Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN


LABA PERUSAHAAN
(Studi Kasus pada Usaha Dagang Keripik Molreng Kota Kediri)

Oleh:
GENDRO ANJAR RESTI
14.1.02.02.0241

Dibimbing oleh :
1. Ismayantika Dyah Puspitasari, SE., M.B.A
2. Zulistiani, Spd., M.M

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2018
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2018

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama Lengkap : GENDRO ANJAR RESTI
NPM : 14.1.02.02.0241
Telepun/HP : 081555674294
Alamat Surel (Email) : gendroanjar@gmail.com
Judul Artikel : Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan
Laba Perusahaan ( Studi pada Usaha Dagang Keripik
Molreng Kota Kediri )
Fakultas – Program Studi : Ekonomi-Manajemen
Nama Perguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat Perguruan Tinggi : Jl. KH. Achmad Dahlan No. 76 Kediri (64112) Telp.
(0354) 771576, Fax. 771576

Dengan ini menyatakan bahwa :


a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan
bebas plagiarisme;
b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain,
saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mengetahui Kediri, 1 Agustus 2018

Pembimbing I Pembimbing II Penulis,

Ismayantika Dyah,SE., M.B.A Zulistiani, Spd., M.M Gendro Anjar Resti


NIDN. 0706108902 NIDN.0711118603 NPM. 14.1.02.02.0241

Gendro Anjar Resti | 14.1.02.02.0241 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Analisis Break Even Point Sebagai Alat Perencanaan Laba Perusahaan


( Studi pada Usaha Dagang Keripik Molreng Kota Kediri )

Gendro Anjar Resti


14.1.02.02.0241
Ekonomi – manajemen
gendroanjar@gmail.com
Nama Dosen Pembimbing : 1. Ismayantika Dyah Puspitasari, SE., M.B.A
Nama Dosen Pembimbin : 2. Zulistiani, Spd., M.M
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRACT

This research is based on the reason that the details of the costs used in determining the selling
price are not yet clear, the lack of calculation in determining the desired price and profit, has not been
able to determine the minimum sales amount in the Kediri Molreng Chips Business.
This study aims to find out and analyze the minimum number of sales break even point that
must be achieved on the amount of profit planned, sales that must be maintained so that the Trade
Business of Molreng chips in Kediri City does not experience loss in a method. This research uses a
quantitative approach. The research technique used in this study is a descriptive research technique
with quantitative data analysis derived from financial report data or bookkeeping from the Molreng
Chips Business.
Based on the results of the study it can be concluded that the element that determines the break
even point is the selling price, fixed costs, and changes in the composition of sales. If one factor
changes (without affecting other factors) it will affect the number of break even points. The results of
the break even point of the 2017 Molreng Chip Trading Business with the Contribution Margin Ratio
of 21.5%, 42% Margin of Safety (from the planned sales) and the BEP level in rupiah of Rp.
30,600,000 while the unit is 1700 packs.

Keywords: Break even point and Profit Planning Tool

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi dengan alasan karena belum jelasnya rincian biaya yang
digunakan dalam menentukan harga jual, kurangnya perhitungan dalam menentukan harga dan laba
yang diinginkan, belum dapat menentukan jumlah penjualan minimal pada Usaha Dagang Keripik
Molreng Kota Kediri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis jumlah penjualan minimal break
even point yang harus dicapai pada jumlah laba yang direncanakan, penjualan yang harus
dipertahankan agar Usaha Dagang keripik Molreng Kota Kediri tidak mengalami kerugian secara
meteri. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif. Teknik penelitian yang digunakan salam
penelitian ini adalah teknik penelitian deskriptif dengan analisis data bersifat kuantitatif yang berasal
dari data laporan keuangan atau pembukuan dari Usaha Dagang Keripik Molreng.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulakn bahwa elemen yang menentukan break even
point yaitu harga jual, biaya tetap, serta perubahan kompisisi penjualan. Apabila salah satu faktor
berubah (tanpa mempengaruhi faktor lain) maka akan mempengaruhi jumlah break even point. Hasil
break even point Usaha Dagang Kripik Molreng pertahun 2017 dengan, Ratio Contribution Margin
sebesar 21,5%, Margin of Safety 42% (dari penjualan yang direncanakan) dan tingkat BEP dalam
rupiah sebesar Rp.30.600.000 sedangkan dalam unit adalah 1700 pack.

Kata Kunci : Break even point dan Alat Perencanaan Laba

Gendro Anjar Resti | 14.1.02.02.0241 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

I. LATAR BELAKANG perincian dalam menetukan harga jual,


Tujuan Sebuah Usaha dalah untuk kurangnya perhitungan dalam
keuntungan atau laba dan besar kecilnya menentukan harga dan laba, belum
menjadi ukuran kesuksesan manajemen. dapat menetukan berapa penjualan
Salah satu yang dilakukan manajemen minimal yang harus dicapai pada
adalah melakukan perencanaan untuk jumlah laba yang direncanakan.
mencapai tujuan perushaan, salah satu Berdasarkan dari latar belakang diatas,
perencanaan manajemen adalah maka peneliti tertarik untuk melakukan
perencanaan laba. Dalam perencaaan penelitian dengan mengambil judul
laba hubungan antara biaya, volume dan “Analisis Break Even Point Terhadap
laba memegang peranan yang sangat prenecanaan Laba Usaha Dagang
penting. Biaya menetukan harga jual Keripik Molreng Kota Kediri”.
untuk mencapai tingkat laba yang
diinginkan, harga jual sedangkan II. METODE
volume penjualan langsung A. Pendekatan dan Teknik
mempengaruhi volume produksi Penelitian
mempengaruhi laba. Perencanaan laba Pendekatan penelitian yang
memerlukan alat bantu berupa analisis digunakan dalam penelitian ini
biaya-volume-laba. Salah satu teknik adalah pendekatan kuantitatif.
analsis biaya volume laba adalah Menurut Sugiyono (2013:7),
analisis break even point. Dengan “pendekatan kuantitatif” yaitu
demikian alasan break even point “upaya untuk memecahkan masalah
adalah suatu alat yang digunakan untuk penelitian dengan menggunakan
mempelajari hubungan antara biaya perhitungan dan rumus-rumus.
tetap, biaya variabel, keuntungan dan Tehnik penelitian yang dilakukan
volume penjualan. Dari analisis pada penelitian ini adalah secara
tersebut, juga dapat diketahui sampai deskriptif, menurut Sugiyono
seberapa jauh volume penjualan yang (2017:59), menyatakan bahwa
direncanakan boleh turun, agar usaha “penelitian deskriptif” adalah
agar tidak mengalami kerugian. Usaha penelitian yang paling dasar.
Dagang Keripik Molreng merupakan Ditunjukan untuk mendiskripsikan
salah satu usaha yang belum melakukan dan menggambarkan fenimena-
Gendro Anjar Resti | 14.1.02.02.0241 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Manajemen || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

fenomena yang ada, baik fenomeno Molreng Kota Kediri dapat


yang bersifat alamiah ataupun dijelaskan sebagai berikut:
rekayasa manusia.
CM
B. Tempat dan Waktu Penelitian RCM = x 100%
Penjualan
Penelitian ini dilakukan pada
Usaha Dagang Keripik Molreng Rp. 9.700.00
RCM = x 100%
Kota Kediri di JL. Kawi 1 no 11a, Rp. 45.000.000
= 21,5%
Kec. Kota Kediri, Jawa Timur B. Target Break Even Point (BEP)
64129. Waktu pelaksanaan Kasmir (2011:332) yang
penelitian dilakukan selama 4 dimaksud break even point adalah
bulan, terhitung Maret-Juni 2018. “suatu titik yang menunjukkan
bahwa pendapatan total yang
III. HASIL DAN KESIMPULAN dihasilkan perusahaan atau usaha
A. Ratio Contribution Margin (RCM) sama dengan jumlah biaya yang
Martono dan Harjito ( dikeluarkan, sehingga perusahaan
2004:271), “contribution margin” atau usaha tidak memperoleh laba
adalah “jumlah pendapatan yang dan tidak mengalami kerugian”.
tersisa setelah dikurangi dengan 1. Unit yang perlu dijual
biaya variabel mencari nilai titik Untuk mengetahui berapa
impas dengan metode marjin unit yang perlu dijual agar
kontribusi yaitu, jumlah biaya tetap terjadi break even point menurut
harus dibagi dengan marjin Halim (2014:474) adalah
kontribusi yang dihasilkan oleh sebagai berikut :
setiap unit yang terjual”. Jadi ratio
FC (Biaya Tetap)
contribution margin (RCM) BEP =
merupakan penentuan kebijakan P(Harga)–VC (Biaya Variabel)

bisnis, karena mempunyai fungsi Rp. 6.600.000


RCM =
bagaimana contribution margin Rp. 8.000-14.120
Rp. 6.600.000
akan dipengaruhi oleh total RCM =
3.880
penjualan. Perhitungan ratio BEP = 1.700 Unit
contribution margin (RCM) tahun
Artinya Usaha Dagang
2016 Usaha Dagang Kripik
Kripik Molreng Kota Kediri
perlu menjual 1.700 pack
Gendro Anjar Resti | 14.1.02.02.0241 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Manajemen || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

molreng agar terjadi break even adalah “digunakan bagi


point. Pada penjualan ke 1.701, perusahaan ketika membuat
Usaha Dagang Kripik Molreng keputusan mengenai peluang
Kota Kediri baru memperoleh bisnis dan perubahan dalam
keuntungan. bauran penjualan”. Margin Of
2. Uang Penjualan Yang Perlu Safety (MOS) Tahun 2017 dapat
Diterima dihitung sebagai berikut :
Untuk mengetahui berapa Anggaran Penjualan - BEP
MOS = x 100%
uang penjualan yang perlu AnggaranPenjualan

diterima agar terjadi Break even Rp. 49.500.000 – Rp. 30.600.000


MOS = x 100%
point : Rp. 49.500.000

= 42 %
FC (Biaya Tetap) Dalam Rupiah
= 42% x Rp. 49.500.000
BEP = = Rp. 20.790.000
VC (Biaya Variabel)
1-
S (Penjualan) Margin Of safety

Rp. 6.600.000 menunjukan jarak antara


BEP = penjualan yang direncanakan
Rp. 35.300.000
1- dengan penjualan pada break
Rp. 45.000.000
even point. Melalui perhitungan
Rp. 6.600.000
BEP = margin of safety tahun 2016
3.880
BEP = Rp. 30.600.000 apabila memiliki margin of
safety lebih kecil menunjukan
Artinya Usaha Dagang
hasil penjualan tersebut lebih
Kripik Molreng Kota Kediri
rawan mengalami kerugian.
perlu memperoleh penjualan
Dengan demikian margin of
sebesar Rp. 30.600.000 molreng
safety juga menggambarkan
agar terjadi break even point.
batas jarak, dimana kalau
Pada penjualan diatas Rp.
berkurangnya penjualan
30.600.000, Usaha Dagang
melampaui batas jarak tersebut
Kripik Molreng Kota Kediri
perusahaan akan menderita
baru memperoleh keuntungan.
kerugian. Margin of safety tahun
3. Margin Of Safety (MOS)
2017 sebesar 42% menunjukan
Riyanto (2010:366) yang
bahwa penjualan yang nyata
dimaksud Margin of safety
berkurang atau menyimpang
Gendro Anjar Resti | 14.1.02.02.0241 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Manajemen || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

lebih besar dari 42% (dari Dagang Kripik Molreng


penjualan yang direncanakan pertahun 2017 adalah 1.700 pack
perusahaan akan menderita dengan nominal Rp. 30.600.000.
rugi). 2. Penjualan yang harus dicapai
C. Pembahasan agar Usaha Dagang Kripik
1. Jumlah penjualan minimal break Molreng memenuhi target laba
even point yang harus dicapai yang diinginkan per tahun 2017.
pada jumlah laba yang Jawab :
direncakan Usaha Dagang Penjualan yang harus
Kripik Molreng pertahun 2017. dicapai agar Usaha Dagang
Jawab : Kripik Molreng agar memenuhi
Jumlah Penjualan dalam unit target laba yang diinginkan per
FC (Biaya Tetap) tahun 2017 adalah :
BEP =
P(Harga)–VC (Biaya Variabel)
Biaya tetap + Laba Direncakan
Rp. 6.600.000 Penjualan =
RCM = minimal Rasio Contribution Margin (awal)
Rp. 8.000-14.120

