Anda di halaman 1dari 3

PENDALAMAN MATERI

(LEMBAR KERJA RESUME MODUL)

A Judul Modul Perencanaan Pembelajaran


B Kegiatan Belajar Kriteria Ketuntasan Minimal
C Refleksi
1 Peta Konsep
(Beberapa
istilah dan
definisi) di modul
bidang studi

PENGERTIAN KRITERIA/SKOR
KETUNTASAN MINIMAL (KKM/SKM)
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

PENENTUAN KRITERIA/SKOR
KETUNTASAN MINIMAL (KKM/SKM)

MODEL KKM/SKM
A. Pengertian Kriteria/Skor Ketuntasan Minimal (KKM/SKM)
Kriteria/Skor Ketuntasan Minimal (KKM/SKM) adalah kriteria
ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang
mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik muatan
pelajaran, dan kondisi Satuan Pendidikan. Penentuan KKM harus
mempertimbangkan setidaknya tiga aspek, yakni karakteristik
peserta didik (intake), karakteristik muatan/mata pelajaran
(kompleksitas) dan kondisi satuan pendidikan (pendidik dan daya
dukung.

B. Penentuan Kriteria/Skor Ketuntasan Minimal (KKM/SKM)


Berikut ini merupakan contoh prosedur penentuan KKM/SKM.
1. Hitung jumlah capaian pembelajaran setiap muatan pelajaran
setiap kelas dalam satu tahun pelajaran.
2. Tentukan komponen-komponen yang termasuk aspek
kompleksitas, intake, pendidik dan daya dukung.
3. Tentukan nilai untuk setiap aspek dengan skala 0-100 dengan
mempertimbangkan hal berikut:
a. Karakteristik Mata/Muatan Pelajaran (Kompleksitas)
Karaktersitik mata/muatan pelajaran memperhatikan
kompleksitas capaian pembelajaran dengan mencermati kata
kerja yang terdapat pada capaian pembelajaran tersebut dan
berdasarkan data empiris dari pengalaman guru dalam
membelajarkan capaian pembelajaran tersebut pada waktu
sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas materi/
kompetensi, semakin menantang guru untuk meningkatkan
kompetensinya.
b. Karakteristik Peserta Didik (Intake) Karakteristik peserta
didik (intake) memperhatikan kualitas peserta didik yang
dapat diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil penilaian
awal peserta didik, dan nilai rapor sebelumnya. Semakin
tinggi aspek intake, semakin tinggi pula nilai
KKM/SKMnya.
c. Kondisi Satuan Pendidikan (Pendidik dan Daya Dukung)
Aspek guru dan daya dukung antara lain memperhatikan
ketersediaan guru, kesesuaian latar belakang pendidikan guru
dengan mata pelajaran yang diampu, kompetensi guru
(misalnya hasil Uji Kompetensi Guru), rasio jumlah peserta
didik dalam satu kelas, sarana prasarana pembelajaran,
dukungan dana, dan kebijakan sekolah. Semakin tinggi aspek
guru dan daya dukung, semakin tinggi pula nilai
KKM/SKMnya.
d. Tentukan skor tiap CP, muatan pembelajaran, kelas dan
satuan pendidikan

C. Model KKM/SKM
Model KKM/SKM terdiri atas lebih dari satu KKM/SKM dan satu
KKM/SKM. Satuan pendidikan dapat memilih salah satu dari model
penetapan KKM tersebut. Penjelasan rinci kedua model tersebut
dipaparan sebagai berikut.
1. Lebih dari Satu KKM/SKM, dimana Satuan pendidikan dapat
memilih setiap mata pelajaran memiliki KKM/SKM yang
berbeda.
2. Satu KKM/SKM, dimana Satuan pendidikan dapat memilih satu
KKM/SKM untuk semua mata pelajaran. Setelah KKM setiap
mata pelajaran ditentukan, KKM/SKM satuan pendidikan dapat
ditetapkan dengan memilih KKM/SKM yang terendah, rata-rata,
atau modus dari seluruh KKM/SKM mata pelajaran.
2 Daftar materi Tidak ada materi yang sulit dipahami.
bidang studi yang
sulit dipahami
pada modul

3 Daftar materi Tidak ada materi yang menyebabkan miskonsepsi


yang sering
mengalami
miskonsepsi
dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai