Anda di halaman 1dari 6

Vinesa Ramadhita Putri ( 2402274246 )

MIK | Tugas 2 Individu Session 05


Advanced Theory Of Communication

Social Exchange Theory

Teori ini digagas oleh John Thibaut dan Harold Kelley, dalam penjelasannya
didasarkan pada pertukaran rewards (imbalan) dan cost (biaya) untuk menghitung nilai-nilai
keluaran yang berasar dari berbagai situasi yang berbeda bagi individu. Imbalan membentuk
dasar untuk memelihara dan melanjutkan suatu hubungan ke tingkat yang lebih dalam atau
akrab dari pertukaran, sedangkan biaya mengarah ke pemutusan suatu hubungan.

Teori-teori ini berasumsi bahwa pihak-pihak dalam pertukaran sosial berusaha


memaksimalkan perolehan dan meminimalkan atau memperkecil kerugian. Formulasi
gabungan mengenai imbalan dan biaya dari Thibaut dan Kelley (1959) dan Homans (1950,
1961 ) digabung ke dalam teorl penetrasi sosial dalam lima proposisi:

1. Rasio imbalan/biaya mengacu kepada keseimbangan mengenai pengalaman-


pengalaman positif dan negatif dalam hubungan sosial (misalnya, jumlah relatif
imbalan terhadap biaya).
2. Sifat imbalan dan biaya absolut meliputi besarnya secara absolut pengalaman-
pengalaman positif dan negatif dalam suatu hubungan.
3. Imbalan dan biaya yang diperoleh dengan segera mengacu kepada sejumlah imbalan
dan biaya yang bertambah dari interaksi sosial.
4. Memprakirakan imbalan dan biaya merupakan proyeksi bagi imbalan dan biaya di
masa mendatang.

Taylor dan Altman (1987) mengatakan bahwa perlu dipertimbangkan pengalaman-


pengalaman dan harapanharapan kedua belah pihak yang berinteraksi. Hal yang diterima
pada pengalaman waktu lalu sering kali penting untuk mengetahui dan memahami macam-
macam hasil yang diharapkan di masa mendatang.

Teori ini juga bisa dijelaskan dengan analogy anda merasa bahwa setiap kenalan anda
yang di satu kelas selalu berusaha memperoleh sesuatu dari anda. Pada ketika tersebut anda
selalu memberikan apa yang kenalan anda butuhkan dari anda, akan tapi hal sebaliknya justru
terjadi ketika anda membutuhkan sesuatu dari kenalan anda.
Contoh kasus :

Setelah penjelasan diatas, bisa kita ambil contoh nyata di kehidupan kita. Semakin
dewasa kita makan teman per-circlean kita semakin kecil. Sebagai manusia, kita tumbuh dan
berproses menuju fase hidup yang lebih kompleks. Begitu umur bertambah, banyak hal yang
menjadi prioritas dan tanggung jawab. Ada yang sibuk organisasi, mulai kerja, bangun bisnis,
bahkan berkeluarga.

Seperti contoh Adam dan Hawa berteman di lingkungan rumahnya. Kelebihan Adam
terletak pada kekonyolan dan sifat ceria, sedangkan Hawa cenderung pendiam namun senang
berbagi ilmu. Meskipun Adam tidak pintar, Hawa merasa diuntungkan oleh tingkah laku
Adam yang selalu membuatnya terhibur. Jika ada timbal balik di dalam hubungannya, maka
hubungan itu terus terjalin sepanjang mereka hidup. Sebaliknya, jika terdapat pihak yang
dirugikan, orang tersebut cenderung menarik diri lalu mencari alternatif hubungan lain yang
lebih menguntungkan dibanding sebelumnya.
Relational Dialectics Theory

Relational dialectics theory dipublikasikan oleh Leslie Baxter, Teori relationaldialectics


berpendapat bahwa dalam suatu hubungan terdapat tiga dialektik atau rangsangan keinginan
yaitu integration-separation, stability-change, dan expression-privacy. Dua orang yang
terlibat dalam hubungan interpersonal, secara dialektis bisa berubah kearah yang tidak
diketahui.

Berakar pada dinamika seperti Yin dan Yang klasik, keseimbangan nilai nilai emosional
dalam sebuah hubungan selalu bergerak dan banyak setiap nilai didorong ke muatan ekstrem
dari sumber yang berlawanan. Jadi komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang
terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.

Teori Dialektika Relasional menyatakan bahwa hidup berhubungan dicirikan oleh


ketegangan–ketegangan yang berkelanjutan antara impuls-impuls yang kontradiktif.
Walaupun hal ini mungkin terdengar membingungkan, para peneliti yang mendukung posisi
dialektis percaya bahwa hal ini dengan akurat menggambarkan bagaimana hidup ini bagi
manusia.

Pendekatan monologis (Monologic Approach) menggambarkan kontradiksi sebagai


hubungan hanya/atau (either/or). Sebaliknya, pendekatan dualistik (Dualistic Approach)
melihat dua bagian dari sebuah kontradiksi sebagai dua bagian yang terpisah, dan menilai
seberapa dekat masing-masing individu ini merasa dibandingkan dengan yang lainnya.

Contoh Kasus :
Dalam interaksi maju mundur dari sebuah percakapan, banyak hal yang dibuat. Anda
dapat mengetahui makna gerak tubuh, mendefinisikan objek, menciptakan konotasi baru
untuk kata-kata, mencapai tujuan, dan mengubah gambar diri anda akan tetapi, jika anda
terlalu sering berbicara dengan orang lain, anda juga akan menciptakan sesuatu yang lain
yaitu sebuah hubungan yang berupa pertemanan, hubungan antar rekan kerja, pernikahan dan
hubungan-hubungan lainnya.

Seperti contoh kasus pengacara Sunan Kalijaga & Jenifer Dunn, dimana hubungan
mereka bisa dibilang tidak biasa karena sunan kalijaga sudah memiliki istri dan dikaruniai
dua orang anak, hubungan mereka terjalin dan berawal saat jennifer Dunn terkait oleh kasus
Narkoba. Karena seringnya mereka berdua berkomunikasi, maka akan timbul hubungan yang
tidak di ketahui.
Theories of Nonverbal Coding

Menurut pemahaman yang saya baca Kode nonverbal adalah kelompok perilaku yang
digunakan untuk menyampaikan makna. Judee Burgoon mencirikan sistem kode nonverbal
yang memiliki beberapa sifat struktural. Dalam teori ini Burgoon memfokuskan kepada
kegunaan, motif atau hasil komunikasi, yang bukan sekedar pada apa yang ditampilkan oleh
perilaku nonverbal, tetapi juga pada hubungan antara perilaku tersebut dengan tujuan - tujuan
yang ada dibaliknya.

Kode nonverbal memiliki semantik, sintaksis, dan pragmatis dimensi. Syntactics


mengacu pada cara tanda-tanda yang akan disusun dalam sistem dengan tanda- tanda lain.

1. Komunikasi Nonverbal sesuatu yang tidak dapat diukur menggunakan angka.


2. Nonverbal adalah penyampaian komunikasi yang bersifat ikonik, yakni
berrhubungan dengan ikon. Ikon merupakan sesuatu yang menyerupai symbol.
3. Kode nonverbal dapat memunculkan banyak arti.
4. Kode nonverbal memungkinkan transmisi yang bersamaan dari beberapa pesan.
5. Isyarat nonverbal seringkali menimbulkan suatu perbuatan yang spontan.

Contoh Kasus :

Didalam kehidupan sehari – hari komunikasi nonverbal tanpa sengaja sering kita
gunakan. Dalam contoh, saat saya sedang makan disuatu tempat restaurant kemudian ibu saya
memberikan symbol menepuk pundak saya, karena nonverbal mempunyai banyak arti jadi
saya kira ibu saya hanya ingin menegur saya, tapi ternyata maksud dari ibu menyuruh saya
untuk menunggu semua hidangan makanan datang baru dimakan bersama.
Reference :

Budyatna, M. (2011). Teori Komunikasi AntarPribadi : Sebuah Penghantar Edisi Kedua.


Jakarta: Kencana

George C. Homans, The Human Group (New York: Harcourt, Brace and Company, 1950),
hlm. 38.

Littlejhon, Stephe W., Karen A. Foss.2011.Teori Komunikasi. Jakarta : Salemba Humanika.

Anda mungkin juga menyukai