Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE-3

MANAJEMEN OPERASI I
(EKMA4215)
UNIVERSITAS TERBUKA

NAMA : Donita Manurung

NIM 043865353

KELAS : Akuntansi

UPBJJ UT : 12/Medan
1. Jelaskan perbedaan penjadwalan sistem manufaktur dengan sistem
pelayanan! Serta berikan contoh sistem penjadwalan pada sistem
pelayanan yang kompleks!

Jawab:

Penjadwalan dapat dipergunakan pada perusahaan manufaktur ataupun


perusahaan jasa dan layanan titik perbedaannya, pada perusahaan
manufaktur, penjadwalan pada umumnya untuk menjadwalkan mesin
dan material, sedangkan perusahaan jasa menjadwalkan karyawan. Pada
perusahaan manufaktur, persediaan bahan baku dapat memperlancar
penjatuhan sedangkan perusahaan jasa jarang atau tidak pernah
menggunakan persediaan titik pulsa manufaktur lebih banyak
menggunakan mesin sehingga penjatuhan relatif lancar atau konstan,
sedangkan perusahaan jasa yang lebih banyak menggunakan karyawan
jadwalnya lebih bervariasi. Selain itu, menjatuhkan pada perusahaan
manufaktur lebih bertanggung pada kontrak, sementara itu, untuk
perusahaan jasa relatif fleksibel tergantung permintaan pelanggan titik
namun demikian, penjatuhan pada kedua jenis industri tersebut masih
terkait dengan isu sosial dan keperilakuan titik penyetoran pada industri
atau perusahaan jasa pada umumnya bertujuan untuk meminimalkan
kebutuhan staf atau karyawan, membuat pelanggan merasa senang dan
nyaman dengan layanan yang diberikan, serta pada umumnya hanya
menggunakan teknik sederhana yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Beberapa contoh penjadwalan sistem pelayanan yang sangat kompleks


dapat kita temui misalnya di rumah sakit, Bank, pengecer, atau
perusahaan penerbangan titik rumah sakit merupakan contoh
penjadwalan dengan menggunakan sistem penjadwalan yang sama
sekali sebagai suatu yang kompleks dan job Shop. Rumah sakit jarang
menggunakan sistem prioritas mesin, seperti yang dapat di lebih dulu
akan dilayani lebih dulu (first come first served/FCFS) untuk melayani
pasien yang dalam keadaan gawat darurat. Rumah sakit membutuhkan
jadwal operasi hanya seperti pabrik dan kapasitas harus memenuhi
berbagai variasi permintaan titik penjadwalan di bank yang
menggunakan clostrining bagi karyawan menggunakan dibuat jadwal
dalam jangka pendek bank juga menggunakan karyawan paruh waktu
dalam menyediakan kapasitas variabel. Perusahaan pengecer membuat
menjadi orang yang dapat berubah secara cepat terutama dalam
pengadaan barang dan jasa sistem pembayaran (customer
checkout).Sementara itu,penjadwalan di perusahaan penerbangan
dibatasi oleh standar FAA mengenai pembatasan waktu kerja dan adanya
kesepakatan yang menjamin pembayaran berdasarkan banyak jam
sebagai setiap hari sebagai awak pesawat. Oleh karena itu, perusahaan
penerbangan harus menyusun jadwal yang sesuai atau melebihi jaminan
pembayaran bagi awak pesawat. Perencanaan penerbangan tersebut
harus menyusun jadwal secara efisien.

2. Kondisi dunia saat ini sedang dilanda pandemi Covid-19. Tidak hanya
sektor kesehatan, tetapi juga berdampak terhadap sektor ekonomi.
Untuk kondisi seperti ini strategi rantai pasokan apa tepat untuk
diterapkan pada perusahaan manufaktur dibidang alat kesehatan, serta
jelaskan!

Jawab:

Aktivitas ekonomi di berbagai tingkatan lokal, nasional hingga global


mengalami perlambatan drastis bahkan terhenti. Disrupsi logistik terjadi
di berbagai negara, jaringan rantai pasok terkoyak, aktivitas produksi
dan konsumsi mengalami stagnasi, dan permintaan energi anjlok. Tentu
sebagai akibatnya kesempatan kerja pun semakin pupus dan tingkat
pengangguran meningkat yang berimbas langsung kepada meningkatnya
angka kemiskinan.Indonesia tentu tidak terlepas dari dampak sosial dan
ekonomi sebagai akibat dari mewabahnya virus COVID-19. Pada tahun
2020, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun
tersebut akan jauh lebih rendah dari target yang dicanangkan pada
tahun sebelumnya. Kementerian Keuangan saat itu memprediksi
perekonomian kita menghadapi ketidakpastian dan kemungkinan hanya
tumbuh minus 0,4% – 2,3%. Tentu berbagai cara telah dilakukan oleh
pemerintah demi mengatasi perlambatan ekonomi dan memberikan
sejumlah stimulus untuk memacu pemulihan ekonomi.Sepanjang tahun
2020 pemerintah merespon pandemi virus COVID-19 dengan tiga
strategi:pertama, membatasi penyebaran virus corona lewat kebijakan
PSBB; kedua, memperkuat fasilitas dan pelayanan kesehatan untuk
menghadapi pandemi; ketiga, meredam dampak ekonomi yang
diakibatkan karena aktivitas ekonomi yang melambat dengan
memperkuat jaring pengaman sosial dan dukungan fiskal terhadap dunia
usaha dan UMKM yang terdampak. Ketiga strategi ini terlihat dalam
perubahan dan realokasi belanja dalam APBN 2020 yang mengalami
penghematan anggaran K/L, realokasi belanja, dan perluasan
pemanfaatan dana desa, serta tambahan anggaran untuk belanja
penanganan COVID-19 yang diatur dalam Perpu No. 1/2020.Secara garis
besar, dampak dari Pandemi COVID-19 memberikan tantangan yang
lebih besar bagi pemerintah untuk mencapai target pembangunan
nasional, antara lain: menciptakan pertumbuhan ekonomi tinggi yang
berkualitas, menciptakan pemerataan ekonomi, mengurangi kemiskinan,
dan membangun infrastruktur secara merata di seluruh Indonesia.Dalam
hal ini, peran logistik memainkan peran yang cukup penting. sektor
logistik dinilai sangat berpotensi baik pada masa COVID-19. Logistik saat
ini merupakan bisnis yang masih eksis di tengah pandemi dan harus
tetap servicing, melayani konsumennya dengan baik dengan tetap
mempersiapkan bisnis selepas COVID-19 atau preparing walau saat ini
potensinya besar, industri logistik tetap harus waspada. Karena tidak
semua masyarakat langsung mengubah kebiasaan belanja menjadi
online, yang didistribusikan lewat bisnis logistik. Pemain logistik lokal
mulai fokus menggunakan IT. Selain mempermudah, juga secara jangka
panjang lebih hemat secara operasional. Teknologi sangat berperan
dalam mendukung logistik. Pemain-pemain yang menikmati bisnis di
masa COVID-19 ini juga salah satunya karena memiliki sistem IT
terbarukan. Sehingga bisa terintegrasi dengan industri e-commerce.
Dampak pandemi COVID-19 sangat terasa di semua sektor termasuk di
industri angkutan barang/logistik. Sektor yang terdampak tentunya akan
mengalami penurunan kinerja dan bahkan mengalami kerugian secara
finansial. Mempertimbangkan kondisi tersebut, pemerintah perlu
memberikan dukungan melalui serangkaian kebijakan khususnya untuk
menjamin agar distribusi angkutan barang/logistik dapat bertahan atau
bahkan menjaga keberlangsungan agar pelayanan kepada masyarakat
baik pada masa/pasca pandemi covid 19 tidak terhambat.Meskipun data
jumlah angkutan barang berdasarkan jenis transportasi yang digunakan
(Kereta Api, Pesawat dan Kapal) mengalami sejumlah penurunan akibat
pandemi virus COVID-19, tetapi tidak semua jenis kegiatan logistik
terdampak berat, namun ada pula sejumlah kegiatan logistik yang
bertahan bahkan cenderung mengalami pertumbuhan positif.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Perhubungan melalui Pusat Penelitian dan
Pengembangan Transportasi Antarmoda melalui pengumpulan data yang
dilakukan diperoleh hasil bahwa jenis kegiatan logistik yang masih dapat
bertahan dan mengalami pertumbuhan positif adalah jasa logistik e-
commerce, jasa angkutan barang kiriman (courier service), jasa
pergudangan bahan pokok dan barang retail, dan jasa layanan logistic
yang berkaitan dengan transaksi B to C (Business to Consumer) dan C to
C (Consumer to Concumer). Sementara itu, untuk usaha terdampak berat
ada pada jasa angkutan barang moda udara, jasa angkutan moda barang
laut, jasa angkutan truk peti kemas (container), jasa angkutan truk
ekspor/import, jasa angkutan bahan baku industri manufaktur, jasa
kegiatan bongkar muat (stevedoring), jasa kegiatan customs dan port
clearance, dan jasa kegiatan depo peti kemas (Kontainer), jasa
pergudangan bahan baku impor dan berikat, jasa kegiatan logistik
lainnya berkaitan dengan transaksi Bisnis to Bisnis (B to B).Melalui hasil
pengumpulan data diperoleh pula klasifikasi industri jasa logistik
terdampak COVID-19 berdasarkan jenis komoditi yang dikelola.
Komoditi yang mengalami penurunan yakni bahan baku industri
(manufaktur, kerajinan, olahan dan semacamnya), produk jadi hasil
industri seperti otomotif dan elektronik, barang impor dan eksport serta
pertambangan. Sedangkan untuk komoditi yang mengalami
kecenderungan peningkatan diantaranya adalah produk jadi hasil
industri untuk alat kesehatan dan semacamnya, bahan kebutuhan pokok
primer seperti makanan, minuman, obat-obatan, dan pertanian dan
perikanan air laut/ air tawar.

