Anda di halaman 1dari 10

Kata pengantar

________________________________________________________________

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa atas segala Rahmat-nya
sehingga makalah dengan judul “ Demokrasi dan Hak Asasi Manusia”
ini dapat tersusun hingga selesai

Pembuatan makalah ini bertujuan agar menambah pengetahuan dan


wawasan bagi para pembaca. Tentang sistem Hak Asasi Manusia dan
demokrasi yang ada.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena
itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pembahasan ini merupakan klimaks atau puncak dari 3


pembahasan
sebelumnya mengenai hak asasi manusia. Pada pembahasan ini,
kamu mempelajari mengenai Demokrasi dan hak asasi manusia.
Daftar isi:

kata Pengantar....................................................................................1
Daftar isi .............................................................................................2
Bab 1 pendahuluan.............................................................................3
1.1 latar belakang...........................................................................3
1.2 Rumusan masalah....................................................................3
1.3 Tujuan ......................................................................................3
Bab 2 pembahasan..............................................................................4
2.1 pengertian demokrasi dan ham............................................4
2.2 antara penegakan dan pelanggaran demokrasi Serta
hak asasi manusia................................................................................4

2.3 memahami demokrasi dan hak asasi manusia


Dalam Alkitab.......................................... 4
2.4 cakupan demokrasi dan hak asasi manusia....
2.5 sejarah singkat demokrasi dan ham di Indonesia...
2.6 praktik demokrasi dan ham di Indonesia........
Bab 3 penutup..................................................................
3.1 simpulan...............................................................
Bab 1 Pendahuluan
1.1 latar belakang

Demokrasi sebagai satu gejala masyarakat yang berhubunganerat dengan perkembangan


negara, mempunyai sifat yang berjenis- jenis, masing-masing terlihat dari sudut
kemasyarakatan yang ditinjaunya.
Dalam iman Kristen, demokrasi memiliki makna ketika kasih menjadi motivasi dan
keadilan menjadi tujuan. Tradisi Kristen menekankan bahwa setiap manusia memiliki
martabat untukmenjadi seorang pelaku moral yang bebas. Kebebasan itu diungkapkan
dalam bentuk keputusan dan tindakan pribadi yang memungkinkan kehidupan bersama
dapat berlangsung. Di sampingitu juga manusia memiliki martabat sebagai seorang
pekerja(pelayan) yang memungkinkan kehidupan bersama menjadi nyata.Menurut iman
Kristen, kasih dapat dinyatakan bila setiap orang memberikan dirinya bagi pelayanan dalam
masyarakat.
Setiap orang Kristen wajib berperan aktif dalam kehidupan demokrasi. Hal ini dapat
diwujudkan antara lain dengan turut berpartisipasi aktif dalam pemilu,menjadi anggota
partai politik, turut serta aktif dalam pengambilan keputusan yang mengatur kehidupan
bersama, dan bentuk-bentuk kegiatan politik lainnya.

1.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dipaparkan dalammakalah ini adalah sebagai
berikut!

1. Apa yang dimaksud demokrasi dan ham?


2. Sebutkan sejarah dari demokrasi dan ham!
3. Tuliskan contoh pelanggaran ham disejarah dunia!
4. Bagiamana praktik demokrasi di Indonesia?
5. Bagaimana cara umat Kristen menyikapi HAM?

1.3 Tujuan
Menginformasikan, menganalisis, membujuk dengan cara lugas dan memungut pembaca
untuk terlibat secara kritis dalam suatu topik. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, suatu
topik tertentu dari suatu makalah memiliki rumusan masalah yang berisi berbagai
pertanyaan mengenai demokrasi dan hak asasi manusia.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian Demokrasi dan Ham
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintah berasal
dari rakyat, baik secara langsung atau melalui perwakilan.Istilah ini berasal dari bahasa
Yunani demokratia “kekuasan rakyat” yang dibentuk dari kata demos “rakyat” dan (kratos)
“kekuasaan”. Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani, (demokratia), yang
berarti kekuasaan “kekuasaan rakyat”. Demokrasi dapat diartikan sebagai kekuasaan yang
diselenggarakan oleh sebagai rakyat, baik secara langsung maupun melalui perwakilan yang
dipilih oleh rakyat.
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia sejak lahir, sebagai anugerah
Tuhan. Berdasarkan Undang-undang no. 39 tahun 1999, pengertian HAM adalah
seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia.
Pengertian HAM menurut menurut Mukadimah Universal Declaration of Human Right
(Deklarasi Universal HAM) tahun 1948, menjelaskan setiap orang punya hak yang sama
untuk memperoleh kebebasan, keadilan, dan perdamaian dunia.

