BeritaSatu.com Market
| BTV |and Corporate
BeritaSatu Newsstand | Finance
Investor.id | Business
Jakartaglobe.id | IT and Telco Otomotif Lifestyle InveStory Indeks
CLOSE
CEO Anteraja Suyanto Tjoeng (kiri) dan Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk Projo Sunarjanto
(kanan). (Foto: Perseroan)
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan, harga saham ASSA turun Rp 70 (6,28%) menjadi
Rp 1.045 atau berada di level ARB sepanjang sesi I hari ini. 02 Diam-diam, Raja Batu Bara Low
Tuck Kwong Rambah Bisnis Baru
“Anak usaha perseroan, yaitu PT Tri Adi Bersama (AnterAja), menunjukkan penurunan Minggu, 29 Jan 2023 | 19:01 WIB
pendapatan, margin kotor bersih, dan EBIT. Hal ini dipengaruhi beban pengurangan driver
full time menjadi driver paruh waktu,” tulis riset CGS CIMB Sekuritas yang diterbitkan baru- 03 Saratoga (SRTG) Bidik Saham
Bank Digital
baru ini.
Minggu, 29 Jan 2023 | 22:01 WIB
Baca juga: Adi Sarana (ASSA) Bikin Perusahaan Baru, buat Garap Apa?
Selengkapnya..
Penurunan juga dipengaruhi atas rata-rata volume pengiriman barang yang ditangani
perseroan turun pada kuartal III-2022. Hal ini memicu penurunan pendapatan sebanyak
23% pada kuartal III-2022, dibandingkan kuartal II-2022. Sedangkan biaya pengiriman
barang tidak ada peningkatan sepanjang kuartal III-2022 dan baru mulai ada peningkatan
sejak Oktober 2022.
Meski terjadi penurunan, SGS CIMB Sekuritas menyebutkan, bisnis kurir ini diprediksi
perlahan-lahan mulai membaik, seiring dengan kenaikan rata-rata harga pengiriman sejak
bulan lalu.
Terkini
JBA. Meski demikian, bisnis ini cenderung menghadapi tantangan, yaitu rendahnya
pasokan barang bersamaan dengan pengetatan pengucuran kredit pembelian kendaraan Pariwisata Pulih, Occupancy
Rate The Nusa Dua Melonjak
bermotor.
197%
Senin, 30 Jan 2023 | 17:06 WIB
Sedangkan bisnis rental mobil, terang dia, menunjukkan tingkat pendapatan stabil dengan
margin keuntungan kotor tetap tinggi mencapai 30% dan margin EBIT mencapai 20%.
Selengkapnya..
Baca juga: Pertumbuhan Bisnis Pengiriman Barang Tetap Kuat, Adi Sarana (ASSA)
Paling Diuntungkan
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Adi Sarana
melesat dari Rp 80,21 miliar menjadi Rp 131,27 miliar. Peningkatan tersebut sejalan
dengan lonjakan pendapatan perseroan dari Rp 3,45 triliun menjadi Rp 4,62 triliun.
Namun demikian, perseroan justru menunjukkan tren penurunan laba bersih dari Rp 73
miliar pada kuartal I-2022, Rp 42 miliar pada kuartal II-2022, dan kembali terkoreksi
menjadi Rp 16 miliar pada kuartal III-2022. Sedangkan pendapatan turun dari Rp 1,63
triliun pada kuartal II-2022 menjadi Rp 1,45 triliun pada kuartal III-2022.
Baca juga: Adi Sarana (ASSA) Lakukan Terobosan di Aplikasi Anteraja, Apa Itu?
“Realisasi kinerja keuangan Adi Sarana tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi kami dan
konsensus analis. Perolehan tersebut baru mencerminkan 55% dari target kami dan hanya
50% dari perkiran konsensus analis,” terangnya. Penurunan kinerja keuangan tersebut
dipengaruhi atas anak usahanya Anteraja.
Meski demikian, CGS CIMB Sekuritas masih mempertahankan rekomendasi add saham
ASSA dengan target harga Rp 1.900. Target harga tersebut juga telah mempertimbangkan
PE perseroan tergolong paling rendah, diantara berbagai perusahaan jasa pengiriman
barang besar di Asia.
BAGIKAN
#assa #prospek saham assa #adi sarana #kinerja keuangan adi sarana
Berita Terkait
Pilarmas: IHSG Melemah, Lima Saham Malah Bakal Cuan Jelang Akhir Pekan