Anda di halaman 1dari 51

SEMINAR NASIONAL

KIAT SUKSES
MENGHAFAL AL-
QUR’AN UNTUK
SANTRI dan
ORANG SIBUK
Oleh:
A. S. Rizal, M.Pd, al-Hafidz
KITA AKAN BELAJAR TENTANG
• Syarat Sukses dalam Menghafal al-Qur’an
• Prinsip Sukses dalam Menghafal al-Qur’an
• Upaya minimalis, hasil maksimalis
• Teknik muroja’ah yang benar agar bisa mutqin
• Cahaya ditengah kegelapan
• Musuh besar kesuksesan dalam menghafal al-Qur’an
• Faktor kunci berbagai solusi
Syarat yang harus terpenuhi
1. Himmah yang kuat (himmatul
Aliyah) – Kesungguhan dan
Ketulusan
2. Bacaan yang benar
3. Guru setoran (Utamakan yang
Bersanad hingga ke
Rasulullah)
4. Komunitas yang tepat
PRINSIP DALAM
MENGHAFAL AL-QUR’AN
Tidak peduli apapun situasi,
metode dan keadaannya, selama
bisa menjalankan prinsip-prisip ini,
InsyaAllah kita bisa sukses dalam
menghafal al-Qur’an.
PRINSIP #1
Menghafal tidak
harus hafal
Kapasitas seseorang dalam menampung informasi
sangatlah berbeda antara satu sama lain. Maka dari itu
jangan pernah bandingkan diri kita dengan orang lain
dalam kemampuan.

Imam besar dalam ilmu qiroat, guru dari Hafs -yang


mana bacaan kita merujuk pada riwayatnya- yaitu Imam
Asim menghafal Al-Quran dalam kurun waktu 20 tahun.

Jika kita baru 2 tahun merasa belum berhasil menghafal


al-Qur’an, hurusnya kita malu. Karena imam Ashim justu
mengkhatamkan al-Qur’an dalam waktu 20 tahun
Target kita adalah menghabiskan berapa
durasi waktu yang kita gunakan untuk
menghafal.

Menghafal meski tidak hafal-hafal setidaknya


telah menjauhkan kita dari maksiat. Menghafal
tidak hafal-hafal, setidaknya menambah amal
sholih yang mana setiap huruf yang kita baca
mengandung 10 kebaikan.
TIDAK ADA ISTILAH GAGAL DALAM
MENGHAFAL AL-QUR’AN
• Tanamkan dalam pikiran bahwa kita PASTI sukses menghafal al-
Qur’an atas izin Allah.
• Jangan katakan orang yang baru menghafal 15 juz terus berhenti
itu gagal menghafal al-Qur’an. Tapi katakanlah bahwa di berhasil
menghafal al-Qur’an 15 juz.
• Buang istilah gagal dalam menghafal al-Qur’an agar kita selau
bersyukur atas berapapun ayat yang Allah amanahkan di hati kita.
• Menghafal lah meski tidak hafal-hafal.
PRINSIP #2
Bukanuntuk
diburu-buru,
bukanuntuk
ditunda-tunda
Dalam proses menghafal, hal paling penting yang
harus dilakukan adalah menyediakan WAKTU KHUSUS
untuk menghafal. Terutama bagi orang sibuk.

Katakanlah alokasi waktu satu jam sehari. Maka


selama satu jam, harus menghabiskan durasi khusus
untuk menghafal. FOKUS. Berapapun ayat yang
didapat, syukuri.

Jika tidak hafal-hafal, kembali pada prinsip #1


The Power
of 10 Minutes
Bayangkan…
• Jika sehari kita menggunakan waktu 10 menit untuk memembuka Youtube, maka
ada 70 menit waktu yang kita habiskan menonton Youtube dalam sepekan.
• Atau sama dengan 300 menit perbulan. Setara dengan 5 Jam perbulan.
• Ini baru 10 menit/hari.
• Bagaiman jika sehari membuka Youtube selama satu jam? Maka ada 30 jam yang
kita habiskan dalam waktu sebulan.
• Jika menghafal satu halaman rata-rata berdurasai satu jam, maka dalam sebulan,
kita bisa menghafal 30 halaman perbulan. Atau setara dengan 1,5 juz.
• Jika perbulan mampu menghafal 1,5 juz, maka hafalan 30 juz bisa tuntas dalam
waktu 20 bulan atau 1 tahun lebih 8 bulan.
• Masih adakah asalan tidak ada waktu untuk menghafal al-Qur’an?
Prinsip #3
Menghafal bukan
untuk khatam, tapi
untuk setia
bersama Qur’an
Jika menghafal al-Qur’an sekadar
diniatkan agar khatam, maka setelah
khatam akan berhenti menghafal.

Maka niat terbaik untuk menghafal


adalah agar setia. Setia sehidup semati
Bersama al-Qur’an.
Prinsip #4
Senang
dirindukanayat
Jika dalam proses menghafal, jika
kita sudah berupaya keras dan tidak
juga ‘nyatol’ di memory kita, maka
itu pertanda bahwa ayat itu sedang
rindu dengan kita.
Jangan pernah memaknai bahwa kesulitan itu
sebuah hambatan dalam menghafal.
Melainkan itu sebagi tanda bahwa ayat itu
sedang merindukan kehadiran kita dan ia
ingin dekat dengan kita dalam waktu yang
lama

Apakah kita mau menolak dirindukan ayat?


Prinsip #5
Menghafal
sesuap-sesuap
Nikmatnya makan adalah ketika kita sedang makan.
Bukan sebelum atau sesudahnya.

Begitupula dalam proses menghafal al-Qur’an.


Hafalkan ayat itu ‘sesuap demi sesuap’ sesuai
kapasitas kita melahapnya.

Jangan tergesa. Jangan pula terlalu banyak


mengambil suapan sehingga kita tidak bisa
menikmati ayat-ayat yang sedang kita hafalkan.
Prinsip #6
Fokus pada
perbedaan, abaikan
persamaan
‫‪Contoh Ayat‬‬
‫‪Al-Baqarah 48‬‬
‫َوات َّ ُقوا ي َ ْو ًما ََل َ َْت ِزي ن َ ْف ٌس َع ْن ن َ ْف ٍس َشيْئًا َو ََل ي ُ ْق َب ُل ِم ْْنَا َش َفاعَ ٌة َو ََل ي ُ ْؤخ َُذ ِم ْْنَا عَ ْد ٌل َو ََل ُ ُْه‬
‫ون‬‫َص َ‬ ‫ي ُ ْن َ ُ‬

‫‪Al-Baqarah: 123‬‬

‫ون‬ ‫َوات َّ ُقوا ي َ ْو ًما ََل َ َْت ِزي ن َ ْف ٌس َع ْن ن َ ْف ٍس َشيْئًا َو ََل ي ُ ْق َب ُل ِم ْْنَا عَ ْد ٌل َو ََل تَ ْن َف ُعهَا َش َفاعَ ٌة َو ََل ُ ُْه ي ُ ْن َ ُ‬
‫َص َ‬
Prinsip #7
Mengutamakan
durasi
JANGAN MENUNGGU WAKTU
LUANG UNTUK MENGHAFAL
Al-QUR’AN.

KARENA WAKTU LUANG TIDAK


AKAN PENAH ADA JIKA KITA
TIDAK MELUANGKANNYA.
Kunci sukses menghafal sebenarnya
tertelak pada DURASI yang kita
luangkan untuk menghafal. Tidak
perlu panik jika kita masih dapat
sedikit atau bahkan tidak hafal
sekalipun selama durasi yang telah
ditetapkan.
Sejatinya, ayat-ayat itu milik Allah.
Allahlah yang menanamkan ayat-ayat
itu ke dalam hati kita. Jangan putus asa
ketika kita belum hafal. Begitupula
jangan berbangga kita kita bisa
menghafal banyak ayat sekaligus dalam
waktu singkat. Semua itu karena Allah.
Prinsip #8
Pastikanayatnya
bertajwid
Tidak ada istilah belajar ototidak dalam belajar al-
Qur’an. Entah itu belajar cara membaca, memahami,
mentaddaburi, lebih-lebih menafisiri al-Qur’an.
Semua ada ilmunya dan harus digurukan kepada
ahlinya.

Maka, sebuah kemutlakan jika dalam proses


menghafal al-Qur’an, harus disetorkan kepada guru
yang memiliki sanad yang bersambung hingga
Rasulullah.
MUSUH BESAR
DALAM
MENGHAFAL
AL-QUR’AN
Musuh #1 Penundaan dan
Banyak Alasan
• Jika benar-benar ingin sukses BUANG
PENUNDAAN dan BANYAK ALASAN
• Semua alasan itu benar. Benar-benar
membuat kita tidak melakukan
• Jika setan tidak bisa menggoda manusia
untuk bermakasiat, maka ia akan menggoda
manusia untuk menunda-nunda berbuat
kebaikan.
Musuh #2
Lebih percaya mitos
daripada fakta
MITOS FAKTA
Sudah terbukti, menghafal di usia tua
Menghafal Usia Tua itu Mustahil
sangatlah mungkin
Tidak semua orang cerdas bisa hafal
Menghafal al-Qur’an butuh otak yang al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan
cerdas fadhol dari Allah untuk mereka yang
bersungguh-sungguh
Orang sibuk tidak mungkin bisa Meskipun sibuk, masih bisa hafal al-
menghafal al-Qur’an Qur’an mutqin.
“Kudu fastaghil gak
oleh kosong (harus
aktif tidak boleh
menganggur),” pesan
beliau saaat di wawancarai
Sumber:
https://www.pesantrentahfidzmataq
u.com/
USAHA
MINIMALIS,
HASIL
MAKSIMALIS
Cara menerapkan prinsip Pareto dalam
proses menghafal
• Hafalkan satu halaman secara utuh
• Fokus pada ayat yang benar-benar membutuhkan konsentrasi (sebagian
orang bilang ayat sulit)
• Dalam satu halaman, seringkali hanya beberapa ayat yang membutuhkan
konstransi dan perhatian ekstra. Fokuskan disitu.
• Begitupula ketika sudah mendapat satu juz, biasanya ada ayat yang benar-
benar paling sulit dan ada ayat yang benar-benar paling mudah. Sisanya
rata-rata. Maka pertamakali yang harus diperhatikan adalah ayat yang
menurut kita sulit.
• Jika ayat yang sulit sudah ditaklukan, maka secara otomatis kita bisa lancer
100% atas izin Allah. Secara waktu juga lebih efekit dan efisien
Selama proses menghafal al-Qur’an, sekuat
mungkin hindari maksiat. Karena maksiat benar-
benar akan menjadi beban dalam proses
menghafal al-Qur’an.

Semua masalah itu kecil asal bukan maksiat.

Namun, bukan berarti jika kita merasa banyak


maksiat, lantas kita berhenti menghafal dan
menghindar dari al-Qur’an…
Jika merasa banyak
dosa atau maksiat,
justru harus semakin
dekat dengan al-
Qur’an. Bukan Justru
menjauh….
Al-Qur’an adalah cahaya. Maksiat adalah
kegelapan. Nyala cahaya ditengah kegelapan
lebih baik sekecil apapun itu. Jangan pernah
menjauh dari al-Qur’an meski banyak dosa dan
maksiat. Jika niat menghafalnya benar, maksiat
akan hilang secara perlahan bahkan seketika!
Menghafal tanpa muroja’ah ibarat
Kantong Bolong
Teknik Muroja’ah
•Muroja’ah Harian
•Muroja’ah Mingguan
•Mudarosah
•Glondongan
kelipatan 5 juz
Journal
TAHFIDZ
Menghafal lah dengan penuh
cinta dan rasa syukur.
Jadikan al-Qur’an sebagai
obat. Sebagai solusi. BUKAN
sebagai BEBAN
Jika niat kita untuk
Sang Maha Abadi,
maka semangat kita
akan Abadi
‫ين َجا َهدُوا ِفينَا لَنَ ْه ِديَنَّ ُه ْم‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬
َ ِ‫ّللا لَ َا َْ ْال ُا ْْح ِسن‬
‫ين‬ َ َّ ‫سبُلَنَا ۚ َو ِإ َّن‬
ُ
“Dan orang-orang yang
berjihad untuk (mencari
keridhaan) Kami, benar-
benar akan Kami tunjukkan
kepada mereka jalan-jalan
Kami. Dan sesungguhnya
Kesungguhan Allah benar-benar beserta
adalah kunci dari orang-orang yang berbuat
baik.”
berbagai solusi
QS. Al-Ankabut: 69
“Bagaimanapun sulitnya,
bagaiamanapun
rintangannya, aku harus
terus melakukannya.”
PROFIL SINGKAT

Ahmad Saiful Rizal, M.Pd, al-HAFIDZ


• Personal Growth Expert
• Dosen Studi Qur’an & Strategi Pembelajaran
• Kaprodi IAT STAI Khozinatul Ulum Blora
0856 552 87 877
@RizalSemangat
FB: Facebook.com/rizal.motivator
RiwayatPendidikan FORMAL
2003
SDN Wulung V Randublatung
Blora Jateng 01
2006
MTs I Attanwir Talun
02 Bojonegoro Jatim
2009
MAI Attanwir Talun
Bojonegoro Jatim
03 2013
Sarjana PAI UNHSY Tebuireng
Jombang Jatim
2016 04
Magister PAI UNHSY 05
Tebuireng Jombang Jatim
Pendidikan Non-Formal dan Pengalaman
Profesional
Ponpes Attanwir Trainier Nasional
Talun Sumberrejo Metode Hanifia Internet Markerter
Bojonegoro Mengisi pelatihan di Menjalankan usaha
Di pesantren ini banyak ratusan event training di online dan sering masuk
belajar ilmu agama dan berbagai daerah di di papan leaderboard
bergorganisasi di Indonesia (top reseller)
berbagai bidang.

2009- 2011- 2018-


2017 2017 Now

2003 - 2009- 2017-


2009 2017 2018
Pesantren Guru IT dan I’robul Dosen di STAI
SuperCamp La Qur’an di MTs-MA Al- Khozinatul Ulum
Raiba Hanifida Qur’an La Raiba Blora
Hanifida Selain dosen, juga diberi
Belajar Teknik
amanah sebagai Kaprodi
menghafal cepat asmaul
IAT.
Husna dan al-Qur’an
Metode Hanifida
Basic Skills
Hypnosis

Learning & Memory


Graphic Design
Strategy

Pubic Speaking Personal Grwoth

Anda mungkin juga menyukai