FEB-UB Manajemen Pemasaran: Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang
FEB-UB Manajemen Pemasaran: Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang
PENDAHULUAN
1
FEB-UB Manajemen Pemasaran
dan mempercayai penjual dan produk-produk yang ditawarkannya. Pepatah
“Kalau tidak dapat menipu jangan berdagang” tampaknya sekarang ini sudah
tidak berlaku lagi. Pembeli masa kini adalah pembeli yang kritis, yang
masing-masing mempunyai prioritas barang-barang mana yang
dibutuhkannya, barang-barang apa yang disukainya dan sebagainya.Dengan
demikian, di dalam suatu di mana pasar digunakan sebagai tempat untuk
memperoleh dan menyampaikan barang atau jasa, dan bukan dengan sistem
jatah, maka peranan pemasaran tidak boleh diabaikan . Kegagalan pengusaha
untuk mendapatkan pembeli bagi produknya merupakan salah satu penyebab
utama kegagalan yang terjadi. oleh karena itu, penulis ingin membandingkan
bagaimana bagaimana strategi pemasaran dari segi STP (segmenting,
targeting, positioning) dari kelima produk tersebut dan strategi tersebut.
1.2.1. Bagaimana STP dari aqua, indomie, pepsi, the botol sosro dan the
sariwangi dalam pemasarannya?
1.2.2. Dari STP yang dipakai oleh produk-produk tersebut, strategi mana
yang lebih efisien dalam pemasarannya?
2
FEB-UB Manajemen Pemasaran
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1.Segmentasi
3
FEB-UB Manajemen Pemasaran
o Dapat dicapai (accessibility) : menunjukkan seberapa jauh
segmen dapat dijangkau dan dilayani dengan efektif.
o Berarti (substantially) : suatu kelompok akan pantas disebut
segmen apabila cukup besar dan atau cukup menguntungkan
o Layak (feasibility) : menunjukkan seberapa jauh program-
program efektif dapat disusun untuk menarik minat segmen
o Tahap survey
o Tahap Analisis
2.2.Target (Targeting)
4
FEB-UB Manajemen Pemasaran
perusahaan tidak bisa melayani semua orang dalam satu pasar. Konsep
variabilitas digunakan untuk menghadapi situasi persaingan yang sudah
semakin meningkat, karena perusahaan tidak bisa memberikan pelayanan
yang sama kepada semua orang yang usah diprioritaskan. Semakin sama
akan semakin tidak optimal, dan perusahaan dapat optimal dalam melayani
orang jika bisa memberikan lebih banyak variasi. Konsep feksibilitas ada
hubungannya dengan variasi tadi karena semakin fleksibel, suatu
perusahaan bisa memberikan variasi tangpa banyak keluar ongkos tambah.
2.3.Posisi (Positioning)
Menurut Kotler
5
FEB-UB Manajemen Pemasaran
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1.1. Aqua
3.1.2. Indomie
3.1.3. Pepsi
3.1.4. Teh botol sosro
3.1.5. Teh sariwangi
3.2.1. Aqua
Aqua adalah salah satu brand produk air mineral kemasan
yang telah melekat di hati masyarakat indonesia,baik dikalangan anak-
anak,remaja,dewasa bahkan manula pun mengenali merek Aqua dengan
baik.
Aqua di produksi oleh PT.Aqua Golden Missisipi , di dirikan pada
tahun 1973 oleh bapak Tirto Utomo, pabrik didirikan di Bekasi dan
setelah tiga puluh tahun kini memiliki 14 pabrik.
Tahun 1998 PT. Aqua Golden Missisipi melakukan stategi
dan bergabung dengaan grup Danone yang merupakan salah satu
produk air minuman kemasan terbesar di dunia.
PT. Aqua Golden Missisipi dalam mengembangkan usahanya
melalukan sekmentasi,posisioning dan targeting agar dapat
mempertahankan prodaknya di tengah maraknya produk air kemasan
yang serupa. Adapun segmentasi,posisioning dan targeting yang
dilakukan adalah :
o Segmentasi Demografi
Air minuman kemasan dengan merek Aqua di tujukan
untuk semua kalangan masyarakat karena air minim dengan merek
Aqua telah lulus uji laboraturium sehingga aman di komsumsi oleh
anak-anak, remaja dan orang dewasa.
o Geografisnya
Ditujukan untuk semua lapisan masyarakat seluruh indonesia.
o Spikografis
Ditujukan untuk semua kalangan masyarakat .
o Targeting
6
FEB-UB Manajemen Pemasaran
Dipandang dari sisi targetingnya PT.Aqua Golden Missisipi
memiliki pasar potensi untuk produk air miniral bagi semua
kalangan profesi,kalangan usia diseluruh Indonesia yang peduli
akan kesehatan.
3.2.2. Indomie
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produk
merupakan produsen makanan dan minuman salah satubnya adalah
produk mie instan indomie ini ada dengan segmentasi yang sudah
terencana melihat dari kebiasaan masyarakat indonesia dan Nigeria.
mengkonsumsi mie instan selama ini dan ditentukan juga beberapa
spesifikasi segmen pasar:
o Segmentasi
Geografi
Kebanyakan produk-produk mie instan khususnya
indomie cocok untuk seluruh daerah di Indonesia.,Warga
Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa
Indomie untuk mengatasi masalah ketersediaan makanan yang
praktis dan sesuai dengan selera Indonesia.karena mie instant
sesuai untuk daerah dataran tinggi maupun rendah. Bahkan ada
beberapa produk indomie yang sudah memiliki pasar di luar
negri, artinya produk mie tersebut cocok bagi segala keadaan
geografi, dan banyak dikomsumsi semua kalangan baik
dikalangan bawah dan menengah dengan selogan “IDOMIE
SELERAKU”
Demografis
Produk ini lebih cocok dikonsumsi oleh orang
dewasa kecuali balita yang membutuhkan kepraktisan dalam
memasak .Produk indomie sangat sesuai dengan kebutuhan
rumah tangga maupun yang belum berumah tangga (anak-anak
kos). tidak memiliki ciri khusus ditujukan bagi masyarakat
yang memiliki gaya hidup praktis.
7
FEB-UB Manajemen Pemasaran
o Targeting
Target pasar dari indomie adalah lebih kepada anak,
remaja dan keluarga. pada industri mie instan di pasar. Target
mereka pada umumnya adalah masyarakat menegah dan bawah.
3. Positioning
Mie instan ndomie adalah merek produk mi instan yang
sangat populer di Negara Indonesia dan Nigeria. Indomie sebagai
salah satu dari segelintir produk asli Indonesia yang mampu
menembus pasar internasional disini memposisikan diri sebagai
market leader.
3.2.3. Pepsi
Pepsi (sebelumnya bernama Pepsi-Cola) adalah merek
minuman ringan yang dimiliki oleh PepsiCo Inc, salah satu produsen
minuman ringan terkemuka di dunia. Minuman ini diproduksi dan
dijual di seluruh dunia melalui, toko, restoran dan mesin penjual.
Dibuat pertama kali oleh Caleb Bradham, seorang ahli farmasi yang
berasal dari New Bern, California Utara pada tahun 1898. Awalnya
Pepsi-Cola bernama "Minuman Brad" ("Brad's drink") kemudian pada
28 Agustus 1898 dirubah menjadi "Pepsi-Cola" dan terdaftar menjadi
merek dagang pada 16 Juni 1903. Di Indonesia, Pepsi diproduksi oleh
PT. Pepsi-Cola Indobeverages dengan pabriknya yang berlokasi di
Purwakarta, Jawa Barat. Perusahaan tersebut merupakan joint-venture
antara PepsiCo Amerika Serikat dengan Indofood CBP Sukses
Makmur, Indonesia.
o Segmenting
Segmentasi Geografis : diproduksi dan dipasarkan di seluruh
dunia.
Segmentasi demografis: kelompok usia remaja dan dewasa
muda antara 14-30 tahun, Jenis kelamin laki-laki dan
perempuan, status pernikahan: semua status (menikah dan
belum menikah), tingkat penghasilan: menengah ke atas, tingkat
pendidikan: sd-sarjana, jenis pekerjaan: pelajar, mahasiswa
maupun karyawan, agama: beragama apapun.
Segmentasi psychographic, status sosial: masyarakat menengah
ke atas.
Segmentasi psikologis, dimana konsumsi terhadap Pepsi
merupakan gaya hidup yang akan meningkatkan prestise
konsumennya.
8
FEB-UB Manajemen Pemasaran
o Targeting
Sasaran pemasaran Pepsi di seluruh dunia sama yaitu
membidik remaja dan kalangan muda baik pria maupun wanita.
Salah satu slogan yang pernah dikeluarkan Pepsi, “The choice of a
New generation”, sangat jelas menunjukkan target konsumen yang
dibidik. Pepsi selalu menggunakan selebriti muda untuk
mengiklankan produknya dengan maksud selebriti populer akan
menarik masyarakat dari golongan muda untuk membeli produk
Pepsi.
o Positioning
Pepsi menetapkan posisi sebagai minuman ringan bagi
kalangan muda dalam bentuk praktis yang menyegarkan dengan
mengembalikan keadaan tubuh yang dehidrasi, minuman yang
mencerminkan kegembiraan untuk mengisi waktu dan menemani di
saat-saat menyenangkan.
9
FEB-UB Manajemen Pemasaran
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi
dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke
pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini
kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam
perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut
jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah
diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan.
Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain
praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya
dimasak seperti cara sebelumnya. Pada tahun 1969 muncul gagasan
untuk menjual ready to drink tea dalam kemasan botol, dan pada tahun
1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap
minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia.
o Segmentasi :
Teh botol sosre merupakan produk unggulan PT. Sinar
Sosro Selain Teh Botol Sosro, disediakan pula STee, Fruit Tea, Joy
Tea Green, dan TEBS untuk memenuhi segmen pasar yang
berbeda-beda. Sedangkan produk non teh adalah air mineral Prim-
A, Happy Jus, dan Country Choice.
o Segmentasi
Teh Botol Sosro mempunyai segmentasi pasar yang sangat
luas, Mereka ingin menarik semua lapisan masyarakat dan semua
kalangan masyarakat untuk menjadi costumer dari teh botol. Mulai
dari kalangan bawah, Teh Botol Sosro juga sangat diminati sampai
ke kalangan eksekutif di Indonesia.
o Targeting :
Aspek demografi :
Usia
- Anak – anak (usia 9 sampai 12 tahun)
- Remaja (usia 13 sampai 18 tahun)
- Dewasa
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
Pekerjaan : Semua orang yang mempunyai pekerjaan
Pendidikan : Semua golongan masyarakat
Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa
asli teh (non fruity) dan praktis, para supir atau pejalan kaki dan
orang-orang yang kehausan. Maka dari itu kemasannya praktis
dan banyak dijual dikios kecil. Jadi jika Anda haus, ya tinggal
10
FEB-UB Manajemen Pemasaran
minum sosro. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan
target orang yang sedang melakukan perjalanan.
Aspek psikografi :
Proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan
hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam
kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam
perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro
mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh
akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung
anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari
Sosro.
Aspek geografi :
Wilayah pemasaran untuk konsumen adalah seluruh
wilayah Indonesia dikota besar maupun kota kecil di Indonesia,
o Positioning :
“Apapun makanannya…. Minumnya Teh Botol Sosro”. Itu
merupakan Tag Line dari produk Minuman teh kemasan botol ini.
Berbagai variasi produk dari teh botol dapat di nikmat oleh
masyarakat. Dengan rasanya yang khas dan teh botol sebagai
minuman teh kemasan botol yang telah menjadi top of mind dari
masyarakat, tidak heran jika saya mensugestikan produk ini dapat
menguasai seluruh pasar yang ada di dunia. Produk yang unik dan
baru untuk negara-negara peminum teh di luar Indonesia.
Memasuki pasar yang baru dengan target market, culture dan
semua aspek yang berbeda dari Indonesia merupakan sebuah
tantangan bagi Teh Botol untuk menjadi produk Teh nomor wahid
se-jagad raya.
11
FEB-UB Manajemen Pemasaran
PT.Unilever dalam meningkatkan dan mengembangkan
usaha produk Teh sariwangi kepada masyarakat dunia dan khususnya
indonesia untuk mengkonsumsi dan memajukan produk Teh sariwangi
asli buatan indonesia melakukan Segmentasi , Targeting dan
Posisioning pasar yakni :
o Segmentasi the sariwangi
Segmentasi Geografi
Teh sariwangi diperuntuk bagi masyarakat kota sampai ke
pedesaan bahkan sampai masyarakat dunia.
Segmentasi Demografis
Teh Sariwangi di konsumsi untuk anak-anak, remaja dan
orang tua
Segmentasi Psychografis dan Segmen Perilaku
Karena dengan mengkonsumsi Teh sariwangi dapat
membantu meningkatkan fungsi pembuluh darah, memerangi
kepenatan , mengurangi kadar kolesterol dan meningkatkan rasa
tubuh yang bugar. Selama 15 tahun dibawah PT.Unilever, Teh
sariwangi tumbuh secara konstan setiap tahun.
o Positioning dan Targeting
Teh sariwangi sebagai merek Teh modern , progresif,
inovatif dan populer. Selalu mengembangkan kelembutan rasa
( Teh Hijau, Teh Melati ,Teh Madu, Teh Jeruk nipis dan Teh
Vanila ) dengan slogan baru “ Mari ngeteh, Mari Bicara “. Resep
Teh sariwangi menciptakan pengalaman rasa baru merupakan suatu
keberhasilan yang sangat luar biasa. Inovasi baru teh sariwangi
dengan meluncurkan Sarimurni teh bundar ( Teh dengan
Osmofilter ) pada tahun 2007. Dewasa ini Teh sariwangi adalah
minuman ringan favorit setelah air.
12
FEB-UB Manajemen Pemasaran
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
13
FEB-UB Manajemen Pemasaran
DAFTAR PUSTAKA
14
FEB-UB Manajemen Pemasaran