Anda di halaman 1dari 13

Tugas

Kelompok
Di susun oleh : Kelompok I
ANGGOTA KELOMPOK

saripuidin tepinalan Fahry maussa


Irfandi papalia

Aditia sukri Astika latar


SUBSTANSI HAK DAN
KEWAJIBAN
ASASIMANUSIA DALAM
PANCASILA & CONTOH

substansi hak dan kewajiban warga negara dalam


pancasila? Hak dan kewajiban asasi manusia
seharusnya dapat dimiliki oleh siapa pun tanpa
membedakan agama, ras, bangsa, maupun
golongan.
Substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila

Substansi kewajiban dan hak asasi manusia


dalam Pancasila dibagi menjadi tiga
kelompok berdasarkan nilai-nilainya, yaitu
nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai
praktis.

Nilai dasar

Nilai dasar adalah cita-cita atau tujuan yang bersifat universal atau menyeluruh.
Nilai-nilai dasar dari Pancasila tersebut meliputi nilai Ketuhanan yang Maha Esa,
Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Nilai Kerakyatan
yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
dan Nilai Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, demikian dikutip dari
Modul
1. Nilai Ketuhanan

Nilai Ketuhanan menunjukkan keyakinan bangsa Indonesia terhadap Tuhan dan mengarahkan
masyarakat Indonesia terhadap sebuah negara yang membuat warganya merdeka untuk
memeluk agama, menghormati, dan tidak memaksakan atau berlaku diskriminatif antarumat
beragama.

Sebagai warga negara yang beragama, maka setiap orang wajib menjalankan perintah agama
dengan menjalankan ibadahnya tanpa mengganggu ibadah agama lain.

2. Nilai Kemanusiaan

Nilai Kemanusiaan berisi tentang penerapan nilai kemanusiaan di negara Indonesia. Hal ini tampak
dari sikap saling menghargai satu sama lain.

Pasalnya, Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam suku, budaya, dan
agama. Oleh karena itu, setiap orang harus saling menghargai melihat tanpa latar belakang seperti,
suku, budaya, agama, atau status dalam masyarakat.
3. Nilai Persatuan

Nilai Persatuan adalah salah satu cara agar Indonesia mampu menjadi bangsa yang kuat. Meski latar
belakang suku, budaya, ras, dan agama yang berbeda tak kunjung datang membuat Indonesia berhenti
untuk bersatu dan meraih cita-cita negara.

Perbedaan yang ada di Indonesia bukan untuk diperbincangkan, tapi justru dijadikan alasan untuk
memiliki sikap persatuan.

4. Nilai Kerakyatan

Sebagai warga negara Indonesia, setiap orang mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama. Meski memiliki hak masing-masing, sebaiknya warga Indonesia harus
memperhatikan kepentingan bersama.

Hal ini dimaksudkan, karena masyarakat Indonesia harus melakukan musyawarah sebelum
mengambil keputusan dan untuk menghargai pendapat satu sama lain.
5. Nilai Keadilan

Tujuan bangsa Indonesia adalah menciptakan kesejahteraan sosial baik sandang maupun
pangan tanpa adanya kesenjangan. Tujuan yang ingin dicapai dari segi sosial, ekonomi, budaya,
maupun politik.

Pasalnya, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia berarti bahwa setiap warga negara
Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan.

Nilai instrumental

Nilai instrumental berarti, nilai-nilai turunan dari nilai dasar yang


terkandung dalam berbagai ketentuan konstitusional, baik dalam
UUD NRI Tahun 1945, UU, Peraturan Pemerintah, Keputusan
Presiden, maupun Peraturan Daerah
Nilai praktik

Nilai praksis adalah nilai yang dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari. Kendati begitu,
nilai praktis dari pancasila selalu berubah-ubah seiring dengan perkembangan zaman
dan juga perkembangan dari nilai-nilai instrumental yang menjadi dasarnya.

Perubahan-perubahan ini tidak akan pernah mempengaruhi fakta bahwa nilai praktis
merupakan perubahan sikap dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila.
2 beberapa contoh dari nilai praktik, yaitu:
Terdapat

- Sikap menghormati seluruh agama meski berbeda-beda, sesuai dengan sila pertama
pancasila.

- Setiap warga negara Indonesia mampu memperlakukan orang lain secara adil tanpa
pilih kasih ataupun mencurangi orang lain, sesuai dengan sila kedua pancasila.
Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Kasus pelanggaran hak asasi manusia tidak luput dari kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini karena adanya beragam
kepentingan di Indonesia dan belum terciptanya toleransi yang kuat. Akibatnya masyarakat mulai goyah dan mudah
dibawa oleh arus kepentingan.

Pentingnya HAM dalam kehidupan berbangsa, dunia memperingati 10 Desember sebagai Hari HAM se dunia. Hak asasi
manusia lahir bersama lahirnya manusia itu sendiri yang mana tidak dapat dikurangi atas dasar apapun.

Kasus pelanggaran hak asasi manusia secara umum terbagi menjadi dua yaitu berat dan ringan. Kasus pelanggaran HAM
berat merupakan tindakan yang menyebabkan hilangnya hak dalam tubuh sekelompok orang.

Hilangnya hak seseorang dalam kasus berat meliputi pembunuhan, penganiyayaan hingga cacat, genosida dan
perbudakan. Adapun pelanggaran HAM ringan meliputi pencemaran nama baik, pencurian, pengancaman, kekerasan
fisik dan terhalangnya aspirasi.

Kasus pelanggaran hak asasi manusia sebelum Indonesia merdeka hingga proklamasi masih kerap ditemui. Salah satu
peristiwa yang mungkin tidak akan pernah kita lupakan dalam sejarah adalah penembakan mahasiswa Trisakti pada
masa orde baru dan terbunuhnya Munir.
Faktor Penyebab Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia

1. Tingkat Kesadaran Rendah


Salah satu faktor penyebab internal kasus pelanggaran hak asasi manusia ialah rendahnya
kesadaran akan pentingnya HAM. Banyak orang tidak memperhatikan perlindungan HAM
karena merasa kepentingannya telah terpenuhi.

2. Sikap Egois
Masih dari faktor internal, egois merupakan salah satu penyebab paling umum hilangnya hak
seseorang. Sikap egois membuat pelaku merasa kepentingan dirinya ialah yang utama sehingga
kurang membuka diri terhadap hak asasi orang lain.

3. Penyalahgunaan Kekuasaan
Penyebab pelanggaran ham adalah penyalahgunaan kekuasaan yang kerap dilakukan oleh elit
politik demi melindungi kepentingannya seperti melenyapkan lawan politik. Adapun contohnya
ialah korupsi dan genosida.
4. Sistem Hukum Tidak Berjalan
Faktor penyebab pelanggaran HAM selanjutnya ialah sistem hukum tidak
berjalan. Seperti tidak tegasnya aparat penegak hukum dalam menindak
pelaku mengakibatkan kasus semakin banyak terjadi.

5. Tingginya Perilaku Intoleransi


Kasus pelanggaran hak asasi manusia dapat dipicu karena
tingginya intoleransi di Indonesia sehingga mengancam
stabilitas nasional. Sikap intoleransi meliputi membedakan ras,
suku dan agama tertentu sehingga mengakibatkan diskriminasi
terhadap kelompok minoritas.
Daftar Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia
1. Pemberantasan PKI (1965-1966)
Salah satu peristiwa yang pernah terjadi ialah pemberantasan PKI pada tahun 1965-1966,
tepatnya tanggal 30 september 1965 yang mana kita kenal sebagai G30S/PKI. Peristiwa
G30S/PKI terjadi karena terbunuhnya 30 jendral dan orde baru menduga PKI ialah dalang dari
semuanya.
2. Terbunuhnya Marsinah
Kasus pelanggaran hak asasi manusia yang pernah terjadi ialah peristiwa terbunuhnya marsinah, seorang
buruh pabrik. Peristiwa ini terjadi karena pada tanggal 3 hingga 4 mei 1988 Marsinah bersama rekannya
melakukan demonstrasi akibat upah tidak dinaikan sesuai aturan gubernur Jawa timur.
3. Tragedi Trisakti (1998)
Tragedi trisakti merupakan peristiwa penembakan yang menewaskan mahasiswa trisakti pada saat demonstrasi menurunkan
pemerintahan orde baru. Tepatnya pada tanggal 12 mei 1998, terdapat 4 mahasiswa tewas yaitu Hendriawan Sie, Hery Hartant
Hafidhin Royan dan Elang Mulia Lesmana.
4. Penculikan Aktivis 97/98
Kasus pelanggaran hak asasi manusia yang tidak luput dari sejarah ialah penculikan aktivis 97/98. Peristiwa ini dikenal sebagai penghilan
orang aktivis pro demokrasi secara paksa di mana menewaskan 1 orang, 23 hilang, 11 orang mendapat siksaan berat dan 19 orang
kehilangan kemerdekaan fisik.
5. Pembunuhan Munir
Pembunuhan munir merupakan salah satu peristiwa yang hinga kini belum terselesaikan. Munir merupakan salah satu
aktivis HAM yang tengah membela hak korban penculikan aktivis 97/98. Namun pada tahun 2004, beliau tewas dalam
pesawat tujuan Amsterdam akibat diracun.

Hak asasi manusia merupakan hak yang tidak dapat dikurangi karena alasan apapun. Akibat pelanggaran ham adalah
sejumlah orang tewas dan mengalami luka berat. Namun kasus pelanggaran hak asasi manusia sampai kini masih kian
terjadi.*
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai