Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Ruang Kelas yang Ideal bagi peserta didik

Untuk memennuhi salah satu tugas struktur mata kuliah manajemen Display kelas
Dosen pemngampu: Nur Atikoh, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 1

SALMA FARADINA (21081070)

KHOIRUL MAULA (2108107078)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang sampai saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan sehingga penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan
tugas yang berjudul “Ruang Kelas yang Ideal Pagi Peserta Didik”.
Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan Nabi besar kita,
Nabi Muhammad SAW. yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah pertunjuk yang paling benar yakni Syariah Agama Islam
yang merupakan satu-satunya karunia yang paling besar bagi seluruh alam semesta.
Sekaligus pula, kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak- banyaknya
kepada Ibu Nur Atikoh, M. Pd selaku dosen Manajemen Display Kelas yang telah
menyerahkan kepercayaannya kepada pemakalah guna untuk menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Di akhir, kami berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap
pihak yang membaca dan pemakalah memohon maaf sebesar-besarnya apabila dalam
makalah ini terdapat perkataan yang tidak berkenan dihati.

Cirebon, 28 Maret 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
A. Sarana dan Prasarana Ruang Kelas............................................................................................4
1. Definisi Sarana Dan Prasarana Ruang Kelas..........................................................................4
2. Ruang Kelas...........................................................................................................................4
B. Pentingnya Pengaturan Ruang Kelas dalam Pembelajaran........................................................6
A. C. syarat ruang kelas yang nyaman............................................................................................8
B. D. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar..........................................................9
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelas merupakan tempat paling dominan bagi terselenggaranya proses
pembelajaran bagi peserta didik. Kelas diartikan secara umum sebagai sekelompok
peserta didik yang ada pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari
guru yang sama pula. Kelas memiliki peran penting dalam proses pembelajaran untuk
menentukan keberhasilan belajar peserta didik, karena kelas merupakan central of
learning (pusat pembelajaran). Selain itu juga dalam kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan di sekolah, kelas merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari sekolah.
Kelas sebagai pusat pembelajaran dirancang untuk dapat memberikan suasana
yang menyenangkan dan nyaman untuk terciptanya proses pembelajaran yang efektif
dan efisien. Pembelajaran dan suasana di kelas yang menarik serta nyaman akan dapat
menumbuhkan selera dan minat belajar menjadi penting untuk diciptakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Sarana dan Prasarana ruang kelas ?

2. Apa Pentingnya Pengaturan Ruang Kelas dalam Pembelajaran ?

3. Apa syarat ruang kelas yang nyaman?

4. Bagaimana Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan sarana dan ptrasarana ruang
kelas.

2. Untuk Mengetahui Pentingnya Pengaturan Ruang Kelas dalam Pembelajaran.

3. Untuk mengetahui syarat ruang kelas yang nyaman.


4. Untuk mengetahui bagaimana menciptakan lingkungan yang kondusif untuk
belajar.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sarana dan Prasarana Ruang Kelas
1. Definisi Sarana Dan Prasarana Ruang Kelas
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian sarana adalah
segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan.
Mengutip dari buku Manajemen Pendidikan (2020) karya Suhelayanti dan kawan-
kawan, secara etimologis, sarana diartikan sebagai alat langsung yang digunakan
untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan prasarana berarti alat tidak langsung yang
dimanfaatkan untuk meraih tujuan. Bisa disimpulkan jika sarana dan prasarana
merupakan seluruh benda, baik yang bergerak ataupun tidak, digunakan untuk meraih
tujuan bersama. Pembuatan sarana dan prasarana disesuaikan dengan yang dibutuhkan
organisasi atau lembaga atau perusahaan. Menurut H.M. Joharis Lubis dan Haidir
dalam buku Administrasi dan Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(Optimalisasi Bagi Personel Sekolah dan Korporasi) (2019), sarana dan prasarana
membantu proses kegiatan berjalan lancar, teratur, efektif, serta efisien.

2. Ruang Kelas
1. Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang
tidak memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang
mudah dihadirkan.
2. Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.
3. Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 28 peserta didik.
4. Rasio minimum luas ruang kelas adalah 2 m2
/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 15
orang, luas minimum ruang kelas adalah 30 m2. Lebar minimum ruang kelas
adalah 5 m.
5. Ruang kelas memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan yang
memadai untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar
ruangan.
6. Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat
segera keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat
tidak digunakan.
7. Ruang kelas dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 2.5.
N Jen Ra Deskri
o is sio psi
1 Perabot
1.1 Kursi 1 Kuat, stabil, aman, dan mudah
peserta buah/peser dipindahkan oleh peserta didik.
didik ta didik Ukuran sesuai dengan kelompok
usia peserta didik dan mendukung
pembentukan postur tubuh yang
baik, minimum dibedakan
dimensinya untuk kelas 1-3 dan
kelas 4-6.
Desain dudukan dan sandaran
membuat peserta didik nyaman
belajar.
1.2 Meja 1 Kuat, stabil, aman, dan mudah
peserta buah/peser dipindahkan oleh peserta didik.
didik ta didik Ukuran sesuai dengan kelompok
usia peserta didik dan mendukung
pembentukan postur tubuh yang
baik, minimum dibedakan
dimensinya untuk kelas 1-3 dan
kelas 4-6.
Desain memungkinkan kaki peserta
didik masuk dengan leluasa ke
bawah meja.
1.3 Kursi guru 1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan
mudah dipindahkan.
Ukuran memadai untuk duduk dengan
nyaman.
1.4 Meja guru 1 buah/guru Kuat, stabil, aman, dan
mudah dipindahkan.
Ukuran memadai untuk bekerja
dengan
nyaman.
1.5 Lemari 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.
Ukuran memadai untuk
menyimpan perlengkapan yang
diperlukan kelas.
Tertutup dan dapat dikunci.
No Jenis Rasio Deskripsi

1.6 Rak hasil karya 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.


peserta didik Ukuran memadai untuk meletakkan
hasil karya seluruh peserta didik yang
ada di kelas.
Dapat berupa rak terbuka atau lemari.
1.7 Papan pajang 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.
Ukuran minimum 60 cm x 120 cm.

2 Peralatan
Pendidikan

2.1 Alat peraga [lihat daftar sarana laboratorium IPA]

3 Media
Pendidikan

3.1 Papan tulis 1 buah/ruang Kuat, stabil, dan aman.


Ukuran minimum 90 cm x 200 cm.
Ditempatkan pada posisi yang
memungkinkan seluruh peserta didik
melihatnya dengan jelas.
4 Perlengkapan
Lain

4.1 Tempat 1 buah/ruang


sampah
4.2 Tempat cuci 1 buah/ruang
tangan
4.3 Jam dinding 1 buah/ruang
4.4 Kotak Kontrak 1 buah/ruang

