Anda di halaman 1dari 44

Home care

Ihsan taufiq
 Home care adalah komponen dari pelayan kesehatan
yang disediakan untuk individu dan keluarga ditempat
tinggal mereka dengan tujuan mempromosikan,
mempertahankan, atau memaksimalkan level
kemandirian serta meminimalkan efek ketidakmampuan
dan kesakitan termasuk di dalamnya penyakitnya
terminal.
 Dapertemen Kesehatan (2002) menyebutkan bahwa
home care adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinabungan dan komperhensif yang diberikan
kepada individu dan keluarga ditempat tinggal mereka
yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan
atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit.
Pengertian

 Neis dan Mc. Ewen (2010) menyatakan home care


adalah system dimana pelayanan kesehatan dan
pelayanan sosial diberikan di rumah kepada orang-orang
cacat atau orang-orang yang bagus harus tinggal di
rumah kerena kondisi kesehatannya.
 Sherwen (1991) mendefinisikan perawatan kesehatan di
rumah sebagai bagian integral dari pelayanan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu individu, keluarga dan masyarakat mencapai
kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan
yang mereka hadapi.
 Sedangkan Stuart (1998) menjabarkan perawatan
kesehatan di rumah sebagai bagian dari proses
keperawatan di rumah sakit, yang merupakan
kelanjutan dari rencana pemulangan (discharge
planning), bagi klien yang sudah waktunya pulang dari
rumah sakit. Perawatan di rumah ini biasanya dilakukan
oleh perawat dari rumah sakit semula, dilaksanakan
oleh perawat komunitas dimana klien berada, atau
dilaksanakan oleh tim khusus yang menangani
perawatan di rumah.
 Menurut Departemen Kesehatan (2002) menyebut
kan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yan
g berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan
kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka
yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahanka
n atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan ting
kat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyaki
t.
Aspek legal

 Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) 1239 /200


1 tentang praktik keperawatan antara lain :
 Melakukan asuhan keperawatan meliputi : pengkajia
n, penetapan diagnosa keperawatan,perencanaan, mela
ksanakan tindakan dan evaluasi. Pelayanan tindakan
medik hanya dapat dilakukan atas permintaan tertu
lis dokter
1. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor
9 tahun 2014 tentang klinik pada pasal 32 ayat 2 dan 4
yang berbunyi :
Ayat 2
“Pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan,
rawat inap, pelayanan satu hari (one day care)
dan/atau Home Care.
Ayat 4
“Home Care sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan bagian atau lanjutan daripelayanan
kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif
yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat
tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan dampak penyakit.”
2. Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor
HK.02.02/menkes/148/I/2010 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik perawat bab ii tentang
perizinan dan bab iii tentang penyelenggaraan
praktik.
 Pasal 2
 (1) Perawat dapat menjalankan praktik pada fasilitas
pelayanan kesehatan.
 (2) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi fasilitas pelayanan
kesehatan di luar praktik mandiri dan/atau praktik
mandiri.
 (3) Perawat yang menjalankan praktik mandiri
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berpendidikan
minimal Diploma III (D III) Keperawatan.
 Pasal 3
 (1) Setiap Perawat yang menjalankan praktik wajib
memiliki SIPP.
 (2) Kewajiban memiliki SIPP dikecualikan bagi perawat
yang menjalankan praktik pada fasilitas pelayanan
kesehatan di luar praktik mandiri.
 Pasal 4
 (1) SIPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
 (2) SIPP berlaku selama STR masih berlaku.
 Perawat dalam melakukan praktek harus sesuai dengan
kewenangan yang diberikan, berdasarkan pendidikan
dan pengalaman serta dalam memberikan Pelayanan
berkewajiban mematuhi standar praktek (pasal 9)
 Perawat dalam menjalankan praktek harus membantu
program pemerintah dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat (pasal 12)
 Perawat dalam menjalankan praktik keperawatan harus
senantiasa meningkatkan mutu pelayanan profesinya,
dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai
dengan bidang tugasnya, baik diselenggarakan oleh
pemerintah maupun organisasi profesi (pasal 12)
 Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa
seseorang/pasien, perawat berwenang untuk melakukan
pelayanan kesehatan diluar kewenanga. Pelayanan
dalam keadaan darurat ditujukan untuk penyelamatan
jiwa. (pasal 10)
 Perawat yang menjalankan praktik perorangan harus
mencantumkan SIPP diruang prakteknya. Perawat yang
menjalankan praktek perorangan memasang papan
nama praktik keperawatan.
 Praktik keperawatan: pelaksanaan asuhan keperawatan,
pelaksanaan upaya promotif, prefentif, pemulihan,
pemberdayaan masyarakat, pelaksanaan tindakan
komplementer.
 Perawat dalam menjalankan praktik perorangan
sekurang – kurangnya memenuhi persyaratan, yang
sesuai dengan standar perlengkapan asuhan
keperawatan yang ditetapkan oleh organisasi profesi
Tujuan

