3.1 Ham Dan Demokrasi - Xii
3.1 Ham Dan Demokrasi - Xii
1 PAK
KD
1948
Tahun 1948, bangsa-bangsa di dunia sepakat
untuk memberlakukan Universal Declaration of
Human Rights yang ditandatangani oleh negara
anggota PBB di New York. Dideklarasi oleh PBB
pada tanggal 10 Desember 1948.
KERUSUHAN 98
Sebuah gambaran pelanggaran HAM dan demokrasi
“berat”. Korban jiwa berjatuhan.
Hak dasar untuk hidup sebagai manusia direbut.
TRAUMA BERKEPANJANGAN
BAGI MASYARAKAT
Terutama kalangan korban, sudah jelas memiliki trauma.
Pada sisi yang lain, trauma juga terjadi dalam bentuk
rentannya hubungan antarsuku dan agama di Indonesia
DORONGAN TRANSFORMASI
“Peristiwa hitam” ini menjadi catatan kelam seluruh
bangsa Indonesia dan kita semua sepakat untuk tidak
terulang kembali! Maka bagi generasi muda (baru)
diwarisi kehidupan yang berlandaskan pada HAM dan
demokrasi
Sejarah HAM di INDONESIA
Kehadiran organisasi Budi Utomo yang
memperjuangkan pentingnya untuk
menyuarakan pendapat
UUD dan Pancasila mengandung poin-poin
untuk memperhatikan HAM
Orde Baru dalam pemerintahan Soeharto,
hak untuk mengutarakan pendapat, kontrol
terhadap pers diperketat, dll.
Setelah masa Orde Baru hingga sekarang
HAM hingga kini menjadi perhatian utama
untuk terus diperjuangkan
PENGERTIAN HAM
KOMNAS HAM
“Hak asasi manusia mencakup segala bidang
kehidupan manusia, baik sipil, politik maupun
ekonomi, sosial dan kebudayaan.
Kelima-limanya tidak dapat dipisahkan satu
sama lain.
Hak asasi manusia tidak mendukung
individualisme, melainkan membendung
dengan melindungi individu, kelompok dan
golongan di tengah-tengah kekerasan
kehidupan modern. HAM merupakan tanda
solidaritas nyata suatu bangsa dengan
warganya yang lemah.
SIFAT HAM
FUNDAMENTAL UNIVERSAL
HAM telah ada pada diri manusia sejak berlaku bagi semua manusia tanpa
ia lahir di dalam kandungan sampai ia membeda-bedakannya berdasarkan
mati. atas ras, keyakinan, suku, dan bangsa
(etnis).
CAKUPAN HAM
HAK WARGA NEGARA
Mencakup hak untuk hidup dan merasa aman, memiliki
privasi,berkeluarga, hak milik pribadi, menyatakan pendapat
dengan bebas, memeluk dan melaksanakan
agama/kepercayaan, dan berkumpul dengan damai.
HAK-HAK POLITIK
Mencakup hak untuk berserikat, membentuk partai politik, ikut
serta memilih dan dipilih dalam pemilihan umum, menduduki
jabatan pemerintahan, dan sebagainya.
TUGAS KELOMPOK PAK
Kel. 1 : Aung Sang Suu Kyi
Kel. 2 : Rachel Corrie
Kel. 3 : Desmon Tutu
Kel. 4 : Munir
Kel.5 : Ade Rostina Sitompul
Kel. 6: Dr. Yap Thiem Hien
Struktur Penulisan:
menjelaskan kisah dan sejarah singkat di perjuangkan tokoh HAM
Kaitan pejuang HAM dengan kisah dalam Alkitab
Refleksi dalam kehidupan masa kini : kasus pelanggaran Ham
dalam lingkungan siswa dan nilai yang bisa di ambil dari tokoh
pejuang HAM
TUGAS KELOMPOK
3.1.4 PENGETAHUAN
Siswa mampu menguasai materi yang dipresentasikan 50%
Siswa mampu menganalisis berbagai bentuk HAM dan
Demokrasi dalam pandangan iman Kristen 25%
Siswa merefleksikan HAM dan Demokrasi dalam konteks masa
kini 25%
4.1.1 KETRAMPILAN:
Tampilan PPT Kreatif (menyertakan gambar, video yang
memperjelas materi) 50%
Ketepatan waktu pengumpulan tugas (managerial waktu
dalam pengerjaan) 50%
PENYEBAB TERJADINYA
PELANGGARAN HAM
TUHAN YESUS
ALKITAB
AJARAN GEREJA
TUHAN YESUS
Tuhan Yesus menjadi acuan kekristenan
dalam melihat HAM. Tuhan Yesus selalu
berpihak pada kaum miskin, tidak
mengucilkannya, dan membenci para
penguasa yang menggunakan
kekuasaan untuk menekan orang yang
miskin.
ALKITAB
JOHN SCOTT : Isu-Isu Global menentang kepempinan Kristiani
Manusia sebagai makhluk bermartabat dituliskan dalam
tiga kalimat beruntun dalam Kejadian 1: 27 dan 28
Hubungan manusia dengan Allah : Manusia
diciptakan menurut gambar ilahi mencakup kualitas
rasional, moral, spiritual
Hubungan antarmanusia : Allah menciptakan manusia sebagai
makhluk sosial
Hubungan manusia dengan bumi dan makhluk lainnya :
Manusia diciptakan untuk mengolah bumi, berkuasa atas
makhluk-makhluk lain
ALKITAB
Allah telah membawa orang Israel dari tanah mesir (Kel 3:7-8)
Bahwa manusia (laki-laki dan perempuan) itu diciptakan oleh Tuhan
Allah menurut gambar dan citra Allah (imago dei) (Kej.1:27)
Bahwa Allah telah menjelma (berinkarnasi) menjadi manusia di
dalam Yesus Kristus untuk penebusan dan pendamaian
(rekonsiliasi) dengan dunia (Yoh.3:16; Flp.2:5-11). Kasih Tuhan
senantiasa menjadi dasar terdalam hak asasi manusia.
Adanya janji kedatangan Kerajaan Allah sebagai pemenuhan
sejarah
ALKITAB
Kita memahami bahwa menurut Alkitab, kehidupan manusia itu
meskipun berada dalam kepelbagaian namun merupakan suatu
kesatuan yang utuh antara laki-laki dan perempuan, antara individu
(perseorangan) dan masyarakat (sosial) dan antara manusia
dengan alamnya.
ALKITAB
Perjuangan untuk menegakkan hak-hak asasi manusia.
Iman Kristiani mengajak kita sebagai gereja atau tubuh Kristus,
untuk secara tegas menyalurkan kekuatan pembebasan dari
Tuhan Yesus yang telah menjadi Juruselamat, melalui penebusan
dosa-dosa kita dan yang telah menaklukkan iblis itu melalui
penderitaan sampai mati di kayu salib namun yang telah bangkit
dari kematian-Nya.
AJARAN GEREJA
Jürgen Moltmann, seorang teolog terkemuka
pada abad XX dan XXI dari Jerman mengatakan
bahwa Allah yang menyatakan diri kepada
Israel dan orang Kristen adalah Allah yang
membebaskan dan menebus mereka.
Dialah Allah yang menciptakan seluruh
umat manusia dan segala sesuatu yang
ada.
AJARAN GEREJA
Ignas Klenden (sosiolog indonesia)
EUTANASIA
Eutanasia (dari bahasa Yunani: ευθανασία -ευ, eu yang artinya
"baik", dan θάνατος, thanatos yang berarti kematian) adalah
praktik pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui
cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau
menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya dilakukan
dengan cara memberikan suntikan yang mematikan.
ABORSI
Aborsi adalah tindakan menggugurkan kandungan untuk
mengakhiri kehamilan.
LEX TALIONIS
HUKUM PEMBALASAN
“Nyawa diganti dengan nyawa, gigi ganti gigi,
luka ganti luka, darah ganti darah”
PANTASKAH?
Perlindungan terhadap HAM dan kebebasan
dimulai dengan tidak mudah merampas kehidupan
layak dan nyawa orang lain! HAM dan kebebasan
adalah penghargaan terhadap kehidupan.
KOTA PERLINDUNGAN
Di Zaman Musa (Bilangan 35: 9-34)
Dietrich
Bonhoeffer
Bonhoeffer was known for his staunch resistance to the
Nazi dictatorship, including vocal opposition to Hitler's
euthanasia program and genocidal persecution of the
Jews
SIKAP GEREJA
HAM DAN DEMOKRASI
AMOS 5 :21-24
Ibadah tidak hanya sekadar Ritual,
melainkan ibadah itu harus menjadi
nyata dalam kehidupan sehari-hari
dengan menghadirkan keadilan bagi
semua orang