Anda di halaman 1dari 4

Gereja dan Penegakan HAM A. Hak Asasi Manusia a.

Pengertian Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan dan merupakan pemberian dari Tuhan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (declaration of Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia. HAM melekat dalam diri manusia. Contohnya, hak hidup, hak mendapat perlindungan hukum, dan sebagainya. Konsep HAM sebagai hak yang melekat pada diri manusia sebagai hak yang harus dihormati dan dilindungi. Pada abad XIX dan dasawarsa awal abad XX, konsep HAM mulai berkemband di tataran internasional. Terbentuknya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pada Tahun 1993 mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan di Indonesia. b. Piagam PBB tentang HAM dan Penggolongannya i. Kisah Martin Luther King Jr ii. Piagam PBB tentang HAM iii. Penggolongan HAM 1. Hak-hak sipil dan politik 2. Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

B. Hak Asasi Manusia dalam Terang Kitab Suci dan Ajaran Gereja a. Hak Asasi dalam Terang Kitab Suci i. Perjanjian Lama ii. Perjanjian Baru b. Hak Asasi Manusia dalam Terang Ajaran Gereja Dari ajaran ini tampak pandangan Gereja tentang hak asasi, yaitu hak yang melekat pada diri manusia sebagai insane, ciptaan Allah. Hak ini diberikan kepada seseorang karena kedudukan, pangkat, atau situasi. Hak ini dimiliki seseorang sejak lahir karena dia seorang manusia. C. Gereja Berjuang menegakkan HAM di Dunia

Gereja sebagai persekutuan umat Alaah menyambut baik Deklarasi PBB tentang HAM dan mendukungnya dengan sepenuh hati. Paus Yohanes XXIII melihatnya sevagai langkah besar ke depan bagi dunia. Perjuangan Gerejan dalam menegakkan HAM di dunia dapat kita ketahui melalui kegiatannya yang nyata, antara lain sebagai berikut. a. Abad XVI Pastor Bartolome de Casas, OP dan Misionaris Jesuit berjuang membela hak kemanusiaan orang Indian terhadap kolonialis Spanyol. b. Ensilik master et Magistra (1961) dan Pacem in Terris (1963) yang berbicaratentang hak asasi manusia. c. Konsili Vatikan II (1962-1965) dalam onstitusi Gaudium et Spes dan Dignitatis Humanae, berulang kali berbicara tentang hak asasi manusia d. Tahun 1974 panitia kepausan Iustita et Pax menerbitkan kertas kerja Gereja dan hak-hak asasi manusia . e. Oscar Arnulfo Romero Tahun 1980, sebagai Uskup di San Salvador berjuang membela orang tertindas dan ketidakadilan yang terjadi di San Salvador. f. Perjuangan Gereja di Malaysia dan Singapura tentang pelaksanaan ajaran sosial Gereja Sollicitudo Rei Socialis. Romo Gauthier melaporkan bahwa Gereja mengalami banyak tuduhan yang bermacammacam: 1) Gereja dituduh campur tangan di bidang politik. 2) Gereja disusupi komunis yang mau ubah struktur. 3) Teologi pembebasan adalah alat para komunis untuk revolusi karena itu Gereja menjdi unsure yang berbahaya. Bahkan Bruder Anthony Rogers mendekam dalam tahanan dan pemerintah Malaysia tetap percaya pada tuduhan tersebut. g. Paus Yohanes Paulus II dalam sidang PBB berbicara tentang hak asasi manusia, yang secara prinsipial harus ditekankan karena hak ini berdasarkan kodrat manusia sebagaimakhluk rasional dan bebas. h. Komisi Teologi Internasional mengeluarkan sejumlah tesis mengenai martabak dan hak-hak pribadi manusia. D. Gereja Berjuang Menegakkan HAM di Indonesia Jika HAM itu harus ditegakkan berarti ada pelanggaran tentang hak asasi tersebut. Berikut ada lah usaha-usaha untuk menegakkan HAM di Indonesia 1. Pelanggaran Hak Asasi manusia di Indonesia dan Penyebabnya b. Pelanggaran Hak Asasi di Indonesia Pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia sudah berlangsung lama, yakni sejak zaman feudal, kemudian zaman colonial Belanda dan pendudukan Jepang, dan masuh disambung dengan zaman demokrasi terpimpin dan Orde Baru. c. Pelanggaran Hak Asasi terhadap Kaum Miskin

Kata miskin biasanya diartikan dalam pengertian ekonomis, yaitu orang yang hidup tidak layak dalam hal sandang, pangan, dan papan. d. Pelanggaran Hak Asasi terhadap Kaum Perempuan Perendahan martabat kaum perempuan sudah berlangsung lama, mungkin sejak sejarah awal umat manusia. Kaum perempuan senantiasa diposisikan lebih rendah. Posisi lebih rendah (subordinat) inilah yang menjadi sumber perlakuam tidak adil terhadal perempuan, karena posisi ini mengkondisikan ketidakberdayaan perempuan. Bentuk-bentuk ketidkadilan terhadap perempuan: 1) Kaum perempuan kurang mendapat tempat dan peran di lembaga-lembaga negara, seperti lembaga eksekutif dan legilatif. 2) Diskriminasi undang-undang atau peraturan terhadap perempuan, lebihlebih di perusahaan-perusahaan. Misalnya, gaji atau upah bagi perempuansering lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Walaupun perkerjaanya sama. 3) Wanita karier sering harus berkerja rangkap, di tempat kerja dan di rumah. 4) Perempuan sering dijadikan sumber devisa sebagai TKW, tetapi sering tanpa perlindungan hukum. 5) Perempuan (dan anak-anak) sering diperdagangkan dan dijadikan wanita penghibur/pelacur. Salah satu bentuk pelanggarang yang mengerikan adalah kekerasan terhadap kaum perempuan. e. Penyebab Utama terjadimya pelanggaran HAM Terjadinya ketidakadilan dan pelanggaran HAM sering disebabkan oleh struktur kemasyarakatan yang diciptakan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan dan uang. 2. Usaha Menegakkan HAM di Indonesia Berbagai pihak sudah berusaha untuk menegakkan HAM di Indonesia, di antaranya pemerintah, Komnas HAM, Gereja, dan berbagai pihak lain. a. Pemerintah b. Komnas HAM Komnas HAM sudah dibentuk sejak rezim orde baru. Banyak lembaga swasta lain seperti: Indonesia Corruption Watch (ICW), Komisi untuk orang hilang dan korban tindah kekerasan (Kontras), dan lain-lin sering mandeg sebab mereka sering dihadang oleh system dan struktur politik, ekonomi, dan budaya yang ada. c. Gereja

Sepanjang sejarahnya, Gereja dengan berbagai cara telah memperjuangkan nasib orangorang miskin, walaupun tidak selalu tepat dalam cara dan waktunya. Gereja mendesak diatasinya dan dihapuskannya setiap bentuk diskriminasi, entah yang bersifat sosial atau kebudayaan, entah yang didasarkan pada jenis kelamin, warna kulit, suku, keadaan sosial, bahasa ataupun agama karena berlawanan dengan maksud dan kehendak Allah KWI(Konferensi Waligereja Indonesia dan hampir semua keuskupan membentuk lembaga yang antara lain memperjuangkan hak asasi manusia dari rakyat kecil itu, misalnya: a) Komisi Keadilan dan Perdamaian, b) Komisi Migran, c) Komisi Hubungan Antara Agama, d) Jaringan Mitra Perempuan, e) Crisis Center, dan sebagainya 3. Panggilan Profetis Gereja untuk Menegakkan HAM Perjuangan untuk menegakkan HAM sangat dekat dengan perjuang Yesus Kristus. Ada dua elemen penting yang diperlukan untuk memahami agama samawi, yaitu hubungan antarmanusia dan hubungan manusia dengan Allah.

Anda mungkin juga menyukai