Anda di halaman 1dari 14

MARTIN LUTHER KING Jr.

Pendeta Martin Luther King, Jr., Ph.D. (lahir di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, 15 Januari
1929 – meninggal di Memphis, Tennessee, Amerika Serikat, 4 April 1968 pada umur 39 tahun) adalah
penerima Nobel, pendeta Baptis dan aktivis HAM warga Afrika-Amerika. Dia adalah salah seorang
pemimpin terpenting dalam sejarah AS dan dalam sejarah non-kekerasan pada zaman modern, dan
dianggap sebagai pahlawan, pencipta perdamaian dan martir oleh banyak orang di seluruh dunia. Satu
setengah dekade setelah pembunuhan terhadapnya pada tahun 1968, Amerika Serikat menetapkan
sebuah hari libur untuk memperingatinya, Hari Martin Luther King.

Riwayat Hidup

King lahir di Atlanta, Georgia dari Pendeta Martin Luther King, Sr. dan Alberta Williams King. Dia
menikah dengan Coretta Scott pada tanggal 18 Juni 1953. Dia lulus dari Morehouse College dengan
gelar Bachelor of Arts (dalam bidang Sosiologi) pada 1948, dan dari Seminari Teologi Crozer di
Chester, Pennsylvania dengan gelar Bachelor of Divinity (Sarjana Teologi) pada 1951. Dia meraih gelar
Ph.D.nya dalam teologi sistematika dari Universitas Boston pada 1955.

King adalah seorang pendeta di Gereja Baptis Montgomery, Alabama yang berjuang melawan
diskriminasi rasial. Pada tahun 1963, King memimpin demonstrasi pemboikotan bus di Birmingham.
Pemboikotan itu dilakukannya tanpa menggunakan kekerasan. Ia mengikuti prinsip-prinsip Mahatma
Gandhi yang melakukan perlawanan dengan menghindari kekerasan. Untuk beberapa tahun, ia membuat
kesuksesan besar, tetapi secara berangsur-angsur orang-orang kulit hitam muda menjauhinya karena
mereka tidak dapat menerima antikekerasannya. Sebaliknya, King tidak pernah berhenti dan meluaskan
programnya.
Karyanya

Akibat aksinya dalam menentang diskriminasi terhadap orang-orang kulit hitam, King pun dipenjarakan
di penjara Birmingham. Di penjara, ia menulis surat yang diberi judul, Surat dari Penjara Birmingham,
Dalam suratnya, King menyatakan bahwa ia merasa dipanggil untuk menyuarakan suara kenabian
terhadap ketidakadilan yang terjadi pada zamannya. Ia juga mengritik orang-orang yang tidak setuju
terhadap pemboikotan Bus di Birmingham. Baginya, mereka adalah orang-orang yang tidak peka dan
tidak dapat melakukan analisis terhadap penyebab utama dari pemboikotan itu. Menurut King, mereka
terbuai dalam keadaan yang terjadi dan tidak mampu mendobrak dominasi kekuasaan orang-orang kulit
putih.

Ia tidak hanya berjuang melawan diskriminasi orang-orang kulit hitam, tetapi juga menentang tanah
milik dan Perang Vietnam. Kebesaran King terutama terletak pada impian tinggi dan gaya
spektakulernya sebagai seorang pendeta. Pidatonya dengan judul "Saya Memiliki Impian" pada pawai
berbarisnya ke Washington, DC (28 Agustus 1963) membuatnya semakin terkenal. Ia dipuja dengan
banyak gelar terhormat. Pada 1963, ia menerima Penghargaan Nobel Perdamaian. Ia ditembak hingga
meninggal dunia ketika ia melakukan aksi di Memphis pada 4 April 1968. Guncangan dari kematiannya
menyebabkan banyak kerusuhan dan bentrokan di berbagai kota di seluruh Amerika Serikat.
MAHATMA GANDHI

Mohandas Karamchand Gandhi (lahir di Porbandar, Gujarat, India Britania, 2 Oktober


1869 – meninggal di New Delhi, India, 30 Januari 1948 pada umur 78 tahun) (aksara Devanagari:
मोहनदास करमचन्द गांधी) juga dipanggil Mahatma Gandhi (bahasa Sanskerta: "jiwa agung") adalah
seorang pemimpin spiritual dan politikus dari India.

