuhan yang Berhak

Disembah melainkan Dia.” [Shahih li Ghairihi :
Diriwayatkan oleh Ibnu Sunni didalam Amal al-Yaum wa
al-Lailah hadits no 27317]
Abdullah bin Mas’ud dan Mu’awiyah bin Haidah. Dengan jalur penguat -
penguat ini (syahid – syahid ini), maka hadits tersebut menjadi Shahih.”
Diantara penguat hadits ini adalah hadits tentang doa dan dzikir saat
masuk WC, yang akan nanti disebutkan pada tempatnya, Insya Allah.
16
Lihat, Al-Amal Al-Yaum wa Al-Lailah hal 136, Imam Ibnu as- Sunni. Takhrij
dan Tahqiq Basyir Muhammad Uyun. Cet Maktabah Dar al-Bayan. Dan Al-
Mu’jam Al-Ausath jilid 3 hal 67 – 68, Imam Ath-Thabrani. Tahqiq Thariq bin
Iwadhullah bin Muhammad dan Abdul Muhsin bin Ibrahim al-Husni. Cet
Darul Haramain Mesir.
17
Lihat, Al-Amal Al-Yaum wa Al-Lailah hal 135 – 136, Ibnu as-Sunni.
7. Dzikir Ketika Mengenakan Pakaian
Jika seseorang mengenakan pakaian nya, maka
disunnahkan baginya untuk membaca dzikir berikut :
ْ َ ْ ْ َ َ َ َ َ ْ ٍ َ َ ْ َ َ ْ ٍ ٍ ُ ْ َْ َ
‫ْي‬
ِ ‫ ورزمْ ِ ِٓ َِِ غ‬,‫اِن ٔذ ّثلٖب‬
ِ ‫ْلُد ِاِ اِي وص‬
ُ َ ّْ ْ َ
ٍ ٍٖ ‫ِِن َوَل م‬
ِ َ ‫ضٖ ٍل‬
Alhamdulillahil Ladzii Kasaanii Hadzats Tsauba wa
Razaqaniihi min Ghairi Haulin Minni wa Laa Quwwatin
(Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan pakaian ini kepada ku dan yang telah
menganugerahkan nya kepada ku tanpa daya dan
kekuatan dari diriku.”)

HADITS NO 7
ٍ َْ َُ ٍَ ُْ َ ٍُ َ ِ َ ََ ْ َ ُ ْ َ
ِ‫ أن رشٖل ا‬, ْٓ‫عِ َؽاذِ ة ِِ أن ٍس رِض ا ع‬
َ ََ َ َ َ َ ٍ ََ ٍ ٍ
: ‫ " َو ََ ِْ ً ِ َس ذ ْٖ ًّبا ػنال‬: ‫َصَّل اِ ؼٌ ِْٓ َو َشٌ ٍَ مال‬
ْ ِ ‫ِي َو َص‬
َِِْ ِْٓ ِ َْ‫ َو َر َزم‬, ‫اِن َٔ َذ ّثلٍ ْٖ َب‬ َْ َ "
ْ ‫ْل ُْ ُد ِ ٍاِ ٍا‬
َْ ََ َ ُ ُ َ ّْ ْ َ ْ َ
‫ِِن َوَل م ٍٖ ٍ " ؿ ِك َر َُل ََا ن ٍد َم َ ِِْ ذّتِِٓ َو ََا‬

ِ َ ‫ْي ضٖ ٍل‬
ِ ‫غ‬
َ ٍ ََ
". ‫حأخر‬
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu‟anhu, bahwasanya

Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa yang hendak memakai pakaian, lalu
mengucapkan : “Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan pakaian ini kepada ku dan yang telah
menganugerahkan nya kepada ku tanpa daya dan
kekuatan dari diriku.” Maka akan diampuni dosa – dosanya
yang telah lalu dan yang akan datang.” [Hasan 18 :
Diriwayatkan oleh Abu Dawud hadits no 4023, Ad-Darimi
hadits no 2732, Ahmad hadits no 1563219]
18
Hadits ini dinilai Hasan oleh Syaikh Al-Albani, dan beliau mengatakan
didalam Shahih Sunan Abu Dawud : “Hadits ini Hasan tanpa tambahan “dan
dosa yang akan datang.” Lihat, Shahih Sunan Abu Dawud jilid 2 hal 501 – 502.
Hadits ini juga dinilai Hasan oleh Syaikh Husain Salim Asad didalam Takhrij
Musnad ad-Darimi. Lihat, Takhrij Musnad ad-Darimi hal 1761 atau jilid 3. Cet
Darul Mughni Riyadh. Hadits ini juga di nilai Hasan oleh Syaikh Syu’aib al-
Arnauth dan kawan – kawan, didalam Takhrij Musnad Ahmad. Lihat, Takhrij
Musnad Ahmad jilid 24 hal 395.
19
Lihat, Sunan Abu Dawud hal 466, Musnad ad-Darimi hal 1761 (jilid 3),
Musnad Ahmad jilid 24 hal 395.
8. Doa Ketika Bercermin
Jika seseorang bercermin, maka hendaklah ia
mengucapkan doa berikut ini :
ُ ُ ْ ْ ََ ْ َ َ ْ َ ْ َ ٍ ٍُ َ
ْ ِ ٌ ‫صِ خ‬
‫ِق‬ ْ ِ ٌ‫إٌٍ أضصْج خ‬
ِ ‫ قأض‬, ‫ِق‬
Allahumma Ahsanta Khalqii, Faahsin Khuluq
(Artinya : “Ya Allah, Engkau telah membaguskan
penciptaan diriku, maka baguskanlah akhlak ku.”)
Hal ini berdasarkan hadits berikut

HADITS NO 8
َ َ ٍُ ٍ َ ّ ٍ َ َْ َ ٍُ َ ِ َ َ َ َ ْ َ
ِْٓ ٌ‫ا ؼ‬ ‫ّيي صَّل‬ِ ِ ِ ‫عِ َعئِظث رِض ا عْٕا‬
‫ِل‬ ِ‫ؼ‬
ِِْ‫ضص‬ْ ََ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ ٍ ٍُ َ َ َ ٍَُ ٍَ َ َ
‫ قأ‬, ‫ " إٌٍ أضصْج خٌ ِِق‬: ‫وشٌٍ أّٓ مال‬
ْ ُ ُ
". ‫خٌ ِِق‬
Diriwayatkan dari „Aisyah Radhiyallahu‟anha dari Nabi

Shallallahu‟alaihi wa sallam bahwasanya beliau bersabda :
“Ya Allah, Engkau telah membaguskan penciptaan diriku,
20
maka baguskanlah akhlak ku.” [Shahih li Ghairihi :
Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi didalam ad-Da‟awatul Kabir
hadits no 488 dan Syu‟abul Iman hadits no 8184. Hadits ini
juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban hadits no 959 dan Abu
Ya‟la hadits no 5072, dari Ibnu Mas‟ud21]
Adapun pengkhususan doa ini dibaca ketika sedang

bercermin datang dari riwayat yang Dhaif (Lemah). Yakni
riwayat berikut :
ْ ًَ‫َع ِْ ََعئ َظ َث َأ ٍن ُٕا مَا‬
ُ‫ ََك َن َر ُش ْٖ ُل ٍاِ َص ٍَّل ٍا‬: ‫ج‬
ِ
َ ْ َ " : ‫سِٕٓ ِِف ا ْ ُِ ْر ة ِ مَ َال‬

ُ‫ْل ُْد‬ ْ َ َ َ ََ َ ٍَ ََ َْ َ
ِ ‫ؼٌ ِٓ وشٌٍ إِذ نغر إَِل و‬
ْ ُ ُ ْ ْ ََ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ٍ ٍُ َ
" ‫ قأضصِِ خٌ ِِق‬, ‫ إٌٍ وُا أضصْج خٌ ِِق‬at , َِ‫لِه‬
20
Dinilai Shahih li Ghairihi oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth, beliau berkata :
“Hadits ini Shahih dengan penguat – penguat nya. Dan sanad hadits jalur ini
Hasan.” Lihat, Al-Ihsan fi Taqrib Shahih Ibnu Hibban jilid 3 hal 239, cet
Muassasah Ar-Risalah. Begitu juga dengan Syaikh Al-Albani, menilai hadits ini
Shahih dengan seluruh jalur periwayatan nya. Lihat At-Taliqatul Hisan ala
Shahih Ibnu Hibban jilid 2 hal 288 – 289, cet Dar Bawazir.
21
Lihat, Ad-Da’awatul Kabir jilid 2 hal 82, cet Gheras. Al-Jami’ li Syu’ab Al-
Iman jilid 11 hal 62, cet Maktabah Ar-Rusyd, Al-Ihsan fi Taqrib Shahih Ibnu
Hibban jilid 3 hal 239, Musnad Abu Ya’la hal 927, cet Dar Al-Ma’rifah Beirut.
Diriwayatkan dari „Aisyah bahwasanya ia berkata : “Adalah

Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam apabila melihat
wajah nya pada cermin, beliau mengucapkan : “Segalapuji
bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah
membaguskan penciptaan diriku, maka baguskanlah
akhlak ku.” [Dhaif : Diriwayatkan oleh al-Baihaqi didalam
Ad-Da‟awatul Kabir hadits no 489. Dan beliau mengatakan
sanad nya Dhaif (Lemah). Hadits yang semakna juga
diriwayatkan oleh Ibnu Sunni didalam „Amal al-Yaum wal
Lailah hadits no 163 dari sahabat „Ali bin Abi Thalib
dengan sanad yang Lemah sekali (Dhaif Jiddan)22]
Dengan demikian, doa ini bersifat umum, tidak hanya

terbatas dibaca ketika hendak bercermin. Diselain itu pun
boleh dibaca. Sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh
Al-Albani rahimahullah didalam Irwa‟ al-Ghalil, kata beliau :
“Doa ini benar adalah doa dari Rasulullah Shallallahu‟alaihi
wa sallam, akan tetapi doa ini bersifat umum, tidak hanyak
dibaca ketika sedang bercermin.”
22
Lihat, Ad-Da’watul Kabir jilid 2 hal 82 dan Al-Amal Al-Yaum wa al-Lailah hal
85 – 85.
9. Doa Ketika Masuk WC atau Toilet
Jika seseorang hendak buang hajat yakni buang air
kecil (kencing) atau buang air besar (berak), maka
disunnahkan bagi nya membaca doa ini ketika hendak
masuk wc atau toilet.
َ َ ْ َ ُ ُْ َ َ ُ ْ ُ َ ْ ّ ٍ ُ ٍ َ ٍ ْ
‫د‬
ِ ِ ‫د و ْلتائ‬ ِ ‫ إٌٍ إ ِ ِِن أؼٖذ ةِه َِِ ْلت‬, ِ‫ِص ٍِ ا‬
Bismillah, Allahumma Inni „Auudzu Bika Minal
Khubutsi wal Khaba‟its
(Artinya : “Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah,
aku berlindung kepadamu dari gangguan syaithan laki
– laki dan syaithan perempuan.”)
HADITS NO 9
ُْ َُ ًََ ُ ْ َ َ َ َْ ُ ْ ْ َْ ْ َ ْ َ
‫ ش ُِؽج أنصا ينٖل‬: ‫ب مال‬
ٍ ٕ‫عِ عت ِد ًؽ ِزي ِز ة ِِ ص‬
َ َْ َ َ َ َ َ ٍ َ َ ْ َ َ ُ ٍ ٍ َ َ ٍ َ َ
َ, ‫َلا‬ ‫ إِذ دخي ْل‬, ٌٍ‫ َكن ِل ِّيي صَّل ا ؼٌ ِٓ وش‬:
ُ ُ ْ َ َ ُ ْ ُ َ ّْ ٍ ٍُ َ ٍ ْ َ َ
‫د‬
ِ ‫ إٌٍ إ ِ ِِن أؼٖذ ةِه َِِ ْلت‬, ِ‫ " ِص ٍِ ا‬: ‫مال‬
َ َ ْ َ
"‫د‬
ِ ِ ‫و ْلتائ‬
Dari „Abdul Aziz bin Shuhaib rahimahullah, ia berkata : Aku

mendengar Anas Radhiyallahu‟anhu berkata : “Apabila
Nabi Shallallahu‟alaihi wa sallam hendak masuk kedalam
tempat buang hajat (wc), maka beliau membaca doa :
“Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, aku berlindung
kepadamu dari gangguan syaithan laki – laki dan syaithan
perempuan.” [Shahih : Diriwayatkan oleh al-Bukhari hadits
no 142 dan Muslim hadits no 37523]
Adapun lafadz Bismillah diawal, merupakan tambahan
dari riwayat yang lain.
ٍ ُْ َُ ْ َ ُْ َ ٍُ َ ِ َ َ ْ ََ ْ َ
ِ‫ عِ رشٖل ا‬, ْٓ‫عِ أن ٍس ة ِِ َاا ِِه رِض ا ع‬
, ٌ‫ْضة‬ ُ ِ ‫ " َٔ ِذه‬: ‫ا َؼٌَ ِْٓ َو َشٌٍ ٍَ مَ َال‬

َ ‫ْل ُظ ْٖ ُش ُُمْ َخ‬ ُ ٍ ‫َص ٍَّل‬
ٍ ْ ْ ُ َ ْ َ َ َْ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ
". ِ‫ ِص ٍِ ا‬: ‫قإِذ دخي أضدؽٍ ْلَلاِ مٌ ني‬
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu‟anhu, dari

Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam bahwa beliau
bersabda : “Semak – semak itu ada didepan. Jika salah
seorang di antara kamu hendak buang air, maka
ucapkanlah : “Bismillah.” [Hasan : Diriwayatkan oleh Ibnu
23
Lihat, Shahih al-Bukhari hal 28 dan Shahih Muslim hal 107.
as-Sunni didalam kitabnya „Amal al-Yaumi wa al-Laylah

hadits no 2024]
24
Lihat, ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah hal 13. Syaikh DR.Salim bin Ied al-Hilaly
hafizhahullah berkata tentang sanad hadits itu : “Hadits ini Hasan dengan
beberapa Syahid (Penguat) nya. Sebab didalamnya terdapat kelemahan,
tetapi ada jalan lain dari Anas bin Malik yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adi
(VII/2519), didalam sanadnya ada rawi yang bernama Abu Ma’syar al-
Madani, ada Ulama yang melemahkan periwayatan nya. Namun saya katakan
bahwa : “Hadits ini derajatnya Hasan (Baik), karena banyaknya (jalurnya).”
Wallaahu a’lam. (Lihat, Shahih dan Dhaif Kitab al-Adzkar 1/57)
Diantara penguat hadits ini juga yakni hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Ibnu Abi Syaibah rahimahullah didalam Musannaf nya, dari Anas bin
Malik Radhiyallahu’anhu. Syaikh Al-Allamah Muhammad Nashiruddin al-
Albani rahimahullah menilai sanad nya Shahih didalam kitab Shahih al-Jami’
ash-Shaghirnya, hadits no 4714.
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah juga berkata didalam
Fathul Baari, al-Umari telah meriwayatkan hadits ini dari jalur ‘Abdul ‘Aziz bin
al-Mukhtar dari ‘Abdul Aziz bin Shuhaib dalam bentuk perintah : “Apabila
kalian masuk ke dalam tempat buang hajat, maka ucapkanlah :
َْ ُْ ُ ُ َ ْ
"‫د‬ِ ِ ‫د َو ْلتَائ‬
ِ ُ‫ أؼ ْٖذ ةِااِ َ َِِ ْلت‬, ِ‫" ِص ٍِ ا‬
“Dengan menyebut nama Allah. Aku berlindung kepada Allah dari gangguan
syaithan laki – laki dan syaithan perempuan.”
Sanadnya sesuai dengan syarat Imam Muslim, bahkan didalamnya terdapat
tambahan ucapan Bismillah. Saya tidak menemukan tambahan tersebut
dalam riwayat – riwayat yang lain selain riwayat ini.” (Lihat, Fathul Baari
3/63)
Syaikh Amir bin Ali Yasin didalam Takhrij Al-Adzkar nya, menjelaskan
hadits ini panjang lebar dan diakhir penjelasan beliau berkata :
“Mengucapkan Bismillah ketika hendak masuk WC diberi syahid oleh hadits
Anas diatas dan juga hadits Ali, jadi tambahan Bismillah disini adalah Shahih
dengan kumpulan jalan periwayatan nya dan syahid – syahid nya.” (Lihat,
Takhrij al-Adzkar hal 120, edisi terjemahan Ensiklopedia Dzikir dan Doa hal
119 – 120, cet Darul Haq)
10. Doa Keluar dari WC atau Toilet
Jika seseorang selesai buang hajat, lalu keluar dari wc
atau toilet, maka disunnahkan baginya untuk membaca
doa berikut :
َ َ ْ ُ
‫غك َر ّه‬
“Ghufraanaka”
(Artinya: Aku memohon ampunan kepada-Mu ya Allah)

HADITS NO 10
ٍ َ ٍ َ َ
‫يِب َصَّل‬ ‫ِل‬ ‫ن‬‫َك‬ ْ ًَ‫ا َعْْ َٕا مَا‬
‫ج‬ َ ِ ‫َع ِْ ََعئ َظ َث َر‬
ُ ٍ ‫ِض‬
ِ " : ِ
َ َ َ َْ َ َ َ َ َ َ ٍ َ َ ْ َ َ ُ ٍ
: ‫ مال‬, ِ‫ إِذ خرج َِِ ْلَلا‬, ٌٍ‫ا ؼٌ ِٓ وش‬
َ َ َْ ُ
" ‫" غ ك ر ّه‬
Dari Aisyah Radhiyallahu‟anha, ia berkata : Bahwasanya

Nabi Shallallahu‟alaihi wa sallam apabila keluar dari
tempat buang hajat, beliau mengucapkan doa :
“Ghufraanaka” (Artinya : Aku memohon ampunan kepada-
25
Mu ya Allah)” [Shahih : Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi
hadits no 7, Abu Dawud hadits no 30, Ibnu Majah no 300,
Ibnu Hibban hadits no 1444 dan an-Nasa‟i dalam Amal al-
Yaumi wal Lailah no 7926]
11. Doa Ketika Keluar dari Rumah

Jika seseorang keluar rumah nya, maka disunnahkan
untuk membaca doa berikut :
ٍ ٍ ٍَُ ََ َْ َ َ ٍ ََ ُ ٍََْ ٍ
ِ‫ َلضٖل وَل مٖة إَِل ةِاا‬, ِ‫ حَّٖكج لَع ا‬, ِ‫ِ ْص ٍِ ا‬
Bismillahi Tawakkaltu „Alaallahi Laa Haula wa Laa

Quwwata Illah Billah
(Artinya : “Dengan menyebut nama Mu ya Allah aku
keluar, Aku bertawakkal kepada Allah, dan tidak ada
daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah.”
25
Di nilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani didalam Shahih Sunan At-Tirmidzi jilid
1 hal 22 – 23, Shahih Sunan Abu Dawud jilid 1 hal 19, Shahih Sunan Ibnu
Majah jilid 1 hal 113.
26
Lihat, Sunan At-Tirmidzi hal 8, Sunan Abu Dawud hal 10, Sunan Ibnu Majah
hal 38, semua nya cet Dar Ibnu Jauzi Mesir. Dan ‘Amal al-Yaum wa Al-Lailah
hal 172, cet Muassasah Ar-Risalah. Dan Al-Ihsan fi Taqrib Shahih Ibnu Hibban
jilid 4 hal 291.

HADITS NO 11
ٍ َ ٍ ٍ ٍَ ُْ َ ٍُ َ َ َ ْ ََ ْ َ
‫ أن ِل ِّيي صَّل‬, ْٓ‫عِ أن ِس ة ِِ َاا ٍِه ر ِِض ا ع‬
َ ََ َْ ْ ُُ ٍ َ َ َ َ َ َ ٍَ َ َ َْ َ ٍُ
‫ إِذ خرج ارسي َِِ ةيخِِٓ ػنال‬: ‫ا ؼٌ ِٓ وشٌٍ مال‬
ٍ ٍَُ ََ َْ َ َ ٍ ََ ُ ٍََْ ٍ ْ
‫ َلضٖل وَل مٖة إَِل‬, ِ‫ حَّٖكج لَع ا‬, ِ‫ " ِص ٍِ ا‬:
َ ْ ِ‫ج َو ُكك‬
َ ْ ِ‫ج َو ُوؼ‬
‫ج‬ َ ْ ‫ض ْ َْئذ ُٔدِي‬
ِ
ُ َُ َ َ
‫ال‬
ٍ
‫ ين‬: ‫ةِااِ " مال‬
ٍِ
َ ٌ َ َ ُ ُ َ ُ ْ َ ٍ َُ ٍ ََ َ َ
" : ‫ ػ َن ْٖل َُل ط ْ َطان خ ُر‬, ‫ِْي‬
‫ػختَّْح َل اظ اط‬
َ ُ َ َ َُ َ ُ َْ ُ َ َ َ ََْ
". ‫و ف اه ةِرس ٍي مد ٔدِي وككِّيي ووؼِّيي‬
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu‟anhu, bahwa Nabi

Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda : “Jika salah seorang
keluar dari rumahnya lalu mengucapkan : “Dengan
menyebut nama Mu ya Allah aku keluar, Aku bertawakkal
kepada Allah, dan tidak ada daya dan upaya kecuali
dengan pertolongan Allah.”
Nabi Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda : Maka pada

saat itu akan dikatakan kepadanya, “Kamu telah mendapat
petunjuk, kamu telah diberi kecukupan dan kamu telah
mendapat penjagaan.” Sampai – sampai setan menjauh
darinya. Lalu setan yang lain nya berkata (kepada kawan
nya) : “Bagaimana (engkau akan menggoda) seorang yang
telah mendapat petunjuk, kecukupan dan penjagaan.”
[Shahih27 : Diriwayatkan oleh Abu Dawud hadits no 5095
ini lafadznya, dan At-Tirmidzi hadits no 342628]
12. Doa Ketika Masuk kedalam Rumah

Jika seseorang masuk kedalam rumah nya, maka
disunnahkan untuk mengucapkan :
ٍ
ِ‫ِ ْص ٍِ ا‬
Bismillah
(Artinya : Dengan menyebut nama Mu ya Allah)
Atau yang lebih panjang lagi yakni :
27
Di nilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani didalam Shahih Sunan Abu Dawud jilid
1 hal 252, dan Shahih Sunan At-Tirmidzi jilid 3 hal 410.
28
Lihat, Sunan Abu Dawud hal 588 dan Sunan At-Tirmidzi hal 622.
َ‫لَع ٍاِ َر ّّب َْا حَ َٖ ٍَّكْْا‬
ََ َ َْ َ َ ٍ َ َ ٍ
ِ ‫ و‬, ‫ و ِص ٍِ اِ خرسْا‬, ‫ِ ْص ٍِ اِ وْلْا‬

ْ َ َ ْ
Bismillah wa Lajnaa wa Bismillahi Kharajnaa wa „ala

Allahi Rabbinaa Tawakkalnaa
(Artinya : “Dengan menyebut nama Mu ya Allah kami
masuk ke dalam rumah, dan dengan menyebut nama
Mu ya Allah kami keluar dari rumah, dan kepada Allah
Rabb kami, kami bertawakkal.”)

HADITS NO 12
ٍ َ ُْ َ ٍُ
ٍ َ َ ُ
ٍ ِ ‫ِض ا عْٓ أّٓ ش ُِػ ِل‬
‫ّيي‬ َ ِ ‫َع ِْ َساةر ةِْ َعتْ ِد ٍاِ َر‬
ِ ِِ
ُ َ َْ ُُ ٍ ََ َ َ ُْ َُ ٍَ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ
, ٓ‫ " إِذ دخي ارسي ةيخ‬: ‫صَّل ا ؼٌ ِٓ وشٌٍ ينٖل‬
ُ ٍ َ َ ْ ُ ُ ْ ٍَ َ َ َ َ
: ‫ مال اظ ْ َطان‬, َِِٓ ‫ا ؼِْ َد دخ ْٖ َِلِ َوؼِْ َد َط َؽا‬ ‫قذور‬
ُ ْ ََ ََ َ َ َ ‫ؾ ٍْ َو ََل َؼ َظ‬
‫" ذ دخي قٌ ٍْ يَذو ْر‬. ‫اا‬
ُ َ َ ْ َ َ
ً ‫" َل َت ِ ج‬
ُ ََْْ ُ َْ ٍ َ َ ُ ُ ْ ٍَ
". ‫ " أدركخٍ اُت ِ ج‬: ‫ مال اظ طان‬, ِ‫ا ؼِْ َد دخ ْٖ َِل‬
َ ْ َ ْ
ٍْ‫ " أَ ْد َر ْك ُخ‬: ‫ مَ َال‬, َِِٓ ‫ا ؼِْْ َد َط َؽا‬
َ ٍ ‫َذ ا َ ٍْ يَ ْذ ُو ْر‬
َ َ َْ َ َ ْ َ
" ‫اُت ِ ج و ًؽظاا‬
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu‟anhu,

sesungguhnya dia mendengar Nabi Shallallahu‟alaihi wa
sallam bersabda : “Jika seseorang memasuki rumahnya,
dia menyebut nama Allah ketika hendak masuk ke dalam
rumah dan ketika hendak makan, maka setan berkata
kepada teman nya, “Kalian tidak punya tempat bermalam
dan tidak makanan disini.” Namun jika dia tidak menyebut
nama Allah ketika hendak masuk kedalam rumah nya,
maka setan berkata kepada teman nya, “Kalian telah
mendapatkan tempat bermalam disini.” Dan jika dia tidak
menyebut nama Allah ketika hendak makan, maka setan
berkata kepada teman nya, “Kalian telah mendapatkan
tempat bermalam dan bisa makan malam disini.” [Shahih :
Diriwayatkan oleh Muslim hadits no 2018 ini lafadz nya,
diriwayatkan juga oleh Abu Dawud hadits no 3765 dan
juga Ibnu Majah hadits no 388729]
29
Lihat, Shahih Muslim hal 579, Sunan Abu Dawud hal 441, Sunan Ibnu
Majah hal 398
Adapun lafadz yang kedua diatas diambil dari potongan

hadits berikut ini, yang statusnya Dhaif (Lemah), namun
bagian lafadz ini dikuatkan pada riwayat Jabir sebelumnya.
Berikut hadits nya,
Diriwayatkan dari Abu Malik Al-Asy‟ari, ia berkata :
“Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda : “Jika
seseorang laki – laki masuk ke dalam rumahnya
hendaklah ia membaca :
َ ْ َْ َْ َ َ َْ َْ َْ َ َ َُ ْ َ ّ ٍ ٍُ َ
‫إٌٍ إ ِ ِِن أش اه خْي اًُٖ ِز وخْي اُ ر ِج‬
“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu

kebaikan tempat masuk dan tempat keluar.”
ٍْ َ ٍ ََ ْ َ ٍ َ ٍ
‫ َولَع اِ َر ّّب ِ َْا ح ََّٖك َْا‬, ‫ َو ِ ْص ٍِ اِ خ َرس َْا‬, ‫ِ ْص ٍِ اِ َوْلْ َْا‬
“Dengan menyebut nama Mu ya Allah kami masuk ke

dalam rumah, dan dengan menyebut nama Mu ya Allah
kami keluar dari rumah, dan kepada Allah Rabb kami, kami
bertawakkal.” Setelah itu hendaklah ia mengucapkan
salam kepada keluarganya.” [Dhaif (Lemah) : Diriwayatkan
oleh Abu Dawud hadits no 509630]
30
Lihat, Sunan Abu Dawud hal 588.
Catatan Penting : Hadits ini Dhaif (Lemah), sebagaimana yang disebutkan
oleh Syaikh Al-Albani. Mungkin sebagian orang akan berkata bahwa hadits ini
Shahih, dan telah dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani didalam Shahih al-Jami’
13. Doa Ketika Memasuki Rumah yang Kosong
Jika seseorang memasuki rumah yang kosong, baik itu
rumah dia sendiri atau orang lain, maka dibolehkan untuk
mengucapkan salam dengan salam berikut ini :
َ‫اْل ِْْي‬ ٍ ٍ َ ََ َ ََْ َ ُ َ ٍ َ
ِ ‫اصَلم ؼٌ ْا ولَع ؼِتا ِد اِ اص‬
Assalamu „Alainaa wa „Alaa „Ibadillahish Shalihiin

(Artinya : “Keselamatan bagi diri kami dan
keselamatan bagi hamba Allah yang Shaleh.”)
Hal ini berdasarkan atsar berikut ini

َ َ ُْ َ ٍُ َ َ ََ ُ َ ْ ٍ َْ َ ٍَ َ َ
: ‫ أن عتد اِ بِ عُر ر ِِض ا عْٓ مال‬, ‫ع ِْ ّاق ٍِػ‬
ُْ َْ ُ ْ َْ َ َ ْ َْ َ َ َ َ
: ‫ْي ا َُ ْصى ْٖ ِن قٌ َني‬ ‫" إِذ دخي ْل ج غ‬
َ ْ ٍ ٍ َ ََ َ ََْ َ ُ َ ٍ َ
ِ ِ
" ‫" اصَلم ؼٌ ْا ولَع ؼِتاد اِ اصاْل ِْي‬
no 839. Akan tetapi, Syaikh Al-Albani telah meralat ucapan beliau ini, saat
beliau meneliti ulang sanad nya. Bisa dilihat didalam Ta’liq al-Kalimatut
Thayyib hadits no 62 dan Dhaif Sunan Abu Dawud hadits no 5096.
Hadits ini juga dinilai Dhaif (Lemah) oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth dkk
didalam Takhrij Sunan Abu Dawud jilid 7 hal 426.
“Dari Nafi‟ bahwasanya Abdullah bin Umar

Radhiyallahu‟anhu berkata : “Jika seseorang masuk rumah
yang tidak berpenghuni hendaknya ia mengucapkan :
“Keselamatan bagi diri kami dan keselamatan bagi hamba
Allah yang Shaleh.” [Hasan31 : Diriwayatkan oleh al-
Bukhari didalam Al-Adab Al-Mufrad hadits no 105532]
14. Dzikir Sebelum Makan atau Minum

Jika seseorang hendak makan makanan atau hendak
minum minuman. Maka disunnahkan untuk mengucapkan:
ٍ
ِ‫ِ ْص ٍِ ا‬
Bismillah
(Artinya : “Dengan menyebut nama Allah aku makan)”
Jika ia lupa pada permulaan atau di awal makan nya,

mengucapkan Bismillah, hendaklah dia mengucapkan
dzikir berikut ketika dia ingat :
31
Di nilai Hasan oleh Syaikh Al-Albani didalam Shahih Al-Adab Al-Mufrad hal
407, hadits no 706. Dan beliau berkata : “Hadits ini juga dinilai Hasan oleh Al-
Hafizh Ibnu Hajar didalam Fathul Baari 11/17”
32
Lihat, Al-Adab Al-Mufrad hal 272, Tahqiq Muhammad Fuad Abdul Baqi.
ُ‫ْص ٍِ ٍاِ أَ ٍو َ َُل َو خ َِره‬
ِ
Bismillaahi Awwalahu wa Aakhirahu
(Artinya : “Dengan menyebut nama Allah aku makan,
pada awal dan akhir.”)

HADITS NO 13
ُ‫ أَ ٍن َر ُش ْٖ َل ٍاِ َص ٍَّل ٍا‬, ‫ا َعْْ َٕا‬ َ ِ ‫َع ِْ ََعئ َظ َث َر‬

ُ ٍ ‫ِض‬
ِ
ُ ُ َ َ ََ َ َ
ٍَ‫ؽ ٍْ قٌَْ َ ْذ ُور ْش‬ َ َ ٍَ ََ َْ َ
ِ ‫ " إِذ أؽي أضد‬: ‫ؼٌ ِٓ وشٌٍ مال‬
ٍ َ َ ََ ٍ َ ْ َُ َْ َْ َ ْ َ َ ََ ٍ
ْ
ِ‫َس أن يذور شٍ اِ ؽاَل ِِف أو َِل‬ َ ِ ‫ قإِن ن‬, ‫اِ ؽاَل‬
ُ ٍََ ٍ ْ ُْ َْ
" ‫ " ِص ٍِ اِ أوَل و خِره‬: ‫قٌ َني‬
َ َ ُ
Diriwayatkan dari „Aisyah Radhiyallahuma, bahwasanya

Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda : “Apabila
salah seorang diantara kalian makan, maka hendaklah ia
menyebut nama Allah Ta‟ala (yakni Bismillah). Jika ia lupa
untuk menyebut nama Allah Ta‟ala di awal kali makan,
maka hendaklah ia mengucapkan : “Dengan menyebut

nama Allah pada awal makan sampai akhir makan.”
[Shahih li Ghairihi33 : Diriwayatkan oleh Abu Dawud hadits
no 3767, ini lafadz nya. Ahmad hadits no 25106, Ibnu
Hibban hadits no 5214, An-Nasa‟i didalam Sunan al-Kubra
hadits no 10040. Didalam riwayat lain dengan lafadz
Bismillahi fi Awwalihi wa Akhirihi, Riwayat Ibnu Majah
hadits no 3264, At-Tirmidzi hadits no 185834]
15. Doa Sesudah Makan atau Minum

Jika seseorang sudah selesai makan atau minum,
disunnahkan untuk mengucapkan :
ٍ ُ ْ َْ َ
ِ‫ْلُد ِا‬
Alhamdulillah (Artinya : Segala puji bagi Allah)
33
2 hal 441-442, Shahih Sunan At-Tirmidzi jilid 2 hal 320. Juga di nilai Shahih
oleh Syaikh Syu’aib dan kawan - kawan dalam Takhrij Sunan Abu Dawud jilid
5 hal 590, Takhrij Sunan Ibnu Majah jilid 4 hal 405, dan Takhrij Al-Ihsan fi
Taqrib Shahih Ibnu Hibban jilid 12 hal 13 – 14.
34
Lihat, Sunan Abu Dawud hal 441, Sunan Ibnu Majah hal 340, Sunan At-
Tirmidzi hal 349, Musnad Ahmad jilid 42 hal 43, Sunan al-Kubra an-Nasa’i jilid
9 hal 114, Al-Ihsan fi Taqrib Shahih Ibnu Hibban jilid 12 hal 13 – 14.
Atau ucapan yang lebih panjang lagi :
ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ٍ ٍ ُ ْ َْ َ
‫ْي ضٖ ٍل‬
ِ ‫ْلُد ِاِ اِي أطؽُْ ِّيي ٔذ ورزمْ ِ ِٓ َِِ غ‬
ٍٍ ُٖ‫ّيي َو ََلم‬
ْ ِ ّْ َِ
Alhamdulillaahilladzii Ath‟amanii Haadzaa wa

Razaqaniihi min Ghairi Haulin Minnii wa Laa Quwwatin
(Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan makanan ini kepada ku dan yang telah
memberi rezeki ini kepada ku tanpa daya dan kekuatan
ku.”)
HADITS NO 14
ُْ َُ َ َ َ َ ُْ َ ٍُ َ َ َ ْ ََ ْ َ
‫ مال رشٖل‬: ‫عِ أن ِس ة ِِ َاا ٍِه ر ِِض ا عْٓ مال‬
َ َ ََْ ٍَ ٍ َ ٍ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ ٍ
ِِ ‫ " إِن ا ًْيِض ؼ‬: ٌٍ‫اِ صَّل ا ؼٌ ِٓ وش‬
َ ْ ََ ََ ْ َْ َ ُ َْ ْ َ َْْ
َ ْ َ ‫ط َُ َدهُ َؼٌَ ْ َٕا أ ْو ي‬
َ‫ِشب‬ ‫ًؽت ِد أن يأؽي اؽٌث ػ‬
َ ْ ََ َُ َ ْ ََ ََْ ٍ
". ‫اِشّبث ػ طُده ؼٌ ٕا‬
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu‟anhu, dia

berkata : “Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda
: “Sesungguhnya Allah Ta‟ala ridha kepada seorang
hamba memakan makanan lalu dia memuji Allah atas nya
atau meminum minuman lalu memuji Allah atas nya.”
[Shahih : Diriwayatkan oleh Muslim hadits no 2734 dan At-
Tirmidzi hadits no 181635]
Adapun lafadz yang lebih panjang lagi, dari hadits berikut,

HADITS NO 15
ُْ َُ َ َ َ َ ُْ َ ٍُ َ َ ََ ْ َ ُ ْ َ
‫ مال رشٖل‬: ‫عِ َؽاذِ ة ِِ أن ٍس ر ِِض ا عْٓ مال‬
َ ََ ً َ َ ََ َ ْ َ َ ٍ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ ٍ
‫ ػنال‬, ‫ " َِ أؽي طؽاَا‬: ٌٍ‫اِ صَّل ا ؼٌ ِٓ وش‬
ِ‫ " َلْحَمْدُ لِهَِ ْ لَّذِيْ أَطْعَمَنِييْ هَذَ وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْر‬:
ْ َ ْ َ ٍ َ َ َ َُ َ ُ ٍ ُ ََ ْ ّ ْ َ
ِِٓ‫ " ؿكِرَل َا ندم َِِ ذّت‬. ٍ ٖ‫ضٖ ٍل َِْ ِّيي وَلم‬
Diriwayatkan dari Mu‟adz bin Anas Radhiyallahu‟anhu, ia

35
Lihat, Shahih Muslim hal 767 dan Sunan At-Tirmidzi hal 343.
: “Barangsiapa yang makan makanan kemudian

(setelahnya) mengucapkan : “Segala puji bagi Allah yang
telah memberikan makanan ini kepada ku dan yang telah
memberi rezeki ini kepada ku tanpa daya dan kekuatan
ku.” Maka diampuni dosanya yang telah lalu.” [Hasan36 :
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi hadits no 3458, Ibnu Majah
hadits no 3285 dan Abu Dawud hadits no 402337]
16. Doa Untuk Orang yang Telah Memberi Makan atau

Minuman Kepada Kita
Jika kita diberi makanan atau diberi minuman oleh
seseorang, atau kebaikan apa saja. Maka disunnahkan
bagi kita untuk mengucapkan kepada nya :
ً ْ ‫ا َخ‬
‫ْي‬ ُ ٍ ‫َس َز َك‬
“Jazakallahu khairan” (Artinya, semoga Allah
membalas mu dengan kebaikan).
36
Di nilai Hasan oleh Syaikh Al-Albani didalam Shahih Sunan At-Tirmidzi jilid 2
hal 426, Shahih Sunan Abu Dawud jilid 2 hal 501 – 502. Di nilai Hasan oleh
Syaikh Syu’aib didalam Takhrij Sunan Ibnu Majah jilid 4 hal 418, beliau
berkata : “Sanad nya Hasan insya Allah, hanya saja lafadz “Maka diampuni
dosa nya yang telah lalu” ini Aneh (Gharib).
37
Lihat, Sunan At-Tirmidzi hal 627, Sunan Ibnu Majah hal 342, Sunan Abu
Dawud hal 466.