Ciri-Ciri HAM
•HAM tidak bisa dibeli, diwariskan, dan diberikan pada orang lain.
•HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang perbedaan suku, jenis kelamis, ras,
agama, sosial, dan perbedaan politik.
•Tidak ada seorang pun yang punya hak untuk melanggar hak orang lain dan membatasi
HAM, karena negara membuat hukum untuk melindungi HAM.

Pengertian HAM Menurut Para Ahli:


•Adnan Buyung Nasution
HAM adalah hak yang tidak dapat dilenyapkan dari manusia. Hak ini merupakan hak yang
melekat dalam diri manusia. Hak yang dimiliki manusia telah diperoleh dan dibawa bersama
dengan kelahiran di dunia.
•Desire Fans Scheltens
HAM adalah hak yang diperoleh seseorang dan sifatnya universal. Adapun hak yang
diperoleh seseorang karena dia menjadi warga dari suatu negara disebut sebagai hak dasar.
•Frans Magnis Suseno
HAM adalah hak yang dipunya oleh manusia, bukan diberikan kepada masyarakat.
• Donnelly
Hak asasi manusia merupakan hak setiap orang yang setara, tidak dapat dicabut, dan
bersifat universal.
•Mashood A. Baderin
HAM adalah hak semua manusia yang setara. Kita layak dianugerahi hak-hak itu semata-
mata karena kita manusia.

Pengertian demokrasi menurut para ahli :

1. Aristoteles mengemukakan bahwa demokrasi ialah suatu kebebasan atau prinsip


demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara
bisa saling berbagi kekuasaan didalam negaranya. Aristoteles pun mengatakan apabila
seseorang hidup tanpa kebebasan dalam memilih cara hidupnya, maka sama saja
seperti budak.
2. Harris Soche menjelaskan bahwa demokrasi ialah suatu bentuk pemerintahan rakyat,
karenanya kekuasaan pemerintahan melekat pada rakyat juga merupakan HAM bagi
rakyat untuk mempertahankan, mengatur dan melindungi diri dari setiap paksaan dalam
suatu badan yang diserahkan untuk memerintah.
3. Abraham Lincoln mengartikan demokrasi itu ialah pemerintah dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk rakyat.

4. Kranemburg mengemukakan demokrasi sesuai dengan pengertian dasarnya yakni


memerintah rakyat.
5.Henry B. Mayo menjelaskan dalam menjalankan sistem politik demokratis, pemerintahan
yang mengambil suatu kebijakan umum ditetapkan oleh kebanyakan dari wakil rakyat dan
diawasi secara efektif oleh masyarakat atau rakyat
2.2 antar penegakan dan pelanggaran demokrasi serta hak asasi manusia
Pelanggaran HAM yang terjadi dimasa lalu dan belum terselesaikan hingga sekarang,
menjadi luka bagi sebagian masyarakat. Hal ini yang akan menjadi persoalan dalam bagi
sebuah bangsa seperti luka yang terus dibiarkan menjadi busuk tahun kian tahun. Para
pegiat sosial HAM,YLBHI,Amnesty,kontras,aksi kamisan dan juga yang lain,bersama korban
yang tetap merawat memori kolektif untuk terus mengingat bahwa ada sebuah tindak
ketidakadilan dan negara seakan abai untuk menyelesaikannya. Padahal, sesuai dengan
mandat Pancasila sila kedua telah dijelaskan poin ‘kemanusiaan yang adil dan beradab’
jikalau negara tetap abai terhadap kasus kasus pelanggaran HAM dan isu kemanusiaan,
serta tidak dengan tegas memutuskan perkara dengan adil maka peradaban yang dibangun
dalam negara tersebut hanyalah palsu atau ilusi belaka.
2.3 memahami demokrasi dan hak asasi manusia dalam Alkitab
Didalam Alkitab tidak dijumpai praktik demokrasi dan hak asasi manusia seperti yang kita
kenal sekarang.akan terapi, dari Alkitab kita dapat menemukan benih benih nya, agar selalu
dapat menghargai kehidupan dan nyawa seseorang, serta melakukan perintah-perintah nya
agar manusia hidup saling memperlakukan sesamanya dengan baik.
Alkitab mengajarkan bahwa Allah tidak membeda beda kan atau pilih kasih (kisah 10:34).
Setiap orang adalah ciptaan nya yang unik, dan ia mengasihi setiap orang ( Yohannes 3:16
2petrus3:9 ). “orang kaya dan orang miskin bertemu; yang membuat mereka semua ialah
Tuhan” (amsal 22:2).
Oleh karena itu, Alkitab juga mengajar supaya orang Kristen tidak membedabedakan
menurut ras,jenis kelamin, latar belakang kebudayaan, atau kedudukannya dalam
masyarakat ( galatia 3:28; kolose3:11; Yakobus 2:1-4). Kita harus baik kepada semua
orang(Lukas 6:35-36). Alkitab memberi himbauan keras kepada mereka yang memanfaatkan
orang yang miskin dan yang tertindas. “siapa menindas orang yang lemah, menghina
penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan dia”
( amsal 14:31)
Ada pengertian dimana orang Kristen sudah tidak mempunyai “hak” atas dirinya, karena ia
telah menyerahkan hidupnya pada Kristus. Kristus “ memiliki” orang percaya itu. “... Kamu
bukan milik kamu sendiri...” (1 Korintus 6:19-20). Namun otoritas Allah tidak melanggar
gambar dan rupa Allah didalam diri kita. Ketundukan kita terhadap kehendak Allah tidak
membatalkan perintah nya yang berbunyi “kasihilah sesama mu manusia seperti dirimu
sendiri” ( Matius 22:39). Sebaliknya, kita melayani Allah ketika kita melayani sesama kita
(Matius 25:40).

2.4 cakupan demokrasi dan hak asasi manusia


Hak Asasi Manusia adalah hak paling mendasar yang dimiliki oleh manusia dan tidak dapat
diambil oleh orang lain bahkan oleh negara sekali pun. Hak untuk hidup adalah salah satu
bentuk hak paling mendasar yang diberikan Tuhan pada manusia. Hak-hak asasi mencakup
berikut.
1 Hak warga negara, mencakup hak untuk hidup dan merasa aman, memiliki privasi,
berkeluarga, hak milik pribadi, menyatakan pendapat dengan bebas, memeluk dan
melaksanakan agamakepercayaan, dan berkumpul dengan damai.
2.Hak-hak politik, mencakup hak untuk berserikat, membentuk partai politik, ikut serta
memilih dan dipilih dalam pemilihan umum, menduduki jabatan pemerintahan, dan
sebagainya.
3 Hak-hak ekonomi dan sosial, mencakup hak untuk bebas dari kemiskinan, hak untuk
diterima dalam masyarakat dan bangsa-bangsa, dan hak untuk menentukan nasib sendiri.

2.5 sejarah singkat demokrasi dan hak asasi manusia


Menurut Diane Revitch dan Abigail hernstrom ed. Dalam buku “Demokrasi Klasik dan
Modern”, pada tahun 1941 Franklin Delano Roosevelt menyampaikan pidatonya yang
terkenal mengenai empat kebebasan yang diharapkan dapat diberlakukan di seluruh dunia,
yaitu sebagai bberikut

1 Kebebasan berbicara dan berpendapat di mana pun juga di dunia.

2 Kebebasan kepada setiap orang untuk beribadah kepada Tuhan dengan caranya sendiri
di mana pun juga di dunia.
3 3 Kebebasan dari kekurangan. Artinya setiap negara berhak untuk hidup damai dan
memberikan kedamaian bagi masyarakatnya serta kesehatan yang baik.
4 Kebebasan dari rasa takut. Artinya setiap negara dan masyarakatnya memiliki hak
untuk bebas dari serangan dan intimidasi maupun invasi negara lain maupun negara
tetangganya.
Pada saat pidato tersebut disampaikan, masyarakat dunia berada dalam bayang-bayang
kehancuran karena Perang Dunia II sudah di ambang pintu. Ada beberapa peristiwa
menyedihkan yang terjadi, yaitu saat Perang Dunia II yang membunuh sangat banyak umat
manusia terbunuh serta menghancurkan berbagai tempat di dunia. Misalnya, pembantaian
etnis Yahudi oleh Jerman Nazi di bawah pemerintahan Adolf Hitler. Perang Dunia II telah
meninggalkan bekas-bekas yang pahit bagi sejarah umat manusia, yaitu penghancuran
terhadap tatanan masyarakat serta pelanggaran besar-besaran terhadap hak asasi manusia.
Belajar dari kepahitan itu, pada tahun 1948 bangsa-bangsa di dunia sepakat untuk
memberlakukan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia Universal Declaration of Human
Rights. Kesepakatan itu ditandatangani oleh semua negara anggota PBB di New York pada
tahun 1948. Nampaknya pidato Presiden Roosevelt mempengaruhi dan menginspirasi
lahirnya deklarasi hak asasi manusia yang dicanangkan oleh PBB.

2.6 praktik demokrasi dan ham di Indonesia


Demokrasi justru menjadi sebuah boomerang yang pelaksanaannya sangat kontradiktif.
Secara hukum rakyat memiliki hak mutlak untuk mengaspirasikan segala bentuk
ketidakadilan yang mengancam kesejahteraan mereka, selama aspirasi tersebut tidak
melewati batas demokrasi yang diberlakukan bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa
memandang ras, suku, agama, serta kedudukan dan kepentingan golongan. Namun apa
yang terjadi? Banyak ketidakadilan yang malah dirasakan oleh masyarakat.
Demokrasi yang tidak bersifat adil terhadap rakyat telah berlangsung lama di tengah bangsa
kita. Beberapa kekerasan dan perlakuan semena-mena oleh oknum aparat penegak hukum
pada penyelesaian konflik pelanggaran HAM merupakan bukti yang nyata. Arti demokrasi
yang selama ini dipahami sebagai berpihak kepada rakyat mulai berubah maknanya menjadi
istilah demo-keras-i. Demokrasi sudah berubah bahasa dan pengertian menjadi mengerasi
atau berlaku bengis dan kejam. Sentuhan kekerasan oknum aparat penegak hukum itu
sudah terjadi berulangkali, namun lembaga seolah tak pernah bercermin dan belajar.
Sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat, beberapa oknum polisi selaku
aparat penegak hukum sepertinya semakin tak punya batas dalam menggunakan
kekuasaannya. Melalui demokrasi, seharusnya rakyat memperoleh hidup yang selayaknya
seperti jaminan kemakmuran dan rasa aman, yang tertera dalam UUD 1945. Sekarang ini
jaminan itu sulit dicapai apalagi didukung oleh fakta perlakuan kekerasan oknum aparat
penegak hukum pada kasus PT. Freeport, Mesuji, dan Bima.

Konflik-konflik yang terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir merupakan konflik
berdarah antara polisi dengan masyarakat kita sendiri. Tindak kekerasan yang dilakukan
oleh oknum kepolisian terhadap masyarakat sipil ini telah menunjukkan bagaimana wajah
polisi Republik Indonesia saat ini. Bagaimana oknum polisi sebagai lembaga keamanan
negara yang katanya pelindung, pengayom, dan pelayan rakyat itu justru seolah-olah
menganggap masyarakat yang tanpa senjata, dan tanpa kekuatan sebagai musuh yang patut
di-door, dengan bedil atau senapan besar, senjata dan adu jotos.Akibatnya pelanggaran
HAM pun banyak terjadi. Dalam konflik PT. Freeport dengan warga Papua, 2 orang
masyarakat tewas dengan bukti adanya penembakan. Kejadian ini justru setelah
terlaksananya kongres antara warga dengan pihak kepolisian. Sedangkan kasus Mesuji telah
menelan korban 9 orang dengan bukti adanya penembakan dan pemakaian benda tajam.
Sementara itu, konflik Bima pun kejadiannya hampir serupa, bahwa secara terang-terangan
oknum polisi melakukan tindak kekerasan terhadap masyarakat dengan tembakan dan
penganiayaan terhadap para pendemo, hingga 2 orang tewas tertembak dan puluhan lain
dalam kondisi kritis.

Biasanya konflik dipicu oleh aksi demonstrasi yang dilakukan warga. Fakta membuktikan
alasan utama bagi sekelompok orang untuk mengadakan aksi massa atau demo dipicu oleh
kegelisahan bersama akan sejumlah harapan yang tidak sesuai dengan realitas,
penyimpangan-penyimpangan yang merajalela baik dalam sisi keadilan, kesejahteraan,
HAM, dan kekuasaan. Justru melalui demokrasi harusnya kita sama-sama membenahi
bangsa ini ke arah yang lebih baik, tidak malah berpihak kepada kesalahan dan memusuhi
rakyat. Rakyat hanya meminta kembali hak-haknya kepada pemerintah. Paling tidak dengan
aksi itu, pemerintah tergerak hatinya untuk memberikan sedikit perhatian terhadap kondisi
rakyatnya.
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan
Demokrasi merupakan sistem kekuasaan yang semakin populer sistem kekuasaan populer
diera modern ini. Demokrasi adalah sistem kedaulatan rakyat dimana rakyat yang
memegang kedaulatan tertinggi untuk mengatur dan menentukan jalannya kehidupan
bernegara . Dalam sejarah politik Indonesia Demokrasi sudah diterapkan sejak
kemerdekaan,dan pada kenyataannya adalah merupakan sistem yang didukung oleh umat
Kristen, umat Kristen bahkan berpartisipasi aktif untuk mendorong dan memajukan
demokrasi.Namun demikian diperlukan suatu kajian sejauh mana seharusnya umat Kristen
terlibat dalam demokrasi.

Kajian yang dilakukan adalah mengikuti apakah prinsip prinsip demokrasi itu sebenarnya,
bagaimana pandangan Alkitab sebagai sumber kebenaran bagi umat Kristiani, terhadap
demokrasi.

Hasilnya disimpulkan bahwa umat Kristen patut untuk mendorong penerapan demokrasi
karena prinsip utama demokrasi adalah perlindungan terhadap hak asasi manusia maupun
terhadap keberagaman.Namun, mengenai prinsip mayoritas dalam demokrasi,umat Kristen
tetap harus bersikap kritis, bahwa suara mayoritas tidak selalu merupakan kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai