Anda di halaman 1dari 6

Februari 2023

T
ekanan inflasi yang cukup besar di tahun lalu diimbangi oleh usaha
pengetatan moneter secara konsisten oleh BI sejak Agustus lalu. Hasilnya,
Ringkasan
inflasi umum secara konsisten menurun dan mencapai 5,28% (y.o.y) di
• BI perlu menahan suku bunga Januari 2023. Arus modal masuk yang deras sejak pertengahan Januari telah
acuan di 5,75% untuk bulan ini. mengapresiasi Rupiah ke titik terkuatnya di IDR14.875 dan saat ini mulai stabil di
• Inflasi umum di Januari 2023 kisaran IDR15.090. Mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, ditambah semakin
tercatat sebesar 5,28% (y.o.y), berkurangnya agresivitas pengetatan moneter oleh the Fed, kami melihat BI perlu
secara konsisten menurun menahan suku bunga acuan di 5,75% untuk menjaga stabilitas harga dan nilai tukar
walaupun masih di luar batas sembari melanjutkan kebijakan makroprudensial tanpa mengganggu momentum
atas target BI.
pemulihan ekonomi yang terjadi saat ini.
• Sejak pertengahan Januari lalu,
Indonesia mengalami aliran arus Inflasi yang Menurun secara Konsisten
modal masuk yang cukup deras,
Memasuki 2023, inflasi umum masih berada di atas target BI sebesar 4% selama
terhitung mencapai USD1,95
delapan bulan berturut-turut. Tekanan inflasi yang cukup besar di tahun lalu yang
miliar di minggu kedua bulan ini.
• Cadangan devisa meningkat muncul dari tingginya harga komoditas, depresiasi Rupiah yang meningkatkan biaya
sebesar USD2,17 miliar ke angka impor, rantai pasok global yang terdisrupsi, dan naiknya permintaan seiring
USD139,4 miliar di Januari 2023, pemulihan dari pandemi Covid-19, dihadang oleh usaha pengetatan moneter secara
menyentuh level tertingginya konsisten oleh BI sejak Agustus lalu. Hasilnya, inflasi umum mampu turun ke 5,28%
dalam 11 bulan terakhir. (y.o.y) di Januari 2023 dari 5,51% (y.o.y) di akhir 2022. Lebih lanjut, langkah yang
diambil oleh Pemerintah Indonesia dan BI untuk mengendalikan inflasi melalui Tim
Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Nasional
Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) juga berkontribusi terhadap tren penurunan
inflasi dalam beberapa bulan belakangan. Selain langkah yang diambil pembuat
kebijakan, tren turunnya harga energi global dan melambatnya permintaan pasca
Kelompok Kajian Kebijakan
musim libur akhir tahun juga berkontribusi pada penurunan angka inflasi umum
Makroekonomi dan
tahunan di Januari. Pola penurunan akibat berakhirnya periode libur akhir tahun juga
Ekonomi Politik
Jahen F. Rezki, Ph.D. terlihat dari angka inflasi bulanannya. Angka inflasi umum bulanan tercatat menurun
jahen@lpem-feui.org dari 0,66% (m.t.m) di Desember 2022 ke 0.34% (m.t.m) di bulan pertama 2023.
Syahda Sabrina
syahda.sabrina@lpem-feui.org
Gambar 1: Tingkat Inflasi (m.t.m) Gambar 2: Tingkat Suku Bunga Kebijakan
Nauli A. Desdiani
nauli.desdiani@lpem-feui.org
& Suku Bunga Pasar Uang Antar Bank
Teuku Riefky (% pa)
teuku.riefky@lpem-feui.org 1.5 7

Amalia Cesarina 1.0 6

amalia.cesarina@lpem-feui.org
5
0.5
Meila Husna
meila.husna@lpem-feui.org 0.0
4

Faradina Alifia Maizar -0.5


3

faradina@lpem-feui.org
2
-1.0
Ju 0

Ju 1

Ju 2
Fe 0

Fe 1

Fe 2
D 0

D 1

D 2
20

A 0

A 1

A 1

A 2

A 2

23
0

J FMAMJ JASONDJ FMAM J J ASONDJ FMAM J J ASONDJ FMAM J J A SONDJ


-2

-2

-2
-2

-2

-2
-2

-2

-2
2

2
-2

-2

-2
b-

n-

b-

n-

b-

n-

b-
pr

ug

pr

ug

pr

ug
ct

ct

ct
ec

ec

ec
Fe

O
A

2019 2020 2021 2022 2023 Deposit Facility Lending Facility


BI 7-day Reverse Repo Rate Interbank rate: 1 Wk
Inflasi Umum Inflasi Inti Interbank rate: Overnight JIBOR: 1 Wk

Sumber: CEIC Sumber: CEIC

BI Board of Governor Meeting – Februari 2023


Februari 2023

Komponen harga yang diatur pemerintah masih mencatatkan pertumbuhan tinggi


double-digit sejak diumumkannya kenaikan harga BBM September lalu. Terlepas dari
Angka-angka Penting
levelnya yang masih tinggi, inflasi kelompok harga yang diatur pemerintah menurun
BI Repo Rate (7-day, Januari ‘23)
ke 12,28% (y.o.y) di Januari 2023 dari 13,34% (y.o.y) di bulan sebelumnya. Melihat
5,75%
Pertumbuhan PDB (y.o.y, Q4 ‘22) pertumbuhan bulanannya, kelompok harga diatur pemerintah justru mencatatkan
5,01% deflasi sebesar 0,55% (m.t.m) di Januari 2023. Kenaikan harga rokok akibat
Inflasi (y.o.y, Januari ‘23) penetapan naiknya cukai rokok sebesar 10% sejak 1 Januari lalu dan meningkatnya
5,28% harga tarif penyediaan layanan air bersih mendorong tekanan inflasi pada kelompok
Inflasi Inti (y.o.y, Januari ‘23) harga diatur pemerintah. Namun, tekanan berlawanan muncul dari menurunnya
3,27% harga tarif angkutan pesawat dan BBM menyusul berakhirnya musim liburan,
Inflasi (m.t.m, Januari ‘23) turunnya harga bahan bakar maskapai, serta penyesuaian harga BBM nonsubsidi
0,34%
mendominasi komponen harga diatur pemerintah, sehingga terjadi penurunan inflasi
Inflasi Inti (m.t.m, Januari ‘23)
pada kelompok harga ini di awal tahun 2023.
0,33%
Cadangan Devisa (Januari ‘23)
Serupa, inflasi komponen harga bergejolak menurun ke 1,40% (m.t.m) pada bulan
USD139,4 miliar
Januari 2023 dari 2,24% (m.t.m) pada akhir tahun lalu. Deflasi pada komoditas telur
ayam ras dan tomat mendominasi keseluruhan komponen harga bergejolak di tengah
kenaikan harga bahan pangan lainnya, seperti beras, aneka cabai, dan ikan segar
Untuk mendapatkan yang meningkat seiring dengan kenaikan permintaan awal tahun dan turunnya
publikasi kami secara pasokan akibat kondisi cuaca yang kurang kondusif. Di sisi lain, inflasi inti meningkat
rutin, silahkan
berlangganan dengan
ke 0,33% (m.t.m) dari 0,22% (m.t.m) bulan lalu. Kenaikan ini didorong oleh pola
memindai QR code di musiman awal tahun akibat inflasi pada ongkos kontrak dan sewa rumah. Secara
bawah ini keseluruhan, 2023 diawali dengan kondisi inflasi yang cukup menggembirakan.
Berlanjutnya tren inflasi yang mulai mendekati target BI menunjukkan bahwa usaha
pengendalian inflasi sudah mulai menunjukkan hasilnya. Terlepas dari itu, BI tetap
perlu menjaga fokusnya dalam pengendalian inflasi seiring dengan tekanan harga
yang dalam waktu dekat akan muncul menyusul datangnya periode bulan suci
Ramadhan.
atau klik tautan
http://bit.ly/LPEMComme Permulaan yang Baik di tahun 2023
ntarySubscription
Dibandingkan dengan situasi ekonomi global, Indonesia memiliki performa ekonomi
yang relatif baik sepanjang tahun 2022. Selama empat triwulan berturut-turut,
ekonomi Indonesia secara konsisten tumbuh di atas konsensus. PDB Indonesia
mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,01% (y.o.y) di triwulan terakhir 2022, dan
membuat pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun 2022 sebesar 5,31%
(y.o.y). Pertumbuhan ekonomi di 2022 tercatat sebagai pertumbuhan tertingginya
sejak tahun 2013. Walaupun masih mencapai tingkat pertumbuhan jangka
panjangnya di kirasan 5%, pertumbuhan PDB Indonesia di triwulan akhir 2022
melambat dari 5,72% (y.o.y) di triwulan sebelumnya seiring dengan menurunnya
windfall profit akibat normalisasi harga komoditas dan berlalunya low-base effect.
Namun, walaupun melambat, ekspor masih mencatatkan pertumbuhan double-digit
sebesar 14,93% (y.o.y) di Triwulan-IV 2022. Penurunan yang lebih tajam terjadi di

BI Board of Governor Meeting – Februari 2023 2


Februari 2023

komponen impor dari tingkat pertumbuhan sebesar 25,37% (y.o.y) di Triwulan-III


2022 menurun ke 6,25% (y.o.y) di triwulan setelahnya akibat penurunan permintaan
Angka-angka Penting
global seiring penerapan zero covid policy oleh Tiongkok dan tren pengetatan
BI Repo Rate (7-day, Januari ‘23)
moneter global berimbas pada permintaan konsumsi dan investasi. Imbasnya, net
5,75%
Pertumbuhan PDB (y.o.y, Q4 ‘22) ekspor untuk barang dan jasa tumbuh meroket hingga 86,25% (y.o.y) di Triwulan-IV
5,01% 2022 dari -4,93% (y.o.y) di triwulan sebelumnya.
Inflasi (y.o.y, Januari ‘23)
Mengakhiri 2022 dengan kondisi ekonomi yang cukup baik di tengah ketidakpastian
5,28%
global mendorong tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi
Inflasi Inti (y.o.y, Januari ‘23)
3,27%
domestik di 2023. Kondisi ini tercermin dari Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK)
Inflasi (m.t.m, Januari ‘23) yang meningkat ke 123,0 di Januari 2023 dari 119,9 di bulan sebelumnya. Angka IKK
0,34% melanjutkan tren kenaikannya dalam tiga bulan terakhir dan terus berada di zona
Inflasi Inti (m.t.m, Januari ‘23) optimis selama 16 bulan belakangan. Selain kondisi domestik yang cukup baik di
0,33% tahun lalu, beberapa faktor lainnya juga berkontribusi dalam meningkatnya
Cadangan Devisa (Januari ‘23) optimisme konsumen seperti tren penurunan inflasi dan dicabutnya Pemberlakuan
USD139,4 miliar Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlaku efektif sejak tahun 2023.
Pencabutan pembatasan sosial ini juga mendorong optimisme masyarakat terhadap
ekspektasi kondisi ekonomi mendatang, seperti yang ditunjukkan oleh IKK untuk
Untuk mendapatkan
ekspektasi kondisi di masa mendatang yang meningkat dari 127,3 di Desember lalu
publikasi kami secara ke 133,9 di Januari 2023. Pertanda peningkatan optimisme juga terlihat dari
rutin, silahkan indikator terhadap ekspektasi pendapatan, kondisi bisnis, dan ketenagakerjaan di
berlangganan dengan masa mendatang seperti yang ditunjukkan pada hasil survei yang sama.
memindai QR code di
bawah ini Bertumbuhnya tingkat kepercayaan konsumen juga tercermin dari aktivitas produksi.
Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur, sebagai acuan aktivitas produksi dan
bisnis, meningkat signifikan ke 53,1 di bulan lalu dari 50,9 di Desember 2022. PMI
manufaktur yang menunjukkan pola peningkatan dan konsisten berada di zona
ekspansi mengindikasikan persepsi optimis dari permintaan agregat dan daya beli
saat ini yang didorong oleh stabilnya nilai tukar, inflasi yang terkendali, aktivitas
atau klik tautan perekonomian seiring berakhirnya periode pandemi Covid-19, dan pertumbuhan
http://bit.ly/LPEMComme ekonomi yang solid berkat usaha yang konsisten dari Pemerintah Indonesia dan BI.
ntarySubscription
Di tengah tren perlambatan harga komoditas, dampak windfall pada performa net
ekspor Indonesia sudah mulai mereda. Neraca perdagangan di Januari 2023 tercatat
sebesar USD3,87 miliar, sedikit menurun dari USD3,96 di bulan sebelumnya. Ekspor
di Januari 2023 menurun sebesar 6,36% (m.t.m) dari bulan sebelumnya ke USD22,31
miliar sedangkan impor turun sebesar 7,15% (m.t.m) ke USD18,44 miliar pada
periode yang sama. Penurunan nilai ekspor didorong oleh turunnya harga batubara
akibat peningkatan produksi di India dan dicabutnya larangan impor batubara oleh
Tiongkok dari Australia, serta penurunan nilai ekspor minyak kelapa sawit dan besi
baja. Di sisi lain, penyumbang utama penurunan impor adalah turunnya impor
produk mesin. Secara keseluruhan, surplus neraca perdagangan saat ini melanjutkan

BI Board of Governor Meeting – Februari 2023 3


Februari 2023

pola penurunan sejak Oktober lalu, walaupun masih menunjukkan tren surplus
selama 33 bulan terakhir.
Angka-angka Penting
BI Repo Rate (7-day, Januari ‘23)
5,75%
Pertumbuhan PDB (y.o.y, Q4 ‘22) Munculnya Perbedaan Agresivitas Pengetatan Moneter
5,01% Keseragaman dari langkah yang diambil oleh berbagai bank sentral dalam
Inflasi (y.o.y, Januari ‘23) melakukan pengetatan moneter menjadi tema utama dalam kebijakan global selama
5,28%
paruh kedua 2022. Namun, memasuki 2023, keseragaman ini nampaknya akan
Inflasi Inti (y.o.y, Januari ‘23)
segera berakhir dan dilajutkan dengan munculnya perbedaan agresivitas kenaikan
3,27%
tingkat suku bunga oleh berbagai bank sentral utama dunia. Walaupun
Inflasi (m.t.m, Januari ‘23)
0,34% perkembangan terkini menunjukkan bahwa beberapa bank sentral masih menaikkan
Inflasi Inti (m.t.m, Januari ‘23) tingkat suku bunga acuan, sebagian sudah menurunkan agresivitasnya dengan
0,33% menaikkan suku bunga secara lebih perlahan. Awal bulan ini, the Fed memperlambat
Cadangan Devisa (Januari ‘23) pengetatan moneter dengan ‘hanya’ menaikkan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25
USD139,4 miliar bps ke 4,50% - 4,75% setelah sebelumnya empat kali menaikkan suku bunganya
dengan besaran 75bps dan satu kali sebesar 50bps sejak pertengahan 2022.
Walaupun demikian, konsensus memperkirakan bahwa the Fed masih akan
melanjutkan langkah menaikkan suku bunga acuannya seiring kondisi pasar tenaga
Untuk mendapatkan
publikasi kami secara
kerja AS yang masih cukup ketat, walaupun inflasi yang sudah mulai menurun
rutin, silahkan sebagai imbas dari penurunan signifikan harga energi. Lebih lanjut, European
berlangganan dengan Central Bank (ECB) juga menurunkan agresivitas pengetatan moneter walaupun
memindai QR code di
dengan intensitas yang masih cukup agresif dengan menaikkan suku bunganya
bawah ini
sebesar 50bps untuk kedua kalinya ke 2,5%, sebagai antisipasi terhadap tingkat
inflasi yang masih cukup tinggi di tengah jatuhnya harga energi. Langkah ini
menyusul dua kenaikan suku bunga sebesar 75bps yang telah diambil sebelumnya.
Di sisi lain, Bank of England (BoE) belum menurunkan tingkat agresivitas pengetatan
moneternya dengan menaikkan suku buna acuan sebesar 50bps di Februari ini ke
4%, mencapai titik tertingginya sejak tahun 2008.
atau klik tautan
http://bit.ly/LPEMComme Grafik 3: IDR/USD dan Akumulasi Arus Grafik 4: Imbal Hasil Surat Utang
ntarySubscription Modal Masuk ke Portofolio Pemerintah
(36 Bulan Terakhir) (% pa)
Miliar USD
22 17,000 9
20
18 16,500 8
16 6.73
14 16,000 7
12
10 15,500 6
8
6 15,000 5
4
5.74
2 14,500
0 4
-2 14,000
-4 3
-6 13,500
-8 2
-10 13,000
Ju 0

Ju 1

Ju 2
Fe 0

Fe 1

Fe 2
O 0
D 20

O 1
D 21

O 2
D 2
A 0

A 20

A 1

A 21

A 2

A 22

23
-2

-2

-2
-2

-2

-2
-2

-2

-2

-2
2

2
-

-
b-

n-

b-

n-

b-

n-

b-
pr

pr

pr
ec

ec

ec
ug

ct

ug

ct

ug

ct
M 20

M 21

M 22
M 20

M 21

M 22

23
N 20

N 21

N 22
Ju 0

Ju 1

Ju 2
S e 20

S e 21

S e 22
Ja 20

Ja 21

Ja 2
-2

Fe
-2

-2

-2
n-

n-

n-

n-
-

-
l-

l-

l-
-

-
p-

p-

p-
ar

ar

ar
ay

ay

ay
ov

ov

ov
Ja

Total Portfolio IDR/USD (RHS) 10-Tahun 1-Tahun


Sumber: CEIC Sumber: CEIC

BI Board of Governor Meeting – Februari 2023 4


Februari 2023

Angka-angka Penting Sejak pertengahan Januari lalu, Indonesia mengalami aliran arus modal masuk yang
BI Repo Rate (7-day, Januari ‘23) cukup deras, terhitung mencapai USD1,95 miliar di minggu kedua bulan ini.
5,75% Beberapa faktor berperan dalam mendorong arus modal masuk ke Indonesia. Dari
Pertumbuhan PDB (y.o.y, Q4 ‘22) sisi eksternal, perlambatan kenaikan suku bunga oleh berbagai bank sentral,
5,01%
terutama the Fed, telah membatasi tingkat imbal hasil yang didapatkan investor.
Inflasi (y.o.y, Januari ‘23)
Implikasinya, investor mengalihkan portofolio mereka ke aset yang lebih berisiko,
5,28%
termasuk instrumen finansial di negara berkembang seperti Indonesia. Dari sisi
Inflasi Inti (y.o.y, Januari ‘23)
3,27%
domestik, prospek yang lebih baik terhadap kondisi ekonomi Indonesia saat ini dan
Inflasi (m.t.m, Januari ‘23) masa mendatang menyusul rilis data PDB yang tumbuh di atas ekspektasi menjadi
0,34% faktor penarik terhadap arus modal ke pasar keuangan domestik. Imbasnya, imbal
Inflasi Inti (m.t.m, Januari ‘23) hasil surat utang pemerintah Indonesia tenor 10 tahun menurun dari 6,91% di
0,33% pertengahan Januari ke 6,73% di tengah Februari. Di sisi lain, imbal hasil untuk tenor
Cadangan Devisa (Januari ‘23) 1 tahun meningkat dari 5,55% ke 5,74% pada periode yang sama; membuat yield
USD139,4 miliar curve yang semakin landai dan mengindikasikan bahwa investor memandang kondisi
ekonomi Indonesia saat ini sudah mencapai kondisi full recovery.

Arus modal masuk secara masif terjadi sejak pertengahan Januari, yang saat itu nilai
Untuk mendapatkan tukar Rupiah berada di kisaran IDR15.500, menguat hingga mencapai level
publikasi kami secara
IDR14.875 di awal Februari. Namun, dampak apresiasi akibat arus modal masuk
rutin, silahkan
berlangganan dengan diikuti oleh dorongan depresiasi akibat penurunan performa net ekspor seiring
memindai QR code di turunnya harga energi secara signifikan. Secara keseluruhan Rupiah mengalami
bawah ini sedikit depresiasi ke tingkat IDR15.090 di pertengahan Februari dibandingkan bulan
sebelumnya. Terlepas dari teknanan depresiasi tersebut, Rupiah telah mencatatkan
performa yang cukup solid selama tahun 2023. Secara year-to-date, mata uang
Rupiah telah terapresiasi hingga 2,3% (ytd), dan tercatat memiliki performa terbaik
diantara mata uang negara berkembang peers lainnya, bersamaan dengan Baht
Thailand.
atau klik tautan
Lebih lanjut, cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar USD139,4 miliar di Januari
http://bit.ly/LPEMComme
ntarySubscription 2023, meningkat sekitar USD2,17 miliar dari USD137,23 di bulan sebelumnya dan
menyentuh level tertingginya dalam 11 bulan terakhir. Lonjakan cadangan devisa
didorong oleh penerbitan global bonds dan penerimaan pajak dan jasa. Jumlah
cadangan devisa saat ini setara dengan 6,1 bulan impor atau 6 bulan impor ditambah
pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan setara
tiga bulan impor. Besarnya cadangan devisa Indonesia dapat memberikan tambahan
ruang kebijakan yang dapat diambil BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah di
masa mendatang.

BI Board of Governor Meeting – Februari 2023 5


Februari 2023

Grafik 5: IDR/USD dan Cadangan Devisa Grafik 6: Tingkat Depresiasi Nilai Tukar
Negara-Negara Berkembang
Angka-angka Penting
(13 Februari 2023)
BI Repo Rate (7-day, Januari ‘23) USD miliar IDR/USD

5,75% 150 18,000 THB -2.3


IDR -2.3
Pertumbuhan PDB (y.o.y, Q4 ‘22) 140
139.4 17,000 PHP -1.7
BRL -1.3
5,01% 130
16,000
CNY -1.1

Inflasi (y.o.y, Januari ‘23) 15,295 15,000


MYR -1.0
120 INR -0.1
5,28% 14,000 TRY 0.8
110 ZAR
Inflasi Inti (y.o.y, Januari ‘23) 13,000
RUB
5.2
5.3
3,27% 100 12,000 ARS 7.8
Se 0

Se 1

Se 2
0

2
20

M 1

M 2

23
Ja 0

Ja 1

Ja 2
20

21

22
0

M 1

M 2
-2

-2

-2
l- 2

l- 2

l- 2
-2

-2

-2
2

2
-2

-2

-2
p-

p-

p-
n-

n-

n-

n-
-20 0 20 40 60 80 100
ov

ov

ov
ay

ay

ay
ar

ar

ar
Inflasi (m.t.m, Januari ‘23)
Ju

Ju

Ju
Ja

N
Cadangan Devisa IDR/USD Depreciation Rate (yoy) on 13 Feb Depreciation Rate (ytd) on 13 Feb

0,34% Sumber: CEIC Sumber: Investing.com


Inflasi Inti (m.t.m, Januari ‘23)
0,33%
Cadangan Devisa (Januari ‘23) Perkembangan terkini menunjukkan bahwa kondisi finansial dan moneter Indonesia
USD139,4 miliar sudah jauh lebih baik ketimbang beberapa bulan sebelumnya. Dari sisi inflasi,
walaupun masih berada di atas target BI, inflasi sudah melalui titik puncaknya dan
secara konsisten menunjukkan tren penurunan yang mengarah ke level 4%. Dari sisi
eksternal, Rupiah mengalami apresiasi yang cukup kuat dalam satu bulan terakhir
Untuk mendapatkan
publikasi kami secara dan saat ini relatif stabil di kisaran IDR15.000. Kemudian, the Fed juga kembali
rutin, silahkan mengurangi agresivitas pengetatan kebijakan moneternya dalam rapat FOMC
berlangganan dengan terakhir. Terakhir, selisih imbal hasil antara surat utang pemerintah Indonesia dan US
memindai QR code di
bawah ini
Treasury sudah cukup terjaga dan cukup menarik untuk menarik arus modal masuk
ke pasar keuangan Indonesia. Mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, kami
melihat BI perlu menahan suku bunga acuan di 5,75% untuk menjaga stabilitas harga
dan nilai tukar sembari melanjutkan kebijakan makroprudensial tanpa mengganggu
momentum pemulihan ekonomi yang terjadi saat ini.

atau klik tautan


http://bit.ly/LPEMComme
ntarySubscription

BI Board of Governor Meeting – Februari 2023 6

Anda mungkin juga menyukai