Pada masa kehidupan Gandhi, banyak negara yang merupakan koloni Britania Raya. Penduduk di
koloni-koloni tersebut mendambakan kemerdekaan agar dapat memerintah negaranya sendiri.

Gandhi adalah salah seorang yang paling penting yang terlibat dalam Gerakan Kemerdekaan India. Dia
adalah aktivis yang tidak menggunakan kekerasan, yang mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi
demonstrasi damai.

Biografi
Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India. Beberapa dari anggota keluarganya
bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja, Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum.
Setelah dia menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni Inggris, di mana dia
mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid. Dia kemudian memutuskan untuk menjadi
seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun
membentuk sebuah gerakan non-kekerasan.

Ketika kembali ke India, dia membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris; hal ini
memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya
dan memecah Kemaharajaan Britania untuk kemudian membentuk Persemakmuran.

Rakyat dari agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala itu yakin bahwa India perlu dipecah
menjadi beberapa negara agar kelompok yang berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri. Banyak
yang ingin agar para pemeluk agama Hindu dan Islam mempunyai negara sendiri. Gandhi adalah
seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-pemikiran dari agama-agama lain termasuk Islam dan
Kristen. Dia percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup
bersama secara damai di dalam satu negara.

Pada 1947, India menjadi merdeka dan pecah menjadi dua negara, India dan Pakistan. Hal ini tidak
disetujui Gandhi.
Prinsip Gandhi, satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju
kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme seperti
Martin Luther King, Jr. dan Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya
sangat sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran (satya), dan non-
kekerasan (ahimsa).

Pada 30 Januari 1948, Gandhi dibunuh seorang lelaki Hindu yang marah kepada Gandhi karena ia
terlalu memihak kepada Muslim.

Warisan ajaran Gandhi di Indonesia


Selain tokoh-tokoh perjuangan anti kekerasan, keadilan dan perdamaian di tingkat dunia, di Indonesia
pun ajaran Gandhi menemukan lahan yang subur. Ibu Gedong Bagoes Oka, misalnya, menemukan
inspirasi perjuangannya di dalam ajaran Gandhi. Ia mendirikan Ashram Gandhi di Candi Dasa, Bali
sebagai pusat pendidikan dan pengamalan ajaran-ajaran Gandhi tersebut.

Warisan dan penggambaran dalam budaya populer


Gelar Mahatma sering disalahartikan di Barat sebagai nama kecil Gandhi. Mahatma merupakan sebuah
kata dalam bahasa Sanskerta yang berasal dari maha (berarti besar) dan atma (berarti Jiwa).
Rabindranath Tagore disebutkan sebagai orang yang pertama kali memberikan gelar tersebut untuk
Gandhi. Dalam otobiografinya, Gandhi mengatakan bahwa dia tidak pernah menyukai gelar dan sering
terluka oleh hal itu.

Kisah hidup Mahatma Gandhi telah banyak dituangkan ke dalam film, sastra, dan teater. Ben Kingsley
yang memerankan Gandhi dalam film tahun 1982 Gandhi, memenangkan Academy Award untuk Aktor
Terbaik. The Making of the Mahatma yang dirilis pada tahun 1996 mendokumentasikan kehidupan
Gandhi di Afrika Selatan. Gandhi juga merupakan tema sentral dalam film Bollywood tahun 2006 Lage
Raho Munna Bhai. Pada tahun 2007, sebuah film berjudul Gandhi, My Father menceritakan hubungan
antara Gandhi dan putranya Harilal.

Lain-lain
Gandhi tidak pernah menerima Penghargaan Perdamaian Nobel, meski dia dinominasikan lima kali
antara 1937 dan 1948. Beberapa dekade kemudian, hal ini disesali secara umum oleh pihak Komite
Nobel. Ketika Dalai Lama dianugerahi Penghargaan Nobel pada 1989, ketua umum Komite mengatakan
bahwa ini merupakan "sebuah bentuk mengenang Mahatma Gandhi".

Museum elektronik Nobel mempunyai artikel mengenai hal tersebut.

Sepanjang hidupnya, aktivitas Gandhi telah menarik berbagai komentar dan opini. Misalnya, sebagai
penduduk Kerajaan Britania, Winston Churchill pernah berkata "Menyedihkan...melihat Mr. Gandhi,
seorang pengacara Kuil Tengah yang menghasut, sekarang tampil sebagai seorang fakir yang tipenya
umum di Timur, menaiki tangga Istana Viceregal dengan badan setengah-telanjang." Begitu juga
dengan Albert Einstein yang berkomentar berikut mengenai Gandhi: "(Mungkin) para generasi berikut
akan sulit mempercayai bahwa ada orang seperti ini yang pernah hidup di dunia ini."

Karya Mahatma Gandhi tidak terlupakan oleh generasi berikutnya. Cucunya, Arun Gandhi dan
Rajmohan Gandhi dan bahkan anak cucunya, Tushar Gandhi, adalah aktivis-aktivis sosio-politik yang
terlibat dalam mempromosikan non-kekerasan di seluruh dunia.

Kata kebajikan yang dikenang Mahatma Gandhi:



Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak
pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan;
manakala kebencian membawa kepada kemusnahan. ”

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu
sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu
sendiri yang tersenyum.
NELSON MANDELA

Lahir : 1918 di Umtata, Transkei, Afrika Selatan.


Pemimpin Afrika Selatan yang dipenjarakan karena perjuangannya mengakhiri system “APARTHEID”
Saat lahir Nelson Mandela diberi nama Rolihlahla, yang berarti “PENYULUT KEKACAUAN”. Orang
tuanya tidak menyadari betap bagusnya nama yang diberikannya itu! Setelah melaui masa kecil
menggembala ternak, Mandela dikirim untuk belajar. Akhirnya, dengan bantuan istri pertamanya,
Evelyn, dia berwenang menjadi ahli hokum dj Johennesburg.

Dari awalnya Mandela sudah muak dengan hukum “APARTHEID” yang membuat orang kulit hitam
menjadi warga Negara kelas dua. Dia bergabung dengan Kongres Nasional Afrika dan bersama Walter
Sisulu, dan Oliver Tambo, memimpin protes-protes damai menentang “APARTHEID”. Beribu-ribu
pendukung ANC ditangkapi pada tahun 1950-an.
Pada 1960, 69 orang pemrotes terbunuh oleh polisi di Sharpeville. Kekerasan seperti itu membuat
Mandela dan yang lain membentuk “UMKHONTHO WE SIZWE”(Tombak Bangsa) Organisasi rahasia
ini melakukan terhadap barabg milik pemerintah.

Mandela, yang sekarang menikahi Winnie, Berjuang di “bawah tanah” dengan nama palsu dan
menyamar untuk melakukan tugasnya. Pada 1962 dia tertangkap dan diputus 5 tahun penjara. Lalu pada
pengadilan ke-2, dia dijatuhi hukuman seumur hidup pada 1964.
Tahun-tahun di panjara tidak mengusik pendapat Mandela atas jahatannya APARTHEID. Winnie
Mabdela sering diinterogasi dan diperiksa atas kegiatannya, tetapi semakin banyak orang di dunia
mendengar Nelson Mandela dan ikut berkampanye membebaskannya dan mengakhiri APARTHEID.
Pada 11 Februari 1990, Mandela akhirnya dibebaskan dan segera dia menceburkan diri dalam kancah
politik berjuang menentang APARTHEID, manjabat sebagai Deputi Ketua ANC.

Pada Februari tahun 1990, Nelson Mandela dibebaskan dari penjara. Pada tahun 1993, bersama dengan
Presiden F.W. de Klerk, dia dianugerahi Hadiah Nobel untuk perdamaian.
Pada tahun 1960, Nelson Mandela membakar buku pasnya sebagai protes terhadap APARTHEID. Buku
pas ini harus dibawa oleh semua orang kulit hitam Afrika Selatan dan ditunjukan setiap diminta oleh
petugas kulit putih. Nelson Rolihlahla Mandela (lahir di Mvezo, 18 Juli 1918; umur 90 tahun) dikenal di
seluruh dunia sebagai pejuang kemerdekaan melalui kegiatan anti apartheidnya dan kemudian menjadi
Presiden Afrika Selatan. Masa kecilnya dihabiskan di Thembu kemudian memulai karir di bidang
hukum.
Beliau juga memiliki nama kehormatan dari klannya yaitu Madiba.

