Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“ Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi ”

Dosen Pengampu:

Bayu Wiratama , S.E., M. M

Disusun oleh:

Kelompok 8

Silvina Dwi Wibianti (7311420049)

Putri Nur Alvissa (7311420105)

Wahyu julianti (7311420076)

Kiking (7311420074)

Manajemen

Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang

2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi dengan tepat
waktu.
Makalah Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi disusun guna memenuhi tugas Bapak
Bayu Wiratama , S.E., M. M pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Selain itu, kami
sebagai penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Bayu Wiratama , S.E., M. M
selaku dosen pengampu pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Nama Penulis

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii

BAB I..........................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................2

1.3 Tujuan Pembahasan.....................................................................................................................2

1.4 Manfaat........................................................................................................................................2

BAB II.........................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3

2.1 Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi.....................................................................................3

2.1.1 Definisi, konsep dan analisis etika...........................................................................................3

2.1.1.1 Definisi Etika Dalam Masyarakat Informasi........................................................................3

2.1.1.2 Konsep Dasar Etika Dalam Masyarakat Informasi..............................................................3

2.1.1.3 Analisis Etika dalam Masyarakat Informasi.........................................................................4

2.1.2 Lima Dimensi Moral di Sistem Informasi................................................................................5

2.1.3.1 Dampak positif...................................................................................................................9

2.1.3.2 Dampak Negatif.................................................................................................................11

BAB III......................................................................................................................................................12

STUDI KASUS.........................................................................................................................................12

3.1 Fenomena Berkaitan Dengan Isu Sosial Dan Etika Dalam Informasi Dan
Pemanfaatan Internet...........................................................................................................................12
ii
3.2 Fenomena Berkaitan Dengan Isu Sosial Dan Etika Dalam ImplementasiSistem Informasi Dan
Pemanfaatan Internet.............................................................................................................................15

BAB IV.....................................................................................................................................................17

PENUTUP.................................................................................................................................................17

KESIMPULAN.....................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sebagai masyarakat yang bermoral tentunya kita tahu bahwa etika sudah melekat dalam diri kita
sejak kita kecil. Etika merupakan sebuah cabang dari ilmu filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas hidup seseorang sesuai dengan standar penilaian moral yang berlaku. Etika tidak sama
dengan mora, etika merupakan sebuah ilmu sedangkan moral merupakan sebuah ajaran atau
patokan mengenai bagaimana manusia harus hidup dan bentindak agar menjadi manusia yang
baik. Sejak manusia terlibat dalam suatu pemikiran yang abstak, manusia telah bersatu dengan isi
benar atau salah, moralitas dan hukum, etika dan kewajiban.

Etika informasi mulai digunakan pada tahun 1980-an oleh penulis seperti Koenig, et al (1981)
dan Hauptman (1989). Kemudian Hauptman menderikan majaan Journal of Information Ethics
pada tahun 1992 (Froehlich, 1997) yang membahas mengenai kerahasiaan, keandalan, kualitas
dan pengguna informasi atau data.Etika informasi merupakan cabang etika yang terpusa pada
hubungan antara penciptaan (creation), pengorganisasian (organization), pemencaran
(dissemination), dan penggunaan informasi serta standar etis dan kode mora yang mengatur
perilaku manusia di masyarakat (Reitz, 2004:356).

Teknologi informasi pada zaman sekarang tidak hanya menghubungkan berbagai negara yang
ada di dunia, namun dapat memberikan efek untuk masyarakat menuju ke dunia yang lebih
modern. Banyak aktivitas-aktivitas manusia yang menggunakan sistem informasi yang lebih
mendominasi. Sehingga tidak dipungkiri terjadinya kesaahan, oleh karena itu daam
perkembangan sistem informasi yang ada di masyarakat memerlukan kondisi sistem informasi
yang berdasarkan etika dan sistem keamanan yang baik. Adapun etika daam menggunakan
teknologi informasi di lingkungan masyarakat. Penggunakan teknologi infomasi dapat berguna
untuk mengatasi masalah dan memudahkan dalam pekerjaan, etika bagi masyarakat yang
menggunakan teknologi adalah tidak melakukan atau menggunakan sistem informasi yang

1
bajakan yang dapat merugikan pembuat sistem informasi yang orisini, menghormati hak cipta
yang dimiiki oleh pembuat sistem informasi.

Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk memberikan pengatahuan dan wawasan yang lebih
banyak mengenai etika dalam masyarakat infomasi.

1.2 Rumusan Masalah

 Apa definisi, konsep, dan analisis etika di dalam isu sosial dan etika dalam sistem
informasi?

 Apa saja lima dimensi moral di dalam sistem informasi?

 Apa saja dampak positif dan negatif dari sistem informasi manajemen?

1.3 Tujuan Pembahasan

Untuk mengetahui Etika Dalam Masyarakat Informasi, Konsep Dasar Etika Dalam Masyarakat
Informasi, Analisis Etika Dalam Masyarakat InformasiMasalah Etika Dalam Masyarakat
Informasi. Untuk mengetahui contoh kasus dari Etika Dalam Masyarakat Informasi yang ada di
Indonesia.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dalam makalah ini:

 Manfaat Teoritis: Dapat menjadi pembahasan bagi mahasiswa (pembaca), serta untuk
menambah pengetahuan bagi mahasiswa (pembaca).

 Manfaat Praktis: Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai


mengembangkan Etika dalam masyarakat informasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Isu Sosial dan Etika dalam Sistem Informasi


2.1.1 Definisi, konsep dan analisis etika

2.1.1.1 Definisi Etika Dalam Masyarakat Informasi


Etika (Ethics) adalah sekumpulan prinsip mengenai apa yang benar dan salah yang
dilakukan seseorang untuk mengarahkan perilakunya. Etika menjadi hal yang sangat
penting dalam kehidupan individu karena merupakan standar nilai dalam bermasyarakat
yang perspektif objeknya adalah perbuatan, sikap, atau tindakan manusia. Isu etika yang
muncul di era teknologi saat ini tentunya berkenaan dengan etika dalam sistem dan
informasi. Permasalahan etika yang sangat ditekankan terkait Sistem Informasi menurut
Laudon (2014:131) yaitu membangun konsekuensi yang dapat diukur dalam sitem
informasi, menentukan standar sistem yang melindungi masyarakat dan mempertahankan
nilai institusi yang penting bagi kualitas hidup di masyarakat yang informatis.
Reitz (2004) menjelaskan bahwa etika informasi merupakan cabang etika yang terpusat
pada hubungan antara penciptaan (creation), pengorganisasian (organization),
pemencaran (dissemination), dan penggunaan informasi serta standar etis dan kode moral
yang mengatur perilaku manusia di masyarakat.

2.1.1.2 Konsep Dasar Etika Dalam Masyarakat Informasi


Terdapat beberapa konsep dasar etika dalam masyarakat informasi antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Tanggung jawab (responsibility)

3
Keputusan pilihan etika dibuat oleh setiap orang yang akan bertanggungjawab atas setiap
konsekuensi / risikio yang muncul dari tindakannya. Tanggung jawab tersebut adalah
suatu elemen penting dari tindakan etika.
b. Akuntabilitas (accountability)
Akuntabilitas merupakan karakteristik dari sistem dan institusi sosial, yang berarti bahwa
ada mekanisme yang sesuai dalam menentukan siapa seseorang atau pihak yang
bertanggungjawab dalam mengambil tindakan dan keputusan tersebut.
c. Liabilitas (liability)
Liabilitas merupakan karakteristik sistem politis yangmana suatu badan hukum
mengambil peranan dalam memberikan izin kepada individu untuk memperbaiki
kerugian yang disebabkan oleh prilaku pelaku, sistem, atau organisasi lain. Liabilitas
merupakan perluasan konsep dari tanggung jawab ( responsibility) yang mengarah lebih
jauh ke arah hukum.

2.1.1.3 Analisis Etika dalam Masyarakat Informasi


Berikut merupakan tahapan analisa etika ketika menghadapi situasi yang terindikasi isu-isu
etis, anatara lain sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi dan menggambarkan dengan jelas fakta-fakta. Mencari informasi
mengenai siapa yang melakukan apa kepada siapa, dan di mana, kapan, dan bagaimana.
Dalam banyak kasus banyak terjadi kesalahan dalam melaporkan fakta awalnya, dan fakta
yang benar dapat membantu menentukan solusi.
2) Menentukan konflik atau dilema dan mengidentifikasi nilai-nilai yang lebih tinggi yang
terlibat. Masalah etika dan sosial selalu mengacu pada nilai yang lebih tinggi. Para pihak
yang bersengketa semua mengaku akan mengejar nilai yang lebih tinggi (misalnya,
kebebasan, privasi, perlindungan hak milik, dan sistem perusahaan bebas).
3) Mengidentifikasi pemangku kepentingan. Setiap masalah etika dan sosial mempunyai
pemangku amanah: pemain dalam permainan yang memiliki minat dalam hasilnya, yang
telah berinvestasi dalam situasi tersebut, dan biasanya yang mempunyai pendapat vokal.

