________________________________________________________________
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa atas segala Rahmat-nya
sehingga makalah dengan judul “ Demokrasi dan Hak Asasi Manusia”
ini dapat tersusun hingga selesai
kata Pengantar....................................................................................1
Daftar isi .............................................................................................2
Bab 1 pendahuluan.............................................................................3
1.1 latar belakang...........................................................................3
1.2 Rumusan masalah....................................................................3
1.3 Tujuan ......................................................................................3
Bab 2 pembahasan..............................................................................4
2.1 pengertian demokrasi dan ham............................................4
2.2 antara penegakan dan pelanggaran demokrasi Serta
hak asasi manusia................................................................................4
1.3 Tujuan
Menginformasikan, menganalisis, membujuk dengan cara lugas dan memungut pembaca
untuk terlibat secara kritis dalam suatu topik. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, suatu
topik tertentu dari suatu makalah memiliki rumusan masalah yang berisi berbagai
pertanyaan mengenai demokrasi dan hak asasi manusia.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian Demokrasi dan Ham
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintah berasal
dari rakyat, baik secara langsung atau melalui perwakilan.Istilah ini berasal dari bahasa
Yunani demokratia “kekuasan rakyat” yang dibentuk dari kata demos “rakyat” dan (kratos)
“kekuasaan”. Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani, (demokratia), yang
berarti kekuasaan “kekuasaan rakyat”. Demokrasi dapat diartikan sebagai kekuasaan yang
diselenggarakan oleh sebagai rakyat, baik secara langsung maupun melalui perwakilan yang
dipilih oleh rakyat.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia sejak lahir, sebagai anugerah
Tuhan. Berdasarkan Undang-undang no. 39 tahun 1999, pengertian HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia.
Pengertian HAM menurut menurut Mukadimah Universal Declaration of Human Right
(Deklarasi Universal HAM) tahun 1948, menjelaskan setiap orang punya hak yang sama
untuk memperoleh kebebasan, keadilan, dan perdamaian dunia.
Ciri-Ciri HAM
•HAM tidak bisa dibeli, diwariskan, dan diberikan pada orang lain.
•HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang perbedaan suku, jenis kelamis, ras,
agama, sosial, dan perbedaan politik.
•Tidak ada seorang pun yang punya hak untuk melanggar hak orang lain dan membatasi
HAM, karena negara membuat hukum untuk melindungi HAM.
2 Kebebasan kepada setiap orang untuk beribadah kepada Tuhan dengan caranya sendiri
di mana pun juga di dunia.
3 3 Kebebasan dari kekurangan. Artinya setiap negara berhak untuk hidup damai dan
memberikan kedamaian bagi masyarakatnya serta kesehatan yang baik.
4 Kebebasan dari rasa takut. Artinya setiap negara dan masyarakatnya memiliki hak
untuk bebas dari serangan dan intimidasi maupun invasi negara lain maupun negara
tetangganya.
Pada saat pidato tersebut disampaikan, masyarakat dunia berada dalam bayang-bayang
kehancuran karena Perang Dunia II sudah di ambang pintu. Ada beberapa peristiwa
menyedihkan yang terjadi, yaitu saat Perang Dunia II yang membunuh sangat banyak umat
manusia terbunuh serta menghancurkan berbagai tempat di dunia. Misalnya, pembantaian
etnis Yahudi oleh Jerman Nazi di bawah pemerintahan Adolf Hitler. Perang Dunia II telah
meninggalkan bekas-bekas yang pahit bagi sejarah umat manusia, yaitu penghancuran
terhadap tatanan masyarakat serta pelanggaran besar-besaran terhadap hak asasi manusia.
Belajar dari kepahitan itu, pada tahun 1948 bangsa-bangsa di dunia sepakat untuk
memberlakukan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Universal Declaration of Human
Rights. Kesepakatan itu ditandatangani oleh semua negara anggota PBB di New York pada
tahun 1948. Nampaknya pidato Presiden Roosevelt mempengaruhi dan menginspirasi
lahirnya deklarasi hak asasi manusia yang dicanangkan oleh PBB.
Konflik-konflik yang terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir merupakan konflik
berdarah antara polisi dengan masyarakat kita sendiri. Tindak kekerasan yang dilakukan
oleh oknum kepolisian terhadap masyarakat sipil ini telah menunjukkan bagaimana wajah
polisi Republik Indonesia saat ini. Bagaimana oknum polisi sebagai lembaga keamanan
negara yang katanya pelindung, pengayom, dan pelayan rakyat itu justru seolah-olah
menganggap masyarakat yang tanpa senjata, dan tanpa kekuatan sebagai musuh yang patut
di-door, dengan bedil atau senapan besar, senjata dan adu jotos.Akibatnya pelanggaran
HAM pun banyak terjadi. Dalam konflik PT. Freeport dengan warga Papua, 2 orang
masyarakat tewas dengan bukti adanya penembakan. Kejadian ini justru setelah
terlaksananya kongres antara warga dengan pihak kepolisian. Sedangkan kasus Mesuji telah
menelan korban 9 orang dengan bukti adanya penembakan dan pemakaian benda tajam.
Sementara itu, konflik Bima pun kejadiannya hampir serupa, bahwa secara terang-terangan
oknum polisi melakukan tindak kekerasan terhadap masyarakat dengan tembakan dan
penganiayaan terhadap para pendemo, hingga 2 orang tewas tertembak dan puluhan lain
dalam kondisi kritis.
Biasanya konflik dipicu oleh aksi demonstrasi yang dilakukan warga. Fakta membuktikan
alasan utama bagi sekelompok orang untuk mengadakan aksi massa atau demo dipicu oleh
kegelisahan bersama akan sejumlah harapan yang tidak sesuai dengan realitas,
penyimpangan-penyimpangan yang merajalela baik dalam sisi keadilan, kesejahteraan,
HAM, dan kekuasaan. Justru melalui demokrasi harusnya kita sama-sama membenahi
bangsa ini ke arah yang lebih baik, tidak malah berpihak kepada kesalahan dan memusuhi
rakyat. Rakyat hanya meminta kembali hak-haknya kepada pemerintah. Paling tidak dengan
aksi itu, pemerintah tergerak hatinya untuk memberikan sedikit perhatian terhadap kondisi
rakyatnya.
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan
Demokrasi merupakan sistem kekuasaan yang semakin populer sistem kekuasaan populer
diera modern ini. Demokrasi adalah sistem kedaulatan rakyat dimana rakyat yang
memegang kedaulatan tertinggi untuk mengatur dan menentukan jalannya kehidupan
bernegara . Dalam sejarah politik Indonesia Demokrasi sudah diterapkan sejak
kemerdekaan,dan pada kenyataannya adalah merupakan sistem yang didukung oleh umat
Kristen, umat Kristen bahkan berpartisipasi aktif untuk mendorong dan memajukan
demokrasi.Namun demikian diperlukan suatu kajian sejauh mana seharusnya umat Kristen
terlibat dalam demokrasi.
Kajian yang dilakukan adalah mengikuti apakah prinsip prinsip demokrasi itu sebenarnya,
bagaimana pandangan Alkitab sebagai sumber kebenaran bagi umat Kristiani, terhadap
demokrasi.
Hasilnya disimpulkan bahwa umat Kristen patut untuk mendorong penerapan demokrasi
karena prinsip utama demokrasi adalah perlindungan terhadap hak asasi manusia maupun
terhadap keberagaman.Namun, mengenai prinsip mayoritas dalam demokrasi,umat Kristen
tetap harus bersikap kritis, bahwa suara mayoritas tidak selalu merupakan kebenaran.