Anda di halaman 1dari 57

MEMBUAT SULAMAN BERWARNA

OLEH : WIWIK HANDAYANI, S. Pd., M. Pd


MEMBUAT SULAMAN BERWARNA

OLEH : WIWIK HANDAYANI, S. Pd., M. Pd

@Cetakan Tahun 2018, 54 halaman


Desain Cover : Java Creative
Desain buku : Java Creative
Penyusun : Wiwik Handayani, S. Pd., M. Pd
Editing : Dedy Ari Prihartono, S.Pd., M.Pd
Dicetak Oleh : Java Creative
Jl. Jombang Gg. 1 No. 6 Malang-Jawa Timur

© Hak Cipta dilindungi undang-undang.


Dilarang keras mengutip, menjiplak, memperbanyak baik sebagian maupun
keseluruhan isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa ijin tertulis dari penulis.

Sanksi Pelanggaran Pasal 112 dan Pasal 113 :


Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014
Tentang Hak Cipta
Pasal 112
Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana yang
dimaksud Pasal 7 ayat (3) dan/atau pasal 52 untuk Penggunaan Secara Komersial,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan / atau pidana denda
paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

Pasal 113
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h, untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang
Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g, untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang
dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama
10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 4.000.000.000,00
(empat miliar rupiah).
UNTAIAN AWAL

Buku ini merupakan buku pembelajaran dalam rangka


meningkatkan keterampilan membuat sulaman berwarna.
Buku ini diperuntukkan bagi Peserta Didik di Sekolah
Menengah Kejuruan khususnya Tata Busana. Pada setiap
buku ada uraian pokok bahasan dan dilengkapi dengan
tugas-tugas yang dapat dikerjakan secara mandiri atau
dalam suatu kelompok belajar.
Puji syukur yang sedalam-dalamnya kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. Hanya
atas ijin-Nya dan ridlo-Nya Buku Diklat ini dapat tersusun. Pada dasarnya Buku Diklat ini
disusun untuk menunjang dalam pembelajaran dengan penerapan kurikulum yang lebih
mengedepankan Kompetensi dan Life Skill peserta didik.
Materi pembelajaran membuat sulaman berwarna ini akan memberikan dasar
pada siswa di tingkat SMK pada Pariwisata untuk mengoptimalisasi menghias busana
dengan baik dan mampu dikembangkan secara dini sebagai salah satu bentuk sukses
berusaha untuk menerapkan kompetensi yang dimiliki.
Harapan besar penulis agar buku ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran membuat sulaman
berwarna untuk memperoleh rasa percaya diri, ketelitian yang tinggi, kesabaran, dan
berani mengambil resiko dalam berusaha.

Penyusun

WIWIK HANDAYANI

Membuat Sulaman Berwarna 1


Kata Pengantar ................................................................................................................. 1

Daftar Isi ............................................................................................................................ 2

BAB I Sejarah Sulaman ............................................................................................ 3

BAB II Pengertian Sulaman Berwarna..................................................................... 5

BAB III Alat Dan Bahan Membuat Sulaman Berwarna ............................................ 7

BAB IV Macam-Macam Tusuk Hias Dasar ................................................................. 19

BAB V Sulaman Berwarna Pada Tenunan Rapat .................................................... 24

BAB VI Sulaman Berwarna Pada Tenunan Bercorak ............................................... 40

BAB VII Sulaman Berwarna Pada Tenunan Renggang ............................................. 44

Rangkuman ....................................................................................................................... 49

Tugas Dan Evaluasi ........................................................................................................... 53

Daftar Pustaka .................................................................................................................. 54

Membuat Sulaman Berwarna 2


BAB I
SEJARAH SULAMAN

Sulaman merupakan suatu seni persembahan reka bentuk kreatif menggunakan


tangan atau mesin, yang mana telah lama ada di dalam kehidupan manusia, yaitu hampir
seusia dengan pakaian itu sendiri. Terdapat bukti-bukti yang menunjukkan orang-orang
Mesir Purba, Babylon, Phoenicia dan Yahudi telah lama mengaplikasi seni sulaman untuk
menghias pakaian mereka. Kaum Moor juga menghiasi pakaian mereka dengan sulaman.
Kaum Moor mempunyai style tersendiri untuk corak sulaman pada pakaian yang mereka
gunakan, dan telah berkembang ke Negara-negara lain seperti Spanyol dan kepulauan
Sicily. Teknik dan corak sulaman kaum Moor juga berkembang ke Negara-negara Eropa
yang lain. Hasil sulaman yang tertua, yang masih ada hingga kini adalah pada zaman
pertengahan, dimana seni sulaman seringkali digunakan pada pakaian-pakaian paderi.
Selain itu, seni sulaman juga sebagai simbol kemewahan, dimana hanya pedagang dan
golongan elit saja yang mampu membeli pakaian yang bersulam.
Pada abad ke-18 M, keterampilan ragam hias sulaman atau bordir sudah ada di
Indonesia. Bahkan pada abad ke-16 M sulaman mulai dikembangkan dalam bentuk
tradisional. Pada waktu itu sulaman atau bordir diperkenalkan hampir keseluruh pelosok
nusantara. Tetapi sulaman atau bordir hanya digunakan oleh kerajaan untuk menghias
busana para bangsawan dan kaum ningrat. Dalam masyarakat Melayu sendiri, seni
sulaman juga banyak mempengaruhi kehidupan sehari-hari, terutama bagi kaum wanita.
Kebaya, baju kurung maupun kerudung seringkali menggunakan seni sulaman sebagai
hiasan tambahan yang menambahkan keindahan dan kecantikan pada produk tersebut.
Membuat Sulaman Berwarna 3
Awal perkembangannya ada di propinsi kepulauan riau. Kerajinan sulaman sudah
sejak lama dan dikenal oleh masyarakat Melayu Riau. Pada masa kerajaan, anak-anak
wanita sudah mengerjakan kerajinan sulaman ini. Dari mana asal perkembangannya
belum ada pengkajian yang mendalam. Dan masih belum lengkap pula informasi yang
kami dapatkan.
Istilah bordir identik dengan menyulam, karena kata “Bordir” diambil dari istilah
Inggris “Embroidery” yang artinya sulaman. Di Indonesia ada juga yang membedakan
antara sulam dan bordir. Sulaman lebih mengarah ke kerajinan tangan manual, dan bordir
lebih ke modern yaitu menggunakan mesin.
Di Propinsi Riau secara khusus sulaman atau bordir yang memiliki nuansa Melayu
diperkenalkan oleh perajin, Ibu Martini Sucipto, pada tahun 1990. Pada saat itu Ibu Martini
mengembangkan sulaman atau bordir dengan motif Melayu. Ciri khasnya terlihat pada
motif yang menggunakan ragam hias pucuk rebung, siku keluang, dan lain-lain. Usaha
bordir yang bernuansa melayu tersebut bernama “UBAR” atau Usaha Bordir Ali Riau.
Sejak saat itu, bordir dikembangkan di daerah lain, meskipun masih terpengaruh oleh
budaya setempat. Dan semakin lama merambah sampai Jawa Tengah dan ke Jawa Timur.

Membuat Sulaman Berwarna 4


BAB II
PENGERTIAN
SULAMAN BERWARNA

Defenisi atau pengertian dari menyulam adalah salah satu teknik menjahit yang
bertujuan untuk dekoratif dengan menggunakan jahit dan benang. Selain benang, hiasan
untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam,
mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.
Pengertian sulaman, dalam kamus bahasa Indonesia adalah sulam diartikan 'suji'
atau tekad. Dalam bahasa Sunda, menyulam disebut 'ngabordeI' yang berarti membuat
hiasan pada kain dengan bermacam benang berwarna. Sulaman menurut Bernice Barsky
dalam buku Aneka Hobi Rumah Tangga adalah Sulaman pemula merupakan contoh
sulam-menyulam dewasa ini. Dengan gambar pemandangan, huruf, angka, serta bunga
hiasan pinggir yang kebanyakan dikerjakan dengan setik silang pada kain tenunan lurus,
sebagian besar muncul dari perkembangan yang terjadi di Amerika dan Inggris antara
tahun 1753 dan 1840.
Dari pengertian di atas, maka sulaman merupakan kegiatan memberikan hiasan di
atas kain, kulit, dan kertas. Menyulam dapat dikerjakan dengan mesin ataupun tangan.
Biasanya sulam diterapkan pada bagian-bagian tertentu, seperti pinggiran, sambungan,
dan sudut-sudut yang dianggap perlu.
Dari kamus bahasa sunda sendiri pengertian dari Menyulam adalah sebuah karya
seni yg dibuat oleh tangan manusia. Menyulam juga sudah dikenal baik di dalam negeri
maupun di luar negeri. Contohnya negara Jepang. Menyulam juga mampunyai beberapa

Membuat Sulaman Berwarna 5


teknik yaitu, teknik jelujur, teknik rantai, teknik tangkai, teknik silang, dan sebagainya.
Sulaman berwarna adalah teknik menghias dengan menggunakan kain dasar dan
beberapa jenis benang yang bervariasi. Menyulam juga mempunyai bentuk seperti daun,
bunga, tangkai dan lain lain. Untuk membuat sulaman kita memerlukan alat dan bahan.
Alat yang digunakan yaitu: jarum sulam, benang sulam, gunting. Sedangkan bahannya
adalah kain tenunan rapat dan kain tenunan renggang/kain strimin.
Sulaman berwarna dikelompokkan berdasarkan jenis kain yang digunakan, yaitu
teknik menghias yang menggunakan jenis kain rapat (tenunan rapat), kain bercorak baik
kotak maupun bulat, kain tenunan renggang (kain strimin).

Membuat Sulaman Berwarna 6


BAB III
ALAT DAN BAHAN MEMBUAT
SULAMAN BERWARNA

Alat-alat yang digunakan untuk membuat sulaman berwarna antara lain:

1. Rader
2. Gunting Kecil
3. Gunting Besar
4. Benang
5. Jarum Tangan
6. Karbon Jarum/Racing Paper
7. Bantal Jarum dan Jarum Pentul
8. KapurJahit
9. Pendedel
10. Meteran
11. Tudung Jari/Bidal
12. Pemidangan

Membuat Sulaman Berwarna 7


Gambar 3.1. Macam-Macam Alat Membuat Sulaman Berwarna
Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

A. Rader (Tracing Wheels)


Rader gigi untuk memberi tanda pada bahan katun, tidak merusak benang/serat.
Rader licin untuk memberi tanda pada bahan sutera/halus, supaya tidak merusakkan
tenunan/serat.

Gambar 3.2. Rader (Tracing Wheels)


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

B. Gunting
Pada kegiatan belajar ini menggunakan 2 macam gunting, yaitu gunting kain dan
gunting sulam/gunting bordir. Gunting kain digunakan untuk menggunting bahan

Membuat Sulaman Berwarna 8


pokok/kain. Gunting kain dengan ciri khas pegangan jari satu kecil (jempol) besar untuk
empat jari supaya lebih kuat dalam menggunakannya. Gunting kain ini dapat
menggunting 1–30 helai kain tergantung pada bentuk guntingnya, ada yang dapat distel
untuk ketebalan kainnya. Gunting sulam/gunting bordir digunakan untuk mengunting
benang, tiras pada hasil sulaman fantasi.

Gambar 3.3. Gunting


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

C. Benang Sulam
Menyulam adalah teknik menghias kain dan memperindah suatu gambar atau
benda yang diinginkan dibuat dengan menggunakan benang sulam dan jarum jahit.
sebagai hiasan benda-benda yang terdapat dirumah anda. Dalam menyulam tentunya
harus menggunakan benang dengan warna-warna yang di inginkan. Pemilihan benang
pun hendaknya harus disesuaikan dengan ketebalan bahan dan serat bahan yang
digunakan untuk menyulam agar hasil yang dibentuk sesuai dengan apa yang diinginkan.
menyulam pun diharuskan untuk dapat mempunyai keterampilan khusus agar
memahami bentuk atau gambar apa yang ingin dibuat. Di pasaran banyak sekali penjual
benang dengan merk yang bagus namun Benang yang dapat digunakan untuk

Membuat Sulaman Berwarna 9


menyulam biasanya harganya lebih mahal karena kualitasnya yang tidak mudah kusut dan
kuat sehingga jahitan yang dihasilkan akan maksimal.

Gambar 3.3. Benang Sulam


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

D. Jarum (Needles)
Jarum tangan untuk menyulam, sedang, bentuk ramping. Dan mempunyai lubang
lebih besar dari besar benang. Besar kecilnya jarum ditentukan besar kecilnya benang
yang akan dipakai dan kasar halusnya bahan yang digunakan. Ukuran jarum tergantung
ukuran benang dan bahan yang digunakan untuk menyulam.

Gambar 3.5. Jarum (Needles)


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Membuat Sulaman Berwarna 10


E. Karbon Jahit (Dressmakers Tracing Paper)
Karbon jahit/kertas karbon untuk memindahkan desain pola yang tergambar pada
kertas minyak ke kain yang akan disulam (karbon jahit digunakan untuk memberi tanda
pada bahan/memindahkan desain hiasan dengan menggunakan rader). Gunakan karbon
jahit yang mendekati warna bahan sulaman. Warna karbon tidak menempel/mudah hilang
dijentik jari/dicuci dan tidak menimbulkan kotor pada kain/busana.

Gambar 3.6. Karbon Jahit (Dressmakers Tracing Paper)


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

F. Bantal Jarum (Pincushions)


Menyimpan jarum tangan, supaya mudah menggunakannya. Memudahkan
menggunakan jarum tangan pada waktu menyulam. Dapat ditempelkan pada
pergelangan tangan untuk keselamatan kerja.

Membuat Sulaman Berwarna 11


Gambar 3.7. Bantal Jarum (Pincushions)
Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

G. Jarum Pentul
Jarum Pentul merupakan salah satu alat yang dipergunakan dalam kegiatan
menjahit, diketahui jarum terbuat dari stainless steel dan dengan kualitas yang beragam.

Gambar 3.8. Jarum Pentul


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Membuat Sulaman Berwarna 12


H. Kapur Jahit dan Pensil Kapur
Digunakan untuk memindahkan bentuk dan tanda pola pad bahan. Kapur jahit ini
berbentuk lempengan dengan bermacam-macam warna, sehingga penggunaannya dapat
disesuaikan dengan bahan yang akan diberi tanda.
Pensil kapur gunanya sama dengan kapur jahit, tetapi pensil kapur menghasilkan
garis yang lebih halus dan lebih teliti dari pada kapur jahit. Bekas kapur jahit dan pensil
kapur pada bahan dapat hilang bila bahan dicuci.

Gambar 3.8. Kapur Jahit


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

I. Pendedel
Pendedel adalah suatu alat kecil yang berbentuk seperti garpu jarum dan sebagian
berbentuk pisau, fungsinya memotong dan melepaskan benang dari media kain.

Membuat Sulaman Berwarna 13


Gambar 3.9. Pendedel
Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

J. Meteran
Meteran fungsinya adalah untuk mengukur bagian bahan yang mau digunting atau
dijahit.

Gambar 3.10. Meteran


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Membuat Sulaman Berwarna 14


K. Bidal
Bidal (cincin jari/cincin jahit) adalah alat untuk menutupi jari pada waktu
menyulam. Bidal berfungsi melindungi jari dari tusukan-tusukan pada waktu menyulam.
Bidal membantu melancarkan jarum menembus bahan yang tebal/keras waktu
menyulam. Bidal harus pas pada jari tengah kanan.Bidal terbuat dari logam dan
mempunyai lekuk-lekuk cukup dalam.

Gambar 3.11. Bidal


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

L. Bingkai/Pemidangan/Raam
Terdiri dari dua gelang kecil dan besar untuk menjepit kain pada bidang yang akan
disulam (bingkai terdiri dari dua lingkaran yang berlainan ukuran, tetapi berdekatan).
Bingkai terbuat dari kayu atau plastik. Bingkai berfungsi untuk mengencangkan bahan
yang akan disulam (mencegah tusuk yang tidak rata dan berkerut). Bingkai tersedia dalam
berbagai macam ukuran (diameter 15 cm, 20 cm, 25 cm, dan 30 cm).

Membuat Sulaman Berwarna 15


Gambar 3.12. Bingkai/Pemidangan/Raam
Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

M. Pensil
Pada kegiatan memindahkan desain pada bahan, menggunakan pensil lunak dan
pensil keras. Pensil keras digunakan bersama karbon jahit untuk memindahkan desain.
Pensil lunak digunakan untuk memindahkan desain hiasan pada teknik mengutip
langsung desain pada bahan.

Gambar 3.13. Pensil


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Membuat Sulaman Berwarna 16


N. Alat Memasukkan Benang (A Needle Threader)
Alat Bantu memasukkan benang ke jarum tangan. Untuk membantu bagi orang
yang memakai kaca mata, supaya mudah memasukkan benang ke lubang jarum tanpa
bantuan orang lain.

Gambar 3.14. Alat Memasukkan Benang (A Needle Theader)


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

O. Kertas Minyak
Kertas minyak untuk membuat pola hiasan/memindahkan pola hiasan yang
tergambar pada kertas ke kain/bahan.

Bahan yang digunakan untuk membuat sulaman berwarna antara lain:


A. Kain
Pembagian berdasarkan penggunaan jenis kain yang digunakan
1. Kain dengan tenunan rapat, contoh: belacu, popelin, berkolin dan jenis tenunan
yang rapat tenunnya, sulaman fantasi, sulaman janina, sulaman tiongkok, sulaman
perancis, sulaman aplikasi, sulaman inkrustasi, sulaman bebas, sulaman arab.
2. Kain dengan tenunan bercorak, yaitu kain yang tenunan yang memiliki motif
berkotak-kotak atau berbintik-bintik. Ukuran sisi kotak antara tiga millimeter

Membuat Sulaman Berwarna 17


sampai tiga perempat sentimeter. Jika ukuran yang lebih besar dari yang telah
disebutkan akan mempersulit membuat disain dan hasilnya kurang indah. Pada
kain bagi bercorak bintik-bintik disain dekorasi tidak terbatas pada disain
geometris saja, tetapi juga dapat ditambahkan desain lengkung.
3. Kain dengan tenunan renggang, yaitu kain yang tenunan benangnya mudah
dihitung. Kain bagi polos alur benangnya tampak jelas dan mudah dibagi.
Umumnya jenis desain dekorasi untuk sulaman pada kain bagi berupa desain
geometris. Misalnya kain strimin, matting.

B. Benang Sulam
Untuk membuat sulaman berwarna digunakan benang sulam mouline atau
benang mutiara dan DMC. Untuk bahan halus dan tipis dapat digunakan benang
mouline, sedangkan untuk bahan yang lebih tebal dengan pori-pori besar, digunakan
benang mutiara. Untuk benang yang jarang tenunannya seperti kasah, dapat
digunakan benang woll atau cashmilon. Pada sampul pembungkus kertas benang
dicantumkan merk, panjang benang, nomor dan ukuran serta warnanya. Maka untuk
mempermudah pembelian benang baru nantinya, label kertas itu perlu kita simpan
baik-baik.

Membuat Sulaman Berwarna 18


BAB IV
MACAM-MACAM
TUSUK HIAS DASAR

4.1 Pengertian tusuk hias:


Sebelum membuat hiasan busana dengan teknik sulaman terlebih dahulu harus
menguasai macam-macam tusuk hias, yaitu jahitan tangan yang indah untuk
menyelesaikan motif hias dengan cara menusukkan jarum tangan menggunakan benang
sulam seperti mouline atau benang parel, sehingga motif hiasan busana tersebut menjadi
lebih indah.
Untuk membuat hiasan pada permukaan kain digunakan tusuk hias. Kegiatan ini
disebut juga dengan teknik sulaman yaitu teknik membuat ragam hias pada permukaan
kain dengan benang. Benang tersebut diatur secara dekoratif pada permukaan kain
dengan jalan menusukkan benang dengan bermacam-macam cara. Macam-macam tusuk
ini dinamakan dengan tusuk hias.

4.2 Macam-macam tusuk hias dasar yaitu:


1. Tusuk jelujur yaitu tusuk yang mempunyai arah horizontal ukuran dan jarak turun naik
tusuk diatur sama panjang. Tusuk hias ini paling sederhana, akan tetapi sangat bernilai
juga berguna untuk jahitan sementara. Arahnya dari kanan ke kiri.

Membuat Sulaman Berwarna 19


Gambar 4.1. Tusuk Jelujur
Sumber: Ernawati, dkk 2008. BSE Tata Busana Jilid 3, SMK

2. Tusuk veston yaitu tusuk yang mempunyai dua arah yaitu arah vertikal dan arah
horizontal, kaki tusuk arah vertikal dan arah horizontal mempunyai pilinan. Dengan
berbagai macam cara kita dapat menyisipi tusuk veston seperti dengan cara
mengepang. Untuk ini kita dapat mempergunakan benang yang bermacam-macam
tebalnya.

Gambar 4.2. Tusuk Veston


Sumber: Ernawati, dkk 2008. BSE Tata Busana Jilid 3, SMK

3. Tusuk flanel yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal dan pada bagian atas dan
bagian bawah tusuk bersilang.

Membuat Sulaman Berwarna 20


Gambar 4.3. Tusuk Flanel
Sumber: Ernawati, dkk 2008. BSE Tata Busana Jilid 3, SMK

4. Tusuk batang/tangkai yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal dan setengah dari

ukuran tusuk masing-masing saling bersentuhan. Pada tusuk tangkai biasanya benang
letaknya di bawah jarum. Dapat juga benang itu selalu ada di atas jarum. Dalam hal ini
kedua jarum tersebut ditusukkan dan dikeluarkan tepat pada ujung tusuk hias yang
sebelumnya. Pada bagian buruk kita harus memperoleh suatu baris tusuk tikam jejak
yang rapi.

Gambar 4.4. Tusuk Batang/Tangkai


Sumber: Ernawati, dkk 2008. BSE Tata Busana Jilid 3, SMK

5. Tusuk pipih yaitu tusuk yang dibuat turun naik sama panjang dan menutup seluruh
permukaan ragam hias. Tusuk pipih dikerjakan berdiri, arahnya dari kanan ke kiri,
kemudian satu sama lain disambungkan dengan tusuk pipih serong, dikerjakan pada
waktu mulai lagi membuat dari kiri ke arah kanan.

Membuat Sulaman Berwarna 21


Gambar 4.5. Tusuk Pipih
Sumber: Ernawati, dkk 2008. BSE Tata Busana Jilid 3, SMK

6. Tusuk rantai yaitu tusuk mempunyai arah horizontal atau vertikal dimana masing-
masing tusuk saling tindih menindih sehingga membentuk rantai-rantai yang sambung
menyambung.

Gambar 4.6. Tusuk Rantai


Sumber: Ernawati, dkk 2008. BSE Tata Busana Jilid 3, SMK

7. Tusuk silang yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal dan pada garis tengahnya ada
persilangan antara tusuk bagian atas dan tusuk bagian bawah.

Gambar 4.7. Tusuk Silang


Sumber: Ernawati, dkk 2008. BSE Tata Busana Jilid 3, SMK

Membuat Sulaman Berwarna 22


8. Tusuk tikam jejak yaitu tusuk yang mempunyai arah horizontal dan setengah dari
ukuran tusuk saling bersentuhan sehingga pada permukaan kelihatan seperti setikan
mesin.

Gambar 4.8. Tusuk Tikam Jejak


Sumber: Ernawati, dkk 2008. BSE Tata Busana Jilid 3, SMK

Membuat Sulaman Berwarna 23


BAB V
SULAMAN BERWARNA
PADA TENUNAN RAPAT

Sulaman berwarna pada tenunan rapat


Membuat sulaman berwarna dengan teknik menghias yang dikerjakan pada
tenunan rapat antara lain:
1. Sulaman Fantasi
Sulaman fantasi merupakan jenis sulaman yang pengerjaannya tidak terikat oleh
suatu aturan tertentu, dalam arti berbagai variasi tusuk hias dapat dipergunakan untuk
menghasilkan sulaman fantasi. Meski dapat mempergunakan bermacam-macam tusuk
hias dan warna benang, sulaman fantasi dibatasi penggunaannya dengan tiga macam
warna benang hias dan tiga macam tusuk hias. Dalam hal ini kita dituntut untuk mampu
berkreasi hingga teknik hias sulaman fantasi dapat tampil indah dan serasi. Tusuk hias
yang digunakan seperti tusuk pipih, tusuk tangkai dan tusuk rantai:

Membuat Sulaman Berwarna 24


Gambar 5.1. Tusuk Tangkai Gambar 5.2. Tusuk Rantai

Gambar 5.3. Tusuk Pipih


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Motif sulaman fantasi dapat berupa motif-motif alam atau bentuk-bentuk geometris,
tergantung benda yang akan dihias dan untuk keperluan apa benda tersebut.
Teknik menggambar untuk sulaman fantasi dikerjakan dengan cara memberi
warna dasar pada gambar desain yang telah dibuat, kemudian motifnya diberi warna
sesuai dengan warna yang dikehendaki. Motif yang diisi penuh dengan tusuk hias, diblok

Membuat Sulaman Berwarna 25


cat air dan motif yang berupa garis dikerjakan seperti garis pula sesuai bentuknya serta
sesuaikan pula dengan warna benang yang digunakan. Pembuatan desain disesuaikan
dengan tusuk hias yang digunakan.

Cara mengerjakan sulaman fantasi:


a. Motif dipindahkan pada bahan. Pemindahan motif janganlah menggunakan karton
supaya tidak kotor. Motif dibuat pada kertas minyak dengan pensil, pada bagian bawah
ditebali pula dengan pensil. Ditempelkan pada bahan, kemudian digambar sesuai motif.
Maka motif tersebut akan menempel pada bahan.
b. Motif yang memerlukan tusuk-tusuk yang berat dikerjakan terlebih dahulu.
c. Tusuk-tusuk hias yang ringan dan berupa garis-garis lengkung diselesaikan.
d. Pada bagian buruk semua benang dimatikan, dan tiras-tiras benang dibersihkan.
e. Motif yang akan dikerjakan dengan tusuk yang berat janganlah terlalu lebar. Kalau
memang motifnya lebar supaya dibagi-bagi.
Contoh desain dan hasil jadi sulaman fantasi:

Gambar 5.4. Desain Sulaman Fantasi Gambar 5.5.Hasil Jadi Sulaman Fantasi
Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo

Membuat Sulaman Berwarna 26


2. Sulaman Janina
Sulaman janina merupakan jenis sulaman yang mempunyai ciri khas yaitu, seluruh
motifnya ditutup dengan menggunakan tusuk flanel. Untuk mempermudah pengerjaan
sulaman tersebut, perlu diperhatikan bentuk motif atau ragam hias sulaman janina
sebaiknya tidak terlampau rumit, dan tidak terlalu besar, karena rentangan benang pada
tusuk flanel, jika terlampau lebar akan mudah terkait. Motif yang berupa garis
diselesaikan dengan menggunakan tusuk tangkai atau tusuk hiasan lain sesuai dengan
bentuknya. Dan pada setiap tepi motif hias dipinggiri dengan menggunakan tusuk tikam
jejak. Kombinasi warna benang yang digunakan bebas, warna apapun bisa dengan tetap
memperhatikan keserasian warna.
Gambar desain sulaman janina dikerjakan dengan cara memberi warna dasar
terlebih dahulu, dan pada motifnya diblok dengan warna-warna sesuai dengan keinginan.
Desain hiasan diselesaikan dengan membuat garis silang seperti tusuk flanel.

Gambar 5.6. Tusuk Flanel


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Cara mengerjakan sulaman janina:


a. Setelah motif dipindahkan pada kain langsung dapat diselesaikan dengan tusuk flanel.
Apabila motifnya lebar supaya dibagi.
b. Motif lain yang berupa garis-garis diselesaikan dengan tusuk tangkai ataupun yang lain.

Membuat Sulaman Berwarna 27


c. Setelah semua flannel selesai maka tepi-tepi motif dipinggiri dengan tusuk tikam jejak.
Benang pinggiran ini dapat sama warna dengan flanelnya ataupun warna lain. Tikam
jejak ini harus persis di kombinasi flanel.
Contoh desain dan hasil jadi sulaman janina:

Gambar 5.7. Desain Sulaman Janina Gambar 5.8. Hasil Jadi Sulaman Janina
Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo

3. Sulaman Tiongkok
Sulaman Tiongkok merupakan jenis sulaman yang mempunyai ciri khusus, yaitu
setiap motifnya diisi penuh dengan tusuk pipih panjang pendek dan pewarnaan pada
setiap motif dilakukan secara bertingkat. Warna yang satu dengan warna berikutnya
dalam satu motif bercampur sehingga membentuk kombinasi analogus yang baik.
Pemilihan kombinasi warna yang serasi akan membuat sulaman ini menarik. Penggunaan
warna untuk bagian tengah atau bagian tepi dari suatu motif hias, bertingkat bisa lebih
tua ke yang lebih muda atau sebaliknya.

Membuat Sulaman Berwarna 28


Gambar 5.9. Tusuk Pipih
Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Teknik menggambar desain sulaman Tiongkok, setelah diberi warna dasar, setiap
motif dapat diblok sesuai dengan warna yang diinginkan secara bertingkat. Desain hiasan
diselesaikan dengan membuat garis-garis yang panjang pendek secara rapat menyerupai
tusuk pipih pada setiap motifnya. Cara mengerjakan sulaman tiongkok:
a. Memindahkan motif pada kain.
b. Motif yang besar-besar dikerjakan lebih dahulu dimulai dari tepi mengikuti bentuk
motifnya dengan warna yang paling muda atau paling tua, dengan tusuk panjang pendek.
c. Apabila motifnya berupa daun maka harus berhenti di tengah-tengah daun. Kalau motif
bukan daun bersambungan terus.
d. Motif yang lain berupa garis-garis diselesaikan dengan tusuk rantai, tusuk tangkai
ataupun tusuk yang lain.
Contoh desain dan hasil jadi sulaman tiongkok:

Membuat Sulaman Berwarna 29


Gambar 5.10. Desain Sulaman Tiongkok Gambar 5.11. Hasil Jadi Sulaman Tiongkok
Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo

4. Sulaman Perancis
Sulaman Perancis mempunyai persamaan dengan sulaman Jerman, yaitu keduanya
menggunakan tusuk pipih untuk mengisi motifnya. Perbedaannya, pada sulaman Jerman
tusuk pipih dikerjakan dengan arah miring atau diagonal, sedangkan pada sulaman
Perancis, arah tusuk pipih dibuat horizontal mengikuti bentuk motif hiasnya. Di samping
itu motif sulaman Perancis terlihat timbul karena pada bagian motif terlebih dahulu diberi
tusuk pengisi. Tusuk pengisi yang dapat digunakan yaitu tusuk rantai yang rapat, tusuk
holbein atau tusuk tangkai.

Gambar 5.12. Tusuk Rantai, Holbein, Tangkai


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Membuat Sulaman Berwarna 30


Benang sulam yang digunakan adalah benang berwarna dengan kombinasi yang
harmonis. Pinggiran motif diselesaikan dengan tusuk tikam jejak dengan menggunakan
benang logam warna emas atau perak. Bentuk motif sulaman ini harus sederhana dan
tidak terlalu banyak sudut agar mudah mengerjakannya. Motif juga jangan terlalu lebar
agar lebih manis dan rentangan benang dari tusuk pipih yang digunakan tidak mudah
rusak atau terkait. Sulaman Perancis banyak digunakan untuk menyulam huruf atau inisial
nama dan simbol yang motifnya tidak terlalu besar. Setelah diberi warna dasar, motifnya
diblok dengan warna yang diinginkan, warna harus serasi atau lebih tua dari warna
dasarnya.
Pembuatan gambar kerja diselesaikan dengan membuat garis-garis horizontal
yang rapat menyerupai tusuk pipih pada setiap motifnya. Tusuk pipih ini harus tegak lurus
mengikuti bentuk motif. Cara mengerjakan sulaman perancis:
a. Menjelujur motif bolak balik.
b. Mengisi motif dengan tusuk rantai dan pada bagian tengah harus tebal.
c. Menyelesaikan motif tersebut dengan tusuk pipih yang letaknya tidak lurus pada sisi-
sisi motif. Tusuk pipih ini harus rapat supaya tidak kelihatan. Apabila motifnya berupa
garis lengkung maka tusuk pipih harus mengikuti bentuk garis.
d. Penyelesaian terakhir tepi motif dipinggiri dengan tusuk tikam jejak.
Contoh desain dan hasil jadi sulaman perancis:

Membuat Sulaman Berwarna 31


Gambar 5.12. Desain Sulaman Perancis Gambar 5.13. Hasil Jadi Sulaman Perancis
Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo

5. Sulaman Aplikasi
Sulaman aplikasi adalah jenis sulaman yang hiasannya diperoleh dengan cara
melekapkan secamping kain yang dibentuk menurut motif yang diinginkan pada kain lain
sebagai hiasan dengan menggunakan tusuk hias. Kain pelekap yang digunakan dapat
berupa kain polos atau kain bermotif bunga, bintik atau kotak. Kain pelekap ditempatkan
pada bagian baik kain yang dihias. Perhatikan arah serat kain pelekap harus sama dengan
arah serat kain yang dihias, agar hasilnya bagus. Motif hias sulaman aplikasi ini usahakan
tidak terlalu banyak sudut atau berliku yang meruncing supaya tidak menyulitkan dalam
pengerjaannya. Penyelesaian kain pelekap dapat menggunakan tusuk feston, tusuk flanel
dan sebagainya. Motif-motifnya hendaklah yang tidak banyak berliku-liku dan sudut-sudut
yang meruncing supaya tidak menyulitkan dalam mengerjakannya. Dalam aplikasi
digunakan beberapa warna yang kombinasinya harus serasi.

Membuat Sulaman Berwarna 32


Gambar 5.14. Tusuk Feston
Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Teknik menggambar desain sulaman aplikasi dilakukan dengan cara memberi


warna dasar sesuai dengan warna kain yang akan dihias, dan memberi warna pada motif
hias (diisi penuh atau diblok dengan cat air) sesuai dengan warna kain pelekapnya.
Pembuatan gambar kerja, sama dengan desain hanya tusuk hias yang digunakan untuk
melekapkan kain pelekap, harus nampak.
Cara mengerjakan sulaman aplikasi:
a. Motif digambar pada kain yang dihiasi.
b. Motif digambar pada kain pelekat yang bentuknya sama.
c. Kain pelekat digunting dan ditempelkan pada bagian baik kain yang dihias dengan dilem
atau dijelujur. Arah serat dari kain pelekat harus sama dengan arah serat kain yang dihias.
d. Motif kain yang telah ditempel diselesaikan dengan difeston tepi-tepinya dan feston tidak
boleh terlalu jarang. Bagian tengah kadang-kadang dihias dengan tusuk lain.
e. Motif-motif lain yang berupa garis-garis ataupun bentuk lain diselesaikan dengan tusuk
tangkai atau rantai.
Contoh desain dan hasil jadi sulaman aplikasi:

Membuat Sulaman Berwarna 33


Gambar 5.15. Desain Sulaman Aplikasi Gambar 5.16. Hasil Jadi Sulaman Aplikasi
Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo

6. Sulaman Inkrustasi
Inkrustasi merupakan jenis sulaman yang pengerjaannya hampir sama seperti
sulaman aplikasi. Sulaman inkrustasi seperti halnya sulaman aplikasi ditandai dengan
adanya secamping kain yang dilekapkan sebagai motif hiasnya. Perbedaannya dengan
aplikasi, kain pelekap yang digunakan pada sulaman inkrustasi berupa kain yang tipis atau
tembus terang, seperti voal atau tile. Jika aplikasi kain pelekatkan diletakkan di atas kain
dasar, untuk inkrustasi kain pelekapnya diletakkan di bawah kain dasar atau di bagian
buruk kain yang dihias, kemudian kain dasar yang diberi lekapan digunting, sehingga kain
pelekapnya akan tampak sebagai motif hias.

