Anda di halaman 1dari 2

HKUM4311

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.2 (2021.1)

Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Kode/Nama MK : HKUM4311/Hukum Pidana Ekonomi
Tugas :3

No. Soal
1. Bapak Hendrik selaku Pimpinan Wilayah PT. Bank Rugi menginstruksikan staffnya melakukan
manipulasi laporan belanja barang pada Unit Kerjanya. Uang hasil manipulasi tersebut digunakan untuk
membiayai nasabah prioritas liburan ke luar negeri. Semua ini dilakukan Bapak Hendrik demi bisnis
bank bagi Nasabah prioritas yang telah menyimpan dananya di Bank Rugi.

Pertanyaan:
Uraikan dan berikan analisis apakah tindakan Bapak Hendrik termasuk tindak pidana beserta dasar
hukumnya!

2. KPK lakukan pembuktian terbalik dalam gratifikasi Zumi Zola


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan melakukan proses pembuktian terbalik dalam kasus
gratifikasi Gubernur nonaktif Jambi, Zumi Zola. Proses pembuktian terbalik ini diterapkan sebab
gratifikasi yang didapatkan oleh Zumi lebih dari Rp10 juta.
“Satu hal yang berbeda dari dakwaan gratifikasi adalah akan diterapkannya pembuktian terbalik
(pembalikan beban pembuktian)," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, Kamis (30/8).
Dalam pembuktian terbalik, terdakwa diberikan hak untuk membuktikan bahwa dirinya tidak melakukan
tindak pidana korupsi. Caranya ialah dengan melaporkan semua harta bendanya yang dimiliki oleh
anak, istri, suami, korporasi, dan setiap orang yang terkait dengan perkaranya.
Pembuktian terbalik ini pun sudah diatur dalam pasal 12B ayat 1 huruf a Undang-undang Nomor 20
tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Zumi didakwa menerima gratifikasi yang totalnya mencapai angka Rp44 milliar dan sebuah mobil Toyota
Alphard. Ia menerima uang dari Apif Firmansyah senilai Rp34,639 miliar, melalui Asrul Pandapotan
Sihotang sejumlah Rp2,77 miliar dan US$147.300, serta satu mobil Toyota Alphard, melalui Arfan
sejumlah Rp3,068 miliar, US$30.000, dan 100.000 dollar Singapura.
Rencananya, pembuktian terbalik ini akan dilakukan saat Zumi Zola menjalani sidang lanjutan pada
tanggal 6 September 2018 di Pengadilan Negeri Jakarta.

Sumber : https://www.alinea.id/nasional/kpk-lakukan-pembuktian-terbalik-dalam-gratifikasi-zumi-zola-
b1U4r9d13

Pertanyaan:
Terdakwa Zumi Zola didakwa melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang, sementara Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) akan melakukan proses pembuktian terbalik. Berikan analisis
anda tentang “pembuktian terbalik”.

3. JAKARTA - Kuasa hukum Nurhadi dan Rezky Herbiyono, Maqdir Ismail, menegaskan pihaknya
menolak tuntutan penuntut umum yang menyatakan bisa melihat suatu pola pencucian uang dalam
kasus kliennya.
"Bahwa kami tidak sependapat dan menolak keras apa yang dinyatakan oleh penuntut umum dalam
surat tuntutannya, pada bagian pendahuluan halaman 6 yang menyatakan pada pokoknya dalam kasus
ini, 'bisa melihat suatu pola pencucian uang'," kata Maqdir Ismail dalam keterangan tertulis, Rabu
(10/3/2021).
Menurutnya, apabila dicermati secara saksama pada surat dakwaan, penuntut umum sama sekali tidak
mendakwa para terdakwa dengan ancaman Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian
Uang (TPPU).
Tetapi JPU hanya mendakwa berdasarkan Undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi,
sehingga sangat tidak relevan apabila penuntut umum dalam perkara ini berpendapat demikian.
Lebih lagi, berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan, tidak ada satupun saksi yang

1 dari 2
HKUM4311

menerangkan Nurhadi mempunyai kontrol yang besar atas perusahaan dan keuangan yang dimiliki oleh
Rezky Herbiyono.
Kemudian, lanjutnya, faktanya Nurhadi sebagai mertua tidak memiliki kedekatan dengan Rezky
Herbiyono, selain kedekatan sebagai keluarga.
Nurhadi tidak pernah ikut campur dengan bisnis-bisnis Rezky Herbiyono lebih khusus proyek PLTMH
antara Rezky Herbiyono dengan saksi Hiendra Soenjoto.
"Dengan demikian, penuntut umum telah membuat pernyataan yang tidak jelas pijakannya, sehingga
uraian penuntut umum hanya didasarkan pada kesimpulan yang bersifat asumsi," kata dia.
Sumber : https://nasional.okezone.com/read/2021/03/10/337/2375630/kuasa-hukum-nurhadi-keukeuh-
menolak-tuntutan-pencucian-uang-dari-jaksa-kpk

Soal :
Dalam kasus diatas Kuasa Hukum terdakwa menolak tuntutan penuntut umum yang hanya
mengacu kepada Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi dan tidak dengan ketentuan Undang-
undang tindak pidana pencucian uang. Hal ini terjadi karena Tindak pidana korupsi merupakan
Tindak Pidana asal. Berikan analisis anda tentang tindak pidana asal pada pertanggungjawaban
tindak pidana pencucian uang!

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai