Anda di halaman 1dari 3

MIKAEL SALVALIS A.

Q
XI8/26

KD 3.6. Memahami tentang hak asasi manusia, sebagai dasar panggilan untuk ikut serta menegakkan
hak-hak asasi manusia.

1.Pengertian Hak Asasi Manusia menurut Piagam PBB adalah hak berpikir dan mengeluarkan pendapat,
hak untuk memperoleh nama baik, hak untuk kemerdekaan hidup, hak untuk memperoleh pekerjaan,
hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran, hak untuk mendapatkan perlindungan hukum, hak untuk
hidup, hak menganut aliran kepercayaan atau agama tertentu, dan hak memiliki sesuatu.

2.Tiga pasal HAM PBB yang paling banyak dilanggar oleh masyarakat dunia:

 Pasal 5 “Tidak seorang pun boleh disiksa atau diperlakukan secara kejam, memperoleh perlakuan atau
dihukum secara tidak manusiawi atau direndahkan martabatnya.” Contoh : kasus TKI di Malaysia,
peristiwa penganiayaan terhadap Tenaga Kerja Wanita Indonesia dari persoalan penganiayaan oleh
majikan sampai gaji yang tidak dibayar.

 Pasal 18 “Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nurani dan agama, dalam hal ini termasuk
kebebasan berganti agama atau kepercayaan, dan kebebasan untuk menyatakan agama atau
kepercayaan dengan cara mengajarkannya, mempraktikkannya, melaksanakan ibadahnya dan
mentaatinya, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, di muka umum maupun sendiri.”
Contoh : Larangan Pembangunan Gereja

 Pasal 24 “Setiap orang berhak atas istirahat dan liburan, termasuk pembatasanpembatasan jam kerja
yang layak dan hari libur berkala, dengan menerima upah.” Contoh : Tenaga Kerja asing yang tidak
menerima bayaran upah

3.Tiga contoh pelanggaran HAM di Indonesia :

 Tragedi Trisakti Pada tahun 1998, terjadi krisis moneter yang berakibat ke banyak sektor. Keadaan ini
mengundang aksi protes mahasiswa. mahasiswa Universitas Trisakti mengadakan longmarch menuju
gedung MPR/DPR untuk kemudian melakukan demo. Demonstrasi kemudian berujung dengan bentrok
antara mahasiswa dengan aparat kepolisian. Hal ini memicu meninggalnya 4 mahasiswa dari Universitas
Trisakti.

 Kasus Marsinah Kasus Marsinah terjadi pada tanggal 3-4 Mei 1993 dan termasuk salah satu kasus HAM
yang terberat. Peristiwa ini berawal dari aksi mogok yang dilakukan oleh Marsinah dan buruh PT CPS.
Mereka menuntun kepastian pada perusahaan yang telah melakukan PHK mereka tanpa alasan. Setelah
aksi demo tersebut, Marsinah malah ditemukan tewas mengenaskan 5 hari kemudian.

 Peristiwa Tanjung Priok Pelanggan HAM juga pernah terjadi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta. Dipicu
oleh warga sekitar yang melakukan demonstrasi pada pemerintah dan aparat yang hendak melakukan
pemindahan makam keramat Mbah Priok. Para warga yang menolak dan marah kemudian melakukan
unjuk rasa, hingga memicu bentrok antara warga dengan anggota polisi dan TNI. Akibantnya banyak
warga yang luka-luka, bahkan hingga menyebabkan kematian.

4.Upaya-upaya yang dapat kita lakukan untuk memperjuangkan Hak Asasi manusia di lingkungan
sekitar:

 Dengan penegakan hukum yang didasarkan atau dikaji melalui hak asasi manusia supaya tidak
melanggar aturan HAM sendiri.
MIKAEL SALVALIS A.Q
XI8/26

 Membentuk forum forum perlindungan, contoh : perlindungan wanita dan anak.

 Melakukan sosialisasi agar tindakan kriminal atau yang melanggar HAM bisa dihilangkan.

5.Makna Hak Asasi Manusia menurut Kitab Suci yaitu manusia diciptakan secitra dengan Allah. Secara
unik, manusia memantulkan Allah di dalam kehidupannya. Manusia menampilkan Allah yang
bermartabat, adil, benar, Allah yang bebas bertindak, memiliki kasih. Allah berdaulat atas manusia, HAM
bersumber dari Allah, melanggar HAM berarti melanggar ketentuan Allah. Tidak ada satu lembagapun
atau satu orang pun termasuk negara berwenang membatalkan atau mengurangi hak-hak tersebut,
kecuali Allah itu sendiri.

6.Makna Hak Asasi manusia menurut ajaran Gereja Katolik yaitu hak yang melekat pada diri manusia
sebagai insan, ciptaan Allah. Ajaran sosial Gereja menegaskan: “karena semua manusia mempunyai jiwa
berbudi dan diciptakan menurut citra Allah, karena mempunyai kodrat dan asal yang sama, serta –
karena penebusan Kristus – mempunyai panggilan dan tujuan ilahi yang sama, maka kesamaan asasi
antara manusia harus senantiasa diakui” (GS 29). Selain hak asasi, Gereja juga menyatakan adanya
kewajiban asasi, yakni kewajiban untuk menghargai dan melaksanakan tindakan demi memperjuangkan
HAM secara paripurna.

7.Salah satu tokoh pejuang HAM di kalangan Gereja Katolik Indonesia yaitu Romo Mangunwijaya. Ia
mendirikan Laboratorium Dinamika Edukasi Dasar yaitu sebuah lembaga nirlaba yang memusatkan
perhatian pada bidang bidang pendidikan dasar terutama bagi anak-anak miskin dan terlantar. Romo
Mangun juga aktif dan penduli pada warga korban pembangunan waduk Kedung Ombo, Jawa Tengah,
sampai 1994. Mulai tahun 1994, atas ijin dan dukungan Bapak Wardiman Djojonegoro (Mendikbud
waktu itu), Romo Mangun merintis program pendidikan dasar eksperimental di SD Kanisius Mangunan,
Kalasan, sebelah timur kota Yogyakarta. Sampai akhir hayatnya Romo Mangun tidak pernah surut
bergerak sebagai pejuang kemanusiaan.

8.Salah satu tokoh pejuang HAM di kalangan Gereja Katolik di dunia Internasional yaitu Bunda Teresa.
Bunda Teresa atau dikenal sebagai Santa Teresa lahir di Uskub, pada Agustus 1910. Ia merupakan
seorang biarawati katolik Roma berkewarganegaraan India. Hidupnya amat menginspirasi banyak orang.
Selama lebih dari 47 tahun wanita ini mengabdikan diri melayani orang-orang miskin, sakit, yatim piatu
dan orang sekarat. Dalam hidupnya, ia juga menjalankan ekspansi Missionaries of Charity yang
didirikannya ke berbagai negara. Meski terlahir sebagai perempuan, Bunda Teresa gigih melakukan
ekspansi. Ia tercatat menjalankan 610 misi di 123 negara. Hingga saat ini Missionaries of Charity
memiliki ratusan cabang di berbagai negara dengan merangkul para pengungsi, anak yatim piatu, orang-
orang yang sakit, serta para korban AIDS.

9.Wujud perjuangan Gereja terhadap penegakan HAM di Indonesia dilakukan dengan berbagai cara
yaitu dengan memperjuangkan nasib-nasib orang miskin, meskipun tidak selalu tepat dalam cara dan
waktunya

10. Wujud perjuangan Gereja terhadap penegakan HAM di dunia internasional dinyatakan dalam Ajaran
Sosial Gereja (ASG)

Ensiklik Mater et Magistra 1961 dan Pacem in Terris (Tahun 1963 mulai membicarakan HAM) Konsili
Vatikan II (1962-1965) Membahas tentang HAM terutama dalam konstitusi Gaudium et Spes dan
Dignitatis Humanae
MIKAEL SALVALIS A.Q
XI8/26

Tahun 1967 Panitia Kepausan “Yustita et Pax” Menerbitkan sebuah kertas kerja “Gereja dan Hak Asasai
Manusia”

Komisi Teologi Internasional mengeluarkan sebuah tesis mengenai martabat hak-hak pribadi manusia

Anda mungkin juga menyukai