Anda di halaman 1dari 8

Kitab Mantra - Dalam Kajian Islam, yang tertuang dalam karya para Sunan dan

sesepuh dalam bentuk Do'a atau amalan yang di ambil dalam Kitab Suci AL-Qur'an
yaitu amalan asmaul husna yang dapat membuka pintu rejeki kita dan agar hajat
kita mudah terkabul. Tapi yang harus diingat semua amalan ini hanya perantara,
sedang yang mengabulkan do'a kita adalah Allah s.w.t. jangan sampai terjebak ke
lembah kemusyirikan dengan menyekutukan Allah, misal menjadikan Asmaul Husna
sebagi Jimat, penolong dan lain-lain karena yang memberi kita pertolongan itu tiada
lain hanya Allah S.W.T.

1. AL MALIKU
Artinya :
Dzat yang maha menguasai terhadap semua makhlukNya, sehingga tidak ada satu
makhlukpun yang terlepas dari kekuasaanNya. Begitupun daerah yang ada didalam
kekuasaanNya juga tidak terbatas, seperti halnya dengan daerah kekuasaan raja-
raja yang ada di dunia ini.
Keutamaannya :
a. Bisa mendatangkan keberuntungan
b. Bisa memudahkan segala usaha
Cara mengamalkannya :
Barang siapa membaca “YAA MALIKA” sebanyak 80 kali berturut-turut setiap pagi
dan sore, maka Allah akan mendatangkan keberuntungan dan kemudahan segala
usaha.

2. WAHHAABU
Artinya :
Dzat yang maha memberi, yaitu memberikan segalanya terhadap kebutuhan
makhlukNya, tanpa diminta sebelumnya Allah sudah menyediakannya.
Keutamaannya :
a. Bisa menjauhkan kesempitan rejeki
b. Bisa mendatangkan kemudahan
Cara mengamalkannya :
Barang siapa membaca “YAA WAHHAABU” sebanyak 23 kali berturut-turut sebagai
amalan rutin setiap selesai sholat fardhu atau setelah sholat hajat 2 raka’at sebanyak
800 kali, maka baginya akan dijauhkan dari kesempitan rejeki dan diberikan
kemudahan dalam segala urusan.

3. AR ROZZAAQU
Artinya :
Dzat yang maha memberi rejeki, yaitu memberikan rejeki kepada semua
makhlukNya untuk kebutuhan hidupnya. Dan Dia pula yang menentukan banyak dan
sedikitnya rejeki yang akan diberikan kepada hamba-hambaNya.
Keutamaannya :
a. Bisa memudahkan jalan rejeki
b. Bisa memberikan keberuntungan
Cara mengamalkannya :
Barang siapa membaca “YAA ROZZAAQU” sebanyak-banyaknya setiap hari setelah
sholat fardhu, maka ia akan dijauhkan dari kesempitan rejeki dan usahanya selalu
mendapat keuntungan yang berlimpah-limpah.

4. AL BAASITHU
Artinya :
Dzat yang maha melapangkan rejeki, yaitu memberikan kelapangan rejeki kepada
hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, sehingga banyak orang bodoh dapat hidup
kaya raya, sebaliknya orang yang cerdik dan pandai hidupnya miskin. Nah, demikian
itulah yang dinamakan “sudah menjadi suratan takdirNya”.
Keutamaannya :
a. Bisa memajukan usaha dalam perniagaan
b. Bisa memberikan keuntungan
Cara mengamalkannya :
Barang siapa membaca “YAA BAASITHU” sebanyak-banyaknya sebagai amalan
yang rutin setelah sholat fardhu atau setelah sholat hajat dibaca sebanyak 300 kali,
maka akan usahanya dalam bidang perniagaan mendapat kemajuan yang pesat dan
selalu memperoleh keuntungan.

5. AL JALIILU
Artinya :
Dzat yang maha sempurna, yaitu Dia tidak mempunyai cacat dan kekurangan
apapun sebagaimana yang dialami oleh makhlukNya. Jadi kesempurnaan Allah itu
meliputi segala-galanya.
Keutamaannya :
a. Bisa mempercepat kemajuan perdagangan
b. Bisa menjauhkan dari kesulitan hidup
Cara mengamalkannya :
Barang siapa membaca “YAA JALIILU” sebanyak 99 kali sebagai amalan rutin setiap
hari setelah sholat tahajjud, maka jika dia seorang pedagang akan cepat maju, bila
seorang pegawai akan cepat naik pangkat, jika seorang petani akan mempunyai
hasil panen yang melimpah dan dijauhkan dari segala macam kesulitan hidup.

6. MUBDI-U
Artinya :
Dzat yang maha memulai, yaitu yang memulai atau menggali segala sesuatu dari
ciptaanNya, yang asalnya tidak ada menjadi ada.
Keutamaannya :
a. Bisa mencapai kesuksesan dalam segala usaha
b. Bisa mencapai ketenangan lahir dan batin
Cara mengamalkannya :
Barang siapa membaca “YAA MUBDI-U” sebanyak 400 kali sebagai malan rutin
setiap hari setelah sholat fardhu, terutama dibaca setelah sholat hajat, maka baginya
akan memperoleh kesuksesan dalam setiap usahanya dan akan mendapat
ketenangan lahir dan batin serta dijauhkan dari segala kesulitan.

7. AL QUYYUUMU
Artinya :
Dzat yang maha berdiri sendiri, yaitu tidak berhajat pada siapapun jua dalam
mengatur dan mengurus makhlukNya.
Keutamaannya :
a. Bisa melancarkan jalannya rejeki
b. Bisa dicintai dan disegani oleh semua orang
Cara mengamalkannya :
Barang siapa membaca “YAA QUYYUUMU” sebanyak 80 kali sebagai amalan rutin
setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan dibri jalan kelancaran rejeki dan
juga akan dicintai serta disegani oleh banyak orang.

8. AL WAAHIDU
Artinya :
Dzat yang maha Esa, yaitu Dia tidak ada duanya, makanya Dia tidak beranak dan
juga tidak pula diperanakkan, serta tidak ada yang setara dengan Dia.
Keutamaannya :
a. Bisa dikaruniai anak yang sholeh
b. Bisa melancarkan segala usaha
Cara mengamalkannya :
Barang siapa membaca “YAA WAAHIDU” sebanyak 100 kali sebagai amalan yang
rutin pada tengah malam setelah sholat hajat, selama 1 bulan penuh dengan
desertai puasa senin kamis, maka baginya akan segera dikaruniai anak yang sholeh
serta dilancarkan segala usahanya.

9. AL AAKHIRU
Artinya :
Dzat yang maha akhir, yaitu Dia tidak ada masa berakhirnya sebagaimana yang
dialami oleh hamba-hambaNya.
Keutamaannya :
a. Bisa memudahkan jalan rejekinya
b. Bisa menjauhkan dari segala macam kesulitan hidup
Cara mengamalkannya :
Barang siapa membaca “YAA AAKHIRU” sebanyak 200 kali sebagai amalan rutin
setiap hari setelah sholat tahajjud, maka akan dimudahkan jalan rejekinya serta bisa
menjauhkan dari segala macam kesulitan hidup.

10. JAAMI’U
Artinya :
Dzat yang maha mengumpulkan, yaitu Dialah yang mengumpulkan manusia di
padang Mahsyar nanti, setelah mereka dibangkitkan dari kubur untuk menunggu
hasil keputusan.
Keutamaannya :
a. Bisa melancarkan jalan rejeki
b. Bisa mengembalikan orang yang minggat
Cara mengamalkannya :
Barang siapa membaca “YAA JAAMI’U” sebanyak 80 kali sebagai amalan yang rutin
setiap hari setelah sholat fardhu, maka baginya akan dilancarkan rejekinya.
Sedangkan untuk mengembalikan orang yang minggat, maka harus dibaca
sebanyak 400 kali sebagai amalan yang ruti pada tengah malam setelah sholat hajat
dan sambil membayangkan wajah orang yang minggat tersebut, dengan ijin Allah ia
akan cepat kembali.

11. AL MUGHNIY
Artinya :
Dzat yang maha memberi kekayaan, yaitu semua kekayaan yang dimiliki oleh
manusia itu merupakan pemberian dari Allah SWT, tetapi kebanyakan manusianya
sendii yang tidak menyadari, sehingga ia menjadi pelit ketika dianjurkan untuk
membelanjakan hartanya I jalan Allah.
Keutamaannya :
a. Bisa memudahkan apa yang dicita-citakan
b. Bisa memperlancar jalannya rejeki
Cara mengamalkannya :
Barang siapa membaca “YAA MUGHNIY” sebanyak 200 kali sebagai amalan yang
rutin setiap hari setelah sholat fardhu, atau dibaca pada tengah malam setelah sholat
hajat, maka jalan rejekinya akan diberi kelancaran dan apa yang menjadi cita-citanya
akan mudah terlaksana.
"Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang
manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian
shalat dua rakaat (shalat hajat), lalu memuji kepada Allah, mengucapkan salawat
kepada Nabi saw Setelah itu, mengucapkan "Laa illah illallohul haliimul kariimu,
subhaana.... (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh'iy, dia berkata, "Seorang laki-laki menempuh
perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil
wudhu kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat), setelah itu berdoa. Dia
mengucapkan, "Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh
guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau
menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya,
janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada
hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah
mati ini." Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya."
(HR Baihaqi; ia mengatakan, sanad cerita ini shahih)

"Ada seorang yang buta matanya menemui Nabi saw, lalu ia mengatakan,
"Sesungguhnya saya mendapatkan musibah pada mata saya, maka berdoalah kepada
Allah (untuk) kesembuhanku." Maka Nabi saw bersabda, "Pergilah, lalu berwudhu,
kemudian shalatlah dua rakaat (shalat hajat). Setelah itu, berdoalah...." Dalam waktu
yang singkat, laki-laki itu terlihat kembali seperti ia tidak pernah buta matanya."
Kemudian Rasulullah saw bersabda, "Jika kamu memiliki kebutuhan (hajat), maka
lakukanlah seperti itu (shalat hajat)." (HR Tirmidzi)

Setiap manusia memiliki kebutuhan dan keinginan, bahkan bisa dikatakan keinginan
tersebut selalu ada dan tidak terbatas. Dari mulai keinginan yang dibutuhkan
menyangkut dirinya sampai kepada keinginan yang dibutuhkan menyangkut sebuah
negara. Bagi yang beriman, segala kebutuhan, cita-cita, harapan, dan keinginan
tersebut, tidak serta merta selalu ditempuh melalui jalan usaha secara praktis belaka.
Akan tetapi, ia akan terlebih dahulu mengadukannya kepada Allah SWT, sebab Dia
adalah Dzat Yang Mahakaya, yang memiliki langit, bumi, dan seluruh alam semesta,
Dzat Yang tidak bakhil dalam memberi kepada yang memohon dan meminta kepada-
Nya. Oleh karena itu, Rasulullah saw setiap kali menghadapi kesulitan beliau selalu
mengadukannya kepada Allah SWT melalui shalat. Mengadu dan memohon kepada
Tuhan yang tidak pernah sekali pun berada dalam lemah dan miskin. Kenapa? Karena
shalat adalah jalan keluar bagi mereka yang memiliki kesulitan dan kebutuhan, juga
sebagai media dimana seorang hamba mengadukan segala persoalan hidup yang
dihadapinya.

Di dalam Al-Qur`an, Allah SWT berfirman, "Dan mintalah pertolongan kepada


Tuhanmu dengan melaksanakan shalat dan dengan sikap sabar." (QS Al-Baqarah <2>:
45)

Shalat hajat, ditetapkan atau disyariatkan yang secara khusus dikaitkan kepada ibadah
bagi yang sedang memiliki kebutuhan atau permasalahan. Dan tentunya, ini lebih
spesifik dibandingkan dengan shalat-shalat lain dan memiliki suatu keistimewaan
sendiri dari Allah dan Rasulullah saw.
Selain itu, shalat hajat merupakan suatu cara paling tepat dalam mengadukan
permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang muslim. Shalat hajat merupakan
salah satu jenis shalat yang disyariatkan di dalam Islam. Dasar hukum shalat hajat
terdapat di dalam hadits Rasulullah saw. Para sahabat, ulama salaf, dan para shalihin
biasa melakukan shalat hajat, terutama ketika mereka memiliki suatu kebutuhan, baik
dalam situasi mendesak maupun dalam situasi biasa.

Dari beberapa keterangan yang terdapat di kitab-kitab, baik ulama salaf maupun
khalaf (kontemporer), shalat ini telah banyak membuktikan keampuhan atau
terkabulnya seluruh permohonan dari kebutuhan yang mereka pinta kepada Allah,
sebagaimana yang terdapat pada bukuini. Shalat hajat juga merupakan bagian dari
keringanan dan rahmat dari Allah SWT bagi hamba-Nya.

Pada praktiknya shalat hajat ini sangat mudah dan bisa dilakukan pada siang hari atau
malam, tidak seperti pada shalat-shalat lainnya secara umum. Misalnya, shalat dhuha
hanya bisa dilakukan pada saat matahari terbit sampai datangnya waktu zuhur, atau
shalat tahajud yang hanya bisa dilakukan pada malam hari. Sebagai pembuktian atas
kebenaran sabda Rasulullah terhadap shalat hajat, tidak terhitung banyaknya orang
yang telah mendapatkan keajaiban dan terkabulnya permintaan atau hajat mereka.
Bahkan, ada yang mendapatkan keajaiban dengan diturunkan malaikat kepadanya
untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya, sebagaimana
yang terdapat di dalam bab "Bukti Dan Kisah Nyata Orang-Orang Mendapatkan
Keajaiban Shalat Hajat"

Shalat Hajat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ia memiliki hajat
tertentu dan ia ingin hajat tersebut dikabulkan oleh AllahSWT.

Shalat dilakukan minimal 2 rakaat dan maksimal 12 raka'at dengan salam setiap 2
rakaat. Shalat ini dapat dilakukan kapan saja asalkan tidak pada waktu-waktu yang
dilarang untuk melakukan shalat (lihat pada shalat sunnat).

1. Niat shalat hajat:

Ushallii sunnatal haajati rak'aataini lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat shalat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Doa Shalat Hajat

Setelah selesai shalat hajat, lalu membaca istigfar. Dalam kitab Tajul Jamil lil ushul,
dianjurkan setelah shalat hajat membaca istigfar 100x, seperti kalimat istigfar yang
biasa atau sebagai berikut:

Astagfirullaha rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaiih.

Artinya: "Aku memohon ampunan kepada Tuhanku, dari dosa-dosa, dan aku
bertaubat kepada-Mu"

3. Selesai membaca istighfar lalu membaca shalawat nabi 100x, yakni:


Allahuma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatarridhaa wardha 'an
ashaabihir ridhar ridhaa.

Artinya: "Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas jungjunan kami Muhammad,
kesejahteraan yang diridhai, dan diridailah daripada sahabat-sahabat sekalian."

Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbil 'arsyil 'azhiim.


Alhamdu lillaahi robbil 'aalamiin. As `aluka muujibaari rohmatika wa 'azaaima
maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli itsmin
Laa tada' lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa
haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.

Artinya: "Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha
Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji
bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang
mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan
memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada
diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan
Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu,
melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang."

Setelah itu, mohonlah kepada Allah apa yang kita inginkan, insya Allah, Allah
mengabulkannya. Amin.

4. Keutamaan Shalat Hajat

Sabda Rasulullah:

Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat
Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau
lambat. (HR Ahmad)

Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh'iy, dia berkata, "Seorang laki-laki menempuh
perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil
wudhu kemudian shalat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, "Ya Allah,
sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu
dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk
yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan
saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon
kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini." Maka, keledai
itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya." (HR Baihaqi)
Apabila ada keluarga atau saudara sesama muslim yang meninggal dunia jauh dari
tempat kita, baik meninggalnya itu disebabkan suatu bencana, kecelakaan atau
penyakit yang sedang menimpa sehingga menimbulkan banyak korban, maka
disunnahkan bagi kita untuk mendirikan shalat ghaib walaupun waktunya sudah
lewat.

Shalat ghaib hukumnya sah sebagaimana shalat jenazah. Begitupula bacaan dan
segala caranya sama dengan shalat jenazah.  Dengan empat takbir tanpa rukuk dan
sujud. Membaca surat alfatihah setelah takbir pertama (takbiratul ihram). Kemudian
takbir kedua membaca shalawat atas nabi miimal shalawat pendek “allahumma shalli
‘ala sayyidina Muhammad”. Lalu mendo’akan mayit setelah takbir ketiga yang
berbunyi:

‫اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه‬


Allahummaghfirlahu, warhamhu, wa ‘afihi wa’fu anhu.

Ya Allah ampuniah dia, berilah dia rahmat dan sejahterakan serta maafkanlah dia

Dan terakhir, setelah rakaat keempat disunnahkan membaca do’a sebelum salam.
Adapun do’a setelah takbir keempat adalah:

‫اللهم التحرمنا أجره والتفتنا بعده واغفرلنا وله‬


Allahumma la tahrimna ajrahu wala taftinna ba’dahu waghfirlana walahu

Ya Allah, janganlah Engkau halangi pahalanya yang akan sampai kepada kami, dan
jangan Engkau memberi fitah kepada kami sepeninggalnya serta ampunilah kami dan
dia.

Hanya saja perbedaannya terletak pada niat. Jika shalat jenazah yang mayitnya ada di
depan maka niatnya adalah :

‫أصلى على هذا الميت اربع تكبيرات فرض كفاية مأموما هلل تعالى‬
Saya niat shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah karena menjadi
makmum karena Allah Ta’ala.

Sedangkan niat shalat ghaib yang ditujukan kepada mayit yang diketahui dengan jelas
identitasya maka bunyi niatnya adalah:

‫أصلى على ميت (فالن) الغائب اربع تكبيرات فرض الكفاية هلل تعالى‬
Saya niat shalat ghaib atas mayit (si A) empat kali takbir fardhu kifayah karena Allah
Ta’ala.
Andaikan shalat ghaib itu dilakukan tanpa mengetahui
identitas Jenazahnya dengan tepat, sebagaimana yang
sering dilaksanakan setelah shalat jum’at maka niatnya
adalah
‫أصلى على من صلى عليه الإلمام اربع تكبيرات فرض الكفاية مأموما هلل‬
‫تعالى‬
Saya niat shalat ghaib atas mayit yang dishalati iamam empat kali takbir fardhu
kifayah menjadi makmum karena Allah Ta’ala. (red. Ulil H)

Anda mungkin juga menyukai