Anda di halaman 1dari 4

LKPD 3.

9 Nama : Felysia Valentina


Kl / No: XIMIPA4 / 11
SISTEM KOORDINASI
I. Tujuan:
a. Mengidentifikasi gerak refleks pada tubuh manusia
b. Mengidentifikasi blind spot pada indera penglihatan
c. Mengenali penglihatan stereoskopis pada manusia

II. Dasar Teori:


Dalam dasar teori kali ini akan dibedakan menjadi 3 karena akan dilakukan 3 penelitian sekaligus
yaitu mengedintifikasi gerak refleks, blind spot, dan penglihatan stereoskopis. Pada
pengidentifikasian yang pertama yaitu mengidentifikasi gerak refleks pada manusia. Sistem
gerak pada manusia terbagi menjadi dua, yaitu gerak refleks (tidak sadar) dan gerak sadar
(terkoordinasi). Refleks ialah aktifitas yang timbul langsung sebagai respon terhadap rangsangan
tanpa olahan syaraf sentral bagian korteks. Refleks bermacam-macam dari yang sederhana
hingga yang kompleks. Gerak refleks adalah gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling
sederhana. Jalur saraf ini dibentuk oleh sekuen neuron sensr, interneuron, dan neuron motor,
yang mengalirkan impuls saraf untuk tipe refleks tertentu. Gerak refleks yang paling sederhana
hanya memerlukan dua tipe sel saraf yaitu neuron sensor dan neuron motor. Gerak refleks
disebabkan oleh rangsangan tertentu yang biasanya mengejutkan dan menyakitkan. Gerak refleks
terjadi apabila rangsangan yang diterima oleh sel saraf sensori langsung disampaikan oleh neuron
perantara atau neuron penghubung.
Yang kedua, blind spot atau titik buta atau bintik buta merupakan tempat saraf optik
meninggalkan bagian dalam bola mata. Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya
melalui kornea dan diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian
retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan
kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan
mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang
(lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda.
Yang ketiga mengidentifikasi penglihatan stereokopis. Pengamatan stereokopis pada dasarnya
dimaksudkan untuk melihat kesan kedalaman. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan sepasang
mata yang kurang lebih sama kekuatannya. Pelaksanaannya memerlukan proses akomodasi dan
konvergensi mata, dimana akomodasi adalah penyesuaian focus mata pada jarak yang berbeda-
beda, sedangkan konvergensi mata adalah pengarahan garis pandang ke obyek.

III. Alat dan Bahan:


1. Reflex hammer
2. Penggaris
3. Kertas karton
4. Batang korek api
5. Bolpen dan Kertas HVS (untuk mencatat)

IV. Cara Kerja:


A. Mengidentifikasi gerak refleks
1. OP duduk dengan posisi kaki menggantung
2. Meraba bagian distal lutut untuk untun mencari tendon patella
3. Memukul pada bagian tendon tersebut
4. Bila tedapat gerakan eksistensi cruris maka dikatakan refleks patela
B. Mengidentifikasi blind spot
1. Membuat tanda ( X ) dan tanda ( O ) pada kertas dengan panjang 6 cm dan lebar 3 cm.
Perhatikanlah gambar di bawah ini !

2. Memegang kertas tersebut dengan tangan kanan dan luruskan tangan ke depan
3. Menutup mata kiri dengan tangan kiri dan pusatkan pandangan mata kanan pada tanda ( X )
4. Menarik tangan kanan secara perlahan hingga perangkat percobaan mendekati wajah.
Perhatikan kedua tanda tersebut
5. Menarik lebih dekat lagi hingga bulatan tersebut tidak tampak pada jarak tertentu
6. Mengukur jarak antar titik pandangan mata dengan perangkat percobaan
7. Mengulangi percobaan tersebut dengan menggunakan mata kirimu yang berkonsentrasi
memperhatikan tanda ( O )

C. Penglihatan stereoskopis
1. Menyiapkan dua benda sebagai penyangga dan satu korek api
2. Meletakkan korek api di tengah-tengah kedua benda tersebut
3. Memposisikan diri dengan jarak sekitar 3 meter dari obyek
4. Menutup salah satu mata dengan tangan
5. Berjalan dengan cepat dan berusaha mengambil korek api tersebut tanpa berhenti
6. Jika belum berhasil mendapatkan korek api tersebut, lakukan ulang percobaan tersebut

V. Data Hasil Pengamatan:


A. Gerak Refleks
Mata Mata Tangan
No. Nama Probandus
terbuka tertutup dikibaskan
1. Darren  -- --
2. Fely   
3. Ileena   --
Keterangan:
() Jika ada reaksi
(--) Jika tidak ada reaksi
B. Blind spot
No. Nama Mata kanan Mata kiri
Jarak Jarak tampak Jarak Jarak tampak
menghilang kembali menghilang kembali
1. Darren 13 cm 9 cm 12 cm 15 cm
2. Fely 20 cm 16 cm 21 cm 18 cm
3. Ileena 26,5 cm 18 cm 20 cm 17 cm

C. Stereoskopis
No. Nama Jumlah usaha mengambil korek api (....kali)
1. Darren 1 kali
2. Fely 2 kali
3. Ileena 2 kali

VI. Analisa Data


Pada pengamatan pertama yaitu mengamati gerak refleks, kami melakukan percobaan
refleks pada patella dan mengibaskan tangan pada mata. Pengamatan pada patella dilakukan
dengan probandus duduk dengan posisi kaki menggantung lalu meraba bagian distal lutut,
mencari tendón patella, dan memukul bagian tendón tersebut. Pada percobaan, ada 2 probandus
yaitu Fely dan Ileena yang memiliki refleks patella positif dengan mata terbuka atau tertutup.
Sedangkan, Darren hanya memiliki refleks patella positif ketika mata nya terbuka. Pada
percobaan mengibaskan tangan pada mata, hanya ada 1 probandus yaitu Fely yang memiliki
gerak refleks pada matanya ketika diberi kibasan tangan.
Pada pengamatan kedua yaitu mengamati blind spot pada mata, kami melakukan
percobaannya sebanyak 2 kali pada masing-masing probandus yaitu pada mata kanan dan mata
kiri. Pada percobaan blind spot mata kanan Darren, Fely, Ileena secara berurutan menghilang
pada jarak 13 cm; 20 cm; 26,5 cm dan muncul kembali secara berurutan pada jarak 9 cm; 16 cm;
18 cm. Sedangkan, pada percobaan blind spot mata kiri Darren, Fely, Ileena secara berurutan
menghilang pada jarak 12 cm; 21 cm; 20 cm dan muncul lagi secara berurutan pada jarak 15 cm;
18 cm; 17 cm.
Pada pengamatan ketiga yaitu mengamati penglihatan stereoskopis pada manusia. Dari hasil
pengamatan tersebut menunjukan bahwa hanya Darren yang dapat mengambil korek api dengan
1 kali percobaan. Sedangkan, Fely dan Ileena melakukannya dengan 2 kali percobaan.

VII. Pertanyaan
1. Bagaimanakah mekanisme darri gerak refleks?
Mekanisme gerak refleks dimulai dengan impuls yang melalui jalan pendek atau jalan pintas
yaitu receptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf,
diterima oleh sel saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim
tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau kelenjar. Jalan pintas
ini disebut lengkung refleks.

2. Mengapa ada blind spot dalam penglihatan kita? Jelaskan alasanmu!


Karena tidak ada sel fotoreseptor yang mendeteksi cahaya, itu menciptakan titik buta. Tanpa
sel fotoreseptor, mata tidak dapat mengirim pesan apa pun tentang gambar ke otak, yang
biasanya menafsirkan gambar untuk kita.

3. Mengapa mengambil benda kecil dengan satu mata perlu diulang? Jelaskan!
Karena dalam percobaan pertama biasanya mata belum memiliki fokus untuk mengambil
benda kecil tersebut. Basanya manusia akan berhasil pada percobaan kedua karena sudah
pernah melakukan sebelumnya sehingga mata sudah memiliki bayangan dimana letak
bendanya dan sudah mulai fokus terhadap benda kecil yang harus diambil.

VIII. Kesimpulan
1. Seseorang dapat dikatakan memiliki refleks patella positif jika terdapat gerakan pada lutut
yang bergerak ke depan dan dikatakan memiliki refleks ketika tangan dikibaskan didepan mata
ketika mata berkedip.
2. Bintik buta adalah suatu daerah di retina yang merupakan jalur saraf penglihatan menuju ke
otak yang tidak memiliki sel peka cahaya sehingga bila banyangan benda jatuh tepat di bintik
buta maka otak tidak akan mendapatkan sinyal dari mata karena bayangan itu jatuh tidak pada
sel-sel yang peka cahaya. Jadi jarak blind spot yang semakin jauh akan membuat seseorang lebih
susah melihat dan mengetahui jangkauan yang ada disekitarnya dibandingkan orang yang
memiliki jarak blind spot semakin dekat.
3. Pada mata normal akan dapat menangkap benda kecil berupa korek api dengan 2 kali
percobaan dikarenakan mata sudah lebih fokus dibandingkan dengan 1 kali percobaaan.

IX. Daftar Pustaka


https://www.merdeka.com/sumut/fungsi-bintik-buta-dan-bintik-kuning-pada-mata-kln.html
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-jakarta/biologi-manusia/laporan-
praktikum-i-gerak-refleks-kel/12087117
https://www.ark-logistics.co.id/?p=5524

Anda mungkin juga menyukai