Anda di halaman 1dari 2

Berikut penjelasan saya mengenai 3 teori yang diatas :

1. Social Exchange Theory, Teori ini didasarkan pada pertukaran rewards (imbalan) dan cost
(biaya) untuk menghitung nilai-nilai keluaran yang berasal dari berbagai situasi yang berbeda
bagi individu. Teori ini berasumsi bahwa pihak-pihak dalam pertukaran sosial berusaha
memaksimalkan perolehan dan meminimalkan atau memperkecil kerugian.
Ada beberapa asumsi :
1. Dari sebuah hubungan sosial, akan ada hasil positif yang diperoleh seseorang dalam
sebuah hubungan. 
2. Biaya merupakan akibat yang dinilai negatif dalam suatu hubungan.
3. Jika seseorang dalam suatu hubungan tidak mendapatkan keuntungan maka ia akan
mencari hubungan lain yang mendatangkan laba.
4. Manusia mencari imbalan dan menghindari hukuman

Contoh kasus Saya kesulitan membuat tugas dan tidak ada waktu untuk mengerjakannya,
namun saya mempunyai teman yang rajin serta cerdas, maka saya meminta tolong untuk
mengerjakannya. Sebagai imbalan saya membayar jasa teman saya dalam mengerjakan
tugas saya.

2. Coordinated Manajemen of Meaning, Teori ini digunakan untuk menjelaskan suatu


percakapan, di mana para pelaku komunikasinya membentuk realitas sosialnya sendiri
dengan cara memperoleh pertalian tertentu, tindakan terkoordinasi serta pengalaman yang
tersembunyi atau rahasia.
Ada beberapa asumsi :
1. Manusia hidup dalam komunikasi.
2. Keberadaan manusia turut menciptakan realitas sosial
3. Transaksi informasi bergantung pada makna pribadi dan interpersonal

Contoh kasus, seorang janda & duda menikah, masing masing sudah memiliki anak. Disisi
lain si janda mencintai di duda, namun si janda ini memiliki anak dan memikirkan perasaan
anak bagaimana akan beradaptasi dengan keluarga baru. Oleh karena itu, si janda & si duda
berbicara dan menciptakan aturan aturan didalam percakapan tersebut.

3. Attribution Theory, Teori atribusi memahami bagaimana setiap individu menafsirkan


perilaku mereka sendiri dan perilaku orang lain. Teori atribusi menekankan pada bagaimana
individu menafsirkan berbagai kejadian dan bagaimana hal ini berkaitan dengan pemikiran
dan perilaku mereka.
Beberapa ahli psikologi berasumsi setiap orang menetapkan sikap mereka sendiri dengan
mempertimbangkan bermacam-macam kognisi dan afeksi dalam kesadaran mereka.

Contoh kasus, Ketika A mendapatkan nilai jelek di mata kuliah karena merasa tidak
mendapatkan materi dosen karena menurutnya kelalaian asisten. Sekadar fakta bahwa
mahasiswa tersebut telah dianggap dan merasa dirinya sebagai mahasiswa yang pandai.

4. Action Assembly Theory, teori ini menjelaskan menjelaskan tentang cara seseorang
mengorganisasikan pengetahuan dengan pikiran dan menggunakannya untuk membentuk
pesan. Teori ini megkaji pula hubungan antara pikiran dan tindakan yang dipertunjukan,
hubungan antara komponen verbal dan nonverbal, dan bagaimana orang merencanakan
serta mengatur apa yang mereka katakan.
Ada beberapa asumsi :
1. Seseorang berperilaku dan bertindak berdasarkan struktur dan proses yang turut
berdasarkan pengetahuan.
2. Adanya keseimbangan tindakan, menurut teori ini, kesinambungan tindakan merupakan
suatu proses yang rumit dan tidak selalu berhasil.

Contoh kasus, Saya melihat seorang teman yang tengah berjalan kearah saya. Lalu tiba-tiba
saya merasa bingung karena saya tahu teman saya itu baru saja kehilangan ibunya yang
meninggal minggu lalu dan saya membutuhkan kata-kata yang baik atau melakukan suatu
yang pantas kepada teman saya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai