Persoalan regulasi dan kontrol (siapa?) Media di Negara-negara liberal (alat promosi pasar) vs di negara-negara sosialis (alat propaganda negara) Problem Media Media sebagai determinan atau menjadi “Tuhan” nya masyarakat (ambiguitas McLuhan) Media sebagai social opium (Instagram, Tik Tok, Facebook, Twitter, dll) Kepentingan dibalik praktek media (kepemilikan modal) dan penguasaan pasar Penjinakan, penundukan, disiplinisasi, hegemoni dan dominasi (tesis Postman ttng TV, isu serius dan infotainment) Diversity of ownership: kepemilikan perusahaan media yang tidak dalam satu tangan Diversity of content: isi media yang beraneka ragam sehingga audiens memiliki alternatif Kepemilikan vertikal dan kepemilikan horisontal Bagaimana peran media dalam sistem otoritarianisme atau jaman reformasi? Adakah ruang publik yang merdeka? Ekonomi Politik Media Media tidak hanya menjalankan fungsi sosial dan ekonomi tetapi juga instrumen ideologis (tesis Ritzer Globalization of Nothing) Pada jaman otoritarianisme Orde Baru (kasus pembredelan Tempo, Editor dan Detik), penyiaran terpusat di Jakarta Pada era keterbukaan (UU Penyiaran No. 32 tahun 2002), penyiaran terdesentralisasi lokal berjaringan Media dan Demokrasi Kasus-kasus di Indonesia Kekerasan negara terhadap demo menguat Penayangan kekerasan CNN dan jaringannya Era kebebasan / reformasi (termasuk media) Perubahan Yang Terjadi Demokrasi diwujudkan lewat penyiaran lewat ruang publik Kasus Indonesia: eksperimen jaringan penyiaran dan regulasi Dari penyiaran terpusat di Jakarta ke penyiaran lokal berjaringan Contoh Radio 68H dengan 350 jaringan di pelosok tanah air Ruang Publik Yang Bebas Open sky, open society: sebuah cita-cita Kawasan dimana publik bisa menayangkan wacana demokratis dan rasional Ruang yang bebas dominasi (Habermas) Partisipasi warga bebas dominasi negara dan pasar (Curran & Gurevitch) Adakah? Prinsip Dasar UU 32/02 Kebebasan berekspresi Frekuensi milik publik Demokrasi Legitimasiatas keberadaan: lembaga penyiaran komersial, publik, komunitas dan penyiaran berlangganan Faktanya? Konsentrasi kepemilikan pada segelintir orang (konglomerasi) Tipe kepemilikan (horizontal dan vertikal) Komodifikasi (konsep Vincent Mosco) Marginalisasi publik Media menjadi alat kekuasaan untuk menundukan publik (kasus pencitraan politik, komoditi, iklan layanan, dll.), bahkan tujuan politik Kasus Yang Terjadi di Indonesia Media sebagai kelas yang menentukan, mengkonstruksi bahkan mengatur Alat dominasi kelompok yang kuat (ekonomi dan politik) Media menjadi perangkat ideologis bagi pemiliknya (TV One, Metro TV, MNC, dll.) Medium untuk simulasi, siapa yang bisa melakukan simulasi? Cakupan Ekonomi Politik Media Apa yang terjadi dengan pola kepemilikan? Bagaimana dengan praktik produksi? Praktik distribusi produksinya seperti apa? Konkretnya apakah telah terjadi kebebasan pers yang mendukung demokrasi atau sebaliknya demokratisasi telah menghasilkan penyempitan ruang publik media?