Anda di halaman 1dari 7

10 ilmuwan islam dalam bidang biologi

Anggota kelompok :

>Alibi Anugrah Muslih >Shafira Nur Zannah

>Andhika Aprilyanto > Syifa Nuraida

>Aniq Aprilliani > Tegar Novara Syatirano

>Anisa Putri Fatma Ramadani


1. Jabir Ibnu Hayyan/Gebert

Muslimobse ssion.com

Jabir Ibnu Hayyan lahir di Irak pada tahun 712 Masehi. Ia dikenal di Eropa
dengan nama Gebert. Gebert merupakan penemu ilmu kimia. Awalnya,
Gebert melakukan eksperimen mengenai kuantitas zat yang berhubungan
dengan reaksi kimia yang terjadi. Dari keberhasilan praktikumnya tersebut,
ia menemukan hukum perbandingan tetap terhadap reaksi kimia.

Gebert juga menemukan reaksi kimia lainnya seperti penguapan,


sublimasi, dan kristalisasi yang kemudian ilmu kimia tersebut masih
digunakan hingga saat ini.

2. Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi

Biografi ku.com

Al-Khawarizmi lahir di Uzbekistan pada tahun 780 Masehi. Ia merupakan


penulis buku tentang Al-Jabar yang menjadi buku pertama mengenai ilmu
aljabar, solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Ia juga disebut
sebagai bapak aljabar.

Pada abad ke-12, Al-Khawarizmi memperkenalkan sistem penomoran


bilangan desimal ke dunia Barat. Ia juga merevisi ilmu geografi Ptolomeus
dan membuat tulisan mengenai astronomi.
3. Abu Yusuf Yakub Ibnu Ishak Al-Kindi

Boomb astis.com

Al-Kindi merupakan ilmuwan yang telah menulis 270 ensiklopedi mengenai


berbagai macam bidang ilmu. Ilmuwan yang lahir pada tahun 801 ini
merupakan ahli matematika, kedokteran, geografi, dan fisika. Selain di
bidang sains, ia juga mendalami ilmu filsafat, musik dan Yunani kuno.

Al-Kindi dikenal sebagai seorang ilmuwan yang serba bisa dan filsuf
pertama yang beragama islam dan mahir berbahasa Yunani. Semasa
hidupnya, ia juga mendalami ilmu pengobatan, farmasi, optik, astrologi dan
masih banyak lagi.

4. Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi

Panjima s.com

Ilmuwan yang biasa dipanggil Ar-Razi ini lahir di Iran pada tahun 864
Masehi. Ar-Razi disebut bapak imunologi karena telah menemukan
penyakit alergi asma, cacar dan ilmu imunologi. Ia menekuni bidang
kedokteran di Baghdad dan pernah diamanahkan menjadi memimpin
sebuah rumah sakit di Rayy dan Muqtadari di Baghdad. 

Selain ilmu kedokteran, ia juga mendalami berbagai ilmu sains lainnya,


seperti farmasi dan matematika. Ia juga menggeluti bidang kimia dan
dikenal sebagai pembuat alat-alat kimia seperti mortar, spatula dan tabung
reaksi yang masih digunakan di berbagai belahan dunia hingga sekarang.

5. Al-Battani

Nu.or.id

Al-Battani merupakan ahli astronom terbesar Islam. Lahir pada tahun 929
Masehi, ia merupakan pencipta alat ukur gata gravitasi dan alat ukur garis
lintang dan busur bumi pada globe dengan ketelitian hingga 3 desimal.

Ia juga astronom pertama yang dapat mengukur jarak bumi dengan


matahari, mengukur keliling bumi dan menerangkan bahwa bumi berputar
pada porosnya, jauh sebelum Galileo Galilei.

6. Abul Qasim Khalaf ibn Al-Abbas

Linke din.com

Abul Qasim yang lahir pada tahun 936 Masehi, merupakan dokter pertama
yang ahli di bidang kedokteran gigi dan kelahiran anak. Ia sepanjang
hidupnya, meneliti ilmu kedokteran khususnya gigi dan kelahiran anak,
selain itu ia juga menciptakan penemuan mengenai obat-obatan.

Abul Qasim pernah menciptakan alat bedah sendiri dengan teknik


pengoperasian yang maju pada saat itu. Ia juga pernah menulis buku
tentang kedokteran gigi dan kelahiran anak yang menjadi sumber utama
pembelajaran pengobatan dan kedokteran.
7. Ibnu Sina/Avicenna

Isla mpos.com

Ibnu Sina atau Avicenna merupakan ilmuwan dan filsuf terkenal yang lahir
pada tahun 986 Masehi. Ia pernah menulis buku tentang fungsi organ
tubuh, meneliti penyakit TBC, diabetes dan penyakit lainnya. 

Selain mempelajari ilmu-ilmu tersebut, avicenna juga tak melupakan ilmu


akhirat. Ia telah menyelesaikan hafalan Alquran pada umur 10 tahun.
Setelah usai menghafal Alquran, ia baru menghabiskan waktu mudanya
untuk mempelajari dan mendalami ilmu kesehatan, psikologi, geologi, dan
filsafat.

8. Ibnu Rusyd (Averroes)

Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun
520 Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-
hakim terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang
anak yang mempunyai banyak minat dan talenta. Dia mendalami banyak
ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd
mendalami filsafat dari Abu Ja’far Harun dan Ibnu Baja.
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih
dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua
karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani
(Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak
ada. Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang
dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu
Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya.

9. Al-Biruni

Merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana,


penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan
guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat,
obat-obatan.Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazm di Asia
Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia
belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.Abu
Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-
Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar
etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh
putera Abu Al Abbas Ma’mun Khawarazmshah.

Beliau membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil


ini diulang di Barat pada abad ke 16)
10. Al-Jahiz

Al-Jahiz lahir di Basra, Irak pada 781 M. Abu Uthman Amr ibn Bahr al-
Kinani al-Fuqaimi al-Basri, nama aslinya. Ahli zoologi terkemuka dari
Basra, Irak ini merupakan ilmuwan Muslim pertama yang mencetuskan
teori evolusi. Para ahli biologi Muslim sampai meneliti berbagai hal
tentang anorganik serta mineral.” Al-Jahiz lah ahli biologi Muslim yang
pertama kali mengembangkan sebuah teori evolusi .
Sejarah peradaban Islam mencatat, Al-Jahiz sebagai ahli biologi
pertama yang mengungkapkan teori berjuang untuk tetap hidup
(struggle for existence). Meskipun harus berjuang membantu
perekonomian keluarga yang morat-marit dengan menjual ikan, ia tidak
putus sekolah dan rajin berdiskusi di masjid tentang sains. Beliau
bersekolah hingga usia 25 tahun. Di sekolah, Al-Jahiz mempelajari
banyak hal, seperti puisi Arab, filsafat Arab, sejarah Arab dan Persia
sebelum Islam, serta Al-Qur’an dan hadist.
Al-Jahiz pun dikenal sebagai ahli biologi terbesar yang pernah lahir di
dunia Islam. Ilmuwan yang amat tersohor di kota Basra, Irak itu berhasil
menuliskan kitab Ritab Al-Haywan (Buku tentang Binatang). Al-Jahiz
pun tercatat sebagai ahli biologi pertama yang mencatat perubahan
hidup burung melalui migrasi.

Anda mungkin juga menyukai