4
4) Mengidentifikasi pilihan yang dapat diambil. Tidak adanya pilihan yang memuaskan
semua pihak. Terkadang solusi yang baik dan etis tidak selalu memiliki konsekuensi yang
seimbang diantara pihak yang berkepentingan.
5) Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan Anda. Beberapa pilihan mungkin etis benar
tetapi bencana dari sudut pandang lain. Pilihan lain dapat bekerja dalam satu contoh, tapi
tidak dalam kasus serupa lainnya. Tanyakan pada diri sendiri, "Bagaimana jika saya
memilih opsi ini secara konsisten dari waktu ke waktu?

2.1.2 Lima Dimensi Moral di Sistem Informasi


Isu etika dan sosial sangat berkaitan satu sama lain, dimana isu etika mempengaruhi
individu untuk harus memilih tindakan atau diantara dua prinsip etika yang kadang
menimbulkan konflik, sedangkan isu sosial berasal dari isu etika sejalan masyarakat
berharap pada diri seseorang untuk dapat melakukan tindakan yang benar. Isu etika dan
sosial utama yang muncul oleh adanya informasi mencakup lima dimensi moral
diantaranya:

1. Hak dan Kejawiban Informasi


Hak dan kewajiban informasi yaitu hak informasi untuk individu maupun organisasi dan
juga kewajiban individu maupun organisasi dalam informasi. Dalam hal ini diatur sejauh
mana hak dan kewajiban seorang individu maupun organisasi dalam memperoleh
informasi dan apa saja kewajiban mereka terhadap informasi. Hak ini berkaitan dengan
perlindungan privasi seseorang individu dengan tidak mencampuri atau membatasi
kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui teknologi
tanpa seizing dan sepengetahuan individu yang bersangkutan.

Privasi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau itervensi
dari individu atau organisasi lain, termasuk Negara. Tantangan dalam privasi ini salah
satunya adalah tantangan internet. Tantangan internet terhadap privasi menimbulkan
tantangan baru atas perlindungan privasi pribadi. Karena informasi yang dikirim melalui
jaringan yang sangat luas mungkinsaja melewati banyak sisten komputer yang Berbeda

5
sebelum informasi mencapaitujuan akhirnya. Setiap sistem ini mempunyai kemampuan
untuk melakukanpengawasan, pengambilan, dan penyimpanan komunikasi yang melewati
sistemtersebut. Sangat memungkinkan untuk merekam semua aktivitas online dari
puluhan juta orang.

Solusi teknis untuk melindungi privasi adalah perundang-udangan, tetapi selain itu terdapat
teknologi baru yang telah bermunculan untuk melindungi privasi pengguna selama
berinteraksi di Web. Saat ini juga ada perangkatyang membantu pengguna menentukan
jenis data pribadi yang dapat diambil olehsitus-situs Web. Batasan preferensi Privasi, yang
disebut dengan P3P, menentukankomunikasi otomatis kebujakan privasi antara sebuah
situs perdagangan danpengunjungnya.

2. Hak Kekayaan
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. Kekayaan intelektual
sebagai kekayaan yang tidak terwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau
organisasi. Dengan adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan
intelektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi dapat dengan
mudah menggandakan atau mendistribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya.
Kekayaan intelektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta, dan hak paten.

 Hak Dagang
Produk karya intelektual apapun-rumus, perangkat, pola, atau kompilasi datayang
digunakan untuk sebuah tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasiadagang (trade
secret), asalkan hal itu tidak didasarkan pada informasi di domainpublik. Perlindungan
untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara. Padaumumnya, undang-undang rahasia
dagang mengizinkan monopoli untuk ide-ide darisebuah produk karya, meskipun monopoli
tersebut bisa jadi sangat lemah.

 Hak Cipta
Hak cipta adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi penciptakekayaan
intelektual dari penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuanapapun selama

6
usia hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah penciptanya meninggal.Sedangkan untuk
perusahaan, perlindungan hak cipta akan berakhir 95 tahun setelahpenciptaan pertamanya.

Hak cipta (copyright) adalah hak yang dijamin oleh undang-undang untuk melindungi
penciptaintelektual dari tindakan duplikasi yang dilakukan oleh pihak lain dengan tujuan
apa pun qanjang hidup pencipta karya tersebut ditambah 70 tahun sesudah kematiannya.

Kasus pelanggaran undang-undang hak cipta "lihat dan rasakan" (nama kasusnya
memberikan gambaran yang tepat mengenai perbedaan antara ide dan ekspresinya. Sebagai
contoh, pada awal tahun 1990-an, perusahaan komputer Apple menuntut Microsoft
Corporation: dan Hewlett-Packard terhadap pelanggaran hak cipta dalam pembuatan
tampilan windows yang menyerupai Macintosh buatan Apple. Terdakwa (Microsoft)
membela diri dengan mengatakan dari pengembangan windows yang beraneka ragam,
hanya dapat diekspresikan dengan satu cara oleh karena itu tidak dapat dilindungi dengan
gabungan doktrin undang-undang hak cipta.

 Hak Paten
Hak paten memberikan hak monopoli eksklusif kepada pemilik gagasan yangmelatar
belakangi suatu penemuan. Konsep-konsep dasar dalam undang-undang hakpaten adalah
orisinalitas, kebaruan, dan penemuan. Kekuatan perlindungan hak patenadalah bahwa hak
paten memberikan hak monopoli untuk sebuah konsep dasar dangagasan dari piranti lunak.
 
3. Akuntabilitas dan Pengendalian
Berkaitan dengan undang-udang privasi individu, dimana teknologi informasi yang baru
membawa tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk
menuntut tanggung jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari
informasi individu serta hak-hak pribadi.

4. Kualitas Sistem
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari
kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar
tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam bisnis.

7
5. Kualitas Hidup
Kualitas hidup yaitu nilai-nilai yang harus terus dijaga dan dilindungi oleh arus informasi.
Sehingga informasi juga harus mengetahui kualitas apa saja yang harus dipertahankan.

Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga
dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau
musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada
mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail
untuk temannya yang jauh.
Tetapi dari segi negatif, penggunaan internet bisa menjadi musuh bagi mereka,
kelalaian dan menghabiskan waktu yang terlalu lama untuk online sehingga mereka tidak
akan fokus mengerjakan pekerjaan rumah , karena aktivitas online telah menguras banyak
tenaga mereka, tidak mengikuti aktivitas lain dan kurangnya sosialisasi dengan teman-
teman bahkan dengan anggota keluarga. Komputer juga dapat menimbulkan masalah
kesehatan, seperti cedera stress berulang yang ditimbulkan oleh pengulangan yang konstan
pada aktivitas menekan tombol-tombol pada keyboard, sindrom penglihatan komputer,
yaitu kondisi mata yang tegang, karena melihat layar monitor komputer untuk waktu lama
dan dapat menimbulkan tehcnostress, yaitu stress yang timbul dari penggunaan komputer.
Dalam lingkungan pekerjaan, penggunaan teknologi seperti komputer dapat
menghilangkan pekerjaan orang-orang, yang sekarang telah diambil alih oleh teknologi.
dari berbagai pembahasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa adanya sistem informasi
dalam kaitan dengan teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri yang bisa berakibat
buruk atau malah sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial dan
penyalahgunaan yang menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu.
Etika adalah sebuah prinsip benar atau salah yang digunakan seseorang, yang
bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat keputusan untuk mengarahkan
perilakunya. Sistem informasi menciptakan kesempatan untuk perubahan social yang besar
dan membahayakan distribusi kekuatan, uang, dan kewajiban yang ada.
Permasalahan etika dalam sistem informasi telah memberikan perubahan yang sangat
signifikan seperti hebohnya penggunaan internet dan perdagangan elektronik.
8
Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Teknologi bisa menjadi sumber
keuntungan. Satu keuntungan besar dari system computer kontemporer adalah kemudahan
menganalisis, kemudahan mengirimkan, dan berbagi pakai informasi digital diantara
banyak orang. Namun pada saat yang sama, kemampuan yang tangguh ini juga
menciptakan peluang-peluang baru untuk berlawanan dengan hukum yang berlaku atau
merugikan orang lain. Keseimbangan antara kenyamanan dan implikasin kebebasan
pribadi dalam penggunaan teknologi m-commerce untuk melacak pelanggan dan
mengirimkan e-mail iklan yang tidak diinginkan, merupakan salah satu isu etika yang
menonjol yang ditimbulkan oleh system informasi kontemporer.
Internet dan e-commerce memunculkan minat baru dalam hal dampak etika dan
social dari system informasi. Internet dan teknologi perusahaan digital yang mempermudah
segala pekerjaan yang berhubungan dengan konstruksi, integrasi, dan penyebaran
informasi mengedepankan perhatian-perhatian baru mengenai penggunaan secara tepat
informasi pelanggan, perlindungan kerahasiaan data pribadi, dan perlindungan hak milik
intelektual.
Walaupun perlindungan atas kerahasiaan pribadi dan hak milik intelektual pada
internet sekarang ini sedang mendapat sorotan, namun ada tekanan isu-isu etika lainnya
yang muncul akibat penggunaan system informasi secara luas. Termasuk didalamnya
adalah penetapan tanggung jawab untuk konsekuensi-konsekuensi dari system informasi,
penetapanr standar untuk mengamankan kualitas system yang melindungi keamanan
individu dan masyarakat.

2.1.3 Dampak Implementasi Sistem Informasi Dilihat dengan 5 Analisis Etika

Penggunaan teknologi informasi memiliki dampak yang besar dalam masalahisu etika
dan sosial, berkenaan dengan hal ini terdapat dampak positif dan dampak negatif.

9
2.1.3.1 Dampak positif

 Sebagai media yang dapat menghemat biaya

Pemanfaatan teknologi informasi dimulai pada saat teknologi informasidianggap


sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan metode
konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas, penghapus, tip-ex,
prosesediting, dsb yang cenderung tidak efisien. Sekarang dengan bantuan
komputer kitabisa melihat hasil ketikan di layar monitor sebelum dicetak
(paperless). Lebih efisiendalam waktu dan tempat penyimpanan file. Makanya
dahulu banyak kursus mengetik,sekarang sudah jarang kita temui kursus
mengetik apalagi di kota-kota besar.

 Internet sebagai media komunikasi

Merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana


setiappengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari
seluruh dunia.Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup,
ftp dan www (worldwide web) / jaringan situs-situs web para pengguna
internet di seluruh dunia dapatsaling berkomunikasi dan bertukar informasi
dengan cepat dan murah.

 Pendidikan

Menjadi media pendidikan, karena adanya situs-situs yang


berhubunganpendidikan. Sehingga mendorong seseorang untuk kembali belajar,
dan menambah wawasan yang ada.

 Media untuk mencari informasi atau data

Perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah


satusumber informasi yang penting dan akurat. Kemudahan memperoleh
informasimelalui internet membuat para pelaku IT tahu apa saja yang terjadi.

10
Bisa digunakansebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan,
dan lain-lain.

 Perdagangan
Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan
sehinggatidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan. Seperti,
pengiriman barangmelalui paket.
 Agama

Adanya situs-situs rohani,dapat menambah iman serta pengetahuan manusia


tentang agama.

2.1.3.2 Dampak Negatif

 Penggunaan komputer yang bertujuan untuk memperingan dan


mempercepatpekerjaan, di sisi lain bisa menimbulkan pengangguran, karena
beban pekerjaan semakin berkurang dengan adanya komputer.
 Adanya kemungkinan penyalahgunaan data untuk kepentingan
pribadi.Kemudahan pengelolaan informasi dalam bentuk pangkalan data
memberipeluang untuk memindahkan data yang tadinya milik pribadi atau
rahasiadapat diakses oleh orang lain.
 Perlindungan terhadap hak cipta seseorang sulit diwujudkan. Sebuah karyaatau
kumpulan data dapat dengan mudah dikopi dan dimiliki oleh orang laintanpa
seizin pemilik informasi tersebut. Terlebih jika tujuannya digunakanuntuk
mencari keuntungan pribadi.
 Ketergantungan pada komputer menimbulkan kelemahan bila listrik mati
ataukomputer terserang virus, maka data tidak dapat diakses.
 Ketidakmampuan sumber daya manusia dalam menguasai teknologi
dapatmenimbulkan kendala dan memunculkan anggapan bahwa teknologi
justrumenghambat pekerjaan.
 Perjudian.