B. Pentingnya Pengaturan Ruang Kelas dalam Pembelajaran


Penataan atau pengaturan ruang kelas sangatlah penting, karena dengan adanya
penataan atau pengaturan ruang kelas, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik. Ada beberapa asumsi dasar dalam pengaturan ruang kelas yang dapat
mendukung dalam proses pembelajaran,diantaranya yaitu:
1. Pertama dan terpenting dari menejemen ruang kelas adalah tentang
menciptakan lingkungan ruang kelas yang didalamnya semua siswa merasa
aman dan nyaman dan dapat memaksimalkan belajar akademis dan
ketrampilan sosial yang penting. Ketika guru dan siswa menciptakan tipe-tipe
setting ruang kelas, siswa cenderung membuat pilihan yang
2. Pengaturan kelas pasti berhubungan dengan instruksi yang efektif siswa akan
cenderung bertindak secara bertanggung jawab dan belajar mereka akan
meningkat ketika mereka terlibat secara sukses dan aktif dalam perencanaan
yang penuh arti yang relevan dengan pengetahuan dan keahlian.
3. Pengaturan kelas harus meningkat rasa kepemilikan siswa,tanggung jawab dan
perasaan.
4. Pengaturan ruang kelas meliputi metode untuk membantu siswa
mengembangkan keahlian prilaku baru yang dapat membantunya dalam
bekerja sama dan berhasil bersama orang lain.
5. Pengaturan ruang kelas yang efektif memerlukan guru yang menjaga nlai-niki
dan keyakinannya tentang pentingnya bekerjasama dengan siswa.
6. Pengaturan kelas meliputi perencanaan yang bermanfaat dan memfokuskan
pada pertumbuhan professional. Keduanya adalah aktifitas personal dan
professional yang memerlukan penggabungan pengetahuan dan keahlian
professional seseorang dengan perhatian terhadap keinginan dan kebutuhan
siswa termasuk perkembangan mereka dan kebutuhan siswa,termasuk
perkembangan mereka dan kebutuhan belajar dan nilai budaya mereka.
Jadi dapat saya simpulkan bahwa pengaturan kelas sangat dibutuhkan dalam
kegiatan belajar mengajar, pengaturan kelas dilakukan agar dapatmenciptakan
suasana yang kondusif dan membuat lingkungan amandan kenyamanan pada saat
pembelajaran terhadap peserta didik, dalam melaksanakan pengaturan kelas harus
meliputi beberapa asumsi agar tecapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien.
Sebagai pengelola ruang kelas atau guru dituntut mengelola kelas sebagai
lingkungan belajar peserta didik siswa. Juga dikelola sebagai bagian dari bagian
lingkungan sekolah yang harus diorganisasikan. Karena tugas guru yang utama adalah
mencipatakan ruang kelas yang kondusif agar terjadi intraksi belajar yang baik
dangan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, pendidik dituntut untuk memiliki
kemampuan yang inofatif dalam mengelola kelas.
Dengan adanya pengeloalaan ruang kelas yang baik maka diharapkan tercipta
kondisi kelompok yang professional melibatkan pengelolaan yang baik yang
mengakibatkan siswa dapat berbuat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, serta
tersedia kesempatan yang memungkinkan untuk sedikit demi sedikit mengurangi
ketergantungan pada guru, sehingga siswa mampu melakukan aktivitas dengan
sendirinya dan menguntrol diri sendiri, tetapi pasti menuju taraf yang lebih dewasa.
Secara umum, yang menjadi tujuan pengelolaan kelas menurut Sudirman adalah
penyediaan fasilitas berbagai macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan
sosial, emosional, intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu
memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang
memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan
sikap apresiasi siswa. Secara khusus yang menjadi tujuan pengelolaan kelas dalam
pandangan Usman adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan
alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinklan siswa belajar dan
bekerja, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Menurut
Dirjen dikdasmin yang menjadi tujuan manajemen kelas adalah:
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebaagai lingkunga belajar
maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik
untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi
pembelajran.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta prabot belajar yang mendukung
dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial,
emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
4. Membina dan membimbing siswa sesuai latar belakang sosial, ekonomi,
budaya serta sifat-sifat individualnya

A. C. syarat ruang kelas yang nyaman


Hasil aksi nyata dalam mendesai ruang kelas yang nyaman dan inspiratif dengan kegiatan
sebagai berikut

1. Komunikasi dan berkoordinasi dengan kepala sekolah selaku pemangku kepentingan


serta meminta ijin untuk melaksanakan kegiatan mendesai ruang kelas yang nyaman
dan inspiratif.
2. Melakukan sosialisasi dan diskusi dengan murid tentang desain ruang kelas yang
nyaman dan informatif.
3. Strategi memanfaatkan suber daya yang dimiliki diantaranya sebagai berikut :
a. Memanfaatkan poster yang ada dalam ekstrakurikuler PMR, Sekolah sehat,
DPA,
b. Setiap siswa membuat poster atau tulisan edukasi, diperbolehkan mengambil
dari internet
c. Berbagi tim untuk tema materi pelajaran seperti rumus matematika, kesenian,
peta, bahasa jawa, gambar pahlawan dana lainnya sesuai dengan minat murid.
d. Memajang hasil karya kreatifitas murid dari mata pelajaran Prakarya
e. Memajang PIN murid pada kegiatan DPA
f. Cetak Banner kesepakatan kelas oleh Nafila memanfaatkan uang kas kelas.
g. Pelaksanaan mendesain ruang kelas yang nyaman dan informatif dilakukan
murid dengan 2 tahap.

4. Persiapan mendesain ruang kelas yang nyaman dan informatif, dilakukan di rumah murid
masing-masing atau saling bekerjasama yang rumahnya dekat dan dibantu orang tua.

5. Kegiatan Mendesain Ruang Kelas yang Nyaman dan Informatif, murid membawa hasil
kreatifitasnya dan memanfaatkan poster informasi dari beberapa kegiatan ekstrakurikuler ke
sekolah dan mendesai bersama ruang kelas yang nyaman dan informatif.

6. Kegiatan membaca dalam ruang kelas pada saat jam istirahat

B. D. Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar


Belajar merupakan kegiatan yang membutuhkan lingkungan dan suasana khusus. Hal ini
bertujuan agar potensi belajar siswa akan dapat belajar dengan baik apabila dalam suasana
yang kondusif.

Suasana dan lingkungan khusus dimaksud adalah kondisi yaitu suasana yang nyaman dan
menyenangkan. Nyaman dalam hal ini jauh dari ganguan suara dan bunyi yang merusak
konsentrasi belajar. Menyenangkan berarti suasana yang gembira dan antusias. Suasana
belajar jauh dari tekanan dan target tertentu terhadap siswa yang belajar.
Adapun faktor terciptanya suasan belajar kondusif yaitu:

a. Suasana dalam kelas

Guru menjadi pihak yang paling bertanggungjawab dalam pengelolaan pembelajaran di ruang
kelas. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan kondusif
tidaknya suasana belajar. Kemudian bagaimana guru menguasai situasi belajar siswa. Guru
tidak hanya perlu menguasai dinamika kelas yang dihuni oleh berbagai sifat dan watak siswa.
Jika guru tidak mampu menguasai dinamika kelas, suasana kelas akan ribut dari sikap dn
perbuatan siswa yang beraneka ragam.

b. Lingkungan di sekitar kelas

Suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila didukung dengan suasana yang nyaman
dan tentram di sekitar kelas atau sekolah. Lokasi sekolah yang terlalu dekat dengan
keramaian seperti pasar, pinggiran jalan raya atau pabrik cenderung mengganggu kosentrasi
siswa dalam belajar. Tidak hanya persoalan bunyi, bau tidak sedap juga dpat mengganggu
kosentrasi siswa dalam belajar. Sekolah yang berada terlalu dekat dengan areal peternakan
atau perkebunan karet misalnya, akan membuat suasana belajar menjadi tidak kondusif.Jadi,
suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana di ruangan kelas dan lingkungan
sekitarnya, mendukung terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang kondusif akan
menhantarkan siswa pada hasil belajar yang optimal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengatur ruang kelas merupakan salah satu hal yang harus dilakukan oleh
seorang guru karena dengan mengatur ruang kelas yang baik dapat membuat suasana
kelas menjadi nyaman dan tertata rapi serta membuat peserta didik merasa tidak
jenuh, selain itu proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif.
Dengan mengatur ruang kelas yang baik dapat pula merangsang peserta keaktifan
didik untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.
Untuk menciptakan ruang kelas yang kondusif, scorang guru harus mengetahui
situasi dan kondisi kelas dan peserta didik. Jika peserta didik belum siap untuk
menerima pelajaran maka terlebih dahulu guru harus menyiapkan mental peserta
didik, misalnya bercerita dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan
pelajaran yang akan disampaikan. Selain itu, sebelum proses belajar mengajar di
mulai guru harus menata ruang kelas dengan rapi. interaksi antar individu, dan tempat
dimana siswa mengalami perkembangan fisik, mental, intelektual, perasaan dan
keterampilan lainnya.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun, apabila masih banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan maupun penyampaian saran yang membangun sangat
kami harapkan guna memperbaiki makalah agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Arianti. 2017. Urgensi lingkungan belajar yang kondusif dalam mendorong siswa
belajar aktif. Sulawesi selatan
Jamil suprihatiningrum, strategi pembelajaran, jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014
Maryam, Atik. 2021, mendesain ulang ruang kelas yang nyaman dan informatif.
Muliani Aziz, Manajemen Kelas, Surabaya: CV Bintang, 2011
PenerbitKompas.com ( 2021, 24 Agustus ) Sarana dan Prasarana: Definisi, Fungsi,
Ruang Lingkup, serta cohtohnya. Diakses pada 27 Maret 2023
https://www.kompas.com/skola/read/2021/08/24/142001469/sarana-dan-prasarana-
definisi-fungsi-ruang-lingkup-serta-contohnya?page=all
Peraturan menteri pendidikan nasional nomoor 24 TAHUN 2007 TANGGAL 28 JUNI
2007 “tentang standar sarana dan prasarana sekolah/madrasah pendidikan umum”
Vern jones dan Louise Jones, Manajemen kelas komprehensif Jakarta: Fajar
interpratama offset, 2012

Anda mungkin juga menyukai