Membuat Sulaman Berwarna 34


Gambar 5.17. Kain Pelekap
Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Teknik menggambar sulaman inkrustasi, seperti halnya sulaman aplikasi yaitu


memberi warna dasar terlebih dahulu, motifnya diberi warna secara penuh atau diblok
dengan cat air yang warnanya sedikit lebih tua dari warna dasarnya. Desain dibuat dengan
membuat garis-garis diagonal yang rapat menyerupai tekstur kain tile pada setiap
motifnya. Cara mengerjakan sulaman inkrustasi :
a. Motif digambar pada bagian baik kain.
b. Tula/kain pelekap ditempelkan pada bagian buruk kain yang dihias dengan disetik.
c. Motif inkrustasi dijelujur sampai tembus pada kain/tula pelekap.
d. Motif yang telah dijelujur dan harus berupa garis diselesaikan dengan tusuk feston
yang rapat supaya tidak bertiras dengan kepala feston menghadap ke tengah, kaki
feston menghadap ke luar.
e. Setelah tusuk feston selesai semua maka motif tersebut digunting persis di bawah
kepala feston yang tidak boleh tembus pada kain pelekap. Akhirnya yang kelihatan
hanya bahan/kain pelekapnya.
f. Kain pelekap pada bagian buruk dipotong mengikuti motif, dan apabila bertiras tepi-
tepinya supaya difeston.
Contoh desain dan hasil jadi sulaman inkrustasi:

Membuat Sulaman Berwarna 35


Gambar 5.18. Desain Sulaman Inkrustasi Gambar 5.19. Hasil Jadi Sulaman Inkrustasi
Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo

7. Sulaman Bebas
Sulaman bebas adalah sulaman yang dikerjakan menurut kreasi masing-masing
orang. Mengenai macam bahan, jenis tusuk hias, kombinasi warna dan yang lain
semuanya bebas menurut kemauan yang mencipta. Bentuk-bentuk motifnyapun bebas
baik berupa bunga-bunga, lukisan, cerita dan sebagainya. Jadi tidak ada peraturan yang
mengikat. Meskipun demikian tidak bisa lepas dari hal-hal yang harus diperhatikan, antara
lain:
- Bentuk-bentuk motif harus baik.
- Kombinasi warna harus tepat dan serasi.
- Tusuk-tusuk hias yang dipakai harus disesuaikan dengan jenis bahannya.
Penyelesaian gambar pada sulaman bebas ini sama seperti penyelesaian pada
sulaman fantasi. Bedanya hanya kadang-kadang di sini digunakan tusuk hias dan warna
yang lebih banyak. Cara mengerjakan sulaman bebas:
a. Motif dipindahkan pada bahan. Pemindahan motif janganlah menggunakan karton
supaya tidak kotor. Motif dibuat pada kertas minyak dengan pensil, pada bagian
Membuat Sulaman Berwarna 36
sebaliknya ditebali pula dengan pensil. Ditempelkan pada bahan, kemudian digambar
sesuai motif. Maka motif tersebut akan menempel pada bahan.
b. Motif yang memerlukan tusuk-tusuk yang berat dikerjakan terlebih dahulu.
c. Tusuk-tusuk hias yang ringan dan berupa garis-garis lengkung diselesaikan.
d. Pada bagian buruk semua benang dimatikan, dan tiras-tiras benang dibersihkan.
e. Perlu diingat motif yang akan dikerjakan dengan tusuk yang berat janganlah terlalu
lebar. Kalau memang motifnya lebar supaya dibagi-bagi.
Contoh desain dan hasil jadi sulaman bebas:

Gambar 5.20. Desain Sulaman Bebas Gambar 5.21. Hasil Jadi Sulaman Bebas
Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo

8. Sulaman Arab
Sulaman arab merupakan sulaman yang paling tua dan sekarang jarang dikerjakan.
Dalam mengerjakan sulaman ini digunakan tusuk-tusuk yang mendatar yaitu tusuk pipih.
Di atas tusuk pipih ini diberi rentangan benang yang bersilangan dengan warna benang
yang sama ataupun warna lain. Tempat benang bersilangan ditumpuki dengan tusuk
silang atau tusuk jelujur dengan warna benang yang berbeda. Sulaman ini jarang
Membuat Sulaman Berwarna 37
dikerjakan pada satu keseluruhan motif, hanya pada bagian tertentu saja yaitu pada
bagian tengah. Motif-motif sulaman arab sama seperti pada sulaman fantasi, dan semua
jenis motif dapat dihias dengan sulaman ini.

Gambar 5.22. Tusuk Pipih


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Dalam menggambar desain hiasan ini digunakan cat air. Karena motif-motif yang
dikerjakan berupa garis-garis yang terdiri dari tiga lapisan. Maka warna masing-masing
lapisan digunakan warna dengan kombinasi yang sesuai. Lapisan yang paling bawah
cukup dicat penuh, baru rentangan yang menyilang dibuat. Kemudian tusuk yang paling
atas pada persilangan rentangan. Cara mengerjakan sulaman arab:
a. Motif dipindahkan pada kain.
b. Motif-motif yang perlu diselesaikan dengan tusuk pipih.
c. Setelah tusuk pipih selesai selanjutnya merentangkan benang di atasnya dari tepi motif
yang satu ke tepi motif yang lain sehingga bentuknya menyilang pada tusuk pipih
tersebut.
d. Kemudian rentangan-rentangan benang tersebut pada setiap persilangannya
diselesaikan dengan tusuk silang ataupun tusuk jelujur pada melekatkan benang.
e. Motif lain berupa garis-garis dapat diselesaikan dengan tusuk tangkai, tusuk rantai dan
lain sebagainya.

Contoh desain dan hasil jadi sulaman bebas:

Membuat Sulaman Berwarna 38


Gambar 5.23. Desain Sulaman Arab Gambar 5.24. Hasil Jadi Sulaman Arab
Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo

Membuat Sulaman Berwarna 39


BAB VI
SULAMAN BERWARNA
PADA TENUNAN bercorak

Sulaman berwarna pada tenunan bercorak (mengubah corak)


Mengubah corak merupakan suatu jenis sulaman berwarna yang dikerjakan pada
kain bercorak sederhana, misalnya corak kotak-kotak, bulat atau onde-onde dan corak
bergaris. Dengan menambahkan berbagai tusuk hias, corak-corak yang ada diubah
sedemikian rupa, sehingga dapat menampilkan corak lain yang lebih menarik, tetapi ciri
khas dari kain bercorak tersebut masih bisa dikenali.
Pemilihan warna pada sulaman mengubah corak sebaiknya tidak terlalu banyak,
karena kain itu sendiri sudah bercorak, sehingga tidak memberi kesan terlalu ramai, tetapi
untuk sulaman mengubah corak biasanya dipilih salah satu warna dari warna kain
bercoraknya, misalnya kain bercorak hitam putih, maka warna benang yang dipilih adalah
warna hitam atau putih. Tusuk hias yang digunakan cukup satu atau dua macam, seperti
tusuk rantai, tusuk rantai terbuka, tusuk pipih, tusuk silang. Meski demikian khusus, dalam
mengubah corak, jangan menggunakan tusuk silang semua karena akan mengarah pada
teknik menghias yang lain.

