PENDAHULUAN
A. Konsep penyakit
Kelahiran sesaria adalah kelahiran janin melalui insisi transabdomen pada uterus. Yang berasal
dari kata Latin “Caedo” yang berarti memotong baik direncanakan (dijadwalkan) atau tidak
(darurat). Tujuan dasar pelahiran sesaria ialah memelihara kehidupan atau kesehatan ibu dan
janinnya.
A. Adaptasi Fisiologi
Kelahiran sesaria adalah kelahiran janin melalui insisi transabdomen pada uterus.
Yang berasal dari kata Latin “Caedo” yang berarti memotong baik direncanakan
(dijadwalkan) atau tidak (darurat). Tujuan dasar pelahiran sesaria ialah memelihara
kehidupan atau kesehatan ibu dan janinnya.
1. Sistem reproduksi.
Uterus
1. Involusi merupakan proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil
setelah melahirkan, akibatnya otot-otot polos uterus berkontraksi pada waktu
12 jam, tinggi fundus uteri mencapai ± 1 cm diatas umbilicus. Dalam
beberapa hari mencapai ± 1 cm diatas umbilicus. Dalam beberapa hari
kemudian, perubahan fundus uteri turun kira-kira 1-2 cm setiap 24 jam.
2. Kontraksi uterus meningkat setelah bayi lahir, terjadi karena hormon
oksitosin yang dilepas oleh kelenjar hipofisis posterior.
3. After Pains rasa nyeri setelah melahirkan lebih nyata ditempat uterus yang
teregang, menyusui dan oksitosin tambahan biasanya meningkatkan nyeri ini
karena keluarnya merangsang kontraksi uterus.
4. Tempat plasenta terjadi pertumbuhan endometrium, regenerasi pada tempat
ini biasanya tidak selesai sampai enam minggu setelah melahirkan.
5. Lokia. Menurut Huliana (2003) lokhea dibagi menjadi tiga jenis sesuai
dengan warnanya sebagai berikut :
Lokia rubra terdiri dari darah, sisa penebalan dinding rahim, dan sisa-sisa
pemahaman plasenta. Lochea rubra berwarna kemerah-merahan dan keluar
sampai hari ke-3 atau ke-4.
Lokia serosa mengandung cairan darah, berupa serum dan lekosit. Lochea
serosa berwarna kekuningan dan keluar antara hari ke-5 sampai ke-9.
Lokia alba terdiri dari leukosit, lendir leher rahim (serviks), dan jaringan-
jaringan mati yang lepas dalam proses penyembuhan. Loshea alba
berwarna putih dan keluar selama 2-3 minggu.
Serviks
Serviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan, 18 jam pasca
partum, serviks memendek dan konsentrasinya menjadi lebih padat dan kembali
ke bentuk semula.
Vagina dan Perineum
Estrogen pasca partum yang menurun berperan dalam penipisan mukosa vagina
dan hilangnya rugae vagina yang semula sangat teregang akan kembali secara
bertahap ke ukuran sebelum hamil, 6-8 minggu setelah bayi lahir. Rugae akan
kembali terlihat pada sekitar minggu ke-4, walaupun tidak akan semenonjol pada
wanita nulipara.
Payudara
Setelah bayi lahir terjadi penurunan konsentrasi hormone yang menstimulasi
perkembangan payudara estrogen, progesterone, human chorionik, gonadotropin,
prolaktin, dan insulin), oksitosin merangasang refleksi let-dowm (mengalirkan)
menyebabkan ejeksi ASI.
Abdomen
Setelah melahirkan dinding perut longgar karena direngang begitu lama, sehingga
otot-otot dinding abdomen memisah, suatu keadaan yang dinamai diastasis rektus
abdominalis. Apabila menetap, efek ini dapat dirasa mengganggu pada wanita,
tetapi seiring perjalanan waktu, efek tersebut menjadi kurang terlihat dan dalam
enam minggu akan pulih kembali.
2. Sistem Endokrin
Hormon plasenta kadar estrogen dan progesterone menurun secara signifikan
dan saat terendah adalah 1 minggu post partum.
Hormon Hipofisis dan Fungsi Ovarium
3. Sistem Urinarius
a) Komponen Urine
b) Diuresis Pascapartum
4. Sistem Pencernaan
Anestesi bisa memperlambat pengambilan tonus otot dan motilitas otot saluran
cerna ke keadaan normal sehingga defekasi bisa tertunda 2-3 hari, keadaan ini bisa
juga karena pemberian analgesia sebelum operasi. Biasanya bising usus belum
terdengar pada hari pertama setelah pembedahan, pada hari kedua bising usus
makin masih lemah, dan usus baru aktif kembali pada hari ke-3 post operasi.
5. Sistem Kardiovaskuler
Denyut nadi dan jantung meningkat setelah melahirkan karena darah yang
biasanya melintasi uretroplasma tiba-tiba kembali ke sirkulasi umum. Namun,
klien dengan anestesi spinal cenderung akan mengalami hipotensi yang
disebabkan melebarnya pembuluh nadi sehingga darah berkurang.volume darah
menurun ke kadar sebelum hamil pada 4 mingu setelah melahirkan. Hematokrit
meningkat pada hari ke 3-7 pasca partum.Leukositosis normal pada kehamilan
rata-rata sekitar 12.000 /mm³. Selama 10 sampai 12 hari pertama setelah bayi
lahir, nilai leukosit antara 20.000 dan 25.000 /mm. Varises ditungkai dan disekitar
anus akan mengecil dengan cepat setelah bayi lahir.
6. Sistem Neurologi
Pengaruh neurologi post operasi biasanya nyeri kepala, pusing, keram disebabkan
pengaruh anestesi.. Lama nyeri kepala bervariasi dari 1-3 hari sampai beberapa
minggu, tergantung pada penyebab dan efektifitas pengobatan.
7. Sistem Muskuloskeletal
Adaptasi sistem muskuloskeletal ibu terjadi selama masa hamil berlangsung
secara lebih baik pada masa pascapartum.Sebagian besar wanita melakukan
ambulasi 4-8 jam setelah melahirkan Adaptasi ini mencakup hal-hal yang
membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi dan perubahan pusat berat ibu
akibat pembesaran rahim.Stabilisasi sendi lengkap pada minggu ke-6 – ke-8
setelah melahirkan.
8. Sistem Integumen
B. Adaptasi Psikologi
1) Fase Taking In (1-2 hari)
Fase ini merupakan periode ketergantungan yang biasanya ditunjukkan dengan prilaku
sebagai berikut : fokus perhatian ibu pada dirinya sendiri, belum mampu menyusui
mudah tersinggung, ibu menjadi pasif terhadap lingkungannya dan nafsu makan ibu
meningkat.
3) Fase Letting Go
Fase ini merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang
berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan diri dari
ketergantungan bayinya.Keinginan untuk merawat diri dan bayinya meningkat pada
fase ini.
TABEL DATA SUBJEKTIF/DATA OBJEKTIF
A. Pengkajian
B. Data Medik
I. Dikirim oleh :
o√UGD
o Dokter praktik
II. Diagnosa Medis :
Saat masuk : G2P1A0 Ah , Gr± 39 mg dengan riwayat sc 7th lalu
Saat pengkajian : G2P1A0 AH1 Gr± 39 MG Inpartu kala 1 fase laten
Riwayat Kesehatan Sekarang :
Tanggal 3 mei 2017 ,ny etri jayanti masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri diperutnya karena kehamilan dan sudah
pembukaan 3,dari UGD langsung dibawa ke ruang kebidanan pada tanggal 4 mei 2017 dilakukan oprasi sc diruang OK
saat berlangsung ketuban pecah bercampur darah darah pembukaan 8 sc karena panggulnya sempit.
Keluhan Utama saat pengkajian:pasien mengatakan dia haus,susah tidur,sesak,batuk dan nyeri pada daerah
abdomen nya.
A. Pengkajian tanda Tekanan darah : 110/70 mm Hg Denyut Data lanjutan dan dignose
vital nadi/kualitas : 79 x/mnt keperawatan yang
Pernafasan/kualitas : 22 x/mnt ditegakkan :
ISDA Halaman 3-6 Suhu tubuh :36,5.o C …………………………………
Berat Badan :68 kg ………...... ............................
Tinggi badan : 165 Cm
B.Pengkajian Keamanan Tingkat kesadaran : …………………… Data lanjutan dan dignose
keperawatan yang
ISDA Halaman 7-8 Adakah cedera ? □ Ya □√Tidak □ TT ditegakkan :
Lokasi cedera : ………………………. …………………………………
………......
Adakah luka? □√ Ya □Tidak □ TT
Lokasi luka : ……………………………..
C. Pengkajian situasi Adakah akan dilakukan pembedahan? Data lanjutan dan dignose
khusus √Ya □Tidak □ TT keperawatan yang
Sebutkan : …………………………. ditegakkan :
Jenis anasthesi : .................................... ………………………….........
ISDA Halaman 9
Adakah klien menggunakan ventilator mekanik?
□ Ya □Tidak □ TT
DJJ : ...................................................
Pengkajian Kesiapan proses kehamilan :
Pemeriksaan kehamilan berapa kali : 11x
Melakukan kunjungan prenatal secara teratur :
□ √Ya □Tidak □ TT
Menunjukkan respek terhadap bayi yang dikandung
□√ Ya □Tidak □ TT
Menyiapkan perlengakqpan bayi
□√ Ya □Tidak □ TT
Melaporkan gaya hidup yang sehat (diiet, eliminasi, tidur,
gerakan tubuh, latihan fisik, higiene personal)
□√ Ya □Tidak □ TT
Mencari pengetahuan yang penting (tentang persalinan
dan asuhan bayi baru lahir)
□√ Ya □Tidak □ TT
Keluhan selama kehamilan : mual,pusing
Riwayat Kehamilan terdahulu : ........................................
E. Pengkajian Aktifitas, Pengkajian aktifitas, istirahat dan mobilitas Data lanjutan dan dignose
Isitrahat dan keperawatan yang
pergerakan Adakah klien mengalami masalah dalam pergerakan di ditegakkan:
bawah ini? …………………………………
ISDA Halaman 17 Berpindah tempat : □√ Ya □Tidak □ TT …………………..
Kelelahan : □√ Ya □Tidak □ TT ...............................................
Keterbatasan dalam pergerakan fisik : .................
□√ Ya □Tidak □ TT
Keterbatasan perpindahan diantara dua permukaan yg
berdekatan :
□ √Ya □Tidak □ TT
Keterbatasan dalam berjalan :
□√ Ya □Tidak □ TT
Keterbatasan berpindah posisi di tempat tidur
□ √Ya □Tidak □ TT
Apakah klien mengalami Immobilitas (penyebab apapun) :
□ √Ya □Tidak □ TT
F. Pengkajian Nutrisi Apakah klien melaporkan merasa lapar : Data lanjutan dan dignose
□ √Ya □Tidak □ TT keperawatan yang
Apakah ada alasan untuk makan selain karena lapar? ditegakkan:
□√ Ya □Tidak □ TT …………………………………
ISDA hal 19 Sebutkan ……………………………….. ………………….. .................
Apakah klien memiliki pola makan teratur?
□ Ya □√Tidak □ TT
Apakah makan adalah alat untuk merasa nyaman/
hadiah?Ya □√Tidak □ TT
Apakah konsentrasi makan pada malam menjelang tidur :
□√ Ya □Tidak □ TT
Adakah orang tua klien yang mengalami obesitas?
□ Ya □√Tidak □ TT
Apakah mengkonsumsi cukup cairan dan makan?
□ √Ya □Tidak □ TT
Sebutkan : ………………………….
Apakah perilaku makan sesuai dengan tujuan kesehatan?
□√ Ya □Tidak □ TT
Sebutkan ………………………….
Apakah klien mengekspresikan pengetahuan tentang
pilihan makanan yang sehat? □√ Ya □Tidak □ TT
Apakah klien mengekspresikan kesediaan untuk
meningkatkan nutrisi? □√ Ya □Tidak □ TT
Apakah klien mempunyai intoleransi terhadap makanan
tertentu? □ Ya □√Tidak □ TT
Sebutkan ………………………….
Jika ada jawaban ‘ya’ bisa dilanjutkan pengkajian nutrisi
lanjutan (ISDA halaman 18)
G. Pengkajian Tingkah Perilaku perawatan diri Data lanjutan dan dignose
Laku Gangguan meakukan aktiftas perawatan diri: mandi : keperawatan yang
□√ Ya □Tidak □ TT ditegakkan:
ISDA Hal 26 …………………………………
Gangguan melakukan aktiftas perawatan diri: …………...............................
berpakaian/berdandan □√ Ya □Tidak □ TT
(.................................................)
Created By : Lisa S
Prodi Keperawatan Kotabumi
B. Diagnosa keperawatan
DX
NOC NIC
Ketidakefektifan pemberian Keberhasilan Konseling laktasi :
asi menyusui: Instruksikan posisi menyusui
Bayi puas yang bervariasi
setelah makan (mis.menggendong bayi dengan
Penambahan posisi kepalanya berada di siku)
berat badan Tunjukan latihan menghisap
sesuai usia jika diperlukan
Diskusikan cara untuk
memfasilitasi perpindahan ASI
(mis.teknik relaksasi, pijatan
payudara)
DX NOC NIC
(CATATAN PERKEMBANGAN)
P : lanjutkan intervensi
BAB III
KESIMPULAN
Kelahiran sesaria adalah kelahiran janin melalui insisi transabdomen pada uterus. Yang berasal
dari kata Latin “Caedo” yang berarti memotong baik direncanakan (dijadwalkan) atau tidak
(darurat). Tujuan dasar pelahiran sesaria ialah memelihara kehidupan atau kesehatan ibu dan
janinnya.
Diagnose keperawatn :