HADITS NO 16
ُْ َُ َ َ َ َ َ ُْ َ ٍُ َ َ َْ ْ ََ َُ ْ َ
‫ مال رشٖل‬: ‫عِ أشاَث ة ِِ زي ٍد ر ِِض ا عُْٕا مال‬
ٌْ ُْ َ َْ َ ُ ْ َ َ ٍ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ ٍ
, ‫ " َِ صْ ِػ إِِإَوِٓ َؽروف‬: ٌٍ‫اِ صَّل ا ؼٌ ِٓ وش‬
َ ََْ ْ َ َ ًْ َ ٍُ َ َ َ َ َ ََ
‫ " سز ك ا خْي " ػند أةٌؾ ِِف‬: ٌِِٓ‫ػنال ً ِكا ِؼ‬
". ِ‫ّثلٍ َْاا‬
Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid Radhiyallahu‟anhuma,

ia berkata : “Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam
bersabda : “Barangsiapa yang diperlakukan dengan baik,
lalu dia mengucapkan kepada pelaku kebaikan itu :
“Jazakallahu khairan” (Artinya, semoga Allah membalas
mu dengan kebaikan). Maka sungguh ia telah
menyanjungnya.” [Shahih38 : Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi
hadits no 2035, An-Nasa‟i didalam „Amal Al-Yaum wal
38
Di nilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani didalam Shahih Sunan At-Tirmidzi jilid
2 hal 392. Juga Syaikh Basyir Muhammad Uyun didalam Takhrij ‘Amal Al-
Yaum wal Lailah Ibnu Sunni hal 136.
Lailah hadits no 180 dan Ibnu Sunni didalam „Amal Al-

Yaum wal Lailah hadits no 27539]
17. Dzikir Saat Naik Kendaraan

Jika seseorang hendak naik kendaraan, maka
disunnahkan bagi nya untuk mengucapkan : “Bismillah.”
Ketika dia sudah sampai diatas kendaraan dan duduk
dengan tenang, maka disunnahkan bagi nya untuk
mengucapkan : “Alhamdulillah”. Kemudian membaca
dzikir berikut:
ْ ‫ان ٍا‬
َ‫ِي َش ٍ َر َِلَا َٔ َذ َو ََا ُو ٍْا َ َُل َُ ْنرن ِْْي‬ َ َ ْ ُ
‫شتط‬
ِ
َ ُْ ََُْ ََّ َ ٍ
‫ّا إَِل رّب ِْا اُْنٌ ِتٖن‬
Subhaanalladzii Sakhkhara Lanaa Haadzaa wa maa

Kunnaa Lahuu Muqriniin, wa Innaa Ilaa Rabbinaa
Lamunqalibuun
39
Lihat, Sunan At-Tirmidzi hal 375, ‘Amal Al-Yaum An-Nasa’i hal 221 – 222
dan ‘Amal Al-Yaum Ibnu Sunni hal 136.
(Artinya : “Mahasuci Dzat yang telah menundukkan
bagi kami kendaraan ini padahal sebelumnya kami
tidak dapat menguasainya. Sesungguhnya kepada
Rabb kamilah kami akan kembali.”)
Jika ingin lengkap lagi. Setelah itu, disunnahkan lagi

mengucapkan : “Alhamdulillah” sebanyak 3 kali. “Allahu
Akbar” sebanyak 3 kali. Setelah itu membaca dzikir
berikut :
ْ َ ْ ْ َ ُ ْ َ َ ّْ َ َ َ ْ ُ
ْ ‫اؿكِ ْر‬
,‫ِل‬
ِ ‫شتطاّه إ ِ ِِن عٌُج نك َِس ق‬
َ‫اُّ ْٖ َب إ ٍَل َأّْج‬

َ ُ ْ َ َ ٍُ َ
‫قإِّٓ َل يـ ِكر‬
ِ
Subhaanaka Innii Zhalamtu Nafsii Faghfiir Lii,
Fainnahu Laa Yaghfirudz Dzunuuba Illaa Anta
(Artinya : “Mahasuci Engkau (ya Allah), Sesungguhnya
aku telah menzhalimi diriku (sendiri),maka ampunilah
aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa
kecuali Engkau semata.”)
‫‪40 Hadits Doa dan Dzikir Sehari - Hari| 50‬‬
‫‪Hal ini berdasarkan hadits berikut‬‬

‫‪HADITS NO 17‬‬
‫ِض ٍاُ‬ ‫َ ْ ُ‬
‫ت َؼٌ ِ ًا َر ِ َ‬ ‫َ ْ َ ّ ْ َ ََْ َ َ‬
‫ِّيي ة ِِ رّب ِ ؽث مال ‪ " :‬ط ِٕد‬
‫عِ ؼٌ ِ‬
‫ُ‬ ‫َ ُْ َُ َ َ ٍ َْ َ ََ ٍََ َ َ َ ْ َ‬
‫عْٓ ‪ ,‬وأ ِّيي ةِد ة ٍث ً ِْيوتٕا قٌُا وطػ رِسٌٓ ِِف‬
‫ٍََ ْ ََ ََ َ ْ َ‬ ‫ٍ‬ ‫ّ َ َ َ‬
‫ب مال ‪ْ ِ " :‬ص ٍِ اِ " قٌُا شخٖى لَع عٕ ِرٔا ‪,‬‬
‫ارَك ِ‬
‫ِ‬
‫ان ٍا ْ‬
‫ِي َش ٍ رَ‬ ‫ُ ْ َ َ‬ ‫َ َْ ْ ُ ٍ ُ ٍ َ َ‬ ‫َ َ‬
‫مال ‪ْ " :‬لُد ِاِ " ثٍ مال ‪ " :‬شتط‬
‫َ َْ َ‬ ‫ََ َ َ َ َ ُ ٍ َُ ُ ْ ْ َ ٍ َ‬
‫ِْي ّا إَِل َر ّّب ِ َْا ا ُُْنٌ ُِت ْٖن "‬ ‫ِلا ٔذ وَا وْا َل َن ِرن‬
‫َ َْ ْ ُ ٍ َ َ َ‬
‫ث َم ٍر ت ‪ُ ,‬ث ٍٍ مَ َال ‪ٍ َ " :‬اُ‬ ‫ٍُ َ َ‬
‫ٍ‬ ‫ثٍ مال ‪ْ " :‬لُد ِاِ " ذَل‬
‫ه إ ِ ِ ِّنْ‬
‫ُ ْ َ َ َ‬ ‫ٍُ َ َ‬ ‫ٍ‬ ‫َ‬ ‫َ َُْ ََ َ‬
‫أؽَب " ذَلث مر ٍت ‪ ,‬ثٍ مال ‪ " :‬شتطاّ‬
‫َ َْ ُ َْ ْ َ ْ ْ ْ َ ٍُ َ َ ْ ُ َُْ َ ٍ‬
‫عٌُج نك َِس قاؿكِر ِِل ‪ ,‬قإِّٓ َل يـ ِكر اّٖب إَِل‬
‫ِْي ‪َِِْ ,‬‬ ‫ه ‪ ,‬قَنِ ْ َي ‪ " :‬يَا أََ ْ َ‬

‫ِْي ا ْ ُُ ْؤ َِْ ْ َ‬ ‫َْ َ ٍُ َ َ‬
‫ط‬
‫أّج " ثٍ ط ِ‬
ُ‫ّيي َص ٍَّل ٍا‬ ُ ْ ‫ " َر َأي‬: ‫ج ؟" مَ َال‬ ْ َ ْ َ ّ َ
ٍ ِ ٍ‫ج ِل‬ َ ‫ى‬‫ط‬ِ ‫أ ِي َش ٍا ط‬
ُ ْ َُ َ َ ٍُ ُ ْ ََ َ َ َََ ٍَ ََ َْ َ
: ‫ ػنٌج‬, ‫طه‬
ِ ‫ ثٍ ط‬, ‫ؼٌ ِٓ وشٌٍ ػؽي وُا ػؽٌج‬
َ ْ َ ْ َ ّ َ ْ ٍ َْ َُ َ
"‫طىج ؟‬ِ ‫ َِِ أ ِي َش ٍا ط‬, ِ‫" يا رشٖل ا‬
ْ‫ب َ ِِْ َعتْ ِده ِ إ ِ َذ مَ َال ْؿكِ ْرِل‬ َ ٍَ ٍ

َ ‫ه َي ْؽ‬
ُ ‫ش‬ َ َ
‫ " إِن رّب‬: ‫مال‬
ِ
ْ ْ َ َ َُْ ُ ْ َ َ ٍَُ َُْ َ ْ ُُْ
" ‫ْيي‬
ِ ‫ذّٖ ِِب يؽٌٍ أّٓ َل يـ ِكر اّٖب غ‬
Diriwayatkan dari „Ali bin Rabi‟ah, ia berkata : “Aku melihat
(menyaksikan) „Ali Radhiyallahu‟anhu dan ia telah diberi
unta untuk ia naiki. Kemudian tatkala ia telah meletakkan
kakinya didalam sanggurdi (tempat naik unta), ia
mengucapkan : “Bismillah (Dengan menyebut nama
Allah).” dan ketika ia telah berada diatas punggung nya
unta, ia mengucapkan : “Alhamdulillah (Segala puji hanya
milik Allah).” Kemudian dia mengucapkan : “Mahasuci Dzat
yang telah menundukkan bagi kami kendaraan ini padahal
sebelumnya kami tidak dapat menguasainya.
Sesungguhnya kepada Rabb kamilah kami akan kembali.”
Kemudian ia mengucapkan : “Alhamdulillah “ sebanyak 3

kali, Kemudian ia mengucapkan “Allahu Akbar” sebanyak 3
kali, Kemudian dia mengucapkan : “Mahasuci Engkau (ya
Allah), Sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku
(sendiri),maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada
yang mengampuni dosa kecuali Engkau semata.”
Kemudian ia tertawa. Ia pun ditanya : “Wahai Amiruk
Mukmin, kenapa engkau tertawa?” „Ali berkata : “Aku
melihat Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam melakukan
seperti apa yang aku lakukan tadi, kemudian beliau
tertawa, dan aku bertanya kepada beliau : “Wahai
Rasulullah, kenapa engkau tertawa?” Beliau
Shallallahu‟alaihi wa sallam menjawab : “Sesungguhnya
Tuhanmu sungguh merasa kagum kepada hamba-Nya
apabila mengucapkan, Ya Allah, ampunilah dosa –
dosaku. Ia mengetahui bahwa tidak ada yang dapat
mengampuni dosa selain Ku.” [Shahih40 : Diriwayatkan
oleh Abu Dawud hadits no 2602 ini lafadz nya dan At-
Tirmidzi hadits no 344641]
40
2 hal 123 dan Shahih Sunan At-Tirmidzi jilid 3 hal 420.
41
Lihat, Sunan Abu Dawud hal 307 dan Sunan At-Tirmidzi hal 625.
18. Dzikir Ketika Jalan Menanjak dan Menurun
Jika seseorang naik kendaraan, apapun bentuk nya,
baik itu mobil, motor, sepeda, pesawat, kuda, unta atau
selain nya. Disunnahkan bagi nya, jika melewati jalan yang
menaik atau mendaki untuk mengucapkan : “Allahu
Akbar”. Dan disunnahkan bagi nya, jika melewati jalan
yang menurun untuk mengucapkan : “Subhanallah”.

HADITS NO 18
ُ َ َ ْ َ ٍُ َ َ ٍ ْ َ ْ َ ْ َ
‫ " و ٍْا‬: ‫ا عْ ُٓ مال‬ ‫عِ ساة ِ ِر ة ِِ عت ِد اِ ر ِِض‬
َْ َ َ ٍ َ َ ٍُ ٍ َ ٍ ٍ َ َ ُ َُ
‫ قإِذ َص ِؽدّا‬, ٍَ ٌ‫ا ؼٌ ِْٓ َو َش‬ ‫نصاق ِر َػ ِل ِّيي صَّل‬
َ ْ ٍ َ َ ََْ َ ٍََْ
" ‫ ذ ٔتطْا شتطْا‬, ‫وَبّا‬
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu‟anhu, ia

berkata : “Kami melakukan suatu perjalan bersama Nabi
Shallallahu‟alaihi wa sallam, apabila kami berjalan naik
maka kami bertakbir dan jika kami berjalan menurun kami
bertasbih.” [Shahih : Diriwayatkan oleh Ahmad hadits no
14568 dan Ad-Daruquthni hadits no 2485. Diriwayatkan

juga oleh al-Bukhari hadits no 2993 dan 299442]
Juga hadits yang semakna, Diriwayatkan dari Ibnu Umar

Radhiyallahu‟anhu, ia berkata :
ََ َ ُ ٍ َ َ ٍُ ٍ َ َ ٍ َ ََ
ْٖ ٌ‫ا ؼٌ ِْٓ َو َشٌ ٍَ َو ُس ُ ْٖط ُٓ إِذ ؼ‬ ‫وَكن ِل ِّيي صَّل‬
ُ ٍ ‫ّثلٍ َْايَا َو‬

ُ ‫َب ْو َذ َٔ َت ُط ْٖ َش ٍت‬
ْٖ ‫ط‬
“Dan Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam serta para

pasukkan nya apabila menaiki tempat yang tinggi mereka
bertakbir dan apabila turun mereka bertasbih.” [Shahih :
Diriwayatkan oleh Abu Dawud hadits no 259943]
42
Lihat, Musnad Ahmad jilid 22 hal 430, Sunan Ad-Daruquthni jilid 3 hal 248,
di nilai Shahih oleh Syaikh Syu’aib dan kawan – kawan, lafadz yang mirip
diriwayatkan oleh al-Bukhari, lihat Shahih al-Bukhari hal 362.
43
Lihat, Sunan Abu Dawud hal 307. Di nilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani
didalam Shahih Sunan Abu Dawud jilid 2 hal 122 dan Syaikh Syu’aib dan
kawan didalam Takhrij Sunan Abu Dawud jilid 4 hal 240.
19. Doa Ketika Kendaraan Tergelincir
Jika kita mengendarai kendaraan atau hewan
tunggangan, lalu kendaraan atau hewan tersebut
tergelincir. Maka disunnahkan bagi kita untuk
mengucapkan : “Bismillah”
Hal ini berdasarkan hadits berikut :

HADITS NO 19
ٍ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ
ٍ ِ ‫ " وْج ردِيف ِل‬: ‫عِ أ ِِب اٌُ ِ صِ عِ رسي مال‬
‫ّيي‬ ٍ
َ َ ُ ْ َُ ٌٍُ َ ْ َََ َ ٍَ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ
‫ " حؽِس‬: ‫صَّل ا ؼٌ ِٓ وشٌٍ ػؽَثت د بخث ػنٌج‬
َ ٍ َ ُ َْ ٍ َ َُْ َ َ ََ ُ ٍ
‫ قإِّه‬, ‫ " َل ني ح ِؽس اظ طان‬: ‫اظ ْ َطان " ػنال‬
َ
ُ ُ ْ َْ َ ْ ُ َ ٍ َ َ َ ََ َ َ َ ُْ َ
‫ج َو َين ْٖل‬
ِ ْ َ ‫ْل‬ ‫إِذ مٌج ذا ِه ؽاعٍ ضَّت يؾٖن َِري‬
َ‫ه إ َذ مٌُْج‬
َ ٍ َ ٍ ْ ُْ ْ ََ ْ ٍُ
ِ ِّ‫ " ِص ٍِ اِ " قإ‬: ‫ؾِ مي‬
ِ ً‫ و‬, ‫ةِنٖ ِِت‬
َ َ َْ َ ْ ُ َ ٍ َ َ َ َ َ َ َ
‫اب‬
ِ ‫ذا ِه حصاؿر ضَّت يؾٖن َِري اة‬
Diriwayatkan dari Abu Malih dari seorang laki – laki, ia

berkata : “Aku dibonceng oleh Nabi Shallallahu‟alaihi wa
sallam, lalu hewan tunggangan kami tergelincir
(tersandung). Maka aku berkata : “Celaka Setan” Maka
Nabi Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda : “Janganlah
engkau berkata “Celaka Setan”, sebab jika engkau berkata
seperti itu, setan akan menjadi membesar seperti
(sebesar) rumah dan ia berkata : “Dengan kekuatan ku.”
Akan tetapi katakanlah, “Bismillah (Dengan menyebut
nama Allah).” Karena jika engkau mengucapkan seperti
itu, maka setan pun menjadi mengecil sampai seperti
seekor lalat.” [Shahih : Diriwayatkan oleh Abu Dawud
hadits no 498244 dan selain nya]
44
Lihat, Sunan Abu Dawud hal 575, Di Nilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani
didalam Shahih Sunan Abu Dawud jilid 3 hal 224, dan Syaikh Syu’aib dan
kawan – kawan didalam Takhrij Sunan Abu Dawud jilid 7 hal 336.
20. Dzikir Apabila Terkejut atau Kaget
Terkadang seseorang itu kaget atau terkejut karena
suatu hal, maka disunnahkan baginya untuk mengucapkan
ُ‫ََل إ َ ََل إ ٍَل ٍا‬

ِ ِ
“Laa ilaaha illallah. (Artinya : “Tidak ada Tuhan yang
berhak di ibadahi dengan benar selain Allah)”

HADITS NO 20
َ
ٍ‫ أ ٍن ِلٍ ِّيي‬, ٍِ ُٕ ْْ‫ا َع‬
ُ ٍ ‫ِض‬ ْ َ ْ َ ََْ ْ َ
َ ِ ‫ط ٍض َر‬ ‫جس‬ِ ِْ‫عِ زيْب ة‬
ُ ُ َ ََ ََ َ ٍ َ َ ٍُ ٍ َ
: ‫ا ؼٌ ِْٓ َو َشٌ ٍَ دخي ؼٌ ْ َٕا ق ِز ًَع َين ْٖل‬ ‫صَّل‬
َ َ ‫ُش مَ ِد ْؼ‬
, ‫ْت َب‬ ُ ٍ ‫" ََل إ َ ََل إ ٍَل‬
ّ َ ِِْ َ ‫ا " َويْ ٌي ا ٌِْ َؽ َرب‬
ٍ ِ ِ ِ
َ ُْ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َْ ِْ َ ْ َ ْ َْ َ ُ
- . ِ ‫قخِص ِإَوٖم َِِ ردم يأسٖج وَأسٖج َِري ٔ ِذه‬
ْ ًٍ ‫ام َو‬
ْ ًَ‫ مَا‬- ‫َّت حٌَ ِ ْ َٕا‬
ُ‫ج َزيْ َْب‬ ِ َْٕ‫ص َتؽِِٓ ْْلب‬
ْ ٍَ َ َ
ِ ِ ِ ‫وضٌل بِإ‬
َ‫ َأ َن ٌْٕ ُِه َوػِ ْْا‬, ِ‫ " يَا َر ُش ْٖ َل ٍا‬: ‫ج‬
ُ ٌْ‫ َػ ُن‬, ‫طض‬
ْ َ ُ ْ
ٍ ‫ةِْج س‬
ُ َ َْ َ ُ َ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ٍ
". ‫ إِذ وَث ْلتد‬, ٍ‫ " نؽ‬: ‫ِـط ْٖن ؟" مال‬ ً‫اصا‬
Diriwayatkan dari Zainab binti Jahsy Radhiyallahu‟anhuna

bahwasanya Nabi Shallallahu‟alaihi wa sallam datang
kepadanya dalam keadaan terkejut (yakni takut disertai
kaget) sambil berkata : “Laa ilaaha illallah.” Celakalah
bangsa Arab karena keburukan yang telah dekat, hari ini
telah dibuka benteng Ya‟juj dan Ma‟juj seperti ini. Beliau
memberi isyarat dengan mendekatkan telunjuknya dengan
jari sebelahnya. Zainab binti Jahsy berkata : “Aku bertanya
: “Wahai Rasulullah, apakah kita akan binasa sedangkan
di tengah – tengah kita banyak orang – orang shaleh?”
Beliau menjawab : “Iya, jika keburukan telah merajalela.”
[Shahih : Diriwayatkan oleh al-Bukhari didalam Shahih nya
hadits no 3346, 3598, 7059, dan 713545]
45
Lihat, Shahih al-Bukhari hal 404.
21. Dzikir Apabila Berhenti Disuatu Tempat
Jika seseorang berhenti disuatu tempat, baik itu dalam
sebuah perjalanan atau hanya sekedar berteduh melepas
lelah, maka disunnahkan untuk mengucapkan dzikir
berikut ini ketika berhenti disitu :
َ‫ُش ََا َخٌَل‬ّ َ ِِْ َ ‫ات‬ َ ُْ ُ َ
ٍَ‫ؾٌ َُِات ٍاِ ّتلٍا‬
ِ ِ ِ ِ ‫أؼٖذ ة‬
„Aauudzu bi Kalimaatillahit Taammah
Min Syarri Maa Khalaq
(Artinya : “Aku berlindung dengan kalimat – kalimat
Allah yang sempurna dari kejelekkan apa saja yang
Dia ciptakan.”)

HADITS NO 21
ُ ‫ َش ُِ ْؽ‬: ‫اص َي ُن ْٖ ُل‬

َ‫ج َخ ًَْٖ َث ةْْج‬ ٍَ ْ َ َْ َْ َ ْ َ
ِ ٍ ‫عِ شؽد بِ أ ِِب وم‬
ُ‫ج َر ُش ْٖ َل ٍاِ َص ٍَّل ٍا‬

ُ ‫ َش ُِ ْؽ‬: ‫اصٌَ ُِ ٍ َث َ ُن ْٖ ُل‬
َ ‫ى ْم‬ َ
ٍ ِ ‫ض‬
َ َ ُ ً ْ َ َََ ْ َ ُْ َُ ٍَ َ َ َْ َ
: ‫ْنَل ث ٍٍ مال‬
ِ َ ‫ل‬ ‫ز‬ ّ َِ " : ‫ل‬ ٖ‫ؼٌ ِٓ وشٌٍ ين‬
َ َ َ ّ َ ْ َ ُْ ُ َ
َ ٍ ٍ ٍ َ
" ‫ُش َا خٌل‬
ِ َِِ ‫ات‬
ِ َ‫ات اِ ّتلا‬
ِ ُِ ٌ‫" أؼٖذ ةِؾ‬
َ َ َْ ْ َ َ َْ ٍ َ ٌ ْ َ ٍُ ُ َ َْ
. ‫ْن َِلِ ذا ِه‬
ِ َ َِِ ‫اٍ يْضه َشا ضَّت يرَتِي‬
Diriwayatkan dari Sa‟d bin Abi Waqqash, ia berkata : Aku
mendengar Khaulah bintu Hakim as-Sulamiyyah berkata :
“Aku mendengar Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam
bersabda : “Barangsiapa yang singgah pada suatu tempat
kemudian dia membaca : “Aku berlindung dengan kalimat
– kalimat Allah yang sempurna dari kejelekkan apa saja
yang Dia ciptakan.” Niscaya tidak akan ada yang dapat
membahayakan nya sampai dia pergi dari tempat itu.”
[Shahih : Diriwayatkan oleh Muslim hadits no 270846]
Doa ini juga disunnahkan untuk dibaca ketika disengat

oleh kalajengking atau semisalnya. [Lihat, Shahih Muslim
hadits no 270947]
46
Lihat, Shahih Muslim hal 761.
47
22. Doa Ketika Menghadapi Perkara yang Sulit, Agar
Diberi Kemudahan
Jika seseorang menghadapi perkara yang sulit, repot,
susah, atau semisalnya. Maka disunnahkan membaca doa
ini agar perkara tersebut dimudahkan oleh Allah Ta‟ala :
ً ْ َ َُْ َ َ َ ٍ َْ َ َ ٍ ٍُ َ
,‫إٌٍ َل شٕي إَِل َاسؽٌخٓ شَٕل‬
ً ْ َ َ ْ َ َ ْ َْ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ
‫وأّج َتؽي ْلزن إِذ طِئج شَٕل‬
Allaahumma Laa Sahla illa ma Ja‟altahu Sahlaa, wa

Anta Taj‟alul Hazna Idza Syi‟ta Sahlaa
(Artinya : “Ya Allah, tidak ada perkara yang mudah
kecuali apa yang Engkau buat menjadi mudah. Dan
Engkau dapat mengubah yang sulit menjadi mudah
jika Engkau kehendaki.”)

HADITS NO 22
ٍ َْ َُ ٍَ ُْ َ ٍُ َ ِ َ َ ْ ََ ْ َ
ِ‫ أن رشٖل ا‬, ْٓ‫عِ أن ِس ة ِِ َاا ٍِه رِض ا ع‬
َ َ ٍ َ َ ٍُ ٍ َ
: ‫ا ؼٌ ِْٓ َو َشٌ ٍَ مال‬ ‫صَّل‬
ُ ََْ َ ََْ ً ْ َ َُْ َ َ َ ٍ َْ َ َ ٍ ٍُ َ
‫ وأّج َتؽي‬, ‫" إٌٍ َل شٕي إَِل َاسؽٌخٓ شَٕل‬

ً ْ َ َ ْ َ َ ْ َْ
" ‫ْلزن إِذ طِئج شَٕل‬
Diriwayatkan dari „Anas bin Malik Radhiyallahu‟anhu,

bahwasanya Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam
bersabda : “Ya Allah, tidak ada perkara yang mudah
kecuali apa yang Engkau buat menjadi mudah. Dan
Engkau dapat mengubah yang sulit menjadi mudah jika
Engkau kehendaki.” [Shahih48 : Diriwayatkan oleh Ibnu
Sunni didalam Amal al-Yaum wal Lailah hadits no 351 dan
Ibnu Hibban didalam Mawarid hadits no 2427 juga didalam
Shahih nya hadits no 97449]
48
Di nilai Shahih oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dan Syaikh Syu’aib al-Arnauth,
beliau berkata didalam Takhrij al-Ihsan : “Sanad nya Shahih”
49
Lihat, ‘Amal al-Yaum wal Lailah Ibnu Sunni hal 171, Mawarid az-Zam’an ila
Zawaid Ibnu Hibban karya Al-Hafizh Al-Haitsami jilid 8 hal 72, dan al-Ihsan fi
Taqrib Shahih Ibnu Hibban jilid 3 hal 255.
23. Doa Ketika Ditimpa Bencana dan Kesedihan, Agar
Diperbaiki Segala Urusan
Jika seseorang ditimpa bencana, kesedihan,
kesusahan atau kekhawatiran, maka disunnahkan bagi
nya untuk berdoa dengan doa berikut, agar Allah Ta‟ala
memperbaiki segala urusan nya.
ََْ َ ْ َْ َ ْ ْ َ ََ ْ ُ َْ َ ََْ َ ٍ ٍُ َ
‫ؾٌ ِِن إَِل نك َِس طرقث‬
ِ ‫ قَل ح‬, ٖ‫إٌٍ ر خه أرس‬
ْ َ
َ‫ ََل إ َ ََل إ ٍَل َأّْج‬, ُٓ ٍ‫ِن ُلُك‬
ْ ْ ْ ْ ََ ْ َ
ِ ِ ِ ‫ وأصٌ ِص َِل طأ‬, ‫ْي‬
ٍ ‫ع‬
Allaahumma Rahmataka Arjuu, Falaa Takilnii ila Nafsii

Tharfata „Ain, wa „Ashlih lii Sya‟nii Kullahu,
Laa ilaaha illaa Anta
(Artinya : “Ya Allah, hanya rahmat-Mu lah yang ku

harapkan. Maka janganlah Engkau serahkan urusan ku
kepada diriku sendiri walaupun hanya sekejap mata.
Perbaikilah seluruh urusan ku. Tidak ada Tuhan yang
berhak di ibadahi dengan benar melainakan Engkau.”)

HADITS NO 23
ٍ ُْ َُ َ َ َ َ ُْ َ ٍُ َ ِ َ ََ ْ َ ْ َ ْ َ
ِ‫ مال رشٖل ا‬: ‫عِ أ ِِب ةؾرة رِض ا عْٓ مال‬
ْ ُ ْ َْ ُ َ َ َ َ ٍ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ
:‫ب‬
ِ ‫ " دؼٖ ت اُىرو‬: ٌٍ‫صَّل ا ؼٌ ِٓ وش‬
ََْ َ ْ َْ َ ْ ْ َ ََ ْ ُ َْ َ ََْ َ ٍ ٍُ َ
‫ؾٌ ِِن إَِل نك َِس طرقث‬
ِ ‫ قَل ح‬, ٖ‫" إٌٍ ر خه أرس‬
َ ْ َ ٍ ََ َ ٍُُ ْ ْ َ ْ ْ ْ ََ ْ َ
" ‫ َل إَِل إَِل أّج‬, ٓ‫ وأصٌ ِص َِل طأ ِِن لُك‬, ‫ْي‬
ٍ ‫ع‬
Diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu‟anhu, ia
: “Diantara doa ketika terjadinya bencana (kesedihan) : “Ya
Allah, hanya rahmat-Mu lah yang ku harapkan. Maka
janganlah Engkau serahkan urusan ku kepada diriku
sendiri walaupun hanya sekejap mata. Perbaikilah seluruh
urusan ku. Tidak ada Tuhan yang berhak di ibadahi
dengan benar melainakan Engkau.” [Hasan li Ghairihi 50 :
Diriwayatkan oleh Abu Dawud hadits no 5090, Ahmad
50
Di nilai Hasan oleh Syaikh Al-Albani didalam Shahih Sunan Abu Dawud jilid
3 hal 251 dan didalam Shahih al-Adab al-Mufrad hal 260-261 hadits no 539,
dan Syaikh Syu’aib dkk didalam Takhrij Sunan Abu Dawud 7 hal 421 – 422,
dan Takhrij Musnad Ahmad jilid 34 hal 74-75.
didalam Musnad nya hadits no 20430, Al-Bukhari didalam

al-Adabul Mufrad hadits no 701, juga Ibnu Hibban didalam
Shahih nya hadits no 970 dan Mawarid hadits no 237051]
24. Doa Apabila Tertimpa Musibah

Jika seseorang diuji dengan mendapatkan musibah,
baik itu berupa musibah pada harta nya, pada diri nya atau
pada keluarganya, maka disunnahkan baginya untuk
membaca doa ini :
ْ
ْ‫ِف ُم ِص ْ ََّت‬ ْ ‫ َاٌٍ ُٕ ٍٍ أ ُس ْر‬, ‫س ُؽ ْٖ َن‬
ْ ِ ‫ِن‬ َ‫إٍّا ِ ٍاِ ٍّا إ َِإَوِْٓ ر‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ‫ْي َِْْٕا‬ ْ ‫خٌ ِْف‬

ً ْ ‫َل َخ‬ ْ ََ
ِ ‫وأ‬
„Inaa lillahi wa innaa ilaihi Raaji‟uun, Allahumma Jurnii

fii Mushiibati wa Akhlif lii Khairan Minhaa
(Artinya : “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan
akan kembali kepada Allah. Ya Allah, berilah kami
pahala atas musibah ini dan berilah kami ganti dengan
yang lebih baik daripada nya.”)
51
Lihat, Sunan Abu Dawud hal 587, Al-Adabul Mufrad hal 242, Musnad
Ahmad jilid 34 hal 74 – 75, al-Ihsan fi Taqrib Shahih Ibnu Hibban jilid 3 hal
250, Mawarid az-Zam’an ila Zawaid Ibnu Hibban jilid 7 hal 402.
‫‪Hal ini berdasarkan hadits berikut,‬‬

‫ج َر ُش ْٖ َل ٍاِ َص ٍَّل ٍاُ‬ ‫َع ِْ أُ ِ ّم َشٌَ َُ َث َأ ٍن َٕا مَاًَ ْ‬

‫ج ‪َ :‬ش ُِ ْؽ ُ‬
‫َ ْ ُ ْ ُ ُُْ ُ ٌَْ‬ ‫َ َْ َ َ ٍَ َُ ُْ‬

‫ؼٌ ِٓ وشٌٍ ينٖل ‪َ " :‬ا َِِ مصٌ ٍِم ح ِص تٓ م ِص تث ‪,‬‬
‫ٍ ٍ ٍ َْ َ ُ ْ َ‬ ‫ُ‬ ‫ََُ ُْ َ ََ َُ ٍ‬
‫سؽٖن ‪,‬‬ ‫ػ نٖل َا أمره ا ‪ " :‬إِّا ِاِ ّا إِِإَوِٓ ر ِ‬
‫َ‬ ‫َ ٍُ ٍ ْ ُ ْ ْ ْ ُ َْ ْ ََ ْ ْ ْ َ ًْ ْ‬
‫إٌٍ أسر ِِن ِِف م ِص َِّت وأخٌ ِف َِل خْي َِْٕا ‪".‬‬
‫ات َأةُْٖ‬
‫َ َ ْ ٍََ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ٍ َ ْ َ َ ٍُ َُ َ ًْ ْ‬
‫إَِل أخٌف ا َل خْي َِْٕا ‪ ".‬ماًج قٌُا َ‬
‫َ َ َ َ ُ ْ ُ َ َ ُْ ْ َْ َ ٌْ ْ َ ْ َ َ َ َ ٍَ ُ‬
‫شٌُث مٌج ‪ :‬أي اُصٌ ِ ُِْي خْي َِِ أ ِِب شٌُث ؟ أول‬
‫اس َر إ ََل َر ُش ْٖل ٍاِ َص ٍَّل ٍ ُ‬

‫ا َؼٌَ ِْٓ َو َشٌٍ ٍَ ‪ُ ,‬ثٍٍ‬ ‫َب ْج َٔ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬
‫َل َر ُش ْٖ َل ٍاِ َص ٍَّل ٍ ُ‬

‫ا َؼٌَ ِْٓ‬ ‫ا ْ‬ ‫ّْ ُ َُْ ََ ْ‬
‫خٌَ َف ٍ ُ‬
‫ِ‬ ‫إ ِ ِِن مٌخٕا قأ‬
‫ٍ‬
‫َو َشٌ ٍَ ‪.‬‬
Diriwayatkan dari Ummu Salamah bahwasanya ia berkata

: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam
bersabda : “Tidaklah seorang mukmin ditimpa suatu
musibah kemudian ia mengucapkan apa yang telah
diperintahkan oleh Allah : “Sesungguhnya kami adalah
milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Ya Allah,
berilah kami pahala atas musibah ini dan berilah kami
ganti dengan yang lebih baik daripada nya.” Melainkan
Allah akan menganti baginya dengan yang lebih baik lagi.
Ummu Salamah berkata : “Ketika Abu Salamah meninggal
dunia, saya berkata : “Orang Muslim manakah yang lebih
baik daripada Abu Salamah? Dia adalah orang – orang
yang pertama hijrah kepada Rasulullah Shallallahu‟alaihi
wa sallam. Kemudian aku pun mengucapkan doa tersebut.
Maka Allah pun menggantikan Rasulullah bagi ku.” [Shahih
: Diriwayatkan oleh Muslim hadits no 918 dan selain nya52]
52
25. Doa Ketika Sedih Terhadap Perkara yang Sedang
Terjadi dan Sudah Terjadi
Terkadang seseorang merasa sangat sedih yang
mendalam dan gundah gulana karena suatu hal yang
sedang terjadi pada nya atau yang sudah terjadi, dan hal
ini bila tidak dikendalikan akan menjadi depresi (yakni
salah satu gangguan emosional dan mental), yang bisa
berakibat fatal. Maka siapa yang keadaan seperti ini, sedih
yang sangat mendalam karena perkara yang sedang
terjadi atau yang sudah terjadi, disunnahkan bagi nya
َ َ ْ َ ّ َْ َ َ ُ ْ ُ َ ّ ٍ ُ ٍ َ
,‫إٌٍ إ ِ ِِن أؼٖذ ةِه َِِ إ ٍِ و ْلز ِن‬
ْ ُْ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َْ َ
َ ‫ى‬
, ‫ْب‬
ِ ‫ْل‬ ‫و‬ ‫ي‬
ِ ‫ْل‬ ‫و‬ , ‫ي‬
ِ ‫ص‬ ً ‫و ًؽش ِز و‬
َ ّ َ ََ َ ٍْ َ َ َ
‫ارسا ِل‬
ِ ِ‫ وؿٌتث‬, ِِ ‫وطٌػِ ّدلي‬
Allahumma inni „Auudzubika Minal Hammi wal Hazani,
Wal „Ajzi wal Kasali, wal Bukhli wal Jubni,
Wa Dhala‟id Daini wa „Alaihi wa Ghalabatir Rijaali
(Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan,
dari kelemahan dan kemalasan, dari bakhil dan
penakut, dari lilitan hutang dan penindasan orang.”)

HADITS NO 25
ُ‫ مَ َال َر ُش ْٖ ُل ٍاِ َص ٍَّل ٍا‬: ‫َع ِْ َأن َ َس بْ َِ ََاا ِه َي ُن ْٖ ُل‬

ٍ
َِِْ ‫ " ّْتلَ ُِ ْس َِلَا ُؿ ََل ًَا‬: ‫ط َث‬

َ ٌْ‫ِب َط‬ َ
ْ ‫َؼٌَ ِْٓ َو َشٌٍ ٍَ ِا‬
ِ
َ ٌْ‫ِب َأةُ ْٖ َط‬
ْ‫ط َث يُ ْردِقُْ ِّيي‬ ْ ‫ِّيي " قَ َ َر َج‬
ْ ُ َْ
َُْ‫ِؾ ٍْ ََيْ ُد‬ ّ‫ؿٌُِا‬
ِ
ٌٍٍَ‫ا َؼٌَ ِْٓ َو َش‬ ْ َ ُ ْ ُ َ َُ َ َ

ُ ٍ ‫خ ُد ُم َر ُش ْٖ َل ٍاِ َص ٍَّل‬ ‫ قىْج أ‬, ‫ور اه‬
ٍٍُٕ ٌٍ‫ " َا‬: ‫َث أَ ْن َي ُن ْٖ َل‬ ْ ُ ُ ُ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َََ ٍَُ

ُِ ‫ؾ‬ ‫ قىْج أشُؽٓ ي‬, ‫ لُكُا ّزل‬,
َ َ ْ َ ْ َْ َ َ َ ْ َ ّ َْ َ َ ُ ْ ُ َ ّ
, ‫ و ًؽش ِز و ًىص ِي‬, ‫إ ِ ِِن أؼٖذ ةِه َِِ إ ٍِ و ْلز ِن‬
َ ّ َ َ َ َ ْ ٍ َ َ َ ْ ُْ َ ْ ُ ْ َ
". ‫ارسا ِل‬
ِ ِ‫ وؿٌتث‬, ِِ ‫ وطٌػِ ّدلي‬, ‫ْب‬
ِ ‫و ْل ِي و ْل‬
Diriwayatkan dari „Anas bin Malik ia berkata : “Rasulullah

Shallallahu‟alaihi wa sallam berkata kepada Abu Thalhah,
“Berilah aku seorang pelayan laki – laki dari yang kamu
miliki sehingga ia bisa membantu ku.” Abu Thalhah lalu
keluar dengan membawa ku, aku diboncengnya
dibelakang nya. Lalu aku menjadi pelayan Rasulullah
Shallallahu‟alaihi wa sallam. Setiap kali beliau singga pada
suatu tempat, beliau banyak membaca : “Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
kegundahan dan kesedihan, dari kelemahan dan
kemalasan, dari bakhil dan penakut, dari lilitan hutang dan
penindasan orang.” [Shahih : Diriwayatkan oleh al-Bukhari
hadits no 636353]
Al-Hammu adalah perasaan sedih terhadap hal – hal yang

sedang terjadi. Sedangkan, Al-Hazanu adalah perasaan
sedih terhadap hal – hal yang sudah berlalu. Doa ini juga
disyariatkan dibaca ketika seseorang ingin berlindung dari
kelamahan dan kemalasan nya, dari perasaan takut, takut
lilitan hutang atau takut ditindas orang.
53
26. Dzikir Ketika Mendapatkan Hasil yang Tidak Sesuai
Dengan Harapan atau Ketika Ditimpa Sesuatu yang
Tidak Disukai
Jika seseorang melakukan suatu usaha, dia telah
berusaha sungguh – sungguh untuk mencapai apa yang di
inginkan nya, lalu dia mohon pertolongan kepada Allah,
namun hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dia
harapkan, bisa gagal atau rugi, maka disunnahkan baginya
untuk mengucapkan dzikir berikut :
َ َ َ َ ََ ٍ ُ ََ
‫اا ػ َؽي‬ ‫مدر اِ وَا ط‬
Qadarullahi wa maa Syaa‟a Fa‟ala

(Artinya : “Semuanya sudah ditakdirkan oleh Allah.
dan segala apa yang Allah kehendaki pasti akan
terjadi.”)