3. . Setiap perusahaan berusaha untuk menghilankan pemborosan yang ada


dengan menerapkan sistem operasional yang ramping. Sebutkan dan
jelaskan beberapa sumber pemborosan pada perusahaan!

Jawab:

Perusahaanyang menggunakan sistem operasional yang ramping selalu


berusaha menghilangkan pemborosan dan variabilitas serta meningkatkan
waktu untuk memindahkan pesanan melalui proses produksi dari pengirim ke
penerima.Ada beberapa sumber pemborosan sebagai berikut.

1. produksi berlebihan (overproducation),, yaitu memproduksi lebih banyak


daripada permintaan pelanggan titik persediaan pada umumnya merupakan
pemborosan.

2.Antrean (queue), yaitu waktu menganggur komanggungan dan menunggu,


adalah pemborosan.

3.Transportasi,yaitu pemindahan bahan baku antar tempat kerja dan


penanganan bahan juga merupakan pemborosan bahkan lebih dari satu
macam pemborosan.

4. Persediaan, yaitu persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses


dan persediaan produk akhir menunjukkan adanya kelebihan dalam proses
produksi melebihi permintaan pelanggan.

5. pergerakan (motion),yaitu perpindahan alat atau orang yang tidak ada nilai
tambahnya.

6 .kelebihan pemrosesan (overprocessing),yaitu pengerjaan terhadap produk


yang tidak memiliki nilai tambah.

7. produk cacat (defective product), yaitu pengembalian dari pelanggan, klaim,


pengerjaan ulang, dan pembangunan produk cacat atau sisa, adalah
pemborosan.

4. Pelaksanaan proyek jalan raya merupakan bagian dari proyek


enggineering-konstruksi. Dalam pelaksanaan proyek diperlukan
perencanaan. Coba jelaskan tujuan dari perencanaan proyek!

Jawab:

Tujuan perencanaan proyek sebagai berikut.

1) Menghilangkan atau mengurangi ketidakpastian titik dengan


perencanaan yang baik, apa yang harus dikerjakan, kapan mulai
mengerjakan, sumber daya apa yang diperlukan, dan apa yang
menjadi target dari kegiatan tersebut menjadi jelas bagi setiap orang.
2) Efisiensi operasi. Dengan perencanaan yang baik, kegiatan-kegiatan
yang tidak jelas dan yang membutuhkan sumber daya yang tidak
perlu dapat dihilangkan.
3) Mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tujuan proyek.
Perencanaan yang baik akan memuat tujuan proyek. Dengan adanya
tujuan tersebut, semua pihak yang terlibat mengetahui dan
memahami kemana setiap kegiatan harus diarahkan.
4) Memberikan dasar bagi pekerjaan pemanitoran dan pengendalian.
Kegiatan pemonitoran dan pengendalian hanya bisa dilakukan
dengan efektif apabila ada acuan. Hal-hal yang termuat dalam
perencanaan, seperti kegiatan, waktu dan sumber daya, dapat
menjadi acuan untuk memonitor dan mengevaluasi proyek.

SUMBER : BMP EKMA4215 Modul 7- 9

Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai