Anda di halaman 1dari 10

HAK ASASI MANUSIA

Mengamati dan menganalisi Deklarasi


Piagam PBB
 DEKLARASI UNIVERSAL HAK-HAK ASASI
MANUSIA
 Diterima dan diumumkan oleh Majelis Umum

PBB
 pada tanggal 10 Desember 1948 melalui

resolusi 217 A (III)


. Ada 30 pasal yang berbicara tentang Hak
Asasi Manusia
Mengamati dan menganalisi Deklarasi
Piagam PBB
 Apa yang termasuk Hak Asasi manusia dalam piagam ini
digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu:
 Hak-hak sipil dan politik: hak-hak sipil dan politik
lebih menyangkut hubungan warga Negara dan
pemerintahan, serta menjamin agar setiap warga
memperoleh kemerdekaan. Hak-hak ini meliputi: ha
katas hidup, hakkebebasan hati nurani dan agama, serta
hak kebebasan berkumpul atau berserikat, dan lain-lain
 Hak-hak Ekonomi, sosial, dan budaya:
 Hak-hak ekonomi, sosial dan budaya lebih menyangkut hidup
kemasyarakatan dalam arti luas dan menjamin agar orang
dapat mepertahankan kemerdekaan.
Hak Asasi Manusia Dalam Terang Kitab
Suci
 Dari Kitab Suci Perjanjian Lama, kita dapat mengetahui
bahwa salah satu pengalaman umat Israel yang sangat
menentukan sejarah selanjutnya adalah pengalaman
pembebasan ketika martabat mereka diinjak-injk oleh
bangsa Mesir ditegakkan kembali, ketika hak-hak asasi
yang dirampas dikemablikan lagi. Sejak saat itu, sejarah
keselamatan, yakni sejarah pembebasan,menjadi perhatian
khusus Tuhan bagi kaum miskin yang tertindas. Apa yang
dikatakan Tuhan kepada Musa terulang dalam seluruh
sejarah keselamatan: “ Aku telah memperhatikan dengan
sungguh kesengsaraan umat-Ku, dan aku telah mendengar
seruan mereka,ya Aku mengetahui penderitaan mereka.
Ajaran Kitab Suci: Sikap Yesus terhadap Kaum Lemah

 Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, kita dapat melihat bahwa


pewartaan, sikap, dan tindakan Yesus berpihak pada kaum miskin
zaman-Nya. Yesus tidak mengucilkan dan membenci para penguasa
dan kaum kaya. Namun, Ia sering menyerang para penguasa agama dan
politik yang memperberat hidup orang-orang kecil yang tidak berdaya.
 Yesus rupanya menganalisis situasi zaman-Nya sehingga Ia dapat
melihat bahwa keterpurukan orang-orang kecil disebabkan oleh
kemunafikan dan keserakahan para pemimpin agama dan politik.
Yesus mengajak orang-orang kecil untuk mengatasi kekurangan
dan kemiskinan mereka dengan kerelaan untuk saling membagi dan
memberi. Mereka harus solider satu sama lain. Kekurangan dan
kemiskinan yang diderita oleh sebagian besar rakyat disebabkan oleh
keserakaan segelintir orang berkuasa dan kaya. Ajaran dan sikap
Yesus ini dihayati oleh para pengikut-Nya, yaitu umat perdana yang
hidup pada awal Gereja.
Ajaran Kitab Suci: Sikap Yesus terhadap Kaum Lemah

 Terhadap wanita Yesus menampilkan sikap amat terbuka. Ia


memang bukan pembebas bagi wanita, melainkan pembebas
bagi setiap pribadi dengan keberanian menerima kemerdekaan
secara bertanggungjawab. Yesus berani berdiri pada pihak yang
kurang beruntung, pendosa, orang miskin, wanita, orang sakit,
dan tersingkir, baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi. Dengan
semangat kasih-Nya yang tanpa pamrih, Yesus rela membela
mereka yang tidak mempunyai pembela. Ia berani menghadapi
berbagai tantangan bagi mereka yang harus mendapatkan
perlakuan yang wajar sebagai pribadi, baik wanita maupun lelaki.
Yesus amat mudah bergaul dengan wanita dan dengan cara itu Ia
melawan arus zaman-Nya. Yesus menerima bantuan wanita dan
menghormati mereka. Kesaksian dalam Injil tentang pengalaman
kebangkitan-Nya ditawarkan lewat pengalaman para wanita. Hal
ini jelas merupakan kenyataan yang tidak dapat dielakan dalam
Perjanjian Baru. Yesus menghargai kedudukan dan peran wanita
dalam kehidupan bersama.
Hak Asasi Manusia Dalam Terang Kitab
Suci
Sebab itu,Aku telah turun untuk melepaskanmereka”
(Kel 3: 7-8).Memang, “Tuhan mendengarkan orang-
orang miskin dan tidak memandang hina orang-orang-
Nya dalam tahanan (Mzm 69: 34).
Orang miskin dan tidak berdaya mendapat perhatian
khusus dari Tuhan.maka, hak-hak asasi pertama-tama
harus diperjuangkan untuk orang yang lemah dan
tidak berdaya dalam masyarakat. Dasar perjuangan
itu adalah tindakan Tuhan sendiri yang melindungi
orang yang tidak mempunyai hak dan kekuatan.
Hak Asasi Manusia Dalam Terang Ajaran Gereja.

 Ajaran gereja menegaskan:”Karena semua manusia mempunyai jiwa


berbudi dan diciptakan menurut citra Allah,karena mempunyai kodrat
dan asal yang sama, serta karena penebusan Kristus, mempunyai
panggilan dan tujuan ilahi yang sama, maka kesamaan asasi antara
manusia harus senantiasa diakui”(Gaudium et Spes, Art.29).
 Dari ajaran ini tampak pandangan Gereja tentang hak asasi, yaitu hak

yang melekat pada diri manusia sebagai insan, ciptaan Allah. Hak ini
tidak diberikan kepada seseorang karena kedudukan,pangkat, atau
situasi; hak ini dimiliki setiaporang sejak lahir, karena dia seorang
manusia. Hak ini bersifat asasi bagi manusia, karena kalau hak ini
diambil, ia tidak dapat hidup sebagai manusia lagi. Oleh karena itu, hak
asasi manusia merupakan tolok ukur dan pedoman yang tidak dapat
diganggu-gugat dan harus ditepatkan di atas segala aturan hukum.
Gereja mendesak diatasinya dan dihapuskannya “setiap bentuk
diskriminasi, entah yang bersifat sosial atau budaya, entah yang
didasarkan pada jenis kelamin, warna kulit, suku, keadaan sosial, bahasa,
ataupun agama, karena berlawanan dengan maksud dan kehendak Allah”
(Gaudium et Spes, Art.29)
Perjuangan Menegakkan hak Asasi manusia di Indonesia

Indonesia pernah mengalami masa yang kelabu, terlebih


pada masa rezim Orde Baru, dalam hubungan dengan
Hak Asasi .Yang paling menderita dan tak berdaya
dalam hubungan dengan hak Asasi manusia adalah
orang-orang kecil atau rakyat jelata. Kaum miskin
atau rakyat jelata dan kaum perempuan (dan anak-
anak) adalah kelompok-kelompok yang lemah yang
sering tidak memiliki perlindungan hukum yang
memadai.lembaga-lembaga yang diharapkan dapat
membela kelompok lemah ini, seperti komisi HAM,
sering tidak berdaya. Kekuasaan dan uang selalu
lebih kuat.
Perjuangan Menegakkan hak Asasi manusia di Indonesia

1. Akar dari semua persoalan ini adalah struktur dan sistem


kemasyarakatan yang tidak adil, dimana orang kuat dan
kaya semakin kuat dan kaya, sedangkan orang lemah dan
miskin semakin lemah dan miskin.
2. Sebagai umat Katolik, anggota Gereja, sebenarnya sudah jelas
posisi keberpihakan kita. Yesus Kristus selalu mempunyai
perhatian yang sangat khusus kepada kaum lemah. Ia berpihak
kepada kaum miskin dan papa. Kita hendaknya memiliki
komitmen yang sama dengan Kristus. Keberpihakan kepada
kaum miskin dan lemah tidak selalu berarti melawan kaum kaya
dan berkuasa, tetapi kita berusaha untuk merasakan situasi
kaum lemah dan memandang seluruh persoalan ini berdasarkan
pengalaman dan cara pandang mereka, sehingga penanganan
kita tepat sasaran.

Anda mungkin juga menyukai