Vinesa Ramadhita Putri - TK2
Vinesa Ramadhita Putri - TK2
Teori ini digagas oleh John Thibaut dan Harold Kelley, dalam penjelasannya
didasarkan pada pertukaran rewards (imbalan) dan cost (biaya) untuk menghitung nilai-nilai
keluaran yang berasar dari berbagai situasi yang berbeda bagi individu. Imbalan membentuk
dasar untuk memelihara dan melanjutkan suatu hubungan ke tingkat yang lebih dalam atau
akrab dari pertukaran, sedangkan biaya mengarah ke pemutusan suatu hubungan.
Teori ini juga bisa dijelaskan dengan analogy anda merasa bahwa setiap kenalan anda
yang di satu kelas selalu berusaha memperoleh sesuatu dari anda. Pada ketika tersebut anda
selalu memberikan apa yang kenalan anda butuhkan dari anda, akan tapi hal sebaliknya justru
terjadi ketika anda membutuhkan sesuatu dari kenalan anda.
Contoh kasus :
Setelah penjelasan diatas, bisa kita ambil contoh nyata di kehidupan kita. Semakin
dewasa kita makan teman per-circlean kita semakin kecil. Sebagai manusia, kita tumbuh dan
berproses menuju fase hidup yang lebih kompleks. Begitu umur bertambah, banyak hal yang
menjadi prioritas dan tanggung jawab. Ada yang sibuk organisasi, mulai kerja, bangun bisnis,
bahkan berkeluarga.
Seperti contoh Adam dan Hawa berteman di lingkungan rumahnya. Kelebihan Adam
terletak pada kekonyolan dan sifat ceria, sedangkan Hawa cenderung pendiam namun senang
berbagi ilmu. Meskipun Adam tidak pintar, Hawa merasa diuntungkan oleh tingkah laku
Adam yang selalu membuatnya terhibur. Jika ada timbal balik di dalam hubungannya, maka
hubungan itu terus terjalin sepanjang mereka hidup. Sebaliknya, jika terdapat pihak yang
dirugikan, orang tersebut cenderung menarik diri lalu mencari alternatif hubungan lain yang
lebih menguntungkan dibanding sebelumnya.
Relational Dialectics Theory
Berakar pada dinamika seperti Yin dan Yang klasik, keseimbangan nilai nilai emosional
dalam sebuah hubungan selalu bergerak dan banyak setiap nilai didorong ke muatan ekstrem
dari sumber yang berlawanan. Jadi komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang
terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.
Contoh Kasus :
Dalam interaksi maju mundur dari sebuah percakapan, banyak hal yang dibuat. Anda
dapat mengetahui makna gerak tubuh, mendefinisikan objek, menciptakan konotasi baru
untuk kata-kata, mencapai tujuan, dan mengubah gambar diri anda akan tetapi, jika anda
terlalu sering berbicara dengan orang lain, anda juga akan menciptakan sesuatu yang lain
yaitu sebuah hubungan yang berupa pertemanan, hubungan antar rekan kerja, pernikahan dan
hubungan-hubungan lainnya.
Seperti contoh kasus pengacara Sunan Kalijaga & Jenifer Dunn, dimana hubungan
mereka bisa dibilang tidak biasa karena sunan kalijaga sudah memiliki istri dan dikaruniai
dua orang anak, hubungan mereka terjalin dan berawal saat jennifer Dunn terkait oleh kasus
Narkoba. Karena seringnya mereka berdua berkomunikasi, maka akan timbul hubungan yang
tidak di ketahui.
Theories of Nonverbal Coding
Menurut pemahaman yang saya baca Kode nonverbal adalah kelompok perilaku yang
digunakan untuk menyampaikan makna. Judee Burgoon mencirikan sistem kode nonverbal
yang memiliki beberapa sifat struktural. Dalam teori ini Burgoon memfokuskan kepada
kegunaan, motif atau hasil komunikasi, yang bukan sekedar pada apa yang ditampilkan oleh
perilaku nonverbal, tetapi juga pada hubungan antara perilaku tersebut dengan tujuan - tujuan
yang ada dibaliknya.
Contoh Kasus :
Didalam kehidupan sehari – hari komunikasi nonverbal tanpa sengaja sering kita
gunakan. Dalam contoh, saat saya sedang makan disuatu tempat restaurant kemudian ibu saya
memberikan symbol menepuk pundak saya, karena nonverbal mempunyai banyak arti jadi
saya kira ibu saya hanya ingin menegur saya, tapi ternyata maksud dari ibu menyuruh saya
untuk menunggu semua hidangan makanan datang baru dimakan bersama.
Reference :
George C. Homans, The Human Group (New York: Harcourt, Brace and Company, 1950),
hlm. 38.