 Menurut Stanhope (1996), tujuan utama dari home care


adalah mencegah terjadinya suatu penyakit dan
meningkatkan kesehatan pasien.
 Tujuan yang paling mendasar dari pelayanan home care
adalah untuk meningkatkan, mempertahankan
 atau memaksimalkan tingkat kemandirian, dan
meminimalkan akibat dari penyakituntuk mencapai
kemampuan individu secara optimal selama mungkin
yang dilakukan secara komperhensif dan
berkesinambungan (Tribowo, 2012).
Jenis home care berdasarkan
fokus masalah kesehatan

a. Layanan perawatan klien sakit


 Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis
yang paling banyak dilaksanakan pada pelayanan
keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa
perlu di rawat di rumah
b. Layanan berbasis promotif dan preventif
 Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang
fokusnya pada promosi dan prevensi. Pelayanannya
mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana
merawat bayinya setelah melahirkan, pemeriksaan
berkala tumbuh kembang anak, mengajarkan lansia
beradaptasi terhadap proses menua, serta tentag diet
mereka.
c. Pelayanan atau asuhan spesialistik
 yang mencakup pelayanan pada penyakit-penyakit
terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis
seperti diabetes, stroke, hipertensi, masalah-masalah
kejiwaan dan asuhan pada anak.
Jenis home care
berdasarkan institusi
penyelenggara
a. Institusi Pemerintah
 Di Indonesia pelayanan Home Care (HC) yang telah lama
berlangsung dilakukan adalah dalam bentuk perawatan
kasus/keluarga resiko tinggi (baik ibu, bayi, balita
maupun lansia) yang akan dilaksanakan oleh tenaga
keperawatan puskesmas (digaji oleh pemerintah). Klien
yang dilayani oleh puskesmas biasanya adalah kalangan
menengah ke bawah. Di Amerika hal ini dilakukan
oleh Visiting Nurse (VN)
b. Institusi Sosial
 Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC)
dengan sukarela dan tidak memungut biaya. Biasanya di
lakukan oleh LSM atau organisasi keagamaan dengan
penyandang dananya dari donatur
c. Institusi Swasta
 Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC)
dalam bentuk praktik mandiri baik perorangan maupun
kelompok yang menyelenggarakan pelayanan HC dengan
menerima imbalan jasa baik secara langsung dari klien
maupun pembayaran melalui pihak ke tiga (asuransi).
Sebagaimana layaknya layanan kesehatan swasta, tentu
tidak berorientasi “not for profit service”
d. Home Care (HC) Berbasis Rumah Sakit (Hospital Home
Care)
 Merupakan perawatan lanjutan pada klien yang telah
dirawat dirumah sakit, karena masih memerlukan
bantuan layanan keperawatan, maka dilanjutkan
dirumah
Berdasarkan Pemberi
Layanan
a. Dokter
b. Perawat
c. Physical therapist
d. Speech pathologist
e. Social worker (pekerja social)
f. Homemaker/home health aide
Manfaat Home Care

