Anda di halaman 1dari 4

KD 3.1.

KOLIGATIF NON ELEKTROLIT

- Sifat koligatif larutan sangat tergantung pada besar kecilnya konsentrasi zat dalam larutan.
Konsentrasi yang berkaitan dengan sifat koligatif ada 3 macam, yaitu : molaritas, molalitas ,
fraksi mol.
- Sifat Koligatif larutan terdiri dari: penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku, tekanan osmotik.

A. Penurunan Tekanan Uap


Tekanan uap yang ditimbulkan pada saat tercapai kondisi kesetimbangan dinamakan tekanan
uap jenuh.

P = Xt . P°
P = Xp . Po
nt np
Xt = nt + np dan Xp = nt + np

Keterangan:
P = penurunan tekanan uap jenuh
Po = tekanan uap jenuh pelarut air murni
Xt = fraksi mol zat terlarut
Xp = fraksi mol zat pelarut
nt = mol zat terlarut
np = mol zat pelarut
P = tekanan uap larutan

1. Tekanan uap jenuh air pada suhu 100 °C adalah 72 cmHg. Berapa tekanan uap jenuh larutan
urea, CO(NH2)2 40% pada suhu yang sama, bila diketahui Mr urea = 60 dan Ar air = 18?

P = Xp . Po
np
= + np . Po
nt
(60/18)
= (40 /60 ) + (60 /18 ) . 72
= 60 cmHg

2. Sebanyak 20 gram zat A (nonelektrolit) dilarutkan dalam 450 mL air, ternyata tekanan
uapnya sebesar 40 cmHg. Bila pada keadaan yang sama tekanan uap jenuh air adalah 40,2
cmHg, tentukan massa molekul relatif (Mr) dari zat A tersebut!

P = Xp . Po
np
P = + np . Po
nt
(450 /18 )
40 = (20/ Mr ) + (450 /18 ) . 40,2
Mr = 160
B. Kenaikan Titik Didih
Titik didih suatu zat cair adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh zat cair tersebut sama dengan
tekanan luar. Titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut.

Tb = m. Kb
Tb = Tb larutan – Tb pelarut
mt 1000
x
m= Mr mp

Keterangan:
Tb = kenaikan titik didih larutan (0C)
Tb = titik didih larutan (0C)
Tbo = titik didih pelarut (air = 100 oC)
m = molalitas (m)
mt = massa zat terlarut (g)
mp = massa zat pelarut (g)
Kb = kenaikan titik didih molal air (0C/m)

3. Sebanyak 36 gram glukosa, C6H12O6 dilarutkan dalam 250 mL air. Bila Kb = 0,52 °C/m,
tentukan titik didih larutan.

Tb = m . Kb
mt 1000
x
= Mr mp . Kb
36 1000
x
= 180 250 . 0,52
= 0,416
Tb = 100 + 0,416
=100,416 oC
C. Penurunan Titik Beku
Titik beku larutan adalah suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut.

Tf = m. Kf
Tf = Tf pelarut – Tf larutan
mt 1000
x
m = Mr mp

Keterangan:
Tf = penurunan titik beku
Kf = tetapan penurunan titik beku molal (oC/m)
m = molalitas
mt = massa zat terlarut (g)
mp = massa zat pelarut (g)
Tfo = titik beku pelarut (air = 0oC)

4. Sebanyak 2,4 gram urea, CO(NH2)2 dilarutkan dalam 50 mL air. Tentukan titik beku larutan!
Diketahui Kf air = 1,86 °C/m; Ar C = 12, N = 14, O =16

Tf = m . Kf
mt 1000
x
= Mr mp . Kf
2,4 1000
x
= 60 50 . 1,86
= 1,488
Tf = 0 ─ 1,488
= ─1,488 oC

D. Tekanan Osmotik
Tekanan smotik (π) adalah besarnya tekanan yang harus diberikan pada suatu larutan untuk
mencegah mengalirnya molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran
semipermeabel.
π=M.R.T
mt 1000
x
M= Mr vL

Keterangan:
π = tekanan osmotic (atm)
M = konsentrasi (M)
nt = mol zat terlarut (mol)
vL = volume larutan (ml)
R = tetapan gas = 0,082 L. atm / mol. K
T = temperatur mutlak (K)

5. Sebanyak 17,1 gram gula tebu, C12H22O11 dilarutkan dalam air, sehingga volumenya menjadi
500 mL. Bila Ar C = 12; O =16; H = 1, berapa tekanan osmotiknya pada suhu 27 oC?
π=M.R.T
mt 1000
x
= Mr vL R T
17,1 1000
x
= 342 500 . 0,082. (27+273)
= 2,46 atm

6. Berapa gram urea, CO(NH2)2 yang terlarut dalam 200 mL larutan agar isotonik dengan 18
gram glukosa, C6H12O6 yang terlarut dalam 500 mL larutan pada keadaan yang sama? (Ar C
= 12, O = 16, N = 14, H = 1)

π urea = π glukosa
mt 1000 mt 1000
x x
Mr vL R T = Mr vL R T
mt 1000 18 1000
x x
60 200 R T = 180 500 R T
mt = 2,4 g

Anda mungkin juga menyukai