Anda di halaman 1dari 17

HUKUM

DAN HAK ASASI


MANUSIA
Hub Hk dan HAM ?
 HK : untuk melindungi HAM
 HAM : untuk membatasi agar hukum tdk sewenang2

Istilah dan Pengertian HAM (Rahayu,2015)

HAM digunakan untuk menggantikan istilah asing Human Right,


Fundamental Right atau basic right.
Secara etimologis HAM berasal dari 3 suku kata Hak, asasi ( dua-
duanya berasal dari bahas arab haqq dan assa) dan manusia (bhs
Ind).
Hak : kewenangan atau kewajiban untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu.
Asasi : sesuatu yang bersifat mendasar dan fundeamental yg selalu
melekat pada obyeknya
 Blm ada kesatuan pendapat tentang apa yg
dimaksud dg HAM
 Prof Sutandyo W :
HAM hak mendsr (fundamental) yang diakui
secara universal sbg hak yg melekat (inherent)
pd diri mankrn hakikat dan kodratnya sebagai
manusia. Universal krn hak ini9 dimiliki
oleh man tanpa membedakan lb sosial, budaya,
agama dan kepercayaannya, warna kulit, jenis
kelamin maupun usianya. Inherent , bukan
krn pemberian penguasa atau org kekuasaan
manapun, namun krn sebagai manusia
 Prof Muladi
 Hak yg melekat secara alamiah (inherent) pada diri
manusia sejak manusia lahir dan tanpa hak tsb man
tdk dpt tumbuh dan berkembang sebagai manusia yg
utuh. Tanpa Ham manusia tdek dpt
mengembangkan bakat dan memenuhi kebutuhan
hidupnya.
 UU 39/1999 ttg HAM pasal 1 angka 1
….Seperangkat hak yg melekat pada hakikat dan
keberadaan man sebagai mahluk Tuhan YME dan
meru[pakan anugrahNya yg wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh enegara hukum,
pemerintahan, dan setiap demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia
> Pengakuan atas adanya hak-hak man yg asasi
memberikan jaminan secara moral maupun hk kpd
setiap man untuyk menikmati kebebasan dari segala
bentuk penghambaan, penindasan, [penganiayaan
dan perlakuan yg tdk adil lainnya.
> Berdsrkan hal tsb di atas Scr konseptual HAM
memiliki dua dimensi moral dan Hukum.
Moral : Ham adalah hak yg tdk dpt dipisahkan dan
dicabut (non derogable right) krn merupahak hak
man sbg man. Mis: hak untuk hidup. Hk beragam, hak
bebas dari perbudakan, bebas dari penyiksaan, hak
sbg pribadi hukum
Hukum : HAM yg dituangkan dlm berbgai
peraturan /instrumen hk nas maupun internas
Teori Hukum Alam dan HAM
 Marcus G Singer : HK alam ? Prinsip2 umum moral tentang
keadilan yang berlaku untuk seluruh umat manusia
 Hk. Alam dan HAM sudah ada sejak jaman kuno yakni seblm
masehi, jaman yunani kuno (setiap gerak alam semesta diatur
oleh hukum abadi yg tak pernah berubah2).
 Aliran Stoa, dg tokohnya Zeno (336-264SM) : hk alam bersifat
universal. Perubahan yg terjadi pd hk alam adalah konsep tentang
keadilan , yg pendekatannya ada 2 : adil menurut hk alam atau
adil menurut hk. Kebiasaan . Akal merupakan pusat kendali dari
sergalanya termasuk hk. Alam.
 Thomas Aquino (filsuf kristen) : hk alam = hukum Tuhan. Hk. Alam
merupakan hukum keabadian Tuhan yg dpt diket lewat akal man.
 Hindu /Budha : mengenal hk alam melalui ajaran hk. Karma
(sebab akibat) yg merupakan refleksi hukum alam
 Pengaruh renaisance Abad XVI di Eropa Teori hk Alam semakin
mendpt tempat dg mengutamakan akal man sekuler
Hugo de Groot (grotius) Abad XVII (1583-1645M)
 Hk. Alam bersifat tetap, bahkan Tuhanpun tdk mampu
merubahnya. Akal berjalan bebas tanpa tergantung kekuasaan
Tuhan.
 man mahluk sosial sekaligus rasional. mengutamakan
Kepentingan sendiri dan menyampingkan kepentingan umum tdk
dpt dijadikan dasar ttg keadilan

Thomas Hobbes (1588-1679)


> Homo homini lupus ( man serigala bagi yg lain, mementingkan diri
sendiri), dg watak ini maka terjadi ketidak adilan dan ketidak
harmonisan.
> Untuk kepentingan bersama/kelangsungan hidup umat man perlu
diadakan perjanjian sosial (social contract) dimana man
menyerahkan kemerdekaannya kepada penguasa yg absolut
John Locke (1632-1704)
 Dlm perj sos tdk seluruh hak yg diperoleh dari alam diserahkan kpd
penguasa kec ada perj tetrtentu. Hak ini adlh HAM (hak yg melekat pd
diri diri, pribadi man). JL bp. HAM. Hak inilah yg menginspirasi revolusi
Amerika dan Perancis.
Jean Jacques Rousseau (1712-1778)
> Adanya kekacauan di alam bebas hanya dpt diatasi lewat perj masy
(contract social). Dg perj ini masy membangun kebersamaan dan
kesatuan shg setiap orang terlindungi shg tercipta keseimbangan
antara kebebasan kekuasaan. Dg perlindngan tsb setiap anggt masy
dijamin kebebasannya. Lewat perj ini neg diciptakan untuk melindungi
kebebasan umat man

Pada abad XIX teori hk alam mulai kehilangan pengaruhnya karena


munculnya aliran pemikiran dlm hukum mis. Teori
utilitas/kemanfaatan (Jeremi Bentham dan Rudopl von Yhering) dan
Teori hukum positip ( John Austin 1790-1859) serta Filsft materialisme
Pada abad XIX teori hk alam mulai kehilangan pengaruhnya karena munculnya aliran
pemikiran dlm hukum al :
 mis. Teori utilitas/kemanfaatan (Jeremi Bentham dan Rudopl von
Yhering) Pada abad XIX teori hk alam mulai kehilangan pengaruhnya
karena munculnya aliran pemikiran dlm hukum mis. Teori
utilitas/kemanfaatan (Jeremi Bentham dan Rudopl von Yhering) dan Teori
hukum positip ( John Austin 1790-1859) serta Filsft materialisme
dan Teori hukum positip ( John Austin 1790-1859)
Filsft materialisme, aliran ini menafikkan ide, spiritual dll yg bersifat
kepercayaan, shg hk tak lebih hanyalah mengatur hub ekonomi dlm masy.
Aliran sej. Hk (hk terbentuk/berakar dari sej manusia sendiri, shg terdpt
perbedaan satu wil/kel dg kel lainnya. akan berkembang terus sesuai dg
kebiasaan, kesadaran dan keyakinan masing-masing masy. Shg setiap
bangsa memiliki hk berbeda.

Abad XX (Setelah PD II) hk alam mendpt perhatian kembali dg dideklarasikannya HAM


oleh PBB
 Prinsip 2 dasar HAM
Prinsipdasar merupakan rumusan dasar dan acuan standear (minimal )
dlm p-elaksanaan HAM:
1. Universal dan tdk dicabut
2. Tdk bisa dibagi. Dilaksanakan scr bersamaan. Pengabaian satu hak
akan mengabaikan yg lain.
3. Saling bergantung dan berkaitan. Pemenuhan hak yg satu akan
bergtantung p-d pemenuhan hak yg lai9nnya,
4. Kesetaraan dean non diskriminasi. Pelaksaan hak hrs bersifat setara
untuk setiap orang dan tdk boleh diskriminasi, namun apabila
kesetaraan ini menimbulkan diskriminasi mk mk dpt dilakukan
diskriminasi positip (afirmatif action sampai timbulnya ksetaraan tsb.
5. Partisipasi dan kontribusi. Dlm hal menikmati p-embangunan baik
dikehidupan sosial politik, ekon n budaya.
6. Tanggung jawab negara dan penegakan hukum Neg memiliki tanggung
juawab dan memastikan atas terlaksananya hak dan kebebasan tsb.
ISLAM DAN HAM

• Prinsip-prinsip HAM yang tercantum dalam Universal Declaration of Human Rights diungkap dalam berbagai ayat
antara lain :

1. Martabat manusia
• Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa manusia mempunyai kedudukan atau martabat yang tinggi. Kemulian
martabat yang dimiliki manusia itu sama sekali tidak ada pada makhluk lain. Martabat yang tinggi yang
dianugerahkan Allah kepada manusia, pada hakekatnya merupakan fitrah yang tidak dapat dipisahkan
dari diri manusia.
 
• Q.S Al Isra’ (17) ayat 70. Artinya : “ Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami
angkut mereka di daratan dan di lautan…”
 
• Q.S Al Maidah (5) ayat 32. Artinya : “ …Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena
orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-
akan dia telah membunuh manusia seluruhnya…”
 
• Mengenai martabat manusia ini telah digariskan dalam Universal declaration of Human Rights dalam
Pasal 1 dan Pasal 3.
• Pasal 1 menyebutkan, ”...Semua makhluk manusia dilahirkan merdeka dan mempunyai hak-hak serta
maratabat yang sama …”
• Pasal 3 menyebutkan, “...Setiap orang berhak untuk hidup, berhak akan kemerdekaan dan jaminan
pribadi...”
2. Persamaan
• Pada dasarnya semua manusia sama, karena semuanya adalah hamba Allah.
Hanya satu ukuran yang dapat membuat seseorang lebih tinggi derajatnya
dari yang lain, yakni ketaqwaannya.

• Q.S Al Hujurat (49) ayat 13. Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari jenis laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah
orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
 
• Prinsip persamaan ini dalam Universal Declaration of Human Rights terdapat
dalam Pasal 6 dan Pasal 7.
• Pasal 6 menyebutkan, “...Setiap orang berhak mendapat pengakuan di mana
saja sebagai seorang pribadi di muka hukum...”
• Pasal 7 menyebutkan, “...Semua orang sama di muka hukum dan berhak atas
perlindungan yang sama di muka hukum tanpa perbedaan…”
3. Kebebasan menyatakan pendapat

• Al Qur’an memerintahkan kepada manusia agar berani menggunakan akal


pikiran mereka terutama untuk menyatakan pendapat mereka yang benar.
Perintah ini secara khusus ditujukan kepada manusia yang beriman agar
berani menyatakan kebenaran. Agama Islam sangat menghargai akal
pikiran. Oleh karena itu, setiap manusia sesuai dengan martabat dan
fitrahnya sebagai makhluk yang berfikir mempunyai hak untuk menyatakan
pendapatnya dengan bebas, asal tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
Islam dan dapat dipertanggungjawabkan.
 
• Q.S Ali Imran (3) ayat 110. Artinya : “...Kamu adalah umat yang terbaik
yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang munkar…”
 
• Hak untuk menyatakan pendapat dengan bebas dinyatakan dalam
Universal Declaration of Human Rights Pasal 19 “...Semua orang berhak
atas kemerdekaan mempunyai dan melahirkan pendapat…”
4. Kebebasan beragama

• Prinsip kebebasan beragama ini dengan jelas disebutkan


dalam Al Qur’an surat Al-Baqarah (2) ayat 256. Artinya :
“Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam…”
Dan Q.S Al Kafirun (109) ayat 6. Artinya : “Untukmulah
agamamu dan untukkulah agamaku.”
 
