Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 5

1. Annisa meilisna
2. Agung riansyah
3. Bella noviantika
4. Mardhatila
5. Nurmala oktavia

Soal

Carilah informasi tentang nasib “munir”.ia adalah seorang aktivis LSM kontraS(komisi untuk
orang hilang dan korban kekerasan).munir adalah salah satu dari aktivis LSM yang berjuang
demi membela hak kaum buruh dan membela hak asasi manusia . bagaimana perjalanan
hidupnya?
apa saja yang telah ia perjuangan untuk membela hak kaum buruh dan mereka yang teraniaya
dan dirampas hak asasi oleh negara ? caripula informasi tentang LSM anti korupsi lokal yang
ada di daerah tempat anda tinggal ? lihat bagaimana kinerja mereka apakah LSM tersebut
LSM plat merah LSM plat kuning atau LSM plat hitam? Ada banyak LSM yang tidak
memiliki komitmen yang kuat untuk memberantas korupsi, walaupun mereka menyebut diri
mereka LSM anti korupsi . Diskusikan ini dengan dosen dan rekan-rekan anda!

informasi tentang nasib munir .

Munir wafat pada tanggal 7 September 2004, di pesawat Garuda GA-974 kursi 40 G dalam
sebuah penerbangan menuju Amsterdam, Belanda. Perjalanan itu adalah sebuah perjalanan
untuk melanjutkan study-nya ke Universitas Utrecht. Ia dibunuh dengan menggunakan racun
arsenik yang yang ditaruh ke makanannya oleh Pollycarpus Budihari Priyanto. Pollycarpus
adalah seorang pilot Garuda yang waktu itu sedang cuti. Dan pada saat keberangkatan Munir
ke Belanda, secara kontroversial ia diangkat sebagai corporate security oleh Dirut Garuda.
Sampai sekarang, kematian seorang Munir, sang Pahlawan orang Hilang, sang pendekar
HAM ini masih sebuah misteri. Jenazahnya dimakamkan di taman makam umum kota Batu.
Ia meninggalkan seorang istri bernama Suciwati dan dua orang anak, yaitu Sultan Alif
Allende dan Diva. Sejak tahun 2005, tanggal kematian Munir, 7 September, oleh para aktivis
HAM dicanangkan sebagai Hari Pembela HAM Indonesia
Kronologi Pembunuhan Munir
Tiga jam setelah pesawat GA-974 take off dari Singapura, awak kabin melaporkan kepada
pilot Pantun Matondang bahwa seorang penumpang bernama Munir yang duduk di kursi
nomor 40 G menderita sakit. Munir bolak balik ke toilet. Pilot meminta awak kabin untuk
terus memonitor kondisi Munir. Munir pun dipindahkan duduk di sebelah seorang
penumpang yang kebetulan berprofesi dokter yang juga berusaha menolongnya. Penerbangan
menuju Amsterdam menempuh waktu 12 jam. Namun dua jam sebelum mendarat 7
September 2004, pukul 08.10 waktu Amsterdam di bandara Schipol Amsterdam, saat
diperiksa, Munir telah meninggal dunia.
Pada tanggal 12 November 2004 dikeluarkan kabar bahwa polisi Belanda (Institut Forensik
Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa arsenikum setelah otopsi. Hal ini juga
dikonfirmasi oleh polisi Indonesia. Belum diketahui siapa yang telah meracuni Munir,
meskipun ada yang menduga bahwa oknum-oknum tertentu memang ingin
menyingkirkannya.
Pada 20 Desember 2005 Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi vonis 14 tahun hukuman
penjara atas pembunuhan terhadap Munir. Hakim menyatakan bahwa Pollycarpus, seorang
pilot Garuda yang sedang cuti, menaruh arsenik di makanan Munir, karena dia ingin
mendiamkan pengkritik pemerintah tersebut. Hakim Cicut Sutiarso menyatakan bahwa
sebelum pembunuhan Pollycarpus menerima beberapa panggilan telepon dari sebuah telepon
yang terdaftar oleh agen intelijen senior, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. Selain itu
Presiden Susilo juga membentuk tim investigasi independen, namun hasil penyelidikan tim
tersebut tidak pernah diterbitkan ke publik.
Pada 19 Juni 2008, Mayjen (purn) Muchdi Pr, yang kebetulan juga orang dekat Prabowo
Subianto dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, ditangkap dengan dugaan kuat bahwa dia
adalah otak pembunuhan Munir[1]. Beragam bukti kuat dan kesaksian mengarah
padanya[2].Namun demikian, pada 31 Desember 2008, Muchdi divonis bebas. Vonis ini
sangat kontroversial dan kasus ini tengah ditinjau ulang, serta 3 hakim yang memvonisnya
bebas kini tengah diperiksa[3].

Perjalanan hidup seorang munir

Munir adalah pria sederhana yang bersahaja. Ia merupakan anak keenam dari tujuh
bersaudara Said Thalib dan Jamilah. Ia adalah seorang tokoh, seorang pejuang sejati, seorang
pembela HAM di indonesia. Pria kelahiran Malang, 8 Desember 1965 ini adalah seorang
aktivis muslim ekstrim yang kemudian beralih menjadi seorang Munir yang menjunjung
tinggi toleransi, menghormati nilai-nilai kemanusiaan, anti kekerasan dan berjuang tanpa
kenal lelah dalam melawan praktek-praktek otoritarian serta militeristik.

Munir adalah seorang aktivis yang sangat aktif memperjuangkan hak-hak orang tertindas.
Selama hidupnya ia selalu berkomitmen untuk selalu membela siapa saja yang haknya
terdzalimi. Tidak gila harta, pangkat, jabatan, dan juga fasilitas. Ia membuktikannya dengan
perbuatan. Ketika ia mendapatkan hadiah ratusan juta rupiah sebagai penerima "The Right
Livelihood Award" ia tidak menikmatinya sendiri, melainkan membagi dua dengan Kontras,
dan sebagian lagi diserahkan kepada ibunda tercintanya. Di tengah maraknya pejabat berebut
fasilitas, Munir malah tidak tergoda. Ia tetap menggunakan sepeda motor sebagai teman
kerjanya. Seorang tokoh kelas dunia yang sangat bersahaja.

Gelar SH didapatkannya dari sebuah universitas terkemuka di Malang, Unibraw. Selama


menjadi mahasiswa, Munir dikenal sebagai aktivis kampus yang sangat gesit. Ia pernah
menjadi Ketua senat mahasiswa fakultas hukum Unibraw pada tahun 1998, koordinator
wilayah IV asosiasi mahasiswa hukum indonesia pada tahun 19989, anggota forum studi
mahasiswa untuk pengembangan berpikir di Unibraw pada tahun 1988, Sekretaris dewan
perwakilan mahasiswa hukum Unibraw pada tahun 1988, sekretaris al-Irsyad cabang Malang
pada 1988, dan menjadi anggota Himpunan Mahsiswa Islam (HMI).

Munir mewujudkan keseriusannya dalam bidang hukum dengan cara melakukan pembelaan-
pembelaan terhadap sejumlah kasus, terutama pembelaannya terhadap kaum tertindas. Ia juga
mendirikan dan bergabung dengan berbagai organisasi, bahkan juga membantu pemerintah
dalam tim investigasi dan tim penyusunan Rancangan Undang-Undang (RUU).

Beberapa kasus yang pernah ia tangani yaitu pada kasus Araujo yang dituduh sebagai
pemberontak melawan pemerintahan Indonesia untuk memerdekakan Timor timur dari
Indonesia pada 1992, kasus Marsinah (seorang aktivis buruh) yang dibunuh oleh militer pada
tahun 1994, menjadi penasehat hukum warga Nipah, Madura, dalam kasus pembunuhan
petani-petani oleh militer pada tahun 1993, menjadi penasehat hukum mahasiswa dan petani
di Pasuruan, dalam kasus kerusuhan di PT.Chief Samsung, dengan tuduhan sebagai otak
kerusuhan pada tahun 1995, Penasehat hukum Muhadi (sopir) yang dituduh melakukan
penembakan terhadap seorang polisi di Madura, Jawa Timur pada 1994, penasehat hukum
para korban dan keluarga Korban Penghilangan Orang secara paksa 24 aktivis politik dan
mahasiswa di Jakarta pada tahun 1997 hingga 1998, penasehat hukum korban dan keluarga
korban pembantaian dalam tragedi Tanjung Priok 1984 hingga 1998, penasehat hukum
korban dan keluarga korban penembakan mahasiswa di Semanggi I (1998) dan Semanggi II
(1999), penasehat hukum dan koordinator advokasi kasus- kasus pelanggaran berat HAM di
Aceh, Papua, melalui Kontras. Termasuk beberapa kasus di wilayah Aceh dan Papua yang
dihasilkan dari kebijakan operasi Militer. Munir juga aktif di beberapa kegiatan advokasi
dalam bidang perburuhan, pertanahan, Lingkungan, Gender dan sejumlah kasus pelanggaran
hak sipil dan politik.

Pada Tahun 2003, Munir bersikeras untuk ikut dengan sejumlah aktivis senior dan aktivis pro
demokrasi mendatangi DPR paska penyerangan dan kekerasn yang terjadi di kantor Tempo,
padahal ia masih diharuskan beristirahat oleh dokter.

Pada tahun 2004, Munir juga bergabung dengan Tim advokasi SMPN 56 yang digusur oleh
Pemda. Selain itu, ia juga seorang yang aktif menulis di berbagai media cetak dan elektronik
yang berkaitan dengan tema-tema HAM, Hukum, Reformasi Militer dan kepolisian, Politik
dan perburuhan.

Munir adalah sosok pemberanni dan tangguh dalam meneriakkan kebenaran. Ia adalah
seorang pengabdi yang teladan, jujur, dan konsisten. Berkat pengabdiannya itulah, ia
mendapatkan pengakuan yang berupa penghargaan dari dalam negeri dan luar negeri. Di
dalam negeri, ia dinobatkan sebagai Man Of The Year 1998 versi majalah UMMAT,
penghargaan Pin Emas sebagai Lulusan UNIBRAW yang sukses, sebagai salah seorang
tokoh terkenal Indonesia pada abad XX, Majalah Forum Keadilan. Semenatara di luar negeri,
ia dinobatkan menjadi As Leader for the Millenniumdari Asia Week pada tahun 2000, The
Right Livelihood Award (Alternative Nobel Prizes)untuk promosi HAM dan kontrol sipil
atas militer, Stockholm pada December 2000, dan An Honourable Mention of the 2000
UNESCO Madanjeet Singh Prize atas usaha- usahanya dalam mempromosikan toleransi dan
Anti Kekerasan, Paris, November 2000.
informasi tentang LSM anti korupsi lokal yang ada dilampung

Lembaga ini bernama : LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT


GABUNGAN LEMBAGA ANTI KORUPSI
(LSM - GALAKSI)
Berkedudukan di : Jl. Cut Mutia Gg. Sriwijaya I No. 41 Teluk Betung Utara
Bandar Lampung,

TUJUAN

1. Membantu Pemerintah Menciptakan suasana yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara.
2. Membantu pemerintah dalam rangka memberantas tindak pidana korupsi agar tercipta
kinerja yang bersih dan berwibawa.

Yang dapat diterima menjadi Anggota Lembaga ini adalah :


1. Warga Negara Indonesia telah berumur 18 tahun Keatas sehat jasmani dan rohani.
2. Menerima, menyetujui dan mentaati Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga, Peraturan,
Ketentuan, Keputusan dan Disiplin Lembaga sebagaimana tercantum dalam AD/ART.
3. Mengajukan permohonan secara tertulis untuk menjadi Anggota.
4. Setia dan taat serta berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945
5. Keanggotaan Lembaga bersifat perseorangan, pribadi, terbuka untuk umum dan tidak
dibatasi oleh perbedaan agama, ras, suku etnis, status social dan lainnya

TINGKAT SUSUNAN KEPENGURUSAN


Tingkat Kepengurusan Lembaga terdiri atas :
Dewan Pimpinan Pusat
Koordinator Wilayah
MUSDA
MUSDA lembaga diselenggarakan oleh DPP selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah
konferensi DPP. Materi MUSDA dibuat oleh DPP dan sudah diterima oleh setiap anggota
MUSDA, selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum MUSDA dimulai. Sidang MUSDA
lembaga dibuka dan disyahkan oleh Ketua Umum lembaga atau yang mewakili. Pemilihan
Pimpinan Sidang MUSDA dipilih oleh Panitia MUSDA. MUSDA berkewajiban untuk
menilai dan memutuskan pertanggung jawabkan Dewan Pimpinan Pusat. MUSDA memilih
dan melantik kepengurusan DPP pada masa periode berikutnya. MUSDA menetapkan
Anggaran Dasar, Bendera dan Atribut Lembaga. Membahas Program kerja untuk 1 (satu)
periode kepengurusan.
PESERTA MUSDA

Peserta MUSDA terdiri dari :


Utusan dari Dewan Pimpinan Pusat
Utusan dari Koordinator Wilayah
Utusan dari Dewan Pendiri
Utusan dari Dewan Penasehat /Pembina

Utusan Perwakilan terdiri dari Ketua dan Sekretaris ditambah 2 (dua) orang, utusan yang
dipilih melalui konferensi Perwakilan yang khusus diadakan untuk itu.

Dari informasi lsm diatas dapat kita simpulkan bahwa lsm daerah tersebut masuk kedalam plat
MERAH

Anda mungkin juga menyukai