Anda di halaman 1dari 11

Nama : Novita Maria Ticoalu

NIM : 19071101498

Nelson Mandela : Pejuang Emansipasi

Di era tahun 1800-an bisa dibilang menjadi masa-masa gelap, bagi mereka yang berkulit

hitam. Seolah berbeda dengan orang-orang kebanyakan, mereka diperlakukan tidak seharusnya

oleh yang berkulit putih. Hal ini bermula di abad ke-17 tepatnya di Amerika Serikat, ketika

Amerika Serikat mulai menerapkan sistem perbudakan di negara mereka. Sedihnya, mereka yang

berkulit hitamlah yang dijadikan sasaran bagi rakyat Amerika Serikat yang saat itu didominasi

oleh para kulit putih. 

Status perbudakan ini terjadi karena umumnya mereka yang berkulit hitam adalah

imigran atau keturunan Afrika yang berada di Amerika Serikat. Afrika sendiri pada saat itu

menjadi negara yang dianggap miskin dan terbelakang jika dibandingkan dengan negara-negara

lain di dunia.

Ternyata, rasisme yang terjadi di awal abad 17 tersebut tidak berhenti sampai di situ saja.

Hal tersebut terus bergulir bahkan bisa dibilang sampai sekarang tidak hilang sepenuhnya. Tahun

50-60an juga kental dengan nuansa rasisme. Namun, bagi mereka yang tinggal di Amerika

Serikat, hal tersebut merupakan hal yang biasa. Kalau kalian menonton film berjudul 42, di film

tersebut jelas menggambarkan cerita seorang atlet Baseball yang diremehkan dan dikucilkan

karena dirinya adalah seorang yang berkulit hitam.

Meski kental dengan latar belakang rasisme, tidak menutup kemungkinan bagi orang

berkulit hitam untuk bisa jadi orang hebat atau legendaris. Sebut saja Nelson Mandela. Kamu
tentu tahu kan, Nelson Mandela terkenal sebagai salah satu tokoh legendaris yang dikagumi

banyak orang

Karir Politik

Mandela bisa dibilang memiliki pribadi yang pemberontak. Dirinya merasa banyak

ketidakadilan yang menerpa kaumnya. Atas dasar itulah akhirnya ia aktif terlibat dalam gerakan

anti-apartheid dan bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC) pada tahun 1942. Ini

merupakan awal mula karirnya di dunia politik.

Di ANC sendiri ada sekelompok pemuda yang menyebut diri mereka sebagai Liga Pemuda

Kongres Nasional Afrika (ANCYL). Gerakan tersebut merupakan gerakan akar rumput masal

untuk menggelar boikot, pemogokan, pembangkangan, dan tidak bekerja sama.

Gerakan ini pada dasarnya memiliki tujuan untuk sebuah keadilan yang bertujuan penuh

mencapai kebijakan kewarganegaraan, redistribusi tanah, hak-hak serikat pekerjaan, dan

pendidikan gratis serta wajib bagi semua anak. 

Terang saja, berbeda dengan negara lain, Afrika bisa dibilang negara yang memiliki

kesenjangan pendidikan dan ekonomi yang amat terbelakang kala itu. Selama kurang lebih 20

tahun, Mandela memperjuangkan aspirasinya, mengarahkan tindakan damai, tanpa kekerasan,

menentang pemerintah Afrika Selatan dan kebijakan rasialnya.

Namun, berjuang untuk mencapai sebuah negara yang demokratis, adil, dan makmur

tentu saja memiliki risiko yang tinggi. Setelah Mandela mendirikan firma hukum Mandela and
Tambo, dengan bermitra bersama Oliver Tambo, rekan mahasiswanya di Fort Hare, pada tahun

1956, Mandela dan 150 orang lainnya ditangkap atas tuduhan berkhianat.

Menjadi Presiden Kulit Hitam Pertama di Afrika Selatan

Singkat cerita, setelah dirinya digulirkan sana sini karena isu perpolitikan hingga keluar

masuk penjara karena suara dan pergerakannya yang lantang, akhirnya Mandela sampai pada

titik di mana semua perjalanannya terbayarkan. Tahun 1994, Afrika Selatan menggelar pemilu

secara demokratis untuk pertama kalinya.

Pada saat itulah Nelson Mandela terpilih menjadi presiden kulit hitam yang pertama pada

10 Mei 1994, ketika usianya yang sudah tidak muda lagi, yaitu 77 tahun. Di masa

pemerintahannya dari 1994 hingga akhir pemerintahannya yaitu Juni 1999, Presiden Mandela

bekerja keras untuk mewujudkan transisi dari aturan minoritas dan apartheid menjadi aturan

mayoritas kulit hitam.

Pada tahun 1996, Mandela menandatangani undang-undang konstitusi baru untuk negara,

mendirikan pemerintahan pusat yang kuat, dan menjamin hak-hak minoritas serta kebebasan

berekspresi. Lalu, akhirnya sesuai dengan janjinya, Mandela mengundurkan diri pada 1999

setelah satu masa jabatan sebagai presiden.

Nelson Mandela wafat Pada 5 Desember 2013 di usia 95 tahun. Ia wafat setelah

menderita infeksi paru-paru pada Januari 2011. Nelson Mandela akan selalu dikenang sebagai

revolusioner perdamaian bagi bangsa Afrika maupun bagi dunia.


Pejuang HAM Internasional

1. Tokoh Ham Dunia Mahatma Gandhi

Mahatma Gandhi merupakan tokoh politikus asal India, bisa dibilang beliau

menjadi tokoh yang dapat menginspirasi banyak orang. Selama beliau menjadi politikus,

rasanya tidak pernah sama sekali menyuarakan aspirasi rakyat dengan kekerasan.

Bukan tanpa alasan Mahatma Gandi bertindak dan berlaku seperti itu, namun

beliau pernah merasakan tindak diskriminasi selama tinggal di Afrika. Mulai saat itu, ia

memilih menjadi aktivis yang memperjuangkan kepentingan khalayak ramai dan

kemanusian, serta mengubah hukum-hukum yang sifatnya diskriminatif.

Mahatma Gandhi ikut serta dalam memerdekakan India dari penjajahan Inggris,

berkat usaha dan kerja kerasnya, akhirnya India merdeka pada tahun 1947. Mahatma

Gandi akhirnya dikenal sebagai bapak bangsa.

2. Mother Teresa (Saint Teresa from Kalkuta)

Santa Teresa atau masyarakat dunia lebih mengenal dengan sebutan Bunda Teresa

merupakan biarawati katolik Roma berkebangsaan India yang dilahirkan di Uskub pada

Agustus 1910.

Perjalanan hidupnya banyak menginspirasi orang dunia, karena Bunda teresa

mampu mengambdikan hidupnya untuk kepentingan orang lain, seperti orang sakit, orang
miskin dan yatim piatu. Bunda Teresa mendirikan Missionaries of Charity di berbagai

negara sebagai wadah atau media untuk membantu sesama. Missionaries of Charity

sampai saat ini masih berperan aktif dalam melindungi dan membantu kemanusian.

3. Martin Luther King

Tokoh HAM dunia seanjutnya ialah pria berkebangsaan Amerika Serikat, Martin

Luther King yang memperjuangkan hak setiap orang di negaranya.

Martin dikenal sebagai pemimpin terpenting Amerika Serikat pada masanya.

Sejarah mencatat bahwa Martin memiliki gerakan non-kekerasan. Pdahal seperti yang

kita tahu, pada masa itu diskriminasi terhadap warga Amerika berkulit hitam.

Selain seorang aktivis kemanusian, Martin juga berperan sebagai pendeta, artinya

ia adalah pengikut Agama yang taat. Saat ini Martin tercatat memegang nobel

perdamaian atas dedikasi dan perannya dalam memperjuangkan hak-hak kemanusian.


Tokoh Pejuang HAM Indonesia

1. Yap Thiam Hien

Dia salah satu tokoh di bidang hukum cukup legendaris. Bahkan sejak awal

kemerdekaan Republik Indonesia. Yap lahir di Kuta Raja, Aceh, pada 25 Mei 1913.

Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Leiden Belanda, Yap kembali ke

Indonesia dan mulai aktif dalam upaya penegakan hukum.

Salah satu langkah kontroversialnya adalah penolakan pemberlakukan kembali

UUD 1945, pada sidang Konstituante 12 Mei 1959. Yap melihat terdapat bibit

otoritarianisme dalam UUD 1945.

Sebab salah satu poin UUD 1945 memungkinkan Soekarno berkuasa dalam

jangka waktu lama dan berpotensi merebut kebebasan dan HAM. Nabs, Yap dikenal

sebagai advokat yang membela bukan untuk menang, melainkan membela untuk

kemanusiaan.

2. Abdurrahman Wahid

Abdurrahman Wahid lebih akrab disapa Gus Dur. Presiden ke-4 Republik

Indonesia itu lahir di Jombang, 7 September 1940. Kita semua tentu setuju, Gus Dur

dinyatakan sebagai presiden yang paling vokal dalam penegakan HAM.


Tujuan utama yang ingin diraih Gus Dur adalah terciptanya perdamaian. Damai

dalam hal ini adalah dihapuskannya kekerasan, laku diskriminatif, dan tindakan intoleran.

ini bisa kita telusuri dari kebijakan-kebijakan selama Gus Dur menjabat.

Selain kembali mengangkat dan menyelesaikan kasus yang ditangani secara

represif untuk diselesaikan secara damai, Gus Dur juga mengakomodasi aliran

kepercayaan dan masyarakat minoritas di Indonesia.

3. Munir Said Thalib

Munir salah satu tokoh pejuang HAM dari jalur hukum. Dia lahir di Batu 8

Desember 1965. Selain aktif dalam membela kasus HAM melalui LBH. Dia juga

mendirikan Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS). Melalui

komisi ini, Munir melakukan pengusutan kasus hilangnya orang pasca runtuhnya orde

baru.

Munir mendapat berbagai penghargaan. Diantaranya Right Livelihood Award

untuk promosi HAM, dinobatkan sebagai Leader for The Millennium dari Asia Week

pada 2000, dan An Honourable Mention of The 2000 UNESCO Madanjeet Singh Prize

atas usahanya mempromosikan toleransi dan anti kekerasan.

Kasus pembunuhan yang menimpanya pada 2004, sampai saat ini masih jadi

misteri. Kasus ini juga menjadi sorotan tokoh-tokoh pejuang HAM lainnya. Hanya raga
Munir yang terbunuh, semangat juang dan keberaniannya masih menjadi inspirasi. Sebab

ia ada dan terus berganda.

4. Adnan Buyung Nasution

Adnan Buyung Nasution adalah advokat yang lahir di Batavia — saat ini disebut

Jakarta— pada 20 Juli 1934. Buyung merupakan tokoh pendiri Yayasan Lembaga

Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Buyung membentuk LBHI untuk memberi bantuan

hukum bagi orang miskin.

Buyung menekankan advokasi dan pendampingan hukum terhadap korban

ketimpangan ekonomi, sosial, dan pelanggaran HAM. Dapat dilihat bahwa Buyung

memang berfokus pada agenda membela kelompok-kelompok rentan. Kedekatan dan

perjuangan Buyung di bidang HAM terinspirasi sang ayah.

5. Asmara Nababan

Lahir di Siborong-borong, Tapanuli Utara pada 2 September 1946, Asmara

merupakan Sekjen Komnas HAM pada 1993-1998. Dia dikenal sebagai pejuang HAM

yang berkomitmen dan konsisten. Dia mendirikan Pusat Riset Demokrasi, bahkan dalam

keadaan sakit. Asmara sangat vokal memperjuangkan kasus Munir.

Di bawah kepemimpinannya, Komnas HAM sangat produktif menginvestigasi

kasus HAM. Sejak 1998, Komnas HAM aktif melibatkan orang-orang luar hingga NGO
untuk terlibat berbagai investigasi seperti KPP Timor-Timor. Bahkan nih, Nabs, dia juga

melibatkan Todung Mulya Lubis dan Munir pada kegiatan investigasinya.


Perbedaan dan Persamaan Hukum Humaniter & Hukum HAM

 Persamaan

Adapun persamaan Hukum Humaniter dan HAM sebagai berikut :

1. Memiliki tujuan yang sama, yakni memberikan jaminan perlindungan kepada manusia.

2. Instrumen yang bertujaun untuk melindungi orang perorang berkaitan dengan

keadaannya didalam masyarakat, sepertihukum internasional tentang perlindungan

terhadap kaum wanita dan hukum internasional berkaitan dengan perlindungan terhadap

anak.

3. Instrumen hukum yang bertujuan melindungi orang perorangan dalam kaitannya dengan

fungsinya di dalam masyarakat, seperti hukum internasional tentang buruh.

4. Instrumen hukum yang bertujuan melindungi orang perorangan dalam keadaan darurat,

apabila terjadi situasi yang luar biasa dan yang mengakibatkan ancaman adanya 

pelanggaran atas haknya yang biasanya dijamin oleh hukum yang berlaku, seperti hukum

internasional tentang pengungsi dan hukum humaniter internasional (HHI) yang

melindungi para korban dari akibat sengketa bersenjata.


 Perbedaan

1. Hukum humaniter internasional mengatur sengketa bersenjata antara negara dengan

kesatuan lainnya, sedangkan hak asasi manusia mengatur hubungan antara pemerintah

dengan warga negara di dalam negara tersebut.

2. Hukum humaniter internasional berlaku pada saat perang atau pada masa sengketa

bersenjata, sedangkan hak asasi manusia berlaku pada saat damai.

3. Hukum humaniter internasional melindungi mereka yang tidak mampu terus berperang

atau yang sama sekali tidak turut bertempur, yaitu penduduk sipil. sedangkan HAM

hanya melindungi perorangan atau dirinya sendiri.

4. HAM menyangkut semua hal dalam aspek kehidupan manusia misalnya  

a. Aspek social

b. Aspek hukum

c. Aspek politik

d. Aspek agama

e. Aspek budaya.

sedangkan humaniter hanya menyangkut aspek dalam situasi perang dan gencatan

senjata.

5. Hukum humaniter berlaku dan diterapkan hanya dalam situasi perang.

Anda mungkin juga menyukai