Bagi pasien
1. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan
komprenhensif.
2. Pelayanan lebih professional
3. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan
dengan di bawah naungan legal dan etik- keperawatan
5. Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien
akan lebih nyaman dan puas dengan asuhan
keperawatan yang professional (Tribowo, 2012)
Bagi Klien dan Keluarga :
a. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan
biaya rawat inap yang makin mahal, karena dapat
mengurangi biaya akomodasi pasien, transportasi dan
konsumsi keluarga
b. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu
berdekatan pada saat anggoa keluarga ada yang sakit
c. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri
d. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah,
sehingga tugas merawat orang sakit yang biasanya
dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran
perawat untuk menggantikannya
Bagi Perawat :
a. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak
jenuh dengan lingkungan yang tetap sama
b. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik,
sehingga pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai
dengan situasi dan kondisi rumah klien, dengan begitu
kepuasan kerja perawat akan meningkat.
Bagi Rumah Sakit :
a. Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal
dengan adanya pelayanan home care yang
dilakukannya.
b. Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah
dilakukan
c. Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada
masyarakat
Lingkup pelayanan

Menurut Nuryandari (2004),


1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingk ungan
yang terapeutik
3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
4. Pelayanan informasi dan rujukan
5. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kesehatan
6. Hygiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan social
Prinsip home care

1. Mengelola pelayanan keperawatan kesehatan di rumah


dilaksanakan oleh perawat/TIM yang memiliki keahlian
khusus bidang tersebut.
2. Mengaplikasi konsep
3. Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis,
akurat dan komprehensif secara terus menerus.
4. Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan
diagnosa keperawatan.
5. Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada
diagnosa keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan-
tindakan pencegahan, terapi dan pemulihan.
6. Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka
menjaga kenyamanan, penyembuhan, peningkatan
kesehatan dan pencegahan komplikasi.
7. Mengevaluasi secara terus menerus respon pasien dan
keluarga terhadap intervensi keperawatan
8. Bertanggung jawab terhadap pasien dan keluarga akan
pelayanan yang bermutu melalui manejemen kasus,
rencana penghentian asuhan keperawatan (discharge
planning) dan koordinasi dengan sumber-sumber di
komunitas.
9. Memelihara hubungan diantara anggota tim untuk
menjamin agar kegiatan yangdilakukan anggota tim
saling mendukung.
10. Mengembangkan kemampuan professional dan
berkontribusi pada pertumbuhan kemampuan
professional tenaga yang lain.
11. Berpartipasi dalam aktifitas riset untuk
mengembangkan pengetahuan pelayanankeperawatan
kesehatan di rumah.
12. Menggunakan kode etik keperawatan dalam
melaksanakan praktik keperawatan (Tribowo, 2012)
Lingkup home care

 Lingkup praktik keperawatan mandiri meliputi asuhan


keperawatan perinatal, asuhan keperawatan neonatal,
asuhan keperawatan anak, asuhan keperawatan
dewasa, asuhan keperawatan maternitas, asuhan
keperawatan jiwa dan asuhan keperawatan gerontik
dilaksanakan sesuai dengan lingkup wewenang dan
tanggung jawab
1. Melakukan keperawatan langsung (direct care) yang
meliputi pengkajian bio, psiko, sosio, spiritual dengan
pemeriksaan fisik secara langsung, melakukan
observasi, dan wawancara langsung, menentukan
masalah keperawatan, membuat perencanaan, dan
melaksanakan tindakan keperawatan.
2. Mendokumentasikan setiap tindakan pelayanan yang
diberikan kepada klien, dokumentasi ini diperlukan
sebagai pertangungjawaban dan tanggung gugat untuk
perkara hukum dan sebagai bukti untuk jasa pelayanan
yang diberikan
3. Melakukan kooordinasi dengan tim yang lain kalau
praktik dilakukan secara berkelompok
4. Sebagai pembela/pendukung (advokat) klien dalam
memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan klien di
rumah dan bila diperlukan untuk tindak lanjut ke rumah
sakit dan memastikan terapi yang klien dapatkan sesuai
dengan standart dan pembiayaan terhadap klien sesuai
dengan pelayanan atau asuhan yang diterima oleh klien.
5. Menentukan frekuensi dan lamanya perawatan kesehatan
di rumah dilakukan mencakup berapa sering dan berapa
lama kunjungan harus dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai