SEORANG AKTIVIS PEMBELA KEADILAN

Seorang pria yang lahir di Malang, 8 Desember 1965 adalah seorang pria sederhana yang
bersahaja. Beliau adalah Munir Said Thalib yang kerab disapa dengan nama Munir adalah
seorang pendiri imparsial dan aktivis komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan.
Selain itu, munir adalah seorang aktivis HMI di Universitas Brawijaya di Kota Malang dalam
menyerang otoritarianisme orde baru pada masa nya. Sikap beliau yang membela orang kecil
yang tertindas hingga mendirikan Lembaga bantuan hukum gratis untuk membantu kaum
buruh dan korban bengisnya orde baru pada masa itu. Semasa hidupnya, sikap kemanusiaan
selalu melekat di dalam diri Munir. Seperti, dalam kasus Timur Lestari, kasus Semanggi
(kekejaman orde baru pada saat itu) bahkan masalah HAM Papua. Ia ingin pelanggar HAM
di adili agar korban mendapat keadilan di mata hukum. Atas kerja kerasnya, Munir
mendapatkan penghargaan Right Livelihood Award 2000 di Swedia, 8 Desember 2000.
Perjuangan Munir untuk membela dan mencari keadilan ini patut kita teladani sebagai
seorang generasi muda Indonesia dimana sudah seharusnya kita mendorong dalam penegakan
keadilan mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) agar tidak semakin banyak korban yang
tertindas akibat adanya ketidakadilan Hak Asasi Manusia (HAM). Sebagaimana sila keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hukum harus berkeadilan tanpa pandang bulu, siapapun
melanggar harus diadili jika mau Indonesia maju. Hal ini sesuai dengan salah satu nilai dasar
yang diajarkan Yesus dalam kehidupan bermasyarakat yaitu sikap keadilan. Keadilan yang
dijunjung tinggi oleh seorang Munir adalah mencari keadilan bagi rakyat atau orang yang
tertindas, anti kekerasan dan berjuang dalam melawan praktik otoritarian, dan mencari nilai-
nilai kemanusiaan atau Hak Asasi Manusia (HAM). Oleh karena itu, menjadikan Munir
sebagai salah satu tokoh sejarah yang patut untuk diteladani oleh para generasi muda pada
saat ini hingga masa-masa berikutnya.

Felysia Valentina Nurcahyo

XIIA2 / 12