Membuat Sulaman Berwarna 40


Gambar 6.1. Macam-Macam Tusuk Mengubah Corak

Teknik menggambar desain sulaman mengubah corak, disesuaikan dengan corak


kain yang akan digunakan, jika kainnya kotak-kotak, buat terlebih dahulu corak kotak-
kotak tersebut, baru ditambahkan motif yang diinginkan. Gambar kerja dibuat pada
kertas yang terlebih dahulu dibuat coraknya kemudian dibuat tusuk-tusuk hias yang
digunakan. Cara mengerjakan sulaman mengubah corak:
a. Corak bahan yang digunakan sebagai dasar dalam membuat hiasan hanya
menggunakan satu warna benang yang sama dengan warna coraknya.
b. Bahan berkotak hitam putih maka benang hiasnya cukup hitam atau putih saja.
c. Tusuk hiasnya cukup satu atau dua macam saja, misal tusuk silang dan tusuk rantai
terbuka.
d. Tidak boleh tusuk silang semua karena akan mengarah pada teknik lain.

Membuat Sulaman Berwarna 41


Contoh sulaman mengubah corak:

Gambar 6.2. Mengubah Corak Pada Motif Bulat/Oval


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Gambar 6.3. Mengubah Corak Pada Motif Kotak


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Membuat Sulaman Berwarna 42


Gambar 6.4. Mengubah Corak Pada Motif Kotak
Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Membuat Sulaman Berwarna 43


BAB VII
SULAMAN BERWARNA
PADA TENUNAN RENGGANG

Sulaman berwarna pada tenunan renggang (kain strimin)


1. Sulaman Kruistik/Hiasan Kruistik
Sulaman kruistik merupakan jenis sulaman yang keseluruhan motifnya dikerjakan
dengan menggunakan tusuk silang. Sulaman kruistik menggunakan beberapa warna
benang sesuai keinginan pembuat sulaman.

Gambar 7.1. Tusuk Silang


Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Membuat Sulaman Berwarna 44


Dalam mendesain motif untuk sulaman kruistik perlu diperhatikan penggunaan
warna yang cukup kontras untuk setiap bidang, sehingga warna yang ditampilkan
menarik dan garis-garis batas antar bagian motif akan tampak jelas. Sumber ide untuk
sulaman kruistik bebas, dapat berupa bunga, binatang, manusia, pemandangan atau
lainnya. Gambar desain untuk sulaman kruistik dikerjakan dengan cara, memberi warna
dasar pada gambar desain, kemudian setiap bagian motif hias dapat diblok dengan warna
yang diinginkan. Gambar kerja diselesaikan dengan menggunakan berbagai kode warna
pada setiap bagian motif sesuai warna desain, misal bagian motif yang berwarna merah
menggunakan kode warna o, hijau dengan kode #, biru dengan kode @, dan sebagainya.
Cara mengerjakan sulaman kruistik:
a. Hiasan menggunakan tusuk silang yang beberapa warna benang hias disesuaikan
dengan kombinasi warna yang harmonis.
b. Hiasan dikerjakan dengan tusuk silang hanya pada motifnya saja. Bidang di luar tidak
dikerjakan sama sekali.
c. Kombinasi warna benang dapat menggunakan banyak warna misal 4, 6 atau 8 warna.
Contoh desain dan hasil jadi sulaman kruistik:

Gambar 7.2. Desain Sulaman Kruistik Gambar 7.3. Hasil Jadi Sulaman Kruistik
Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo

Membuat Sulaman Berwarna 45


2. Sulaman Asisi
Sulaman asisi seperti halnya sulaman kruistik keduanya menggunakan tusuk hias
yang sama yaitu tusuk silang. Sulaman asisi merupakan perpaduan dari hiasan tusuk
silang dengan tusuk holbein. Perbedaannya pada sulaman asisi, bagian yang disulam
dengan tusuk silang adalah bagian luar dari motifnya, sedangkan motifnya dibiarkan
terbuka. Bagian motif hias sulaman asisi dikosongkan, garis batas motif diselesaikan
dengan tusuk jelujur bolak-balik (tusuk holbein) dan bagian luar motif diselesaikan
dengan tusuk silang. Motif hiasan asisi pada umumnya sama dengan motif untuk hiasan
kruistik.

Gambar 7.4. Tusuk Holbein Untuk Tepi Motif Gambar 7.5. Tusuk Silang Untuk Latar Belakang
Sumber: https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn

Cara mengerjakan sulaman asisi:


a. Tepi-tepi motif dikerjakan dengan tusuk holbein.
b. Di luar holbein/motif sampai pada batas tertentu diselesaikan dengan tusuk silang.
c. Pada sulaman asisi ini motif hiasannya dikosongkan dan menggunakan warna kontras
antara tusuk silang dengan holbein.
Contoh desain dan hasil jadi sulaman asisi:

Membuat Sulaman Berwarna 46


Gambar 7.6. Desain Sulaman Asisi Gambar 7.7. Hasil Jadi Sulaman Asisi
Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo

3. Sulaman Tepiseri
Tepiseri adalah sulaman yang semua bidangnya ditutup dengan tusuk silang, baik
yang merupakan motif maupun yang bukan. Sulaman ini banyak digunakan untuk hiasan
dinding, dan banyak dijual di toko-toko. Dari motif, bahan, benang dan perlengkapan lain
sehingga kita mudah mengerjakannya. Pada umumnya warna latar belakangnya
digunakan warna-warna netral yang dapat menonjolkan hiasan motifnya. Untuk motifnya
dapat digunakan berbagai warna benang seperti pada kruistik. Cara mengerjakan
sulaman tepiseri:
a. Supaya diperoleh hasil yang baik dalam tepiseri, mengerjakannya harus latar
belakangnya terlebih dahulu diisi penuh tusuk silang, baru kemudian motifnya.
b. Cara demikian biasanya sulit dikerjakan sehingga banyak yang menggunakan cara yang
mudah yaitu motif dikerjakan dahulu, baru setelah selesai bagian luar motif
diselesaikan dengan tusuk silang pula.

Membuat Sulaman Berwarna 47


c. Motif-motif untuk tepiseri seperti halnya pada sulaman kruistik, tetapi bagian luar
motif dihiasi dengan tusuk silang juga.

Contoh desain dan hasil jadi sulaman tepiseri:

Gambar 7.7. Desain Sulaman Tepiseri Gambar 7.8. Hasil Jadi Sulaman Asisi
Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo Sumber: Dokumen SMKN 3 Probolinggo

Membuat Sulaman Berwarna 48


Sulaman merupakan suatu seni persembahan reka bentuk kreatif menggunakan
tangan atau mesin, yang mana telah lama ada di dalam kehidupan manusia, yaitu hampir
seusia dengan pakaian itu sendiri. Terdapat bukti-bukti yang menunjukkan orang-orang
Mesir Purba, Babylon, Phoenicia dan Yahudi telah lama mengaplikasi seni sulaman untuk
menghias pakaian mereka.
Awal perkembangannya ada di propinsi kepulauan riau. Kerajinan sulaman sudah
sejak lama dan dikenal oleh masyarakat Melayu Riau. Pada masa kerajaan, anak-anak
wanita sudah mengerjakan kerajinan sulaman ini. Di Propinsi Riau secara khusus sulaman
atau bordir yang memiliki nuansa Melayu diperkenalkan oleh perajin, Ibu Martini Sucipto,
pada tahun 1990. Sejak saat itu, bordir dikembangkan di daerah lain, meskipun masih
terpengaruh oleh budaya setempat. Dan semakin lama merambah sampai Jawa Tengah
dan ke Jawa Timur.
Sulaman berwarna adalah teknik menghias dengan menggunakan kain dasar dan
beberapa jenis benang yang bervariasi. Menyulam juga mempunyai bentuk seperti daun,
bunga, tangkai dan lain lain.. Biasanya sulam diterapkan pada bagian-bagian tertentu,
seperti pinggiran, sambungan, dan sudut-sudut yang dianggap perlu. Bahan yang
dihiaspun seperti bahan polos, kain bagi, bahan bermotif, berkotak, berbintik dan
sebagainya.

Membuat Sulaman Berwarna 49


Alat yang digunakan untuk membuat sulaman berwarna antara lain:
1. Rader
2. Gunting Kecil
3. Gunting Besar
4. Benang Sulam
5. Jarum Tangan
6. Karbon Jarum/Racing Paper
7. Bantal Jarum dan Jarum Pentul
8. KapurJahit
9. Pendedel
10. Meteran
11. Tudung Jari/Bidal
12. Pemidangan
Bahan yang digunakan untuk membuat sulaman berwarna antara lain:
A. Kain
1. Kain dengan tenunan rapat, contoh: kain katun, belacu, tetoron.
2. Kain dengan tenunan bercorak, contoh: motif bulat, kotak, garis.
3. Kain dengan tenunan renggang, contoh: kain strimin.
B. Benang
Benang yang digunakan adalah benang mouline, mutiara dan DMC.
Macam-macam tusuk hias dasar yaitu:
1. Tusuk Jelujur
2. Tusuk Feston
3. Tusuk Flanel
4. Tusuk Batang/Tangkai
5. Tusuk Pipih
6. Tusuk Rantai

Membuat Sulaman Berwarna 50


7. Tusuk Silang
8. Tusuk Tikam Jejak
Membuat sulaman berwarna dengan teknik menghias yang dikerjakan pada tenunan
rapat antara lain:
1. Sulaman Fantasi
2. Sulaman Janina
3. Sulaman Tiongkok
4. Sulaman Perancis
5. Sulaman Aplikasi
6. Sulaman Inkrustasi
7. Sulaman Bebas
8. Sulaman Arab
Mengubah corak merupakan suatu jenis sulaman berwarna yang dikerjakan pada
kain bercorak sederhana, misalnya corak kotak-kotak, bulat atau onde-onde dan corak
bergaris. Dengan menambahkan berbagai tusuk hias, corak-corak yang ada diubah
sedemikian rupa, sehingga dapat menampilkan corak lain yang lebih menarik, tetapi ciri
khas dari kain bercorak tersebut masih bisa dikenali. Pemilihan warna pada sulaman
mengubah corak sebaiknya tidak terlalu banyak, karena kain itu sendiri sudah bercorak,
sehingga tidak memberi kesan terlalu ramai, tetapi untuk sulaman mengubah corak
biasanya dipilih salah satu warna dari warna kain bercoraknya, misalnya kain bercorak
hitam putih, maka warna benang yang dipilih adalah warna hitam atau putih. Tusuk hias
yang digunakan cukup satu atau dua macam, seperti tusuk rantai, tusuk rantai terbuka,
tusuk pipih, tusuk silang. Meski demikian khusus, dalam mengubah corak, jangan
menggunakan tusuk silang semua karena akan mengarah pada teknik menghias yang lain.
Sulaman berwarna pada tenunan renggang (kain strimin)

Membuat Sulaman Berwarna 51


1. Sulaman Kruistik/Hiasan Kruistik
Sulaman kruistik merupakan jenis sulaman yang keseluruhan motifnya dikerjakan
dengan menggunakan tusuk silang. Sulaman kruistik menggunakan beberapa warna
benang sesuai keinginan pembuat sulaman.
2. Sulaman Asisi
Sulaman asisi seperti halnya sulaman kruistik keduanya menggunakan tusuk hias
yang sama yaitu tusuk silang. Sulaman asisi merupakan perpaduan dari hiasan tusuk
silang dengan tusuk holbein. Perbedaannya pada sulaman asisi, bagian yang disulam
dengan tusuk silang adalah bagian luar dari motifnya, sedangkan motifnya dibiarkan
terbuka. Bagian motif hias sulaman asisi dikosongkan, garis batas motif diselesaikan
dengan tusuk jelujur bolak-balik (tusuk holbein) dan bagian luar motif diselesaikan
dengan tusuk silang.
3. Sulaman Tepiseri
Tepiseri adalah sulaman yang semua bidangnya ditutup dengan tusuk silang, baik
yang merupakan motif maupun yang bukan. Dari motif, bahan, benang dan perlengkapan
lain sehingga kita mudah mengerjakannya. Pada umumnya warna latar belakangnya
digunakan warna-warna netral yang dapat menonjolkan hiasan motifnya. Untuk motifnya
dapat digunakan berbagai warna benang seperti pada kruistik.

Membuat Sulaman Berwarna 52


A. TUGAS

Tugas Individu
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !
1. Jelaskan secara singkat tentang sejarah sulaman di Indonesia !
2. Jelaskan pengertian dari sulaman berwarna !
3. Sebutkan 10 alat untuk membuat sulaman berwarna !
4. Sebutkan 3 macam bahan yang digunakan untuk menyulam !
5. Sebutkan macam-macam tusuk hias dasar untuk membuat sulaman berwarna !
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sulaman fantasi !
7. Jelaskan perbedaan antara tusuk tangkai dan tusuk tikam jejak !
8. Bagaimanakah cara mengerjakan sulaman inkrustasi ?
9. Bagaimanakah cara mengerjakan sulaman merubah corak ?
10. Bagaimanakah cara mengerjakan sulaman asisi ?

Tugas Kelompok
Buatlah kelompok maksimal 5 orang, kemudian carilah artikel mengenai membuat
sulaman berwarna yang menggunakan bahan dari pita, minimal 5 artikel. Kemudian
carilah pada masing-masing artikel tersebut tentang arti pentingnya membuat sulaman
berwarna dengan bahan dari pita.

EVALUASI FORMATIF
Jawab pertanyaan dibawah dengan benar dan jelas ! B. EVALUASI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sulaman Tiongkok !
2. Apa yang dimaksud dengan sulaman dalam bahasa Sunda !
3. Jelaskan pengertian dari tusuk rantai dan tusuk feston !
4. Apa fungsi dari bingkai atau pemidangan dalam membuat sulaman !
5. Sebutkan macam-macam sulaman berwarna pada tenunan rapat !
6. Sebutkan macam-macam sulaman berwarna pada tenunan renggang !
7. Sebutkan pengertian dari sulaman Perancis !
8. Bagaimanakah cara mengerjakan sulaman Arab ?
9. Bagaimanakah cara mengerjakan sulaman aplikasi ?
10. Jelaskan perbedaan antara sulaman kruistik dan sulaman tepiseri !

Membuat Sulaman Berwarna 53


Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, PT Macanan Jaya Cemerlang.

Ernawati, dkk 2008. BSE Tata Busana Jilid 3, Sekolah Menengah Kejuruan.

http://keterampilansikaladi.blogspot.com/2013/07/pengertian-menjahit-dan-
menyulam.html#ixzz43ao3AWxb diakses tanggal 6 Pebruari 2016

http://konveksikaossemarang.com/sejarahsulam diakses tanggal 6 Pebruari 2016

http://kursusjahityogya.blogspot.co.id/2015/09/jenissulamanyangadadinusantara html
diakses tanggal 25 Maret 2016

https://likaya2.wordpress.com/slmn-brwrn/ diakses tanggal 25 Maret 2016

https://wardahnisa21.wordpress.com/bio-penapis-neutral/ diakses tanggal


25 Maret 2016

Membuat Sulaman Berwarna 54

Anda mungkin juga menyukai