• Dari ayat-ayat tersebut dapat dipahami bahwa agama
Islam sangat menjunjung tinggi kebebasan beragama.
Hal ini sejalan dengan Pasal 18 dari Universal Declaration
of Human Rights, yang menyatakan “...Setiap orang
mempunyai hak untuk merdeka berfikir, berperasaan,
dan beragama …”
5. Hak jaminan sosial

• Di dalam Al Qur’an banyak dijumpai ayat-ayat yang menjamin tingkat dan kualitas
hidup bagi seluruh masyarakat. Ajaran tersebut antara lain adalah kehidupan fakir
miskin harus diperhatikan oleh masyarakat, terutama oleh mereka yang punya.
Kekayaan tidak boleh dinikmati dan hanya berputar di antara orang-orang yang
kaya saja. Seperti dinyatakan Allah dalam Al Qur’an surat Az-Zariyat (51) ayat 19.
Artinya: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta
dan orang miskin yang tidak meminta.”

• Q.S Al Ma’arij (70) ayat 24. Artinya : “ Dan orang-orang yang dalam hartanya
tersedia bagian tertentu.”
 
• Dalam Al Qur’an juga disebutkan dengan jelas perintah bagi umat Islam untuk
menunaikan zakat. Tujuan zakat antara lain adalah untuk melenyapkan kemiskinan
dan menciptakan pemerataan pendapatan bagi segenap anggota masyarakat.
Apabila jaminan sosial yang ada dalam Al Qur’an diperhatikan dengan jelas sesuai
dengan Pasal 22 dari Universal Declaration of Human Rights, yang menyebutkan
“Sebagai anggota masyarakat, setiap orang mempunyai hak atas jaminan sosial…”
6. Hak atas harta benda
• Dalam hukum Islam hak milik seseorang sangat dijunjung tinggi. Sesuai dengan harkat dan
martabat, jaminan dan perlindungan terhadap milik seseorang merupakan kewajiban
penguasa. Oleh karena itu, siapapun juga bahkan penguasa sekalipun, tidak diperbolehkan
merampas hak milik orang lain, kecuali untuk kepentingan umum, menurut tatacara yang telah
ditentukan lebih dahulu. Allah telah memberikan sanksi yang berat terhadap mereka yang
telah merampas hak orang lain, sebagaimana dinyatakan dalam surat Al-Maidah (5) ayat 38.
Artinya : “Laki-laki yang mecuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
sebagai pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah …”
 
Hal ini sesuai dengan Pasal 17 dari Universal Declaration of Human Rights menyebutkan:
• Ayat (1) Setiap orang berhak mempunyai hak milik, baik sendiri maupun bersama orang lain.
• Ayat (2) Tidak seorangpun hak miliknya boleh dirampas dengan sewenang-wenang.

 
Terdapat perbedaan Prinsip antara HAM barat dan HAM Islam :
HAM Barat bertumpu pada Manusia (Antroposentris)
HAM Islam bertumpu pada Allah /Tuhan (Teosentris)
Demikian juga pada hukum dan Demokrasi
HAM di Indonesia ?

Jaminan Hak Asasi Manusia (HAM) pun semakin diperkuat. Sebelumnya,


jaminan HAM hanya diakomodir dengan pasal 28 saja (UUD 1945).

• Sekarang (UUD NRI 1945) jaminan terhadap HAM diakomodir pada pasal
28, 28A, 28B, 28C, 28D, 28E, 28F, 28G, 28H, dan 28I UUD NRI 1945.
Rakyat dijamin hak-haknya. Dengan akomodasi pasal-pasal HAM ini,
harapan untuk menciptakan equality before the law.

Non-derogable rights
• Pada pasal 28 ayat (1) UUD 45 tertera :  “Hak untuk hidup, hak untuk
tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku
surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apapun.”

Anda mungkin juga menyukai