Kehidupan

Dilahirkan di Mvezo, Transkei pada 18 Juli 1918, Rolihlahla Mendela kemudian pindah ke Qunu sampai
berumur 9 tahun. Ia merupakan yang pertama dari keluarganya yang mengikuti sekolah. Ia juga
mendapat nama Nelson dari gurunya yang seorang Metodis. Pada umur 16 tahun, ia masuk Clarkebury
Boarding Institute mempelajari kebudayaan barat.

Pada 1934, ia memulai program B.A. di Fort Hare University, dimana ia bertemu Oliver Tambo yang
menjadi teman dan koleganya yang setia. Setelah menentang kebijakan universitas dan diminta keluar.
Ia pindah ke Johannesburg dan melanjutkan kuliahnya di University of South Africa setelah mengambil
hukum di University of the Witswatersrand.

Pernikahan

Pernikahan pertama Mandela dengan Evelyn Ntoko Mase berakhir dengan perceraian pada 1957 setelah
13 tahun. Pernikahannya dengan Winnie Madikizela yang berjalan 38 tahun berakhir dengan perceraian
1996. Pada ulang tahunnya ke-80, Mandela menikahi Graça Machel, janda dari mantan Presiden
Mozambik Samora Machel, yang juga seorang kawan ANC.

Kehidupan

Dilahirkan di Mvezo, Transkei pada 18 Juli 1918, Rolihlahla Mendela kemudian pindah ke Qunu sampai
berumur 9thn. Ia merupakan yg pertama dari keluarganya yg mengikuti sekolah. Ia juga mendapat nama
Nelson dari gurunya yg seorang Metodis. Pada umur 16thn, ia masuk Clarkebury Boarding Institute
mempelajari kebudayaan barat.

Pada 1934, ia memulai program B.A. di Fort Hare University, dimana ia bertemu Oliver Tambo yg
menjadi teman dan koleganya yg setia. Setelah menentang kebijakan universitas dan diminta keluar. Ia
pindah ke Johannesburg dan melanjutkan kuliahnya di University of South Africa setelah mengambil
hukum di university of the Witswatersrand.
POLITIK

Sebagai aktivis Nelson Mandela mengikuti African national Congress (ANC) dari th.1942. karena
kegiatannya yg anti apartheid, ia menjalani berbagai masa hukuman. Pada 5-8-1962, Mandela ditangkap
dan dipenjarakan di Johannesburg Fort kemudian pada 25-10-1962, ia dijatuhi hukuman 5th penjara dan
pada 12-6-1964, ia dan sekelompok aktivis lainnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Setelah menolak pembebasan bersyarat dgn menghentikan perjuangan bersenjata pada Februari 1985,
Mandela tinggal dipenjara sampai di bebaskan pada 11-2-1990 atas perintah presiden Frederik Willem
de Klerk setelah ditekan oleh seluruh dunia. Mandela dan de Klerk mendapatkan hadiah nobel
perdamaian pada th. 1993.

PRESIDEN

Nelson Mandela menjabat sebagai presiden Afrika Selatan dalam masa sekitar 5th (Mei 1994- Juni
1999) setelah memenangkan pemilu dan menjadi presiden kulit hitam pertama dgn de Klerk sebagai
Deputi Presiden

Masalah AIDS menjadi sumber kekecewaan orang-oranng dan penyesalan Mandela karena dalam masa
pemerintahannya, ia kurang memperhatikan maslah ini. Anaknya, Makgatho Mandela, meninggal
karena AIDS pada 6-1-2005
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE

Bacharuddin Jusuf Habibie (lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936; umur 76 tahun) adalah
Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari
jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat
selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie
merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.

Keluarga dan pendidikan


Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A.
Tuti Marini Puspowardojo. Alwi Abdul Jalil Habibie lahir pada tanggal 17 Agustus 1908 di Gorontalo
dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo lahir di Yogyakarta 10 November 1911. Ibunda R.A. Tuti Marini
Puspowardojo adalah anak seorang spesialis mata di Yogya, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo
bertugas sebagai pemilik sekolah. B.J. Habibie adalah salah satu anak dari tujuh orang bersaudara.[1]

B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962, dan dikaruniai dua orang
putra, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.[2]

Sebelumnya ia pernah berilmu di SMAK Dago.[3] Ia belajar teknik mesin di Institut Teknologi Bandung
tahun 1954. Pada 1955-1965 ia melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat
terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima gelar diplom ingineur pada 1960 dan gelar doktor
ingineur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.

Pekerjaan dan karier


Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang
berpusat di Hamburg, Jerman, sehingga mencapai puncak karier sebagai seorang wakil presiden bidang
teknologi. Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan mantan presiden Suharto.

Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret
1998. Sebelum menjabat Presiden (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden
(14 Maret 1998 - 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto.

Ia diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannya
sebagai menteri.
Masa Kepresidenan
Habibie mewarisi kondisi kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto akibat salah urus pada masa
orde baru, sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh wilayah
Indonesia. Segera setelah memperoleh kekuasaan Presiden Habibie segera membentuk sebuah kabinet.
Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan dukungan dari Dana Moneter Internasional
dan komunitas negara-negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para
tahanan politik dan mengurangi kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.

Pada era pemerintahannya yang singkat ia berhasil memberikan landasan kokoh bagi Indonesia, pada
eranya dilahirkan UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, perubahan UU Partai Politik dan yang
paling penting adalah UU otonomi daerah. Melalui penerapan UU otonomi daerah inilah gejolak
disintergrasi yang diwarisi sejak era Orde Baru berhasil diredam dan akhirnya dituntaskan di era
presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tanpa adanya UU otonomi daerah bisa dipastikan Indonesia akan
mengalami nasib sama seperti Uni Soviet dan Yugoslavia.

Pengangkatan B.J. Habibie sebagai Presiden menimbulkan berbagai macam kontroversi bagi masyarakat
Indonesia. Pihak yang pro menganggap pengangkatan Habibie sudah konstitusional. Hal itu sesuai
dengan ketentuan pasal 8 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa "bila Presiden mangkat, berhenti, atau
tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai
habis waktunya". Sedangkan pihak yang kontra menganggap bahwa pengangkatan B.J. Habibie
dianggap tidak konstitusional. Hal ini bertentangan dengan ketentuan pasal 9 UUD 1945 yang
menyebutkan bahwa "sebelum presiden memangku jabatan maka presiden harus mengucapkan sumpah
atau janji di depan MPR atau DPR".

Langkah-langkah yang dilakukan BJ Habibie di bidang politik adalah:

 Memberi kebebasan pada rakyat untuk menyalurkan aspirasinya sehingga banyak bermunculan
partai-partai politik baru yakni sebanyak 48 partai politik
 Membebaskan narapidana politik (napol) seperti Sri Bintang Pamungkas (mantan anggota DPR
yang masuk penjara karena mengkritik Presiden Soeharto) dan Muchtar Pakpahan (pemimpin
buruh yang dijatuhi hukuman karena dituduh memicu kerusuhan di Medan tahun 1994)
 Mencabut larangan berdirinya serikat-serikat buruh independen
 Membentuk tiga undang-undang yang demokratis yaitu :

1. UU No. 2 tahun 1999 tentang Partai Politik


2. UU No. 3 tahun 1999 tentang Pemilu
3. UU No. 4 tahun 1999 tentang Susunan Kedudukan DPR/MPR

 Menetapkan 12 Ketetapan MPR dan ada 4 ketetapan yang mencerminkan jawaban dari tuntutan
reformasi yaitu :

1. Tap MPR No. VIII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap No. IV/MPR/1983 tentangReferendum
2. Tap MPR No. XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap MPR No. II/MPR/1978 tentang
Pancasila sebagai azas tunggal
3. Tap MPR No. XII/MPR/1998, tentang pencabutan Tap MPR No. V/MPR/1978 tentang Presiden
mendapat mandat dari MPR untuk memiliki hak-hak dan Kebijakan di luar batas perundang-
undangan
4. Tap MPR No. XIII/MPR/1998, tentang Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden
maksimal hanya dua kali periode.

12 Ketetapan MPR antara lain :

1. Tap MPR No. X/MPR/1998, tentang pokok-pokok reformasi pembangunan dalam rangka
penyelematan dan normalisasi kehidupan nasional sebagai haluan negara
2. Tap MPR No. XI/MPR/1998, tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas korupsi,
kolusi, dan nepotisme
3. Tap MPR No. XIII/MPR/1998, tentang pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden
Republik Indonesia
4. Tap MPR No. XV/MPR/1998, tentang penyelenggaraan Otonomi daerah
5. Tap MPR No. XVI/MPR/1998, tentang politik ekonomi dalam rangka demokrasi ekonomi
6. Tap MPR No. XVII/MPR/1998, tentang Hak Asasi Manusia (HAM)
7. Tap MPR No. VII/MPR/1998, tentang perubahan dan tambahan atas Tap MPR No. I/MPR/1998
tentang peraturan tata tertib MPR
8. Tap MPR No. XIV/MPR/1998, tentang Pemilihan Umum
9. Tap MPR No. III/V/MPR/1998, tentang referendum
10. Tap MPR No. IX/MPR/1998, tentang GBHN
11. Tap MPR No. XII/MPR/1998, tentang pemberian tugas dan wewenang khusus kepada
Presiden/mandataris MPR dalam rangka menyukseskan dan pengamanan pembangunan nasional
sebagai pengamalan Pancasila
12. Tap MPR No. XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (P4)

Sebagian karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :

VTOL (Vertical Take Off & Landing) Pesawat Angkut DO-31


Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130
Hansa Jet 320 (Pesawat Executif)
Airbus A-235
CN-250
N-250

Dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain

Helicopter BO-105
Multi Role Combat Aircraft (MRCA)
Beberapa proyek rudal dan satelit

Sebagian tanda jasa/kehormatannya :

1976-1998 Dirut PT Industri Pesawat Terbang Nusantara/IPTN


1978-1998 Menristek RI
Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
1978-1998 Dirut PT. PAL Indonesia (persero)
1978-1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/Opdip Batam
1980-1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres no.40,1980)
1983-1998 Dirut PT Pindad (persero)
1988-1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis
1989-1998 ketua pengelola industri strategis/ BPIS
1990-1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia/ICMI
1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar
10 Maret-20 Mei 1998 Wakil presiden Republik Indonesia
21 Mei 1998- Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia

Di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berkisar antara Rp
10.000 – Rp 15.000. Namun pada akhir pemerintahannya, terutama setelah pertanggungjawabannya
ditolak MPR, nilai tukar rupiah meroket naik pada level Rp 6500 per dolar AS nilai yang tidak akan
pernah dicapai lagi di era pemerintahan selanjutnya. Selain itu, ia juga memulai menerapkan
independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurusi perekonomian. Untuk menyelesaikan krisis
moneter dan perbaikan ekonomi Indonesia, BJ Habibie melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
 Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN dan unit
Pengelola Aset Negara
 Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah
 Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar hingga di bawah Rp. 10.000,00
 Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri
 Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan IMF
 Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang
Tidak Sehat
 Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Salah satu kesalahan yang dinilai pihak oposisi terbesar adalah setelah menjabat sebagai Presiden, B.J.
Habibie memperbolehkan diadakannya referendum provinsi Timor Timur (sekarang Timor Leste), ia
mengajukan hal yang cukup menggemparkan publik saat itu, yaitu mengadakan jajak pendapat bagi
warga Timor Timur untuk memilih merdeka atau masih tetap menjadi bagian dari Indonesia. Pada masa
kepresidenannya, Timor Timur lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi negara
terpisah yang berdaulat pada tanggal 30 Agustus 1999. Lepasnya Timor Timur di satu sisi memang
disesali oleh sebagian warga negara Indonesia, tapi disisi lain membersihkan nama Indonesia yang
sering tercemar oleh tuduhan pelanggaran HAM di Timor Timur.

Kasus inilah yang mendorong pihak oposisi yang tidak puas dengan latar belakang Habibie semakin giat
menjatuhkan Habibie. Upaya ini akhirnya berhasil dilakukan pada Sidang Umum 1999, ia memutuskan
tidak mencalonkan diri lagi setelah laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR.

Pandangan terhadap pemerintahan Habibie pada era awal reformasi cenderung bersifat negatif, tapi
sejalan dengan perkembangan waktu banyak yang menilai positif pemerintahan Habibie. Salah
pandangan positif itu dikemukan oleh L. Misbah Hidayat Dalam bukunya Reformasi Administrasi:
Kajian Komparatif Pemerintahan Tiga Presiden.[4]


Visi, misi dan kepemimpinan presiden Habibie dalam menjalankan agenda reformasi
memang tidak bisa dilepaskan dari pengalaman hidupnya. Setiap keputusan yang diambil
didasarkan pada faktor-faktor yang bisa diukur. Maka tidak heran tiap kebijakan yang
diambil kadangkala membuat orang terkaget-kaget dan tidak mengerti. Bahkan sebagian
kalangan menganggap Habibie apolitis dan tidak berperasaan. Pola kepemimpinan Habibie
seperti itu dapat dimaklumi mengingat latar belakang pendidikannya sebagai doktor di
bidang konstruksi pesawat terbang. Berkaitan dengan semangat demokratisasi, Habibie telah
melakukan perubahan dengan membangun pemerintahan yang transparan dan dialogis.
Prinsip demokrasi juga diterapkan dalam kebijakan ekonomi yang disertai penegakan hukum
dan ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Dalam mengelola kegiatan kabinet sehari-haripun,
Habibie melakukan perubahan besar. Ia meningkatkan koordinasi dan menghapus
egosentisme sekotral antarmenteri. Selain itu sejumlah kreativitas mewarnai gaya
kepemimpinan Habibie dalam menangani masalah bangsa.[5] Untuk mengatasi persoalan
ekonomi, misalnya, ia mengangkat pengusaha menjadi utusan khusus. Dan pengusaha itu
sendiri yang menanggung biayanya. Tugas tersebut sangat penting, karena salah satu
kelemahan pemerintah adalah kurang menjelaskan keadaan Indonesia yang sesungguhnya
pada masyarakat internasional. Sementara itu pers, khususnya pers asing, terkesan hanya
mengekspos berita-berita negatif tentang Indonesia sehingga tidak seimbang dalam ”
pemberitaan.
Masa Pascakepresidenan
Setelah ia turun dari jabatannya sebagai presiden, ia lebih banyak tinggal di Jerman daripada di
Indonesia. Tetapi ketika era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, ia kembali aktif sebagai
penasehat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di Indonesia lewat organisasi yang
didirikannya Habibie Center.

Publikasi

Habibie ketika disumpah menjadi presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

Karya Habibie

 Proceedings of the International Symposium on Aeronautical Science and Technology of


Indonesia / B. J. Habibie; B. Laschka [Editors]. Indonesian Aeronautical and Astronautical
Institute; Deutsche Gesellschaft für Luft- und Raumfahrt 1986
 Eine Berechnungsmethode zum Voraussagen des Fortschritts von Rissen unter beliebigen
Belastungen und Vergleiche mit entsprechenden Versuchsergebnissen, Presentasi pada
Simposium DGLR di Baden-Baden,11-13 Oktober 1971
 Beitrag zur Temperaturbeanspruchung der orthotropen Kragscheibe, Disertasi di RWTH Aachen,
1965
 Sophisticated technologies : taking root in developing countries, International journal of
technology management : IJTM. - Geneva-Aeroport : Inderscience Enterprises Ltd, 1990
 Einführung in die finite Elementen Methode,Teil 1, Hamburger Flugzeugbau GmbH, 1968
 Entwicklung eines Verfahrens zur Bestimmung des Rißfortschritts in Schalenstrukturen,
Hamburger Flugzeugbau GmbH, Messerschmitt-Bölkow-Blohm GmbH, 1970
 Entwicklung eines Berechnungsverfahrens zur Bestimmung der Rißfortschrittsgeschwindigkeit
an Schalenstrukturen aus A1-Legierungen und Titanium, Hamburger Flugzeugbau GmbH,
Messerschmitt-Bölkow-Blohm GmbH, 1969
 Detik-detik Yang Menentukan - Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi, 2006 (memoir
mengenai peristiwa tahun 1998)
 Habibie dan Ainun, The Habibie Center Mandiri, 2009 (memoir tentang Ainun Habibie)

Tugas religiositas
Tokoh yang memperjuangkan perdamaian di dunia
ALIF ALFIAN Y.R LOLITA MAHARANI A.
01. 24
XI-D XI-D

SMK FARMASI KATOLIK BINA FARMA


JL TULUS BAKTI 5A
MADIUN

Anda mungkin juga menyukai