11
BAB III

STUDI KASUS

3.1 Fenomena Berkaitan Dengan Isu Sosial Dan Etika Dalam Informasi Dan
Pemanfaatan Internet

Etika Profesi Teknologi Informasi di kalangan Universitas Privasi yang berlaku di


lingkungan Universitas juga berlaku untuk bahan-bahan elektronik.Standar yang sama
tentang kebebasan intelektual dan akademik yang diberlakukan bagi civitas akademika
dalam penggunaan media konvensional (berbasis cetak) juga berlaku terhadap
publikasi dalam bentuk media elektronik.Contoh bahan-bahan elektronik dan media
penerbitan tersebut termasuk, tetapi tidak terbatas pada, halaman Web (World Wide
Web), surat elektronik (e-mail), mailinglists (Listserv), dan Usenet News.

Kegunaan semua fasilitas yang tersedia sangat tergantung pada integritas


penggunanya.Semua fasilitas tersebut tidak boleh digunakan dengan cara-cara apapun
yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia
atau yang bertentangan dengan lisensi,kontrak, atau peraturan-peraturan Universitas.Setiap
individu bertanggung jawab sendiri atas segala tindakannya dansegala kegiatan yang
dilakukannya, termasuk penggunaan akun (account) yangmenjadi tanggung jawabnya.

Undang-Undang Negara Republik Indonesia dan peraturan Universitas menyatakan bahwa


sejumlah kegiatan tertentu yang berkaitan dengan teknologi informasi dapat digolongkan
sebagai tindakan: pengabaian, pelanggaran perdata, atau pelanggaran pidana. Sivitas
akademika dan karyawan harus menyadari bahwa tindakan kriminal dapat dikenakan
kepada mereka apabila melanggar ketentuan ini.

12
Contoh tindakan pelanggaran tersebut adalah, tetapi tidak hanya terbatas pada, hal-
halsebagai berikut:

 Menggunakan sumber daya teknologi informasi tanpa izin.


 Memberitahu seseorang tentang password pribadi yang merupakan akun
yang tidak dapat dipindahkan tangankan.
 Melakukan akses dan/atau upaya mengakses berkas elektronik, disk,
atau perangkat jaringan selain milik sendiri tanpa izin yang sah.
 Melakukan interferensi terhadap sistem teknologi informasi atau
kegunaanlainnya dan sistem tersebut, termasuk mengkonsumsi sumber daya
dalam jumlah yang sangat besar termasuk ruang penyimpanan data (disk
storage),waktu pemrosesan, kapasitas jaringan, dan lain-lain, atau secara
sengajamenyebabkan terjadinya crash pada sistem komputer melalui bomb
mail,spam, merusak disk drive pada sebuah komputer PC milik
Universitas, danlain-lain).
 Menggunakan sumber daya Universitas sebagai sarana (lahan)
untukmelakukan crack (hack, break into) ke sistem lain secara tidak sah.
 Mengirim pesan (message) yang mengandung ancaman atau bahan
lainnyayang termasuk kategori penghinaan.
 Pencurian, termasuk melakukan duplikasi yang tidak sah (illegal)
terhadapbahan-bahan yang memiliki hak-cipta, atau penggandaan,
penggunaan, ataupemilikan salinan (copy) perangkat lunak atau data secara
tidak sah.
 Merusak berkas, jaringan, perangkat lunak atau peralatan.
 Mengelabui identitas seseorang (forgery), plagiarisme, dan
pelanggaranterhadap hak cipta, paten, atau peraturan peraturan perundang-
undangantentang rahasia perusahaan.

13
 Membuat dengan sengaja, mendistribusikan, atau menggunakan
perangkatlunak yang dirancang untuk maksud kejahatan untuk merusak
ataumenghancurkan data dan/atau pelayanan komputer (virus, worms, mail
bombs,dan lain-lain).

Universitas melarang penggunaan fasilitas yang disediakannya untukdipergunakan


dengan tujuan untuk perolehan finansial secara pribadi yang tidakrelevan dengan
misi Universitas. Contoh penggunaan seperti itu termasuk membuat Kontrak komersial
dan memberikan pelayanan berbasis bayar antara lain seperti menyewakan perangkat
teknologi informasi termasuk bandwidth dan menyiapkan surat-surat resmi atau
formulir-formulir resmi lain. Semua layanan yang diberikanuntuk tujuan apapun,
yang menggunakan sebahagian dari fasilitas sistem jaringanUniversitas untuk
memperoleh imbalan finansial secara pribadi adalah dilarang.

Dalam semua kegiatan dimana terdapat perolehan finansial pribadi yangdiperoleh


selain kompensasi yang diberikan oleh Universitas, maka kegiatan tersebutharus
terlebih dahulu memperoleh izin resmi dari Universitas.

Pelanggaran terhadap Kode Etik Teknologi Informasi ini akan diselesaikan melalui
proses disipliner (tata tertib) standar oleh otoritas disipliner yang sahsebagaimana
diatur di dalam peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Universitas tentang disiplin
mahasiswa, dosen dan karyawan. PSI dapat mengambil tindakan yang bersifat segera
untuk melindungi keamanan data dan informasi, integritas sistem, dan keberlanjutan
operasional sistem jaringan

.Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas sebagai bagian dari komunitas
akademik dapat memberikan pandangan dan saran terhadap kode etik inibaik secara
individu maupun secara kolektif demi terselenggaranya pelayanan sistem informasi
dan sistem jaringan terpadu Universitas yang baik. PSI akan melakukanevaluasi,
menampung berbagai pandangan, dan merekomendasikan perubahan yangperlu
dilakukan terhadap kode etik ini sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

14
3.2 Fenomena Berkaitan Dengan Isu Sosial Dan Etika Dalam ImplementasiSistem
Informasi Dan Pemanfaatan Internet

Etika Profesi Teknologi Informasi di kalangan UniversitasPrivasi yang berlaku di lingkungan


Universitas juga berlaku untuk bahan-bahan elektronik. Standar yang sama tentang kebebasan
intelektual dan akademikyang diberlakukan bagi sivitas akademika dalam penggunaan media
konvensional(berbasis cetak) juga berlaku terhadap publikasi dalam bentuk media
elektronik.Contoh bahan-bahan elektronik dan media penerbitan tersebut termasuk, tetapi
tidakterbatas pada, halaman Web (World Wide Web), surat elektronik (e-mail), mailinglists
(Listserv), dan Usenet News.Kegunaan semua fasilitas yang tersedia sangat tergantung pada
integritaspenggunanya.Semua fasilitas tersebut tidak boleh digunakan dengan cara-cara
apapunyang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesiaatau
yang bertentangan dengan lisensi, kontrak, atau peraturan-peraturanUniversitas.Setiap individu
bertanggung jawab sendiri atas segala tindakannya dansegala kegiatan yang dilakukannya,
termasuk penggunaan akun (account) yangmenjadi tanggung jawabnya.Undang-Undang Negara
Republik Indonesia dan peraturan Universitasmenyatakan bahwa sejumlah kegiatan tertentu
yang berkaitan dengan teknologiinformasi dapat digolongkan sebagai tindakan: pengabaian,
pelanggaran perdata, ataupelanggaran pidana. Sivitas akademika dan karyawan harus menyadari
bahwatindakan kriminal dapat dikenakan kepada mereka apabila melanggar ketentuan ini.Contoh
tindakan pelanggaran tersebut adalah, tetapi tidak hanya terbatas pada, hal-halsebagai berikut:

 Menggunakan sumber daya teknologi informasi tanpa izin.

 Memberitahu seseorang tentang password pribadi yang merupakan akun yangtidak dapat
dipindahkan- tangankan.

 Melakukan akses dan/atau upaya mengakses berkas elektronik, disk, atauperangkat


jaringan selain milik sendiri tanpa izin yang sah.

 Melakukan interferensi terhadap sistem teknologi informasi atau kegunaanlainnya dan


sistem tersebut, termasuk mengkonsumsi sumber daya dalam jumlah yang sangat besar
termasuk ruang penyimpanan data (disk storage),waktu pemrosesan, kapasitas jaringan,
15
dan lain-lain, atau secara sengajamenyebabkan terjadinya crash pada sistem komputer
melalui bomb mail,spam, merusak disk drive pada sebuah komputer PC milik
Universitas, danlain-lain).

 Menggunakan sumber daya Universitas sebagai sarana (lahan) untukmelakukan crack


(hack, break into) ke sistem lain secara tidak sah.

 Mengirim pesan (message) yang mengandung ancaman atau bahan lainnyayang termasuk
kategori penghinaan.

 Pencurian, termasuk melakukan duplikasi yang tidak sah (illegal) terhadapbahan-bahan


yang memiliki hak-cipta, atau penggandaan, penggunaan, ataupemilikan salinan (copy)
perangkat lunak atau data secara tidak sah.

 Merusak berkas, jaringan, perangkat lunak atau peralatan.

 Mengelabui identitas seseorang (forgery), plagiarisme, dan pelanggaranterhadap hak


cipta, paten, atau peraturan peraturan perundang-undangantentang rahasia perusahaan.

 Membuat dengan sengaja, mendistribusikan, atau menggunakan perangkatlunak yang


dirancang untuk maksud kejahatan untuk merusak ataumenghancurkan data dan/atau
pelayanan komputer (virus, worms, mail bombs,dan lain-lain).

Universitas melarang penggunaan fasilitas yang disediakannya untukdipergunakan dengan tujuan


untuk perolehan finansial secara pribadi yang tidakrelevan dengan misi Universitas. Contoh
penggunaan seperti itu termasuk membuat kontrak komersial dan memberikan pelayanan
berbasis bayar antara lain sepertimenyewakan perangkat teknologi informasi termasuk
bandwidth dan menyiapkansurat-surat resmi atau formulir-formulir resmi lain. Semua layanan
yang diberikanuntuk tujuan apapun, yang menggunakan sebahagian dari fasilitas sistem
jaringanUniversitas untuk memperoleh imbalan finansial secara pribadi adalah dilarang.Dalam
semua kegiatan dimana terdapat perolehan finansial pribadi yangdiperoleh selain kompensasi
yang diberikan oleh Universitas, maka kegiatan tersebutharus terlebih dahulu memperoleh izin
resmi dari Universitas.Pelanggaran terhadap Kode Etik Teknologi Informasi ini akan
diselesaikanmelalui proses disipliner (tata tertib) standar oleh otoritas disipliner yang
16
sahsebagaimana diatur di dalam peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Universitastentang
disiplin mahasiswa, dosen dan karyawan. PSI dapat mengambil tindakan yangbersifat segera
untuk melindungi keamanan data dan informasi, integritas sistem, dankeberlanjutan operasional
sistem jaringan.Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas sebagai bagian
darikomunitas akademik dapat memberikan pandangan dan saran terhadap kode etik inibaik
secara individu maupun secara kolektif demi terselenggaranya pelayanan sisteminformasi dan
sistem jaringan terpadu Universitas yang baik. PSI akan melakukanevaluasi, menampung
berbagai pandangan, dan merekomendasikan perubahan yangperlu dilakukan terhadap kode etik
ini sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

17
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN
Etika adalah kepercayaan standar atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok
atau masyarakat. Semua individu bertanggung jawab kepada masyarakat atas perilaku mereka.
Masyarakat dapat berupa suatu kota, negara, atau profesi. Tindakan yang kita lakukan juga
diarahkan oleh etika yang ada di wiayah kita. Menurut Reitz (2004:356) Etika informasi
merupakan cabang etika yang terpusa pada hubungan antara penciptaan (creation),
pengorganisasian (organization), pemencaran (dissemination), dan penggunaan informasi serta
standar etis dan kode mora yang mengatur perilaku manusia di masyarakat.

Adapun etika daam menggunakan teknologi informasi di lingkungan masyarakat.


Penggunakan teknologi infomasi dapat berguna untuk mengatasi masalah dan memudahkan
dalam pekerjaan, etika bagi masyarakat yang menggunakan teknologi adalah tidak melakukan
atau menggunakan sistem informasi yang bajakan yang dapat merugikan pembuat sistem
informasi yang orisini, menghormati hak cipta yang dimiiki oleh pembuat sistem informasi.
Dalam menggunakan sistem informasi yang ada maka kita harus berpegang dalam
konsep dasar etika dalam masyarakat informasi yaitu tanggung jawab, akuntyanbilitas, dan
liabilitas. Berpedoman pada kode etik dalam menggunakan sistem informasi dan menghindari
terjadinya kasus-kasus atau masalah etika dalam masyarakat informasi.

18
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/21857258/
SISTEM_INFORMASI_BISNIS_DAN_MANAJEMEN_PENGETAHUAN_Isu_isu_dan_Etika
_Sosial_dalam

https://safrizalhappy.wordpress.com/2009/07/12/lima-dimensi-moral-dalam-era-informasi/
(Dipos oleh safrizal pada tanggal 12 Juli 2009)

https://www.academia.edu/
33526742/04_SI_PI_Siti_Maesaroh_Hapzi_Ali_Isu_Sosial_Dan_Etika_Dalam_Sistem_Informas
i_Universitas_Mercu_Buana_2017

19
20

Anda mungkin juga menyukai