HADITS NO 26
ٍ ُْ َُ َ َ َ َ ُْ َ ٍُ َ َ َََُْ ْ َ ْ َ
ِ‫ " مال رشٖل ا‬: ‫عِ أ ِِب ٔريرة ر ِِض ا عْٓ مال‬
َ‫ْي َوأَ َضب‬

ٌ ْ ‫ " َا ْ ُُ ْؤَ ُِِ ًْ َنٖ َي َخ‬: ٍَ ٌٍ‫ا َؼٌَ ِْٓ َو َش‬
ُ ٍ ‫َص ٍَّل‬
ِ
ْ ْ ُّ ْ َ ْ ٍ ْ ُْ َ ٍ َ
ٌ ْ ‫ُك َخ‬
‫ ِض ِرص‬, ‫ْي‬ ‫ِف‬‫و‬ ‫ف‬ ‫ؽ‬‫اظ‬ ِِ
ٍ ِ ِ ِ ِ ُ‫إَِل اِ َِِ ا‬
َ ‫ؤ‬
ْ ْ َ ْ َ ََ ٍ ْ َ ْ َ َ ُ ََْ َ ََ
‫ ن‬, ‫ وَل ؽشز‬, ِ‫ و شخؽِِ ةِاا‬, ‫لَع َا يْكؽه‬
َ َ َ َ ُ ْ َ َ ّْ َ َْ َُْ ََ ٌ ْ َ َ َ َ َ
‫ " اٖ أ ِِن ػؽٌج َكن وذ‬: ‫أصاةه َشا قَل ني‬
َََ َ َ ََ ٍ ُ ََ ُْ ْ ََ َ ََ
" ‫ " مدر اِ وَا طاا ػؽي‬: ‫ؾِ مي‬
ِ ً‫ و‬, " ‫وكذ‬
ٍ ََ َ ُ ََْ َْ ٍ َ
َ ْ ‫اظ‬
" ‫ان‬
ِ ‫ط‬ ‫قإِن اٖ كخص عُي‬
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu‟anhu, dia

: “Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai
oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah. Namun
pada masing – masing mereka memiliki kebaikan.
Bersungguh – sungguhlah untuk mencapai apa yang
berguna bagi mu, mohonlah pertolongan kepada Allah
Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi lemah. Apabila
kamu ditimpa sesuatu kemalangan, maka janganlah kamu
mengatakan : “Seandainya tadi saya berbuat begini dan
begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu.”
Tetapi katakanlah : “Semuanya sudah ditakdirkan oleh

Allah. dan segala apa yang Allah kehendaki pasti akan
terjadi.” Sebab kata “seandainya” bisa membuka pintu
jalan bagi setan (untuk menggoda).” [Shahih :
Diriwayatkan oleh Muslim hadits no 266454]
27. Doa Ketika Menolak Kesialan atau Firasat Buruk

Jika seseorang melakukan suatu perkara, lalu datang
firasat butuk atau was – was akan kesialan, maka
disyariatkan baginya untuk mengucapkan doa ini, agar dia
terhindari dari kesyirikan :
ُ ْ ‫ْي إ ٍَل َط‬

َ, ‫ْيك‬ ُ ْ ‫ْي إ ٍَل َخ‬
َ ْ ‫ َو ََل َط‬, ‫ْي َك‬ َ ْ ‫َاٌٍ ُٕ ٍٍ ََل َخ‬
ِ ِ
ُ ْ ‫َو ََل إ َ ََل َغ‬

َ‫ْيك‬
ِ
Allahumma Laa Khaira illa Khairuka,
wa Laa Thaira illa Thairuka, wa Laa Ilaaha Ghairuka
(Artinya : “Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali
kebaikan yang telah Engkau tetapkan, dan tidak ada
54
kesialan kecuali kesialan yang telah Engkau tetapkan,
dan tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain
Engkau.”)

HADITS NO 27
َ َ َ َ ْ َ ٍُ َ َ ْ َ ْ ٍ ْ َ ْ َ
‫ مال‬: ‫ا عْ ُٓ مال‬ ‫عِ عت ِد اِ ة ِِ عُ ٍرو ر ِِض‬
ََُ ّ ٍُْ َ ْ َ َ ٍ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ ٍ ُْ َُ
‫ًطْية‬
ِ ٓ‫ " َِ ردح‬: ٌٍ‫رشٖل اِ صَّل ا ؼٌ ِٓ وش‬
َ َُ َ
َ‫ َا‬, ِ‫ٖل ٍا‬ ْ ُ َ َ َ َْ ْ ََ َ َ ْ
‫ " يارش‬: ٖ‫َِِ ضاس ٍث ػند أُشك " ماا‬
َ‫ارةُ َذا َِه ؟ " مَ َال أَ ْن َي ُن ْٖ َل أَ َض ُد ُٔ ٍْ " َاٌٍ ُٕ ٍٍ ََل َخ ْْي‬

َ ‫َو ٍك‬
َ ُ ْ َ ََ َ َ َ ُْ َ ٍ َْ َ َ َ َ ُْ َ ٍ
" ‫ وَل إَِل غْيك‬, ‫ وَل طْي إَِل طْيك‬, ‫إَِل خْيك‬
Diriwayatkan dari Abdullah bin „Amru Radhiyallahu‟anhu,

dia berkata : Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam
bersabda : “Barangsiapa yang kembali dari keperluan nya
karena thiyarah (tahayul atau anggapan sial), maka
sungguh ia telah berbuat syirik. Maka para sahabat
bertanya : “Wahai Rasulullah, apa yang dapat

menghapuskan nya?” Beliau Shallallahu‟alaihi wa sallam
menjawab : “Hendaklah salah seorang diantara kalian
berdoa : “Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan
yang telah Engkau tetapkan, dan tidak ada kesialan
kecuali kesialan yang telah Engkau tetapkan, dan tidak
ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau.” [Hasan
: Diriwayatkan oleh Ahmad didalam Musnad nya hadits no
704555]
Ibnu Sunni meriwayatkan didalam kitab Amal al-Yaum wal

Lailah dengan lafadz sebagai berikut :
َ ُ ْ َ ٍ َْ َ ََ َ ُْ َ ٍ َْ َ َ ٍ ٍُ َ
, ‫ وَل خْي إَِل خْيك‬, ‫" إٌٍ َل طْي إَِل طْيك‬
َ ُ ْ َ ََ َ َ
" ‫وَل إَِل غْيك‬
“Ya Allah, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang telah

Engkau tetapkan, dan tidak ada kebaikan kecuali kebaikan
yang telah Engkau tetapkan, dan tidak ada Tuhan yang
berhak di ibadahi selain Engkau.” [Diriwayatkan oleh Ibnu
55
Lihat, Musnad Ahmad jilid 11 hal 623, di nilai Hasan oleh Syaikh Syu’aib al-
Arnauth dkk didalam Takhrij Musnad Ahmad.
56
Sunni didalam Amal al-Yaum wal Lailah hadits no 292 ]
Kedua – dua nya boleh dipakai, dan masalah ini luas.
28. Doa Berlindung dari Perbuatan Syirik

Terkadang seseorang bisa jatuh kedalam perbuatan
syirik, terutama syirik kecil yang tersamar bagi sebagian
orang. Maka sangat disyariatkan bagi kita untuk berlindung
kepada Allah dari perbuatan tersebut. Karena syirik kecil
bisa menghantarkan seseorang kepada Syirik Besar. Doa
nya yakni :
َ َ ُْ ْ َ ْ َ َُُْ ٍ ٍ ٍُ َ
ُ,ُُٓ ٌَ‫ه َطيْ ًئا َن ْؽ‬
ِ ‫ِشك ة‬
ِ ‫إٌٍ إِّا نؽٖذ ةِه َِِ أن ن‬
ٌٍَُ‫َون َ ْص َخ ْـكِ ُر َك ا َُِا ََل َن ْؽ‬
Allahumma Inna Na‟uudzu Bika min an Nusyrika Bika

Syai‟an Na‟lamuhu, wa Nastaghfiruka Limaa Laa
Na‟lamu
(Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung
kepada-Mu dari menyekutukan-Mu sementara kami
56
Lihat, ‘Amal al-Yaum wal Lailah Ibnu Sunni hal 144.
mengetahuinya. Dan kami meminta ampunan kepada-
Mu terhadap apa yang tidak kami ketahui.”)
Atau doa berikut,

َ َ َ َ ُْ ْ َ َ ُْ ُ َ ّ ٍ ٍُ َ
ُ,ٌٍَ‫ه َوأَّا أ ْؼ‬
ِ ‫ُشك ة‬
ِ ‫إٌٍ إ ِ ِِن أؼٖذ ةِه أن أ‬
َ َ
ٌٍَُ‫َوأ ْش َخ ْـكِ ُر َك ا َُِا ََل أ ْؼ‬
Allaahumma Inni A‟udzubika an Usyrika Bika wa Anaa

A‟lam, wa Astaghfiruka Limaa Laa A‟lam
(Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari mempersekutukan-Mu padahal aku
mengetahui dan aku memohon ampunan kepada-Mu
untuk apa yang aku tidak ketahui.”)

HADITS NO 28
َ‫ َخ َط َتْا‬: ‫ا َعْْ ُٓ مَ َال‬
ُ ٍ ‫ِض‬ ْ ‫َع ِْ َأةُ ْٖ ُم ْٖ ََس َ ْاَ ْط َؽر‬
َ ِ ‫ي َر‬
ِ
َ ََ َْ َ َ ٍَ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ ٍ ُْ َُ
" : ‫رشٖل اِ صَّل ا ؼٌ ِٓ وشٌٍ ذ ت يٖ ٍم ػنال‬
َْ َ ٍُ َ َ ْ ّ َ َ ْ ٍُ َ
ْ َ ْ ُ ٍ َ َ
‫ب‬
ِ ِ ‫ قإِّٓ أخَف َِِ دب‬, ‫اِشك‬
ِ ‫ ِ نٖ ٔذ‬, ‫أيٕا ِلاس‬
َََْ َْ ُ َ ْ َ ٍُ َ َ ْ َ َُ َ َ َ
‫ " وك ف‬: ‫ِلٍ ُْ ِي " ػنال َل َِ طاا ا أن ينٖل‬
ٍ َْ َُ َ ْ ٍ ْ َ ْ َْ َ ََُ ْ ٍَ
" ‫ يا رشٖل اِ ؟‬, ‫ب ِلُ ِي‬
ِ ِ ‫نخنِ ِٓ ؤٖ أخَف َِِ دب‬
َ َ ُْ ْ َ ْ َ ُْ َُ ٍ ٍ ٍُ َ ُُْْ َ َ
‫ِشك ةِه‬
ِ ‫ إٌٍ إِّا نؽٖذ ةِه َِِ أن ن‬: ٖ‫ " مٖا‬: ‫مال‬
ُ ََْ َ َ َ ُ َْ ََْ ََُُْ ًْ َ

" ٌٍ‫ ونصخـكِرك ا ُِا َل نؽ‬, ٌُٓ‫طيئا نؽ‬
Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy‟ari ia berkata : “Pada

suatu hari Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam
berkhutbah di hadapan kami, beliau bersabda : “Wahai
sekalian manusia, takutlah kalian terhadap syirik
(tersembunyi) karena ia lebih halus daripada jejak semut
hitam.” Kemudian ada seseorang yang dikehendaki Allah
bertanya : “Dan Bagaimana cara kami menghindarinya,
sementara ia lebih halus dari jejak semut hitam, wahai
Rasulullah?” Maka beliau menjawab : “Berdoalah dengan
membaca : “Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung
kepada-Mu dari menyekutukan-Mu sementara kami
mengetahuinya. Dan kami meminta ampunan kepada-Mu

terhadap apa yang tidak kami ketahui.” [Hasan li Ghairihi 57
: Diriwayatkan oleh Ahmad didalam Musnad nya hadits no
19606 dan Ath-Thabrani didalam Mu‟jam al-Ausath hadits
no 347958].
Imam al-Bukhari meriwayatkan doa yang semakna dengan

ini, di kitab al-Adab al-Mufrad nya,
ْ َ ْ َ َ َ ُ َْ َْ ُْ َُ ََ َ ْ َ ْ َ ْ َ
‫ نطٌنج َػ أ ِِب ةؾ ٍر‬: ‫ار ينٖل‬
ٍ ‫عِ َؽنِي بِ يص‬
َ َ ٍُ ٍ َ ّ ٍ َ ُْ َ ٍُ َ َ ْ ّ ّ
ِْٓ ٌ‫ا ؼ‬ ِ ِ ‫اص ِدي ِل ر ِِض ا عْٓ إَِل ِل‬
‫ّيي صَّل‬ ِ
َْ َ ْ ُ ْ ُ ْ ّ َ ْ َ ََ َ َ ََ ٍَ ََ
‫ٌِشك ػِ ؾٍ أخَف‬ ِ ‫ ا‬, ‫ " يا أةا ةؾ ٍر‬: ‫ ػنال‬, ٌٍ‫وش‬
ٍ ُ ْ ّ ََ ْ ََُْ َ ََ ْ ‫َ ِِْ َدب‬
‫اِشك إَِل‬ ِ ‫ " ؤ ِي‬: ‫ب ِلٍ ُْ ِي " ػنال أةّٖبؾ ٍر‬ ِ ِ
َ ِ ٍ‫ََ ِْ َس َؽ َي ََ َػ ٍاِ إِا َ ًٕا َخ َر ؟" َػ َن َال ِل‬

ُ‫ّيي َص ٍَّل ٍا‬
57
Di nilai Hasan oleh Syaikh Al-Albani didalam Shahih At-Taghrib wat Tarhib
jilid 1 hal 121 – 122, hadits no 36. Cet Maktabah Al-Ma’arif.
58
Lihat, Musnad Ahmad jilid 32 hal 383 dan Mu’jam Al-Ausath jilid 4 hal 10,
cet Dar al-Haramain.
ْ َ ُ ْ ّ َ
َِِْ ‫خ ََف‬ َْ ْ ٍ َ ٍ ََ َْ َ
‫ٌِشك أ‬
ِ ‫ا‬ , ِ ‫ه‬ ‫د‬ َ ‫ب‬
ِ ِ ِ ْ
‫َس‬‫ك‬ ‫ن‬ ‫ِي‬‫ا‬ ‫و‬ " : َ
ٍ ٌ‫ؼٌ ِٓ وش‬
َ‫َش ٍا إ َذ مٌُْ ُخ ُٓ َذ َٔب‬

ْ َ َ َ َ ََُ ََ ْ ٍ ْ ‫َدب‬
ِ ‫ أَل أدًه َع‬, ‫ب ِلُ ِي‬
ِ ِ
َ ُ ْ ُ َ ّ ٍ ٍُ َ َُ َ َ ُُْ ََ ُُْ َ َ ْ َ
‫ إٌٍ إ ِ ِِن أؼٖذ ةِه‬: ‫ مي‬: ‫عْه قٌ ِ ٌٓ وكرِْية ؟ مال‬
ُ َ ْ َ َ َ َ ُ ْ َ ْ ََ ُ َ ْ َ َََ َ َ ْ ُ ْ َ
" ٌٍ‫ وأشخـكِرك ا ُِا َل أؼ‬, ٌٍ‫ُشك ةِه وأّا أؼ‬
ِ ‫أن أ‬
Dari Ma‟qil bin Yasar bercerita : “Aku pergi bersama Abu
Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu‟anhu untuk menemui Nabi
Shallallahu‟alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda : “Wahai
Abu Bakar, sungguh syirik dalam diri kalian lebih halus
daripada jejak semut.” Abu Bakar bertanya : “Bukankah
syirik tidak lain adalah orang yang menjadikan
sesembahan lain bersama Allah?” Maka Nabi
Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda : “Demi Rabb yang
jiwa ku berada di tangan-Nya, sungguh syirik itu lebih
halus daripada jejak semut. Maukah engkau aku tunjukkan
sesuatu yang jika engkau mengucapkan nya akan hilang
darimu syirik yang sedikit dan yang banyak? Lalu beliau
melanjutkan sabdanya : Ucapkanlah : “Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
mempersekutukan-Mu padahal aku mengetahui dan aku

memohon ampunan kepada-Mu untuk apa yang aku tidak
ketahui.” [Shahih59 : Diriwayatkan oleh al-Bukhari didalam
Al-Adab Al-Mufrad hadits no 71660]
29. Doa Saat Masuk dan Keluar Pasar

Jika seseorang hendak pergi ke pasar, maka
disunnahkan untuk membaca :
َ ُ ْ ْ َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ٍُ ٍ ََ َ
‫ َُل ا ٌُُه َو َُل‬, ‫ُشيْه َُل‬
ِ ‫ وضده َل‬, ‫َل إَِل إَِل ا‬
َ ُ ْ ُ َ َ ٌ َ َ ُ َ ُ ْ ُ َ ْ ْ ُ ُ ْ َْ
ِ ‫ ب ِ ِده‬, ‫ ؤٖ ضّيي َل يُٖت‬, ‫ْلُد يـط ِّيي وي ُِ ج‬
ّ ُ َ َ َ ُ َ ُ ْ َْ
ٌ‫ُك َط ّْيي ٍا مَدِيْر‬
ِ ‫ ؤٖ لَع‬, ‫ْلْي‬
Laa ilaaha illallaah, Wahdahu Laa Syariikalah, Lahul
Mulku Walahul Hamdu Yuhyii wa Yumiitu, Wa Huwa
59
Di nilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani didalam Shahih Al-Adab Al-Mufrad hal
265-266, hadits no 551
60
Lihat, Al-Adab al-Mufrad hal 247.
Hayyun Laa Yamuutu, Biyadihil Khairu, wa Huwa „alaa
Kulli Syai‟in Qadiir
(Artinya : “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah
selain Allah. Dia Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Milik-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya seluruh pujian,
Dia-lah yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia-
lah Yang Maha Hidup dan tidak akan Mati. Di tangan-
Nya lah segala kebaikan dan Dia-lah Yang Maha Kuasa
atas segala sesuatu.”)

HADITS NO 29
ٍ َ ْ ُ َ ٍ َ ُ ْ َ ُ ٍ َ ِ َ َ َ َْ ْ َ َ ُ ْ َ
ِ‫عِ عُر ة ِِ ْلطاب رِض ا عْٓ أن رشٖل ا‬
َ ََ َْ َ ََ َ ْ َ َ َ ٍَ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ
‫ " َِ دخي اصٖق ػنال‬: ‫صَّل ا ؼٌ ِٓ وشٌٍ مال‬
ُ ْ ُْ َُ َُ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ٍُ ٍ ََ َ
ُ‫ه َو ََل‬ ٌُ‫ َل ا‬, ‫ُشيه َل‬
ِ ‫ وضده َل‬, ‫ " َل إَِل إَِل ا‬:
َ ُ ْ ُ َ َ ٌ َ َ ُ َ ُ ْ ُ َ ْ ْ ُ ُ ْ َْ
ِ ‫ ب ِ ِده‬, ‫ ؤٖ ضّيي َل يُٖت‬, ‫ْلُد يـط ِّيي وي ُِ ج‬
َْ َ َُ ٍُ َ َ َ ٌ ْ َ ْ َ ّ ُ َ َ َ ُ َ ُ ْ َْ
‫" وخب ا َل أًف‬. ‫ُك طّيي ٍا مدِير‬
ِ ‫ ؤٖ لَع‬, ‫ْلْي‬
َْ َ َُ َ َ َ َ َ ّ َ ْ َ َْ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ َْ
‫أً ِف ضصْ ٍث وُما عْٓ أًف أً ِف شي ِئ ٍث ورػػ َل أًف‬
ٍ َ ْ ً ْ َ َُ َ َ َ َ َ َ َْ
) ِ‫أً ِف درس ٍث ( وّبِن َل ةيخا ِِف ْلْث‬
Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab Radhiyallahu‟anhu

bahwasanya Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam
bersabda : “Barangsiapa yang memasuki pasar kemudian
mengucapkan : “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah
selain Allah. Dia Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Milik-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya seluruh pujian,
Dia-lah yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia-lah
Yang Maha Hidup dan tidak akan Mati. Di tangan-Nya lah
segala kebaikan dan Dia-lah Yang Maha Kuasa atas
segala sesuatu.” Maka Allah akan mencatat baginya satu
juta kebaikan dan menghapus darinya satu juta kesalahan
serta mengangkat nya satu juta derajat. (dan akan
dibagunkan baginya rumah di Surga)” [Hasan li Ghairihi61 :
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi hadits no 3428 dan 3429 ini
lafadz nya, tambahan lafadz akhir didalam tanda kurung
dari riwayat Ibnu Majah hadits no 2235 dan juga oleh
61
Di nilai Hasan oleh Syaikh Al-Albani didalam beberapa kitabnya,
diantaranya Shahih Sunan At-Tirmidzi jilid 3 hal 411-412, Shahih Sunan Ibnu
Majah jilid 2 hal 231 - 232, Shahih al-Jami’ ash-Shaghir jilid 2 hal 1070.
Ahmad didalam Musnad nya hadits no 327. Hadits ini juga

diriwayatkan oleh Ad-Darimi didalam Sunan nya hadits no
2692 dan didalam Musnad nya hadits no 2734.
Diriwayatkan juga oleh Al-Hakim dalam al-Mustadrak
hadits no 1974, 1975, 1976. Didalam riwayat nya juga
disebutkan, “Barangsiapa yang keluar dari pasar
mengucapkan : ....‫ أشهد أن ال إله إال اهلل‬sama seperti
selanjutnya.62]
30. Doa Masuk dan Keluar dari Masjid

Jika seseorang masuk kedalam Masjid, maka
disunnahkan bagi nya untuk membaca doa berikut
ٍ ْ َُ ََ ُ َ ٍ َ ُ َ ٍ َ ٍ
,ِ‫ و اصَلة و اصَلم َع رشٖ ِل ا‬, ِ‫ِ ْص ٍِ ا‬
َ َْ َ َ ََْ ْ ْ َْ ٍ ٍُ َ
‫إٌٍ ػخص َِل أةٖ ب ر خِه‬
Bismillah, wash Shalatu was Salamu „ala Rasulillah,

Allahummaftah li Abwaba Rahmatika
62
Lihat, Sunan At-Tirmidzi hal 622, Sunan Ibnu Majah hal 231, Sunan Ad-
Darimi jilid 2 hal 379, Musnad Ad-Darimi hal 1762, Musnad Ahmad jilid 1 hal
410, Al-Mustadrak jilid 1 hal 722 dan seterusnya.
(Artinya : “Dengan menyebut nama Allah aku masuk
masjid dan semoga shalawat dan salam tercurahkan
kepada Rasulullah. Ya Allah, bukakanlah untukku
pintu – pintu rahmat-Mu”)
Jika ia keluar dari Masjid, maka disunnahkan bagi nya
ٍ َ َ ‫اص ََل ُم‬
,ِ‫َع َر ُش ْٖ ِل ا‬ ٍ ‫اص ََلةُ َو‬
ٍ ‫ َو‬, ِ‫ْصٍ ٍا‬
ِ ِ
َ ْ َ ْ َ َُ ْ َ ّْ ٍ ٍُ َ
‫إٌٍ إ ِ ِِن أش اه َِِ قظٌ ِه‬
Bismillah, wash Shalatu was Salamu „ala Rasulillah,

Allahumma Inni As‟aluka min Fadhlik
(Artinya : “Dengan menyebut nama Allah aku masuk
masjid dan semoga shalawat dan salam terlimpahkan
kepada Rasulullah. Ya Allah sesungguhnya aku
memohon karunia kepada-Mu.”)
HADITS NO 30
َ َ ُْ َُ ُْ َ ٍُ َ َ ٍ َ َْْ َُْ ََ ْ َ
‫ مال‬, ‫ٍد اّصارِي ر ِِض ا عْٓ ينٖل‬ ‫عِ أةا‬
ََ َ َ ٍ َ َ ٍُ ٍ َ ٍ ُْ َُ
‫ " إِذ دخي‬: ٍَ ٌ‫ا ؼٌ ِْٓ َو َش‬ ‫رشٖل اِ صَّل‬
ِْٓ ٌَ‫ا َؼ‬ َ
ّ ِ ٍ‫ش َد قٌَْيُ َصٌّ ِ ٍْ َلَع ِل‬
ُ ٍ ‫ّيي َص ٍَّل‬ ُ ُ َ َ
ْ‫ؽ ٍُ ا ْ َُص‬
ِ ِ ‫أضد‬
َ َْ َ َ ََْ ْ ْ َْ ٍ ٍُ َ َُ ٍُ ٍَ َ َ
" ‫ " إٌٍ ػخص َِل أةٖ ب ر خِه‬: ‫ ثٍ ِِإَون ِي‬, ٌٍ‫وش‬
َ ْ َ ْ َ َُ ْ َ ّْ ٍ ٍُ َ َُْ َ َ َ َ َ َ
". ‫ " إٌٍ إ ِ ِِن أش اه َِِ قظٌ ِه‬: ‫قإِذ خرج قٌ ن ِي‬
Diriwayatkan dari Abu Humaid al-Anshari ia berkata :

Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda : “Apabila
salah seorang dari kalian hendak masuk Masjid, maka
bershalawatlah untuk Nabi Shallallahu‟alaihi wa sallam
kemudian ucapkanlah : “Ya Allah, bukakanlah untukku
pintu – pintu rahmat-Mu” dan apabila ia keluar dari Masjid
maka ucapkanlah : “Ya Allah sesungguhnya aku memohon
karunia kepada-Mu.” [Shahih : Diriwayatkan oleh Abu
Dawud hadits no 465 ini lafadz nya, Muslim hadits no 713
dan Ibnu Majah hadits no 77263]
Adapun Bismillah, dan Shalawat diawal ini merupakan
riwayat Ibnu Sunni didalam Amal al-Yaum wal Lailah
hadits no 8864. Diriwayatkan dari Anas bin Malik
63
Lihat, Sunan Abu Dawud hal 62, Shahih Muslim hal 190 dan Sunan Ibnu
Majah hal 84.
64
Di nilai Hasan oleh Syaikh Al-Albani didalam Takhrij Al-Kalimat Ath-Thayyib
hal 92 hadits no 64. Cet Maktabah al-Ma’arif. Syaikh Basyir Muhammad Uyun
Radhiyallahu‟anhu, ia berkata : “Apabila Rasululah

Shallallahu‟alaihi wa sallam memasuki Masjid, beliau
mengucapkan :
ٍ َُ ََ ّ َ ٍ ٍُ َ ٍ ْ
‫ ُمُ ٍد‬-‫ إٌٍ ص ِي َع‬, ِ‫ِص ٍِ ا‬
“Dengan menyebut nama Allah aku masuk masjid. Ya

Allah semoga shalawat terlimpah kepada Muhammad.”
Dan apabila keluar, beliau juga mengucapkan :
ٍ َُ ََ ّ َ ٍ ٍُ َ ٍ ْ
‫ ُمُ ٍد‬-‫ إٌٍ ص ِي َع‬, ِ‫ِص ٍِ ا‬
“Dengan menyebut nama Allah aku masuk masjid. Ya

Allah semoga shalawat terlimpah kepada Muhammad.”
31. Dzikir Ketika Bersin dan Menjawab Orang yang

Bersin
Jika seseorang bersin, maka disunnahkan bagi orang
tersebut mengucapkan :
ٍ ُ ْ َْ َ
ِ‫ْلُد ِا‬
juga mengatakan hadits ini Hasan dengan penguat nya dalam Takhrij ‘Amal
al-Yaum wal Lailah hal 45.
“Alhamdulillah (segala puji bagi Allah)”
Adapun bagi orang yang mendengarkan orang yang bersin

mengucapkan Alhamdulillah tersebut, disunnahkan bagi
nya untuk mendoakan orang bersin tersebut dengan
ucapan :
َ ََُْ
ٍُ ‫ه‬
‫ا‬ ‫ير‬
“Yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu).”
Dan disunnahkan bagi orang yang bersin tadi, membalas

doa orang itu dengan ucapan :
ُ َ َ ُ ْ َُ ٍُ ُ ُ ْ ْ َ
ٍْ‫ؾ‬ ً‫يٕدِيؾٍ ا ويصٌ ِص ةا‬
“Yahdiikumullahu wa Yushlihu Baalakum

(Semoga Allah memberi mu petunjuk dan memperbaiki
keadaan mu).”
HADITS NO 31
ُ‫ّيي َص ٍَّل ٍا‬ ْ َ ُ ْ َ ُ ٍ َ َ ْ ُ َ ْ َ

ّ ٍ َ َ َ ْ
ِ ِ ‫ عِ ِل‬, ْٓ‫عِ أ ِِب ٔريرة ر ِِض ا ع‬
ْ َُْ َ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ ٍ ََ
: ‫ " إِذ عطس أضدؽٍ قٌ ني‬: ‫ مال‬, ٍَ ٌ‫ؼٌ ِْٓ َو َش‬
َ ُْ ُ َ َُ ْ ُ ْ َ ٍ ُ ْ َْ َ
ُ ُ َ ْ َ
: - ٓ‫ أو صاضِت‬- ‫" ْلُد ِاِ " وِإَوني َل أخٖه‬
ُ ٍ َ ََُْ ُ َ َ َ َ َ َ ََُْ
ٍُ ‫ه‬
, " ‫ " ير ه ا‬: ‫ قإِذ مال َل‬, " ‫ا‬ ‫" ير‬
ْ ُ َ َ ُ ْ َُ ٍُ ُ ُ ْ ْ َ ْ َُْ َ
" ٍ‫ " يٕدِيؾٍ ا ويصٌ ِص ةاًؾ‬: ‫قٌ ني‬
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu‟anhu, dari

Nabi Shallallahu‟alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda :
“Apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaklah ia
mengucapkan : “Alhamdulillah (segala puji bagi Allah)”,
Sedangkan saudara nya atau teman nya (yang
mendengarnya) hendaklah mendoakan nya,
“Yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu).” Dan
apabila dia didoakan, “Yarhamukallah” maka hendaklah
orang yang bersin tadi membalas nya dengan doa
“Yahdiikumullah wa Yushlihu Baalakum (Semoga Allah
memberi mu petunjuk dan memperbaiki keadaan mu).”
[Shahih : Diriwayatkan oleh al-Bukhari hadits no 622465]
65
32. Doa Apabila Ada Angin yang Kencang
Jika ada angin yang bertiup kencang, maka kita
disunnahkan untuk membaca doa berikut :
َ ْ ‫ َو َخ‬, ‫ْي ََا ػِ ْ َٕا‬

َ‫ْي َا‬ َ ْ ‫ َو َخ‬, ‫ْي َٔا‬ َ َُ ْ َ ّْ ٍ ٍُ َ
َ ْ ‫ه َخ‬ ‫إٌٍ إ ِ ِِن أش ا‬
َ ْ َ ّ َ َ َ ّ َ ْ َ ُ ْ ُ ََ ْ َ ُْ
, ‫ُش َا ػِ ٕا‬
ِ ‫ و‬, ‫ُشٔا‬
ِ َِِ ‫ وأؼٖذ ةِه‬, ِِٓ‫أرشٌِج ة‬
ْ َ ُْ َ ّ َ َ
ِِٓ‫ُش َا أرشٌِج ة‬
ِ ‫و‬
Allahumma Innii As‟aluka Khairahaa, wa Khaira maa
Fiihaa, wa Khaira maa Ursilat Bihi, wa „A‟udzubika min
Syarrihaa, wa Syarri maa Fiihaa, wa Syarri maa Ursilat
Bihi.
(Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon

kepada-Mu kebaikan dari angin ini dan kebaikan dari
apa yang terkandung didalam nya serta kebaikan apa
yang dibawa nya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari
keburukan angin ini dan keburukan yang terkandung
didalam nya serta keburukan apa yang dibawanya.”)
‫‪Hal ini berdasarkan hadits berikut,‬‬

‫ا َؼٌَ ِْٓ َو َشٌٍ ٍَ َأ ٍنٕاَ‬

‫ّيي َص ٍَّل ٍ ُ‬
‫َع ِْ ََعئ ِ َظ َث َز ْو ِج ِلٍ ِ ّ‬
‫ِ‬
‫َ َ ٍ َ َ ٍ ٍُ َ َْ َ َ ٍَ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬
‫ماًج ‪َ " :‬كن ِل ِّيي صَّل ا ؼٌ ِٓ وشٌٍ ‪ ,‬إِذ‬
‫َ ٍُ ٍ ّْ َ ْ َُ َ َ َْ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َؼ َص َك ْ‬
‫اريْ ُص ‪ ,‬مال ‪ " :‬إٌٍ إ ِ ِِن أش اه خْئا ‪,‬‬
‫ِ‬
‫ج ّ‬
‫ََ ُ ْ ُ َ‬
‫ه َِِْ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َْ َ َْ َ َ َْ َ ُْ َ‬
‫وخْي َا ػِ ٕا ‪ ,‬وخْي َا أرشٌِج ةِِٓ ‪ ,‬وأؼٖذ ة ِ‬
‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ّ َ َ َ ّ َ َْ َ َ ّ َ ُْ َ‬
‫ُش َا أرشٌِج ةِِٓ " ماًج ‪:‬‬
‫ُش َا ػِ ٕا ‪ ,‬و ِ‬
‫ُشٔا ‪ ,‬و ِ‬
‫ِ‬
‫ٍ َ ُ َ َ ٍَ َُُْ َ َ َ َ َ َ َ َ ََََْ‬ ‫َ ٍَََ‬
‫ج اصُاا ـْي آّٖ وخرج ودخي وأؼتي‬ ‫ذ َت ٌ ِ‬
‫ََََْ َ َ َ َ َ ْ ُ ّ َ َ ُْ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ‬
‫ُسي عْٓ ػؽرقج ذا ِه ِِف وس ِِٕٓ‬ ‫وأدةر ‪ ,‬قإِذ َطرت ِ‬
‫ج ََعئ َظ ُث قَ َص َ ّْتلُ ُٓ ‪َ ,‬ػ َن َال ‪َ ًَ :‬ؽٌٍ ُٓ يَ َ‬
‫اَعئ َظ ُث َوُاَ‬ ‫‪ ,‬مَاًَ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
َ َ َْ ْ ُ ً َ ََُْ ٍ ََ َ َ َ
, ٍِٕ ِ ‫مال م ْٖ ُم ََع ٍد ( قٌُا رأوه َعرِطا مصخنتِي أودِيخ‬

ْ َ ْ
َُ ْ ُ ٌ َ َ َ ُْ َ
" )24 ‫مااٖ ٔذ َعرِض مُ ِطرّا ) ( اضناف‬
Diriwayatkan dari „Aisyah isteri Nabi Shallallahu‟alaihi wa

sallam bahwasanya ia berkata : “Apabila ada angin bertiup
kencang sekali, maka Nabi Shallallahu‟alaihi wa sallam
biasanya mengucapkan : “Ya Allah, sesungguhnya aku
memohon kepada-Mu kebaikan dari angin ini dan kebaikan
dari apa yang terkandung didalam nya serta kebaikan apa
yang dibawa nya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari
keburukan angin ini dan keburukan yang terkandung
didalam nya serta keburukan apa yang dibawanya.”
Apabila langit gelap berawan, maka beliau akan kelihat
pucat (pada wajahnya), beliau keluar masuk rumah, ke
depan dan ke belakang. Dan jika hujan turun, beliau pun
merasa lega, dan hal itu dapat diketahui dari raut
wajahnya. Aisyah berkata : Saya menanyakan hal itu pada
beliau, maka beliau berkata : “Wahai „Aisyah cuaca seperti
inilah yang saya khawatirkan jangan – jangan akan terjadi
seperti apa yang diucapkan oleh kaum „Aad. “Maka ketika
mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke
lembah – lembah mereka, mereka berkata : “Inilah awan

yang akan menurunkan hujan kepada kami.” (Al-Ahqaf
ayat 24) [Shahih : Diriwayatkan oleh Muslim hadits no 899
dan At-Tirmidzi hadits no 344966]
33. Doa Ketika Mendengar Suara Petir (Guntur)

Jika kita mendengar suara petir (guntur atau guruh),
maka hendaklah bagi kita untuk mengucapkan doa berikut
َ ‫ار ْؼ ُد ةـ‬
ِ ‫ط ُْ ِده‬ ٍ ‫ص‬ ْ ‫ان ٍا‬
ُ ‫ِي ي ُ َص ّت‬ َ َ ْ ُ
‫شتط‬
ِ ِ
َْ ْ ُ َ َ َْ َ
ِِٓ‫خ كخ‬
ِ َِِ ‫و اَُلئِىث‬
Subhaanalladzi Yusabbihur Ra‟du bi Hamdihi, wal

Malaikatu min Khifatih
(Artinya : “Mahasuci Rabb yang petir pun bertasbih

memuji-Nya, demikian pula para Malaikat, mereka
memuji-Nya karena takut kepada-Nya.”)
66
Lihat, Shahih Muslim hal 236 dan Sunan At-Tirmidzi hal 626.
Hal ini berdasarkan atsar berikut ini

َ‫از َّب ْْي َأٍّ ُٓ ََك َن إ َذ َشُ َػ ٍار ْؼ َد حَ َرك‬
َ ِْ‫َع ِْ َعتْ ِد ٍاِ ة‬
ِ ِ ِ ِ
ْ َ ُ ْ ٍ ُّ َُ ْ ٍ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ َْ
ِ ‫ " شتطان اِي يصت ِص ارؼد ةـِطُ ِده‬: ‫ مال‬, ‫ْلدِيد‬
َْ ْ ُ َ َ َْ َ
)13 ‫خ كخِِٓ " ( ارؼد‬
ِ َِِ ‫و اَُلئِىث‬
ْ َْ َْ ٌْ َ ٌْ َ َ َ ٍ ُ ُ ُ
ِ َٖ ‫ " إِن ٔذ ا‬: ‫ث ٍٍ َين ْٖل‬
" ‫ع د طدِيد ِأ ِي ار ِض‬
Diriwayatkan dari Abdullah bin Zubair, bahwasanya jika dia

mendengar suara petir, maka dia langsung berhenti
berbicara lalu mengucapkan : “Mahasuci Rabb yang petir
pun bertasbih memuji-Nya, demikian pula para Malaikat,
mereka memuji-Nya karena takut kepada-Nya.” Kemudian
dia berkata : “Sesungguhnya ini adalah peringatan keras
bagi penduduk bumi.” [Shahih : Diriwayatkan oleh Al-
Bukhari didalam al-Adab al-Mufrad hadits no 723 dan
Malik didalam al-Muwaththa‟ hadits no 181467].
67
Lihat, Al-Adab Al-Mufrad hal 249, Atsar ini dinilai Shahih oleh Syaikh Al-
Albani didalam Shahih Al-Adab Al-Mufrad hal 268 hadits no 556 dan Takhrij
Al-Kalimat Ath-Thayyib hal 136.
Imam asy-Syafi‟i Rahimahullah berkata : “Tampaknya doa

ini merupakan saduran dari firman Allah Subhanahu wa
Ta‟ala :
ُ َُْ َ ْ ُ َ َ َْ َ ْ َ ُ ْ ٍ ُ ّ َُ َ
‫خ كخِِٓ ويرشِي‬
ِ َِِ ‫ويصتِص ارؼد ِِبُ ِده ِ و اَُلئِىث‬
ٍ َ ُ َُ ُ ُ ََ َ َ ُ َ ٍ
ِ‫اا َؤ ٍْ ُيادِاٖن ِِف ا‬‫اص َٖ ؼ َِل ػ ُ ِص ب ةِٕا َِ يظ‬
َ ُْ‫ِيد ا‬
‫طا ِل‬ ُ ‫َو ُٔ َٖ َطد‬
ِ
“Dan petir itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian
pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah
melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa
yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan
tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha keras siksa-
Nya.” [Q.S Ar-Ra‟ad ayat 13]68
68
Lihat, Terjemahan Tuhfah Adz-Dzakirin hal 564, Imam asy-Syaukani.
34. Doa Ketika Hujan Turun
Jika hujan turun, maka disunnahkan bagi kita untuk
mengucapkan doa berikut :
ً‫َاٌٍ ُٕ ٍٍ َص ّ ًتا َّاق ِؽا‬
ِ
Allaahumma Shayyibaan Nafi‟aa
(Artinya : “Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat.”)

HADITS NO 33
ُ‫ أَ ٍن َر ُش ْٖ َل ٍاِ َص ٍَّل ٍا‬, ‫ا َعْْ َٕا‬ َ ِ ‫َع ِْ ََعئ َظ َث َر‬

ُ ٍ ‫ِض‬
ِ
َ َ َ َ َْ ََ َ َ َ َ ٍ َ َ َْ َ
: ‫ مال‬, ‫ َكن إِذ رأى اُطر‬, ٌٍ‫ؼٌ ِٓ وش‬
ً َ ًّ َ ٍ ٍُ َ
" ‫" إٌٍ ص ِتا ّاق ِؽا‬
Diriwayatkan dari „Aisyah Radhiyallahu‟anha, bahwasanya

apabila Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam melihat
hujan turun, maka beliau berdoa : “Ya Allah, jadikanlah
hujan ini bermanfaat.” [Shahih : Diriwayatkan oleh al-
Bukhari hadits no 103269]
69
35. Doa Apabila Ada Sesuatu yang Menyenangkan
atau Sesuatu yang Dibenci
Jika seseorang mendapatkan sesuatu yang
menyenangkan hati nya dan membuatnya gembira karena
nya, maka disunnahkan bagi nya untuk mengucapkan :
ُ َ ٍ َ َ َ ْ ْ ٍ ٍ ُ ْ َْ َ
‫ْلُد ِاِ اِي ةِْ ِؽُخِِٓ حخٍِ اصاً ِـطات‬
Alhamdulillahilladzi Bini‟ Matihi Tatimmush Shalihat

(Artinya : “Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-
Nya segala amal shaleh bisa sempurna.”)
Namun, jika dia mendapatkan sesuatu yang tidak disukai

nya atau sesuatu yang dibenci oleh hatinya, maka
disunnahkan bagi nya untuk mengucapkan :
َ ّ ُ َ َ ٍ ُ ْ َْ َ
‫ال‬
ٍ ‫ُك ض‬
ِ ‫ْلُد ِاِ لَع‬
Alhamdulillahi „ala Kulli Hal
(Artinya : “Segala puji bagi Allah atas setiap
keadaan.”)

HADITS NO 34
ٍ ُْ َُ َ َ ْ َ َ َْ َ ٍُ َ َ َ َ َ ْ َ
ِ‫ " َكن رشٖل ا‬: ‫عِ َعئِظث ر ِِض ا عْٕا ماًج‬
َ َ َ ُ َ ََ َ َ ٍ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ
" : ‫ مال‬, ‫ إِذ رأى َا َيِب‬, ٌٍ‫صَّل ا ؼٌ ِٓ وش‬
ََ َ ُ َ ٍ َ َ َْ ْ ٍ
‫ ذ رأى‬, ‫ات‬
" ‫ اِي ةِْ ِؽُخِِٓ حخٍِ اصاً ِـط‬pَِ‫َلْحَمْدُ لِه‬
َ َ ْ
ٍ‫ " َلْحَمْدُ لِهَِ ر عَىَح كُلِّ"حَ ل‬: ‫ مال‬, ُ‫ََا يَؾ َره‬
Diriwayatkan dari „Aisyah Radhiyallahu‟anha, ia berkata :

“Apabila Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam melihat
sesuatu yang beliau senangi, maka beliau mengucapkan :
“Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala
amal shaleh bisa sempurna.” Dan apabila beliau melihat
sesuatu yang tidak disukainya (yakni yang dibencinya),
beliau mengucapkan : “Segala puji bagi Allah atas setiap
keadaan.” [Hasan70 : Diriwayatkan oleh Ibnu Majah hadits
no 3803, Ibnu Sunni didalam Amal al-Yaum wa al-Lailah
70
Di nilai Hasan oleh Syaikh Al-Albani didalam Shahih Sunan Ibnu Majah jilid
3 hal 245, hadits no 3081 dan Syaikh Syu’aib didalam Takhrij Sunan Ibnu
Majah jilid 4 hal 713.
hadits no 378 dan Al-Baghawi didalam Syarhus Sunnah

hadits no 138071]
36. Dzikir Ketika Keheranan

Jika seseorang heran terhadap sesuatu atau merasa
heran terhadap sesuatu, maka disunnahkan baginya untuk
mengucapkan :
ٍ َ َ ْ ُ
ِ‫طان ا‬ ‫شت‬
Subhanallah (Artinya : “Maha Suci Allah.”)

HADITS NO 35
ُ‫ّيي َص ٍَّل ٍا‬ َ َ

ٍ ِ ٍ‫ أ ٍن ِل‬, ُٓ ْْ‫ا َع‬
ُ ٍ ‫ِض‬ ْ ‫َع ِْ أ‬
َ ِ ‫ِب ُٔ َريْ َرةَ َر‬
ِ
ٌ ُْ ‫ِف َب ْؽ ِض َطريْل ا ْ َُد ِْي َْثِ َو ُٔ َٖ ُس‬

‫ب‬ ْ ِ ُٓ َ ‫َؼٌَ ِْٓ َو َشٌٍ ٍَ ًَ ِن‬
ِ ِ
َ ََ َ َ ٍُ َ َ َْ َ َ َ ََ ُْ ُ ْ َ َ ْ َ
‫ ػنال‬, ‫ ثٍ ساا‬, ‫ قاؿتصي‬, ‫ قذٔب‬, َِْٓ ‫قاّـ لصج‬
71
Lihat, Sunan Ibnu Majah hal 389, ‘Amal Al-Yaum wal Lailah hal 378, dan
Syarhus Sunnah jilid 5 hal 180.
ُ ْْ‫ " ُو‬: ‫ج يَا َأةَا ُٔ َريْ َرةَ ؟" مَ َال‬
َ ْْ‫ " َأ ْي َِ ُو‬:
ً‫ج ُس ُْتا‬
َ َ َ ْ َ ََ َََ َ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َ َ
". ٍ ‫ْي طٕار‬
ِ ‫قى ِرٔج أن أساا ِصه وأّا لَع غ‬
ُ ُ ْ َ َ َ ْ ُْ ٍ ٍ َ َ ْ ُ َ ََ
" ‫ إِن اُصٌ ٍِ َل يْشس‬, ِ‫ " شتطان ا‬: ‫ػنال‬
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu‟anhu,

bahwasanya Nabi Shallallahu‟alaihi wa sallam pernah
berjumpa dengan nya di salah satu jalan di Madinah,
sementara ia dalam keadaan junub, kemudian dia malu
dan pergi secara diam – diam, setelah mandi, beliau
kembali lagi. Lalu Nabi Shallallahu‟alaihi wa sallam
bertanya kepadanya : “Kemana saja kamu tadi wahai Abu
Hurairah?” Abu Hurairah menjawab : “Aku tadi Junub. Dan
aku tidak suka bersama engkau sedangkan aku dalam
keadaan tidak suci.” Maka beliau pun bersabda :
“Subhanallah. Sesungguhnya seorang Muslim itu tidaklah
Najis.” [Shahih : Diriwayatkan oleh al-Bukhari didalam
Shahih nya, hadits no 283, 285, dan Muslim didalam
Shahih nya hadits no 37172]
72
Banyak lagi riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi

Shallallahu‟alaihi wa sallam mengucapkan tasbih
“Subhanallah” ketika beliau heran terhadap sesuatu.
37. Dzikir Ketika Bergembira

Jika seseorang mendengar sesuatu hal yang
menggembirakan, maka disunnahkan baginya untuk
mengucapkan :
َُ‫ؽ‬ْ َ ٍُ َ
‫َب‬ ‫ا‬
“Allahu Akbar” (Artinya : Allah Maha Besar)
Atau ucapan,
ْ َ ُ ٍ َ ٍ ُ ْ َْ َ
ُ‫ؽ ََب‬ ‫ْلُد ِاِ و ا‬
“Alhamdulillah Wallahu Akbar” (Artinya : Segala puji
hanya milik Allah dan Allah Maha Besar)

HADITS NO 36
ٍ ُْ َُ َ َ َ َ ُْ َ ٍُ َ ِ َ ْ َ ْ َ ْ َ
ِ‫ مال رشٖل ا‬: ‫عِ أ ِِب شؽِ ٍد رِض ا عْٓ مال‬
ْ ‫ " َو ٍا‬: ٍَ ٌٍ‫ا َؼٌَ ِْٓ َو َش‬

ْ ِ ‫ِي َن ْك‬
ْ‫ إِّّ ِّيي‬, ِ ‫َس ب ِ َ ِده‬ ُ ٍ ‫َص ٍَّل‬
َ ُ َ ْ َ ُ َ َْ َ
َ‫ط ُِ ْدَّا ٍا‬ َ َ‫ْل ٍْثِ " ق‬ َ ْ ‫ؾ ُّْٖ ْٖ ُر ُّب َػ أ ْٔي‬
ِ ‫اطُػ أن ح‬
ُ‫ِّيي َاَ ْط َُػ‬

ْ ِّّ‫ إ‬, ِ ‫َس ب ِ َ ِده‬ْ ِ ‫ِي َن ْك‬ْ ‫ " َو ٍا‬: ‫ ُث ٍٍ مَ َال‬, ‫َبَّا‬
ْ ٍ ‫َو َك‬
ٍَََْ ٍَ َْ َ َ ٍ َ ْ ْ َ َ ُُ ُْْ ُ َ ْ َ
, ‫أن حؾّٖٖ ذٌد أٔ ِي ْلْثِ " قط ُِدّا ا وكَبّا‬
ْ َ ُ َ َْ َ ْ ّ َ ْ َْ ْ ٍ َ َ َ ٍُ
‫ إِّ ِّيي اطُػ أن‬, ِ ‫ " و اِي نك َِس ب ِ ِده‬: ‫ثٍ مال‬
ٍَ‫ؾ ٍْ ِف ْاُم‬ ُ َََ ٍ ٍ َ ْ ْ َ َ ْ َ ُْْ ُ َ

ٌ‫ إِن َر‬, ِ‫حؾّٖٖ ططر أٔ ِي ْلْث‬
ِ ِ
ْ‫ْل ّثلٍ ْٖر ْاَ ْش َٖدِ أَو‬

ِ
ْ ْ
‫س‬ ‫ِف‬ ِ ‫ا‬ ‫ا‬‫ظ‬
َ ْ َْ ِ َ ْ ٍ
‫ْل‬ ‫ة‬‫ر‬ ‫ؽ‬‫اظ‬ ‫ي‬
ََ َ
ِ ِ ِ ِ ُ‫و‬
‫ر‬
َ ْ َ ْ َ ٍْ َ
ِ
" ِ‫َكارؼُثِ ِِف ذِر ع ْل ُِار‬
Diriwayatkan dari Abu Sa‟id Radhiyallahu‟anhu, ia berkata

: Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda : “Demi
Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, sunggu aku
berharap kalian menjadi seperempat penghuni Surga.”
(Abu Sa‟id berkata) Kami pun memuji Allah dan bertakbir.
Lalu beliau bersabda lagi : “Demi Dzat yang jiwaku berada
ditangan-Nya, sungguh aku berharap kalian menjadi

sepertiga penghuni Surga.” (Abu Sa‟id berkata) Kami pun
memuji Allah dan bertakbir. Kemudian beliau bersabda lagi
: “Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya, sungguh
aku berharap kalian menjadi setengah penghuni Surga.
Perumpamaan kalian ditengah umat lain nya adalah
seperti sehelai rambut putih pada kulit sapi hitam atau
seperti satu cap di lengan keledai.” [Shahih : Diriwayatkan
oleh Muslim hadits no 222 ini lafadz nya dan al-Bukhari
hadits no 4741, tanpa ucapan tahmid “Alhamdulillah”73]
38. Doa Ketika Marah

Jika seseorang marah atau terpancing amarah nya,
maka disunnahkan bagi nya untuk mengucapkan :
ٍِْ ‫ارس‬ ٍ َ ٍ ُْ ُ َ
ٍ ‫اظ ْ َطان‬
ِ ِ َِِ ِ‫أؼٖذ ةِاا‬
„A‟uudzubillahi Minasy Syaithaanir Rajiim

(Artinya : “Aku berlindung kepada Allah dari setan
yang terkutuk.”)
73
Lihat, Shahih Muslim hal 76 dan Shahih al-Bukhari hal 579.
Hal itu berdasarkan hadits berikut.

HADITS NO 37
َ‫ب َر ُس ََلن ؼِْْد‬
ٍ ‫ ِْش َخ‬: ‫ُصد مَ َال‬ ُ ََْ ُ ْ َ
ٍَ ُ ُِ ْ‫ان ب‬ُ ٌ‫عِ ش‬
ِ
ٌ ْ ُ ُ ُ َْ َُْ َ ٍَ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ ّ ٍ
, ‫ّيي صَّل ا ؼٌ ِٓ وشٌٍ وَنِ ؼِْده سٌٖس‬ ِ ِ ‫ِل‬
َ ََ ُ ُ ْ َ ٍَْ ْ َ ً َ ْ ُ َُ َ َ َُ َ ُ ُ َ ََ
‫ ػنال‬, ٕٓ‫وأضدُٔا يصب صاضِتٓ َـظتا مد ر وس‬
َْٖ‫ِن َاَ ْؼٌَ ٍُ َلُك َُِ ًث ا‬

ْ ّ ِ ِ ‫ " إ‬: ٍَ ٌٍ‫ا َؼٌَ ِْٓ َو َش‬
ُ ٍ ‫ّيي َص ٍَّل‬
َ ِ ٍ‫ِل‬
ٍ ُْ ُ َ َ َ َ َ َ ُْ َ َ َ ََ ََ َ
ََِِ ِ‫اا‬‫ " أؼٖذ ِة‬: ‫ُي ُد ا ْٖ مال‬
ِ ‫ماإا أب عْٓ َا‬
َ‫ " َأ ََل َ ْص َُ ُػ َا‬: ‫ٌِر ُسي‬

ٍ ‫اظ ْ َطان ٍارس ْ ٍِ " َػ َناا ُ ْٖ ا‬
ٍ
ِ ِ ِ
َ ٍ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ َ ٍ ُْ َُ
"‫ينٖل ِل ِّيي صَّل ا ؼٌ ِٓ وشٌٍ ؟‬
ْ ُ ْ َ ُ ْ َ ّْ َ َ
. ‫ إ ِ ِِن اصج ةُِشْٖ ٍن‬: ‫مال‬
Diriwayatkan dari Sulaiman bin Shurd Radhiyallahu‟anhu,

ia berkata : “Suatu ketika ada dua orang yang saling
mencela di dekat Nabi Shallallahu‟alaihi wa sallam,

sementara kami duduk disamping beliau. Salah seorang
dari mereka mencela teman nya dengan sangat marah
sampai wajahnya memerah. Melihat itu, Nabi
Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya
aku mengetahui suatu kalimat yang apabila kalimat
tersebut diucapkan, niscaya kemarahan nya akan hilang.
Sekiranya ia mengucapkan : “Aku berlindung kepada Allah
dari setan yang terkutuk.” Lalu orang – orang berkata
kepada laki – laki tersebut, “Apakah kamu tidak
mendengar apa yang dikatakan oleh Nabi
Shallallahu‟alaihi wa sallam?” Ia pun menjawab :
“Sesungguhnya aku tidaklah gila.” [Shahih : Diriwayatkan
oleh al-Bukhari hadits no 6115 dan Muslim hadits no
261074]
39. Doa Ketika Mengucapkan Kata Kotor

Jika lidah seseorang hilang kendali, lalu dia
mengucapkan kata – kata keji dan kotor, maka untuk
menghapuskan nya adalah dengan banyak – banyak
mengucapkan istighfar yakni
74
Lihat, Shahih al-Bukhari hal 738 dan Shahih Muslim hal 736
َ ٍ ‫أَ ْش َخ ْـ ِك ُر‬
ٍَْ ‫ا ًْ َؽ ِغ‬
Astaghfirullah Hal „Adzhim

(Artinya : Aku memohon ampun kepada Allah yang
Maha Agung)

HADITS NO 38
ْ‫اِن‬َ‫ِف ا ِص‬
ْ َ َ َ َ ُْ َ ٍُ َ َ َ ََْ ُ ْ َ
ِ ِ ‫ " َكن‬: ‫عِ ضذيكث ر ِِض ا عْٓ مال‬
ُ ْ َ َ َ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ َ ََ ْ ْ َ ََ ٌ ََ
‫ قذورت‬, ٍِٔ‫ْي‬
ِ ‫ذرب لَع أٔ َِّل وَكن َل يؽدؤٍ إَِل غ‬
َ‫ َأ ْي َِ َأّْج‬: ‫ َػ َن َال‬, ٍَ ٌٍ‫ا َؼٌَ ِْٓ َو َش‬
ُ ٍ ‫ّيي َص ٍَّل‬ ٍ ‫َذا َِه ا‬
ّ ِ ٌِْ
ِ
ً ٍ َ َ ْ ْ َ ِْ َْ َ ٍ ‫َ ِِْ ْل ْشخ ِ ْـ َكار ؟ َ ْص َخ ْـ ِك ُر‬
‫ا ِِف ِإَوٖم شتؽِْي مرة‬ ِ ِ
Diriwayatkan dari Hudzaifah Radhiyallahu‟anhu, dia
berkata : “Sungguh pada lisan ku ada kelancangan
terhadap keluargaku dan itu tidak menularkan pada yang
lain, lalu saya menceritakan hal itu kepada Nabi
Shallallahu‟alaihi wa sallam, maka Beliau Shallallahu‟alaihi
wa Sallam bersabda : “Di manakah engkau dari Istighfar?”

Sungguh aku beristighfar (meminta ampun) kepada Allah
sebanyak tujuh puluh kali dalam sehari.” [Diriwayatkan
oleh Ibnu Majah hadits no 3817, Ibnu Hibban hadits no
926, An-Nasa‟i didalam Sunan al-Kubra hadits no 10209
dan seterusnya. Juga diriwayatkan oleh Ahmad didalam
Musnad nya hadits no 2334075]
40. Doa Untuk Orang yang Pernah Kita Cela atau Caci
atau Ghibahi
Seseorang terkadang pernah mencela atau mencaci
atau menghibahi orang lain, maka dianjurkan bagi nya
untuk mendoakan kebaikan bagi orang yang pernah dia
cela, caci dan ghibahi tersebut dengan doa berikut :
75
Lihat, Sunan Ibnu Majah hal 390, Al-Ihsan fi Taqrib Shahih Ibnu
Hibban jilid 3 hal 205, Sunan al-Kubra An-Nasa’i jilid 9 hal 169,
Musnad Ahmad jilid 38 hal 365. Asal hadits ini adalah hadits Shahih,
tanpa penyebutan pengaduan Hudzaifah. Syaikh Syu’aib mengatakan :
“Hadits ini Shahih li Ghairihi, tanpa ada tambahan “kata – kata kotor pada
lisan.” Yakni Diriwayatkan dari Abu Musa bahwasanya Rasulullah
Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya aku beristighfar
kepada Allah dalam sehari semalam sebanyak seratus kali dan aku meminta
ampun kepada-Nya.”. Lihat Takhrij Musnad Ahmad jilid 38 hal 365 diatas.
َ َْ ً َ ْ ُ َُ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُْ َ َ ْ ُ َ َََ ٍ ٍُ َ
‫إٌٍ ق يُا مؤَ ٍِِ ش تخٓ قاسؽي ذا ِه َل مريث إِِإَوه‬
َِ‫يَ ْٖ َم ًْن َاَث‬

ِ
Allaahumma Faayyuma Mu‟minin Sababtuhu Faj‟al
Dzalika Lahu Qurbatan Ilaika Yaumal Qiyaamah
(Artinya : “Ya Allah, sekiranya ada seorang mukmin
yang pernah aku cela, maka jadikanlah cela
terhadapnya itu sebagai perkara yang dapat
mendekatkan dirinya kepada-Mu di hari kiamat kelak.”)

HADITS NO 39
ٍ َ ٍ ٍ َ َ ٍَُ ُْ َ ٍُ َ َ َََُْ ْ َ ْ َ
‫عِ أ ِِب ٔريرة ر ِِض ا عْٓ أّٓ ش ُِػ ِل ِّيي صَّل‬
ُٓ‫ " َاٌٍ ُٕ ٍٍ قَ َ َي َُا ُم ْؤَِِ َش َتْ ُخ‬: ‫ا َؼٌَ ِْٓ َو َشٌٍ ٍَ َي ُن ْٖ ُل‬
ٍُ
ٍ
َ َ ْ َ ْ َ َ َْ ً َ ْ ُ َُ َ َ ْ َ ْ َ
" ِ‫قاسؽي ذا ِه َل مريث إِِإَوه يٖم ًنِ اَث‬
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu‟anhu, bahwa

dia pernah mendengar Nabi Shallallahu‟alaihi wa sallam
berdoa : “Ya Allah, sekiranya ada seorang mukmin yang

pernah aku cela, maka jadikanlah cela terhadapnya itu
sebagai perkara yang dapat mendekatkan dirinya kepada-
Mu di hari kiamat kelak.” [Shahih : Diriwayatkan oleh al-
Bukhari hadits no 6361 ini lafadz nya, dan Muslim hadits
no 260176]
41. Doa Ketika Ditimpa Sakit

Jika ada bagian tubuh seseorang sakit, maka
disunnahkan baginya untuk melakukan hal ini :
a. Letakkan tangan dibagian tubuh yang terasa sakit
b. Ucapkan : “Bismillah, Bismillah, Bismillah”
c. Setelah itu, ucapkan ini sebanyak 7 (tujuh) kali :
ُ‫ُش ََا أَس ُد َوأُ َضاذِر‬ ٍ ُْ ُ َ

ّ َ ِِْ َ ِِٓ‫ااِ َومُ ْد َرح‬
ِ ِ ِ ‫أؼٖذ ة‬
„A‟uudzu Billahi wa Qudratihi min Syarri maa Ajidu wa
Uhaadziru
(Artinya : “Aku berlindung kepada Allah dan
kekuasaan-Nya dari kejahatan segala apa yang aku
rasakan dan aku cemaskan.”)
76

HADITS NO 40
ٍُّٓ‫ا َعْْ ُٓ َأ‬
ُ ٍ ‫ِض‬
َ ِ ‫َف َر‬ َ ٍ َ ْ َ ْ َ َُْ ْ َ
ِ ّ ِ ‫اص ّثلن‬
ِ ‫عِ عرُان ة ِِ أ ِِب ًؽ‬
ُ ٍ ‫َط ََك إ ََل َر ُش ْٖ ل ٍاِ َص ٍَّل‬

ُ‫ا َؼٌَ ِْٓ َو َشٌٍ ٍَ َو َس ًؽا َُي ُده‬
ِ ِ ِ
ُ‫ِف َس َص ِده ِ َُْْ ُذ أَ ْشٌَ ٍَ َػ َن َال َ َُل َر ُش ْٖ ُل ٍاِ َص ٍَّل ٍا‬

ِْ
َ‫ِي حَ َ ًٍ ٍَ َ ِِْ َس َصدِك‬

ْ ‫لَع ٍا‬
ََ َ ََ ْ َ ٍ ََ
‫ " طػ يدك‬: ٍَ ٌ‫ؼٌ ِْٓ َو َش‬
ُْ ُ َ ُْ ً ََ ٍ ْ ُْ
‫ " أؼٖذ‬: ‫اش ٍِ اِ " ذَلذا َومي َشتْ َػ َم ٍر ٍت‬‫َومي " ِة‬
َُ ُ َ َ َ ْ
ُ َ
" ‫سد وأضاذِر‬ ّ َِِ ِِٓ‫ااِ َومُ ْد َرح‬
ٍ
ِ ‫ُش َا أ‬
ِ ِ‫ة‬
Diriwayatkan dari Utsman bin Abu Al-„Ash Ats-Tsaqafi
bahwasanya dia mengadu kepada Rasulullah
Shallallahu‟alaihi wa sallam tentang suatu penyakit yang
dideritanya sejak ia masuk Islam. Maka Rasulullah
Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda kepada nya :
“Letakkanlah tangan mu diatas bagian tubuh yang sakit,
kemudian ucapkanlah Bismillah sebanyak 3 (tiga) kali,
sesudah itu bacalah tujuh kali : “Aku berlindung kepada

Allah dan kekuasaan-Nya dari kejahatan segala apa yang
aku rasakan dan aku cemaskan.” [Shahih : Diriwayatkan
oleh Muslim didalam Shahih nya hadits no 2202 77]
42. Doa Untuk Melindungi Anak, atau Cucu, atau

Keponakan atau Semisalnya dari Bahaya
Jika seseorang ingin memohon perlindungan untuk
anak, atau cucu nya atau keponakan nya atau semisalnya,
maka disunnahkan untuk mengucapkan :
ٍ ََ َ ْ َ ُّ ْ ٍ ٍ ٍ َ َ ُْ ُ َ
, ‫ان ؤاَ ٍث‬
ٍ ‫ُك ط ط‬ ِ َِِ , ِ‫ات اِ ّتلاَث‬
ِ ُِ ٌ‫أؼٖذ ةِؾ‬
ٍ‫ُك َع ْْي ََلَث‬

ُّ ْ َ
ٍ ٍ ِ َِِ‫و‬
„A‟uudzu bi Kalimatillaahit Taammati min Kulli
Syaithaani wa Haammatin wa min Kulli „Ainin
Laammah
(Artinya : “Aku berlindung dengan kalimat – kalimat
Allah yang sempurna dari setiap setan dan segala
77
makhluk yang berbisa dan begitu pun dari setiap mata
yang jahat yang mendatangkan petaka.”)

HADITS NO 41
َ ِ ٍ‫ ََك َن ِل‬: ‫ا َعْْ ُٕ َُا مَ َال‬

‫ّيي‬ ُ ٍ ‫ِض‬ ٍَ ْ َ
ٍ ‫ع ِْ ِة ِِ عت‬
َ ِ ‫اس َر‬
ُ ُ َ ْ َ ُْ َ َ َ َْ ُ ٍ َ َ ٍُ ٍ َ
: ‫ْي َو َين ْٖل‬ ‫ا ؼٌ ِْٓ َو َشٌ ٍَ ُي َؽ ِّٖذ‬
‫ْلصِ و ْلص‬ ‫صَّل‬
َ َ ْ َْ َ ْ َ ُ ّ َ ُ َ َ َ ُ ََ ٍ
: ‫ع ي شطاق‬ِ ‫" إِن أةاوُا َكن يؽِٖذ ةِٕا إِشُا‬
ُّ ْ
ٍ‫ُك َط ْ َطان َو َٔاَث‬ ٍ ٍ ٍ َ َ ُْ ُ َ
ٍ ٍ ِ َِِ , ِ‫ات اِ ّتلاَث‬
ِ ُِ ٌ‫" أؼٖذ ةِؾ‬
ٍ َ ْ َ ُّ ْ َ
" ‫ْي َلَ ٍث‬
ٍ ‫ُك ع‬
ِ َِِ‫ و‬,
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu‟anhuma ia
berkata : “Nabi Shallallahu‟alaihi wa sallam biasa
memohonkan perlindungan untuk Al-Hasan dan Al-Husain
dan berkata : “Sesungguhnya nenek moyang kalian
pernah memohon perlindungan untuk Isma‟il dan Ishaq
dengan kalimat ini : “Aku berlindung dengan kalimat –
kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan segala

makhluk yang berbisa dan begitu pun dari setiap mata
yang jahat yang mendatangkan petaka.” [Shahih :
Diriwayatkan oleh al-Bukhari didalam Shahih nya, hadits
no 337178]
43. Doa Penutup Majelis

Jika seseorang duduk dalam sebuah majelis, baik itu
majelis ilmu atau majelis kumpul – kumpul baik itu
bersama keluarga atau orang lain, maka disunnahkan bagi
orang yang berada di majelis tersebut membaca doa
penutup majelis sebelum beranjak pergi atau bubar dari
majelis itu, agar kesalahan yang ada didalam majelis
tersebut dihapuskan, doa nya yakni :
َ ْ َ ٍ ََ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ ٍ ُ ٍ َ َ َ ْ ُ
, ‫ أطٕد أن َل إَِل إَِل أّج‬, ‫شتطاّه إٌٍ وّبِطُدِك‬
َ َْ ُ ََُْ َ ُ ْ َ ْ َ
‫أشخـكِرك وأحٖب إِِإَوه‬
Subhaanakallaahumma wa bihamdika, Asyhadu an Laa

ilaaha illaa anta, Astaghfiruka wa Atuubu ilaika
78
(Artinya : “Mahasuci Engkau ya Allah, dan segala puji
untuk Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang
berhak disembah melainkan Engkau, aku meminta
ampun dan aku bertaubat kepada-Mu.”)

HADITS NO 42
ٍ ُْ َُ َ َ َ َ ُْ َ ٍُ َ ِ َ َََُْ ْ َ ْ َ
ِ‫ مال رشٖل ا‬, ‫عِ أ ِِب ٔريرة رِض ا عْٓ مال‬
َ َ
َ‫ى َُث‬ َْ ْ َ َ َ ْ َ َ ٍ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ
‫ " َِ سٌس ِِف َمٌ ٍِس ق‬: ٌٍ‫صَّل ا ؼٌ ِٓ وش‬
َ َ َْ ْ َْ َُ ْ َ ََْ َ ََ ُ ُ ََ ْ
: ‫صِٓ ذا ِه‬
ِ ِ ٌ‫ػِ ِٓ ًـطٓ ػنال ؼتي أن ينٖم َِِ َم‬
َ ْ َ ٍ ََ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ ٍ ُ ٍ َ َ َ ْ ُ
, ‫ أطٕد أن َل إَِل إَِل أّج‬, ‫شتطاّه إٌٍ وّبِطُدِك‬
َ َْ ُ ََُْ َ ُ ْ َ ْ َ
. ‫أشخـ ِكرك وأحٖب إِِإَوه‬
َ َ ْ َ ْ َ َ َ َُ َ ُ ٍ
". ‫صِٓ ذا ِه‬
ِ ِ ٌ‫إَِل ؿكِرَل َاَكن ِِف َم‬

: “Barangsiapa yang duduk di sebuah majelis (pertemuan)

dan banyak keributan (kesalahan) padanya kemudian
sebelum berdiri dari majelis itu ia mengucapkan :
“Mahasuci Engkau ya Allah, dan segala puji untuk Mu. Aku
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah
melainkan Engkau, aku meminta ampun dan aku bertaubat
kepada-Mu.” Melainkan diampuni dosanya selama di
majelis nya itu.” [Shahih : Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi
hadits no 343379]
Terakhir sebagai penutup, saya sangat menyukai apabila

seseorang kehilangan sesuatu, lalu dia mengucapkan :
ٍ َ ٍ َ َ ٍ ُ ْ َ ْ َ َ ْ ََ
ْ‫اّتل ِّيي‬ ِ ٍ‫يَا َساَ َِػ ِل‬
‫ رد ؼٌّيي ط‬,ِٓ ِ‫اس ِإَوٖ ِم َل ريب ػ‬
“Artinya : Wahai Dzat yang mengumpulkan manusia

pada hari yang tidak ada keraguan padanya,
kembalikanlah kepada ku barang ku yang hilang.”
SELESAI
ALHAMDULILLAH
79
Lihat, Sunan At-Tirmidzi hal 623. Dinilai Shahih oleh Syaikh Al-Albani
didalam Shahih Sunan At-Tirmidzi jilid 3 hal 414,

Untitled

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Untitled

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

40 Hadits Doa dan Dzikir Sehari - Hari| 2

ََُُْ ُ ُ ْ َ َْ َ ُُْ َ َْ َ ُ ُ ََْ ٍ َ ْ َْ ٍ

ُ‫ َوأَ ْط َٕد‬, ‫ه َ َُل‬

Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya,

nya dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada

َ ٍ ْٖ ‫يَا َأ َي َٕا ٍا ِْي َِ ََ ُْ ْٖ ِ ٍ ُن‬

“Wahai orang – orang yang beriman bertakwalah kepada

ً‫د َِْْ ُٕ َُا ر َس ًاَل َور ِ ْْي‬

“Wahai manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah

َ ٍ ْٖ ‫يَا َأ َي َٕا ٍا ِْي َِ ََ ُْ ْٖ ِ ٍ ُن‬

“Wahai orang – orang yang beriman, bertakwalah kamu

benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan –

َ َُْ ْ ُُْ ٍ َ َ ٍَ َ َ َْ َ ٍُ ٍ َ ٍَُ ُ ْ َ

Amma Ba‟du : Sesungguh nya sebaik – baik perkataan

Saudara ku, semoga Allah merahmati mu. Bahwasanya

ْٖ‫ؾ ٍْ َ ِِْ أَ ْن حٌَْ َن‬ُ َ ٌْ َ َ َ ْ َ َ ٍ

“Maukah aku beritahukan kepada kalian, tentang amalan

Shallallahu‟alaihi wa sallam bersabda : “Berdzikir kepada

Didalam hadits ini tergambar jelas bagi kita tentang

seperti Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi, Al-Kalimuth

40 HADITS DOA DAN DZIKIR

1. Dzikir Ketika Hendak Tidur dan Bangun Tidur

Bismika Allahumma Amuutu wa Ahya

Dan jika dia bangun dari tidurnya, disunnahkan baginya

ُ‫ض َاَّا َب ْؽ َد ََا أَ ََا َ َْا َِإَوِْٓ ًلَ ُظ ْٖر‬

Alhamdulillahilladzii Ahyaana Ba‟da Maa Amatana Wa

Hal ini berdasarkan hadits berikut.

ٍٍُٕ ٌٍ‫ه َا‬

Dari Hudzaifah Radhiyallahu‟anhu, ia berkata : “Apabila

mematikan kami, dan hanya kepada-Nyalah kami akan

2. Dzikir Ketika Mimpi Buruk

Hal ini berdasarkan hadits berikut.

Diriwayatkan dari Amr bin Syu‟aib, dari ayahnya, dari

terbangun dari tidurnya (karena mimpi buruk), maka

Bismillah (Artinya : “Dengan menyebut Nama Allah”).

Hal ini berdasarkan hadits berikut.

ُ‫ " إ َذ ََك َن ُسْْص‬: ٍَ ٌٍ‫ا َؼٌَ ِْٓ َو َش‬

‫ قإِن‬, ِ‫ و ذورو ِشٍ ا‬, ‫ وأؿٌ ِنٖ اةٖ ب‬. ٌٍٖٔ‫قط‬

ٍَ‫ َو ذْ ُو ُر ْو ِْش‬, ٍْ ‫ؾ‬

ucapkanlah : Bismillah). Tutuplah wadah – wadah kalian

4. Doa dan Dzikir Pagi dan Sore Hari

Allaahumma Bika Ashbahnaa wa Bika Amsainaa wa

Apabila memasuki waktu sore, maka disunnahkan

Allaahumma Bika Amsainaa wa Bika Ashbahnaa wa

(Artinya : “Ya Allah, dengan nikmat-Mu kami

Hal ini berdasarkan hadits berikut,

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu‟anhu, ia

Bismillah (Artinya : “Dengan menyebut Nama Allah”).

Hal ini berdasarkan hadits berikut.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu‟anhu, ia

mengambil bagian dalam sarungnya, dan membersihkan

“Apabila salah seorang diantara kalian mendatangi tempat

Bismillah (Artinya : “Dengan menyebut Nama Allah”).

Atau yang lebih panjang lagi,

Bismillaahil Ladzii Laa ilaaha illaa huwa

Hal ini berdasarkan hadits berikut.

ِّ‫ْل‬ْ ُ ْ َ ََْ َ ُْ َ ٌٍ‫ا َؼٌَ ِْٓ َو َش‬

" : ‫ت ة ِِن دم إِذ ّزع أضدٍٔ ذّٖبٓ أن ينٖل‬ِ ‫وؼٖر‬

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu‟anhu, ia berkata :

Diriwayatkan oleh Ibnu Sunni didalam Amal al-Yaum wa

Didalam riwayat yang lain, Rasulullah Shallallahu‟alaihi wa

“Dengan Nama Allah, Yang Tidak Ada Tuhan yang Berhak

Hal ini berdasarkan hadits berikut.

‫ِِن َوَل م ٍٖ ٍ " ؿ ِك َر َُل ََا ن ٍد َم َ ِِْ ذّتِِٓ َو ََا‬