Rp. 6.600.000
Penjualan = x
RCM =
3.880 minimal
BEP = 1.700 Unit Rp. 6.600.000 + 14%
Penjualan =
Jumlah Penjualan dalam rupiah minimal 21,5%
FC (Biaya Tetap) 21,5% = Rp. 6.600.000 + 14%
BEP =
VC (Biaya Variabel) 21,5% - 14% = Rp. 6.600.000
1- 7,5x = Rp. 6.600.000
S (Penjualan)
x = Rp. 6.600.000 x 7,5
Rp. 6.600.000 x = Rp. 49.500.000
BEP =
Rp. 35.300.000 Penjualan minimal yang
1-
Rp. 45.000.000 harus dicapai Usaha Dagang
Rp. 6.600.000 Keripik Molreng Kota Kediri
BEP =
3.880 adalah sebesar Rp.49.500.000
BEP = Rp. 30.600.000
untuk memenuhi target laba
Artinya jumlah penjualan yang diinginkan dengan target
minimal break even point yang kenaikan sebesar 14%.
harus dicapai pada jumlah laba
yang direncanakan Usaha IV. PENUTUP
Gendro Anjar Resti | 14.1.02.02.0241 simki.unpkediri.ac.id
Ekonomi - Manajemen || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

A. Kesimpulan hendaknya memisahkan biaya


Berdasarkan analisis data semi variabel menjadi biaya
yang dilakukan pada Usaha Dagang tetap dan biaya variabel.
Keripik Molreng Kota Kediri, maka 2. Kemampuan Usaha Dagang
dapat diambil kesimpulan sebagai Keripik molreng dalam
berikut: Penjualan memungkinkan
1. Menetukan jumlah penjualan perusahaan untuk mengadakan
minimal break even point perluasan wilayah penjulan atau
yang harus dicapai pada jumlah meningkatkan volume penjulan
laba yang direncanakan Usaha sesuai dengan kapasitas usaha
Dagang Kripik Molreng dengan melakukan :
pertahun 2017 dengan hasil a. Meninjau kemabali
break even point sebesar penjaualan molreng pada
Rp.30.600.000 sedangkan reseller kota kediri dengan
dalam unit adalah 1700 pack, memudahkan syarat
Ratio Contribution Margin minimal pembelian reseller.
sebesar 21,5%, Margin of b. Memudahkan syarat untuk
Safety 42% (dari penjualan pembukaan penjualan bagi
yang direncanakan). reseller baru.
2. Menentukan penjualan yang c. Membuka reseller khusus
harus dicapai agar Usaha untuk pembeli eceran.
Dagang Kripik molreng
memenuhi target laba yang V. DAFTAR PUSTAKA
diinginkan per tahun 2017
Abdul Halim dan Muhammad Syam
dengan kenaikan yang
Kusufi. 2014. Akuntansi
diinginkan sebesar 14% Keuangan Daerah. Edisi 4.
Jakarta: Salemba Empat.
sehingga diperoleh angka
penjualan sebesar Kasmir, 2011. Analisis Laporan
Keuangan. Catatan Keempat, PT.
Rp.49.500.000.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
B. Saran
Martono & Agus Harjito. (2004).
1. Untuk merencanakan laba
Manajemen Keuangan.
dengan analisis break even point Yogyakarta: EKONESIA.
, usaha dagang keripik molreng

Gendro Anjar Resti | 14.1.02.02.0241 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Riyanto, Bambang (2010), Dasar-


dasar pembelanjaan perusahaan,
Edisi 4, Yogyakarta.

Sugiyono, (2013), Metodologi


Penelitian Bisnis, Alfabeta,
Bandung.

Sugiyono, 2017, “Metode penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan
kombinasi”,Alfabeta, Bandung.

Gendro Anjar Resti | 14.1.02.02.0241 simki.unpkediri.ac.id


Ekonomi - Manajemen || 8||

Anda mungkin juga menyukai